• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengendalian Hama Penyakit Secara Biologis

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pengendalian Hama Penyakit Secara Biologis"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Pengendalian Secara Hayati atau Biologi

Pengendalian Secara Hayati atau Biologi

Usaha pengendalian serangan hama yang kerap dilakukan adalah melalui Usaha pengendalian serangan hama yang kerap dilakukan adalah melalui pem

pemberiaberian n inseinsektisktisida. ida. NamuNamun, n, penpenggggunaaunaan n inseinsektisktisida ida secasecara ra berberleblebihan ihan akaakann berdampak terhadap keseimbangan ekosistem. Misalnya, hama menjadi lebih kebal. berdampak terhadap keseimbangan ekosistem. Misalnya, hama menjadi lebih kebal.  Artinya

 Artinya, , penggpenggunaan unaan bahan bahan kimia kimia secara secara berlebihaberlebihan n bukan bukan tidak tidak mungmungkinkin menyebabkan populasi hama maupun penyakitnya akan semakin bertambah. Selain menyebabkan populasi hama maupun penyakitnya akan semakin bertambah. Selain itu, musuh alami dari hama yang berada di lahan pertanianmaupun perkebunan juga itu, musuh alami dari hama yang berada di lahan pertanianmaupun perkebunan juga akan ikut mati, bahkan terancam punah. Pengendalian kimia secara serampangan akan ikut mati, bahkan terancam punah. Pengendalian kimia secara serampangan  juga akan menyeb

 juga akan menyebabkan penurunabkan penurunan jasad renik. Padahal jasad renik memiliki peranan jasad renik. Padahal jasad renik memiliki peran besar sebagai pengurai benda mati menjadi bahan organik yang diperlukan untuk besar sebagai pengurai benda mati menjadi bahan organik yang diperlukan untuk ke

kesusububuran ran tatananah. h. PePengngenendaldalian ian kimkimia ia sesecacara ra beberlerlebihbihan an jujuga ga memenynyebebababkakann te

tertirtingnggagalnylnya a reresidsidu u ininseksektistisida ida papada da prprododuk uk pepertartanianian. n. HaHal l itu itu akakan an sasangngatat mem

membahbahayaayakan kan keskesehaehatan tan manmanusiausia, , misamisalnya lnya menmenyebyebabkaabkan n kankanker ker dan dan tumtumor.or. Upa

Upaya ya menmenggagganti nti insinsektiektisida sida bisbisa a diladilakukkukan an dendengan gan penpengengendaliadalian n hamhama a secsecaraara biologis.

biologis. Peng

Pengendalian biologis endalian biologis merupamerupakan kan alternaalternatif tif pengepengendalian yang ndalian yang paling aman.paling aman. Hal

Hal ini ini eraerat t kaikaitantannya nya dendengan gan kelakelangsngsungungan an ekoekologi logi maumaupun pun habhabitat itat tantanamaaman n ituitu berada, karena selain mengurangi bahkan tanpa bahan kimia, metode biologis ini berada, karena selain mengurangi bahkan tanpa bahan kimia, metode biologis ini lebih diarahkan pada pengendalian secara alami dengan membiarkan musuh-musuh lebih diarahkan pada pengendalian secara alami dengan membiarkan musuh-musuh alami agar tetap hidup. Meskipun dampaknya akan dirasakan dalam jangka waktu alami agar tetap hidup. Meskipun dampaknya akan dirasakan dalam jangka waktu ya

yang ng lalamama, , nanamumun n hahal l tetersersebubut t akakan an memencnciptiptakakan an teterjarjagaganya nya kekeseseimbimbanganganan ekosistem yang ada.

ekosistem yang ada. Pen

Pengengendaliadalian n biolbiologis ogis ataatau u penpengengendaliadalian n hayhayati ati sersering ing disedisebut but bocbocontrontrolol mun

mungkin merugkin merupakpakan salah satu an salah satu carcara pengea pengendalindalian paling tua yang dikean paling tua yang diketahutahuii manusia

manusia. . PengePengendalian hayati ndalian hayati sekaransekarang g diakui sebagai cara diakui sebagai cara pengpengendalian palingendalian paling maju dan berpengalaman dalam menekan populasi hama. Salah satu sebab utama maju dan berpengalaman dalam menekan populasi hama. Salah satu sebab utama mengapa demikian adalah karena didasarkan pengetahuan ekologi yang mendalam. mengapa demikian adalah karena didasarkan pengetahuan ekologi yang mendalam.

Pen

Penggggunaaunaan n pespestisitisida da yanyang g berberlebilebihan han saasaat t ini ini sedsedikit ikit banbanyak yak teltelah ah mermerubaubahh keseimbangan ekosistem yang ada diantaranya : hama sasaran menjadi lebih kuat, keseimbangan ekosistem yang ada diantaranya : hama sasaran menjadi lebih kuat, makin punahnya musuh alami dari musuh sasaran serta menurunnya jumlah jasad makin punahnya musuh alami dari musuh sasaran serta menurunnya jumlah jasad ren

(2)

organik yang diperlukan untuk kesuburan tanah. Bila keadaan tersebut dibiarkan maka bukan tidak mungkin pada ekosistem tanaman tersebut populasi hama maupun penyakitnya semakin bertambah sebagai dampak dari penggunaan bahan kimia yang berlebihan. Disadari atau tidak, dampak pengen-dalian kimiawi yang dilakukan secara serampangan tanpa memperhatikan aspek lingkungan sangat berpengaruh besar pada keseimbangan ekosistem.

1. Pengendalian hama secara biologis menggunakan musuh alami hama. Metode itu diarahkan untuk mengendalikan hama secara alami dengan membiarkan musuh musuh alami tetap hidup. Cara itu memang ramah lingkungan, tapi hasilnya tampak dalam jangka waktu lama. Musuh alami hama bisa berupa pemangsa, parasitoid, dan patogen. Pemangsa adalah serangga atau hewan pemakan serangga yang selama masa hidupnya banyak memakan mangsa.Secara fisiologis, ciri pemangsa adalah bentuknya lebih besar dari mangsanya. Ada dua  jalan penting untuk meningkatkan efektivitas musuh alami apakah musuh alami tersebut didatangkan dari luar ataukah setempat. Dua jalan ini adalah penambahan atau peningakatan dan konservasi. Tingkat pengendalian hayati yang dimaksudkan dengan penambahan atau peningkatan berarti memanipulir musuh alami itu sendiri sehingga musuh alami tersebut lebih efektif menekan populasi serangan hama. Pada umumnya untuk melakukan ini perlu penelitian yang mendalam dari biologi dan ekologi dari msuh alami ini yang hasilnya selanjutnya dipakai sebagai landasan macam tindakan manipulasi apa yang yang diperlukan guna mencapai potensi penuh pengendalian hayati sebagai unsur pengendalian. Ada dua metode di mana musuh alami itu sendiri dapat dimanipulasi yaitu :

a. Pengumpulan (kolonialisasi) dan penyebaran secara berkala, pelepasan sejumlah besar musuh alami di lapangan berasal dari pemeliharaan secara masal di laboratorium atau pengumpulan musuh alami dari populasi alam

b. Mendapatkan galur (strain) yang mempunyai kemampuan untuk lebih beradaptasi dengan jalan seleksi buatan (artificial)

Tak ada dari metode-metode ini yang berkaitan dengan manipulasi musuh-musuh alami dapat memberikan harapan yang lebih baik daripada program pengendalian serangga hama yang sedang berjalan dengan fase pengendalian

(3)

hayati yang disebut konservasi, yaitu memodifikasi lingkungan sedemikian rupa sehingga menguntungkan bagi musuh-musuh alami.

Efektifitas musuh-musuh alami tergantung dari tingkat kemantapan (permanence), stabilitas dan keadaan lingkungan yang lebih baik dimana musuh-musuh alami itu ada. Banyak tindakan kultur teknik yang sekarang ini dapat diadakan perbaikan atau modifikasi untuk meningkatkan kondisi yang lebih baik bagi serangga-serangga berguna.

Musush-musuh alami ini secara langsung ikut membantu manusia khususnya petani dalam menekan perkembangan hama tanaman. Predator sebagai serangga liar yang berguna ini perlu mendapat perhatian kita karena seringkali akibat perbuatan manusia, jumlah musuh-musuh alami ini cenderung menjadi sedikit, bahkan musnah sama sekali. Beberapa musuh alami yang ada di Indonesia :

 Batang tebu itu dilubangi oleh sejumlah hama antara lain penggerek tebu (Chilo sachariphagus). Hama penggerek itu bertelur pada lubang batang tebu dan larva yang menetas berwujud ulat. Dengan lahapnya ulat ini menghisap cairan gula sampai tanaman tebu menurun kadar gulanya sehingga berakibat pada turunnya produksi gula. Sementara itu di alam ini ada sejenis lalat Diatracophaga striatalis (Lalat Jatiroto). Begitu ada batang tebu berdiri di kebun maka betinanya biasanya langsung mencari lubang yang sebelumnya sudah digerek oleh ulat Chilo. Lalat Jatiroto bertelur di dalam lubang tersebut. Jumlahnya dapat mencapai antara 10-500 butir setiap ekor betina dan dalam tempo 5 hari berubah menjadi ulat putih. Ulat itu dalam beberapa menit saja sudah agresif mencari mangsa. Dengan gerak cepat ulat putih menyerang penggerek Chilo yang berada dalam lubang tebu dan menghisap darahnya sampai mati kering. Ulat putih selanjutnya berkepompong dalam lubang tersebut, kemudian menjelma menjadi lalat dewasa seperti nenek moyangnya dahulu. Dengan matinya penggerek Chilo, batang tebu sehat kembali dan sari tebunya dapat diselamatkan.

 Di suatu areal persawahan, wereng coklat (Nilaparvata lugens) dengan ganasnya menghisap cairan sel jaringan padi bagian batang dan menaruh cairan ludah yang beracun sehingga tanaman padi menguning lalu mati. Selain itu, wereng coklat ini menularkan virus penyakit kerdil rumput dan kerdil hampa sehingga produksi padi turun bahkan gagal panen. Sementara

(4)

itu ada serangga Coccinella sp., sejenis kumbang berwarna coklat kemerahan berbintik hitam yang aktif berpindah-pindah tempat mencari mangsa. Jika bertemu wereng coklat, kumbang itu dengan gerak cepat menangkapnya dengan menggunakan kaki bagian depan dari arah belakang dan langsung memakannya.

2. Pengendalian biologi dengan cara musuh alami patogen,

Patogen yaitu makhluk hidup yang menjangkitkan penyakit pada inang. Dalam kondisi tertentu, seperti kelembapan yang tinggi secara alami, suatu organisme rawan terhadap serangan patogen. Patogen dapat dimanfaatkan untuk dijadikan musuh alami dari hama pertanian. Contoh patogen di antaranya, bakteri, virus, dan jamur.

3. Pengendalian hayati dengan PHT

Terkait dengan usaha-usaha produksi dapat dikatakan bahwa setiap tindakan yang menguntungkan bagi pengendalian hayati juga baik bagi pengendalian serangga hama dan sebaliknya. Kunci utama disini pengendalian itu meliputi bagaimana seluruh cara bercocok tanam dilaksanakan sedemikian rupa serangga hama dirugikan dan pada saat yang sama meningkatkan kemampuan hidup dan kegunaan yang lebih tinggi dari musuh alami. Sistem pertamanan akan dapat menentukan sebanyak mungkin pengendalian dan keseimbangan. Disamping itu perhitungan tingkat ekonomis perlu dikembangkan dan digunakan pada semua tanaman dalam system tersebut sehingga penggunaan insektisida dapat disahakan sesedikit mungkin.

Kelebihan Pengendalian Hayati atau Biologi 1. Aman bagi manusia dan hewan

2. Langgeng permanence) 3. Ekonomis

Kelemahan Pengendalian Hayati atau biologi

(5)

2. Populasi hama lebih besar daripada predatornya Tujuan dan Pendekatan Pengendalian Hayati atau Biologi

1. Reduksi populasi hama dilakukan setelah hama mencapai tingkat yang menimbulkan masalah. Dengan reduksi, populasi hama diharapkan dapat berkurang ke tingkat yang cukup rendah sehingga hama tidak lagi menimbulkan masalah dalam jangka waktu yang lama.

2. Pencegahan dalam pengendalian hayati dimaksudkan untuk menjaga populasi hama potensial agar tidak mencapai tingkat luka ekonomi (TLE). Pencegahan membutuhkan intervensi awal sebelum hama potensial berkembang mencapai atau melewati TLE.

3. Pada penundaan, populasi hama dapat berkembang ke tingkat yang tinggi, tetapi terjadi ketika serangga tidak lagi dianggap sebagai hama karena berada di luar   jendela waktu. Penundaan perkembangan hama membutuhkan intervensi awal

sebelum populasi hama potensial mencapai atau melewati TLE.

Pengendalian biologi memiliki keunggulan lebih ramah lingkungan. Pasalnya, penggunaan insektisida dapat dikurangi bahkan tidak digunakan sama sekali. Kendati demikian, kunci dari pengendalian hama secara biologi adalah mengenal terlebih dahulu aspek biologi dari serangga itu sendiri. Aspek biologi dari serangga antara lain siklus hidup, umur, dan deskripsi masing-masing spesies. Informasi tersebut menjadi penting untuk menentukan saat yang tepat untuk pengendalian hama.

Contoh Pengendalian Hama dan Penyakit secara Biologi pada Kelapa Sawit Pengendalian Biologi Ulat Api dengan Mikroorganisme Entomopatogenik

Pengendalian ulat api (Setothosea asigna) dengan menggunakan insektisida kimiawi merupakan cara yang umum dilakukan di perkebunan kelapa sawit. Namun dalam praktek, penggunaan insektisida tersebut justru menimbulkan kerugian yang besar berupa pencemaran lingkungan akibat residu insektisida serta munculnya

(6)

resistensi dan resurgensi hama. Semakin meningkatnya kesadaran akan pelestarian lingkungan, termasuk perlindungan terhadap musuh alami hama di dalam ekosistem kelapa sawit, telah mendorong para pengusaha perkebunan untuk menerapkan pengendalian hayati. Secara teknis, pengendalian hayati lebih unggul dibandingkan pengendalian secara kimiawi, karena selain efektif dan efisien juga ramah lingkungan. Pengendalian hayati ulat api pada kelapa sawit dapat menggunakan mikroorganisme entomopatogenik, yaitu virus β Nudaurelia, multiple nucleopolyhedrovirus (MNPV), dan jamur Cordyceps aff. militaris. Virus β Nudaurelia dan MNPV efektif untuk mengendalikan hama pada stadium ulat, sedangkan jamur  Cordyceps aff. militaris efektif untuk kepompong. Mikroorganisme entomopatogenik dapat mengurangi atau bahkan menggantikan insektisida kimia sintetis golongan piretroid, seperti Decis 2,5 DC dan Matador 25 EC dalam pengendalian ulat api di perkebunan kelapa sawit. Biaya pengendalian hayati juga lebih murah, yaitu hanya 7% dari biaya pengendalian secara kimiawi. Berdasarkan berbagai pertimbangan tersebut, penggunaan insektisida alami menjadi pilihan bagi para pengusaha kelapa sawit. Insektisida hayati mikroorganisme entomopatogenik kini telah banyak digunakan dalam mengendalikan ulat api, baik di perkebunan negara, swasta maupun rakyat.

Ulat api (Setothosea asigna) Virus Nudaurelia

(7)

Pengamatan Penggunaan Musuh Alami di Desa Ngijo Kecamatan Karangploso Kabupaten Malang

Pada kebun praktikum di Desa Ngijo, kami menanam tanaman Tagetes sebagai tanaman pagar untuk mengendalikan hama yang menyerang tanaman budidaya. Tagetes memiliki senyawa aktif antara lain monoterpen, sesquiterpen, diterpen, triterpen, sterol, flavonoid, thiophenes, dan senyawa aromatik, yang masuk dalam golongan terpenoid. Penyebab aroma pada bunga adalah sesquiterpenoid dan monoterpenoid. Monoterpen berfungsi menghambat pertumbuhan tanaman pesaing dan dapat juga bekerja sebagai insektisida atau berdaya racun terhadap hewan tingkat tinggi

Tanaman ini efektif dalam pencegahan nematoda pengganggu tanaman (Meloidogyne sp., Pratylenchus sp., dan lain-lain) sehingga digunakan sebagai tanaman tumpang sari, penangkal serangga, herbisida, dan antijamur. Minyak atsiri dari bunga Tagetes efektif menghambat pertumbuhan bakteri, antijamur pada Saprolegnia ferax, serta sebagai larvasida pada Culex quinquefasciatus, Anopheles stephensi, dan Aedes aegypti.

(8)

Daftar Pustaka

 Anonymous. 2009. http://www.pustaka-deptan.go.id/publikasi/wr271058.pdf   Anonymous. 2009. http://www.koran-jakarta.com/ver02/file-pdf.php?id=4235&&idkat  Anonymous. 2009. http://www.tanindo.com/abdi10/hal3001.htm  Anonymous. 2009. http://massofa.wordpress.com/2008/02/05/taktik-pengendalian-hama-berbasis-biologi/

Winarno. 1992. Pengantar Praktis Pengendalian Hama Terpadu. Yayasan Pembina FP UB. Malang

Referensi

Dokumen terkait

22 tahun 2001 yang menghendaki supaya rakyat Indonesia merasa dan berpikir bahwa dengan sendirinya kita harus membayar bensin dengan harga dunia, agar dengan demikian

penggundan pstrog*n tanpa pr0gestin dan kehadjran... ril'tki ia Ljei;ik rfiintLtl.ny;r

Bu çalışmada, Çalışma ve Sosyal Güvenlik Bakanlığı’nın hazırladığı Ulusal İstihdam Stratejisi’nin orta vadeli programı göz önünde bulundurularak,

Pasal 1457 KUH Perdata menyatakan bahwa Jual- beli adalah suatu perjanjian, dengan mana pihak yang satu mengikatkan dirinya untuk menyerahkan suatu kebendaan, dan

mendalami hasil survei. Kegiatan ini dilakukan pada beberapa unit eselon I yang memiliki hasil survei yang dapat dijadikan fokus analisis lanjutan, khususnya apabila

According to Harmer (2001:187) “the areas of pronunciation which we need to draw our students’ attention to include individual sounds they are having difficulty

Untuk mengevaluasi tinggi muka air antara penampang saluran pada saat perencanaan (Design Note) dan pada penampang saluran pada saat setelah pengerjaan (As Built

Resin Unsaturated Polyester (UP) Resin Unsaturated Polyester (UP) dalam komposit ini digunakan sebagai matrik yang bertugas untuk melindungi dan mengikat serat agar