• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kandungan Nutrisi dan Senyawa Bioaktif Xylocarpus granatum Koenic: Review

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kandungan Nutrisi dan Senyawa Bioaktif Xylocarpus granatum Koenic: Review"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pros. SemNas. Peningkatan Mutu Pendidikan Volume 1, Nomor 1, Januari 2020

Halaman 475 - 479

E-ISSN: 2745-5297

Kandungan Nutrisi dan Senyawa Bioaktif Xylocarpus granatum Koenic:

Review

Sidik Nasution*,Herlina Wati Pohan, Lely Pratiwi, Prilda Rizky Hasibuan

Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Samudra, Meurandeh, Kota Langsa, Provinsi Aceh, Indonesia

Email: sidiknasution2019@gmail.com

ABSTRAK

Artikel ini membahas tentang manfaat dan kegunaan dari tumbuhan mangrove jenis Xylocarpus granatum. Mangrove jenis Xylocarus granatum merupakan jenis tanaman yang dominan tumbuh di daerah pesisir, tanaman ini memiliki banyak manfaat khususnya bagi warga yang tinggal di daerah pesisir, baik itu dari batang, buah, kulit buah maupun bagian tanaman lainnya. Tumbuhan ini mengandung beberapa kandungan gizi dan serat yang dan bisa menjadi sumber karbohidrat dan energi. Tumbuhan mangrove jenis Xylocarpus granatum kaya limonoid atau tetranortriterpenoids,yang memiliki sifat antidiare, antibakteri, anti-filaria,sitotoksik, anti-ulkus, anti-diabetes, kegiatan anti-dislipidemia dan kardiotonik, yang memberi kegunaan tradisional sebagai tanaman obat dari hutan bakau.

Kata kunci: Xylocarpus granatum; nyireh; manfaat, nutrisi

ABSTRACT

This article discusses the nutritional and bioactive compounds of Xylocarpus granatum. X. granatum is a dominant growth in coastal areas. This plant has many benefits, especially for residents who live in coastal areas, both from the stem, fruit, fruit skin, and other plants part. This plant contains several nutritional and fiber contents which can be a source of carbohydrates and energy. X. granatum have anti-diarrheal, antibacterial, anti-filarial, cytotoxic, anti-ulcer, anti-diabetic, and cardiotonic, which uses as medicinal plants for people living in the coastal area.

(2)

1. PENDAHULUAN

Indonesia merupakan salah satu negara megabiodiversitas yang kaya dengan berbagai jenis tumbuhan yang eksotik (Suwardi et al. 2015). Tumbuhan tersebut memiliki manfaat yang besar sebagai sumber pangan (Navia and Suwardi, 2015; Navia et al. 2017; Navia et al. 2019a; Navia et al. 2019b; Suwardi et al. 2017; Suwardi et al. 2018; Suwardi et al. 2019a), sumber obat (Nurlinda et al. 2018; Suwardi et al. 2019b) dan fungsi ekologis (Suwardi et al. 2013a; Suwardi et al. 2013b).

Kawasan pantai Indonesia didominasi oleh hutan mangrove dengan luas mencapai 4,25 juta hektar (Giri et al., 2011). Hutan mangrove tersusun atas berbagai jenis tumbuhan, salah satunya Xylocarpus granatum. Tumbuhan ini memiliki ukuran batang yang cukup tinggi yaitu dapat mencapai 10 hingga 20 meter tinggi batangnya (Giesen et al., 2007). X. granatum memiliki manfaat penting bagi masyarakat pesisir terutama untuk pengobatan tradisional (Alvi et al. 1991), seperti obat kolera dan diare (Giesen, et al., 2007). Batang X. granatum juga dimanfaatkan sebagai ukiran patung ataupun hiasan (Baba S et al., 2013). Disamping itu, X. granatum juga diketahui menjadi salah satu jenis tumbuhan mangrove yang berperan penting sebagai rosot karbon (Suwardi et al. 2017).

2. DESKRIPSI BOTANI X. granatum

Klasifikasi Kingdom : Plantae Divisi ` : Tracheophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Sapindales Family : Meliaceae Genus : Xylocarpus

Species : Xylocarpus granatum (Das et al., 2014)

Deskripsi

Pohon dapat mencapai ketinggian 10-20 m. Memiliki akar papan yang melebar ke samping, meliuk-liuk dan membentuk celahan-celahan. Batang seringkali berlubang, khususnya pada pohon yang lebih tua. Kulit kayu berwarna coklat muda-kekuningan, tipis dan mengelupas, sementara pada cabang yang muda, kulit kayu berkeriput. Daun tebal, susunan daun berpasangan (umumnya 2 pasang pertangkai) dan ada pula yang menyendiri. Unit & Letak: majemuk & berlawanan. Bentuk: elips - bulat telur terbalik. Ujung: membundar. Ukuran: 4,5 - 17 cm x 2,5 - 9 cm. Bunga terdiri dari dua jenis kelamin atau betina saja. Tandan bunga (panjang 2-7 cm) muncul dari dasar (ketiak) tangkai daun dan tangkai bunga panjangnya 4-8 mm. Letak: di ketiak. Formasi: gerombol acak (8-20 bunga per gerombol). Daun

mahkota: 4; lonjong, tepinya bundar, putih kehijauan, panjang 5-7 mm. Kelopak bunga: 4 cuping; kuning muda, panjang 3 mm. Benang sari: berwarna putih krem dan menyatu di dalam tabung. Buah seperti bola (kelapa), berat bisa 1-2 kg, berkulit, warna hijau kecoklatan. Buahnya bergelantungan pada dahan yang dekat permukaan tanah dan agak tersembunyi. Di dalam buah terdapat 6-16 biji besar-besar, berkayu dan berbentuk tetrahedral. Susunan biji di dalam buah membingungkan seperti teka-teki (dalam bahasa Inggris disebut sebagai “puzzle fruit”). Buah akan pecah pada saat kering. Ukuran: buah: diameter 10-20 cm.

Ekologi dan distribusi

Tumbuh di sepanjang pinggiran sungai pasang surut, pinggir daratan dari mangrove, dan lingkungan payau lainnya yang tidak terlalu asin. Di Indonesia tumbuh di Jawa, Madura, Bali, Kepulauan Karimun Jawa, Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, Maluku dan Sumba, Papua.

3. KANDUNGAN NUTRISI

Xylocarpus granatum diketahui memiliki banyak manfaat dan menyimpan banyak kandungan nutrisi di dalamnya (Tabel 1). Kandungan protein pada buah X. granatum lebih tinggi jika dibandingkan dengan kandungan protein buah B. gymnorrhiza (4,40 mg/g) yang dilaporkan oleh Rout et al. (2015), dan buah S. apetala (3,29 mg/g) yang dilaporkan oleh Halder et al. (2015), namun lebih rendah jika dibandingkan dengan kandungan protein buah Kandelia candel (15,6 mg/g) dan buah R. apiculata (14,4 mg/g) seperti yang dilaporkan oleh Rout et al. (2015). Kandungan protein X. granatum lebih tinggi daripada protein (2,24%) dari buah S. caseolaris seperti yang dilaporkan oleh Patil dan Chavan (2013). Kandungan asam askorbat dalam buah X. granatum lebih tinggi daripada B. parviflora (63,73 mg/100 g) dan Heriteria fomes (49,06 mg / 100 g) seperti yang dilaporkan oleh Basak et al. (2016) atau B. gymnorrhiza (53 mg/100 g) yang dilaporkan oleh Rout et al. (2015).

Kandungan Na dalam buah X. granatum (517,86 mg/100 g) lebih tinggi dibandingkan dengan B. gymnorrhiza (43,72 mg/100 g). Kandungan K dalam buah X. granatum (189,89 mg/100 g) lebih tinggi dibandingkan dengan dibandingkan dengan B. gymnorrhiza (127,28 mg/100 g) dan S. alba (136,84 mg/100 g). Sementara itu, kandungan Ca dalam buah X. granatum (485,21 mg/100 g) lebih rendah dibandingkan dengan B. gymnorrhiza (1251,08 mg/100 g) dan S. alba (225,13 mg/100 g), namun lebih tinggi dibandingkan dengan B. cylidrica (280 mg/100 g), B. parviflora (240 mg/100 g), dan Heritiera formes (120 mg/100 g) (Basak et al., 2016), K. candel (240 mg/g), B. gymnorrhiza (200 mg/g), dan R. apiculata (200 mg/g) (Rout et al., 2015).

(3)

Tabel 1. Kandungan gizi X. granatum

Kandungan nutrisi Nilai gizi (mg/100 g)

Protein 4,99 Lemak 4,42 Karbohidrat 14,80 Betakaroten 7,99 Asam Askorbat 65,00 Natrium (Na) 517,86 Kalium (K) 189,89 Kalsium (Ca) 485,21 Tembaga (Cu) 0,08 Mangan (Mn) 0,05 Seng (Zn) 0,52 Besi (Fe) 0,38

Tabel 2. Senyawa bioaktif

Bagian Tumbuhan Komponen fitokimia Bioaktivitas Sumber Kulit batang Gedunin, terpenoid,

glikosida, tannin, flavonoid, fenol, Prosianidin, katesin, limonoid

Anti kanker, Anti diare, Antibakteri

Uddin et al., 2007; Rouf et al., 2007; Alam et al., 2006; Shahid-Ud-Daula & Basher, 2009; Wangensteen et al., 2006

Daun Triterpenoid, steroid,

saponin, glikosida, flavonoid, fenol, dan tannin

Anti diare, Antidiabetes, Antioksidan

Rao et al., 2003; Shen et al., 2009; Das et al., 2016

Buah Gedunin, fotogedunin,

xyloccensin-I

Antifilarial, Anti diare, Anti diabetes

Misra et al., 2011; Lakshmi et al., 2010; Srivastava et al., 2010

Biji Xylomexicanins E-H Antikanker Wu et al., 2014

Kandungan Fe dalam buah X. granatum (0,38 mg/g) lebih tinggi dari B. gymnorrhiza (0,34 mg/g), namun lebih rendah dari S. alba (0,51 mg/g). Sementara itu, kandungan Cu dalam buah X. granatum (0,084 mg / g) lebih tinggi dari S. alba (0,077 mg/g) dan lebih rendah jika dibandingkan dengan B. gymnorrhiza (0,55 mg/g). Di sisi lain, kandungan Mn

dalam buah X. granatum (0,052 mg/g) lebih tinggi dibandingkan dengan B. gymnorrhiza (0,012 mg/g) dan lebih rendah dari S. alba (0,063 mg/g). Demikian pula, kandungan Zn dalam buah X. granatum (0,52 mg/g) lebih tinggi dibandingkan B. gymnorrhiza (0,11 mg/g) dan lebih rendah dari S. alba (0,72 mg/g).

4. SENYAWA BIOAKTIF

Daun, buah, biji dan kulit pohon X. granatum diketahui memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi digunakan untuk mengobati berbagai jenis penyakit (Tabel 2).

X. granatum memiliki kandungan saponin berupa glikosida dari triterpenoid dan juga steroid yang dimana kandungan ini diketahui dapat larut dalam air dan mampu untuk membentuk buih (Purnobasuki et al., 2004). Senyawa steroid pada daun X. granatum memiliki struktur dasar hidrokarbon tetrasiklik (Smith and Shay et al., 1996).

DAFTAR PUSTAKA

Alam, MA, Sarder, M., Awal, MA, Sikder, MMH & Daulla, KA 2006. Aktivitas antibakteri dari minyak mentah ekstrak etanol Xylocarpus granatum batang menyalak. Bangladesh Journal of Veterinary Medicine 4 (1): 69-72.

Alvi KA, Crews P, Aalbersberg B, Prasad R (1991) Liminoids from the Fijian medicinal plant Dabi (Xylocarpus). Tetrahedron 4: 8943-8948.

Baba, S., Chan, HT & Aksornkoae, S., 2013. Produk yang berguna dari Mangrove dan Tanaman lainnya Pesisir. ISME Mangrove Pendidikan Book Series No 3, ISME dan ITTO, Jepang.

Baba, S., Chan, E,W,C., Chan, HT., Kainuma, M., Kezuka, M. & Tangah, J. 2016. Botany, uses, chemistry and bioaktivities of mangrove plants III: Xylocarpus granatum, ISME/GLOMIS Electronik Journal/14 (1) : 1-4

Bickii J, Njifutie N, Foyere JA, Basco LK, Ringwald P (2000) In vitro antimalarial activity of liminoids from Khaya grandifoliola C.D.C (Meliaceace). J Ethnopharmacol 69: 27-33.

Basak , U . C ., S . Singh, dan P.Rout .2016 Sifat gizi dan antioksidan dari beberapa buah bakau yang dapat dimakan digunakan oleh masyarakat pedesaan . J . Agric. Makanan . T ech . 6 (1) : 1-6 Chacha M (2010) Flavanol derivatives with antioxidant activity from the stem bark of

(4)

Xylocarpus granatum. Int J Biol Chem Sci 4: 371-376.

Champagne, DE, Koul, O., Isman, MB, Scudder, GGE & Neil Towers, GH, 1992. Aktivitas biologi limonoid dari rutale tersebut. fitokimia 31 (2): 377-394.

Chou FY, Hostettman K, Kubo I, Nakanishi K, Taniguchi M (1977). Isolation of an insect antifeedant N Methylflindersine and several benz (C) Phenanthiridine alkaloids from east African plants; a comment on chelerythrine. Heterocycles 7: 969-977.

Correll, D.S., B.G.Schubert, H.S. Gentry and W.D. Hawley. 1955. The search for plant precursors of cortisone. Economic Botany 52: 307-375. Gazali M., Zamani N.P, Batubara I. Potensi Limbah

Kulit Buah Nyirih (Xylocarpus granatum) sebagai inhibitor tirosinase. Depik. 2014, 3(3), 187-194. Giesen, W., Wulfraat, S., Zieren,M. & Scholten, L.

2007. Mangrove Buku Panduan untuk Asia Tenggara. FAO, Bangkok, Thailand dan Wetlands International, Wageningen, Belanda.

Giri, C., Ochieng, E., Tieszen, L.I., Zhu, Z., Singh, A., Loveland, T., Masek, J. dan Duke, N. 2011. Status and Distribution of Mangrove Forest of The World Using Observation Satellite Date. Glob, Ecol. Biogeogr. 20, 154 – 159.

Khairina ASN, Fuad AFA, Muhammad TST, Ahmad A, Faridah M (2011) In vitro cytotoxicity screening of Xylocarpus sp. Crude extract against human hepatocellular carcinoma cell line (HepG2). Empowering Science Technology and Innovation towards a Better Tomorrow, UMTAS 704-706.

Kitamura S., Anwar C., CHaniagi A., Baba S. 2003. Buku Panduan Mangrove Indonesia (Bali dan Lombok). PassKress communication.

Kokpol U, Chavasiri W, Tip-pyang S, Veerachato G, Zhao F, Jim S, et al. (1996) A liminoid from Xylocarpus granatum. Phytochemistry 41: 903-905.

Lakshmi V, Gupta P (2008) An overview of the genus Xylocarpus. Nat Prod Res 22: 1197-1224. Lakshmi V ., Singh , N ., Srivastva, S ., Mishra, S.K.,

Dharmani, P ., Mishra, V . et al., 2010

Lakshmi, V., Srivastava, MN & Raghubir, R., 2011. Kegiatan antidiare dalam buah-buahan dari Xylocarpus granatum. Asia Jurnal Farmasi dan Penelitian Biologi 1 (1): 62-66.

Markham, K. R. 1988. Cara Mengidentifikasi Flavonoid. Terjemahan. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Misra, S., Verma, M., Mishra, SK, Srivastava, S., Lakshmi, V., Bhattacharya, S. M, (2011),’Gedunin dan photogedunin dari Xylocarpus granatum memiliki aktivitas antifilarial terhadap parasite Brugia malayi dalam host tikus percobaan' Parasitologi Penelitian, 109, pp1351-1360

Mulholland, DA & Taylor, DAH, 1992. Limonoid dari anggota Australia dari Meliaceae. fitokimia Meliaceae. fitokimia 31: 4163-4166.

Navia, Z.I. & Suwardi, A.B. (2015). Keanekaragaman jenis durian (Durio spp.) di Kabupaten Sekadau Kalimantan Barat. Jeumpa 2(2): 47-55

Navia, Z.I, Suwardi, A.B. & Saputri, A. (2017) Penelusuran ragam jenis tanaman buah pekarangan sebagai sumber nutrisi bagi masyarakat di Kota Langsa, Aceh. Dalam: Agustien, A., Syaifullah, Pitopang, R.P., Nurainas, Ilyas, S. & Kurniawan, R. (editor) Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas dan Ekologi Tropika Indonesia Ke-4 dan Kongres Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia Ke-12. Padang, 15–17 September 2017, hlm. 774–782

Navia, Z. I., Suwardi, A. B., & Saputri, A. (2019a). Karakterisasi Tanaman Buah Lokal di Kawasan Ekosistem Leuser Kabupaten Aceh Tamiang, Aceh. Buletin Plasma Nutfah, 25(2), 57-66 Navia, Z. I., Suwardi, A. B., Nuraini, & Seprianto.

(2019b). Ethnobotany of wild edible fruit species and their contribution to food security in the North Aceh region, Indonesia. The International Conference on ASEAN 2019. 203-210

Nurlinda, Payung, I., Juana, P., & Suwardi, A. B. (2018). Anti-Microfilarial Activity of Rhizome Extract of Curcuma aerugenosa Roxb. (Zingiberaceae). Journal of Chemical and Pharmaceutical Research. 10(8): 33-36

Okeke MI, Iroegbu CU, Eze EN, Okoli AS, Esimone CO, (2001) Evaluation of extract of the root of Landolphia owerrience for antibacterial activity. J Ethnopharmacol 78: 119-127.

Purnobasuki, H. 2004. Potensi Mangrove sebagai Tanaman Obat. Biota, 9 (2) : 125 -126.

Rao, PR, Trilochana, Y. & Chaitanya, KK, 2003. anti diare dan kegiatan antimikroba dari kulit kayu dan daunekstrak Xylocarpus granatum Koenig. Journal of Natural remedies 3/2: 155-160. Robinson T.1995 . Kandungan organik tumbuhan

tinggi. Terjemahan : Koensoemardiyah. IKIP Semarang Press, Semarang

Ronnback, P. 1999. The Ecological Basis for Economic Value of Seafood Production Supported by Mangrove Ecosystems. Biological Economic 29: 13-39.

Rout, P., S. Singh, N Kumar, dan C.B. Uday. 2015. Potensi nutrisi dan antioksidan dari beberapa buah bakau pilihan yang dapat dimakan di pantai Odisha . Antar . J . Ady . Sci . Res . 1 (9) : 349-355 . doi : 10..7439/ijasr . v1ig . 2624.

Saparinto. C. 2007. Pendayagunaan Ekosistem Mangrove. Penerbit Dahara Prize Semarang. Srivastava AK, Srivastava S, Srivastapa SP, Raina D,

Ahmad R, et al., (2011) Antihyperglycemic and antidyslipidemic activity in ethanolic extract of marine mangrove Xylocarpus granatum. J Pharma Biomed Sci 9: 22.

Shen, LR, Jin, SM, Yu, YM, Yin, BW, Zhao, L., Shi, QW et al., 2009. Konstituen kimia dari tanaman dari genus Xylocarpus. Kimia & Keanekaragaman Hayati 6 (9): 1293-1308.

Shen LR, Guo D, Yu YM, Yin BW, Zhao L, et al., (2009) Chemical constituents of plants from the genus Xylocarpus. Chem Biodivers 6: 1293-1308.

(5)

Shahid-Ud-Daulah, AFM & Basher,MA, 2009. skrining fitokimia, tanaman hambatan pertumbuhan, dan Studi aktivitas antimikroba Xylocarpus granatum. Ilmu Malaysia Journal Farmasi 7 (1): 9-21.

Skilleter, G.A. and Warren, S. 1999. Effects of Habitat Modification in Mangroves on the Structure of Mollusc and Crab Assemblages. Elsevier, 244 : 107-129.

Srivastava, MN & Raghubir, R., 2011. Kegiatan antidiare dalam buah-buahan dari Xylocarpus granatum. Asia Jurnal Farmasi dan Penelitian Biologi 1 (1): 62-66.

Suwardi, A. B., Mukhtar, E., & Syamsuardi. (2013a). Perubahan populasi pohon dan cadangan karbon selama tiga dekade di hutan Ulu Gadut, Sumatera Barat. Biospectrum 9(3): 157-166

Suwardi, A. B., Mukhtar, E., & Syamsuardi, S. (2013b). Komposisi jenis dan cadangan karbon di hutan tropis dataran rendah, Ulu Gadut, Sumatera Barat. Berita Biologi, 12(2), 169-176.

Suwardi, A. B., & Navia, Z. I. (2015). Keanekaragaman jenis kantong semar (Nepenthes spp.) di Hutan Rawa Gambut Kalimantan Barat. Jurnal Jeumpa, 2(2), 56-63.

Suwardi, A.B., Navia, Z. I., & Sofiyan. (2017) Komposisi Jenis Dan Cadangan Karbon Tersimpan Di Hutan Mangrove Kuala Langsa, Aceh. Dalam: Agustien,s A., Syaifullah, Pitopang, R.P., Nurainas, Ilyas, S. & Kurniawan, R. (editor) Prosiding Seminar Nasional Biodiversitas dan Ekologi Tropika Indonesia Ke-4 dan Kongres Penggalang Taksonomi Tumbuhan Indonesia Ke-12. Padang, 15–17 September 2017, hlm. 19-27. Suwardi, A. B., Indriaty, I., & Navia, Z. I. (2018).

Nutritional evaluation of some wild edible tuberous plants as an alternative foods. Innovare Journal of Food Sci, 6(2), 9-12.

Suwardi, A.B., Navia, Z.I., Harmawan, T., Syamsuardi, & Mukhtar, E. (2019a). Sensory

Evaluation of Mangoes Grown in Aceh Tamiang District, Aceh, Indonesia. Advances in Ecological and Environmental Research 4 (3): 79-85

Suwardi, A. B., Navia, Z. I., Harmawan, T., Syamsuardi, & Mukhtar, E. (2019b). The diversity of wild edible fruit plants and traditional knowledge in West Aceh region, Indonesia. Journal of Medicinal Plants Studies, 7(4), 285-290.

Trilochana, Y., Sowjanya, P., Sangeetha, GPV, Rao, PR & Rao, PR, 2013. kegiatan Danshen kulit beralkohol ekstrak Xylocarpus granatum dengan penekanan pada mekanisme kerjanya. IOSR Journal of Pharmacy 3 (1): 4-9.

Uddin, S.J., Nahar, L., Shilpi, J.A. Shoeb, M., Borkwski, T., Gibbons, S. et al., 2007. Gedunin, limonoid dari Xylocarpus granatum, menghambat pertumbuhan sel kanker usus CaCo-2 secara in vitro. Penelitian Phytotheraphy 21: 757-761 Vadlapudi V, Naidu KC (2009) Evalation of

antioxidant potential of selected mangrove plants. J Pharma Res 2: 1742-1745.

Wangensteen H, Duong GM, Alamgir M, Sarder M, Samuelsen AB, et al., (2006) Biological Activities of liminoids, catechins, procyanidins and extracts from Xylocarpus granatum. Nat Prod Commun 1: 985-990.

Wu J, Zhang S, Xiao Q, Quingxin L, Xiao L, et al., (2004b) Xyloccensin L, a novel liminoid from Xylocarpus granatum. Tetrahedron Lett 45: 591-593.

Wu J, Zhang S, Xiao Q, Quingxin L, Xiao L, et al., (2005a) Xyloccensins Q-V, six new 8,9,30-phragmalin ortho ester antifeedants from Chinese mangrove Xylocarpus granatum. Tetrahedron 61: 8382-8389.

Wu, J., Xiao, T. & Li, T., 2006a. Limonoid dari mangrove Xylocarpus granatum. Biokimia Sistematika dan Ekologi 34: 838-841. Ekologi 34: 838-841.

Gambar

Tabel 1. Kandungan gizi X. granatum

Referensi

Dokumen terkait