PENGARUH SALES GROWTH, PROFITABILITAS DAN CAPITAL
INTENSITY TERHADAP TAX AVOIDANCE
THE EFFECT OF SALES GROWTH, PROFITABILITY AND
CAPITAL INTENSITY FOR TAX AVOIDANCE
Lawe Anasta
Program Studi Akuntansi, Universitas Mercubuana lawe.anasta@mercubuana.ac.id
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Sales Growth, Profitabilitas dan Capital Intensity terhadap Tax Avoidance. Objek penelitian ini adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2018. Sampel penelitian ini diperoleh dengan menggunakan metode purposive sampling, dimana hanya diambil 18 perusahaan yang memenuhi kriteria dari total 43 perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi. Sehingga didapat 54 data yang digunakan sebagai sampel penelitian. Model analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis regresi data panel.
Kata Kunci: Sales Growth, Profitabilitas, Capital Intensity, Tax Avoidance
ABSTRACT
This study aims to determine and analyze the effect of sales growth, profitability and capital intensity on tax avoidance. The object of this research is manufacturing companies in the consumer goods industry which are listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2016-2018. The research sample was obtained using purposive sampling method, where only 18 companies were taken that met the criteria out of a total of 43 manufacturing companies in the consumer goods industry sector. So that there are 54 data used as research samples. The analysis model used in this study is a panel data regression analysis model.
Keyword: Sales Growth, Profitability, Capital Intensity, Tax Avodance PENDAHULUAN
Wajib pajak di Indonesia dapat dibagi menjadi dua, yaitu wajib pajak orang pribadi dan wajib pajak badan. Bagi
wajib pajak, pajak merupakan perwujudan pengabdian dan peran untuk berkontribusi dalam peningkatan pembangunan nasional (Cahyono dkk, 2016). Wajib pajak diharapkan untuk
patuh dalam melaksanakan kewajiban perpajakannya. Akan tetapi, tidak semua wajib pajak mau membayar pajak sesuai dengan yang seharusnya dibayarkan, terutama wajib pajak yang memiliki kewajiban pajak yang besar nilainya. Ketidakpatuhan ini akan menyebabkan berkurangnya penerimaan negara dari sektor perpajakan. Dalam pelaksanaannya, terdapat perbedaan kepentingan antara pemerintah dan wajib pajak. Pemerintah mengumpulkan pajak untuk membiayai penyelenggaraan pembangunan nasional. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik tahun 2019 tentang realisasi pendapatan penerimaan atas pajak selama 5 tahun terakhir yang menunjukkan bahwa pajak dianggap sebagai sumber penerimaan negara terbesar.
Pada penelitian ini membahas berkaitan dengan apakah Sales Growth, Profitabilitas dan Capital Intensity berpengaruh pada Tax Avoidance.
METODE PENELITIAN
Waktu dan tempat penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 bertempat Jakarta dengan memperoleh data laporan keuangan perusahaan tahunan pada perusahaan manufaktur
sektor indutri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2017, dengan cara mengunduh melalui situs website resmi yang terdapat dalam Bursa Efek In-donesia (BEI).
Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain kausal yang bertujuan untuk dapat menganalisis serta menguji hipotesis antara satu variabel dengan variabel lainnya atau variabel independen. Menjelaskan bahwa penelitian kausal merupakan hubungan yang bersifat sebab akibat. Jadi penelitian tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas
(inde-pendent variable) terhadap variabel
terikat (dependen variable) (Sugiyono, 2016). Penelitian ini bertujuan untuk untuk menguji hipotesis pengaruh variabel sales growth, profitabilitas dan capital intensity terhadap variabel tax avoidance. Definisi dan Operasional Variabel
Dalam rangka menguji hipotesis yang telah diajukan, variabel yang akan diteliti dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas
(independen) dan variabel terikat (dependen). Variabel independen yang dinyatakan dengan simbol X dan variabel dependen yang dinyatakan dengan simbol Y.
Populasi Penelitian
Populasi pada penelitian ini diambil dari perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi.
Sampel Penelitian
Peneliti menggunakan metode
purpo-sive sampling dalam memilih sampel,
yaitu proses pemilihan sampel berdasarkan kriteria atau penilaian tertentu. Berdasarkan kriteria pemilihan sampel, maka jumlah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dari 43 perusahaan yang diteliti diperoleh 18 perusahaan yang menjadi sampel penelitian selama tahun 2016-2018 dengan total 54 data observasi. Teknik Pengumpulan Data
Penelitian ini bersifat kuantitatif, penelitian ini dilakukan menggunakan data sekunder yang didapat berupa laporan dan dokumen-dokumen yang terkait untuk menganalisis data
penelitian tersebut. Dalam memperoleh data-data yang digunakan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan dua cara, yaitu penelitian pustaka dan penelitian lapangan.
Metode Analisis
Tujuan dari analisis adalah mendapatkan informasi relevan yang terkandung di dalam data tersebut dan menggunakan hasilnya untuk dapat memecahkan suatu permasalahan (Ghozali, 2016). Pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sales growth, profitabilitas dan capital intensity terhadap tax avoidance. Sebelum melakukan analisis, maka perlu diawali dengan melakukan uji asumsi klasik agar dapat menguji kelayakan model regresi yang selanjutnya akan digunakan dalam pengujian hipotesis penelitian.
Metode analisis data dan uji hipotesis menguraikan metode-metode analisis yang akan digunakan untuk menjawab rumusan masalah dan hipotesis penelitian. Metode analisis ini menggunakan regresi data panel. Dalam melakukan analisis dan pengujian digunakan alat bantu pro-gram komputer Econometric Views
Pemilihan Model Regresi Data Panel
Hasil Uji Chow
Uji Chow digunakan untuk
(EViews) versi 9.HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Uji Statitik Deskriptif
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini meliputi variabel dependen (Y) yaitu tax avodance serta variabel independen (X) yaitu sales growth, profitabilitas dan capital intensity. Uji statistik deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan suatu data dari seluruh variabel yang digunakan penelitian, baik variabel dependen maupun variabel independen.
memiliki nilai residual yang terdistribusi secara normal. Uji normalitas yang digunakan dalam pengujian menggunakan aplikasi Eviews 9 dengan menggunakan Uji Jarque-Bera (JB test) berdasarkan nilai residual. Residual dikatakan memiliki distribusi normal apabila nilai signifikan dari
Jarque-Bera diatas 5% dan tidak
terdistribusi secara normal jika signifikan nilai Jarque-Bera dibawah 5%.
Tabel 1. Hasil Uji Statistik Deskriptif
TA
SGR
ROA
CIN
Mean
0.288826
0.080943
0.145861 0.320723
Median
0.257105
0.077260
0.109700 0.298935
Maximum
0.723840
0.238290
0.381630 0.569070
Minimum
0.090180
0.002900
0.036100 0.159730
Std. Dev.
0.123686
0.050425
0.098594 0.115577
Observations 54
54
54
54
Sumber: Data Diolah Output Eviews 9, 2019
Hasil Uji Asumsi Klasik
Hasil Uji Normalitas
tukan. metode Fixed Effect Model atau Common Effect Model yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji chow sebagai berikut :
H0 : Common Effect Model H1 : Fixed Effect Model
Jika hasil probabilitas Chi-Square > 0,05 maka H0 diterima, sehingga model yang dipilih adalah common effect. Sebaliknya, jika hasil probabilitas
Chi-Square < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga model yang dipilih adalah
fixed effect. Hasil estimasi uji chow
dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 2 berikut ini :
Tabel 2. Hasil Uji Chow Redundant Fixed Effects Tests Equation: Untitled
Test cross-section fixed effects
Effects Test Statistic d.f. Prob. Cross-section F 21.110290 (17,33) 0.0000 Cross-section Chi-square 133.619499 17 0.0000 Sumber: Data Diolah Output Eviews, 2019
Berdasarka Tabel 2 dapat disimpulkan bahwa nilai profitabilitas Chi-Square = 0,0000 < 0,05 sehingga H0 ditolak dan model yang sebaiknya digunakan adalah fixed effect model. Ketika model yang terpilih adalah fixed effect,
maka harus dilakukan uji hausman untuk mengetahui apakah sebaiknya memakai fixed effect model atau
ran-dom effect model. Hasil Uji Hausman
Uji hausman digunakan untuk menentukan metode Fixed Effect
Model atau Random Effect Model
yang lebih tepat digunakan dalam mengestimasi data panel. Hipotesis dalam uji hausman sebagai berikut : H0 : Random Effect Model H1 : Fixed Effect Model
Jika hasil probabilitas Chi-Square > 0,05 maka H0 diterima, sehingga model yang dipilih adalah random effect. Sebaliknya, jika hasil probabilitas
Chi-Square < 0,05 maka H0 ditolak, sehingga model yang dipilih adalah
fixed effect. Hasil estimasi uji
hausman dalam penelitian ini dapat dilihat dalam tabel 3 berikut ini :
Tabel 3. Hasil Uji Ausman
Correlated Random Effects - Hausman Test Equation: Untitled
Test cross-section random effects Test Summary Chi-Sq.
Statistic Chi-Sq. d.f. Prob. Cross-section random 11.377380 3 0.0099 Sumber: Data Diolah Output Eviews 9, 2019
Berdasarkan Tabel 3 diatas disimpulkan bahwa nilai probabilitas
Chi-Square = 0,0099 < 0,05 sehingga
H0 ditolak dan model yang sebaiknya digunakan adalah fixed effect model. Jadi hasil pengujian model estimasi data panel antara fixed effect model dengan random effect model, terbukti
fixed effect model adalah model
terbaik yang digunakan dalam penelitian ini. Untuk itu diperlukan uji asumsi klasik berupa uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas untuk fixed effect
model.
Hasil Uji Hipotesis
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Output uji koefisien determinasi (R2) dapat dilihat pada nilai R-squared dan
Adjusted R-squared. Berdasarkan
hasil uji koefisien dapat disimpulkan bahwa nilai Adjusted R-squared sebesar 0,878405. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel sales growth, profitabilitas dan capital intensity terhadap tax
avoidance sebesar 87,84%,
sedangkan sisanya sebesar 12,16% dipengaruhi oleh variabel-variabel lain diluar penelitian.
Hasil Statitik t
Uji statistik t dalam penelitian ini memiliki derajat keyakinan sebesar 95% atau á = 5% (0,05). Kriteria pengujian hipotesis yaitu jika probabilitasnya < 0,05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Sedangkan jika probabilitasnya > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak.
Pengaruh Sales Growth terhadap Tax Avoidance
Hasil pengujian hipotesis pertama menunjukkan bahwa H1 ditolak. Hasil menunjukkan bahwa Sales Growth tidak berpengaruh terhadap Tax
Avoidance karena nilai probabilitas
sebesar 0,6416 > 0,05. Sales Growth menggambarkan perubahan kenaikan ataupun penurunan penjualan dari tahun ke tahun yang dapat dilihat dari laporan laba rugi perusahaan. Dengan mengetahui seberapa besar pertumbuhan penjulaan, perusahaan bisa memprediksi besarya profit yang akan didapatkan. Peningkatan pertumbuhan penjualan ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas dan aktivitas operasinya sehingga semakin tinggi volume penjualan perusahaan, maka semakin tinggi pula biaya operasional yang dikeluarkan untuk menghasilkan produk. Oleh karena itu tingginya penjualan tidak menjamin perusahaan memperoleh laba yang tinggi, sehingga manajemen perusahaan tidak perlu melakukan aktivitas perencanaan untuk menghindari pajak. Hasil penelitian ini sejalan dengan Oktaviani & Munandar (2017) yang menyatakan bahwa Sales Growth tidak
berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Namun hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Hidayat (2018); Purwanti & Sugiyarti (2017) dan Silvia (2017) yang menyatakan bahwa Sales Growth berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Pengaruh Profitabilitas terhadap Tax Avoidance
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa H2 diterima. Hasil menunjukkan bahwa Profitabilitas berpengaruh negatif terhadap Tax Avoidance karena nilai probabilitas sebesar 0,0293 < 0,05. Hasil ini memberikan bukti bahwa semakin tinggi Return on Assets (ROA), berarti semakin tinggi nilai dari laba bersih perusahaan dan semakin tinggi pula profitabilitasnya. Perusahaan yang memiliki profitabilitas tinggi berarti semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan. Beban pajak yang tinggi akan menurunkan laba perusahaan, sehingga perusahaan akan berusaha melakukan penghindaran pajak untuk menurunkan tarif pajak yang harus dibayar. Hasil penelitian ini sejalan dengan Hidayat (2018); Agusti (2014); Saputra et al. (2015); Pradipta (2015); Aminah et al. (2018); Rani et al.
(2018); Dewi Noviari (2017) dan Yanti & Fatahurraz (2018) yang menyatakan bahwa Profitabilitas berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Namun hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Irianto et al. (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance.
Pengaruh Capital Intensity terhadap Tax Avoidance
Hasil pengujian hipotesis kedua menunjukkan bahwa H3 diterima. Hasil menunjukkan bahwa Capital
Intensity berpengaruh negatif
terhadap Tax Avoidance karena nilai probabilitas sebesar 0,000 < 0,05. Variabel capital intensity hipotesisnya diterima sehingga menunjukkan bahwa perusahaan yang mempunyai aset tetap yang tinggi berarti semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan. Capital intensity menggambarkan seberapa besar modal yang dibutuhkan perusahaan untuk menghasilkan pendapatan. Kepemilikan aset tetap oleh perusahaaan dapat menimbulkan biaya depresiasi setiap tahunnya sehingga perusahaan akan berusaha melakukan penghindaran pajak untuk menurunkan tarif pajak yang harus
dibayar. Hasil penelitian ini sejalan dengan Purwanti & Sugiyarti (2017); Dwilopa (2016); Muzakki & Darsono (2015); yang menyatakan bahwa
Capital Intensity berpengaruh
terhadap Tax Avoidance. Namun hasil ini tidak sesuai dengan penelitian Aminah et al. (2018); Irianto et al. (2017) yang menyatakan bahwa profitabilitas tidak berpengaruh terhadap Tax Avoidance.
KESIMPULAN
Sales Growth tidak berpengaruh
terhadap Tax Avoidance. Peningkatan pertumbuhan atau tingginya penjualan tidak menjamin perusahaan memperoleh laba yang tinggi, sehingga manajemen perusahaan tidak perlu melakukan aktifitas perencanaan untuk menghindari pajak. Profitabilitas berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Semakin tinggi Return on Assets (ROA), berarti semakin tinggi nilai dari laba bersih perusahaan dan semakin tinggi pula profitabilitasnya, sehingga perusahaan akan berusaha melakukan penghindaran pajak untuk menurunkan tarif pajak yang harus dibayar.
Capi-tal Intensity berpengaruh terhadap Tax Avoidance. Perusahaan yang
berarti semakin tinggi pula pajak yang harus dibayarkan, sehingga perusahaan akan berusaha melakukan penghindaran pajak.
DAFTAR PUSTAKA Agusti, W. Y. 2014. Pengaruh
Profitabilitas, Leverage, Dan Corporate Governance terhadap Tax Avoidance (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI tahun 2009-2012). Jurnal
Akuntansi, 2(3).
Aminah, A., Chairina, C., & Sari, Y. Y. 2018. The Influence of Company Size, Fixed Asset Intensity, Leverage, Profitability, and Political Connection to Tax Avoidance.
Afebi Accounting Review,
2(02).
Andhari, P. A. S., & Sukartha, I. M. 2017. Pengaruh Pengungkapan Corporate Social Responsibility, Profitabilitas, Inventory Intensity, Capital Intensitydan Leverage pada Agresivitas Pajak. E- Jurnal Akuntansi
Universitas Udayana, 18,
2115–2142.
Basuki, Agus Tri dan Prawoto, Nano. 2016. Analisis Regresi Dalam
Penelitian Ekonomi & Bisnis. Jakarta: Raja Grafindo.
Cahyono, D. D., Andini, R., & Raharjo, K. (2016). Pengaruh komite audit, kepemilikan institusional, dewan komisaris, ukuran perusahaan (Size), leverage (DER) dan profitabilitas (ROA) terhadap tindakan
penghindaran pajak (tax avoidance) pada perusahaan perbankan yang listing BEI periode tahun 2011–2013. Journal Of
Accounting, 2(2).
Dewi, N. L. P. P., & Noviari, N. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Leverage, Profitabilitas dan Corporate Social Responsibility terhadap Penghindaran Pajak (Tax A v o i d a n c e ) . E - J u r n a l
Akuntansi, 2017(1), 882-911.
Dewinta, I. A. R., & Setiawan, P. E. 2016. Pengaruh ukuran perusahaan, umur perusahaan, profitabilitas, leverage, dan pertumbuhan penjualan terhadap tax avoidance.
E-Jurnal Akuntansi,
1584-1615.
Dwilopa, D. E., Bambang Jatmiko, S. E., & Si, M. 2016. Pengaruh Corporate Social Responsibility, Capital Intensity, dan Perencanaan Pajak terhadap Penghindaran Pajak.
Ghozali, Imam. 2016. Aplikasi Analisis
Multivariate Dengan Program IBM SPSS 23.
Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Gujarati, Damodar. 2008.
Dasar-Dasar Ekonometrika.
Jakarta : Penerbit Erlangga. Hanafi, U., & Harto, P. (2014). Analisis
Pengaruh Kompensasi Eksekutif, Kepemilikan Saham Eksekutif dan Preferensi Risiko Eksekutif terhadap Penghindaran Pajak P e r u s a h a a n . D i p o n e g o ro
1162-1172.
Harahap, Sofian Safri. 2010. Analisis
Kritis Atas Laporan Keuangan. Jakarta : Rajawali
Persada.
Hidayat, W. W. 2018. Pengaruh profitabilitas, leverage dan pertumbuhan penjualan terhadap penghindaran pajak.
Jurnal Riset Manajemen dan Bisnis (JRMB) Fakultas Ekonomi Uniat, 3(1), 19-26.
Hoffman, Jr, W. H. . 1961.“The Theory of Tax Planning”, The
Accounting Review, 36 (2)
April, 274-281.
Jacob, Fatoki Obafemi FCA. (2014). An Emperical Study of Tax Evasion and Tax Avoidance: A
Critical Issue in Nigeria Economic Development, 5
(18): 22-27.
Jensen, M. C., dan W. H. Meckling. 1976. Theory of the Firm: Manager Behavior, Agency Cost and Ownership Structure.
Journal of Financial Economics 3 (4): 305-360.
Kalbuana, N., Purwanti, T., & Agustin, N. H. 2017. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Beban Pajak Tangguhan, Dan Tingkat Pajak Efektif Terhadap Penghindaran Pajak Di Indonesia. Magistra, 29 (100).
Kurniasih, T., & Sari, M. M. R. 2013. Pengaruh Return on Assets, Leverage, Corporate Governance, Ukuran Perusahaan Dan Kompensasi Rugi Fiskal Pada Tax Avoidance. Buletin Studi
Ekonomi.
Maharani, I. G. A. C., & Suardana, K. A. 2014. Pengaruh Corporate Governance, Profitabilitas, dan Karakteristik Eksekutif pada Tax Avoidance Perusahaan M a n u f a k t u r . E - J u r n a l
Akuntansi, 525-539.
Merks, Paulus. 2007. Categorizing International Tax Planning.
Fundamentals of International Tax Planning.
IBFD. 66-69.
Muzakki, M. R., & Darsono, D. 2015. Pengaruh Corporate Social Responsibility dan Capital Intensity terhadap Penghindaran Pajak.
Diponegoro Journal of Accounting, 4(3), 445-452.
Nurlis. 2019. The influence of good corporate governance mechanism and fundamental factor to corporate tax avoidance; study on Indonesia stock exchange. Vol 4. 17. Religación. Revista De Ciencias Sociales Y Humanidades.
Oktaviyani, R., & Munandar, A. 2017. Effect of Solvency, Sales Growth, and Institutional Ownership on Tax Avoidance with Profitability as Moderating Variables in Indonesian Property and Real Estate Companies. Binus
Business Review, 8(3),
183-188.
Pohan, Chairil Anwar. 2016.
Manajemen Perpajakan Strategi Perencanaan Pajak dan Bisnis. Jakarta: