• Tidak ada hasil yang ditemukan

KATA PENGANTAR. Wonosari, April 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "KATA PENGANTAR. Wonosari, April 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul"

Copied!
54
0
0

Teks penuh

(1)

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan Ridho-Nya sehingga kami dapat menyusun Buku Profil Perkembangan Kependudukan Tahun 2014 dengan lancar.

Buku ini disusun sebagai tindak lanjut atas Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 474/84558/MD tanggal 20 Desember 2012 perihal Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan yang diamanatkan pada Pasal 5 huruf e Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, Pasal 50 ayat (3) Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan.

Buku Profil Perkembangan Kependudukan ini berisi gambaran umum tentang kuantitas, kualitas, mobilitas penduduk dan kepemilikan Dokumen Kependudukan di Kabupaten Gunungkidul yang bersumber dari Data Dasar Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) dan Sumber Data Warehouse hasil pelayanan Pendaftaran Penduduk dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul yang dihimpun dalam database kependudukan nasional dan telah dikonsolidasikan dan dibersihkan oleh Kementerian Dalam Negeri Tanggal 31 Desember 2013.

Dengan diterbitkanya buku Profil Perkembangan Kependudukan ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat kepada masyarakat luas, lembaga pemerintah daerah maupun pemerintah pusat serta pemangku kepentingan lain untuk mendukung perencanaan dan peningkatan pelayanan publik serta pembangunan sektor lain.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam buku Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 ini. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca untuk penyempurnaan buku ini.

Wonosari, April 2014 Kepala Dinas Kependudukan Dan

Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul

H. EKO SUBIANTORO, S.H. NIP. : 19580702 198903 1 003.

(2)

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... 1

BAB I PENDAHULUAN ... 4

1.1.

LATAR BELAKANG ... 4

1.2.

VISI , MISI DAN MOTTO PELAYANAN DINAS ... 4

1.2.1. Visi dan Misi ... 4

1.1.2. Motto Pelayanan ... 5

1.3.

TUJUAN ... 5

1.4.

RUANG LINGKUP ... 5

1.5.

PENGERTIAN UMUM ... 6

BAB II GAMBARAN UMUM ... 8

2.1.

LETAK GEOGRAFIS DAERAH ... 8

2.1.1.

Letak Wilayah ... 8

2.1.2.

Luas Wilayah ... 9

2.1.3.

Keadaan Topografi ... 9

2.2.

KONDISI UMUM DEMOGRAFIS DAERAH ... 10

2.3.

KONDISI EKONOMI ... 11

2.3.1.

Pertumbuhan Ekonomi ... 11

2.3.2.

Tingkat Kesejahteraan Penduduk ... 12

2.4.

POTENSI DAERAH ... 14

2.4.1.

Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan ... 14

2.4.2.

Peternakan ... 14

2.4.3.

Kehutanan dan Perkebunan ... 14

2.4.4.

Kelautan dan Perikanan ... 14

2.4.5.

Energi dan Sumber Daya Mineral ... 14

2.4.6.

Industri ... 15

2.4.7.

Pariwisata ... 15

BAB III KOMPONEN KEPENDUDUKAN ... 18

3.1.

KUANTITAS PENDUDUK... 18

3.1.1.

Jumlah dan Persebaran Penduduk ... 18

3.1.2.

Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin ... 22

3.1.3.

Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Status Perkawinan ... 25

(3)

3

3.1.5.

Penduduk Menurut Karakteristik Sosial ... 34

3.1.6.

Kelahiran (

Fertilitas

)... 37

3.1.7.

Kematian (

Mortalitas

) ... 39

3.2.

KUALITAS PENDUDUK ... 41

3.2.1.

Kesehatan ... 41

3.2.2.

Pendidikan ... 42

3.3.

Ekonomi ... 43

3.3.1.

Proporsi Tenaga Kerja Dan Angkatan Kerja... 43

3.3.2.

Proporsi Penduduk Bekerja Menurut Jenis Pekerjaan ... 45

3.4.

MOBILITAS PENDUDUK ... 46

3.4.1.

Mobilitas Permanen ... 46

3.5.

KEPEMILIKAN DOKUMEN KEPENDUDUKAN ... 49

3.5.1.

Perubahan Kepemilikan Kartu Keluarga 2013... 49

3.5.2.

Kepemilikan E-KTP ... 50

3.5.3.

Pelayanan Akta Pencatatan Sipil 2013 ... 51

3.5.3.1.

Akta Kelahiran ... 51

3.5.3.2.

Akta Kematian ... 51

3.5.3.3.

Akta Perkawinan dan Buku Nikah. ... 52

3.5.3.4.

Akta Perceraian. ... 53

(4)

4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Pembangunan dan penduduk adalah dua hal yang memiliki hubungan keterkaitan integrative sehingga tidak dapat dipisahkan. Pembangunan adalah upaya sadar dan sistematis untuk mensejahterakan penduduk dalam suatu entitas Negara dengan berbagai upaya dan tindakan. Penduduk adalah warga negara yang berdomisili di Kabupaten Gunungkidul sesuai kepemilikan bukti dirinya. Dalam pembangunan berkelanjutan, penduduk tidak hanya menjadi obyek (sasaran) pembangunan tetapi juga menjadi subyek pembangunan sekaligus dapat merasakan serta menikmati hasil dari pembangunan.

Pembangunan kependudukan memiliki peran yang sangat penting dalam pencapaian tujuan pembangunan, terutama dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan kependudukan bertujuan untuk melakukan pengendalian kuantitas penduduk sebagai salah satu aspek penting yang harus dilakukan guna menjamin tercapainya pertumbuhan penduduk yang seimbang. Jumlah penduduk yang besar dengan pertumbuhan cepat,kualitas rendah, persebaran tidak merata akan menghambat tercapainya kondisi ideal antara kualitas, kuantitas, mobilitas, dan daya dukung lingkungan. Pembangunan harus dilakukan oleh penduduk dan untuk penduduk,oleh karena itu perencanaan pembangunan harus didasarkan pada kondisi penduduk.

Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan dapat berhasil jika pengelolaan dan penyajian data kependudukan berskala Nasional atau daerah dapat berjalan dengan baik. Data kependudukan yang diolah dengan baik dan sistematis akan menjadi informasi yang berguna untuk menunjang pembangunan kependudukan.

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil telah menerapkan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan (SIAK) sejak tahun 2009. Sistem tersebut bertujuan menata sistem administrasi kependudukan sehingga tercapai tertib administrasi di bidang kependudukan dan menghasilkan database kependudukan yang terpusat. Database kependudukan yang dihasilkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk memberikan gambaran bagaimana kondisi dan karakteristik penduduk Kabupaten Gunungkidul dan kedepannya diharapkan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan data kependudukan di Kabupaten Gunungkidul.

Dalam rangka penyajian dan pemberian informasi Perkembangan Kependudukan, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul menyusun Buku Profil Perkembangan Kependudukan kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 berdasarkan data Sistem Administrasi Kependudukan (SIAK) yang diambil per tanggal 31 Desember 2013 yang telah dikonsolidasikan dan dibersihkan oleh Kemeterian Dalam negeri serta data pendukung lainya. Buku ini juga disusun sebagai tindak lanjut atas Surat Menteri Dalam Negeri Nomor 474/84558/MD tanggal 20 Desember 2012 perihal Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan yang diamanatkan pada Pasal 5 huruf e Undang-undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas Undang-Undang nomor 23 Tahun 2006 tentang administrasi kependudukan, Pasal 50 ayat (3) Undang-undang nomor 52 tahun 2009 tentang Perkembangan Penduduk dan Pembangunan Keluarga, serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan.

1.2. VISI , MISI DAN MOTTO PELAYANAN DINAS 1.2.1. Visi dan Misi

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul dalam membangun dan melaksanakan manajemen kinerja dengan menjalankan mandatnya, telah menetapkan Visi dan Misi dalam Renstra SKPD sebagai tindak lanjut RPJMD Kabupaten Gunungkidul Tahun 2010 -2015 sebagai berikut:

(5)

5

Visi Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul adalah :

Terwujudnya tertib administrasi kependudukan dan pencatatan sipil pada tahun 2012, tertib dan cepat pada tahun

2013-Dalam mencapai visi tersebut di atas maka dirumuskan misi sebagai upaya arah dan langkah pencapaiannya sebagai berikut:

a. Tertib penyelenggaraan pelayanan pendaftaran penduduk; b. Tertib penyelenggaraan pelayanan pencatatan sipil;

c. Tertib penyimpanan data kependudukan dan pencatatan sipil; d. Pelayanan cepat dan pasti; serta

e. Maksimalisasi sosialisasi.

1.1.2. Motto Pelayanan

Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul menyatukan langkah kinerja aparatur yang bersinergi dengan masyarakat melalui sarana pembangunan budaya kerja dengan penguatan semangat nilai budaya kerja dan etos kerja serta pelaksanaan SPIP (Sistem Pengendalian Internal Pemerintah) untuk mendukung sistem kinerja agar dapat berjalan dengan baik melalui penetapan motto. Motto yang dipilih dan ditetapkan adalah sebagai berikut:

Motto tersebut mengandung arti : Semangat Batin :

hati yang tulus dan niat yang baik mengerjakan tugas untuk memperoleh

ridho-Adapun Semangat Lahir :

Memberikan pelayanan kepada masyarakat dengan menerapkan : I : Ikuti peraturan perundangan yang berlaku;

K : Kedepankan sikap ramah, santun, dan terpuji; H : Hormati pemohon dengan sepenuh hati; L : Lakukan pekerjaan semaksimal mungkin;

A : Akuntabilitas kinerja (dapat dipertanggungjawabkan);

S : Solutif, setiap ada masalah selalu ada penyelesaiannya/jalan keluar.

1.3. TUJUAN

Tujuan menyusun Buku Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 adalah:

1. Pelaksanaan amanat Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2006 tentang Administrasi Kependudukan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 65 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Profil Perkembangan Kependudukan.

2. Penyediaan Data dan Informasi Perkembangan Kependudukan yang up to date akurat sebagai bahan untuk merumuskan kebijakan kependudukan, perencanaan kependudukan serta untuk mendukung perencanaan pelayanan publik dan pembangunan sektor lain.

1.4. RUANG LINGKUP

Profil Perkembangan Kependudukan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2014 mencakup tiga hal pokok:

1. Penyajian perkembangan profil kependudukan secara agregat dan kuantitatif, sehingga tampak jelas apa yang sedang berlangsung, dan kondisi terakhir;

2. Indentifikasi kelompok dan segmen kependudukan;

(6)

6

1.5. PENGERTIAN UMUM

1. Kependudukan adalah hal ihkwal yang berkaitan dengan jumlah, ciri utama, pertumbuhan, persebaran, mobilitas, kualitas, kondisi kesejahteraan yang menyangkut politik, ekonomi, sosial budaya, agama, serta lingkungan penduduk tersebut ( UU NO. 10 Tahun 1992 ).

2. Administrasi Kependudukan adalah rangkain kegiatan penataan dan penertiban dengan penerbitan dokumen dan data kependudukan melalui pendaftaran penduduk, pencatatan sipil, pengelolaan informasi administrasi kependudukan serta pendayagunaan hasilnya untuk pelayanan publik dan pengembangan sektor lainya (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 ).

3. Dokumen Kependudukan adalah dokumen resmi yang diterbitkan oleh Instansi pelaksana yang mempunyai kekuatan hukum sebagai alat bukti autentik yang dihasilkan dari pelayanan pendaftran penduduk dan pencatatan sipil (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 ).

4. Data Kependudukan adalah data perseorangan dan atau data agregat yang terstruktur sebagai hasil pendaftaran penduduk dan pencatatan sipil (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 ).

5. Kuantitas Penduduk adalah jumlah penduduk akibat dari perbedaan antara jumlah yang lahir, mati, pindah tempat tinggal ( UU No. 10 Tahun 1992 ).

6. Kualitas Penduduk adalah kondisi penduduk dalam aspek fisik dan non fisik serta ketaqwaan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang merupakan dasar untuk mengembangkan kemampuan dalam menikmati kehidupan sebagai manusia yang berbudaya, berkepribadian, dan layak (UU No.10 Tahun 1992).

7. Mobilitas Penduduk adalah gerak keruangan penduduk dengan melewati batas administrasi Daerah Tingkat II ( UU No. 10 Tahun 1992 ).

8. Profil adalah grafik atau ikhtisar yang memberikan fakta tentang hal-hal tertentu ( Sunaryo Urip- BPS ).

9. Persebaran Penduduk adalah kondisi sebaran penduduk secara keruangan ( UU No. 10 Tahun 1992 ).

10. Penyebaran Penduduk adalah upaya mengubah persebaran penduduk agar serasi, selaras, dan seimbang dengan daya dukung dan daya tampung lingkungan ( UU No. 10 Tahun 1992 )

11. Data Regestrasi adalah data yang bersumber dari hasil pendaftaran penduduk (peristiwa kependudukan) dan pencatatan sipil (peristiwa penting).

12. Data non Registrasi adalah ciri atau nilai yang terukur yang diperoleh melalui sensus atau survey. 13. Pendaftaran Penduduk adalah pencatatan biodata penduduk, pencatatan atas pelaporan

peristiwa kependudukan dan pendataan penduduk rentan administrasi kependudukan serta penerbitan dokumen kependudukan berupa kartu identitas atau surat keterangan kependudukan (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU NO. 23 Tahun 2006 ).

14. Pencatatan Sipil adalah pencatatan peristiwa penting yang dialami oleh seseorang dalam register pencatatan sipil pada Instansi pelaksana (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 ).

15. Peristiwa Kependudukan adalah kejadian yang dialami penduduk yang harus dilaporkan karena membawa akibat terhadap penerbitan atau perubahan Kartu Keluarga. Kartu Tanda Penduduk, dan atau Surat Keterangan Kependudukan yang meliputi pindah datang, perubahan alamat, status tempat tinggal terbatas menjadi tinggal tetap (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 ).

16. Peristiwa Penting adalah kejadian yang dialami oleh seseorang meliputi kelahiran, kematian, lahir mati, perkawinan, perceraian, pengakuan anak, pengesahan anak, pengangkatan anak, perubahan nama, dan perubahan status kewarganegaraan (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 ).

17. Nomor Induk Kependudukan ( NIK ) adalah nomor indentitas penduduk yang bersifat unik atau khas, tunggal dan melekat pada seseorang yang terdaftar sebagai penduduk Indonesia (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 ). 18. Sistem Informasi Administrasi Kependudukan ( SIAK ) adalah sistem informasi yang

memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk memfasilitasi pengelolaan informasi administrasi kependudukan di tingkat penyelenggara dan Instansi Pelaksana sebagai satu kesatuan (Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013 sebagai perubahan atas UU No. 23 Tahun 2006 ).

(7)

7

19. Data adalah fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan, gambar, atau direkam kedalam

berbagai bentuk media.

20. Sumber Data adalah segala sesuatu tentang fakta yang sudah ditulis dalam bentuk media oleh Instansi/Lembaga.

21. Kelahiran atau Fertilitas diartikan sebagai kemampuan seorang wanita atau sekelompok wanita untuk melahirkan dalam waktu satu generasi atau selama masa subur.

22. Kematian atau mortalitas adalah satu dari tiga komponen demografi yang berpengaruh terhadap struktur dan jumlah penduduk.

23. Angka Kelahiran Total ( TFR=Total Fertility Rate ) adalah rata-rata jumlah anak yang dilahirkan oleh seorang wanita dalam masa reproduksinya.

24. Ratio Jenis Kelamin adalah suatu angka yang menunjukkan perbandingan jenis kelamin antara banyaknya penduduk laki-laki dan penduduk perempuan di suatu daerah pada waktu tertentu. 25. Perkembangan Kependudukan adalah segala kegiatan yang berhubungan dengan perubahan

keadaan penduduk yang meliputi kuantitas, kualitas, dan mobilitas yang mempunyai pengaruh terhadap pembangunan dan lingkungan hidup ( UU No. 10 Tahun 1992 ).

26. Mobilitas Penduduk ( migrasi ) adalah perpindahan penduduk dari satu wilayah ke wilayah administratif lainnya, yang merefleksikan perbedaan pertumbuhan ekonomi dan ketidakmerataan fasilitas pembangunan antara satu daerah dengan daerah lain.

27. Penduduk Musiman adalah salah satu jenis mobilitas penduduk non permanen yang bekerja tidak di daerah domisilinya dan menetap dalam kurun waktu lebih dari satu hari tetapi kurang dari satu tahun yang dilakukan secara berulang.

28. Transmigrasi adalah perpindahan penduduk secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di wilayah pengembangan transmigrasi atau lokasi permukiman transmigrasi. 29. Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun sampai dengan 64 tahun. 30. Angka Partisipasi Angkatan Kerja adalah proporsi angkatan kerja terhadap penduduk usia kerja. 31. Angka Pengangguran adalah proporsi jumlah pengangguran terhadap angkatan kerja.

32. Bukan Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke bawah dan penduduk berusia 64 tahun keatas.

33. Lahir Hidup adalah suatu kelahiran bayi tanpa memperhitungkan lamanya di dalam kandungan, dimana si bayi menunjukkan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan, misalnya ada nafas, ada denyut jantung atau denyut tali pusar atau gerakan otot.

34. Lahir Mati adalah kelahiran seorang bayi dari kandungan yang berumur paling sedikit 28 minggu tanpa menujukkan tanda-tanda kehidupan pada saat dilahirkan.

35. Angka Kelahiran Total ( Total Fertiliti Rate / TFR ) adalah rata-rata banyaknya anak yang akan dimiliki oleh seorang wanita pada masa reproduksinya jika ia mengikuti pola fertilitas pada saat TFR dihitung.

36. Angka Kematian Bayi / IMR adalah banyaknya kematian bayi usia kurang dari satu tahun ( 9-11 bulan ) pada suatu periode per 1.000 kelahiran hidup, pada pertengahan periode yang sama. 37. Angka Kematian Ibu / MMR adalah banyaknya kematian ibu pada waktu hamil atau selama 24

hari sejak terminasi kehamilan per 1.000 kelahiran hidup, tanpa memandang lama dan tempat kelahiran yang disebabkan karena kehamilan atau komplikasi kehamilan dan kelahiran atau pengelolaannya.

38. Penduduk Melek Huruf adalah penduduk yang berusia 15 tahun ke atas yang telah bebas dari tiga buta, yaitu buta aksara, buta latin, dan buta angka atau buta bahasa Indonesia dan buta pengalaman dasar.

39. Angka Putus Sekolah adalah presentase murid yang putus sekolah menurut jenjang pendidikan dari jumlah murid dijenjang yang sama.

40. Angka Partisipasi Total adalah proporsi penduduk bersekolah menurut golongan umur sekolah yaitu, umur 7-12 tahun, 13-15 tahun, 16-18 tahun, dan 19-24 tahun.

41. Angka Partisipasi Murni ( APM ) Presentase siswa dengan umur yang berkaitan dengan jenjang pendidikannya dari jumlah di usia yang sama.

42. Angka Partisipasi Kasar ( APK ) adalah presentase jumlah murid, berapapun usianya, yang sedang sekolah di tingkat pendidikan tertentu terhadap jumlah penduduk pada kelompok usia yang berkaitan dengan jenjang pendidikan tertentu.

(8)

8

BAB II

GAMBARAN UMUM 2.1. LETAK GEOGRAFIS DAERAH

2.1.1. Letak Wilayah

Secara geografis Kabupaten Gunungkidul terletak pada 110o 110o

7o 8o + 39 km disebelah tenggara Kota Yogyakarta

dengan ibu kota di Wonosari, dan merupakan salah satu kabupaten di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta . Peta Wilayah Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1

Peta Wilayah Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta

Batas-batas wilayah Kabupaten Gunungkidul adalah sebagai berikut :

Sebelah Barat : Kab. Bantul dan Kab. Sleman (Daerah Istimewa Yogyakarta) Sebelah Utara : Kab. Klaten dan Kab. Sukoharjo (Provinsi Jawa Tengah) Sebelah Timur : Kab. Wonogiri (Provinsi Jawa Tengah)

(9)

9

2.1.2. Luas Wilayah

Kabupaten Gunungkidul memiliki luas wilayah + 1.485,36 Km2, yang merupakan Kabupaten terluas di Daerah Istimewa Yogyakarta (sekitar 46,63 %) dari keseluruhan luas wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta) yang terdiri dari 18 kecamatan, 144 desa, 1.431 dusun, 1.576 RW, dan 6.910 RT.

Tabel 2.1

Pembagian dan Luas Wilayah Administrasi di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

No. Kecamatan Luas (Km2) Jml Desa Jml Dusun Jml RW Jml RT (%) 1 Wonosari 75,51 14 103 158 621 5,08% 2 Nglipar 73,87 7 53 53 288 4,97% 3 Playen 105,26 13 101 103 606 7,09% 4 Patuk 72,04 11 72 83 325 4,85% 5 Paliyan 58,07 7 50 53 258 3,91% 6 Panggang 99,8 6 44 44 270 6,72% 7 Tepus 104,91 5 83 93 357 7,06% 8 Semanu 108,39 5 106 142 529 7,30% 9 Karangmojo 80,12 9 104 124 508 5,39% 10 Ponjong 104,49 11 119 120 519 7,03% 11 Rongkop 83,46 8 100 100 321 5,62% 12 Semin 78,92 10 116 120 545 5,31% 13 Ngawen 46,59 6 67 69 285 3,14% 14 Gedangsari 68,14 7 67 64 352 4,59% 15 Saptosari 87,82 7 60 63 342 5,91% 16 Girisubo 94,57 8 82 84 263 6,37% 17 Tanjungsari 71,63 5 72 71 300 4,82% 18 Purwosari 71,76 5 32 32 221 4,83% Total 1485,35 144 1431 1576 6910 100,00%

Sumber : GDA 2012 BPS Gunungkidul, 2013 dan Data SIAK DAK 2 semester 2 tahun 2013 2.1.3. Keadaan Topografi

Kabupaten Gunungkidul berdasarkan ketinggian wilayah diukur dari permukaan laut terbagi atas tiga wilayah yaitu sebagian besar berada pada ketinggian 100 500 m dpl (diatas permukaan laut) yaitu 1.341,71 km2 atau sebesar 91,33% sedangkan sisanya 7,75% terletak pada ketinggian kurang dari 100 m dpl, dan 1,92% terletak pada ketinggian antara 500 1000 m dpl.

Topografi wilayah sebagian besar merupakan dataran tinggi dan bergunung-gunung dengan tingkat kemiringan yang bervariasi. Berdasarkan jenisnya tanah di wilayah Kabupaten Gunungkidul terdiri dari :

1. Litosol, dengan batuan induk kompleks sedimen tufan dan batuan vulkanik, yang terletak pada wilayah bergunung gunung, tersebar di wilayah Kecamatan Patuk bagian utara dan selatan, Gedangsari, Ngawen, Nglipar,Semin bagian timur, dan Ponjong bagian utara. 2. Kompleks latosol dan mediteran merah, dengan batuan induk batuan gamping, bentuk

(10)

10

Purwosari, Saptosari, Tepus, Tanjungsari, Semanu bagian selatan dan timur, Rongkop, Girisubo serta Ponjong bagian selatan.

3. Asosiasi mediteran merah dan renzina, dengan batuan induk batu gamping, bentuk wilayah berombak sampai bergelombang, terdapat di wilayah Kecamatan Ngawen bagian selatan, Nglipar, Karangmojo bagian barat dan utara, Semanu bagian barat, Wonosari bagian timur, utara dan selatan, Playen bagian barat dan utara serta Paliyan bagian selatan.

4. Grumosol hitam, dengan batuan induk batu gamping, bentuk wilayah datar sampai bergelombang, terdapat di wilayah Kecamatan Playen bagian selatan, Wonosari bagian barat, Paliyan bagian utara, dan Ponjong bagian selatan.

5. Asosiasi latosol merah dan litosol, dengan bahan induk tufan dan batuan vulkanik intermediet, bentuk wilayah bergelombang sampai berbukit, terdapat di wilayah Kecamatan Semin bagian utara, Patuk bagian selatan, dan Playen bagian barat.

Berdasarkan topografi, jenis batuan, jenis tanah, dan keadaan sumber air, maka wilayah Kabupaten terbagi atas 3 wilayah (zone) sebagai berikut :

1. Zone Utara disebut wilayah Baturagung dengan ketinggian 200 700 meter dpl (di atas permukaan laut). Keadaan geografisnya berbukit-bukit dan terdapat sungai di atas tanah dan sumber-sumber air tanah serta dapat digali sumur dengan kedalaman 6 12 meter dari permukaan tanah. Jenis tanahnya vulkanis lateristik sedangkan batuan induknya adalah Dasiet dan Andesiet. Lahan yang ada di zona ini dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura, perkebunan, kehutanan, peternakan, industri kecil dan pertambangan bahan galian golongan C, pariwisata serta kawasan lindung bawahan . Wilayah ini meliputi Kecamatan Patuk, Nglipar, Gedangsari, Ngawen, Semin dan Kec. Ponjong bagian utara, seluas 42.288 Ha.

2. Zone Tengah disebut Zone Ledok Wonosari dengan ketinggian 150 200 meter dpl, apabila kemarau panjang masih terdapat sumber mata air. Jenis tanahnya Margalite dan dapat dimanfaatkan untuk pengembangan tanaman pangan, hortikultura,kehutanan dan perkebunan, peternakan, pengolahan hasil tambang bahan galian golongan C dan kawasan lindung bawahan. Terdapat sungai di atas tanah, tetapi di musim kemarau kering. Di bagian ini terdapat air tanah, dengan kedalaman 60 120 meter dari permukaan tanah. Wilayah ini meliputi Kecamatan Playen, Wonosari, Karangmojo, Semanu bagian utara, dan Ponjong bagian tengah, seluas 27.908 Ha.

3. Zone Selatan disebut Zone Gunung Seribu dengan ketinggian 0 300 meter dpl dan luas wilayah 78.344 Ha. Batuan dasar pembentukannya adalah batu kapur terumbu yang berwujud bukit-bukit kerucut (Conical limestone). Keadaan berbukit-bukit karang kapur serta banyak telaga/genangan air hujan (Dolina). Di sekitar bukit-bukit tersebut terakumulasi tanah yang berwarna merah (terrarosa).

4. Di zona ini untuk pengembangan tanaman pangan,hortikultura, tanaman kehutanan dan perkebunan, peternakan, destinasi pariwisata pantai dan goa, budidaya ikan, kawasan lindung setempat, pendayagunaan dan pelestarian sumber air bawah tanah, serta pengolahan bahan galian golongan C. Tidak terdapat sungai di atas tanah, tetapi banyak ditemukan sungai bawah tanah. Wilayah ini meliputi Kecamatan Tepus, Tanjungsari, Paliyan, Saptosari, Panggang, Purwosari, Rongkop, Girisubo, Semanu bagian selatan dan Ponjong bagian selatan, seluas 78.344 Ha.

2.2. KONDISI UMUM DEMOGRAFIS DAERAH

Berdasarkan data SIAK DAK 2 semester 2 tahun 2013 Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Gunungkidul, penduduk Kabupaten Gunungkidul per 31 Desember 2013 berjumlah 763.765 jiwa terdiri dari 381.159 jiwa laki-laki dan 382.606 jiwa perempuan yang tersebar di 18 kecamatan dengan tingkat kepadatan rata-rata 514 jiwa/km2. Adapun persebaran penduduk di Kabupaten Gunungkidul tidak marata di masing-masing kecamatan.

Kecamatan Wonosari merupakan wilayah terpadat yaitu dengan luas wilayah 75,51 km2 mempunyai jumlah penduduk cukup besar mencapai 87.279 jiwa dengan kepadatan penduduk 1.155 jiwa/ km2.sedangkan Kecamatan dengan tingkat kepadatan penduduk terendah adalah Kecamatan

(11)

11

Girisubo dengan luas wilayah 94,57 km2 mempunyai jumlah penduduk 26.311 jiwa, dengan kepadatan penduduk sebesar 278 jiwa/km2.

Penduduk mayoritas bekerja di sektor pertanian dengan didukung pengelolaan sumber daya dan potensi alam yang ada serta adanya lahan pertanian yang cukup luas terdiri atas lahan basah dengan sebagian besar lahan kering namun apabila dikelola dengan tepat akan membawa keunggulan komparatif dalam variasi dan keanekaragaman jenis tanaman.

2.3. KONDISI EKONOMI

2.3.1. Pertumbuhan Ekonomi

Produk Domestik Regional Bruto ( PDRB)

PDRB terdiri atas dua kategori yaitu PDRB atas dasar harga berlaku yang menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga pada setiap tahun dan PDRB atas dasar harga konstan yang menunjukkan nilai tambah barang dan jasa dan dihitung menggunakan harga pada suatu tahun tertentu (dalam hal ini yang digunakan penghitungan adalah tahun 2000).

Perhitungan PDRB atas dasar harga konstan bertujuan untuk melihat perkembangan PDRB secara riil, bukan karena adanya pengaruh harga. Hasil perhitungan PDRB Kabupaten Gunungkidul tahun 2009 sampai dengan tahun 2012 dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 2.2

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Gunungkidul Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 2010 2012 (dalam Jutaan Rupiah)

Sumber : GDA 2013 BPS Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

No. Lapangan Usaha 2010 2011 2012

1 Pertanian 2.311.480 2.453.651 2.720.629

2 Pertambangan dan Galian 117.970 132.562 135.206

3 Industri Pengolahan 643.563 736.606 767.162

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 62.761 69.366 75.512

5 Bangunan 611.964 696.465 773.087

6 Perdagangan, Hotel dan Restoran 972.726 1.058.551 1.159.258

7 Angkutan dan Komunikasi 421.370 461.010 495.428

8 Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 338.321 387.989 435.246

9 Jasa-jasa 1.144.419 1.254.671 1.401.078

(12)

12

Tabel 2.3

Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Gunungkidul Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Konstan 2000

Tahun 2010 - 2012 (dalam Jutaan Rupiah)

No. Lapangan Usaha 2010 2011 2012 *)

1 Pertanian 1.268.080 1.275.104 1.329.212

2 Pertambangan dan Galian 58.472 64.730 65.277

3 Industri Pengolahan 368.423 398.588 401.011

4 Listrik, Gas, dan Air Bersih 18.999 19.777 21.207

5 Bangunan 279.518 299.722 318.995

6 Perdagangan, Hotel dan

Restoran 496.688 518.641 543.361

7 Angkutan dan Komunikasi 234.644 246.973 260.966

8 Keuangan, Persewaan dan

Jasa Perusahaan 159.910 176.430 190.701

9 Jasa-jasa 445.345 474.322 511.830

PDRB 3.330.079 3.474.288 3.642.562

Sumber : GDA 2013 BPS Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

PDRB Kabupaten Gunungkidul atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 sebesar 7.962.205 juta rupiah dengan kontribusi terbesar dari sektor pertanian yakni sebesar 34,17 persen disusul oleh sektor jasa dengan sumbangan 17,30 persen dan perdagangan, hotel dan restoran sebesar 14,56 persen

PDRB atas dasar harga konstan 2000 pada tahun 2012 sebesar 3.642.562 juta rupiah atau naik sekitar 168.274 juta rupiah dibandingkan tahun 2011.

2.3.2. Tingkat Kesejahteraan Penduduk

Ada banyak indikator kesejahteraan penduduk yang dihasilkan dari data konsumsi rumah tangga antara lain penduduk miskin, distribusi pendapatan dan pola konsumsi rumah tangga.

1. Penduduk Miskin

Persentase penduduk miskin di Kabupaten Gunungkidul tahun 2008 sampai dengan 2012 adalah sebagai berikut :

Gambar 2.2

Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2008 2012

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 BPS Kab. Gunungkidul 2013.

25,96

24,44 22,05

23,03 22,72

Persentase Penduduk Miskin

2008 2009 2010 2011 2012

(13)

13

Mendasarkan pada data BPS dalam Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012, terlihat bahwa persentase penduduk miskin di Kabupaten Gunungkidul cenderung mengalami penurunan dari tahun ke tahun. Tahun 2008 jumlah penduduk miskin mencapai 25,96 persen sedangkan tahun 2012 berkurang menjadi 22, 72 persen.

2. Distribusi Pendapatan

Salah satu indikator yang dapat digunakan untuk melihat tingkat ketimpangan pendapatan penduduk adalah kriteria ketimpangan dari Bank Dunia. Kriteria yang digunakan dalam indikator ini adalah dengan membagi penduduk menjadi 3 kelompok utama yaitu dengan melihat prosentase pendapatan yang mampu dibelanjakan oleh kelompok 40 persen penduduk yang berpendapatan terendah, kelompok 40 persen penduduk berpendapatan menengah dan 20 persen penduduk berpendapatan tertinggi.

Gambar 2.3

Distribusi Pendapatan Menurut Kriteria Bank Dunia di Kabupaten Gunungkidul Tahun 2012

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 BPS Kab. Gunungkidul 2013.

Berdasarkan data tersebut diatas terlihat bahwa pengeluaran 40 persen penduduk berpendapatan terendah hanya sekitar 19,70 persen dari total pengeluaran penduduk di Kabupaten Gunungkidul. Pengeluaran kelompok 20 persen penduduk berpendapatan teratas mencapai 46,20 persen. Ketimpangan pendapatan kelompok penduduk berpendapatan terendah juga terjadi dengan kelompok 40 persen penduduk berpendapatan menengah (34,10 persen).

3. Pola Konsumsi Rumah Tangga

Selain indikator penduduk miskin dan distribusi pendapatan, indikator lain yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat kesejahteraan penduduk dapat dilihat dari pola konsumsi rumah tangga. Asumsi yang digunakan adalah semakin tinggi pendapatan maka porsi pengeluaran akan bergeser dari pengeluaran untuk makanan ke pengeluaran bukan makanan.

Tabel. 2.4

Persentase Pengeluaran per Kapita Sebulan di Kabupaten Gunungkidul 2008 - 2012

No Tahun Makanan (%) Bukan Makanan (%) Jumlah (%) 1 2008 56,13 43,87 100,00 2 2009 54,89 45,11 100,00 3 2010 55,29 44,71 100,00 4. 2011 52,50 47,50 100,00 46,20% 34,10% 19,70% 0 20 % teratas 40 % menengah 40 % terendah

(14)

14

No Tahun Makanan (%) Bukan Makanan (%) Jumlah (%) 5. 2012 53,37 46,63 100,00

Sumber : Indikator Kesejahteraan Rakyat 2012 BPS Kab. Gunungkidul.2013

Pada tabel tersebut diatas terlihat bahwa setiap tahun terjadi pergeseran pola konsumsi dari makanan ke konsumsi non makanan. Pada tahun 2012 pengeluaran konsumsi makanan dan non makanan masih berkisar 45 50 persen. Pengeluaran konsumsi makan tercatat 53,37 persen dan non makanan 46,63 persen.

2.4. POTENSI DAERAH

Potensi unggulan sebagai kontribusi secara nyata terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat adalah :

2.4.1. Tanaman Pangan, Hortikultura dan Ketahanan Pangan

Kabupaten Gunungkidul banyak memiliki lahan pertanian tadah hujan dan gersang tetapi telah berhasil mencapai swasembada pangan. Adapun tanaman yang dikembangkan di Kabupaten Gunungkidul terdiri dari tenaman pangan dan tanaman holtikultura, sebagai berikut :

2.4.1.1. Tanaman Pangan yang banyak ditanam adalah Padi, Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu, Ubi Jalar, dan Sorghum

2.4.1.2. Tanaman Hortikultura (Sayuran, Buah-buahan dan Biofarmaka)

2.4.2. Peternakan

Hal ini didasarkan pada pasokan ternak besar dari Kabupaten Gunungkidul yang mencapai lebih dari separuh jumlah populasi ternak besar di Daerah Istimewa Yogyakarta. Kondisi wilayah yang kering justru meningkatkan kualitas hewan ternak dari kabupaten Gunungkidul karena tidak pernah dijumpai adanya penyakit hewan menular strategis ( Anthrax, Brucellosis, TBC) pada ternak besar.

2.4.3. Kehutanan dan Perkebunan

Kabupaten Gunungkidul memiliki hutan yang luasnya mencapai 41.748.23 ha terdiri dari tanah hutan pendidikan seluas 13.221,5 ha dan hutan rakyat seluas 28.675,13 ha. Keberadaan hutan di Kabupaten Gunungkidul mempunyai fungsi strategis yaitu fungsi yang berkaitan dengan konservasi air dan fungsi ekonomis yang berkaitan dengan produk yang dihasilkan. Komoditas yang dihasilkan dari produksi hutan rakyat antara lain : Jati, Mahoni, Akasia, Sonokeling, Lebah Madu, Arang dan Rimba Campuran (RC). Selain komoditas kehutanan, juga menghasilkan Beberapa tanaman perkebunan yang menonjol antara lain : jambu mete, kakao, kelapa, tembakau, kapas dan cengkeh.

2.4.4. Kelautan dan Perikanan

Sektor kelautan dan perikanan merupakan potensi yang cukup besar namun belum sepenuhnya dapat dikelola secara optimal karena adanya beberapa kendala. Dari segi potensi, dari keseluruhan panjang pantai selatan di Daerah Istimewa Yogyakarta sepanjang + 110 km, kurang lebih 63 % (70 km) berada di wilayah Kabupaten Gunungkidul yang terbentang dari Kecamatan Purwosari sampai dengan Kecamatan Girisubo.

2.4.5. Energi dan Sumber Daya Mineral

Potensi pertambangan Kabupaten Gunungkidul berdasarkan data dari Dinas PerindagkopESDM Kabupaten Gunungkidul Sampai dengan tahun 2013 antara lain sebagai berikut :

1. Kelompok Batu Gamping

(15)

15

2) Batu Gamping Terumbu Keras (Bedes)

3) Batu Gamping Berlapis halus

4) Batu Gamping berlapis kasar (kalkarenit) 2. Kelompok Blok

1) Breksi Batuapung 2) Batu pasir Tufan 3. Kelompok Split

1) Andesit 2) Breksi Andesit

4. Kelompok Pasir dan Kerikil 1) Pasir Urug

2) Batu pasir 5. Kelompok Tras 6. Kelompok Tanah

1) Lempung hasil pelapukan batu gamping 2) Lempung hasil pelapukan tras

7. Kelompok Kaolin 8. Kelompok Pasir Kwarsa 9. Kelompok Zeolit

2.4.6. Industri

Kabupaten Gunungkidul memiliki potensi industri kecil dan menengah yang mampu menghasilkan berbagai jenis produk yang bernilai ekonomis dan memiliki daya saing memadai. Berdasarkan data dari Dinas PerindagkopESDM Kabupaten Gunungkidul Potensi dan data industri di kabupaten Gunungkidul tahun 2012 dan 2013 adalah antara lain: Industri Pangan, Sandang Kulit, Kimia Bahan Bangunan, Industri Kerajinan, Logan dan Elektronik.

2.4.7. Pariwisata

Pariwisata di Kabupaten Gunungkidul mengandalkan wisata budaya dan wisata alam. Wisata Budaya terfokus pada peninggalan situs-situs dan budaya adat turun menurun seperti Rosulan dan Bersih Desa. Sedangkan wisata alam berupa pantai, Goa, Tebing, Karst, Gunung dan Laut. Obyek wisata yang telah dikembangkan Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, antara lain :

Tabel 2.5

Obyek Wisata Yang Telah Dikembangkan Di Kabupaten Gunungkidul

NO NAMA OBYEK WISATA JARAK *) (km)

KEKHASAN YANG DIMILIKI OBYEK WISATA

1 Pantai Baron 23 Terdapat aliran sungai bawah tanah, dan TPI

2 Pantai Kukup 23 Terdapat pulau kecil dengan jembatan, gardu pandang, dan akuarium laut 3 Pantai Sepanjang 24 Kawasan konservasi penyu 4 Pantai Watu Kodok 24 Kawasan pasir putih,tambak udang 5 Pantai Drini 28 Pelabuhan nelayan tradisional dan pulau

Drini

6 Pantai Krakal 30 Berpasir putih

7 Pantai Slili, Ngandong 31 Berpasir putih dan sebagai ajang off road

8 Pantai Sadranan 31 Berpasir putih tenang dan bersih 9 Pantai Sundak 31 Berpasir putih dan sebagai ajang camping

ground

(16)

16

NO NAMA OBYEK WISATA JARAK *)

(km)

KEKHASAN YANG DIMILIKI OBYEK WISATA

11 Pantai Pulang sawal 31 Tujuan untuk berwisata 12 Pantai Poktunggal 32 Tujuan berwisata,pasir putih

13 Pantai Siung 35 Berpasir putih dan ajang panjat tebing 14 Pantai Jogan 35 Tujuan kawasan berwisata air terjun 15 Pantai Timang 35 Tujuan kawasan berwisata

16 Pantai Nglambor 35 Tujuan kawasan berwisata 17 Pantai Jungwok 36 Tujuan kawasan berwisata

18 Pantai Wediombo 40 Kawasan konservasi penyu ,berpasir putih dan berupa teluk yang cukup luas. 19 Pantai Sedahan 41 Tujuan dikembangkan kawasan berwisata 20 Pantai Sadeng 50 Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Sadeng 21 Pantai Ngrenehan 30 Pelabuhan nelayan tradisional

22 Pantai Nguyahan 31 Tempat ritual melasti umat hindu 23 Pantai Ngobaran 31 Terdapatnya sumber air bawah tanah 24 Pantai Gesing 35 Kawasan transmigrasi ring I lokal 25 Goa Langse 37 Goa yang berada di dasar tebing + 150 m 26 Goa Cerme 35 Goa dengan sungai bawah tanah 27 Goa Maria Tritis 20 Tempat ziarah umat katolik

28 Goa Bribin 18 Goa bawah tanah yang memiliki sungai bawah tanah

29 Goa Kalisuci 18 Arus keluar masuk sungai kalisuci 30 Goa Jlamprong 18 Wisata Susur goa

31 Goa Grubug 18 Terhubung dengan luweng

jomblang/Goa Vertikal

32 Goa Seropan 20 Terdapatnya air terjun bawah tanah 33 Goa Lowo 15 Tempat sejarah sebagai petilasan

persembunyian Raja Majapahit

34 Goa Cokro 15 Goa Vertikal

35 Goa Paesan 22 Goa dengan stalaknit dan stalaktit

36 Goa Gremeng 22 Goa Horizontal

37 Goa pindul 7 Wisata Susur goa

38 Goa Glatik 7 Wisata Susur goa

39 Goa Sioyot 7 Wisata Susur goa

40 Air terjun Srigethuk 11 Tujuan wisata alam 41 Pusat kerajinan Patung,Topeng,

batik kayu, Bobung,Patuk

22 Tujuan wisata kerajinan rakyat 42 Kawasan Karst Pegunungan

Sewu

- Pegunungan batu Gamping berjajar, berbukit-bukit dipisahkan oleh lembah. 43 Gunung Nglanggeran 24 Tempat wisata tracking

44 Gunung Patuk/ Hargodumilah 25 Tempat wisata pandang

45 Gunung Gambar 25 Tempat sejarah Petilasan pertapaan Raden Mas Said/P. Sambernyawa 46 Hutan Bunder 7 Rest area, camping dan Taman Hutan

Raya (Tahura)

47 Hutan Wanagama I 8 Hutan pendidikan dan penelitian

(17)

17

NO NAMA OBYEK WISATA JARAK *)

(km)

KEKHASAN YANG DIMILIKI OBYEK WISATA

49 Upacara Adat Rasulan - Rutin tiap tahun, hampir diseluruh desa 50 Sadranan Cing-Cing Guling 13 Rutin tiap tahun sekali, memperingati jasa

pelarian Majapahit dalam pembuatan Dam.

51 Pembukaan Cupu Panjolo 22 Selamatan dan pembukaan pembungkus cupu panjala, sebagai prediksi kejadian masa datang.

52 Upacara Babad Dalan Sodo 22 Upacara selamatan, ditandai pembersihan jalan oleh masyarakat Desa Sodo. 53 Sedekah Laut - Dilaksanakan di hampir semua pantai,

dengan kenduri dilanjutkan labuhan. 54 Situs Gembirowati 35 Petilasan Begawan Samudono 55 Pertapaan Kembang Lampir 31 Petilasan Ki Ageng Pemanahan

56 Pertapaan Wonokobaran 35 Tempat pertapaan Ki Ageng Pemanahan 57 Pesarean Giring 10 Makam Ki Ageng Giring

58 Situs Megalithik Sokoliman 8 Artefak Megalithik berupa menhir dan kubur batu

59 Upacara Nyadran Sendang Logantung

18 Upacara selamatan di Sendang yang dipercaya airnya berkhasiat untuk obat. 60 Kampung Nusantara Jelok,Beji,

Patuk

14 Tujuan wisata alam

61 Telaga Kemuning,Beji, Patuk 14 Tujuan wisata alam dan pemancingan 62 Dam Beton, Simo, Ponjong 17 Tujuan wisata alam dan pemancingan Ket. : *) Jarak dari Ibukota Kabupaten / Wonosari.

(18)

18

BAB III

KOMPONEN KEPENDUDUKAN

3.1. KUANTITAS PENDUDUK

3.1.1. Jumlah dan Persebaran Penduduk

Persebaran jumlah penduduk Kabupaten Gunungkidul sesuai Data DAK 2 semester 2 tahun 2013 tersebar diseluruh Kecamatan yang ada.

3.1.1.1. Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan

Jumlah dan Proporsi penduduk menurut jenis kelamin di bawah ini disajikan untuk mengetahui jumlah penduduk yang tinggal di wilayah kecamatan tertentu pada tahun 2013 berdasarkan Jenis Kelaminnya.

Tabel 3.1

Jumlah dan Proporsi Penduduk menurut jenis kelamin Per Kecamatan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK

L P 1 WONOSARI 43.760 43.519 87.279 2 NGLIPAR 17.137 17.154 34.291 3 PLAYEN 29.794 30.209 60.003 4 PATUK 16.852 17.119 33.971 5 PALIYAN 16.547 16.775 33.322 6 PANGGANG 14.683 14.954 29.637 7 TEPUS 19.056 19.097 38.153 8 SEMANU 29.111 29.176 58.287 9 KARANGMOJO 28.532 28.639 57.171 10 PONJONG 28.093 28.318 56.411 11 RONGKOP 15.429 15.304 30.733 12 SEMIN 28.122 27.689 55.811 13 NGAWEN 17.282 17.385 34.667 14 GEDANGSARI 19.545 19.465 39.010 15 SAPTOSARI 19.385 19.058 38.443 16 GIRISUBO 13.111 13.200 26.311 17 TANJUNGSARI 14.462 14.856 29.318 18 PURWOSARI 10.258 10.689 20.947 Jumlah 381.159 382.606 763.765

(19)

19

Grafik Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan

Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 sebagai berikut :

Gambar 3.1

Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Per Kecamatan Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Berdasarkan Jenis Kelamin, Penduduk Gunungkidul terdiri dari 381.159 jiwa Laki-laki dan 382.606 jiwa perempuan. Jumlah penduduk terbesar didominasi oleh kecamatan zone tengah dan zone utara. Urutan 5 besar kecamatan dengan penduduk terbesar yaitu : Wonosari (87.279), Semanu (58.287), Playen (60.003), Karangmojo (57.171), Semin (55.811). Kecamatan Wonosari merupakan kecamatan dengan penduduk terbesar karena merupakan daerah perkotaan yang menjadi pusat aktifitas perekonomian, pendidikan, dan pemerintahan.

3.1.1.2. Kepadatan Penduduk

Kepadatan Penduduk di bawah ini merupakan kondisi Jumlah Penduduk Kabupaten Gunungkidul di suatu wilayah kecamatan tertentu berdasarkan perbandingan antara banyaknya penduduk terhadap luas wilayah pada periode tahun 2013.

Tabel 3.2

Kepadatan Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

NO KECAMATAN Luas

(KM2)

JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN

PENDUDUK L P 1 WONOSARI 75,51 43.760 43.519 87.279 1.156 2 NGLIPAR 73,87 17.137 17.154 34.291 464 3 PLAYEN 105,26 29.794 30.209 60.003 570 4 PATUK 72,04 16.852 17.119 33.971 472 5 PALIYAN 58,07 16.547 16.775 33.322 574 6 PANGGANG 99,8 14.683 14.954 29.637 297 7 TEPUS 104,91 19.056 19.097 38.153 364 8 SEMANU 108,39 29.111 29.176 58.287 538 0 10.000 20.000 30.000 40.000 50.000 WONOSA RI N G LIP AR PLAY EN PAT U K PALI YAN PAN G G AN G TE PU S SE MAN U KAR AN G MOJ O PON JON G RON G KOP SE MIN N G AWE N G EDAN G SARI SAPT OSARI G IRISU BO TAN JU N G SARI PUR WOSARI

Jumlah Penduduk

L P

(20)

20

NO KECAMATAN Luas

(KM2)

JUMLAH PENDUDUK KEPADATAN

PENDUDUK L P 9 KARANGMOJO 80,12 28.532 28.639 57.171 714 10 PONJONG 104,49 28.093 28.318 56.411 540 11 RONGKOP 83,46 15.429 15.304 30.733 368 12 SEMIN 78,92 28.122 27.689 55.811 707 13 NGAWEN 46,59 17.282 17.385 34.667 744 14 GEDANGSARI 68,14 19.545 19.465 39.010 572 15 SAPTOSARI 87,82 19.385 19.058 38.443 438 16 GIRISUBO 94,57 13.111 13.200 26.311 278 17 TANJUNGSARI 71,63 14.462 14.856 29.318 409 18 PURWOSARI 71,76 10.258 10.689 20.947 292 Total 1.485 381.159 382.606 763.765 514

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Data di atas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3.2

Kepadatan Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Kepadatan Penduduk Kabupaten Gunungkidul rata-rata sebanyak 514 orang/km2. Kepadatan penduduk terendah terdapat di Kecamatan Purwosari sebanyak 278 orang/km2. Sedangkan kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Wonosari sebanyak 1.155/km2. Kepadatan penduduk di zona selatan relatif lebih rendah karena pengaruh topografi wilayah yang berupa pegunungan karst .

0 200 400 600 800 1.000 1.200 1.400 WON OSARI N G LIP AR PLAY EN PAT U K PALI YAN PAN G G AN G TE PUS SE MAN U KAR AN G MOJ O PON JON G RON G KOP SE MIN N G AWE N G EDAN G SARI SAPT OSARI G IRISU BO TAN JU N G SARI PUR WOSARI

Kepadatan Penduduk (/km2)

(21)

21

3.1.1.3. Laju Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk adalah besaran presentase perubahan Jumlah Penduduk di suatu wilayah tertentu pada waktu tertentu dibandingkan dengan penduduk pada waktu sebelumnya.

Secara umum laju Pertumbuhan Penduduk menggambarkan perubahan Penduduk yang dipengaruhi oleh pertumbuhan alamiah maupun karena migrasi penduduk yang dikenal dalam istilah Lahir Mati Pindah Datang (LAMPID) tetapi juga karena adanya penyempurnaan sistem konsolidasi dan pembersihan terhadap data anamoli dalam SIAK secara nasional.

Tabel dibawah ini merupakan tabel laju pertumbuhan penduduk Gunungkidul yang di pilah per kecamatan pada pertengahan tahun 2013 dan akhir tahun 2013, dengan basis data .

Tabel 3.3

Laju Pertumbukan Penduduk

Kabupaten Gunungkidul pada pertengahan Tahun 2013 akhir tahun 2013

NO KECAMATAN Pertengahan 2013 Akhir Tahun 2013 PERTUMBUHAN 1 WONOSARI 87150 87,279 0.15% 2 NGLIPAR 34176 34,291 0.34% 3 PLAYEN 59803 60,003 0.33% 4 PATUK 33829 33,971 0.42% 5 PALIYAN 33367 33,322 -0.13% 6 PANGGANG 30262 29,637 -2.09% 7 TEPUS 37934 38,153 0.58% 8 SEMANU 39635 58,287 38.57% 9 KARANGMOJO 47036 57,171 19.51% 10 PONJONG 56856 56,411 -0.79% 11 RONGKOP 30667 30,733 0.21% 12 SEMIN 54471 55,811 2.43% 13 NGAWEN 34486 34,667 0.52% 14 GEDANGSARI 38691 39,010 0.82% 15 SAPTOSARI 37500 38,443 2.48% 16 GIRISUBO 26343 26,311 -0.12% 17 TANJUNGSARI 29071 29,318 0.85% 18 PURWOSARI 20690 20,947 1.23% Total 731,967 763,765 3.63%

(22)

22

Data di atas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3.3

Laju Pertumbukan Penduduk

Kabupaten Gunungkidul pada pertengahan Tahun 2013 akhit tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Berdasarkan tabel di atas, rata-rata pertumbuhan penduduk Kabupaten Gunungkidul periode 2012-2013 sebesar 3,63%. Yang artinya antara tahun 2012 sampai dengan tahun 2013 penduduk Kabupaten Gunungkidul mengalami penambahan sebesar 3,63%.

Penambahan penduduk terbanyak adalah Kecamatan Semanu yaitu sebesar 38,57% diikuti kecamatan Karangmojo sebesar 19,51%. Hal ini bukan hanya karena Lahir Mati Pindah Datang (LAMPID) tetapi juga karena adanya penyempurnaan sistem konsolidasi dan pembersihan terhadap data anamoli dalam SIAK antar kabupaten/kota seluruh Indonesia.

3.1.2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur Dan Jenis Kelamin 3.1.2.1. Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)

Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio) menunjukkan perbandingan banyaknya jumlah penduduk berdasarkan jenis kelaminnya pada waktu tertentu. Rasio Jenis Kelamin ini dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 penduduk perempuan.

Informasi tentang Rasio Kenis Kelamin Kabupaten Gunungkidul disajikan menurut Kelompok Umur sebagai berikut :

Tabel 3.4 Rasio Jenis Kelamin

Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

No Kelompok Umur Jumlah Jumlah Kumulatif Sex Ratio L P 1 00-04 18.788 17.576 36.364 36.364 106,8958 2 00-09 26.301 24.551 50.852 87.216 107,128 3 10-14 26.376 25.071 51.447 138.663 105,2052 4 15-20 26.488 24.579 51.067 189.730 107,7668 -5,00% 0,00% 5,00% 10,00% 15,00% 20,00% 25,00% 30,00% 35,00% 40,00% 45,00% WON OSARI N G LIP AR PLAY EN PAT U K PALI YAN PAN G G AN G TE PUS SE MAN U K AR ANG MOJ O PON JON G RON G KOP SE MI N N G AWE N G EDAN G SARI SAPT OSARI G IRISU BO TAN JUN GSARI PUR WOSARI

Pertumbuhan Penduduk

(23)

23

No Kelompok Umur Jumlah Jumlah Kumulatif Sex Ratio L P 5 20-24 29.518 27.582 57.100 246.830 107,0191 6 25-29 26.365 24.617 50.982 297.812 107,1008 7 30-34 30.040 28.147 58.187 355.999 106,7254 8 35-39 28.178 27.446 55.624 411.623 102,6671 9 40-44 28.272 29.600 57.872 469.495 95,51351 10 45-49 27.817 29.945 57.762 527.257 92,89364 11 50-54 24.512 26.917 51.429 578.686 91,06513 12 55-59 22.322 24.842 47.164 625.850 89,85589 13 60-64 19.894 19.223 39.117 664.967 103,4906 14 65-69 13.977 16.323 30.300 695.267 85,62764 15 70-74 13.670 14.491 28.161 723.428 94,33441 16 75> 18.641 21.696 40.337 763.765 85,91906 Rata-rata 99,3255

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Berdasarkan table di atas, pada tahun 2013, Rasio Jenis Kelamin Kabupaten Gunungkidul sebesar 99,3255 yang berarti setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99 penduduk laki-laki.

Data tabel di atas juga tersaji dalam bentuk grafik berupa Piramida Penduduk berikut ini:

Gambar 3.4 Rasio Jenis Kelamin

Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Berdasarkan bentuknya, grafik piramida penduduk diatas dikenal dengan nama Sarang Tawon Kuno (Old fashioned beehive). yang berarti, wilayah Kabupeten Gunungkidul telah mengalami penurunan kelahiran dan kematian yang cukup lama. Pada dasar piramida terlihat jumlah kelahiran yang rendah. Karakteristik yang dimiliki piramida ini adalah umur median yang sangat tinggi dengan rasio ketergantungan yang sangat rendah.

17.57624.551 25.071 24.57927.582 24.61728.147 27.44629.600 29.945 26.917 24.842 19.223 16.323 14.49121.696 -18.788 -26.301 -26.376 -26.488 -29.518-26.365 -30.040-28.178 -28.272-27.817 -24.512-22.322 -19.894-13.977 -13.670 -18.641 -40.000 -30.000 -20.000 -10.000 0 10.000 20.000 30.000 40.000 00-04 10-14 20-24 30-34 40-44 50-54 60-64 70-74

Piramida Penduduk

(24)

24

3.1.2.2. Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio)

Rasio ketergantungan atau rasio beban tanggungan (depencency ratio) adalah angka yang menyatakan perbandingan antara banyaknya penduduk usia non produktif (penduduk di bawah 15 tahun dan penduduk diatas 65 tahun) dengan banyaknya penduduk usia produktif (penduduk usia 15 64 tahun).

Untuk menghitung rasio ketergantungan, diperlukan jumlah penduduk berdasarkan kelompok umur 0-14 tahun (usia muda) usia 65 tahun keatas (usia tua) dan kelompok umur produktif (15-64 tahun).

Rasio Ketergantungan Kabupaten Gunungkidul tersaji perkecamatan dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.5

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

NO KECAMATAN JUMLAH PENDUDUK Dependency

Ratio

MUDA TUA PRODUKIF

1 WONOSARI 16.560 9.240 61.479 41,97 2 NGLIPAR 6.212 5.158 22.921 49,61 3 PLAYEN 11.209 7.734 41.060 46,13 4 PATUK 6.572 4.171 23.228 46,25 5 PALIYAN 6.090 4.370 22.862 45,75 6 PANGGANG 5.233 4.134 20.270 46,21 7 TEPUS 5.751 5.798 26.604 43,41 8 SEMANU 10.625 6.984 40.678 43,29 9 KARANGMOJO 10.682 8.108 38.381 48,96 10 PONJONG 10.117 7.831 38.463 46,66 11 RONGKOP 4.698 4.349 21.686 41,72 12 SEMIN 10.554 6.783 38.474 45,06 13 NGAWEN 6.571 4.355 23.741 46,02 14 GEDANGSARI 7.812 4.878 26.320 48,21 15 SAPTOSARI 7.282 4.096 27.065 42,04 16 GIRISUBO 4.024 3.786 18.501 42,21 17 TANJUNGSARI 4.768 4.156 20.394 43,76 18 PURWOSARI 3.903 2.867 14.177 47,75 Rata-rata 45,28

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Dari table di atas, diketahui bahwa rasio keteragantungan penduduk Kabupaten Gunungkidul sebesar 45,28 yang artinya setiap 100 penduduk usia produktif (15-64 tahun) mempunyai beban tanggungan sebanyak 45 orang yang yang dianggap belum produktif atau sudah tidak produktif lagi.

(25)

25

Informasi tersebut juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3.5

Rasio Ketergantungan (Dependency Ratio) Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

3.1.3. Jumlah dan Proporsi Penduduk Menurut Status Perkawinan

3.1.3.1. Angka Perkawinan Kasar

Angka Perkawinan Kasar menunjukkan prosentase penduduk yang berstatus kawin terhadap jumlah penduduk keseluruhan pada pertengahan tahun pada suatu tahun tertentu, tanpa memperhitungkan umur dan jenis kelamin.

Angka perkawinan kasar Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013 disajikan dalam bentuk tabel per kecamatan sebagai berikut :

Tabel 3.6 Angka Perkawinan Kasar

Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013 36,00 38,00 40,00 42,00 44,00 46,00 48,00 50,00 52,00 WON OSARI N G LIP AR PLAY EN P ATUK PALI YAN PAN G G AN G TE PUS SE MAN U KAR AN G MOJ O PON JON G RON G KOP SE MIN N G AWE N G EDAN G SARI SAPT OSARI G IRISU BO TAN JU N G SARI PURWO SARI

Dependency Ratio

NO KECAMATAN 2012 2013 Jumlah Perkawinan Perkawinaan Kasar 1 WONOSARI 87,150 87,279 693 7,95 2 NGLIPAR 34,176 34,291 276 8,06 3 PLAYEN 59,803 60,003 500 8,35 4 PATUK 33,829 33,971 242 7,14 5 PALIYAN 33,367 33,322 301 9,03 6 PANGGANG 30,262 29,637 222 7,41 7 TEPUS 37,934 38,153 314 8,25 8 SEMANU 39,635 58,287 479 9,78 9 KARANGMOJO 47,036 57,171 528 10,13 10 PONJONG 56,856 56,411 555 9,80 11 RONGKOP 30,667 30,733 271 8,83 12 SEMIN 54,471 55,811 542 9,83 13 NGAWEN 34,486 34,667 329 9,52

(26)

26

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Dari table diatas, menunjukkan bahwa angka perkawinan kasar di Kabupaten Gunungkidul rata-rata sebesar 9,10 yang artinya pada tahun 2013 dari 1000 penduduk Gunungkidul terdapat 9 orang yang berstatus kawin atau sebanyak 9 kali terjadi perkawinan.

Informasi di atas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3.6 Angka Perkawinan Kasar

Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Dari Grafik di atas, Kemacatan Saptosari menempati urutan teratas dalam Angka Perkawinan Kasar.

3.1.3.2. Angka Peceraian Kasar

Angka Perceraian Kasar menunjukkan jumlah perceraian per 1000 penduduk terhadap jumlah penduduk pada pertengahan tahun pada suatu tahun tertentu. Angka ini merupakan indikator perceraian (cerai hidup) yang sangat sederhana tanpa memperhitungkan umur dan jenis kelamin.

0 2 4 6 8 10 12 14

Angka Perkawinan Kasar

14 GEDANGSARI 38,691 39,010 378 9,73 15 SAPTOSARI 37,500 38,443 480 12,64 16 GIRISUBO 26,343 26,311 248 9,42 17 TANJUNGSARI 29,071 29,318 259 8,87 18 PURWOSARI 20,690 20,947 185 8,89 Total 731,967 763,765 6,802 9,10

(27)

27

Angka Perceraian Kasar Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013 dapat dilihat dalam tabel berikut :

Tabel 3.7.

Angka Perceraian Kasar Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013

NO KECAMATAN 2012 2013 Jumlah Perceraian Perceraian Kasar 1 WONOSARI 87,150 87,279 27 0.31 2 NGLIPAR 34,176 34,291 6 0.18 3 PLAYEN 59,803 60,003 11 0.18 4 PATUK 33,829 33,971 8 0.24 5 PALIYAN 33,367 33,322 6 0.18 6 PANGGANG 30,262 29,637 10 0.33 7 TEPUS 37,934 38,153 15 0.39 8 SEMANU 39,635 58,287 5 0.10 9 KARANGMOJO 47,036 57,171 15 0.29 10 PONJONG 56,856 56,411 19 0.34 11 RONGKOP 30,667 30,733 9 0.29 12 SEMIN 54,471 55,811 18 0.33 13 NGAWEN 34,486 34,667 10 0.29 14 GEDANGSARI 38,691 39,010 14 0.36 15 SAPTOSARI 37,500 38,443 7 0.18 16 GIRISUBO 26,343 26,311 10 0.38 17 TANJUNGSARI 29,071 29,318 1 0.03 18 PURWOSARI 20,690 20,947 1 0.05 Total 731,967 763,765 192 0.26

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Tabel di atas menunjukkan bahwa Angka Perceraian Kasar Kabupaten Gunungkidul sebanyak 0,26. Artinya bahwa di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013 dari 1000 penduduk terjadi sebaanyak 0-1 kali perceraian.

Informasi di atas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut : Gambar. 3.7.

Angka Perceraian Kasar Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013 0 0,1 0,2 0,3 0,4 0,5

(28)

28

3.1.4. Keluarga

Keluarga didefinisikan sebagai sekumpulan orang yang tinggal dalam satu rumah yang masih mempunyai hubungan kekerabatan / hubungan darah karena perkawinan.

3.1.4.1. Jumlah Keluarga dan Rata-Rata Jumlah Anggota Keluarga

Banyaknya jumlah keluarga dan anggota keluarga Kabupaten Gunungkidul disajikan dalam bentuk tabel per kecamatan sebagai berikut :

Tabel 3.8

Jumlah Keluarga dan Rata-rata jumlah anggota keluarga Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

NO KECAMATAN JML KK JML PEND RATA-RATA ANGG KEL 1 WONOSARI 25.376 87.279 4 2 NGLIPAR 10.338 34.291 4 3 PLAYEN 18.223 60.003 4 4 PATUK 10.137 33.971 4 5 PALIYAN 10.349 33.322 4 6 PANGGANG 7.993 29.637 4 7 TEPUS 10.658 38.153 4 8 SEMANU 18.032 58.287 4 9 KARANGMOJO 17.909 57.171 4 10 PONJONG 16.603 56.411 4 11 RONGKOP 9.647 30.733 4 12 SEMIN 17.414 55.811 3 13 NGAWEN 11.229 34.667 4 14 GEDANGSARI 12.794 39.010 3 15 SAPTOSARI 11.039 38.443 4 16 GIRISUBO 7.135 26.311 4 17 TANJUNGSARI 8.611 29.318 4 18 PURWOSARI 6.170 20.947 4 Rata-rata 229.657 763.765 4

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Dari tabel di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa penduduk Kabupaten Gunungkidul, pada tahun 2013 sebesar 763.765 jiwa terdiri dari 229.657 keluarga dan rata-rata anggota keluarga sebanyak 4 orang.

(29)

29

Informasi di atas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3.8

Jumlah Keluarga dan Rata-rata jumlah anggota keluarga Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

3.1.4.2. Status Hubungan Dengan Kepala Keluarga (SHDK)

Status Hubungan Dengan Kepala Keluarga digunakan untuk melihat banyaknya keluarga menurut jenis kelamin, pola pengaturan tinggal bersama (living arrangement) dan pola pengasuhan anak dalam keluarga tersebut.

Informasi mengenai Status Hubungan Penduduk Kabupaten Gunungkidul dengan Kepala Keluarga tersaji dalam tabel berikut ini :

Tabel 3.9

Status Hubungan Dengan Kepala Keluarga (SHDK) Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

No Status Hubungan L P JUMLAH % % % 1 Kepala Keluarga 201.861 52,96 27.796 7,26 229.657 30,07 2 Suami 114 0,03 - - 114 0,01 3 Isteri - - 190.471 49,78 190.471 24,94 4 Anak 145.352 38,14 122.012 31,89 267.364 35,01 5 Menantu 8.520 2,24 3.987 1,04 12.507 1,64 6 Cucu 14.017 3,68 12.258 3,20 26.275 3,44 7 Orang Tua 2.761 0,72 9.982 2,61 12.743 1,67 8 Mertua 3.359 0,88 10.277 2,69 13.636 1,79 9 Famili Lain 4.180 1,10 4.770 1,25 8.950 1,17 10 Pembantu 10 0,00 39 0,01 49 0,01 11 Lainnya 976 0,26 1.023 0,27 1.999 0,26 Jumlah 381.150 100,00 382.615 100,00 763.765 100,00 Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

0 0,5 1 1,5 2 2,5 3 3,5 4 4,5

(30)

30

Tabel ini menunjukkan hubungan antar anggota keluarga dengan kepala keluarga. Baik mereka yang masih mempunyai hubungan kekerabatan maupun tidak, seperti pembantu dan lainnya tinggal dalam satu rumah yang sama.

Kepala keluarga laki-laki di Kabupaten Gunungkidul umumnya mempunyai pasangan. Sebanyak 201.861 orang Kepala keluarga laki-laki terdapat isteri sebanyak 190.471 orang. Sedangkan dari 27.796 orang kepala keluarga perempuan hanya terdapat suami sebanyak 114 orang.

Tabel Status Hubungan Dalam Keluarga di atas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3.9

Status Hubungan Dengan Kepala Keluarga (SHDK) Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

3.1.4.3. Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Status Perkawinan

Dalam konsep demografi, Kepala Keluarga merupakan seseorang baik laki-laki maupun perempuan, berstatus menikah maupun tidak, yang mempunyai peran, fungsi dan tanggung jawab sebagai kepala keluarga secara ekonomi, sosial maupun psikologi.

Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah Kepala Keluarga di Kabupaten Gunungkidul pada tahun 2013 berdasarkan status perkawinannya.

Tabel 3.10

Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Status Perkawinan Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

NO STATUS PERKAWINAN L P % 1 BELUM KAWIN 1.277 1.253 2.530 1,1 2 KAWIN 195.060 3.934 198.994 86,65 3 CERAI HIDUP 1.332 3.415 4.747 2,07 4 CERAI MATI 4.192 19.194 23.386 10,18 201.861 27.796 229.657 100,00 Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

-50.000 100.000 150.000 200.000

250.000

Status Hubungan Dalam Keluarga

(31)

31

Tabel di atas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar. 3.10

Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Status Perkawinan Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Secara keseluruhan kepala keluarga di Kabupaten Gunungkidul yang berstatus kawin sebanyak 86,65 % atau 198,994 jiwa, status Cerai Mati 10,18 % atau 23,386 jiwa, status Cerai Hidup sebanyak 2,07 % atau sebanyak 4.747 jiwa dan yang berstatus belum kawin sebanyak 1,1 % atau 2530 jiwa.

3.1.4.4. Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pendidikan terakhir

Tabel dibawah ini menunjukkan jumlah kepala keluarga Penduduk Kabupaten Gunungkidul berdasarkan Tingkat pendidikan yang ditamatkan.

Tabel 3.11

Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Pendidikan Terakhir Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

No Tingkat Pendidikan L P %

1 Tidak/Belum Sekolah 25.787 11.906 37.692 16,41 2 Belum Tamat SD/Sederajat 7.721 1.925 9.646 4,20

3 Tamat SD/Sederajat 82.609 9.113 91.722 39,94 4 SLTP/Sederajat 40.976 2.529 43.505 18,94 5 SLTA/Sederajat 35.534 1.820 37.354 16,27 6 Diploma I/II 1.858 162 2.020 0,88 7 Akademi/Diploma III/S. Muda 1.705 104 1.809 0,79 8 Diploma IV/Strata I 5.090 211 5.301 2,31 9 Strata II 494 5 499 0,22 10 Strata III 87 21 108 0,05 Jumlah 201.861 27.796 229.657 100,00

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Dari tabel di atas terlihat bahwa kepala keluarga yang Tamat SD/Sederajat memiliki prosentase tertinggi yaitu sebanyak 39,94 % dan Kepala Keluarga yang tidak bersekolah sebanyak 16,41 %, Sedangkan Kepala Keluarga yang tamat SLTP/Sederajat

2.530 198.994 4.747 23.386 BELUM KAWIN KAWIN CERAI HIDUP CERAI MATI

(32)

32

sebanyak 18,94%, SLTA/Sederajat sebanyak 16,27%, DI sebanyak 0,88%, DIII sebanyak 0,79%, D IV/S1 sebanyak 2,31 %, Strata I sebanyak 0,22% Strata III sebanyak 0,05 %. Dengan tabel ini dapat ditarik kesimpulan bahwa separuh dari Kepala Keluarga di Kabupaten Gunungkidul memiliki tingkat pendidikan rendah.

Tabel diatas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3.11

Jumlah Kepala Keluarga Berdasarkan Pendidikan Terakhir Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

3.1.4.5. Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pekerjaan

Berdasarkan Jenis Pekerjaaanya, Kepala Keluarga di Kabupaten Gunungkidul terdiri dari :

Tabel 3.12

Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

NO PEKERJAAN L P JML %

1 PETANI/PEKEBUN 96.708 16.780 113.488 49,42

2 WIRASWASTA 31.339 1.641 32.980 14,36

3 BURUH HARIAN LEPAS 29.380 2.879 32.259 14,05

4 KARYAWAN SWASTA 15.025 510 15.535 6,76

5 PEGAWAI NEGERI SIPIL 6.286 222 6.508 2,83

6 PENSIUNAN 5.086 466 5.552 2,42

7 BURUH TANI/PERKEBUNAN 3.765 608 4.373 1,90

8 BELUM/TIDAK BEKERJA 1.798 1.041 2.839 1,24

9 MENGURUS RUMAH TANGGA 56 2.773 2.829 1,23

10 PERANGKAT DESA 2.304 17 2.321 1,01 11 PERDAGANGAN 1.793 345 2.138 0,93 37.692 9.646 91.722 43.505 37.354 2.020 1.809 5.301 499 108 Tidak/Belum Sekolah Belum Tamat SD/Sederajat Tamat SD/Sederajat SLTP/Sederajat SLTA/Sederajat Diploma I/II Akademi/Diploma III/S. Muda

(33)

33

NO PEKERJAAN L P JML % 12 SOPIR 1.861 0 1.861 0,81 13 PEDAGANG 1.111 150 1.261 0,55 14 GURU 888 80 968 0,42 15 KEPOLISIAN RI 706 0 706 0,31 16 NELAYAN/PERIKANAN 538 1 539 0,23 17 KARYAWAN HONORER 443 24 467 0,20 18 PELAJAR/MAHASISWA 242 81 323 0,14 19 TENTARA NASIONAL INDONESIA 318 1 319 0,14 20 TUKANG BATU 301 0 301 0,13 21 TUKANG KAYU 290 0 290 0,13 22 KARYAWAN BUMN 220 4 224 0,10 23 TRANSPORTASI 147 1 148 0,06 24 TUKANG JAHIT 124 9 133 0,06 25 KARYAWAN BUMD 129 2 131 0,06 26 KONSTRUKSI 121 3 124 0,05 27 MEKANIK 118 0 118 0,05 28 KEPALA DESA 110 1 111 0,05 29 PETERNAK 78 8 86 0,04

30 PEMBANTU RUMAH TANGGA 3 79 82 0,04

31 INDUSTRI 75 7 82 0,04

32 LAINNYA 19 41 60 0,03

33 BURUH NELAYAN/PERIKANAN 53 1 54 0,02

34 BURUH PETERNAKAN 43 1 44 0,02

35 TUKANG LAS/PANDAI BESI 42 0 42 0,02

36 PENDETA 38 0 38 0,02 37 SENIMAN 34 1 35 0,02 38 ANGGOTA DPRD KABUPATEN/KOTA 31 1 32 0,01 39 DOSEN 29 1 30 0,01 40 TUKANG LISTRIK 24 0 24 0,01 41 TUKANG CUKUR 24 0 24 0,01 42 DOKTER 21 0 21 0,01 43 PERAWAT 19 1 20 0,01 44 USTADZ/MUBALIGH 20 0 20 0,01 45 WARTAWAN 13 0 13 0,01 46 PELAUT 13 0 13 0,01 47 KONSULTAN 12 0 12 0,01 48 BIARAWATI 7 3 10 0,00 49 PASTOR 7 0 7 0,00 50 PARANORMAL 7 0 7 0,00 51 PENATA RIAS 1 5 6 0,00 52 TABIB 3 2 5 0,00 53 PENGACARA 5 0 5 0,00 54 PARAJI 5 0 5 0,00 55 JURU MASAK 4 0 4 0,00 56 PENATA RAMBUT 2 2 4 0,00 57 TUKANG GIGI 3 0 3 0,00 58 ARSITEK 3 0 3 0,00 59 BIDAN 0 3 3 0,00

(34)

34

NO PEKERJAAN L P JML % 61 ANGGOTA DPRD PROVINSI 2 0 2 0,00 62 IMAM MESJID 2 0 2 0,00 63 PENELITI 2 0 2 0,00 64 PENTERJEMAH 2 0 2 0,00 65 NOTARIS 1 0 1 0,00 66 ANGGOTA DPR-RI 1 0 1 0,00 67 PIALANG 1 0 1 0,00 68 PERANCANG BUSANA 1 0 1 0,00 69 PENYIAR RADIO 1 0 1 0,00 70 BUPATI 0 1 1 0,00 71 ANGGOTA DPD 1 0 1 0,00 72 PENATA BUSANA 0 0 0 0,00 73 APOTEKER 0 0 0 0,00 74 PILOT 0 0 0 0,00 75 PSIKIATER/PSIKOLOG 0 0 0 0,00 201.861 27.796 229.657 100,00 Sumber: DAK2 Semester 2 Tahun 2013

Tabel diatas juga tersaji dalam bentuk grafik sebagai berikut :

Gambar 3.12

Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Pekerjaan Penduduk Kabupaten Gunungkidul Tahun 2013

Dari tabel dan Grafik di atas, hampir separuh dari Kepala Keluarga di Kabupaten Gunungkidul bekerja sebagai Petani / Pekebun yaitu sebesar 49,42 % atau 113.486 jiwa, disusul wiraswasta sebesar 14.36 % atau 32.980 jiwa dan Buruh Harian Lepas sebesar 14,05 % atau 32.559 jiwa.

3.1.5. Penduduk Menurut Karakteristik Sosial

3.1.5.1. Jumlah Kepala Keluarga Menurut Jenis Kelamin

Masyarakat Indonesia cenderung menganggap bahwa laki-laki adalah penanggung jawab ekonomi keluarga sekaligus sebagai Kepala Keluarga. Namun dalam kenyataanya tidak sedikit perempuan yang menjadi kepala keluarga.

113.488 32.980 32.259 15.535 6.508 5.552 4.373 2.839 2.829 2.321 10.973 PETANI/PEKEBUN WIRASWASTA

BURUH HARIAN LEPAS

KARYAWAN SWASTA

PEGAWAI NEGERI SIPIL

PENSIUNAN

BURUH

Gambar

Tabel dibawah ini merupakan tabel laju pertumbuhan penduduk Gunungkidul yang di  pilah per kecamatan pada pertengahan   tahun 2013 dan  akhir  tahun 2013, dengan  basis data
Tabel 3.4  Rasio Jenis Kelamin
Gambar 3.4  Rasio Jenis Kelamin
Tabel 3.6  Angka Perkawinan Kasar
+7

Referensi

Dokumen terkait

6 Menindaklanjuti perubahan kebijakan serta mengingat pentingnya kepemilikan dokumen kependudukan tersebut, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Tanah

Penaksir yang dibahas merupakan kombinasi penaksir rasio dan penaksir regresi pada sampling acak sederhana menggunakan median dan koefisien skewness, yang merupakan review

Penelitian ini menghasilkan produk multimedia pembelajaran berbasis Macromedia Flash pada permainan sepakbola yang dapat digunakan oleh siswa sebagai materi

Target yang dibebankan kepada penulis oleh Politeknik Negeri Batam yaitu untuk bisa bekerja atau melakukan pekerjaan yang telah diperintahkan oleh dosen atau pimpinan

Tujuan penelitian ini adalah 1) mendeskripsikan bentuk pengintegrasian pendidikan kecakapan hidup dalam pembelajaran bahasa Indonesia di kelas XI MAN 2 Surakarta tahun

Penelitian ini menggunakan ekstrak tiga jenis daun sirih yaitu daun sirih hijau (Piper betle L.), daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav), dan daun sirih hutan

Adapun penelitian yang digunakan dalam penulisan skripsi ini adalah penelitian deskriptif dimana penulis memaparkan tentang Peranan pengadilan Perikanan Medan dalam

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa gen ketahanan terhadap penyakit powdery mildew terdeteksi di tanaman melon hasil