• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

(1)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

BAB II: TINJAUAN INSTANSIONAL PROYEK

2.1. Tinjauan Umum Perusahaan

2.1.1. Profil Perusahaan

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) adalah salah satu perusahaan konstruksi di Indonesia. Dari hasil nasionalisasi perusahaan Belanda, Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vis en Co atau NV Vis en Co, berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 2 Tahun 1960 dan Surat Keputusan Menteri Pekerjaan Umum dan Tenaga Listrik (PUTL) No. 5 tanggal 11 Maret 1960, WIKA lahir dengan nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja

(2)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

SBU

WIKA saat ini memiliki 6 Strategic Business Unit (SBU) yang meliputi konstruksi (Kontruksi sipil dan konstruksi Bangunan Gedung), Mekanikal elektrikal, Industri Beton Pra cetak, Real Estate dan Industri Lainnya yang ke depannya akan semakin terintegrasi menjadi perusahaan Engineering Procurement Construction (EPC) dan Investasi.

a. Konstruksi Sipil

SBU Konstruksi Sipil dikelola di bawah Departemen Sipil Umum dan Departemen Wilayah dan Luar Negeri yang terdiri dari sub-sub bidang usaha: jalan dan jembatan, pengairan, prasarana perhubungan, dan ketenagaan. Saat ini, kegiatan usaha SBU Konstruksi Sipil tidak sekadar kontraktor. Didukung oleh Tim Enjinering yang mumpuni, SBU ini berkemampuan mengerjakan rancang bangun (design and build) dari mulai proses perencanaan sampai proses konstruksi. Beberapa proyek yang telah dikerjakan di antaranya adalah Jetty Batubara PLTU Cilacap, Jetty Wood Chip Pulau Laut, serta Removable Trashrack Banjir Kanal Manggarai.

Untuk sub bidang usaha jalan, jalan tol, dan jembatan, SBU ini telah berhasil menyelesaikan berbagai proyek berskala besar dan berteknologi tinggi, di antaranya:

 Jembatan Layang Sudirman dan KS Tubun dengan menggunakan teknologi Incremental Launching Method (ILM).

 Jembatan Layang Pasupati Bandung yang merupakan jembatan layang terpanjang di Indonesia dengan teknologi Cable Stayed.

 Jembatan Layang Cikubang-Tol Cipularang Jawa Barat yang merupakan jembatan dengan pilar tertinggi di Indonesia.

 Jembatan Surabaya Madura

Sub bidang pengairan meliputi pembangunan prasarana dan sarana dasar bidang pengairan antara lain bendung, bendungan/dam, saluran irigasi, penyediaan air baku, instalasi pengolahan air bersih, dan penanggulangan banjir.

(3)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Bendung Gerak Klambu Barrage dan Bendung Gerak Serayu di provinsi Jawa Tengah.

 Banjir Kanal Timur, Normalisasi Sungai Bengawan Solo, Bendung Amandit di Kalimantan, dan Waduk Jatigede di Jawa Barat.

Sub bidang usaha prasarana perhubungan meliputi jasa konstruksi prasarana perhubungan darat, laut, dan udara, seperti bandara, pelabuhan laut, termasuk jetty dan terminal peti kemas, dan stasiun kereta api. Beberapa proyek yang telah diselesaikan antara lain:

 Pelabuhan Peti Kemas dan Car Terminal Tanjung Priok.

 Double Track Parujakan Cirebon.

 Jalan Tol Surabaya - Mojokerto.

b. Konstruksi Bangunan Gedung

SBU Konstruksi Bangunan Gedung dikelola oleh Departemen Bangunan Gedung untuk pasar Pemerintah dan BUMN, sedangkan untuk pasar swasta dikelola oleh anak perusahaan tersendiri, WIKA Gedung. SBU konstruksi bangunan gedung meliputi Sub Bidang Usaha Bangunan Hunian dan Bangunan Fasilitas. Saat ini, dengan dukungan kemampuan di bidang enjinering, telah melakukan pekerjaan rancang bangun atau design and build, yaitu melakukan pekerjaan sejak proses perencanaan sampai proses konstruksi.

Sub bidang usaha jasa konstruksi bangunan hunian, meliputi pembangunan apartemen, kondominium, hotel, rumah susun, dan kompleks perumahan. Sejumlah proyek yang dikerjakan di antaranya:

 Bangunan Hunian: Asrama Universitas Negeri Semarang.

 Bangunan Hotel: Hotel Paragon City, Semarang.

Sub bidang usaha bangunan fasilitas menggarap bangunan fasilitas seperti rumah sakit, terminal penumpang bandara dan stasiun, sarana pendidikan, sarana olahraga, perkantoran, mal dan sarana rekreasi lainnya. Sejumlah proyek yang dikerjakan antara lain:

(4)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Terminal Bandar Udara Sultan Syarif Kasim II Pekan Baru, Terminal Bandar Udara Sultan Mahmud Badaruddin Palembang.

 Terminal Bandar Udara Ngurah Rai, Bali dan Sultan Aji Muhammad Sulaiman, Balikpapan.

 Gedung Fakultas Ekonomika dan Bisnis UGM Yogyakarta, Perpustakaan Universitas Medan, Manufacturing Research Center UI Depok.

c. Mekanikal Elektrikal

SBU Mekanikal Elektrikal dikelola oleh Departemen Industrial Plant yang meliputi sub bidang usaha Minyak & Gas, Sarana Industri, dan Pabrik Fabrikasi Baja. Sub bidang usaha Minyak & Gas meliputi EPC Mekanikal Elektrikal di sektor hulu, sektor hilir, dan distribusi dari kegiatan operasi di sektor minyak & gas. Di sektor hulu terkait dengan pekerjaan processing gas plant, crude oil & gas pipeline distribution. Di sektor hilir terkait dengan pekerjaan kilang minyak, pipanisasi, dan tank terminal. Sejumlah Proyek EPC yang sedang dikerjakan saat ini antara lain:

 Proyek EPC Pembangunan Terminal LPG Pressurized di Tanjung Sekong – Banten

 Proyek EPC Pembangunan DPPU Kualanamu – Medan

 Proyek EPC Penggantian Fasilitas DPPU Soekarno – Hatta

 Proyek EPC Relokasi Depot LPG Tanjung Priok

 Proyek EPC Pembangunan pipa Minyak Mentah Tempino – Plaju

 Proyek EPC Penggantian Pipanisasi CB-I Tasikmalaya - Ujung Berung

 Pekerjaan EPC Tie-in PLTP Dieng (Geodipa)

Sub bidang usaha Sarana Industri meliputi Jasa Konstruksi & EPC di bidang industri (pabrik) dan material handling seperti pabrik Pengolahan Kelapa Sawit, pabrik biofuels, pabrik granulasi pupuk NPK, pabrik semen, pabrik farmasi, serta instalasi pengolahan air bersih & limbah

Sejumlah Proyek EPC yang sedang dikerjakan saat ini antara lain:

(5)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Out of Pit Crushing & Conveying (OPCC) System ADARO

 ANTAM Belt Conveyor MOP – PP FeNi 1 Pomala

Sub bidang usaha Pabrik Fabrikasi Baja pada awalnya merupakan sarana pabrikasi pendukung. Namun sejak tahun 2009 ditingkatkan menjadi sub bidang usaha yang dapat mengelola sendiri usahanya mulai dari pemasaran, produksi, dan pengiriman dengan rentang produk yang besar dalam menghasilkan Produk Konstruksi Baja seperti struktur rangka baja, conveyor, pipe rack, tower telekomunikasi, tower transmisi listrik, jembatan rangka baja, tanki baja, silo, hopper, pressure vessel, welded beam, dan steel plate work lainnya. Selain memproduksi produk-produk di atas, saat ini sedang dijajaki produk-produk baja lainnya terkait dengan industri perminyakan dengan target pasar Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S), misalnya pekerjaan onshore steel platform, dan komponen industri alat berat (heavy equipment). SBU Mekanikal Elektrikal juga dikelola oleh Departemen Energi yang menjalankan usaha dalam bidang konstruksi berbasis EPC (Engineering Procurement Construction) yang terintegrasi. Lingkup pekerjaan yang dilakukan mulai dari pekerjaan rekayasa dasar, rekayasa proses, rekayasa detil, procurement terkait pengadaan equipment, dan construction atau pelaksanaan konstruksi dari proyek-proyek yang telah direncanakan. Saat ini, yang dikerjakan adalah EPC Power Plant, baik yang terkait dengan konstruksi sipil maupun EPC dari Power Plant. Beberapa proyek yang dikerjakan terkait power plant antara lain:

 Kontruksi Sipil Power Plant : PLTU Labuhan Angin, PLTU Labuan, PLTU Pelabuhan Ratu, PLTG Muara Karang, PLTGU Tanjung Priok, dan PLTU Pacitan.

 EPC Power Plant : PLTU Amurang 2 x 25 MW, PLTD Bali 50 MW, PLTU Asam-Asam 2x65MW, Kalimantan Selatan.

Anak perusahaan yang mendukung SBU Mekanikal Elektrikal adalah PT WIKA Insan Pertiwi yang bergerak dibidang instalasi, operasi dan pemeliharaan pembangkit dan peralatan industri. Di bidang energi terbarukan WIKA memiliki anak perusahaan PT WIKA Jabar Power yang bergerak di bidang pengusahaan pembangkit listrik tenaga panas bumi di Tampomas, Sumedang, Jawa Barat. Investasi pembangkit lainnya yang dikelola di bawah Biro Investasi dengan pola BOT (Build Operate Transfer) PLTD Bali dan PLTG Borang di Palembang, sedangkan dengan pola BOO (Build Operate Owned) PLTMG Rengat, Riau dan PLTD Ambon.

(6)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

Untuk industri beton pracetak (precast) dikelola oleh anak perusahaan PT WIKA Beton, untuk industri dan perdagangan dikelola oleh PT WIKA Intrade, untuk bisnis realti dikelola oleh anak perusahaan PT WIKA Realty, sedangkan penyertaan pada usaha patungan pengusahaan jalan tol dikelola oleh PT MNA untuk tol Surabaya-Mojokerto, PT MKC untuk tol Cengkareng-Kunciran, PT Jasa Marga Bali Tol untuk tol Tanjung Benoa, Bali dan untuk bisnis energi terbarukan dikelola oleh PT WINNER.

Anak Perusahaan

Karena peraturan pemerintah yang mengharuskan BUMN kembali kebisnis intinya. Maka usaha usaha di luar konstruksi dipecah menjadi anak perusahaan, yaitu : a. PT Wijaya Karya Beton (WIKA BETON)

WIKA BETON adalah salah satu dari anak perusahaan yang telah berdiri sejak 11 Maret 1997, anak perusahaan ini merupakan perluasan WIKA di bidang industri beton pracetak. WIKA telah memulai konsentrasi pada industri beton pracetak pada tahun 1977 dengan mengembangkan produk beton pracetak untuk teras perumahan. Sejak saat itu, WIKA bertekad mempertahankan pengembangan produk tersebut untuk mengantisipasi adanya pengembangan perencanaan dan datangnya proyek-proyek infrastuktur lain.

Pengembangan produk tersebut telah menciptakan beberapa hasil seperti tiang beton untuk jalur pendistribusian energi dan bantalan beton pracetak serta produk lainnya seperti bantalan - bantalan rel kereta api, produk beton untuk jembatan, pipa, dinding penahan tanah dan bangunan gedung dan perumahan yang diimplementasikan untuk berbagai macam proyek. Produk-produk ini dihasilkan pada waktu yang tepat dan diprediksikan akan menjadi produk pemimpin di pasaran.

Terlepas dari usaha keras dalam pengembangan produk, WIKA juga melanjutkan pengembangan produk-produk infrastruktur dengan menambah jumlah pabrik di beberapa lokasi. Kini, WIKA BETON telah memiliki 7 pabrik di seluruh Indonesia, seperti di Sumatera Utara, Lampung, Bogor, Majalengka, Boyolali, Pasuruan dan Sulawesi Selatan. Didukung dengan kepemilikan pabrik sendiri, produk yang bervariasi seperti halnya manajemen yang profesional, WIKA BETON telah menjadi penghasil utama dan pemimpin dalam industri beton pracetak di Indonesia. Dalam hal

(7)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

konsistensi jaminan kualitas, WIKA BETON telah melaksanakan “Quality Management System” yang selaras dengan ISO 9000.

b. PT Wijaya Karya Realty (WIKA REALTY)

WIKA REALTY fokus pada pengembangan bisnis realty dan property yang juga meliputi layanan konsultasi, perencanaan, layanan konstruksi dan pembukaan lahan. WIKA REALTY telah membangun beberapa perumahan sejak tahun 1985. Ribuan unit rumah telah dibangun dengan konsep Tamansari, yaitu konsep taman perumahan dengan dukungan fasilitas terbaik bagi keluarga. Lokasinya berada di: Tamansari Pesona Bali di selatan Jakarta, Tamansari Persada Bogor, Tamansari Bukit Damai di Parung, Bogor, Tamansari Bukit Bandung, Tamansari Manglayang Regency di Bandung, Tamansari Bukit Mutiara di Balikpapan.

WIKA Realty telah meraih beberapa penghargaan untuk kesuksesannya dalam pengembangan bidang realty baik dalam skala regional maupun nasional, seperti: The Winner of Ecologically Environment Real Estate in West Java pada tahun 1993, The Winner of Enchantment Tour in Bekasi Region pada tahun 1995, The Winner of Wirastana Adistana Environmental Design of REI National Grade 1995, The Winner of Nusa Adikualita, National Application Award pada tahun1997, The Winner of Environmental Garden Estate in Bandung Region pada tahun 1997.

Pada tahun 2012, segmen bisnis real estate Wika Realty berhasil memperoleh kontrak baru senilai Rp1,46 triliun. Secara keseluruhan, jumlah nilai kontrak yang dihadapi oleh bisnis real estate perusahaan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp1,83 triliun, 72,64% lebih tinggi dari jumlah kontrak yang dihadapi tahun 2011 sebesar Rp1,06 triliun. Jumlah penjualan bersih segmen real estate mengalami peningkatan yang signifikan sebesar 61,10% menjadi Rp 842,04 miliar pada tahun 2012 dibandingkan penjualan bersih tahun 2011 sebesar Rp 522,69 miliar. Untuk memastikan pengembangan kualitas dan kepuasan konsumen, WIKA REALTY telah melaksanakan Manajemen Kualitas ISO 9001 di setiap produknya, hal ini merupakan jawaban dari setiap tantangan dalam pemenuhan kebutuhan konsumen yang dibuktikan melalui perolehan peningkatan pertumbuhan).

(8)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

c. PT Wijaya Industri & Konstruksi (WIK)

WIKA Industri & Konstruksi adalah anak perusahaan PT WIKA yang berasal dari penggabungan dua divisi yaitu Divisi Produk Metal dan Divisi Perdagangan PT WIKA. Tujuannya adalah untuk meningkatkan perhatian pada manajemen bisnis, untuk lebih mandiri dan untuk menghasilkan kinerja perusahaan yang lebih baik.

Tiga bisnis unit terdiri dari: Perdaganan Umum, Metal dan Konversi Energi. Yakin bahwa “quality is our way of live” menjadi aset mendasar dalam membangun kepercayaan konsumen akan kualitas produk WIKA Industri & Konstruksi. Ini dibuktikan dengan konsistensi komitmen manajemen dalam menjalankan ISO 9000, QS 9000, 5R, K3 dan Total Quality Management (TQM) sebagai salah satu parameter kesuksesan bisnis. Karenanya, telah dibentuk penempatan bisnis dan diferensiasi di setiap SBU agar dapat bertahan dalam era persaingan pasar global yang semakin kompetitif.

d. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA GEDUNG)

Pada tanggal 24 Oktober 2008, WIKA secara resmi mendirikan PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA Gedung/WG). WG berdiri dengan modal dasar sebesar Rp 200 miliar, serta modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp 50 miliar dengan komposisi kepemilikan saham oleh WIKA sebesar 99 persen dan Koperasi Karyawan WIKA sebesar satu (1) persen. Dengan dijadikannya WG sebagai entitas tersendiri, gerak langkah dan pengambilan keputusan dalam rangka perolehan proyek menjadi lebih ringkas dan cepat. Sehingga akan memperkuat kinerja fundamental WIKA selaku perusahaan induk.

Jenis pekerjaan yang menjadi lingkup bisnis WG adalah :

- Gedung Fasilitas meliputi pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung bukan tempat tinggal seperti gedung perkantoran, pendidikan, tempat peribadatan, sarana kesehatan, penginapan, pusat perdagangan, kawasan industri/pabrik, gedung terminal/stasiun, gedung olahraga, gedung kesenian/hiburan, bangunan gudang, hanggar dan lain sebagainya.

(9)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

- Gedung Hunian meliputi usaha pembangunan, pemeliharaan dan perbaikan gedung yang digunakan untuk bangunan tempat tinggal, seperti rumah, perumahan, dan rumah susun.

e. PT Wijaya Karya Rekayasa Konstruksi (WRK)

Pada 18 November 2008, WIKA merampungkan proses akusisi PT Catur Insan Pertiwi (CIP). CIP adalah salah satu perusahaan tiga besar di Indonesia yang bergerak di bidang erection dan installation mekanikal elektrikal untuk proyek industrial dan power plant. WIKA mengakuisisi 70,08 persen saham CIP dengan nilai valuasi sebesar Rp 23 miliar, ekuivalen dengan 438 lembar saham yang bersumber dari kas internal perseroan. Tujuan dilakukan akuisi perusahaan ini adalah untuk memperkuat pertumbuhan non-organiknya dengan cara meningkatkan efisiensi biaya dan efektivitas operasi, dalam pekerjaan mekanikal dan elektrikal. Setelah akuisisi nama perusahaan berubah menjadi PT WIKA Insan Pertiwi (WIP). Kondisi pemasaran khususnya terkait dengan perolehan kontrak baru berdasarkan bidang usaha dapat digambarkan sebagai berikut: Industrial Plant: 11,9 persen Power Plant & ME: 46,6 persen Pabrikasi: 6,7 persen Operation & Maintenance: 6,8 persen Mining Equipment: 27,9 persen.

f. PT Sarana Karya (SAKA)

PT Sarana Karya memiliki binis inti dalam bidang pertambangan aspal Buton dengan menyediakan aspal olahan dan siap pakai untuk keperluan konstruksi jalan dan lainnya. BUMN ini juga memiliki jaringan distribusi untuk pasar dalam maupun luar negeri yang diyakini akan sangat mendukung rencana pengembangan kegiatan usaha WIKA. Tahun 2013, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) mengakuisisi 100 % saham PT Sarana Karya (Persero), yaitu sebanyak 5.000 lembar saham milik Pemerintah Republik Indonesia atau senilai Rp 50 miliar. Transaksi ini sebagai langkah tindak lanjut setelah terbitnya Peraturan Pemerintah No. 91 Tahun 2013 tentang Penjualan Saham Milik Negara Republik Indonesia pada Perusahaan Perseroan (Persero) PT Sarana Karya tertanggal 24 Desember 2013.

(10)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

2.1.2. Sejarah Perusahaan

PT Wijaya Karya (Persero), Tbk., (“Perseroan”) didirikan berdasarkan Undang-undang No.19 tahun 1960 jo Peraturan Pemerintah No.64 tahun 1961 tentang Pendirian Perusahaan Negara/ PN “Widjaja Karja” tanggal 29 Maret 1961. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.64 ini pula, perusahaan bangunan bekas milik Belanda yang bernama Naamloze Vennootschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedrijf Vis en Co. yang telah dikenakan nasionalisasi, dilebur ke dalam PN Widjaja Karja. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.40 tanggal 22 Juli 1971, PN. Widjaja Karja dinyatakan bubar dan dialihkan bentuknya menjadi Perusahaan Perseroan (PERSERO), sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 3 Undang- undang No.9 Tahun 1969 (Lembaran Negara Republik Indonesia No.40 tahun 1969, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 2904).

Selanjutnya Perseroan ini dinamakan “PT Wijaya Karya”, berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.110 tanggal 20 Desember 1972 yang dibuat di hadapan Dian Paramita Tamzil, pada waktu itu pengganti dari D Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, Akta Perubahan Naskah Pendirian Perseroan Terbatas “PT Wijaya Karya” No.106, tanggal17 April 1973 yang dibuat dihadapan Kartini Muljadi, SH., Notaris di Jakarta, keduanya telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.Y.A.5/165/14 tanggal 8 Mei 1973, didaftarkan di Pengadilan Negeri Jakarta dengan No.1723 dan No.1724 tanggal 16 Mei 1973, serta telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.76 tanggal 21 September 1973, Tambahan No.683. Pada saat itu WIKA menggarap instalasi listrik dan pipa air. WIKA mulai menunjukkan perannya dalam proyek pembangunan Gelanggang Olah Raga Bung Karno yang dimulai pada awal tahun 60-an sebagai bagian dalam persiapan penyelenggaraan Games of the New Emerging Forces (GANEFO) dan Asian Games ke-4 di Jakarta.

Selanjutnya WIKA mengembangkan diri ke dalam proyek kelistrikan dengan menjadi pengembang jaringan listrik tegangan rendah, menengah dan tinggi sebelum menjadi perusahaan kontraktor sipil dan bangunan di tahun ‘70-an. Pada saat itu, tepatnya di tahun 1972 nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya atau disingkat WIKA. Kiprahnya mulai berkembang menjadi kontraktor konstruksi dengan menangani proyek-proyek skala raksasa seperti proyek irigasi bendungan Jatiluhur dan proyek pemasangan jaringan listrik di Bendungan Asahan

.

(11)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

Pada tahun 1982 WIKA mendiversifikasi usahanya secara signifikan melalui pembentukan beberapa divisi baru yakni Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Beberapa proyek pemerintah yang ditangani saat itu adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Dengan semakin banyaknya proyek yang ditanganinya, semakin banyak anak perusahaan yang didirikan sehingga WIKA tumbuh menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan saling bersinergi.

Dalam bidang konstruksi sejak 1997 WIKA mulai mengembangkan diri dengan mendirikan beberapa anak perusahaan mandiri yang mengkhususkan diri dalam menciptakan produknya masing-masing yakni WIKA Beton, WIKA Intrade, dan WIKA Realty. Keberhasilannya dalam mencapai pertumbuhan yang cukup pesat mendapat apresiasi yang tinggi dari publik. Dalam penawaran saham perdana (initial public offering/ IPO) WIKA pada 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia, WIKA berhasil melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sisanya masih dipegang pemerintah Republik Indonesia. Saham yang dilepas ke publik meningkat menjadi 35 persen sejak 31 Desember 2012. Dari sejumlah saham yang dijual tersebut, karyawan WIKA juga berkesempatan memilikinya melalui Employee/ Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA).

Selepas memperoleh dana dari IPO, WIKA semakin leluasa untuk tumbuh dan berkembang. Langkah-langkah antisipatif dan inovatif semakin mudah diwujudkan. Alhasil WIKA tetap berdiri kokoh tatkala menghadapi berbagai krisis, baik krisis global maupun nasional. WIKA juga terus mengembangkan kemampuan Engineering, Procurement and Construction (EPC). Pasarnya pun diperluas hingga ke mancanegara. WIKA tak pernah melewatkan kesempatan menggarap proyek-proyek menantang, baik dari swasta maupun menggarap proyek pemerintah yang pendanaan berasal dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), maupun Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD). Salah satunya adalah Jembatan Suramadu yang menghubungkan Pulau Jawa dan Madura yang manfaatnya kian dirasakan oleh seluruh penduduk Jawa dan Madura.

Pesatnya perubahan global mendorong WIKA untuk mereposisi visi dan misinya sebagai perusahaan konstruksi nasional yang sudah merambah ke tingkat dunia. Pada tahun 2010 WIKA menyiapkan VISI 2020 yang salah satu tujuannya adalah

(12)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

menjadi salah satu perusahaan EPC dan investasi terintegrasi terbaik di Asia Tenggara, di mana WIKA memiliki SDM yang dapat diandalkan dan mampu bersaing dengan tenaga ahli dari mancanegara. Dengan visi baru tersebut, WIKA memiliki harapan semangat dan strategi baru guna meningkatkan pertumbuhan perusahaan yang lebih optimal. WIKA semakin memantapkan diri sebagai kontraktor proyek kelistrikan berskala nasional berkat keberhasilannya Pembangkit Listrik Tenaga Gas Borang berkapasitas 60 MW, Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas Rengat 21 MW, dan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Ambon, 34 MW yang dibangun di tahun 2012. Bidang usahanya semakin diperluas dengan mendirikan perusahaan di bidang infrastruktur setahun kemudian yakni PT Prima Terminal Peti Kemas, sebuah perusahaan patungan bersama PT Pelindo I (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero). Kemudian WIKA mengakuisisi saham PT Sarana Karya (Persero) (“SAKA”) yang sebelumnya dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia, serta mendirikan usaha patungan PT WIKA Kobe dan PT WIKA Krakatau Beton melalui Entitas Anak WIKA Beton. Selanjutnya melakukan buyback saham sebanyak 6.018.500 saham dengan harga perolehan rata-rata Rp1.706,77,-. Pada tahun 2014 WIKA hadir dengan paradigma baru.

WIKA mengklasifikasi ulang segmen bisnisnya menjadi 5 pilar yakni: Industri, Infrastruktur & Gedung, Energi & Industrial Plant , Realty & Property, dan Investasi. WIKA berharap, melalui segmentasi demikian kinerja WIKA lebih solid dalam mewujudkan “operational excellence for best results” melalui peningkatan kualitas produk, anggaran yang lebih efsien serta waktu penyelesaian proyek yang lebih cepat. Posisi WIKA pun semakin mantap sebagai salah satu pemain di industri kelistrikan dan migas berkat kontrak-kontrak baru di industri tersebut yang berhasil dimenangkannya. Tahun 2015 menandai dimulainya babak baru WIKA dengan menggarap proyek-proyek infrastruktur berskala raksasa yang tak hanya menantang namun mempertaruhkan nama baik bangsa, yakni proyek MRT (Mass Rapid Tranportation) Jurusan Kota-Lebak Bulus di Jakarta dan proyek Kereta Api Cepat Jakarta-Bandung. Di dalam proyek yang terakhir ini WIKA menjadi pemimpin di PT Pilar Sinergi BUMN Indonesia (PT PSBI), perusahaan patungan empat BUMN Indonesia yang menggarap proyek tersebut. PT PSBI selanjutnya akan bekerja sama dengan BUMN China sekaligus menandai berdirinya perusahaan patungan PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC).

(13)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

2.1.3. Visi dan Misi

PT Wijaya Karya (Persero) Tbk

Pertumbuhan yang berkelanjutan, dimana PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. yang telah berdiri selama lebih dari lima puluh tahun, adalah cerita sukes yang merefleksikan tingginya komitmen dan kerja keras. Memasuki abad ke 21, WIKA berusaha untuk meningkatkan kinerjanya dalam setiap aspek, mulai dari Manajemen, Sumber Daya Manusia, hingga pada struktur inovasi dan teknologi tertinggi.

VISI

Menjadi salah satu perusahaan terbaik di bidang Engineering Procurement dan Construction (EPC) dan Investasi terintegrasi di Asia Tenggara

MISI

 Menyediakan produk dan jasa yang unggul dan terpadu di bidang EPC dan Investasi untuk Infrastruktur, Gedung Bertingkat, Energi, Industrial Plant, Industri, Realty dan Property

 Memenuhi Harapan Pemangku Kepentingan Utama

 Menjalankan Praktik Etika Bisnis untuk Menjadi Warga Usaha yang Baik dan Memelihara Keberlanjutan Perusahaan

 Ekspansi Strategis ke luar Negeri

 Mengimplementasikan "Praktek-praktek" Sistem Manajemen Terintegrasi

2.1.4. PT Wijaya Karya Bangunan Gedung (WIKA GEDUNG)

(14)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

WIKA Gedung, sebagai salah satu dari enam anak perusahaan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA), telah tumbuh dan berkembang secara konsisten melayani pasar pemerintah, BUMN/BUMD, loan dan swasta di Indonesia. Berdiri pada 24 Oktober 2008, WIKA Gedung memulai usaha di bidang konstruksi bangunan gedung dan memiliki reputasi sebagai perusahaan konstruksi terdepan di Indonesia. Sebagai langkah inisiatif dalam mengembangkan inovasi jasa konstruksi, WIKA Gedung melanjutkan pengembangan ke bisnis properti pada 2013. Sejalan dengan arahan pemegang saham untuk melakukan transformasi, WIKA Gedung mulai mengembangkan bisnis properti ke arah investasi dan konsesi untuk mendukung pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan dan memperoleh hasil dari recurring income. WIKA Gedung telah mengalami transformasi bisnis dalam rangka mencapai sasaran yang ditetapkan dalam RJP (Rencana Jangka Panjang) maupun RKAP (Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan) untuk mampu beradaptasi terhadap perubahan lingkungan usaha.

Gambar 3. Timeline Transformasi WIKA Gedung

Pada 2012, WIKA Gedung fokus pada profitabilitas melalui pemilihan pelanggan yang selektif, penerapan Blue Ocean Strategy, efisiensi biaya, dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia sebagai aset perusahaan (Human Capital). WIKA Gedung menjalankan transformasi 2 melalui pengembangan ke bisnis properti pada 2012-2013

(15)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

dan melanjutkan transformasi 3 dengan melakukan Penawaran Umum Perdana atau IPO (Initial Public Offering) pada 2017, sebagai bagian dari strategi jangka panjang perusahaan. Demi tercapainya pertumbuhan perusahaan yang berkelanjutan, WIKA Gedung mengutamakan produk dan service yang berkualitas, bernilai tambah serta peduli terhadap keselamatan dan lingkungan untuk kehidupan manusia yang lebih baik. Selain itu, perusahaan turut membangun engagement dengan para pemangku kepentingan sebagai kunci kesuksesan hubungan bisnis. Kesuksesan WIKA Gedung juga berdasar pada manajemen bisnis yang adil dan transparan, yang dapat dilihat melalui komitmen perusahaan dalam menerapkan standar tertinggi dari praktik Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau GCG (Good Corporate Governance) serta menciptakan inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan penciptaan nilai. Selain itu, perusahaan turut menerapkan konsep Manajemen Pengetahuan demi tercapainya objektif perusahaan melalui pemanfaatan aset informasi sebaik-baiknya. Berikut adalah struktur organisasi WIKA Gedung.

Tabel 1. Struktur Organisasi WIKA Gedung Sumber : Data Proyek

(16)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

a. VISI dan MISI

 VISI

- Menjadi partner pilihan dalam menciptakan ruang (space) untuk kehidupan manusia yang lebih baik.

 MISI

- Produk dan services yang berkualitas - Peduli terhadap kehidupan

- Engagement pemangku kepentingan

- Good Corporate Governance dan praktik etika bisnis

- Inovasi untuk meningkatkan pertumbuhan dan penciptaan nilai

2.2. Penyelenggara Proyek

2.2.1. Pemberi Proyek / Pemilik (Owner)

Pemberi tugas atau lebih dikenal dengan istilah bouwheer adalah badan hukum / instansi atau perseorangan yang berkeinginan mewujudkan suatu proyek dan memberikan pekerjaan bangunan serta membayar biaya pekerjaan bangunan. Adapun tugas dan wewenang dari owner/ pemilik proyek adalah sebagai berikut:

 Mempunyai ide/gagasan sesuai dengan rencana-rencananya.

 Menyediakan dana dan lahannya.

 Mengambil keputusan terakhir yang mengikat mengenai pembangunan proyek.

 Mempunyai wewenang mutlak dalam menentukan dan mengangkat manajemen konstruksi, perencana serta pelaksana proyek.

 Menangani dan menandatangani surat perintah kerja dan surat perjanjian dengan pelaksana proyek.

 Bersama-sama manajemen konstruksi ikut mengawasi pelaksanaan pekerjaan, berhak memberi instruksi-instruksi kepada pelaksana proyek secara langsung maupun tidak langsung (melalui manajemen konstruksi).

(17)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Mengesahkan semua dokumen pembayaran atas pembayaran yang harus diberikan kepada pelaksana proyek.

 Mempunyai wewenang penuh terhadap proyek sehingga berhak menerima/menolak perubahan-perubahan pekerjaan serta pekerjaan tambah dan pekerjaan kurang.

 Berhak menolak pekerjaan-pekerjaan bila tidak sesuai dengan gambar rencana, bilamana perlu mencabut tugas pelaksana proyek tersebut bila dianggap tidak mampu melaksanakan pekerjaan.

 Meminta pertanggung jawaban pada semua unsur terkait sebelum masa pemeliharaan habis bila terjadi kerusakan, sebagaimana ditetapkan bersama. Sedangkan tanggung jawab owner /pemilik proyek adalah sebagai berikut:

 Memelihara hubungan kerja secara professional.

 Membuat keputusan yang tepat sesuai dengan waktunya.

 Memberikan dana yang dibutuhkan proyek.

2.2.2. Konsulltan Pengawas

Konsultan pengawas adalah pihak yang ditunjuk oleh pemilik proyek (owner) untuk melaksanakan pekerjaan pengawasan. Konsultan pengawas dapat berupa badan usaha atau perorangan. Perlu sumber daya manusia yang ahli dibidangnya masing-masing seperti teknik sipil, arsitektur, mekanikal elektrikal, listrik dan lain-lain sehingga sebuah bangunan dapat dibangun dengan baik dalam waktu cepat dan efisien. Konsultan pengawas dalam suatu proyek mempunyai tugas sebagai berikut:

 Menyelenggarakan administrasi umum mengenai pelaksanaan kontrak kerja.

 Melaksanakan pengawasan secara rutin dalam perjalanan pelaksanaan proyek.

 Menerbitkan laporan prestasi pekerjaan proyek untuk dapat dilihat oleh pemilik proyek.

 Konsultan pengawas memberikan saran atau pertimbangan kepada pemilik proyek maupun kontraktor dalam proyek pelaksanaan pekerjaan.

 Mengoreksi dan menyetujui gambar shop drawing yang diajukan kontraktor sebagai pedoman pelaksanaan pembangunan proyek.

(18)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Memilih dan memberikan persetujuan mengenai tipe dan merek yang diusulkan oleh kontraktor agar sesuai dengan harapan pemilik proyek namun tetap berpedoman dengan kontrak kerja konstruksi yang sudah dibuat sebelumnya. Konsultan pengawas juga memiliki wewenang sebagai berikut:

 Memperingatkan atau menegur pihak peleksana pekerjaan jika terjadi penyimpangan terhadap kontrak kerja.

 Menghentikan pelaksanaan pekerjaan jika pelaksana proyek tidak tidak memperhatikan peringatan yang diberikan.

 Memberikan tanggapan atas usul pihak pelaksana proyek. Konsultan pengawas berhak memeriksa gambar shopdrawing pelaksana proyek.

 Melakukan perubahan dengan menerbitkan berita acara perubahan (site Instruction)

 Mengoreksi pekerjaan yang dilaksanakan oleh kontraktor agar sesuai dengan kontrak kerja yang telah disepakati sebelumnya.

Konsultan pengawas biasa diadakan pada proyek bangunan dengan skala besar seperti gedung bertingkat tinggi, bagian ini bisa merangkap dalam hal management konstruksi atau MK namun perbedaanya adalah MK mengelola jalanya proyek dari mulai perencanaan, pelaksanaan sampai berakhirnya proyek sedangkan konsultan pengawas hanya bertugas mengawasi jalanya pelaksanaan proyek saja. Dalam kondisi nyata dilapangan diperlukan kerjasama yang baik antara konsultan pengawas dengan kontraktor agar bisa saling melengkapi dalam pelaksanaan pembangunan sehingga tidak ada pihak yang dirugikan misalnya kontraktor dibatasi oleh waktu dalam melaksanakan pekerjaan jadi akan sangat terpengaruh dari proses aproval material atau shop drawing dari konsultan pengawas.

2.2.3. Kontraktor Utama

Kontraktor pelaksana proyek adalah entitas hukum atau individu yang ditunjuk untuk melaksanakan pekerjaan proyek sesuai dengan keahliannya. Atau dalam definisi lain menyatakan bahwa perusahaan yang penawaran harganya telah diterima dan telah diberikan penunjukan surat serta menandatangani surat perjanjian dengan pemberi tugas pekerjaan pemborongan sehubungan dengan pekerjaan proyek. Pemilik proyek

(19)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

(owner) memberikan kepercayaan secara langsung kepada pelaksana kontraktor untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi. Pengatur dan persetujuan mengenai hak dan kewajiban masing-masing pihak diatur dalam kontrak. Kontraktor bertanggung jawab langsung pada pemilik proyek (owner) dan dalam melakukan pekerjaan ini diawasi oleh tim konsultan pengawas dari pemilik dan dapat berkonsultasi langsung dengan tim pengawas untuk masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan serta bagaimana merencanakan strategi proyek agar berjalan dengan sukses. Perubahan desain harus berkonsultasi sebelum pekerjaan dilakukan. Pada proyek Sudirman Hill Residence, yang bertindak sebagai kontraktor utama adalah PT Wijaya Karya (Persero) tbk.

Kontraktor sebagai pelaksana proyek pasti mempunyai tugas dan tanggung jawab dalam melaksanakan fungsi-fungsi, antara lain adalah sebagai berikut.

 Melaksanakan pembangunan bekerja sesuai dengan peraturan dan spesifikasi yang telah direncanakan dan ditentukan di dalam kontrak Perjanjian Pemborongan.

 Memberikan laporan kemajuan proyek meliputi laporan harian, mingguan, dan bulanan kepada pemilik proyek yang berisi antara lain: Pelaksanaan pekerjaan. Prestasi kerja dicapai. Jumlah tenaga kerja yang digunakan. Jumlah bahan-bahan yang masuk. Keadaan cuaca dan lain-lain.

 Menyediakan tenaga kerja, bahan, peralatan, tempat kerja, dan alat-alat pendukung lainnya yang digunakan mengacu pada gambar dan spesifikasi set memperhatikan waktu, biaya, kualitas dan pekerjaan keamanan.

 Sepenuhnya bertanggung jawab atas kegiatan pembangunan dan metode pelaksanaan pekerjaan di lapangan.

 Menjalankan pekerjaan sesuai dengan jadwal (schedule) yang telah disepakati. 6. Melindungi semua peralatan, bahan, dan bekerja terhadap kerugian dan kerusakan sampai dengan serah terima pekerjaan.

 Kontraktor dapat meminta kepada pemilik proyek untuk memberikan perpanjangan waktu penyelesaian proyek dengan memberikan alasan yang masuk akal dan sesuai dengan kenyataan yang menyebabkan perlunya waktu tambahan tersebut.

(20)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Mengganti semua kerusakan yang disebabkan oleh kecelakaan selama pelaksanaan pekerjaan, serta menyediakan perlengkapan wajib pertolongan pertama pada kecelakaan.

2.2.4. Sub Kontraktor

Sub kontraktor adalah seorang individu atau dalam beberapa hal seorang usahawan yang menandatangani kontrak untuk melaksanakan sebagian atau seluruh kewajiban dari kontrak orang lain. Subkontraktor biasanya disewa atau dipekerjakan oleh kontraktor umum (atau kontraktor utama) untuk melaksanakan tugas tertentu sebagai bagian dari seluruh proyek. Meski konsep umumnya subkontraktor bergerak di bidang pekerjaan bangunan dan teknik sipil, jangkauan pekerjaan subkontraktor sekarang ini semakin meluas. Bahkan, mungkin sebagian besar subkontraktor sekarang ini bergerak di bidang teknologi informasi dan sektor informasi bisnis. Insentif penggunaan subkontraktor adalah untuk mengurangi biaya atau risiko proyek. Dengan cara ini, kontraktor umum menerima layanan yang sama atau lebih baik ketimbang yang disediakan oleh kontaktor umum sendiri.

Banyak sub kontraktor melakukan pekerjaan untuk perusahaan yang sama ketimbang perusahaan-perusahaan lain. Hal seperti ini memungkinkan subkontraktor untuk lebih mengasah keterampilan mereka. Tugas dan wewenang subkontraktor adalah sebagai berikut:

 Melaksanakan pekerjaan yang dibebankan oleh kontraktor utama sesuai dengangambar rencana, peraturan-peraturan, dan syarat-syarat yang ditetapkan.

 Bertanggung jawab langsung terhadap kontraktor utama mengenai hasilpekerjaan yang telah dilaksanakannya.

 Menyerahkan hasil pekerjaan kepada kontraktor utama sesuai dengan bataswaktu yang telah ditetapkan

 Menerima sejumlah biaya pelaksanaan biaya pelaksanaan pekerjaan darikontraktor utama berdasarkan perjanjian yang telah disepakati.

(21)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

2.3. Organisasi Proyek

2.3.1. Struktur Organisasi Proyek

Tabel 2. Struktur Organisasi Proyek Sudirman Hill Residence Sumber : Data Proyek

(22)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

Sistem atau struktur organisasi proyek yang sering dibuat umumnya hanya bersifat sementara dikarenakan karakter dari tiap - tiap proyek yang dikerjakan sangat berbeda satu dengan yang lainnya sesuai dengan tingkat kesulitan dari proyek tersebut. Organisasi proyek ini akan berakhir pada saat proyek itu selesai dan organisasi yang telah tersusun akan tidak berlaku lagi. Organisasi proyek memiliki bagian - bagian utama dalam menjalankan tugas di perusahaan seperti pada perusahaan PT. Wika Gedung.

2.3.2. Bagian – Bagian Struktur Organisasi Proyek

Project Manager (Kepala Proyek)

Dalam proyek yang sedang berjalan selalu ada pemimpin proyek yang mengkoordinir para teamnya untuk dapat bekerja sama dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Manajer proyek pada proyek Sudirman Hill Residence ini adalah Bapak Doni Ardono Kusmanto, S.T. Manajer proyek adalah posisi yang tertinggi di dalam struktur organisasi proyek. Manajer proyek ditetapkan oleh pemimpin perusahaan untuk memimpin dalam melaksanakan proyek yang sedang dikerjakan. Adapun tugas Project Manager sebagai berikut :

 Membuat perencanaan kegiatan operasional pelaksanaan proyek

- Membuat jadual (master construction schedule) pekerjaan dan Network Planning

- Menyusun Rencana Anggaran Proyek berdasarkan RAP awal dari Estimate Manager dan mempresentasikan pada Direksi hingga diperoleh persetujuan dan membuat Rencana Cash Flow Proyek

- Membuat rencana penggunaan material dan peralatan

- Menentukan metode kerja sesuai kondisi proyek dan menentukan alternative metode kerja untuk efisiensi penggunaan RAP

- Menyusun pembuatan Rencana Mutu & K-3 Proyek termasuk jadwal serta metode kerja, bersama-sama dengan Quality Control dan Site Manager pada awal proyek

- Merencanakan calon dan waktu penunjukkan Subkontraktor untuk mendukung pelaksanaan proyek

(23)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

- Mengevaluasi data teknis dan metode pelaksanaan Supplier / Subkontraktor dalam rangka proses persetujuan Tim Proyek / Manajemen Konstruksi. - Mengusulkan Supplier / Subkontraktor untuk mendukung pelaksanaan proyek - Merencanakan pengembangan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan - Membuat perencanaan keamanan proyek

 Mengatur kegiatan operasional pelaksanaan proyek

- Mengatur dan mengkoordinasikan bawahan dan rekan kerja dalam satu tim - Melakukan koordinasi dengan fungsi lain terkait untuk kelancaran pelaksanaan

proyek (Surat menyurat / meeting,dll)

- Melakukan koordinasi dengan pihak eksternal (owner, konsultan, Subkontraktor / NSC, masyarakat sekitar proyek) terkait dengan lingkup pekerjaan untuk kelancaran pelaksanaan proyek (perijinan2)

- Melakukan koordinasi dengan MR terkait penerapan sistem manajemen mutu beserta audit

- Mengarahkan kegiatan Quality Control (Monitoring hasil inspeksi dan test) - Melakukan koordinasi dengan Engineering terkait ketersediaan Shop-drawing - Melakukan koordinasi / kerjasama dengan pihak Outsourcing Security,GA dan

pihak lain terkait

- Melakukan koordinasi dengan Bagian Keuangan terkait tagihan progress pekerjaan kepada Owner

 Melaksanakan kegiatan operasional pelaksanaan proyek

- Mengendalikan dan memastikan pelaksanaan kegiatan proyek berjalan sesuai dengan target biaya, mutu, waktu dan safety

- Memastikan tagihan progres pekerjaan kepada Owner telah direalisasikan oleh Bagian keuangan

- Melakukan serah terima proyek kepada pemilik proyek dan menjamin terjadinya perolehan Surat Berita Acara Serah Terima Pekerjaan berikut Surat Referensi Pekerjaan dari pihak Pemberi Tugas

- Melakukan perbaikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan (pemilik proyek / konsultan)

- Melaksanakan dan mengembangkan sistem pengelolaan SDM, material dan peralatan - Melakukan verifikasi pengeluaran proyek

(24)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

- Menjaga hubungan baik dengan Owner, lingkungan dan instansi terkait - Melaksanakan, mensosialisasikan, mengembangkan dan mengendalikan

penerapan peraturan tata tertib, sistem dan prosedur proyek

- Memastikan bahwa aset yang ada di proyek terpelihara dengan baik - Memfasilitasi kegiatan audit di proyek

- Membuat laporan kegiatan proyek, laporan bulanan yang menyangkut aspek realisasi biaya, progress, NCR dan laporan keluhan pelanggan

- Membuat dan mengendalikan Cash flow proyek yang dikerjakan

- Memotivasi, mengarahkan dan membina bawahan untuk mencapai sasaran - Melaksanakan pengembangan bawahan dan peningkatan disiplin kerja - Mengusulkan perubahan status bawahan (rotasi, mutasi, promosi, sanksi dan

demosi) sejauh wewenang yang dimiliki

- Melaksanakan tugas lain terkait pekerjaan yang diberikan oleh atasan

- Menjamin keselamatan, keamanan dan kebersihan lingkungan kerja selama pelaksanaan proyek

 Mengontrol pelaksanaan operasional pelaksanaan proyek

- Mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah yang timbul selama proses kegiatan konstruksi di proyek dibawah koordinasi Operation Director

- Memantau proses kegiatan proyek di lapangan dan segera mengambil langkah koreksi bila terjadi penyimpangan

- Menganalisa hasil kegiatan pelaksanaan proyek untuk melihat kesesuaian antara rencana dan realisasinya

- Mengevaluasi kinerja Subkontraktor / Supplier berdasarkan hasil kerja di lapangan untuk masukan kepada Dept. Logistic / Cost Control

- Mengevaluasi dan menganalisa penggunaan anggaran proyek untuk optimalisasi keuntungan

- Memantau kelancaran proses tagihan sehingga tepat waktu - Mengontrol penggunaan peralatan safety

- Mengontrol pelaksanaan pekerjaan Subkontraktor / Supplier / NSC - Menganalisa kebutuhan dan pemakaian material maupun peralatan - Mengontrol SDM / personil proyek, termasuk disiplin kerja karyawan.

(25)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

Quality Control

Quality Control (QC) merupakan penanggung jawab dalam pengendalian mutu pelaksanaan proyek. Adapun tugas dan tanggung jawab Quality Control adalah sebagai berikut :

 Membuat perencanaan kegiatan operasional Quality Control

- Menyusun rencana inspeksi dan tes untuk material datang serta rencana inspeksi dan tes proses pekerjaan di lapangan

 Mengatur kegiatan operasional Quality Control

- Melakukan koordinasi dengan Project Manager, terkait dengan kualitas hasil pekerjaan

- Melakukan koordinasi dengan Site Manager, terkait dengan persiapan lahan kerja dan hasil pekerjaan

- Melakukan koordinasi dengan Supervisor, terkait dengan pelaksanaan pekerjaan

- Melakukan koordinasi dengan owner / konsultan, terkait dengan chek list - Melakukan koordinasi dengan Chief Engineer, terkait dengan metode kerja dan

spesifikasi teknis

- Melakukan koordinasi dengan Safety Officer, terkait dengan K3.

 Melaksanakan kegiatan operasional Quality Control - Mendukung kegiatan audit dibidang QC

- Memastikan bahwa aset yang ada di bagian Quality Control terpelihara dengan baik

- Memeriksa kualitas setiap item pekerjaan di lapangan

- Melakukan verifikasi pemeriksaan hasil pekerjaan maupun tahap pekerjaan apakah sudah sesuai spek

- Melakukan pengecekan terhadap kualitas material yang datang dan melakukan pengujian sesuai dengan spesifikasi teknik yang ditetapkan dalam RMP (Rencana Mutu Proyek) bila diperlukan.

(26)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

- Melakukan analisa terhadap laporan kalibrasi peralatan pengujian (kecuali alat-alat survey)

- Membuat laporan ketidaksesuaian khususnya untuk material dan hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan spesifikasi teknik yang berlaku, menganalisa, mengajukan proposal perbaikan, tindakan koreksi dan pencegahan agar tidak terulang lagi kepada Project Manager.

- Melakukan monitoring hasil pekerjaan di lapangan sesuai format dokumen sistem kualitas atau format dari pemberi tugas

- Membuat laporan keluhan pelanggan berkaitan dengan tugas dan tanggung jawabnya

- Membuat laporan pengecoran - Melakukan verifikasi hasil perbaikan

- Membuat, merekap, menyimpan dan mendistribusikan dokumen hasil pekerjaan (hasil check-list) kepada bagian terkait

- Mengerjakan tugas-tugas lainnya yang berkaitan dengan pekerjaan proyek dibidangnya yang diberikan oleh atasan langsung / lebih tinggi

- Melaksanakan K3, memelihara kebersihan dan kerapian area kerja

 Mengontrol pelaksanaan operasional Quality Control

- Mengontrol tindak lanjut hasil uji / tes terkait dengan Quality Control

- Mengontrol pelaksanaan dan hasil pekerjaan sesuai dengan spesifikasi dan standart kualitas yang telah ditentukan

- Mengontrol akurasi dan validasi dokumen hasil pekerjaan - Mengontrol kualitas material dan ketersediaan peralatan kerja

Safety Supervisor

Safety Supervisor merupakan pihak yang bertanggung jawab atas terjaminnya keselamatan dan keamanan dari pelaksanaan pekerjaan. Adapaun uraian dan tanggung jawab Safety Supervisor adalah sebagai berikut :

(27)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Membuat perencanaan kegiatan Kesehatan dan keselamatan kerja

- Bersama dengan Safety Team Merencanakan sasaran dan program kerja urusan Kesehatan dan Keselamatan Kerja

- Merencanakan kebutuhan APAR dan peralatan K3 - Menyusun jadwal inspeksi audit K3 di proyek

 Mengatur kegiatan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja

- Melakukan koordinasi dengan divisi terkait untuk Kesehatan dan keselamatan kerja

- Mengatur penempatan APAR

- Mengatur kegiatan tanggap darurat K3 proyek

- Melakukan koordinasi dengan divisi terkait peralatan dan pelanggaran standar K3

- Melakukan koordinasi dengan instansi terkait (RS, Jamsostek, pihak kepolisian dan aparat setempat)

 Melaksanakan kegiatan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja - Menjamin dipatuhinya peraturan penggunaan peralatan K3

- Menginventarisasi perlengkapan K3 di proyek

- Mengidentifikasi, menginventarisasi dan membuat laporan tertulis tentang semua potensi kejadian kebakaran, kecelakaan kerja dan penyakit akibat kondisi kerja

- Mencegah dan menanggulangi kebakaran dan kecelakaan kerja

- Melakukan kerjasama dengan pihak RS dalam hal penangan kecelakaan kerja - Memberikan penyuluhan program kerja K3 proyek melalui program Safety

Induction, Safety Morning dan Tool Box Meeting

- Melakukan Safety Control dengan menerbitkan Surat Ijin Bekerja untuk pekerjaan beresiko tinggi dan melakukan Safety Patrol setiap hari dan mencatat hasilnya

- Melakukan pemeriksanaan atas perbaikan yang telah dilaksanakan

- Melaksanakan pelatihan K3 dan pemadaman kebakaran bagi setiap unit kerja, serta mengevaluasi dan membuat laporan hasil pelatihannya

- Membuat usulan pengembangan sistem dan prosedur K3

- Menindaklanjuti kejadian kecelakaan kerja, membuat Laporan Kecelakaan, Investigasi dan Penyelesaian

(28)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

- Membuat Laporan Bulanan kepada atasan

- Melakukan penanganan ketidaksesuaian dengan cara:

1. Memerintahkan penghentian pekerjaan apabila ditemukan kondisi berbahaya atau pekerjaan berbahaya dilakukan tanpa Surat Ijin Bekerja 2. Membuat Laporan Ketidaksesuaian K3 (LK-K3) yang ditemukan dalam

inspeksi K3 maupun Safety Patrol

3. Membuat surat peringatan (bila perlu) - Mengikuti rapat koordinasi Proyek - Melaksanakan tugas lain terkait yang diberikan oleh atasan

- Memelihara kebersihan dan kerapian area kerja

 Mengontrol pelaksanaan operasional Kesehatan dan keselamatan kerja

 Mengontrol pelaksanaan sistem dan prosedur K3 proyek – Mengontrol penggunaan peralatan K3 proyek - Mengontrol persediaan peralatan K3 proyek - Memantau kelayakan alat / kendaraan berat dalam kaitannya dengan keselamatan kerja - Mengontrol ijin kendaraan berat proyek, SIO dan masa berlaku SIO

Site Engineer Manager (SEM)

Site Engineer adalah merupakan pembantu tugas manager proyek yang memiliki tugas dalam perencanaan teknis dan material yang meliputi menyediakan seluruh shop drawing, membuat perhitungan konstruksi yang diperlukan, menentukan spesifikasi data teknis bahan dan volume pekerjaan. Selain itu, juga membuat metode pelaksanaan yang diperlukan oleh proyek dan waktu kerja yang diperlukan.

Untuk itu Mereka dipekerjakan untuk mempersiapkan site sebelum dimulainya pekerjaan konstruksi (untuk menetapkan site dan fasilitas mengatur), untuk merencanakan proyek dan memastikan bahwa mereka memenuhi spesifikasi yang disepakati, anggaran dan rentang waktu dan untuk mengawasi pekerjaan bangunan. Site engineer bertugas memberikan bantuan dan pertimbangan teknis kepada project manager terhadap masalah teknis yang dihadapi dilapangam, serta mengawasi pekerjaan pada bidang masing-masing dilapangan.

(29)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Mampu Mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas bulanan dan mingguan.

 Mampu Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari owner.

 Mampu Mengkoordinir pembuatan shop drawing.

 Mampu Memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE).

 Mampu Mengkoordinir pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara periodik.

Beberapa Keterampilan yang harus dimiliki oleh site engineer.

 Kemampuan komunikasi yang baik

 Keterampilan pemecahan masalah

 Kesadaran komersial

 Kemampuan untuk memotivasi orang lain

 Keterampilan kerja tim.

Pengendalian Operasional Proyek (POP)

Pengendalian dilakukan seiring dengan pelaksanaan proyek. Pengendalian proyek dilakukan agar proyek tetap berjalan dalam batas waktu, biaya dan performan yang ditetapkan dalam rencana Ada beberapa perbedaan antara perencanaan dan pengendalian, yaitu: Perencanaan berkonsentrasi pada penetapan arah dan tujuan, pengalokasian sumber daya, pengantisipasian masalah, pemberian motivasi kepada partisipan untuk mencapai tujuan. Sedangkan pengendalian berkonsentrasi pada pengendalian pekerjaan ke arah tujuan, penggunaan sumberdaya secara efektif, perbaikan/ koreksi, pemberian imbalan pencapaian tujuan.

Ada setidaknya tiga langkah dalam proses pengendalian proyek, antara lain:

 Menentukan standard performansi misalnya sepdifikasi teknis, biaya yang dianggarkan, jadwal atau kebutuhan sumberdaya.

(30)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Melakukan tindakan koreksi terhadap penyebab terjadinya perbedaan performansi aktual terhadap performansi standard

Quantity Surveyor

Quantity Surveyor harus mampu membantu site engineer dalam menganalisis dan membuat harga satuan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan syarat-syarat umum kontrak, spesifikasi teknis, metoda kerja, persyaratan khusus pelaksanaan pekerjaan; memberi pertimbangan terhadap harga satuan pada setiap komponen pelaksanaan pekerjaan, permasalahan yang timbul dalam administrasi kontrak dalam proses penangihan pembayaran.

Tugas Quantity Surveyor Lapangan.

 Mempelajari dan memahami penugasan sebagai seorang Quantity Surveyor Lapangan.

 Mempelajari dokumen lelang/Kontrak terutama yang berkaitan dengan perhitungan volume pekerjaan, harga satuan pekerjaan dan tata cara pembayaran

 Menganalisis keselerasan bill Of Quantities dengan gambar kerja, data teknis dan spesifikasi teknis.

 Melakukan penelitian dan evaluasi ketersediaan sumber daya bahan, alat, tenaga dan dana untuk pelaksanaan setiap jenis pekerjaan.

 Mempelajari metode kerja dan jadwal pelaksanaan proyek serta peralatan bahan bangunan dan tenaga kerja yang digunakan.

 Membuat analisa harga satuan pelaksanaan pekerjaan berdasarkan hasil analisis BOQ, survey lapangan terakhir, gambar kerja, spesifikasi teknis, metode kerja dan data teknis.

 Menghitung volume bahan, tenaga dan peralatan yang diperlukan berdasarkan gambar, spesifikasi teknis dan dokumen lainnya.

 Menghitung volume dan membuat rencana Anggaran pelaksanaan pekerjaan Melakukan evaluasi volume dan biaya pelaksanaan pekerjaan.

(31)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Melakukan pengecekan perhitungan volume pekerjaan yang diajukan oleh proyek yang didasarkan kepada hasil pengukuran dilapangan termasuk pekerjaan yang dilakukan sub kontrak.

 Menghitung Volume Dan Harga satuan atas perubahan-perubahan pekerjaan.

 Mempersiapkan data untuk mendukung pembuatan Certificate Of Payment berdasarkan hasil pekerjaan.

 Memberikan pertimbangan dalam menyelesaiakan permasalahan atau perselisihan administrasi kontrak.

Engineering

Fungsi engineering menempati tahap ketiga dari lima tahapan pelaksanaan proyek, yaitu pada tahapan sosialisasi dan penjabaran. Ada pun kelima tahapan tersebut terdiri dari tahap pemahaman dan perencanaan,tahap pengadaan, tahap sosialisasi dan penjabaran, tahap pelaksanaan pekerjaan dan tahap serah terima pekerjaan. Dalam pelaksanaannya, fungsi engineering merencanakan tugas-tugas tersebut di atas pada tiga aspek, yaitu stuktur, arsitektur dan mekanikal elektrikal.

Lingkup pekerjaan struktur meliputi pekerjaan sub structure (pondasi), upper structure (struktur gedung) dan struktur atap. Jenis pekerjaan struktur meliputi pekerjaan beton dan baja. Untuk lingkup pekerjaan arsitektur meliputi pekerjaan finishing yang terdiri dari finishing dinding, lantai, plafond, pintu jendela dan penutup atap. Jenis pekerjaan atau material arsitektur (finishing) sangat beragam, sehingga memerlukan pembahasan tersendiri. Sedangkan lingkup pekerjaan mekanikal elektrikal, meliputi instalasi penerangan (elektrikal), air bersih, air kotor & limbah, tata udara, pemadan kebakaran dan pekerjaan instalasi elektronik.

Tugas fungsi engineering adalah sebagai berikut:

 Mengkoordinir pembuatan master schedule dan breakdown aktivitas bulanan dan mingguan.

 Mengkoordinir penentuan schedule material dan persetujuan material dari owner.

(32)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Memaksimalkan kemungkinan pemanfaatan value engineering (VE).

 Mengkoordinir pembuatan laporan progres pelaksanaan proyek secara periodik.

Drafter

Drafter pada sebuah proyek konstruksi bangunan baik gedung maupun infrastruktur mempunyai berbagai macam tugas dalam pekerjaannya, diantaranya sebagai berikut:

 Membuat gambar pelaksanaan / gambar shop drawing

 Menyesuaikan gambar perencana dengan kondisi nyata di lapangan

 Menjelaskan kepada pelaksana lapangan / surveyor

 Membuat gambar akhir pekerjaan / asbuilt drawing

Logistik

Logistik proyek bangunan adalah suatu bagian profesi yang ada dalam rangkaian struktur organisasi proyek dengan tugas pendatangan, penyimpanan dan penyaluran material atau alat proyek ke bagian pelaksana lapangan. Berikut adalah beberapa tugas yang dilakukan.

 Mencari dan mensurvey data jumlah material beserta harga bahan dari beberapa supplier atau toko material bangunan sebagai data untuk memilih harga bahan termurah dan memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan.

 Melakukan pembelian barang atau alat ke suppler atau toko bahan bangunan dengan melaksanakan seleksi sebelumnya sehingga bisa mendapatkan harga material termurah pada supplier terpilih.

 Menyediakan dan mengatur tempat penyimpanan material yang sudah didatangkan ke area proyek sehingga dapat tertata rapi dan terkontrol dengan baik jumlah pendatangan dan pemakainnya.

 Membuat label keterangan pada barang yang disimpan untuk menghindari kesalahan penggunaan akibat tertukar dengan barang lain.

 Melakukan pencatatan keluar masuknya barang serta bertanggung jawab atas pendatangan dan ketersediaan material yang dibutuhkan dalam pelaksanaan pembangunan

(33)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Mengelola persediaan barang dalam jumlah yang cukup pada waktu material tersebut diperlukan dengan biaya termurah serta memenuhi persyaratan mutu spesifikasi bahan dalam kontrak konstruksi.

 Membuat dan menyusun laporan material sesuai dengan format yang sudah menjadi standar perusahaan.

 Membuat berita acara mengenai peneriamaan atau penolakan material setelah melalui kontrol kualitas oleh Quality Control.

 Menyusun macam – macam laporan logistik yang diminta oleh perusahaan.

 Berkoordinasi dengan pelaksana lapangan dan bagian teknik proyek mengenai jumlah dan schedule pendatangan bahan yang dibutuhkan pada masing – masing waktu pelaksanaan pembangunan.

Site Administrasi Manager (SAM)

Bagian administrasi ditetapkan oleh manajer proyek yang berfungsi dalam penanganan keadministrasian yang berkaitan dengan urusan proyek. Tugas dan tanggung jawab:

 Beratanggung jawab atas penyelenggaraan administrasi di lapangan.

 Membuat laporan keuangan mengenai seluruh pengeluaran proyek.

 Membuat secara rinci pembukuan keuangan proyek.

 Memeriksa pembukuan arsip – arsip selama pelaksanaan proyek. 

Site Operasional Manager

Berperan untuk melaksanakan proyek sesuai dengan kontrak dan mengkoordinasi setiap pelaksana kerja supaya mendapatkan hasil yang sesuai dengan rencana pengendalian proyek. Adapun tugas Site Operasional Manager adalah sebagai berikut.

 Mengkoordinir pelaksanaan pekerjaan si lapangan.

(34)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Memotivasi pelaksana agar mampu bekerja dengan tingkat efisiensi dan efektifitas yang tinggi.

 Menetapkan rencana dan petunjuk pelaksanaan untuk keperluan pengendalian dari pelaksanaan pekerjaan.

Koordinator Lapangan (GSP / General Superintendent)

Pelaksana lapangan dijabat memiliki beberapa pengawas lapangan untuk mengawasi serta mengarahkan proses pelaksanaan dilapangan. Tugas General Superintendent adalah.

 Mengarahkan kegiatan Subkon agar sesuai dengan yang telah ditetapkan.  Mengkoordinir para pelaksana agar mencapai hasil yang sesuai dengan yang

direncanakan.

 Memantau dan mengontrol atas hasil kemajuan serta melakukan tindakan - tindakan koreksi atas terjadinya penyimpangan.

 Memantau dan mengevaluasi persediaan bahan, peralatan dan tenaga guna memenuhi kebutuhan operasional.

 Memantau dan mengarahkan penggunaan alat, bahan, dan tenaga agar bisa mencapai hasil yang optimal.

Pelaksana (SP / Superintendent)

Tugas dan tanggung jawab superintendent adalah sebagai berikut.

 Memimpin dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pekerjaan agar dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan baik terhadap segi waktu, biaya, dan mutu.

(35)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Merinci serta menjelaskan maksud maksud dan tujuan suatu jenis pekerjaan kepada para mandor/pekerja/Subkontraktor sebagaimana tercantum dalam rencana kerja.

 Memimpin dan mengarahkan pada mandor/pekerja agar menghasilkan pekerjaan sebagaimana yang telah direncanakan baik kualitas dan kuantitas maupun waktunya.

Mechanical & Plumbing Engineer

Mechanical & Plumbing Manager pada proyek Mixed-used Kebayoran Icon adalah Bapak Edi Yusuf. Bertugas merencanakan sistem instalasi plumbing pada bangunan, serta mengawasi pekerjaan plumbing di lapangan.

Surveyor

Surveyor atau disebut juga sebagai uitzet mempunyai bermacam tugas dalam pembangunan proyek gedung, secara umum pekerjaan surveyor berhubungan pengukuran bangunan. Tugas ini dapat dikatakan sebagai kunci pembuka dalam pelaksanaan proyek karena aplikasi gambar rencana ke dalam dunia nyata akan sangat tergantung pada keahlian surveyor dalam menerjemahkan bentuk dan ukuran gambar kedalam pelaksanaan konstruksi bangunan.berikut adalah tugas dari surveyor.

 Menentukan titik – titik batas area proyek, ini diperlukan untuk pembuatan alur pagar proyek dan penentuan koordinat gedung.

 Membaca gambar dengan melihat bentuk dan ukuran bangunan untuk diaplikasikan di lapangan.

 Menentukan elevasi kedalaman galian pondasi dan lantai basement, kesalahan dalam penentuan elevasi ini dapat menyebabkan pemborosan pekerjaan urugan dan galian tanah.

 Menentukan as bangunan untuk mencari lokasi titik tiang pancang dan pile cap.

 Memantau kedataran cor beton pada pekerjaan lantai basement atau plat lantai diatasnya.

(36)

Pengamatan Struktur Proyek Apartemen Sudirman Hill Residence Laporan Kerja Praktek

 Marking atau menentukan as kolom gedung.

 Pengecekan ketegakan kolom dengan menggunakan waterpass atau benang ukur yang diberi bandul.

 Menghitung ketinggian elevasi cor kolom beton untuk balok dan plat lantai.

 Pengecekan kedataran elevasi balok lantai sesuai dengan gambar rencana.

 Membuat as elevasi bangunan tiap lantai.

 Membuat dan mengukur penurunan gedung secara berkala.

Gambar

Gambar 1. Logo PT Wijaya Karya (Persero) tbk
Gambar 2. Logo PT. Wika Gedung
Gambar 3. Timeline Transformasi WIKA Gedung
Tabel 1. Struktur Organisasi WIKA Gedung  Sumber : Data Proyek
+2

Referensi

Dokumen terkait

memiliki nilai investment opportunity set (IOS) yang tinggi dibandingkan dengan perusahaan lainnya yang artinya adalah apabila perusahaan memiliki nilai IOS yang tinggi

Pada hari ini, Senin tanggal Dua Puluh bulan April tahun Dua Ribu Lima Belas, sesuai dengan jadwal yang termuat pada Portal LPSE http://lpse.mahkamahagung.go.id, berdasarkan

Demikianlah Berita Acara Pembukaan (download) file penawaran ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat diketahui dan dipergunakan sebagai mana mestinya. Panitia Pengadaan ULP

KOORDINATOR WILAYAH PERADILAN BANGKA BELITUNG Sekretariat : Pengadilan Tinggi Agama Kepulauan Bangka Belitung. Komplek Perkantoran dan Permukiman Terpadu Pemerintah

Semua bentuk kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan tertentu, pada akhirnya selalu ingin diketahui hasilnya. Hasil dari kegiatan belajar dimaksud sebagai prestasi

Demikianlah Berita Acara Pembukaan (download) file penawaran ini dibuat dengan sebenarnya untuk dapat diketahui dan dipergunakan sebagai mana mestinya.. Panitia Pengadaan ULP

Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis kelimpahan dan pola penyebaran nematoda entomopatogen beberapa lahan tanah yaitu tanah yang ditumbuhi tanaman semusim, tanah

Penjualan tunai adalah transaksi penjualan yang pelunasannya dilakukan pada saat transaksi terjadi, sedangkan penjualan kredit adalah transaksi penjualan yang pelunasannya