Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 1
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT MENABUNG DI
BANK PADA KALANGAN PELAJAR
(Studi Kasus Pada Pelajar SMP Negeri 3)
Achmad Rudzali1), Rahmawati Fitriana2), Mat Juri3), Renny Augustini Putri4)
[email protected], [email protected], [email protected], [email protected]
1234) Jurusan Akuntansi, Politeknik Negeri Samarinda.
1234} Jl. Dr. Cipto Mangunkusumo, Kampus Gunung Lipan, Samarinda 75131, Kalimantan Timur, Indonesia. ABSTRACT
This study aims to determine the effect of knowledge factors, location factors and pocket money factors on interest in saving among students of Sebulu 3 Public Middle School. The statistical tool used in this study is multiple linear regression. This research uses quantitative methods. The data analysis technique used in this study is the validity test, reliability test, normality test, multicollinearity test and heteroscedasticity test. While the hypothesis test uses the T test, F test and R2 test, using an analysis tool, the SPSS 21 program. The object of the research is students of SMP Negeri 3 Sebulu with a sample of 158 students. The data of this study uses data collection techniques by observing and distributing questionnaires.
Keywords: knowledge factor, location factor, pocket money factor, saving interest. ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor pengetahuan, faktor lokasi dan faktor uang saku terhadap minat menabung dikalangan pelajar SMP Negeri 3 Sebulu. Alat statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah regresi linier berganda. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji validitas, uji reabilitas, uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji heteroskedastisitas. Sedangakn uji hipotesis menggunakan uji T, uji F dan uji R2, dengan menggunakan alat bantu analisis yaitu program SPSS 21. Objek penelitian adalah pelajar SMP Negeri 3 Sebulu dengan sampel sebanyak 158 pelajar. Data penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data dengan observasi dan penyebaran kuesioner.
Kata Kunci: Faktor Pengetahuan, Faktor Lokasi, Faktor Uang Saku dan Minat Menabung
PENDAHULUAN
Seperti yang kita ketahui menabung adalah salah satu kegiatan yang dapat membawa manfaat positif. Kegiatan menabung juga dari dulu sudah ada dilakukan, baik dilakukan dirumah ataupun di Bank, dan kegiatan tersebut dapat diajarkan mulai sejak dini khususnya pelajar. Ada beberapa cara yang dilakukan setiap pelajar untuk dapat menabung di Bank baik dengan menyisihkan sebagian uangnya ataupun mengurangi pengeluaran yang tidak perlu. Pentingnya menabung dikalangan pelajar ini supaya nanti bisa memanajemen diri agar dapat menjadi lebih bijak dalam mengatur keuangannya agar tidak terjadinya pemborosan, agar dapat membuat kegiatan menabung di kalangan pelajar harus diawali dengan minat menabung dimasing-masing pelajar.
Minat akan timbul apabila kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu, gairah, dan keinginan. Jadi harus ada sesuatu yang di timbulkan, baik dalam dirinya maupun dari luar untuk menyukai sesuatu dan dapat diartikan sebagai suatu kesukaan, kegemaran atau kesenangan akan sesuatu yang menetap dalam subjek untuk merasa tertarik pada bidang atau hal tertentu dan merasa senang berkecimpung pada bidang itu. Adapun pengetahuan seseorang terhadap suatu produk sangat berpengaruh terhadap keputusan seseorang terhadap minat akan hal tertentu. Pengetahuan tersebut bisa berasal dari lingkungan,social media, promosi dan lain-lain. Semakin tinggi pengetahuan seseorang terhadap hal tersebut maka semakin tinggi pula minat seseorang terhadap hal tersebut, sebaliknya jika pengetahuan seseorang rendah akan hal itu maka semakin rendah pula minat seseorang akan hal tersebut.
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 2
Lokasi menjadi salah satu yang dapat mempengaruhi minat seseorang dikarenakan oleh kedekatan antara rumah dengan lokasi tempat menabung dan lokasi yang mudah dijangkau oleh kendaraan sehingga membuat seseorang mudah menuju lokasi terebut. Menabung untuk para pelajar merupakan kegiatan menyimpan uang yang dilakukan para pelajar, seperti menyisihkan uang saku selama disekolah atau mendapatkan uang tambahan khusus untuk menabung disekolah atau di Bank dari orang tua.Salah satu kegiatan utama bank adalah menghimpun dana masyarakat dalam bentuk simpanan seperti tabungan, giro, dan deposito. Kegiatan yang dilakukan itupun tidak hanya diberikan kepada orang dewasa tetapi juga pada pelajar sekolah.
Hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat bahwa tingkat literasi keuangan pelajar ditanah air saat ini baru 28% artinya dari 100 anak hanya 28 anak yang mengetahui tentang tabungan dibank dan pada survey tahun 2013 indeks anak yang punya tabungan hanya 44% sehingga OJK merasa perlu meningkatkan kegiatan menabung dikalangan pelajar. Kemudian pada tahun 2015 OJK melakukan program SIMPEL (Simpanan Pelajar) yang mengalami pertumbuhan yang pesat sehingga jumlah rekening tabungan untuk pelajar mencapai 117.911 rekening atau 117,9 %. Adapun pada hasil observasi yang telah dilakukan penulis pada pelajar SMPN 3 Sebulu banyak para pelajar yang menyatakan bahwa mereka belum memiliki tabungan di Bank dan alasan para pelajar tidak terlalu minat menabung di Bank karena belum mengetahui apa itu Bank, kemudian lokasi Bank yang sulit dijangkau oleh para pelajar dan uang saku yang masih menjadi kendala untuk menabung .
Keranga Pikir
Pada penelitian ini diteliti apakah faktor pengetahuan, faktor lokasi dan faktor uang saku dapat mempengaruhi minat menabung di kalangan pelajar SMP Negeri 3 Sebulu. Berikut ini kerangka pikir dari penelitian ini :
Gambar 1. Kerangka Pikir Penelitian METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode kuantitattif. Menurut Sugiyono(2015:102) metode kuantitatif merupakan metode penelitian yang digunakan untuk meneliti populasi dan sample tertentu, pengumpulan data dengan menggunakan statistic dengan tujuan untuk menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Pada penelitian yang digunakan ini adalah penelitian lapangan (field research). Penelitian lapangan atau dapat pula disebut sebagai penelitian empiris, yaitu penelitian yang data dan informasinya diperoleh dari kegiatan di kancah (lapangan) kerja penelitian Supardi dalam (Istiqomah 2015).
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 3
Tempat penelitian adalah SMP Negeri 3 Sebulu,. Penelitian ini mulai dilaksanakan pada kurang lebih selama 3 (tiga) bulan, yang dimulai dari penulisan proposal sampai penulisan hasilnya/skripsi. Populasi
Menurut Sugiyono (2013) mendefinisikan bahwa populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesi mpulan. Dalam penelitian ini populasi pelajar SMP Negeri 3 Sebulu yaitu sebanyak kurang lebih 262 pelajar.
Sampel
Sampel menurut Sugiyono (2013) sample adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi. Metode yang digunakan untuk menentukan sampel pada penelitian ini adalah stratified random sampling yaitu cara pengambilan sampel dengan terlebih dahulu membuat penggolongan atau pengelompokan populasi menurut karakteristik tertentu, dengan menggunakan rumus sebagai berikut : n = N
(N.e)2 + 1
Dimana :
n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi
e = Tingkat kesalahan yang masih bisa ditolerir (5%)
Jumlah pelajar di SMP Negeri 3 Sebulu sebanyak 262 pelajar, dibawah ini akan dijelaskan tentang pengambilan sample pada penelitian ini :
262 = 262 (262.5%)2 + 1
= 158 (Pelajar) (Sumber Sugiyono 2013)
Teknik Pengumpulan Data
1. Kuesioner yaitu sejumlah daftar atau pertanyaan yang menyangkut tentang penelitian yang kemudian akan dijawab oleh para responden penelitian, untuk memperoleh suatu data lapangan/empiris untuk memecahkan suatu masalah penelitian dan menguji hipotesis yang telah ditetapkan. Penyebaran kuesioner diberikan kepada siswa-siswi SMP Negeri 3 Sebulu untuk mengetahui faktor pengetahuan, faktor lokasi dan faktor uang saku tentang minat menabung di Bank.
Kuesioner dalam penelitian ini menggunakan pengukuran melalui Skala Likert dimana skala tersebut berisi 1 sampai 5. Penilaian Skala Liker sebagai berikut :
Tabel 3.2 Skala Likert
Simbol Alternatif Jawaban Nilai
SS Sangat Setuju 5
S Setuju 4
KS Kurang Setuju 3
TS Tidak Setuju 2
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 4
Simbol Alternatif Jawaban Nilai
SM Sangat Mengetahui 5
M Mengetahui 4
CM Cukup Mengetahui 3
TM Tidak Mengetahui 2
STM Sangat Tidak Mengetahui 1
(Sumber Sugiyono 2011)
Menurut Sugiyono (2011) bahwa skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
2. Wawancara menurut Sugiyono (2013:137) merupakan pertemuan dua orang atau lebih untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat dikontruksikan makna dalam suatu topic tertentu. Dalam penelitian ini wawancara bertujuan untuk memperoleh informasi tentang subjek penelitian apakah cocok dijadikan sample penelitian atau tidak.
HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Uji Instrumen Penelitian Uji Validitas
Uji Validitas adalah suatu derajat ketepatan/kelayakan instrumen yang digunakan untuk mengukur
apa yang akan diukur Zainal (2012:245). Uji validitas dilakukan untuk mengungkapkan apakah pertanyaan pada questioner tersebut sahih atau tidak. Perhitungan ini akan dilakukan dengan menggunakan program SPSS (Statistical Package for Social Science). Untuk menentukan nomor-nomor item yang valid dikonsultasikan dengan tabel product moment. Kriteria penilaian uji validitas adalah:
a. Apabila r hitung > r table (pada taraf signifikansi α = 0,05), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut valid.
b. Apabila r hitung < r table (pada taraf signifikansi α = 0,05), maka dapat dikatakan item kuesioner tersebut tidak valid
Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Pengetahuan
Berdasarkan hasil uji validitas data pada tabel diatas menunjukan variabel Faktor Pengetahuan mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung (Pearson Correlation) > dari r table (0,148) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Validitas Variabel Faktor Lokasi Nomor Butir Pertanyaan Pearson Correlatio n Sig. (2-Tailed) Keterangan X2.1 0,836** 0,000 Valid X2.2 0,823** 0,000 Valid X2.3 0,862** 0,000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas data pada tabel diatas menunjukan variabel Faktor Lokasi mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung (Pearson Correlation) > dari r table (0,148) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 5
Hasil Uji Validitas variabel Faktor Uang Saku Nomor Butir Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-Tailed) Keterangan X3.1 0,803** 0,000 Valid X3.2 0,857** 0,000 Valid X3.3 0,714** 0,000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas data pada tabel diatas menunjukan variabel Faktor Uang Saku mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung (Pearson Correlation) > dari r table (0,148) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Hasil Uji Validitas variabel Minat Menabung Nomor Butir Pertanyaan Pearson Correlation Sig. (2-Tailed) Keterangan X1 0,843** 0,000 Valid X2 0,911** 0,000 Valid X3 0,847** 0,000 Valid
Berdasarkan hasil uji validitas data pada tabel 4.8 menunjukan variabel Minat Menabung mempunyai kriteria valid untuk semua item pertanyaan dengan nilai r hitung (Pearson Correlation) > dari r table (0,148) dan nilai signifikansi lebih kecil dari 0,05.
Uji Reliabilitas
Menurut Sugiyono (2010) uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh hasil pengukuran tetap konsisten apabila dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat pengukur sama. Uji reabilitas dilakukan untuk mengetahui apakah alat ukur yang dirancang dalam bentuk kuesioner dapat diandalkan, suatu alat ukur dapat diandalkan jika alat ukur tersebut digunakan berulangkali akan memberikan hasil yang relative sama (tidak berbeda jauh). Untuk melihat andal atau tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara statistika, yaitu demgan melihat nilai cornbach alpha lebih besar dari 0,6 maka secara keseluruhan pernyataan tersebut dinyatakan reliable (andal).
Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan Faktor Pengetahuan 0,851 Reliabel Faktor Lokasi 0,823 Reliabel Faktor Uang Saku 0,838 Reliabel Minat Menabung 0,910 Reliabel
Berdasarkan tabel 4.9 menunjukan nilai Cronbach Alpha atas variabel Faktor Pengetahuan sebesar 0,851, Faktor Lokasi sebesar 0,823, Faktor Uang Saku sebesr 0,838 dan Minat Menabung sebesar 0,910. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pernyataan dalam kuesioner ini reliable karena memiliki nilai Cronbach Alpha lebih besar dari 0,6. Hal ini menunjukan bahwa setiap pernyataan memperoleh data yang konsisten yang bearti bila pernyataan tersebut diajukan lagi akan memperoleh jawaban relatif sama dengan jawaban sebelumnya.
Hasil Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan menguji apakah dalam suatu metode regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal (Ghozali, 2013:160). Uji normalitas dapat dilakukan dengan berbagai cara salah satunya adalah uji Kolmogorov Smirnov yaitu apabila nilai
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 6
probabilitas > 0,05 maka data dinyatakan berdistribusi normal, sebaliknya jika nilai probabilitas < 0,05 msks data dinyatakan berdistribusi tidak normal. Selain menggunakan Kolmogorov Smirnov data juga dapat menggunakan Probability Plot yaitu menggunakan analisa grafik dengan cara melihat grafik normal plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya dengan distribusi kumulatif dari data distribusi normal. Jika distribusi normal, maka ada titik-titik yang menyebar disekitar garis diagonal sedangkan penyebarannya mengikuti arah garis diagonalnya.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 158
Normal Parametersa,b
Mean .0000000 Std.
Deviation
1.38925569
Most Extreme Differences
Absolute .066 Positive .066 Negative -.056
Kolmogorov-Smirnov Z .833
Asymp. Sig. (2-tailed) .492 a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data
Berdasarkan tabel diatas, maka dapat disimpukan bahwa pada tabel tersebut pada kolom Asymp. Sig. (2-tailed) menunjukan angka 0,492 dimana lebih besar dari nilai probabilitas 0,05, artinya data terdistribusi dengan normal.
Gambar diatas memperlihatkan penyebaran data yang berada disekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi memenuhi asumsi normalitas.
Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas digunakan untuk mengetahui apakah didalam model regresi terjadi hubungan linear yang sempurna atau mendekati sempurna diantara beberapa atau semua variabel bebas (Ghozali, 2013:139).Untuk melihat apakah dalam suatu data terjadi multikolinearitas dengan melihat
VIF (Variance inflation factor), apabila nili VIF suatu model < 10 maka model tersebut dinyatakn bebas
dari multikoleniaritas dan melihat pada tabel tolerance apabila nilai tolerance > 0,10 maka model dapat dinyatakan bebas dari multikoleniaritas.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized
Coefficients
t Sig. Collinearity Statistics
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 7
1 (Constant) 2.786 1.023 2.722 .007 Pengetahuan .129 .096 .148 1.338 .183 .328 3.045 Lokasi .126 .138 .120 .911 .364 .229 4.376 Uang Saku .434 .122 .397 3.562 .000 .322 3.108
a. Dependent Variable: Minat Menabung
Berdasarkan pada tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai tolerance pada variabel pengetahuan sebesar 0,328 dan VIF 3,045,kemudian lokasi sebesar 0,229 dan VIF 4,376, kemudian uang saku 0,322 dan VIF 3,108. Dengan demikian model persamaan regresi tidak menemukan problem multikolinearitas dan dapat digunakan pada penelitian ini.
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Imam Ghozali (2013:105) Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain, jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain berbeda maka disebut heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan untuk uji heteroskedastisitas adalah dengan melihat persebaran titik scatteplot jika titik tersebut membentuk pola tertentu teratur (bergelombang, melebur kemudian menyempit), maka mengindikasikan telah terjadi heteroskedastisitas sebaliknya jika titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
Berdasarkan gambar diatas titik-titik tersebut menunjukkan bahwa data tersebar diatas dan dibawah angka 0 (nol) pada sumbu Y dan tidak terdapat suatu pola yang jelas pada penyebaran data tersebut. Melihat keadaan seperti itu, berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model persamaan regresi, dengan demikian model regresi layak digunakan untuk memprediksi minat menabung berdasarkan variabel yang mempengaruhinya yaitu faktor pengetahuan, faktor lokasi, dan faktor uang saku.
Hasil Uji Hipotesis Uji T
Menurut Imam Ghozali (2013:98) uji T pada dasarnya menunjukan seberapa pengaruh satu variabel indenpenden secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan significance 0,05 (a=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria sebagai berikut :
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 8
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditokal (kofisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (kofisien regresi signifikan) ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signfikan.
Coefficientsa
Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) 2.786 1.023 2.722 .007 Pengetahuan (X1) .129 .096 .148 1.338 .183 Lokasi (X2) .126 .138 .120 .911 .364 Uang Saku (X3) .434 .122 .397 3.562 .000 a. Dependent Variable: Minat Menabung (Y)
1. Pengujian Hipotesis 1 untuk variabel Faktor Pengetahuan
Dari tabel 4.12 diperoleh perbandingan nilai Sig dengan taraf signifikansi 5% = 0,183 > 0,05 , maka dapat disimpulakn bahwa hipotesis 1 secara parsial tidak berpengaruh pada Minat Menabung karena nilai Sig pada tabel 4.12 lebih besar dari nilai signifikansi.
2. Pengujian Hipotesis 2 untuk variabel Faktor Lokasi
Dari tabel 4.12 diperoleh perbandingan nilai Sig dengan taraf signifikansi 5% = 0,364 > 0,05 , maka dapat disimpulakn bahwa hipotesis 2 secara parsial tidak berpengaruh pada Minat Menabung karena nilai Sig pada tabel 4.12 lebih besar dari nilai signifikansi.
3. Pengujian Hipotesis 3 untuk variabel Faktor Uang Saku
Dari tabel diatas diperoleh perbandingan nilai Sig dengan taraf signifikansi 5% = 0,000 < 0,05 , maka dapat disimpulakn bahwa hipotesis 3 secara parsial berpengaruh pada Minat Menabung karena nilai Sig pada tabel diatas lebih kecil dari nilai signifikansi.
Berdasarkan dari hasil diatas maka dapat disimpulkan bahwa variabel yang berpengaruh secara parsial adalah variabel Faktor Uang Saku (X3) terhadap variabel Minat menabung (Y).
Uji F
Menurut Imam Ghozali (2013:98) uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen atau variabel terikat. Untuk menguji hipotesis ini digunakan statistic F dengan kriteria pengambilan keputusan berikut :
a. Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditokal (kofisien regresi tidak signifikan). Ini berarti bahwa secara parsial variabel independen tersebut tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen.
b. Jika nilai signifikan < 0,05 maka hipotesis diterima (kofisien regresi signifikan) ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signfikan.
ANOVAa Model Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regres sion 189.972 3 63.324 32.1 83 .000b
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 9
Residu al
303.015 154 1.968 Total 492.987 157
Berdasarkan hasil uji simultan atau uji F (Anova) pada tabel 4.13 pada kolom sig menunjukkan nilai 0,000 < 0,05 maka dapat dikatakan bahwa faktor pengetahuan, faktor lokasi dan faktor uang Saku secara simultan berpengaruh terhadap minat menabung.
Uji R2 (Koefisien Determinasi)
Menurut Imam Ghozali (2009) koefisien determinasi pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan sebuah model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti variabel dependent yang sangat terbatas dan nilai
yang mendekati 1 (satu) berarti variabel-variabel independen sudah dapat memberi semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
Model Summaryb M od el R R Squa re Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .621a .385 .373 1.403 a. Predictors: (Constant), Uang Saku, Pengetahuan, Lokasi
b. Dependent Variable: Minat Menabung
Berdasarkan hasil uji R2 (koefisien determinasi) pada tabel 4.14 pada kolom R Square
menunjukkan nilai 0,385 atau 38,5% maka dapat dikatakan bahwa variabel independen yaitu faktor pengetahuan, faktor lokasi dan faktor uang saku terhadapt minat menabung hanya berpengaruh sebesar 38,5% secara bersama-sama. Sedangkan 61,5% dipengaruhi oleh faktor lain.
Analisis Regresi Linear Berganda
Uji regresi linear berganda adalah uji model regresi yang melibatkan lebih dari satu variabel bebas atau predictor. Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negative dan untuk memprediksi nilai dari variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Persamaan regresi linear berganda sebagai berikut :
Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolera
nce VIF 1 (Constant) 2.786 1.023 2.722 .007 Pengetahuan .129 .096 .148 1.338 .183 .328 3.045 Lokasi .126 .138 .120 .911 .364 .229 4.376 Uang Saku .434 .122 .397 3.562 .000 .322 3.108
a. Dependent Variable: Minat Menabung
Berdasarkan tabel 4.14 dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3
Y = 2,786 + 0,129X1 + 0,126X2 + 0,434X3 Dimana :
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 10
Y = Minat Menabung X1 = Faktor Pengetahuan X2 = Faktor Lokasi X3 = Faktor Uang Saku
a. Konstanta 2,786 artinya jika variabel faktor pengetahuan, faktor lokasi dan faktor uang saku bernilai 0 maka minat menabung bernilai sebesar 2,786.
b. Nilai kofisien untuk variabel faktor pengetahuan sebesar 0,129. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan faktor pengetahuan satu satuan maka variabel minat menabung akan naik sebesar 0,129 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap. c. Nilai kofisien untuk variabel faktor lokasi sebesar 0,126. Hal ini mengandung arti bahwa setiap
kenaikan faktor lokasi satu satuan maka variabel minat menabung akan naik sebesar 0,126 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
d. Nilai kofisien untuk variabel faktor uang saku sebesar 0,434. Hal ini mengandung arti bahwa setiap kenaikan faktor uang saku satu satuan maka variabel minat menabung akan naik sebesar 0,434 dengan asumsi bahwa variabel bebas yang lain dari model regresi adalah tetap.
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 11
Pembahasan Hasil Kuesioner dan Wawancara
1. Pengaruh Faktor Pengetahuan Terhadap Minat Menabung
Pada hasil penelitian, hipotesis (H1) menunjukan bahwa faktor pengetahuan berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap minat menabung. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Saraswati (2016) pada penelitian ini menggunakan faktor pengetahuan sebagai variabel independen dan minat menjadi nasabah Bank sebagai variabel dependen. Berdasarkan hasil uji parsial (uji T) yang telah dilakukan dimana hasil menunjukkan nilai taraf signifikan lebih besar dari 0,05 dimana hasil tersebut menyatakan bahwa variabel faktor pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat menabung di Bank kalangan pelajar SMP Negeri 3 Sebulu.
Dibawah ini adalah hasil wawancara kepada 2 kelas (kelas 1 dan Kelas 2 ) di SMP Negeri 3 Sebulu yang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 April 2019 menyatakan sebagai berikut :
a. Pertanyaan “Apakah kalian mengetahui tentang Bank ?”
Kelas 1 menyatakan sebanyak 36 orang sangat mengetahui, 32 orang mengetahui, dan 12 orang cukup mengetahui dan untuk kelas 2 menyatakan sebanyak 27 orang sangat mengetahui, 37 mengetahui dan 14 orang cukup mengetahui.
b. Pertanyaan “Apakah kalian mengetahui tentang produk di Bank ?”
Kelas 1 menyatakan sebanyak 44 orang sangat mengetahui, 32 orang mengetahui, dan 4 orang cukup mengetahui dan kelas 2 menyatakan sebanyak 48 orang sangat mengetahui, 23 orang mengetahui dan 7 orang cukup mengetahui.
c. Pertanyaan “Dari mana kalian mengenal tentang Bank ?”
Kelas 1 menyatakan sebanyak 23 orang dari orang tua, 42 orang dari internet atau media sosial, 7 orang dari buku, dan 8 orang dari teman dan Kelas 1 menyatakan sebanyak 32 orang dari orang tua, 36 orang dari internet atau media sosial, 6 orang dari buku, dan 4 orang dari teman
d. Pertanyaan “Bagaimana tanggapan kalian, apakah pengetahuan tentang Bank itu penting agar kalian berminat menabung di Bank ?”
Kelas 1 menyatakan 10 orang sangat penting, 15 orang penting, 24 orang cukup penting, dan 31 orang tidak penting dan kelas 2 menyatakan 5 orang sangat penting, 4 orang penting, 30 orang cukup penting dan 39 orang tidak penting.
Dari hasil wawancara diatas dapat menjelaskan bahwa sebagian pelajar beranggapan bahwa faktor pengetahuan tidak terlalu penting terhadap minat menabung tapi bersifat positif karna pengetahuan tentang Bank itu juga harus diketahui dan dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat menabung di Bank pada kalangan pelajar .
2. Pengaruh Faktor Lokasi Terhadap Minat Menabung
Pada hasil penelitian, hipotesis (H2) menunjukan bahwa faktor lokasi berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap minat menabung. Hal ini tidak sejalan dengan penelitian Abdallah and Lubis (2015) pada penelitian ini menggunakan faktor lokasi sebagai variabel independen dan minat menabung di Bank sebagai variabel dependen dimana pada penelitian tersebut menyatakan bahwa faktor lokasi berpengaruh terhadap minat menabung di Bank pada pelajar . Berdasarkan hasil uji parsial (uji T) yang telah dilakukan dimana hasil menunjukkan nilai taraf signifikan lebih besar dari 0,05 dimana hasil tersebut menyatakan bahwa variabel faktor lokasi tidak berpengaruh terhadap minat menabung di Bank pada kalangan pelajar SMP Negeri 3 Sebulu.
Dibawah ini adalah hasil wawancara kepada 2 kelas (kelas 1 dan Kelas 2 ) di SMP Negeri 3 Sebulu yang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 April 2019 menyatakan sebagai berikut :
a. Pertanyaan “Apakah lokasi Bank dan fasilitas yang mudah untuk dilakukan atau digunakan itu penting ?”
Kelas 1 menyatakan sebanyak 13 orang penting, 10 orang penting, dan 57 orang tidak penting dan kelas 2 menyatakan 8 orang penting, 25 orang cukup penting dan 45 orang tidak penting.
Dari hasil wawancara diatas dapat menjelaskan bahwa sebagian pelajar beranggapan bahwa faktor lokasi tidak terlalu penting terhadap minat menabung dan dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan tidak berpengaruh terhadap minat menabung di Bank pada kalangan pelajar .
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 12
3. Pengaruh Faktor Uang Saku Terhadap Minat Menabung
Dalam ilmu ekonomi mikro uang saku dapat digambarkan dengan rumus S=Y-C dimana pendapatan dikurang dengan konsumsi akan mendapatkan pendapatan atau uang saku untuk ditabung dimana apabila pendapatan atau uang saku untuk para pelajar lebih besar dari pada konsumsi pelajar hal ini dapat membuat tingkat minat menabung dikalangan pelajar meningkat. Hal ini dibuktikan dalam penelitian ini pada uji parsial (uji T) dimana hasil uji tersebut menunjukan taraf nilai dibawah 0,05 yang dapat disimpulkan bahwa faktor uang saku berpengaruh terhadap minat menabung di Bank pada kalangan pelajar SMP Negeri 3 sebulu. Dan hal tersebut mendukung hasil penelitian Sabrina (2014), maka hipotesis (H3) diterima.
Dibawah ini adalah hasil wawancara kepada 2 kelas (kelas 1 dan Kelas 2 ) di SMP Negeri 3 Sebulu yang dilaksanakan pada hari Kamis, 24 April 2019 menyatakan sebagai berikut :
a. Pertanyaan “Darimana kalian mendapatkan uang saku ?’
Kelas 1 menyatakan 60 orang dari orang tua, 5 dari hasil kerja, dan 15 orang dari keluarga dan kela 2 menyatakn 54 dari orang tua, 10 dari hasil kerja dan 14 orang dari keluarga.
b. Pertanyaan “Apakah kalian menyisihkan uang saku untuk di tabung ?”
Kelas 2 menyatakan 40 orang mengatakan iya, 24 orang mengatakan ragu-ragu, 10 orang mengatakan tidak, dan 6 orang tidak menjawab dan kelas 2 menyatakan 30 orang mengatakan iya, 10 orang ragu-ragu, 18 orang mengatakan dan 20 orang tidak menjawab.
c. Pertanyaan “Apa yang kalian lakukan ketika memiliki uang saku lebih ?”
Kelas 1 menyatakan 45 orang ditabung, 10 orang untuk dibelanjakan kembali, dan 25 orang untuk tambahan uang saku dihari berikutnya dan kelas 2 menyatakan 25 orang ditabung, 30 orang di kembalikan kepada orang tua, dan 23 orang untuk dibelanjakan kembali.
Dari hasil wawancara diatas dapat menjelaskan bahwa sebagian pelajar memiliki minat menabung disaat mereka memiliki uang saku lebih dan memiliki sisa dari uang saku maka dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor uang saku sangat berpengaruh terhadap minat menabung dikalangan pelajar dan di buktikan pula dari hasil uji R (parsial) yang menyatakan bahwa uang saku berpengaruh terhadap minat menabung.
4. Pengaruh Faktor Pengetahuan, Faktor Lokasi, dan Faktor Uang Saku Terhadap Minat Menabung
Pada hasil penelitian hipotesis (H4) pada uji simultan (uji F) diperoleh nilai signifikan dibawah 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa faktor pengetahuan, faktor lokasi dan faktor uang saku berpengaruh terhadap minat menabung di Bank pada kalangan pelajar SMP Negeri 3 Sebulu.
SIMPULAN
Berdasarkan hasil data yang telah penulis peroleh dan dianalisis, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Berdasarkan hasil uji T (uji parsial) variabel faktor pengetahuan (X1) dan variabel faktor lokasi (X2) berpengaruh positif tapi tidak signifikan terhadap minat menabung (Y) dan berdasarkan hasil wawancara yang peneliti simpulkan yang dilakukan kepada para pelajar SMP Negeri 3 Sebulu menyatakan bahwa faktor pengetahuan dan faktor lokasi tidak terlalu berpengaruh terhadap minat menabung .
2. Berdasarkan hasil uji T (uji parsial)) variabel faktor uang saku (X3) berpengaruh psoitif dan signifikan terhadap minat menabung (Y) dan berdasarkan hasil wawancara yang peneliti simpulkan yang dilakukan kepada para pelajar SMP Negeri 3 Sebulu menyatakan bahwa uang saku sangat berpengaruh tehadap minat menabung dikalangan pelajar.
3. Berdasarkan hasil uji F (uji simultan) variabel independen (X1,X2 dan X3) secara simultan berpengaruh signifikan terhadap minat menabung di Bank pada kalangan pelajar SMP Negeri 3 Sebulu.
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 13
4. Berdasarkan hasil uji R2 (koefisien determinasi) variabel independen (X1,X22 dan X3) hanya
berpengaruh sebesar 38,5% terhadap minat menabung dan 61,5% di pengaruhi oleh faktor lain entah itu hobby, dorongan orang tua, semangat dll.
5. Variabel independen yang memberikan pengaruh paling kuat terhadap variabel dependen adalah faktor uang saku. Pernyataan ini dibuktikan dari hasil nilai koefisien regresi (B) sebesar 0,434 lebih besar dibandingkan nilai koefisien regresi variabel pada variabel faktor pengetahuan 0,129 dan faktor lokasi 0,126.
DAFTAR PUSTAKA
Abdallah, M., and I. J. J. E. d. K. Lubis. 2015. Analisis Minat Menabung pada Bank Syariah di Kalangan Siswa SMA di Kota Medan (Studi Kasus: Siswa Madrasah Aliyah Negeri). 3 (6).
Adawiyah, Wiwiek Radiyatul. 2010. Pertimbangan dan sikap konsumen individu terhadap Bank Syariah Jurnal Ekonomi Pembangunan. Vol. 11 No. 02.
Amstrong, Gary dan Philip, Kotler.2002.Dasar-Dasar Pemasaran Jilid I.Ahli Bahasa Alexander Sindoro dan Benyamin Molan.Jakarta:Penerbit Prenhalindo.
Annisa, Sabrina Dakhi.2014.Analisis Minat Menabung Di Kalangan Siswa SMA Negeri Di Kota Medan. Arifin, Zainal. 2012. Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Anggreni, M. R., and M. S. J. E.-J. A. Suardhika. 2014. Pengaruh Dana Pihak Ketiga, Kecukupan Modal, Risiko Kredit Dan Suku Bunga Kredit Terhadap Profitabilitas Bank Bumn Tahun 2010-2012.27-37.
Dewi, I. K. 2016. Strategi Promosi Dalam Upaya Meningkatkan Produk Tabungan Tandamata My First Pada Bank BJB Kantor Cabang Pembantu Rancaekek, STIE Ekuitas.
Fiscal, Y., and L. J. J. A. d. K. Lusiana. 2014. Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR), Loan To Deposit Ratio (LDR), Biaya Operasional Dan Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas BPR. 5 (2).
Hartoyo dan Noorma B.2010.Analisis tingkat kesejahteraan keluarga pembudiya ikan dan nonpembudidaya ikan di kab.Bogor.Jur.Ilm.Kel. dan Kons.,Januari 2010, p : 64-73 vol. 3, No. 1 ISSN : 1907-6037.
Hasibuan, Malayu, SP.2008.Dasar-dasar Perbankan.Jakarta:Bumi Aksara.asil Survei OJK (Otoritas Jasa Keuangan).2013-2015. Survei Tingkat Tabungan Pelajar
Indrianawati, Entika. 2015. Pengaruh Tingkat Pendapatan dan Pengetahuan Ekonomi Terhadap Tingkat Konsumsi Mahasiswa rogram Pascasarjana Universitas Negeri Surabaya.
Istiqomah, R. J. S. P. S., STAIN SALATIGA, Salatiga. 2015. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Mahasiswa Perbankan Syariah STAIN SALATIGA Untuk Menjadi Nasabah DI Perbankan Syariah.
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 14
Jalaluddin, I. 2013. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT NASABAH MENABUNG (Survey pada Nasabah Bank BRI Syari’ah Cabang Cirebon), IAIN Syekh Nurjati Cirebon.
Kasmir.2012.Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya.Jakarta:PT Raja Grafindo Persada. KBBI. Pengertian Minat 2012a [cited. Available from https://kbbi.web.id/minat. ———. Pengertian Pelajar atau siswa 2012b [cited. Available from kbbi.web.id/siswa.
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).Pengertian Uang Saku.2012 [cited. Available from https://kbbi.web.id/uangsaku
Lupiyoadi, Rambat dan A, Hamdani.2011.Manajemen Pemasaran Jasa Edisi Kedua.Jakarta:Salemba Empat.
Maghfiroh, Nur Laili.2018. Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Masyarakat Untuk Menabung (Studi kasus pada Nasabah BMT An-Nur Rewwin Sidoarjo).
Mamat Ruhimat, Nana Supriatna dkk.2006.Ilmu Pengetahuan Sosial.Jakarta:PT. Grafindo.
M, Maulana Dzikril Hakim dan Yahya. (2016). Pengaruh Kualitas Layanan, Harga, Lokasi dan Promosi terhadap Keputusan Pembelian. Jurnal Ilmu dan Riset Manajemen. Volume 5.Nomor.1 1.ISSN : 2461-0593.
Nasehuddin, T. S. 2008. Metodologi Penelitian Suatu Pengantar: Cirebon.
Notoadmojo, Soekidjo.2003.Pendidikan dan perilaku kesehatan.Jakarta: PT Rineka Cipta.
Nurul, Saraswati.2016.Pengaruh Pengetahuan Masyarakat Terhadap Minat Menjadi Nasabah Di Bank Muamalat KCP Magelang.
Pertiwi, A. J. B. F. E. U. K. I. 2011. Pengaruh Sanksi Perpajakan dan Kesadaran Wajib Pajak TerhadapKepatuhan Perpajakan.
Sayuwaktini, N. W., H. Yanzi, and B. J. J. K. D. Pitoewas. 2015. PENGARUH KOMPETENSI KEPRIBADIAN GURU TERHADAP MINAT BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN PPKn. 3 (3).
Sukmadinata, S. J. M. P. P. R. R. B. N. 2010.
Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta. Supardi. 2005. Metodologi Penelitian Ekonomi dan Bisnis. Yogyakarta:UII Press. Susanto, Ahmad,M. P. 2016. Teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar: Kencana. Tjiptono, F.2014.Service Quality and Statisfication Edisi kedua.Yogyakarta:Penerbit Andi. Undang-Undang No 10 Tahun 1998 Tentang Perbankan.
Volume 16 No 1 April 2020
Sosial Ekonomi dan Bisnis Halaman 15
Undang-Undang RI No 20 Tahun 2003 Pasal 1 Ayat 4 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Yunita, Nur.2016.Pengaruh Peran Orang Tua dan Uang Saku Terhadap Minat Menabung Siswa Madrasah Aliyah Islamiyah At Tanwir Bojonegoro.