• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2007 INFLASI SEBESAR 0,07 PERSEN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2007 INFLASI SEBESAR 0,07 PERSEN"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

No. 10/06/34/Th. IX, 04 Juni 2007

PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN/INFLASI

KOTA YOGYAKARTA BULAN MEI 2007 INFLASI SEBESAR

0,07 PERSEN

A. PERKEMBANGAN INDEKS HARGA KONSUMEN

Selama bulan Mei 2007 harga beras masih terus mengalami penurunan sebagai akibat datangnya musim panen. Di sisi lain harga minyak goreng justru mengalami kenaikan yang cukup tinggi sehingga pada bulan Mei 2007 kota Yogyakarta masih tetap mengalami inflasi meskipun angkanya tidak tinggi yaitu sebesar 0,07 persen dengan angka indeks 153,92.

Dari tujuh kelompok pengeluaran konsumsi yang dihitung IHK nya, empat kelompok pengeluaran mengalami kenaikan angka indeks yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau naik 0,46 persen, kelompok perumahan 0,04 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga naik 0,02 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi naik 0,14 persen. Sebaliknya dua kelompok pengeluaran lainnya mengalami penurunan angka indeks yaitu: kelompok sandang 0,54 persen dan kelompok kesehatan 0,47 persen. Sementara kelompok bahan makanan relatif tidak berubah.

BPS PROVINSI D.I. YOGYAKARTA

Selama bulan Mei 2007 kota Yogyakarta mengalami inflasi sebesar 0,07 persen dengan angka indeks 153,92. Inflasi tahun kalender (Januari – Mei ) 2007 sebesar 1,95 persen dan inflasi tahun ke tahun (Year on

Year) sebesar 7,94 persen.

Inflasi yang terjadi pada bulan Mei 2007 disebabkan oleh naiknya harga - harga pada empat kelompok pengeluaran yaitu: kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau 0,46 persen, kelompok perumahan 0,04 persen, kelompok pendidikan, rekreasi dan olahraga 0,02 persen dan kelompok transportasi dan komunikasi 0,14 persen. Sebaliknya untuk kelompok sandang dan kesehatan mengalami penurunan angka indeks sebesar 0,54 persen dan 0,47 persen. sementara kelompok bahan makanan angka indeksnya relatif tidak berubah.

Komoditi yang memberikan sumbangan positif terhadap inflasi umum kota Yogyakarta antara lain : minyak goreng 0,06 persen; bayam 0,04 persen; telur ayam ras 0,04 persen; kol putih/kubis 0,03 persen; kentang, gula pasir, roti manis, sate, mie instant, bawang merah, pasir dan daging ayam ras masing-masing 0,02 persen.

Komoditi yang memberikan andil negatif sehingga menghambat laju inflasi bulan Mei 2007 antara lain : cabe merah –0,08 persen; beras –0,07 persen; cabe rawit –0,05 persen; sabun mandi 0,04 persen; nangka muda –0,04 persen; emas perhiasan –0,03 persen; buncis –0,02 persen; jeruk, wortel, kacang panjang, batu bata, sawi hijau dan genteng masing-masing –0,01 persen.

(2)

Komoditi yang memberikan sumbangan inflasi cukup besar antara lain : minyak goreng 0,06 persen; bayam 0,04 persen; telur ayam ras 0,04 persen; kol putih/kubis 0,03 persen; kentang, gula pasir, roti manis, sate, mie instant, bawang merah, pasir dan daging ayam ras masing-masing 0,02 persen.

Gambar 1

Perkembangan Inflasi Kota Yogyakarta dan Nasional, Mei 2006 – Mei 2007

Tabel 1

Sumbangan Inflasi Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Yogyakarta Bulan Mei 2007

Kelompok Pengeluaran Sumbangan Inflasi Persentase

[1] [2] Umum

1. Bahan Makanan

2. Makanan Jadi, Minuman,Rokok & Tembakau 3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar 4. Sandang

5. Kesehatan

6. Pendidikan, Rekreasi dan Olahraga 7. Transpor, Komunikasi dan Jasa Keuangan

0,07 0,00 0,10 0,01 -0,03 -0,03 0,00 0,02 Tabel 2

IHK dan Laju Inflasi Kota Yogyakarta Mei 2007 dan Tahun ke Tahun menurut Kelompok Pengeluaran

I H K (2002=100) Kelompok Pengeluaran Mei

2006 Desember 2006 April 2007 2007 Mei

Inflasi Mei 2007 *) Laju Inflasi Tahun 2007 **) Laju Inflasi Tahun ke Tahun ***) (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) Umum 142,60 150,97 153,81 153,92 0,07 1,95 7,94 1. Bahan Makanan 133,46 147,32 150,90 150,90 0,00 2,43 13,07

2. Makanan Jadi, Minuman,

Rokok, dan Tembakau 145,12 150,71 154,03 154,74 0,46 2,67 6,63

3. Perumahan 146,00 153,28 156,72 156,79 0,04 2,29 7,39

4. Sandang 130,50 133,63 136,43 135,69 -0,54 1,54 3,98

5. Kesehatan 153,98 164,10 167,34 166,55 -0,47 1,49 8,16

6. Pendidikan, Rekreasi, dan

Olah Raga 144,45 164,09 164,51 164,55 0,02 0,28 13,91

7. Transpor dan Komunikasi 144,43 145,56 147,22 147,43 0,14 1,28 2,08

*) Persentase perubahan IHK Mei 2007 terhadap bulan April 2007 **) Persentase perubahan IHK Mei 2007 terhadap bulan Desember 2006

0,02 0,42 0,89 1,17 0,43 1,07 0,84 0,60 1,05 0,54 0,79 0,83 0,07 0,37 0,45 0,10 -0,16 0,24 1,67 1,04 0,34 0,86 0,38 0,33 0,45 -0,04 -1 -0,5 0 0,5 1 1,5 2

Mei'06 Juni'06 Juli'06 Agust'06 Sept'06 Okt'06 Nop'06 Des'06 Jan'07 Peb'07 Mar'07 April'07 Mei'07

(3)

3 Gambar 2

Laju Inflasi Kota Yogyakarta Tahun 2007 menurut Kelompok Pengeluaran

B. PERUBAHAN INDEKS HARGA DI KOTA YOGYAKARTA

MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN

1. Bahan Makanan

Kelompok bahan makanan pada bulan Mei 2007 relatif tidak mengalami perubahan angka indeks, sehingga besaran angka indeks tetap sebesar 150,90.

Dari 11 sub kelompok pengeluaran tercatat 7 sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks dan 4 sub kelompok lainnya mengalami penurunan angka indeks. Sub kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan angka indeks adalah: sub kelompok daging dan hasil-hasilnya 0,49 persen; sub kelompok telur, susu dan hasilnya 2,59 persen; sub kelompok sayur-sayuran 0,99 persen; sub kelompok kacang-kacangan 0,06 persen; sub kelompok buah-buahan 0.07 persen; sub kelompok lemak dan minyak 4,90 persen dan sub kelompok bahan makanan lainnya 1,46 persen. Sebaliknya sub kelompok yang mengalami penurunan indeks yaitu sub kelompok padi-padian dan hasil-hasilnya 1,00 persen; sub kelompok ikan segar 0,51 persen; sub kelompok ikan diawetkan 1,60 persen dan sub kelompok bumbu-bumbuan 6,77 persen.

Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga dengan memberikan andil positif terhadap angka inflasi antara lain adalah: minyak goreng naik 5,77 peren dengan andil 0,06 persen; telur ayam ras naik 5,03 persen dengan andil 0,04 persen, bayam naik 18,42 persen dengan andil 0,04 persen; kool putih/kubis naik 36,92 persen dengan andil 0,03 persen; mie kering instan naik 2,85 persen dengan andil 0,02 persen; kentang naik 14,21 persen dengan andil 0,02 persen daging ayam ras naik 1,21 persen dengan andil 0,02 persen; tomat sayur naik 13,89 persen dengan andil 0,01 persen. Sebaliknya beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga sehingga menghambat terjadinya inflasi pada kelompok ini antara lain : cabe merah turun 31,97 persen dengan andil –0,08 persen; beras turun 1,56 persen dengan andil –0,07 persen; cabe rawit turun 44,51 persen dengan andil –0,05 persen; nangka muda turun 17,33 persen dengan andil –0,04 persen; buncis turun 19,67 persen dengan andil -0,02 persen; kacang panjang turun 5,89 persen dengan andil 0,01 persen; lele turun 3,51 persen dengan andil 0,01 persen; tauge/kecambah turun 2,78 persen dengan andil hampir mendekati 0,01 persen.

1,95 2,43 2,67 2,29 1,54 1,49 0,28 1,28 0 1 2 3 P e r s e n Umum Bahan Makanan Mak. Jadi,Min, Rok &Temb

Perumahan Sandang Kesehatan Pendidikan Transpor & Komunikasi

(4)

2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok dan Tembakau

Pada bulan Mei 2007 kelompok makanan jadi, minuman, rokok dan tembakau mengalami inflasi sebesar 0,46 persen dengan memberikan andil terhadap inflasi umum sebesar 0,10 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 154,74 sedikit lebih tinggi dibanding angka indeks pada bulan sebelumnya yaitu sebesar 154,03.

Dari 3 sub kelompok yang tergabung pada kelompok ini, seluruhnya mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok makanan jadi naik sebesar 0,35 persen; sub kelompok minuman tidak beralkohol naik 0,75 persen dan sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol naik sebesar 0,60 persen.

Komoditi yang mengalami kenaikan harga pada kelompok ini antara lain adalah gula pasir, roti manis, dan sate masing-masing naik 1,40 persen, 4,95 persen, dan 2,91 persen, dengan andil yang sama sebesar 0,02 persen, disusul kemudian rokok kretek filter naik 0,64 persen dengan andil 0,01 persen. Sebaliknya komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya : minuman ringan dan sari jeruk masing-masing turun 0,91 persen dan 0,44 persen.

3. Perumahan

Pada bulan ini kelompok perumahan mengalami inflasi sebesar 0,04 persen dengan angka indeks 156,79 sedikit lebih besar dari bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 156,72. Dari 4 sub kelompok yang ada, 2 sub kelompok mengalami kenaikan angka indeks yaitu sub kelompok biaya tempat tinggal naik 0,07 persen dan sub kelompok penyelenggaraan rumahtangga naik 0,15 persen, sedang sub kelompok bahan bakar, penerangan dan air tidak mengalami perubahan angka indeks dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga turun 0,40 persen.

Beberapa komoditi yang mengalami kenaikan harga serta memberikan andil positif terhadap pembentukan inflasi umum di antaranya adalah: pasir naik 2,98 persen dengan andil 0,02 persen; kontrak rumah naik 0,19 persen dengan andil 0,01 persen dan upah pembantu rumah tangga naik 0,54 persen dengan andil mendekati 0,01 persen. Sebaliknya komoditi yang mengalami penurunan harga dengan memberikan andil negatif di antaranya adalah: batu bata dan genteng masing –masing turun 3,77 persen dan 3,02 persen dengan andil –0,01 persen.

4. Sandang

Kelompok sandang pada bulan Mei 2007 mengalami deflasi sebesar 0,54 persen dengan angka indeks sebesar 135,69; lebih rendah dari angka indeks bulan lalu yang tercatat sebesar 136,43. Perubahan angka indeks pada kelompok ini disebabkan oleh turunnya angka indeks pada 2 sub kelompok pengeluaran dari 4 sub kelompok pengeluaran yang ada. Sub kelompok yang mengalami penurunan angka indeks adalah : sub kelompok sandang anak-anak turun 0,21 persen; dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainya turun 1,92 persen. Sebaliknya sub kelompok sandang laki-laki mengalami inflasi sebesar 0,28 persen dan sub kelompok sandang wanita naik 0,03 persen.

Beberapa jenis barang dan jasa yang mengalami penurunan harga dan menyebabkan terjadinya deflasi pada kelompok ini diantaranya adalah: emas perhiasan turun 2,59 persen dengan andil –0,03 persen; disusul kemudian oleh harga celana panjang jeans anak–anak turun 3,44 persen dan harga bahan celana katun turun 0,70 persen. Sebaliknya komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya adalah: baju kaos T-Shirt 0,83 persen; celana panjang jeans laki-laki 0,51 persen; pembalut wanita 0,23 persen celana pendek 1,63 persen; celana dalam pria 0,65 persen; kain sarung 0,71 persen dan sandal naik 0,96 persen.

(5)

5

5. Kesehatan

Kelompok kesehatan pada bulan Mei 2007 mengalami deflasi sebesar 0,47 persen dengan angka indeks mencapai 166,55, sedikit lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai 167,34. Penurunan ini disebabkan oleh turunnya angka indeks pada sub kelompok perawatan jasmani dan kosmetika sebesar 2,51 persen. Sebaliknya sub kelompok jasa kesehatan naik 0,14 persen; sub kelompok obat-obatan naik 0,88 persen, sedangkan sub kelompok jasa perawatan jasmani relatif tidak mengalami perubahan angka indeks.

Beberapa komoditi yang mengalami penurunan harga sehingga menyebabkan deflasi pada kelompok ini diantaranya : sabun mandi turun 13,23 persen; hand body lotion turun 4,20 persen dan bedak turun 1,72 persen. Sebaliknya komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya: obat dengan resep 1,55 persen, shampo 0,56 persen, obat gosok 0,77 persen, tarif dokter 1,71 persen, tarif bidan 0,53 persen dan pasta gigi 0,19 persen.Dengan demikian kelompok kesehatan memberikan sumbangan –0.04 persen terhadap inflasi umum.

6. Pendidikan, Rekreasi, dan Olahraga

Kelompok pendidikan, rekreasi, dan olahraga pada bulan Mei 2007 mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,02 persen. Angka indeks pada bulan ini sebesar 164,55 sedikit lebih tinggi dibanding dengan angka indeks pada bulan sebelumnya yang mencapai 164,51.

Kenaikan angka indeks terjadi pada sub kelompok kursus-kursus/pelatihan sebesar 1,97 persen. Sebaliknya sub kelompok perlengkapan/peralatan pendidikan dan sub kelompok rekreasi masing-masing sebesar 0,27 persen dan 0,04 persen. Sementara itu sub kelompok jasa pendidikan dan sub kelompok olahraga relatif tidak mengalami perubahan angka indeks

Komoditas yang mengalami kenaikan harga diantaranya adalah: bimbingan belajar naik 1,80 persen, kursus komputer naik 4,17 persen, dan tas sekolah naik 0,76 persen, sebaliknya komoditi yang mengalami penurunan harga diantaranya : buku tulis bergaris turun 1,69 persen, televisi berwarna turun 0,18 persen, dan personal komputer turun 0,17 persen.

7. Transport dan Komunikasi

Indeks Harga Konsumen kelompok transportasi dan komunikasi pada bulan Mei 2007 mengalami kenaikan angka indeks sebesar 0,14 persen sebagai akibat dari naiknya harga-harga pada sub kelompok transpor dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor. Indeks pada bulan ini tercatat sebesar 147,43 lebih tinggi dari angka indeks pada bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 147,22.

Kenaikan angka indeks terjadi pada sub kelompok transpor sebesar 0,14 persen dan sub kelompok sarana dan penunjang transpor 0,77 persen. Sebaliknya sub kelompok komunikasi dan pengiriman turun 0,08 persen, sedangkan untuk sub kelompok jasa keuangan relatif tidak mengalami perubahan angka indeks.

Komoditi yang mengalami kenaikan harga diantaranya: bensin/pertamax 0,37 persen, pemeliharaan/service 2,08 persen, sepeda motor naik 0,03 persen, bahan pelumas/olie 0,14 persen, dan biaya akses internet 2,70 persen.

(6)

Tabel 3

Indeks Harga Konsumen Kota Yogyakarta bulan April dan Mei 2007, Perubahannya serta Sumbangan Inflasi (2002=100)

IHK KODE KELOMPOK / SUB KELOMPOK April

2007 2007 Mei Inflasi Mei 2007 (%) ANDIL INFLASI [1] [2] [3] [4] [5] [6] 00000 UMUM 153,81 153,92 0,07 0.07 10000 BAHAN MAKANAN 150,90 150,90 0,00 0.00

10100 Padi-padian,umbi2-an & hasilnya 171,38 169,67 -1,00 -0.05

10200 Daging dan hasil-hasilnya 135,02 135,68 0,49 0.01

10300 Ikan Segar 125,95 125,31 -0,51 0.00 10400 Ikan Diawetkan 134,11 131,96 -1,60 -0.01 10500 Telur,susu,dan hasil-hasilnya 125,56 128,81 2,59 0.06 10600 Sayur-sayuran 170,52 172,20 0,99 0.02 10700 Kacang-kacangan 175,35 175,45 0,06 0.00 10800 Buah-buahan 138,93 139,03 0,07 0.00 10900 Bumbu-bumbuan 145,26 135,42 -6,77 -0.10

11000 Lemak dan minyak 167,70 175,92 4,90 0.07

11100 Bahan makanan lainnya 129,84 131,73 1,46 0.00

20000 MAKANAN JADI, MINUMAN, ROKOK & TEMBAKAU 154,03 154,74 0,46 0.10

20100 Makanan jadi 152,41 152,94 0,35 0.05

20200 Minuman yang tdk beralkohol 165,92 167,16 0,75 0.03

20300 Tembakau dan minuman beralkohol 148,02 148,91 0,60 0.02

30000 PERUMAHAN 156,72 156,79 0,04 0.01

30100 Biaya tempat tinggal 157,05 157,16 0,07 0.01

30200 Bh.bakar,penerangan dan air 181,63 181,63 0,00 0.00

30300 Perlengkapan Rumahtangga 118,68 118,20 -0,40 -0.01 30400 Penyelenggaraan Rumahtangga 131,24 131,44 0,15 0.00 40000 SANDANG 136,43 135,69 -0,54 -0.03 40100 Sandang laki-laki 119,41 119,75 0,28 0.00 40200 Sandang wanita 121,09 121,13 0,03 0.00 40300 Sandang anak-anak 135,68 135,40 -0,21 0.00

40400 Barang pribadi dan lainnya 178,44 175,01 -1,92 -0.03

50000 KESEHATAN 167,34 166,55 -0,47 -0.03

50100 Jasa kesehatan 221,57 221,87 0,14 0.00

50200 Obat-obatan 143,36 144,62 0,88 0.01

50300 Jasa Perawatan Jasmani 184,16 184,16 0,00 0.00

50400 Perawatan jasmani & kosmetika 122,52 119,45 -2,51 -0.05

60000 PENDIDIKAN,REKREASI,OLAH RAGA 164,51 164,55 0,02 0.00 60100 Jasa Pendidikan 205,66 205,66 0,00 0.00 60200 Kursus-kursus/Pelatihan 109,00 111,15 1,97 0.01 60300 Perlengkapan/peralatan pendidikan 114,74 114,43 -0,27 0.00 60400 Rekreasi 103,70 103,66 -0,04 0.00 60500 Olahraga 106,14 106,14 0,00 0.00

70000 TRANSPOR DAN KOMUNIKASI 147,22 147,43 0,14 0.02

70100 Transpor 159,73 159,95 0,14 0.01

70200 Komunikasi dan pengiriman 115,15 115,06 -0,08 0.00

70300 Sarana & penunjang transpor 137,89 138,95 0,77 0.01

(7)

7

C. PERBANDINGAN INFLASI KOTA YOGYAKARTA

DENGAN KOTA LAIN DI INDONESIA DAN NASIONAL

Pada bulan Mei 2007, dari 45 kota yang dipantau perkembangan harganya, 23 kota mengalami inflasi dan 22 kota lainnya mengalami deflasi. Kota yang mengalami inflasi tertinggi yaitu kota Ambon sebesar 2,00 persen dan kota yang mengalami deflasi terbesar adalah kota Banda Aceh yaitu 2,07 persen.

Di pulau Jawa, 11 kota mengalami inflasi, dengan kota Jember tercatat mengalami inflasi tertinggi sebesar 0,72 persen, sebaliknya 3 kota lainnya mengalami deflasi, dan deflasi terbesar tercatat di kota Bandung yaitu 0,50 persen. Di Kalimantan inflasi tertinggi terjadi di kota Samarinda 1,28 persen dan deflasi terbesar terjadi di kota Sampit yaitu 0,34 persen.

Beberapa kota di kawasan timur Indonesia yang dihitung perubahan angka indeksnya seluruhnya mengalami inflasi. Inflasi terbesar terjadi di kota Ambon yaitu 2,00 persen.

Tabel 4

Perbandingan Indeks Harga Konsumen dan Inflasi Mei 2007 untuk 45 Kota

Kota IHK Inflasi Kota IHK Inflasi

[1] [2] [3] [1] [2] [3] 1. Lhokseumawe 2. Banda Aceh 3. Padang Sidempuan 4. Sibolga 5. Pematang Siantar 6. Medan 7. Padang 8. Pakanbaru 9. Batam 10. Jambi 11. Palembang 12. Bengkulu 13. Bandar Lampung 14. Pangkal Pinang 15. Jakarta 16. Tasikmalaya 17. Serang/Cilegon 18. Bandung 19. Cirebon 20. Purwokerto 21. Surakarta 22. Semarang 23. Tegal 152,02 185,08 153,35 150,58 146,14 154,71 152,06 155,23 133,89 155,03 158,46 149,26 149,19 152,79 146,08 156,67 148,02 151,00 142,09 145,20 136,83 150,70 148,75 -0,90 -2,07 -1,49 -0,17 -0,81 -0,19 -1,32 -0,58 -0,36 -0,01 0,74 -0,54 -0,19 -0,38 0,19 -0,32 -0,35 -0,50 0,32 0,43 0,19 0,47 0,40 24. Yogyakarta 25. Jember 26. Kediri 27. Malang 28. Surabaya 29. Denpasar 30. Mataram 31. Kupang 32. Pontianak 33. Sampit 34. Palangkaraya 35. Banjarmasin 36. Balikpapan 37. Samarinda 38. Manado 39. Palu 40. Makasar 41. Kendari 42. Gorontalo 43. Ambon 44. Ternate 45. Jayapura NASIONAL 153,92 147,77 145,83 144,36 145,39 140,21 145,10 159,53 145,73 139,42 143,11 155,33 152,38 150,08 144,89 154,79 143,79 163,16 143,92 140,81 148,42 166,48 148,53 0,07 0,72 0,18 0,18 0,55 -0,09 -0,24 -0,72 0,80 -0,34 0,01 0,18 0,12 1,28 -0,10 -0,30 0,24 1,21 0,62 2,00 1,25 0,65 0,10

Referensi

Dokumen terkait

terwujudnya kemampuan Pengolahan Hasil Pertanian dan Perkebunan di dalam negeri, melalui integrasi antara Klaster Industri Pengolahan Hasil Pertanian antara Klaster Industri

Pada bab ini akan menganalisis bagaimana kebijakan kerjasama militer bisa dipakai sebagai sarana untuk mengakomodasikan kepentingan nasional, terutama kepentingan strategis

Merupakan suatu kondisi Polis ini bahwa tidak menjamin setiap harta benda yang dalam lingkup secara langsung atau tidak langsung dijamin oleh asuransi lain (baik Polis

Uterus tidak akan pernah kembali seperti keadaan sebelum hamil, tetapi terjadi penurunan ukuran, dari berat 1000 gr setelah melahirkan, menjadi 500 gr pada akhir minggu I

 Melaksanakan administrasi aktiva tetap dan penyusutan.  Mereview harga pokok dan proyek-proyek di Galangan maupun Cabang.  Monitoring, menyiapkan dan melaporakan

Sedangkan pada Game Edukasi Siaga Bencana Gempa Bumi terdapat video animasi yang berisikan tentang tindakan yang harus dilakukan ketika pra bencana gempa bumi, saat

Ya Allah Bapa di dalam Yesus Kristus, Tuhan kami, yang telah lahir di Betlehem.. Kami puji namaMu yang kudus, karena Engkau telah melawat

Pada bulan November 2020, BPS mencatat terjadi kenaikan rata-rata upah nominal harian buruh tani nasional sebesar 0,15% dibanding upah nominal buruh tani Oktober 2020 (Rp55.766) naik