PENGETAHUAN
YANTI ANJARWATI ABBAS
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
ABSTRAK
YANTI ANJARWATI ABBAS. Perbandingan Metode Knowledge Graph dan Concept Mapping sebagai Teknik Menangkap Pengetahuan. Dibimbing oleh SRI NURDIATI dan MELLY LATIFAH.
Pengetahuan merupakan faktor yang paling penting untuk meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya teks. Teks yang akan dikaji pada tulisan ini adalah teks berbahasa Inggris dengan jenis recount text dan hortatory exposition. Untuk mendapatkan pengetahuan tersebut, diperlukan suatu metode yang efektif dan efisien. Karya ilmiah ini mencoba mengimplementasikan dan membandingkan metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM) untuk menangkap pengetahuan dari teks.
Berdasarkan aspek proses, metode KG lebih mudah diimplementasikan dalam komputer. Di sisi lain, metode CM memiliki konsep yang bebas. Karena itu, metode ini lebih subjektif, lebih sulit diimplementasikan dalam komputer. Metode KG menghasilkan representasi pengetahuan berupa graf dengan struktur nonhierarki, sedangkan metode CM berupa diagram konsep dengan struktur hierarki. Untuk jangka panjang, metode KG dipercaya menjadi metode yang potensial untuk mengembangkan sistem abstraksi teks.
Methods as Knowledge Capturing Technique. Supervised by SRI NURDIATI and MELLY LATIFAH.
Knowledge is one of most important factors for increasing human quality. Knowledge is obtained from various sources, for example from a text. In this research, we used English recount and hortatory exposition texts. For capturing the knowledge, we need an effective and efficient method. We try to implement and compare Knowledge Graph (KG) method and Concept Mapping (CM) method to capture the knowledge from a text.
From process aspect, the KG method is more easily implemented automatically than that of CM method, because KG method has a limited number of concepts. On the ather hand, CM method has more free concepts, hence, it isi more subjective. Therefore, it is more difficult to implement automatically. The result og KG method is a nonhierarchy structure of graph representation, whereas the result of CM method is a hierarchy structure of concept diagram. For a long time goal, KG method is believed to be a potential method for developing a text abstraction system.
PERBANDINGAN METODE KNOWLEDGE GRAPH DAN
CONCEPT MAPPING SEBAGAI TEKNIK MENANGKAP
PENGETAHUAN
YANTI ANJARWATI ABBAS
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Sains pada
Departemen Matematika
DEPARTEMEN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2011
NRP
: G54070012
Menyetujui,
Pembimbing 1
Pembimbing 2
Dr. Ir. Sri Nurdiati, M.Sc.
Ir. Melly Latifah, M.Si.
NIP. 19601126 198601 2 001
NIP. 19621029 199002 2 001
Mengetahui,
Ketua Departemen
Dr. Dra. Berlian Setiawaty, MS.
NIP. 19650505 198903 2 004
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan kemudahan dalam penyusunan karya ilmiah ini. Karya ilmiah ini adalah hasil penelitian penulis sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains di Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam proses penyusunan karya ilmiah ini antara lain:
1 Ibu saya, Sri Subur Sulistyowati, yang telah mencurahkan segala kasih sayangnya dan doanya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini dan juga adik-adikku yang lucu; 2 Ibu Sri Nurdiati selaku pembimbing 1 yang telah membimbing penulis baik dari segi akademis
mau pun nonakademis dalam proses penyusunan karya ilmiah ini;
3 Ibu Melly Latifah selaku pembimbing 2 yang telah mendukung proses bimbingan bagi penulis dengan mencurahkan ilmu-ilmu yang belum dimiliki oleh penulis;
4 Ibu Farida Hanum selaku dosen penguji yang memberikan saran-saran terkait dengan skripsi, 5 semua dosen-dosen yang telah memberikan ilmu kepada penulis (dosen mayor Matematika,
minor Sistem Informasi, dan supporting course (SC) ( Ilmu Bahan Makanan));
6 semua staf Departemen Matematika yang mendukung berlangsungnya kegiatan yang dilakukan oleh penulis, terutama proses penyusunan skripsi;
7 semua keluarga yang selalu mendoakan penulis agar dapat menyelesaikan karya ilmiahnya; 8 kakak kelasku sekaligus sahabatku (Haryadi Ilkom 43) yang juga memberikan semangat,
motivasi, dan saran-saran, sehingga penulis menjadi termotivasi untuk menyelesaikan karya ilmiah ini;
9 teman-teman Matematika 44 yang mendukung proses penyusunan karya ilmiah ini, antara lain : Eka Ahmad Permana Putra, Indin Fabrina Firdausy, Lili Suryani Widiyastuti, Wahyu Sudrajat, dan Lilis Susilawati;
10 semua kakak kelas yang selalu memberikan semangat kepada penulis, terutama Peni Lestari dan Wage Ratna Rohaeni (Pascasarjana AGH 45);
11 kakak kelas yang membantu proses penyusunan karya ilmiah ini antara lain Eka Ratnawati (ESL 43), Lucky Ahmad (Ilkom 43), Nur Aziza Azis (Ilkom 43), dan Riana Ekawati (ESL 43); 12 kakak kelas satu bimbingan (Mat 43) yang mendukung penulis serta memberikan saran-saran,
antara lain: Ecka Aznisar, Kunto Aji, Syahrul;
13 sahabatku dari SMA, Gustyanita Pratiwi IE 44 dan juga Ririh Maharsi yang selalu mendengarkan keluh kesah penulis;
14 sahabatku : Lugina Sukma Suryana yang banyak menyumbangkan ilmu yang belum pernah dimiliki oleh penulis terutama dari segi akademis yang bersifat teknik;
15 teman-teman minor Sistem Informasi: Aswin Wardhana, Ikhsan Dika, Imam Ekowicaksono, Lazuardi Ramadhan, Lili Suryani W, Lugina Sukma S, dan Wahyu Sudrajat atas kebersamaan dan tawa candanya hingga lulus minor;
16 teman –teman dekat: Diana Purwandari, Indin Fabrina F, Masayu Dzikriyana, Tita Robiah Al’ Adawiyah dan semua teman Matematika 44 yang memberikan semangat, motivasi, dan saran-saran dalam penyusunan karya ilmiah ini;
17 teman-teman rumah kos Puteri Rizqi yang menambah riangnya suasana hati saat kebersamaan-kebersamaan yang telah berlalu;
18 adik-adik kelasku (45, 46, 47, dan 48) yang juga memberikan keceriaan bagi penulis saat merasa tidak bersemangat dalam menyusun karya ilmiah ini.
Penulis menyadari bahwa penelitian ini memiliki kekurangan dan penulis mengharapkan karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat bagi lingkungan sekitar.
Bogor, Agustus 2011
Sri Subur Sulistyowati. Penulis merupakan anak pertama dan terakhir (anak tunggal).
Pendidikan yang telah ditempuh oleh penulis antara lain SDN Selakopi (Bogor Barat) tahun 1995-2001, SMPN 1 Mirit (Kebumen, Jawa Tengah) tahun 2001-2004, SMAN 1 Prembun (Kebumen, Jawa Tengah) tahun 2004-2007, dan Institut Pertanian Bogor Departemen Matematika tahun 2007-2011. Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Mahasiswa IPB) pada tahun 2007. Selama menempuh pendidikan di Institut Pertanian Bogor Departemen Matematika, penulis mengambil mata kuliah minor sebagai penunjang mata kuliah mayor yaitu minor “Sistem Informasi” dari Departemen Ilmu Komputer serta supporting course (SC) “Ilmu Bahan Makanan” dari Departemen Gizi dan Masyarakat. Di samping kegiatan akademis, penulis pernah berkecimpung dalam himpunan profesi yaitu Gugusan Mahasiswa Matematika (Gumatika) dalam divisi Kewirausahaan sebagai Sekretaris divisi tahun 2008-2009. Kegiatan-kegiatan lain yang pernah diikuti adalah kepanitiaan-kepanitiaan seperti kegiatan Seminar Kewirausahaan (2009) sebagai Sekretaris, Lomba Kalkulus (2009) sebagai Bendahara, Try Out Gumatika (2009) sebagai Tim Khusus, Pesta Sains (2009) sebagai divisi Konsumsi, dan Pesta Petani Muda se- Jawa Barat dan Banten (2011) sebagai fasilitator.
vii
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL
...
viiiDAFTAR GAMBAR
...
viiiDAFTAR LAMPIRAN
...
ixPENDAHULUAN...1
Latar Belakang ...1
Tujuan Penelitian ...2
Ruang Lingkup Penelitian ...2
TINJAUAN PUSTAKA...2 Pengetahuan ...2 Definisi... ...2 Jenis-Jenis Pengetahuan ...2 Hakekat Pengetahuan ... 3 Sumber Pengetahuan ...3
Jenis-Jenis Teks Berbahasa Inggris ...3
Ilmu Psikologi ...4
Stres...4
Jenis-Jenis Stres ... 4
Stres pada Mahasiswa ... 4
Teknik Menangkap Pengetahuan ...5
Knowledge Graph (KG)... ... 5
Relasi-Relasi Dasar Knowledge Graph (KG)...5
Chunk Indicator ... 5
Kata Benda ... 6
Pemetaan Konsep (Concept Mapping)...6
Ciri-Ciri Peta Konsep ... 6
METODOLOGI PENELITIAN ... 7
Praproses ... 7
Proses.... ... 7
Analisis Kedua Metode ...8
HASIL DAN PEMBAHASAN ... 10
Praproses ... 10
Proses.... ... 11
Metode Knowledge Graph (KG)... 11
Metode Pemetaan Konsep (Concept Mapping)... 24
Analisis Kedua Metode ... 27
SIMPULAN DAN SARAN ... 29
Simpulan ... 29
Saran... 29
DAFTAR PUSTAKA ... 29
viii
1 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya ... 12
2 Daftar verteks dan total kemunculannya ... 13
3 Daftar relasi-relasi pada teks ... 33
4 Analisis PAR pada teks ... 33
5 Hukum penambahan... 23
6 Daftar konsep-konsep... 34
7 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya ... 35
8 Daftar konsep-konsep... 36
9 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya ... 36
10 Daftar konsep-konsep...37
DAFTAR GAMBAR
Halaman 1 Bagan metode penelitian ... 92 Flowchart identifikasi jenis teks ...9
3 Word graph a kalimat 1... 13
4 Word graph b kalimat 1 ... 13
5 Word graph c kalimat 1... 13
6 Word graph kalimat 1 ...14
7 Word graph verteks kalimat 1 ... 14
8 Word graph kalimat 2 ...14
9 Word graph verteks kalimat 2... 14
10 Word graph kalimat 3 ... 14
11 Word graph verteks kalimat 3 ... 14
12 Word graph kalimat 4 ... 15
13 Word graph verteks kalimat 4 ... 15
14 Word graph kalimat 5 ... 15
15 Word graph kalimat 6 ... 15
16 Word graph kalimat 7 ... 15
17 Word graph kalimat 8 ... 16
18 Word graph kalimat 9 ... 16
19 Word graph kalimat 10 ... 16
20 Word graph kalimat 11 ... 16
21 Word graph kalimat 12 ... 17
22 Word graph kalimat 13 ... 17
23 Word graph kalimat 14 ... 17
24 Word graph kalimat 15 ... 17
25 Word graph kalimat 16 ... 17
26 Word graph kalimat 17 ... 17
27 Word graph kalimat 18 ... 17
28 Word graph kalimat 19 ... 18
29 Word graph kalimat 20 ... 18
30 Word graph kalimat 21 ... 18
31 Word graph kalimat 22 ... 18
32 Word graph kalimat 23 ... 19
33 Word graph kalimat 24 ... 19
34 Word graph kalimat 25 ... 19
35 Word graph kalimat 26 ... 19
ix
37 Word graph kalimat 28 ... 20
38 Word graph kalimat 29 ... 20
39 Word graph kalimat 30 ... 20
40 Word graph kalimat 31 ... 20
41 Word graph kalimat 32 ... 20
42 Word graph kalimat 33 ... 21
43 Word graph kalimat 34 ... 21
44 Word graph kalimat 35 ... 21
45 Penggabungan verteks relasi PAR ... 22
46 Penggabungan verteks relasi SUB ... 22
47 Relasi SUB yang direduksi ... 22
48 Penggabungan verteks relasi CAU... 23
49 Analisis hubungan searah... 23
50 Graf gabungan relasi PAR, SUB, CAU ... 23
51 Pemetaan konsep teks 1 Lampiran 1 (Source of stress among college students) ... 26
52 Pemetaan konsep teks 2 Lampiran 5 (The minority college students)... 38
53 Pemetaan konsep teks 3 Lampiran 8 (Stress and college students)... 40
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman 1 Teks 1 (Source of stress among college students)... 322 Daftar relasi-relasi pada teks ... 33
3 Analisis PAR pada teks ... 33
4 Daftar konsep-konsep... 34
5 Teks 2 (The minority college students) ... 34
6 Daftar kata benda dan total kemunculannya ... 35
7 Daftar konsep-konsep... 36
8 Daftar kata benda dan total kemunculannya ... 36
9 Daftar konsep-konsep... 37
10 Pemetaan konsep teks 2 “The minority college students” ...38
11 Teks 3 (Stress and college students) ... 39
1.1 Latar Belakang Penelitian
Pengetahuan diperlukan sebagai dukungan dalam menumbuhkan rasa percaya diri maupun sikap dan perilaku setiap hari, sehingga dapat dikatakan bahwa pengetahuan merupakan fakta yang mendukung tindakan seseorang. Di sisi lain, pengetahuan dapat meningkatkan kualitas sumberdaya manusia. Salah satu pernyataan teori Ausubel (Dahar (1988: 149) dalam Anwar (2010)) menyatakan bahwa “faktor yang terpenting adalah pengetahuan awal”. Dari pernyataan-pernyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa pengetahuan memiliki peranan yang penting dalam kehidupan.
Pengetahuan dapat diperoleh dari berbagai sumber, salah satunya dari teks. Teks yang digunakan dalam penelitian ini adalah teks berbahasa Inggris. Jenis-jenis teks dalam bahasa Inggris antara lain procedure, recount, narrative, description, news item, report, analytical exposition, spoof, hortatory exposition, discussion, dan review (Risqi 2010). Namun, pembahasan dibatasi pada teks recount text dan hortatory exposition.
Matematika sebagai salah satu bidang ilmu pengetahuan pun memiliki peran besar untuk menyelesaikan permasalahan terkait teknik menangkap pengetahuan. Hal ini dikarenakan Matematika tidak hanya sebatas hitung-menghitung saja. Pada penelitian ini, bidang Matematika yang digunakan berfokus pada aspek logika. Beberapa teknik menangkap pengetahuan secara matematis, antara lain metode Knowledge Graph (KG), metode Concept Mapping (CM), metode Conceptual Graph (CG), dan metode Semantic Network (SN). Dalam karya ilmiah ini, metode yang akan digunakan adalah metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM).
Menurut Hoede & Nurdiati (2008b), metode Knowledge Graph (KG) pertama kali muncul pada tahun 1982 dengan tahap awal yang bertujuan merepresentasikan pengetahuan dalam bentuk “expert system”. Bentuk ini berkembang pada akhir tahun ’80-an d’80-an diaplikasik’80-an pada ilmu medical d’80-an sosial. Pada tahap selanjutnya, teori KG diperluas untuk merepresentasikan bahasa alami. Awal perkembangannya pada tahun 1982, bahasa yang digunakan adalah bahasa Inggris. Dalam beberapa tahun ini, sedang dikembangkan penelitian metode Knowledge
Graph (KG) untuk dokumen berbahasa Indonesia, sebagai contoh penelitian-penelitian terdahulu analisis masalah kemiskinan menggunakan konsep KG yang awalnya menentukan problem area yang berisi informasi masalah kemiskinan dari sebuah teks dan dilanjutkan menentukan
background knowledge untuk
menginterpretasikan teks yang digunakan (Ikhwati A 2007), perancangan aturan perangkuman beberapa pengertian untuk menjelaskan istilah (Oktantrika DW 2010), dan perancangan aturan abstraksi suatu teks berbahasa Indonesia menggunakan konsep kata benda (Febriatmoko D 2011). Dalam karya ilmiah ini, metode Knowledge Graph (KG) yang digunakan adalah metode yang telah dikerjakan oleh Febriatmoko (2011) dengan menggunakan konsep kata benda. Hal ini dikarenakan kata benda merupakan salah satu kelas kata yang paling banyak muncul dalam suatu teks atau dokumen-dokumen. Namun teks yang digunakan adalah teks berbahasa Inggris.
Selain metode Knowledge Graph (KG), metode lain yang akan dibahas adalah metode Concept Mapping (CM). Zaini (2007: 175) dalam Asmarandani (2010) menyatakan bahwa pembelajaran dengan peta konsep dapat mengembangkan kemampuan mensintesis informasi menjadi satu, dapat mengembangkan kemampuan berpikir secara holistik untuk melihat keseluruhan dan bagian-bagian, mengembangkan kecakapan dan strategi belajar, mengembangkan kemampuan belajar konsep-konsep dan teori-teori serta mengembangkan kemampuan membuat kesimpulan-kesimpulan dalam suatu pembahasan. Oleh karena itu, pada metode ini, konsep-konsep yang telah ditentukan akan disusun secara hierarki agar dapat melihat keseluruhan dan bagian-bagiannya dengan melihat tingkat keinklusifannya.
Salah satu jenis pengetahuan adalah ilmu psikologi yang mempelajari perilaku manusia. Salah satu perilaku manusia adalah stres. Dari berbagai sumber dikatakan bahwa stres telah banyak menyerang manusia di bumi ini. Stres kerap kali disebut sebagai penyebab masalah kesehatan nomor satu. Di samping itu, stres dapat juga menyebabkan bersikap buruk terhadap orang-orang sekitar, walau pun sebenarnya stres juga dapat menjadi dorongan bagi individu tertentu (Hanun 2010).
Dalam karya ilmiah ini, batasan objek pengetahuan adalah stres pada mahasiswa. Objek ini dipilih dengan alasan bahwa mahasiswa merupakan salah satu sumber daya manusia yang penting. Apabila seorang mahasiswa mengalami stres, tentu saja akan berpengaruh terhadap produktivitas yang menurun, konsentrasi yang pecah, mudah sakit, angka absensi yang meningkat, dan juga mudah terserang penyakit.
Dalam Greenberg (2002), salah satu penelitian terkait tentang stres pada mahasiswa adalah “College Chronic Life Stress Survey” oleh Towbes dan Cohen pada tahun 1996. Penelitian ini berfokus pada frekuensi stres yang kronis pada kalangan mahasiswa. Mereka menyimpulkan bahwa mahasiswa cenderung mudah untuk berada dalam tingkatan stres yang kronis. Hal ini disebabkan oleh pengalaman dan kemampuan mereka dalam mengatur perubahan perkembangan yang terjadi dalam diri mereka. Sebagai mahasiswa, mereka masih tergolong kurang pandai dalam menghadapi permasalahannya dibandingkan dengan orang dewasa yang sudah lebih berpengalaman. Oleh karena itu, pengetahuan tentang sumber-sumber stres merupakan hal yang penting.
Dengan demikian, metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM) akan digunakan sebagai teknik menangkap pengetahuan dari teks yang hasilnya berupa representasi pengetahuan dengan topik sumber-sumber stres pada mahasiswa. Kedua metode ini akan dianalisis sebagai dasar untuk merancang aturan atau membangun sistem
yang dapat menampilkan intisari suatu pengetahuan secara otomatis.
1.2 Tujuan Penelitian Tujuan umum:
mengetahui perbandingan metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping (CM) dari berbagai jenis teks.
Tujuan khusus:
a menangkap pengetahuan dari teks berbahasa Inggris dengan metode Knowledge Graph (KG) dan metode Concept Mapping (CM),
b membandingkan hasil tangkapan pengetahuan dengan menggunakan metode KG dan metode CM.
1.3 Ruang Lingkup Penelitian
Ruang lingkup penelitian ini antara lain: a pengetahuan yang digunakan adalah teks
berbahasa Inggris dengan jenis recount text dan hortatory exposition,
b pengetahuan yang akan dibahas adalah sumber-sumber stres pada mahasiswa, c metode Knowledge Graph (KG) yang
digunakan adalah konsep kata benda, d metode Concept Mapping (CM) yang
digunakan berupa struktur yang hierarki, e manfaat dari penelitian ini digunakan
sebagai bahan untuk merancang sistem abstraksi suatu teks yang otomatis.
II TINJAUAN PUSTAKA
1 Pengetahuan 1.1 Definisi
a Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.
b Pengetahuan adalah apa yang diketahui atau hasil dari pekerjaan tahu.
c Dalam encyclopedia of philosophy, dijelaskan bahwa definisi pengetahuan adalah kepercayaan yang benar (knowledge is justified true belified). d Dalam kamus filsafat, dijelaskan bahwa
pengetahuan (knowledge) adalah proses kehidupan yang diketahui
manusia secara langsung dari kesadarannya sendiri.
1.2Jenis-jenis Pengetahuan
a Pengetahuan langsung (immediate) adalah pengetahuan langsung yang hadir dalam jiwa tanpa melalui proses penafsiran dan pikiran.
b Pengetahuan taklangsung (mediate) adalah hasil dari pengaruh interpretasi dan proses berpikir serta pengalaman- pengalaman yang lalu.
c Pengetahuan inderawi (perceptual) adalah sesuatu yang dicapai dan diraih melalui indera-indera lahiriah. Sebagai contoh kita menyaksikan satu pohon, batu, atau kursi, dan objek-objek ini yang masuk ke alam pikiran melalui indera penglihatan akan membentuk pengetahuan kita,
d Pengetahuan konseptual (conceptual) Pengetahuan konseptual juga tidak terpisah dari pengetahuan inderawi. Pikiran manusia secara langsung tidak dapat membentuk konsepsi-konsepsi tentang objek-objek dan perkara-perkara eksternal tanpa berhubungan dengan alam eksternal. Alam luar dan konsepsi saling berpengaruh satu dengan lainnya dan pemisahan di antara keduanya merupakan aktivitas pikiran,
e Pengetahuan universal (universal) Pengetahuan universal mencakup individu-individu yang berbeda.
1.3Hakekat Pengetahuan
Hakekat pengetahuan adalah sesuatu yang hadir dan terwujud dalam jiwa dan pikiran seseorang dikarenakan adanya reaksi, persentuhan, dan hubungan dengan lingkungan dan alam sekitarnya.
1.4Sumber Pengetahuan
a Intuisi, b Rasional,
pengetahuan yang berasal dari akal misal proses belajar, diskusi, mengajar,
c Indera,
indera merupakan alat dan sumber pengetahuan,
d Wahyu,
wahyu diyakini sebagai sumber ilmu karena wahyu merupakan buatan Tuhan.
(Yani 2011)
1.5 Jenis-jenis Teks Berbahasa Inggris Menurut Risqi (2010), jenis-jenis teks berbahasa Inggris beberapa di antaranya adalah:
a recount text b hortatory exposition
Teks dengan jenis recount text bertujuan menceritakan kembali suatu kejadian atau pengalaman pada masa lampau. Struktur dari teks ini terdapat tiga bagian yaitu:
a orientation: menggambarkan ide utama yang akan dibahas,
b events: berupa penjabaran kejadian yang diceritakan,
c reiteration: kesimpulan dari seluruh isi
Teks dengan jenis recount pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain: - terdapat kata-kata yang menunjukan
orang, tempat, dan waktu,
- memiliki kata chronological connection seperti then, first,
- memiliki linking verb seperti was, were,
- memiliki action verbs seperti play, sing,
- menggunakan pola simple past tense. (Marpudin 2010)
Teks dengan jenis hortatory exposition bertujuan meyakinkan pembaca tentang bagaimana baik dan tidaknya suatu permasalahan. Teks dengan jenis ini memiliki struktur sebagai berikut:
a thesis: mengenalkan ide suatu topik yang akan dibahas,
b argument: pendapat-pendapat yang mendukung ide utama, dan
c recommendation: berupa saran dari penulis terhadap suatu permasalahan.
(Agustien HIR et al. 2005)
Teks dengan jenis ini, pada umumnya memiliki ciri-ciri antara lain:
- fokus pada penulis,
- menggunakan kata benda abstrak, - menggunakan action verbs,
- menggunakan thinking verb seperti feel, hope,
- menggunakan modal verb seperti may, must, should,
- menggunakan temporal connective seperti firstly, secondly,
4
- menggunakan evaluative word seperti important, valuable,
- menggunakan passive voice, dan - menggunakan pola simple present
tense.
(Marpudin 2010)
1.6 Ilmu Psikologi
Ilmu psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari perilaku manusia dan proses mental.
(Alim 2009)
1.7 Stres
Definisi-definisi tentang stres antara lain sebagai berikut:
a stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar (Depdiknas 2008), b menurut Hardjana 1994 dalam Syofia
(2010), menyatakan bahwa stres adalah ketidakmampuan mengatasi ancaman yang dihadapi mental, fisik, emosional, dan spiritual manusia, yang pada suatu saat dapat mempengaruhi kesehatan fisik manusia tersebut,
c menurut Selye dalam Syofia (2010), menyatakan bahwa stres adalah segala situasi dengan tuntutan nonspesifik mengharuskan seorang individu untuk merespon atau melakukan tindakan, d menurut Yosep (2007) dalam Syofia
(2010), stres adalah hal yang melekat pada kehidupan siapa saja dalam bentuk tertentu, dalam kadar berat ringan yang berbeda dan dalam jangka panjang pendek yang tidak sama, pernah atau akan mengalaminya dan tidak seorang pun bisa terhindar dari padanya.
1.8 Jenis-jenis Stres
Macam-macam stres menurut psikologis manusia menurut Hanun (2010)
antara lain:
a stres kepribadian (personality stress) adalah stres yang dipicu oleh masalah dalam diri seseorang yang berhubungan dengan cara pandang terhadap masalah dan atas kepercayaan dirinya,
b stres psikososial (psychosocial stress) adalah stres yang dipicu oleh hubungan relasi dengan orang lain di sekitarnya atau akibat situasi sosial lainnya, misalnya lingkungan baru dan masalah keluarga,
c stres bioekologi (bioecological stress) adalah stres yang dipicu oleh dua hal. Pertama, yaitu ekologi atau lingkungan seperti polusi dan cuaca, sedangkan kedua adalah akibat kondisi biologisnya, misal demam,
d stres pekerjaan (job stress) adalah stres yang dipicu oleh pekerjaan seseorang seperti persaingan jabatan, tekanan pekerjaan, deadline, terlalu banyak pekerjaan.
1.9 Stres pada Mahasiswa
a Mahasiswa baru
- perubahan gaya hidup.
Perubahan gaya hidup dapat terjadi ketika pertama kali menjadi mahasiswa karena dituntut untuk mandiri. Tidak seperti halnya ketika masih berada di bangku sekolah yang semua kebutuhan diurus oleh orang tua,
- tekanan untuk mendapat nilai yang tinggi.
Tekanan nilai yang tinggi termasuk menjadi sumber stres pada mahasiswa. Nilai tinggi yang diperebutkan adalah nilai A,
- tugas yang menumpuk.
Tugas yang menumpuk pada mahasiswa salah satunya adalah beban kuliah yang merupakan tuntutan akademis di kampus (Syofia 2010),
- relasi dengan orang.
Menurut Syofia (2010), relasi dengan orang salah satunya dengan teman kuliah merupakan salah satu penyebab stres pada mahasiswa yang sering kali berkaitan dengan perasaan sendiri (kesepian), dan
- penyakit b Mahasiswa lama
- karir dan kampus.
Semakin lama menjadi mahasiswa, maka tidak menutup kemungkinan
untuk meniti karir selama menjadi mahasiswa. Namun, terkadang beban di karir dan beban di kampus tidak seimbang, sehingga menyebabkan terjadinya stres.
- keluarga dan kampus
Tidak banyak dari pihak keluarga yang memiliki respon yang positif saat seorang mahasiswa yang kuliah sekaligus meniti karir, dan
- kurangnya rasa percaya diri.
c Mahasiswa minoritas
Mahasiswa yang mendapatkan sebutan minoritas pada umunya adalah mereka yang memiliki anggota yang sedikit, misalnya teman-teman satu angkatannya telah lulus, sedangkan ia masih berada di lingkungan kampus. Mahasiswa dalam kategori ini pun tidak menutup kemungkinan mengalami stres. Sumber-sumbernya antara lain bahasa sebagai alat komunikasinya dengan lingkungan sekitar, cara mengikuti di kelas kuliah, dan tekanan untuk penampilan yang baik dari keluarga.
(Greenberg 2002) Di sisi lain, sumber-sumber stres pada mahasiswa dapat disebabkan pada saat mahasiswa mengerjakan skripsi. Selain stres, perasaan yang dirasakan pada saat menyusun tugas akhir adalah takut bahkan sampai frustasi dan sampai bunuh diri. Telah banyak contoh kasus mahasiswa yang menjadi lama dalam penyelesaian studinya karena terganjal masalah tugas akhirnya.
(Subekti 2009 dalam Syofia 2010).
2 Teknik Menangkap Pengetahuan 2.1 Knowledge Graph
Teori Knowledge Graph atau teori KG adalah jenis sudut pandang baru yang digunakan untuk menggambarkan bahasa manusia.
(Zhang 2002) 2.2 Relasi-relasi Dasar KG
Beberapa definisi dari relasi-relasi yang akan digunakan dalam melakukan
analisis teks menurut teori KG adalah sebagai berikut:
1 Relasi Kausalitas (CAU).
Relasi ini digunakan untuk menunjukkan hubungan sebab dan akibat, sesuatu yang menyebabkan sesuatu yang lain.
2 Relasi Kesederajatan (EQU).
Relasi ini digunakan untuk menjelaskan konsep yang sederajat atau sama.
3 Relasi yang Bertautan (SUB).
Relasi ini digunakan untuk menunjukkan jika terdapat dua buah token dan salah satunya merupakan bagian dari lainnya.
4 Relasi Kesamaan (ALI).
Relasi ini digunakan bila antara dua token terdapat elemen-elemen yang sama.
5 Relasi Perbedaan atau
Ketidaksamaan (DIS).
Relasi ini digunakan untuk menggambarkan bahwa antara dua token tidak ada hubungannya. Jika A DIS B, maka A
B
.
6 Relasi Attributive (PAR).
Relasi digunakan untuk menjelaskan bahwa satu elemen merupakan sifat dari elemen lainnya.
7 Relasi yang Berurutan (ORD). Hubungan ini menjelaskan bahwa dua benda memiliki urutan satu sama lain. Umumnya urutan ini berkaitan dengan waktu dan tempat, tetapi juga bisa digunakan untuk mengungkapkan hubungan “<” yang dikenal dalam matematika.
8 Relasi Ketergantungan Informasi (SKO).
Informasi mengenai sesuatu bergantung pada sesuatu yang lain. Relasi-relasi di atas disebut delapan tipe hubungan biner, sedangkan empat frame relationship antara lain:
1 Focusing on a situation : FPAR 2 Negation on situation : NEGPAR 3 Possibility on situation : POSPAR 4 Necessity on situation : NECPAR
(Zhang 2002)
2.3 Chunk Indicator
Chunk merupakan potongan kalimat atau potongan ucapan pada waktu
6
seseorang bicara. Chunk indicator dalam bahasa Inggris dengan teori KG antara lain:
1 Pairs of comma’s, comma, period yaitu tanda baca yang menunjukkan pemisahan kalimat.
2 Auxiliary verbs yaitu kata kerja bantu yang secara gramatikal berfungsi membentuk atau memberi tambahan arti pada kalimat. Auxiliary verbs terdiri dari tiga macam yaitu to be (be, is, am, was, were, being, been), to do (do, does, did), dan to have (have, has, had).
3 Reference words yaitu kata yang menunjukkan “apa yang dirujuk dari sebuah teks”, misal that, the, dan which.
4 Jumps, jumps terjadi ketika dua kata tidak dapat dihubungkan. Contoh: apabila terdapat kata “the cat” dan “cat the”, maka “cat the” tidak dapat dihubungkan karena kata “the” pada umumnya diikuti oleh kata benda seperti kata “the cat”. Oleh sebab itu, kata “cat the” harus diletakkan pada chunk yang berbeda.
5 Preposition yaitu kata yang menunjukkan hubungan antara dua benda atau lebih. Misalnya in, on, at, next on, behind, dan in front of.
(Zhang 2002 dalam Hoede dan Nurdiati 2008a) Hoede dan Nurdiati (2008a) menambahkan chunk indicator yaitu: 6 Kata-kata dalam logika (logic word)
misalnya “and”, “or”, “if-then”. 2.4 Kata benda
Kata benda adalah kata yang mengacu pada manusia, binatang, benda, dan konsep atau pengertian. Contohnya murid, burung, kursi, dan kemiskinan. Ciri-ciri kata benda adalah sebagai berikut:
dalam kalimat yang predikatnya berupa kata kerja, kata benda cenderung
menduduki fungsi subjek, objek, atau pelengkap,
kata benda tidak dapat diingkarkan dengan kata “tidak”,
kata benda dapat diingkarkan dengan kata “bukan”,
kata benda umumnya dapat diikuti oleh kata sifat, baik secara langsung maupun diantarai oleh kata “yang”.
Berdasarkan bentuknya, kata benda dapat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu:
kata benda dasar adalah kata benda yang hanya terdiri atas satu morfem, kata benda turunan, terbagi atas:
- kata benda berimbuhan, - kata benda bereduplikasi,
- kata benda yang berasal dari berbagai kelas karena proses, - kata benda yang mengalami proses
pemajemukan.
Berdasarkan wujudnya, kata benda dibedakan atas:
kata benda konkret adalah kata benda yang dapat dilihat wujud fisiknya, contoh dompet, botol, penghapus, kertas,
kata benda abstrak adalah kata benda yang wujud fisiknya tidak dapat dilihat, contoh kebenaran, kemajuan, perbukuan, persatuan.
(Waridah 2008) 2.5 Pemetaan Konsep (Concept Mapping)
Pemetaan konsep adalah salah satu teknik berupa diagram yang menunjukkan hubungan antarkonsep yang direpresentasikan secara visual.
(Zeilik 2011)
Sumber lain terkait dengan definisi pemetaan konsep (Concept Mapping) yaitu peta konsep adalah suatu ilustrasi grafis yang konkret yang dapat menunjukkan bagaimana suatu konsep berhubungan atau terkait dengan konsep-konsep lain yang termasuk kategori yang sama.
(Hamza 2009)
2.6 Ciri-Ciri Peta Konsep
1 Peta konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkan konsep-konsep dan proposisi-proposisi suatu bidang studi. 2 Suatu peta konsep merupakan suatu
gambar dua dimensi dari suatu bidang studi atau suatu bagian dari bidang studi. 3 Tidak semua konsep memiliki bobot
yang sama. Ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebih inklusif daripada konsep-konsep lain.
4 Hierarki.
III METODE PENELITIAN
1 Praproses
Pada tahap praproses, kegiatan-kegiatan yang dilakukan adalah mengumpulkan literatur-literatur terkait yaitu:
a. metode KG, literatur utama berasal dari skripsi terkait, jurnal ilmiah, dan buku. Skripsi utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian terdahulu Abstraksi Teks Berbahasa Indonesia Menggunakan Teori Knowledge Graph (Febriatmoko 2011). Metode yang terdapat dalam skripsi tersebut akan dikerjakan dengan menggunakan teks berbahasa Inggris.
b. metode CM, literatur utama pada metode ini tidak jauh berbeda seperti metode KG, yaitu berasal dari skripsi-skripsi terkait, jurnal ilmiah, serta aktivitas searching melalui akses internet. Sumber utama untuk metode CM adalah metode yang bersumber dari Shaka dan Bilner (1997) dalam Anwar (2010).
c. teks berbahasa Inggris dengan tema “sumber-sumber stres pada mahasiswa” diperoleh dari buku terkait dan juga jurnal melalui akses internet. Teks yang diperoleh sebanyak tiga buah dengan jenis yang berbeda-beda. Ketiga teks tersebut berjudul sebagai berikut:
1). “Sources of stress among college students”
2). “The minority college students” 3). “Stress and college students”
Selanjutnya, sebelum memasuki tahap kedua (tahap proses), maka ketiga teks tersebut diidentifikasi terlebih dahulu. Dalam mengidentifikasinya, maka pada masing-masing teks perlu dikenali ciri-cirinya, seperti pola kalimatnya atau kata-kata yang khas. Identifikasi jenis-jenis teks berbahasa Inggris dapat dilihat pada Bab II Tinjauan Pustaka. Flowchart untuk identifikasi jenis teks dalam komputer dapat dilihat pada Gambar 2. 2 Proses
Setelah tahap pertama selesai dilakukan, maka dilanjutkan ke tahap berikutnya. Pada tahap kedua ini, kegiatan yang dilakukan adalah mengolah teks yang dipilih dengan dua metode yaitu metode KG dan CM, dalam hal ini teks yang diolah sebanyak tiga buah. Langkah-langkah dari masing-masing metode adalah sebagai berikut:
a. Metode Knowledge Graph (KG)
Penentuan Kata Benda sebagai Konsep Dalam langkah ini, kata benda pada teks dikelompokkan berdasarkan kesamaan makna kata dan dihitung jumlah kemunculannya. Ketika suatu kata benda memiliki jumlah yang banyak kemunculannya dapat dikatakan bahwa kata tersebut memiliki arti yang penting pada suatu teks. Pada tahap ini akan digunakan threshold yaitu suatu batasan konsep yang akan digunakan untuk analisis karena tidak semua kata benda digunakan. Threshold yang digunakan adalah nilai lebih besar sama dengan 4.
Pembuatan Graf
Setelah melalui tahap kedua, maka langkah selanjutnya adalah pembuatan graf, kata benda yang dipilih sebagai konsep akan diberi label dan digunakan sebagai verteks untuk dibuat graf berarah sesuai hubungan antarverteks dengan menggunakan konsep Knowledge Graph (KG).
Analisis Graf
Analisis graf dilakukan dengan membandingkan keseluruhan graf tiap kalimat dan menentukan keterkaitan graf. Analisis yang dilakukan adalah analisis PAR, SUB, CAU, dan hubungan searah.
Analisis PAR yang dilakukan adalah menggabungkan dua buah kata benda untuk mendapatkan sebuah konsep baru yang kemudian akan digunakan sebagai verteks baru.
Analisis SUB dan CAU yang dilakukan adalah menggunakan prinsip logika matematika, yaitu
1 apabila A SUB B dan B SUB C, maka A SUB C.
2 apabila A SUB B dan B SUB A, maka A = B.
3 apabila A CAU B dab B CAU A, maka A CAU C.
Analisis hubungan searah, menurut Hoede dan Nurdiati (2008a) dapat direduksi dengan menggunakan hukum penambahan. Dalam Febriatmoko (2011), hukum penambahan yang dilakukan sebatas relasi SUB dan CAU saja. Untuk relasi PAR, pereduksian bergantung pada konteks kalimat (PAR dan CAU, PAR dan SUB).
8
metode KG metode CM
Penggabungan Graf
Graf yang terbentuk setelah proses analisis akan digabung menjadi sebuah graf berukuran besar. Graf yang akan digambarkan hanya graf yang memiliki relasi PAR, CAU, dan SUB sesuai hasil analisis (Febriatmoko 2011). b. Metode Concept Mapping (CM)
Membaca materi yang dipelajari
Awal dari metode pemetaan konsep adalah membaca materi secara keseluruhan agar kita memiliki pengetahuan awal.
Menentukan konsep-konsep penting Setelah memiliki pengetahuan awal, selanjutnya kita menentukan konsep-konsep penting yang diperoleh dari pengetahuan yang ditangkap.
Konsep-konsep yang sudah dipilih disusun berurutan
Konsep paling umum diletakkan paling atas dan diurut ke bawah sesuai dengan tingkat inklusifnya disusun secara vertikal,
Untuk menghubungkan dua atau lebih konsep yaitu konsep yang inklusif dengan konsep yang kurang inklusif digambarkan di bawahnya, maka akan diperoleh suatu bentuk hierarki pada peta konsep
Kata penghubung harus digunakan untuk menghubungkan antarkonsep secara horizontal yang menggunakan garis tanda panah yang menuju pada konsep yang terkait dengannya.
(Shaka dan Bilner 1997 dalam Anwar 2010)
Hubungan antarkonsep dapat dirumuskan dengan menghubungkan frasa atau kata hubung (Yolanda 2009).
3 Analisis Kedua Metode
Pada tahap ketiga ini, akan dilakukan analisis dari kedua metode yang dapat ditinjau dari aspek proses, aspek hasil, dan tujuan jangka panjang yang selanjutnya dirangkum dalam kelebihan dan kekurangan setiap metode yang digunakan. Aspek proses dapat dilihat dari interpretasinya dan kemudahan dalam penggunaan kedua metode.
Metode penelitian karya ilmiah ini dapat dilihat pada bagan sebagai berikut:
studi literatur
identifikasi jenis teks
pengolahan teks
menentukan kata benda
mengelompokkan kata benda (sinonim)
menghitung jumlah kemunculan kata benda
mempelajari keseluruhan materi
menentukan konsep-konsep penting
menyusun konsep-konsep penting secara berurutan
1
ya
tidak i = i+1
menggambarkan tiap kalimat dalam graf
menghubungkan antarkonsep dengan kata hubung menganalisis graf (analisis
PAR, SUB, CAU)
menggabungkan graf
analisis perbandingan kedua metode
Gambar 1 Bagan metode penelitian.
mulai input teks membaca identifikasi ke-i valid menentukan identifikasi ke-i pesan error jenis teks selesai
Gambar 2 Flowchart identifikasi jenis teks. menentukan konsep kata
benda (threshold >=4)
menggambarkan konsep-konsep secara hierarki
2 1
10
IV HASIL DAN PEMBAHASAN
1 Praproses
Pada tahap praproses ini, telah ditemukan sejumlah literatur yang terkait dengan metode KG, metode CM, jenis-jenis teks berbahasa Inggris dengan tema “sumber-sumber stres pada mahasiswa”, identifikasi jenis-jenis teks berbahasa Inggris. Literatur-literatur tersebut disajikan dalam Bab VI Daftar Pustaka. Literatur-literatur yang kerap digunakan sebagai bahan penelitian dalam karya ilmiah ini bersumber dari:
penelitian yang telah dikerjakan oleh Hoede dan Nurdiati (2008).
buku yang dikarang oleh Zhang (2002), skripsi yang telah dikerjakan oleh
Febriatmoko (2011),
Sebelum memasuki tahap proses, berikut akan diidentifikasi terlebih dahulu jenis-jenis teks yang akan digunakan sebagai bahan penelitian. Ciri-ciri dari setiap teks telah dijelaskan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka dengan subbab 1.5 Jenis-Jenis Teks Berbahasa Inggris. Identifikasi setiap teks adalah sebagai berikut:
a teks 1 yang terdapat pada Lampiran 1. Identifikasi:
- terdapat kata pengenal orang yaitu “participants were 100 students”, pengenal tempat yaitu “Midwestern university”, dan pengenal waktu yaitu “mid sized” pada paragraf pertama, - terdapat kata chronological connection
yaitu “while”,
- terdapat linking verbs yaitu “was, were”, - pola kalimat teks tersebut adalah simple
past tense.
Berdasarkan identifikasi tersebut, maka teks 1 termasuk jenis “recount text”. Di samping itu, dalam teks 1 diceritakan kembali kejadian yang telah terjadi pada masa lampau, sehingga hal ini merupakan tujuan dari “recount text” yaitu menceritakan kembali kejadian yang telah berlalu.
b teks 2 yang terdapat pada Lampiran 5. Identifikasi:
- pada paragraf kedua, terdapat kata yang menunjukan penulis bercerita tentang sesuatu hal yang ditunjukkan dengan kata ganti “I”,
- terdapat modal verb yaitu “may”, terutama pada paragraf terakhir,
- menggunakan pola simple present tense.
Berdasarkan identifikasi tersebut, maka teks 2 termasuk jenis “hortatory exposition”. Selain identifikasi tersebut, dalam teks tersebut penulis lebih banyak menyampaikan pendapatnya. Hal ini ditunjukkan dengan adanya modal verb yaitu “may”.
c teks 3 yang terdapat pada Lampiran 11. Identifikasi:
- terdapat kata pengenal orang pada setiap paragraf kecuali paragraf terakhir,
- terdapat linking verbs yaitu “was”,
- pola kalimat teks tersebut adalah simple past tense.
Teks 3 memiliki jenis yang sama dengan teks 1 yaitu “recount text” karena selain identifikasi-identifikasi yang telah dijelaskan, teks tersebut menceritakan kembali kejadian pada masa lampau yang bertujuan memberikan informasi kepada pembaca.
Seiring dengan perkembangan bidang teknologi, diharapkan komputer dapat membantu dalam mengidentifikasi sebuah teks. Oleh sebab itu, dibuatlah perancangan aturan untuk mengidentifikasi jenis-jenis teks. Perancangan yang dibuat adalah perancangan aturan untuk jenis “recount text” dan “hortatory exposition”. Berikut perancangan aturan masing-masing:
a perancangan aturan “recount text” 1 menginputkan sebuah teks sembarang, 2 melakukan pengecekan kata pengenal
orang, tempat, dan waktu,
Pada saat proses pengecekan tersebut, maka komputer akan memberikan dua kemungkinan, yaitu ketika komputer valid dalam membacanya, maka komputer akan menentukan kata-kata tersebut dan memberikan hasilnya. Akan tetapi, ketika komputer tidak valid dalam membacanya, maka akan menampilkan “error message”,
3 melakukan pengecekan kata
chronological connection,
Penjelasan proses ketiga ini sama dengan penjelasan pada proses kedua dan juga berlaku untuk proses-proses berikutnya. Komputer akan memberikan dua kemungkinan, yaitu ketika valid dan ketika tidak valid,
4 melakukan pengecekan kata-kata yang tergolong lingking verbs,
5 melakukan pengecekan pola kalimat yang berupa simple past tense,
6 setelah melalui proses kedua hingga proses kelima beserta hasilnya, maka komputer akan memberikan output berupa “recount text”.
b perancangan aturan “hortatory exposition” 1 menginputkan sebuah teks sembarang, 2 melakukan pengecekan kata-kata yang
menunjukan fokus pada penulis. Pada umumnya, kata-kata menunjukan fokus pada penulis menggunakan kata ganti penulis sendiri, seperti “I”, “my”,
3 melakukan pengecekan kata-kata yang menunjukan “modal verbs”, terutama pada paragraf terakhir karena jenis teks ini pada umumnya paragraf terakhir merupakan rekomendasi dari penulis terhadap suatu topik tertentu,
4 melakukan pengecekan pola kalimat yang berupa simple present tense, 5 memberikan output berupa “hortatory
exposition”.
2 Proses
Setelah mengidentifikasi setiap teks, maka langkah selanjutnya memasuki tahap proses. Proses ini terdiri dari mengolah
teks dengan dua metode yaitu metode Knowledge Graph (KG) dan Concept Mapping (CM). Setiap teks akan diproses sesuai dengan urutannya, yaitu teks 1, teks 2, dan teks 3.
Berikut adalah proses analisis teks 1 dengan jenis “recount text”:
a Metode Knowledge Graph (KG). Penentuan Kata Benda sebagai Konsep Langkah awal dari metode ini adalah menentukan kata benda sesuai kesamaan makna (sinonim) dilanjutkan penghitungan kemunculannya dalam teks tersebut. Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya dapat dilihat pada Tabel 1. Setelah itu, dilakukan penentuan threshold untuk membatasi penggunaan konsep. Nilai threshold yang digunakan adalah lebih besar sama dengan 4. Daftar kata benda setelah dibatasi dengan nilai minimal 4 dapat dilihat pada Tabel 2. Konsep-konsep yang sudah dibatasi diberi label dan digunakan sebagai verteks. Verteks yang terdapat pada teks 1 sebanyak enam belas (16) buah. Antarverteks dihubungkan dengan relasi berdasarkan metode Knowledge Graph (KG). Dalam penelitian ini, relasi yang digunakan adalah
relasi PAR, relasi SUB, dan relasi CAU (Febriatmoko 2011).
Dalam penentuan kata benda, pada setiap kalimat digunakan chunk indicator yang dikutip dari Zhang (2002) dalam Hoede dan Nurdiati (2008a). Chunk indicator ini digunakan untuk menentukan frasa kata benda dari setiap kalimat (Febriatmoko 2011). Akan tetapi, berlaku juga untuk kata benda, karena frasa kata benda merupakan kesatuan dari beberapa kata benda. Apabila diperoleh frasa kata bendanya, selanjutnya ditentukan kata benda yang kemudian dicocokkan dengan daftar verteks yang ada. Setiap kalimat diberi chunk indicator sesuai dengan ketentuan yang dijelaskan pada Bab 2 Tinjauan Pustaka subbab 2.3 Chunk Indicator. Pemberian chunk indicator pada setiap kalimat dengan memberi penomoran sesuai dengan ketentuan. Misal pada teks 1 kalimat 1: “The Student Stress Survey was|2 used to determine the major sources of stress among|5 college student.|1”
Pada kalimat 1, aturan chunk indicator yang digunakan adalah aturan nomor 2, aturan nomor 5, dan aturan nomor 1. Aturan nomor 2 menunjukkan bahwa dalam kalimat tersebut terdapat “auxiliary verbs” yang ditunjukkan dengan kata “was”. Aturan nomor 5 menunjukkan bahwa dalam kalimat 1 terdapat kata yang termasuk “preposition” yang ditunjukkan dengan kata “among”. Aturan nomor 1 menunjukkan bahwa dalam kalimat 1 terdapat tanda baca yang ditunjukkan dengan tanda titik.
Berdasarkan chunk indicator dari kalimat 1, maka diperoleh frasa kata benda sebagai berikut:
a the student stress survey, b the major sources of stress, dan c college student.
Setelah itu, dari setiap frasa kata benda ditentukan kata bendanya seperti “student stress”, “survey”, “major”, “source”, “stress”, dan “college student”. Kemudian, keseluruhan kata benda tersebut dicocokkan dengan Tabel 2 untuk dijadikan verteks yang akan digunakan dalam analisis graf. Apabila kata benda terdapat dalam daftar verteks, maka kata benda tersebut dapat digambarkan word graph-nya. Jika tidak, maka word graph kata benda tidak digambarkan.
12
Tabel 1 Daftar pengelompokan kata benda dan total kemunculannya
kata benda total kata benda total
source, stressors 23 drug, alcohol 2
college student, students,
21
Midwestern university 1
college, nonstudent peers top five 1
chronic stress, stressful, life stress 16 gender 1
survey, findings, studies
9
age 1
research, study mid size 1
scale, items, level 9 year 1
academic, school academic, outside academic,
9
participants 1
academic requirements, transferring school assessment 1
problem, conflict, fight, trouble, difficulties 8 frequency 1
life, live 7 purpose 1
environment, environmental 6 activities 1
relation, relationship, interaction 6 respondent 1
interpersonal 5 self esteem 1
intrapersonal 5 basis 1
major 5 change 1
events, spesific events 5 increased 1
situations, spesific situation 4 car 1
daily hassles 4 loneliness 1
100, six, seven, three 4 potential 1
student stress 3 classrooms 1
sleeping habits 3 pressure 1
person, superior, faculty member 3 degree 1
eating habits 3 spring semester 1
friend, girlfriend, boyfriend 3 1997 1
money, financial 2 evaluation 1
computer 2 university setting 1
vacation, breaks 2 reaction 1
family, parents 2 work load 1
paper, test 2 new responsibilities 1
weekly, first year 2 programs 1
good grades 2 stress management 1
assignment, homework 2 stress perception 1
time, time pressure 2 major stress 1
topic, issue 2
Tabel 1 menunjukkan bahwa
keseluruhan kata benda yang terdapat dalam teks 1 yang berjudul “Sources of stress among college student”. Keseluruhan kata benda dalam Tabel 1 sudah melalui proses pengelompokan berdasarkan kesamaan maknanya. Sebelum menentukan konsep yang digunakan, dalam hal ini penentuan
threshold, untuk mempermudah
pemilihannya, maka kata benda yang telah dikelompokkan disusun berurutan berdasarkan total kemunculannya. Hal ini dapat mempermudah dalam penentuan threshold yaitu nilai total kemunculannya yang lebih besar sama dengan 4.
PAR
PAR b Pembuatan graf
Verteks-verteks yang sudah terdaftar selanjutnya akan dibentuk graf pada tiap kalimat. Langkah-langkah pembentukan graf meliputi pembentukan word graph berdasarkan frasa kata benda dan pemotongan dengan chunk indicator. Setelah word graph terbentuk, selanjutnya setiap verteks dicocokkan dengan Tabel 2. Pembentukan graf ini disesuaikan dengan hubungan antarkalimatnya dan kata penghubungnya. Hal ini dilakukan untuk menerapkan konsep KG (Febriatmoko 2011). Berikut analisis setiap kalimat:
Kalimat 1: “The Student Stress Survey was|2 used to determine the major sources of stress among|5college student.|1”
Berdasarkan chunk indicator dari kalimat 1, maka diperoleh frasa kata benda sebagai berikut:
a the student stress survey, b the major sources of stress, dan c college student.
Selanjutnya, setiap frasa kata benda tersebut dianalisis untuk pembentukan word graph-nya. Berikut analisisnya:
a the student stress survey
Kata “the” hanya berfungsi untuk menunjukkan suatu kata benda yang pasti, karena kata tersebut selalu diikuti dengan kata benda. Kata benda yang terdapat dalam frasa kata benda “the student stress survey” adalah “student stress” dan “survey” yang dihubungkan dengan relasi PAR. Kata “student ” dan “stress” tidak dapat dipisahkan karena keduanya memiliki makna berbeda, sehingga digambarkan dalam satu konsep.
Berikut pembentukan word graph frasa kata benda (a):
b the major sources of stress
Sama halnya dengan poin (a) bahwa kata “the” hanya berfungsi untuk menunjukkan suatu kata benda yang pasti. Kata “major sources” merupakan pelengkap dari kata benda utama “stress”, maka hubungan yang tepat bagi kedua kata “major sources” dan “stress” adalah PAR. Berikut pembentukan word graph:
c college student
Frasa kata berasal dari dua kata yaitu kata “college” dan “student” yang memiliki makna yang berbeda, maka kedua kata tersebut dapat dituliskan menjadi satu kesatuan yaitu “college student”. Berikut pembentukan word graph:
Setelah melakukan analisis dari setiap frasa kata benda dalam kalimat dan menggambarkan word graph-nya, maka word graph dari kalimat 1 dapat digambarkan sebagai berikut:
Tabel 2 Daftar verteks dan total kemunculannya
label kata benda total label kata benda total
v1 source, stressors 23
v7 fight, trouble, difficulties v2 college student, students,
21
problem, conflict, 8
college, nonstudent peers v8 life, live 7
v3 chronic stress, stress, stressful, life stress 16 v9 environment, environmental 6 v4 survey, findings, studies
9
v10 relation, relationship, interaction 6
research, study v11 100, 40, six, seven, three, five 6
v5 scale, items, level 9 v12 intrapersonal, internal 5
v6
academic, school,
9
v13 events, spesific events 5
outside academic, transferring school v14 interpersonal 5
academic requirements v15 daily hassles 4
v16 situations, spesific situation 4
college student
student stress survey
stress major source
Gambar 3 Word graph a kalimat 1.
Gambar 4 Word graph b kalimat 1.
14 SUB CAU SUB PAR SUB SUB SUB PAR SUB SUB SUB PAR PAR PAR PAR CAU SUB SUB SUB
Gambar 11 Word graph verteks kalimat 3. PAR
Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “student stress survey” memiliki hubungan sebab akibat dengan “major source stress”, karena pada kalimat 1 antara kedua frasa kata tersebut terdapat kata kerja “used to determine”, sehingga hubungan antara keduanya adalah CAU. Pada umumnya apabila terdapat kata kerja, maka hubungan yang tepat adalah CAU. Di sisi lain, “college student” dan “major source stress” memiliki hubungan SUB, karena “college student” merupakan salah satu topik yang dibahas, sehingga “college student” merupakan bagian dari “major source stress”.
Setelah word graph dari kalimat 1 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan word graph dari kalimat 1 dengan verteks yang telah ditentukan (Tabel 2), kata “student stress” dan “major source” tidak termasuk ke dalam daftar verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 1 dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “survey used to determine stress among college student.”
Untuk kalimat-kalimat berikutnya, proses menggambarkan word graph sama seperti analisis pada kalimat 1. Berikut word graph masing-masing kalimat:
Kalimat 2: “The scale consisted of 40 potentially stressful situations.|1”
Word graph dari kalimat 2 dapat digambarkan sebagai berikut:
Setelah word graph dari kalimat 2 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan verteks yang telah ditentukan, kata “student stress” dan “major source” tidak termasuk ke dalam daftar verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 2 dapat digambarkan sebagai berikut:
Dari gambar tersebut, informasi yang didapat adalah “stressful situations is part of scale”. Kata “scale” merujuk pada “major source stress among college student” pada kalimat sebelumnya.
Kalimat 3: “The scale addressed interpersonal,|1 intrapersonal,|1 academic,|1 and|6environmental source of stress. |1”
Word graph dari kalimat 3 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kata “environmental ” adalah kata sifat bagi kata “source” (dalam bahasa Indonesia, sumber stress yang berasal dari lingkungan) dan kata “source” adalah pelengkap bagi kata “stress”, sehingga hubungan yang tepat adalah PAR. Di sisi lain, kata “interpersonal”, “intrapersonal”, “academic”, dan “environmental source of stress” adalah bagian dari “scale” yang dibahas, sehingga hubungan yang tepat adalah SUB.
Word graph dari kalimat 3 adalah sebagai berikut: SUB v4 v2 v5 v16 v3 scale situations stressful scale interpersonal intrapersonal academic environmental stress PAR source v12 v5 v14 v3 v9 v6 v1 stress major source
student stress survey
college student
v3
Gambar 6 Word graph kalimat 1.
Gambar 7 Word graph verteks kalimat 1.
Gambar 8 Word graph kalimat 2.
Gambar 9 Word graph verteks kalimat 2.
life SUB SUB PAR PAR SUB SUB PAR SUB PAR SUB PAR SUB PAR SUB PAR PAR SUB SUB SUB PAR SUB PAR SUB PAR PAR SUB
Gambar 14 Word graph kalimat 5.
Gambar 15 Word graph kalimat 6.
Gambar 16 Word graph kalimat 7. Dari gambar di atas, informasi yang
diperoleh adalah “scale of stressful situations such as interpersonal, intrapersonal, academic, and environmental source of stress.”
Kalimat 4: “The items in|5 the scale were|2 also|3 classified as either|3 daily hassles or|6 major life events. |1”
Word graph dari kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kata “major” tidak termasuk konsep karena “major” merupakan kata sifat. Kata “daily hassles” digambarkan dalam satu kata karena memiliki arti berbeda pada kedua kata pembentuknya. Setelah word graph dari kalimat 4 terbentuk, langkah selanjutnya adalah mencocokkan dengan verteks yang telah ditentukan, sehingga word graph dari kalimat 4 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 5: “Participants were|2100 students at|5a mid sized,|1Midwestern university and|6 varied in|5 year in|5 school,|1 age,|1 gender,|1 and|6major.|1”
Word graph dari kalimat 5 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 6: “Overall,|1 daily hassles were|2 reported more often than|3major life events,|1 with|5 intrapersonal sources of stress being|2 the most frequently reported source.|1”
Word graph dari kalimat 6 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 7: “The top five sources of stress were;|1change in|5sleeping habits,|1vacations or|6 breaks,|1 change in|5 eating habits,|1 increased work load,|1 and|6 new responsibilities.|1”
Word graph dari kalimat 7 dapat digambarkan sebagai berikut:
events items scale daily hassles v8 v13 v15 daily hassles source stress source life events intrapersonal v15 v1 v3 v1 v12 v13 v8 SUB stress source five breaks vacations work load eating habits sleeping habits increasing v11 v2 v11 v3 v1 SUB SUB PAR PAR participants gender age mid sized school year Midwestern university 100 students v5 v5
Gambar 12 Word graph kalimat 4.
16 stress PAR PAR CAU SUB SUB SUB PAR SUB SUB SUB PAR SUB SUB PAR PAR SUB PAR SUB PAR CAU CAU PAR PAR Gambar 17 Word graph kalimat 8.
Gambar 18 Word graph kalimat 9.
Gambar 19 Word graph kalimat 10.
Gambar 20 Word graph kalimat 11. Kalimat 8: “The findings from|5 this study
may be|2 further used to examine which|3 sources of stress cause|4 the highest levels of stress among|5 college students,|1 and|6 may be|2 helpful in|5 creating stress management programs.|1”
Word graph dari kalimat 8 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 9: “The dynamic relationship between|5 the person and|6 environment in|5 stress perception and|6reaction is|2 especially magnified in|5college students.|1”
Word graph dari kalimat 9 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 10: “The problems and|6 situations encountered by|5college students may|2differ from|5 those faced by|5 their|3 nonstudent peers.|1”
Word graph dari kalimat 10 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 11: “The environment in|5 which|3 college students live is|2quite different.|1”
Word graph dari kalimat 11 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 12: “While jobs outside of|4 the university setting involve|4their|3own sources of stress,|1 such as|3 evaluation by|5 superiors and|6 striving for goals,|1 the continuous evaluation that|3 college students are|2 subjected to,|1 such as|3 weekly tests and|6 papers,|1 is|2 one which|3 is|2 not often seen by|5non-students.|1”
Word graph dari kalimat 12 dapat digambarkan sebagai berikut:
survey study findings student stress stress management source level college student programs v4 v4 v1 v3 v5 v9 relationship person environment stress perception reaction college student SUB SUB CAU v10 v2 v2 nonstudent peers problems college student situations CAU v16 v2 v2 v7 CAU
college student live
environment v8 v2 v9 superior evaluation paper test
jobs outside university setting
stress
source college student
CAU CAU CAU PAR SUB SUB PAR SUB SUB PAR PAR SUB SUB PAR SUB SUB CAU CAU PAR PAR SUB EQU CAU PAR SUB
Gambar 21 Word graph kalimat 12.
Gambar 22 Word graph kalimat 13.
Gambar 23 Word graph kalimat 14.
Gambar 24 Word graph kalimat 15.
Gambar 25 Word graph kalimat 16.
Gambar 26 Word graph kalimat 17.
Gambar 27 Word graph kalimat 18. Kalimat 13: “The pressure to earn good
grades and|6to earn a degree is|2very high.|1” Word graph dari kalimat 13 dapat digambarkan sebagai berikut:
Karena semua konsep pada gambar di atas tidak termasuk dalam konsep yang memenuhi threshold, maka tidak ada word graph yang sesuai dengan verteks yang ditentukan. Kalimat 14: “Earning high grades is|2 not|4 the only source of stress for|5 college students.|1”
Word graph dari kalimat 14 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 15: “Other potential sources of stress include excessive homework,|1 unclear assignments,|1 and|6 uncomfortable classrooms.|1”
Word graph dari kalimat 15 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 16: “In addition to academic requirements,|1 relations with|4 faculty members and|6time pressures may|2 also be|2 sources of stress.|1”
Word graph dari kalimat 16 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 17: “Relationships with|5 family and|6 friends,|1 eating and|6 sleeping habits,|1 and|6 loneliness may|2 affect some students adversely.|1”
Word graph dari kalimat 17 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 18: “Assessment of stress levels in|5 college students is|2 a topic often examined by|5researchers.|1”
Word graph dari kalimat 18 dapat digambarkan sebagai berikut:
pressure
degree
grades stress source grades college v1 v3 v2 stress source homework classroom assignme v1 v3 stress source academic
requirement pressuretime
faculty member
relation
v1 v3 v10
relationship
family SUB friends
CAU student eating habits sleeping habits CAU loneliness v10 v2 assessment stress level college student topic researchers v3 v2 v1 v3 v2
18
PAR PAR
PAR
PAR PAR
PAR
SUB PAR CAU
PAR SUB SUB SUB SUB SUB PAR CAU SUB SUB CAU SUB SUB CAU CAU PAR PAR CAU PAR CAU PAR Gambar 28 Word graph kalimat 19.
Gambar 29 Word graph kalimat 20.
Gambar 30 Word graph kalimat 21.
Gambar 31 Word graph kalimat 22. Kalimat 19: “For example,|1 Towbes and|6
Cohen (1996) created|4 the College Chronic Life Stress Survey in|5 which|3 they|3 focused on|5 the frequency of chronic stress in|5 the lives of college students.|1”
Word graph dari kalimat 19 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 20: “This|3scale contains items that|3 persist across time to create stress,|1such as|3 interpersonal conflicts,|1 self-esteem problems,|1and|6money problems.|1”
Word graph dari kalimat 20 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 21: “They evaluated these stressors in|4relation to how many times a student had to deal with|4them on|4a weekly basis.|1”
Word graph dari kalimat 21 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 22: “They|3 found that|3 in|5 regard to chronic stress,|1 first-year students scored higher than|3other students.|1”
Word graph dari kalimat 22 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 23: “Similar studies have|2examined sources of stress among|5 both|3 undergraduate (Gadzella, 1994) and|6graduate students.|1”
Word graph dari kalimat 23 dapat digambarkan sebagai berikut:
survey college student stress life v4 v3 v2 v8 survey scale items time stress problems
self esteem money conflicts interpersonal v4 v14 v7 v7 v3 v5 researchers they stressors relation time student basis v10 v2 v1 researchers they stress
first year student scored studies sources students stress undergraduate graduate v2 v3
PAR CAU CAU PAR CAU PAR CAU PAR CAU CAU PAR CAU PAR PAR CAU CAU CAU PAR SUB SUB PAR SUB CAU PAR SUB PAR SUB CAU
Gambar 32 Word graph kalimat 23.
Gambar 33 Word graph kalimat 24.
Gambar 34 Word graph kalimat 25.
Gambar 35 Word graph kalimat 26.
Gambar 36 Word graph kalimat 27. Kalimat 24: “While|5 many specific events
and|6 situations have been|2 implicated as|3 stressors for|5 college students,|1 more research is|2needed to investigate|4the nature of these stressors for|5college students,|1and|6 which|3 stressors are|2 most prevalent in|5 college students lives.|1”
Word graph dari kalimat 24 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 25: “It|3 is|2 unclear whether|3 most stressors result from|5 interpersonal relationships or|6academics.|1”
Word graph dari kalimat 25 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 26: “In addition,|1 research is|2 needed to clarify whether|3these stressors are|2 mostly daily hassles or|6 major live events.|1”
Word graph dari kalimat 26 dapat digambarkan sebagai berikut:
Kalimat 27: “The purpose of this study was|2 to determine what|3sources of stress are|2the most prevalent among|5 college students,|1 and|6 to examine|4 the nature of these stressors.|1”
Word graph dari kalimat 27 dapat digambarkan sebagai berikut:
v3 v1 events situations stressors college students life v13 v2 v1 v8 stressors relationship interpersonal academic it life college students v2 v8 v1 v10 v14 v6 stressors daily hassles events
live reserach v16 v15 v8 v13 v1 purpose study stress sources college students v4 v1 v3 v2 v2