• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI TESIS. Oleh RIKA DIRGANTARI NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI TESIS. Oleh RIKA DIRGANTARI NIM :"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN

KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU

KABUPATEN SUKABUMI

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat

Untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung

Oleh

RIKA DIRGANTARI

NIM : 95003213

Program Magister

Pengembangan Sumber Daya Air

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG

2005

(2)
(3)

iii

ABSTR AK

PEMODELAN OPTIMASI ALOKASI AIR

SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CISOKAN

Oleh :

IRENE IRMAMUTI 95003211

Departemen Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung

Air adalah sumber kehidupan dan mengambil peranan yang penting dalam menunjang aktifitas manus ia. Perkembangan yang terjadi di Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Cisokan memerlukan sarana dan prasarana yang memadai, termasuk ketersediaan air. Sub DAS Cisokan merupakan salah satu Sub DAS Citarum di Provinsi Jawa Barat. Sungai Cisokan mempunyai pote nsi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Sub DAS Cisokan. Agar dapat dipenuhi kebutuhan air ini maka ketersediaan airnya harus mencukupi dan hal ini diatur dengan pengelolaan alokasi air.

Ketersediaan air dihitung dengan menggunakan model hujan limpasan National

Rural Electrical Cooperation Agency (NRECA) dengan memanfaatkan data

curah hujan bulanan dan evapotranspirasi bulanan dikarenakan data debit bulanan Sungai Cisokan kurang lengkap. Sedangkan untuk analisis alokasi air aplikasin ya mengembangkan alokasi air secara optimal dengan metode Linear Programing (LP) dan membagikannya ke daerah layanan dengan mempertimbangkan kondisi lapangan. Model alokasi air yang digunakan adalah Water Resources

Management Model (WRMM). WRMM dikembangkan oleh Alberta Environment

di Kanada. Model ini dikembangkan sebagai perangkat perencanaan untuk pemanfaatan sumber daya air, dengan pendekatan daerah aliran sungai. Prioritas alokasi air ditentukan dengan sistem poin penalt i dan teknik program linier digunakan untuk meminimumkan jumlah seluruh penalti.

Ada dua alternatif prioritas alokasi air di Sub DAS Cisokan. Prioritas pertama adalah memberikan tingkat layanan yang sama dan atau berdasarkan peraturan perundangan yang berlaku, dimana air baku untuk air bersih dan irigasi eksisting adalah merupakan prioritas pertama.

Setelah didapatkan solusi yang optimal, dilakukan analisis dampak alokasi air menurut dua prioritas utama yang telah ditetapkan tersebut, lalu memberikan rekomendasi kebijakan prioritas untuk alokasi air berdasarkan hasil WRMM tersebut. Berdasarkan hasil perhitungan WRMM didapat alternatif prioritas yang

(4)

iii

terpilih, yaitu dengan memberikan pelayanan alokasi air sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku yaitu berdasarkan Undang-U ndang RI No. 7 tahun 2004 tentang Sumber Daya Air.

(5)

iii

ABSTRACT

WATER ALLOCATION OPTIMATION MODEL FOR CISOKAN RIVER BASIN

By :

IRENE IRMAMUTI 95003211

Departement of Civil Engineering Bandung Institute of Technology

Water is source of life and has an important role to support human activities. Development in Cisokan River Basin need quality infrastructure support, including water availability. Cisokan River Basin is one of Citarum River Basin in West Java Province. Cisokan River has a potent to use to fulfill raw water for Cisokan River Basin. To cover water demand with enough water supply, it can be managed with water allocation.

Water availability is calculated by National Rural Electrical Cooperation Agency (NRECA) run off rain fall model using monthly rain fall and monthly evapotranspiration data because monthly discharge data is not complete enough. For water allocation analysis in Cisokan River Basin, the application is to develop water allocation optimally with Linear Programming Method (LP) and to distribute to service area which consider field condition. One of water allocation models is Water Resources Manageme nt Model (WRMM). The WRMM was developed by Alberta Environment in Canada. It is a large computer model, developed as a planning tool for water resources utilization, with a river basin being the fundamental unit of study. Water allocation priorities are defined by a penalty point system and an LP technique is used to minimize the over all penalty. There are two alternatives of priorities for water allocation in Cisokan River Basin. The first is giving same service for all demands and the second is according to water resources regulation, which is raw water for water supply and existing irrigation are the first priority for water allocation.

Analyze about water allocation impact according to two alternatives of priorities will be done after optimal solution reached. The chosen priority can be

recommended for the best water allocation application. According to WRMM result, the chosen priority for water allocation in Cisokan River Basin is giving service according to water resources regulation.

(6)

iii

PEMODELAN OPTIMASI ALOKASI AIR SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI CISOKAN

Dengan semakin meningkatnya perkembangan seluruh aspek kehidupan, sebagai dampak laju pertumbuhan penduduk dan pembangunan di suatu daerah, maka meningkat pula kebutuhan dan tuntutan pelayanan air yang memerlukan pengelolaan alokasi air. Sungai Cisokan yang merupakan anak Sungai Citarum yang mempunyai potensi yang dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air baku di Sub Daerah Aliran Sungai (Sub DAS) Cisokan. Agar dapat dipenuhi kebutuhan air ini maka ketersediaan airnya harus mencukupi dan hal ini diatur dengan pengelolaan alokasi air.

Pengelolaan alokasi air ini diperlukan terutama apabila terjadi pada musim kering, hal tersebut akan memberikan dampak konflik kepentingan terhadap penguna air (para stake holder ). Konflik kepentingan ini dapat diminimalkan dengan memberikan prioritas pemberian air yang dapat diterima (tingkat kepuasan pengguna air) yang sama. Hal tersebut tentunya dapat dimodelkan dengan misalnya memberikan tingkat layanan yang sama dan atau berdasarkan peraturan

(7)

iii

perundangan yang berlaku. Salah satu model alokasi air yang dapat diterapkan adalah Water Resources Management Model (WRMM). Model WRMM pada dasamya merupakan neraca air yang menitik beratkan pada distribusi air, yaitu mensimulasikan kebijaksanaan operasi alokasi air dan dampaknya terhadap debit aliran di seluruh sistem tata air. Dengan model ini dapat dilakukan optimasi alokasi air berdasarkan prioritas yang telah ditetapkan.

Setelah didapatkan solusi yang optimal dilakukan analisis dampak alokasi air menurut dua prioritas utama yang telah ditetapkan tersebut, lalu memberikan rekomendasi kebijakan prioritas untuk alokasi air berdasarkan hasil WRMM tersebut.

(8)

ix

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... iii

PEDOMAN PENGGUNAAN TESIS ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR LAMPIRAN ... x

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG ... xvi

Bab I Pendahuluan ... 1

I.1 Latar Belakang ... 1

I.2 Maksud dan Tujuan ... 2

I.3 Ruang Lingkup ... 3

I.4 Sistematika Pembahasan ... 3

Bab II Tinjauan Pust aka ... 4

II.1 Proyeksi Penduduk ... 4

II.2 Perhitungan Hujan ... 6

II.3 Teori Ketersediaan Air ... 9

II.3.1 Metode Rasional ... 9

II.3.2 Model NRECA ... 10

II.3.3 Metode Pengukuran Langsung ... 14

II.4 Model Debit Stokastik ... 14

II.4.1 Proses Markov ...………. 15

II.4.2 Formula Box-Cox ... 18

II.5 Kebutuhan Air ... 19

II.5.1 Prediksi Kebutuhan Air ... 19

II.5.2 Kebutuhan Air Bersih ………... 20

II.5.3 Kebutuhan Air Industri ……….. 20

(9)

ix

II.5.5 Kebutuhan Air Perikanan ……….… 22

II.5.6 Kebutuhan Air Maintenance Flow ………... 22

II. 6 Alokasi Air ... 23

II.6.1 Proses Alokasi Air ... 24

II.6.2 Pemodelan Alokasi Air ... 26

II.6.3 Water Resources Management Model (WRMM) ………… 28

II.7 Skematisasi Tata Air ... 32

Bab III Lokasi Studi ... 34

III.1 Kondisi Umum Wilayah Studi ... 34

III.2 Kondisi Topografi ... ... 36

III.3 Tata Guna Lahan ... 36

III.4 Kependudukan ... 38

III.5 Kondisi Hidroklimatologi ... 38

III.5.1 Iklim ... 38

III.5.2 Curah Hujan ... 39

III.6 Debit Sungai ... 43

III.7 Irigasi ... 44

III.8 Perikanan ... 45

Bab IV Metodologi ………...…. 46

IV.1 Pola Pikir Pelaksanaan Studi ...………... 46

IV.2 Pengumpulan Data ...……… 47

IV.3 Pengolahan Data ... 49

Bab V Analisis dan Pembahasan ……….. 50

V.1 Proyeksi Penduduk ………... 50

V.2 Ketersediaan Air ...……… 51

V.2.1 Pembagian Sub DAS ... ……… 51

V.2.2 Hujan Kawasan ... 52

V.2.3 Kalibrasi Parameter Model NRECA ... 53

V.2.4 Debit Aliran Sintetis Hasil NRECA ... 54

V.2.5 Perkiraan Ketersediaan Air Mendatang ... 57

V.3 Kebutuhan Air ... 65

(10)

ix

V.3.2 Kebutuhan Air Irigasi ... 66

V.3. 3 Kebutuhan Air Perikanan ... 67

V.4 Neraca Air ... 68

V.4.1 Prioritas Pelayanan yang Sama …………... 69

V.4.2 Prioritas Berdasarkan Undang-Undang SDA No. 7 Tahun 2004 …... 81

V.5 Skematisasi Tata Air ... 93

V.6 Optimasi Alokasi Air dengan WRMM ... 96

V.6.1 Resume Simulasi Alokasi Air ... 99

V.6.2 Dampak Alokasi Air Menurut Dua Alternatif Prioritas 122

V.6.3 Rekomendasi Kebijakan Prioritas Alokasi Air yang Dapat Diterima ... 124

Bab VI Kesimpulan dan Saran ... 125

VI.1 Kesimpulan ... 125

VI.2 Saran ... 126

(11)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

A Hujan Areal Catchment Area 128

B Debit Sintetis Hasil NRECA 154

C Debit Sintetis Hasil Markov 180

D SCF Tingkat Pelayanan Sama 204

(12)

xiii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1 Diagram Model Hujan Limpasan NRECA ……… 10

Gambar II.2 Diagram Proses Alokasi Air Sebagai Suatu Proses Umpan Balik …… 26

Gambar III. 1 Lokasi Kajian Sub DAS Cisokan ……….. 35

Gambar III. 2 Jenis dan luas lahan P enutup pada DAS Cisokan ……… 37

Gambar III. 3 Lokasi Pos Curah Hujan ……… 42

Gambar IV.1 Pola Pikir Pelaksanaan Studi ... 48

Gambar V.1 Grafik Proyeksi Jumlah Penduduk Kabupaten Cianjur dan Kabupaten Bandung di dalam Sub DAS Cisokan ... 51

Gambar V.2 Grafik Hasil Kalibrasi DAS Cisuru ... 54

Gambar V.3 Grafik Debit Sintetis Bulanan Sub DAS Cisokan Tengah ... 57

Gambar V.4 Grafik Probabilitas Debit Sungai Cisokan Di Hulu Bendung Cisuru ... 62

Gambar V.5 Grafik Perbandingan Debit Historis, Debit Sintetis Hasil NRECA dan Debit Sintetis Hasil Mar kov ... 64

Gambar V.6 Grafik Kebutuhan Air Bersih Tahun 2004-2030 ... 66

Gambar V.7 Grafik Neraca Air Kondisi Eksisting di DAS Bendung Cisuru... 68

Gambar V.8 Grafik Neraca Air Node 603 Cisuru Kondisi Eksisting ... 69

Gambar V.9 Neraca Air Bulanan Node 603 Cisuru Kondisi Eksisting... 70

Gambar V.10 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Kondisi Eksisting ... 70

Gambar V.11 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Kondisi Eksisting ... 71

Gambar V.12 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Kondisi Eksisting ... 71

Gambar V.13 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Kondisi Eksisting... 71

Gamba r V.14 Grafik Neraca Air Node 603 Cisuru Tahun 2010... 72

Gambar V.15 Neraca Air Bulanan Node 603 Cisuru Tahun 2010 ... 72

Gambar V.16 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2010... 73

Gambar V.17 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2010... 73

Gambar V.18 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2010 ... 73

Gambar V.19 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2010 ... 74

Gambar V.20 Grafik Neraca Air Node 603 Bendung Cisuru Tahun 2015... 74

Gambar V.21 Neraca Air Bulanan Node 603 Bendung Cisuru Tahun 2015... 75

(13)

xiii

Gambar V.23 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2015... 76

Gambar V.24 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2015... 76

Gambar V.25 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2015... 77

Gambar V.26 Grafik Neraca Air Node 603 Bendung Cisuru Tahun 2025... 77

Gambar V.27 Neraca Air Bulanan Node 603 Bendung Cisuru Tahun 2025……... 78

Gambar V.28 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2025 ... 78

Gambar V.29 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2025…... 78

Gambar V.30 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2025...…… 79

Gambar V.31 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2025……... 79

Gambar V.32 Grafik Neraca Air Node 603 Cisuru Proyeksi Tahun 2030... 80

Gambar V.33 Neraca Air Bulanan Node 603 Cisuru Proyeksi Tahun 2030... 80

Gambar V.34 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2030. ... 80

Gambar V.35 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2030... 81

Gambar V.36 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2030…... 81

Gambar V.37 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2030…... 81

Gambar V.38 Grafik Neraca Air Node 603 Cisuru Kondisi Eksisting ...….. 82

Gambar V.39 Neraca Air Bulanan Node 603 Cisuru Kondisi Eksisting... 83

Gambar V.40 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Kondisi Eksisting... 83

Gambar V.41 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Kondisi Eksisting... 84

Gambar V.42 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Kondisi Eksisting... 84

Gambar V.43 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Kondisi Eksisting... 84

Gambar V.44 Grafik Neraca Air Node 603 Cisuru Tahun 2010 ... 85

Gambar V.45 Neraca Air Bulanan Node 603 Cisuru Tahun 2010 ... 85

Gambar V.46 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2010... 86

Gambar V.47 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2010... 86

Gambar V.48 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2010... 86

Gambar V.49 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2010... 87

Gambar V.50 Grafik Neraca Air Node 603 Bendung Cisuru Tahun 2015... 87

Gambar V.51 Neraca Air Bulanan Node 603 Bendung Cisuru Tahun 2015... 88

Gambar V.52 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2015... 88

Gambar V.53 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2015... 88

Gambar V.54 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2015... 89

Gambar V.55 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2015... 89

(14)

xiii

Gambar V.57 Neraca Air Bulanan Node 603 Cisuru Tahun 2025... 90

Gambar V.58 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2025... 90

Gambar V.59 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2025... 91

Gambar V.60 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2025... 91

Gambar V.61 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2025... 91

Gambar V.62 Grafik Neraca Air Node 603 Cisuru Tahun 2030... 92

Gambar V.63 Neraca Air Bulanan Node 603 Cisuru Tahun 2030... 92

Gambar V.64 Grafik Neraca Air Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2030... 93

Gambar V.65 Neraca Air Bulanan Node 672 Cisokan Hilir Tahun 2030... 93

Gambar V.66 Grafik Neraca Air Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2030... 94

Gambar V.67 Neraca Air Bulanan Node 683 Cisokan Hilir Tahun 2030... 94

Gambar V.68 Skematisasi Tata Air Sub DAS Cisokan ... 95

Gambar V.69 Skematisasi Sistem Tata Air ... 99

Gambar V.70 Resume Simulasi Alokasi Air Kondisi Eksisting ... 101

Gambar V.71 Resume Simulasi Alokasi Air Tahun 2010 ……... 103

Gambar V.72 Resume Simulasi Alokasi Air Tahun 2015 ... 105

Gambar V.73 Resume Simulasi Alokasi Air Tahun 2025 ... 107

Gambar V.74 Resume Simulasi Alokasi Air Tahun 2030 ... 109

Gambar V.75 Resume Simulasi Kondisi Eksisting……... 111

Gambar V.76 Simulasi Tahun 2010………... 113

Gambar V.77 Resume Simulasi Tahun 2015………. 115

Gambar V.78 Resume Simulasi Tahun 2025………. 117

Gambar V.79 Resume Simulasi Tahun 2030………. 119

Gambar V.80 Grafik Perbandingan Pemenuhan Kebutuhan Air Berdasarkan Dua Alternatif Prioritas ... 121

(15)

xv

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel II.1 Penggunaan air untuk berbagai ukuran industri ... 13

Tabel II.2 Penggunaan Air untuk berbagai Ukuran Industri ... 21

Tabel II.3 Harga Perkolasi (P) menurut USDA ... 22

Tabel II. 4 Besarnya nilai koefisien tanaman menurut FAO ... 22

Tabel II.5 Nama dan Kode Komponen Tata Air dalam WRMM ... 31

Tabel III.1 Luas Lahan dan Prosentasenya Terhadap Luas Seluruh DAS Cisokan ... 36

Tabel III.2 Lokasi pengamatan data klimatologi dan curah hujan . ... 39

Tabel III.3 Curah Hujan Rata-Rata Bulanan (mm) Tahun 1951 – 1979 ... 39

Tabel III.4 Curah Hujan Bulanan (mm) Tahun 1983 – 1987 ... 40

Tabel III.5 Data Debit Rata-Rata Bulanan Sungai Cisokan ... 43

Tabel III.6 Debit Sungai Cisokan Lokasi Bendung Cisuru (m3/detik) … 43

Tabel III.7 Daerah Irigasi di Sub DAS Cisokan ... 44

Tabel III.8 Kebutuhan Air Irigasi di Sub DAS Cisokan (m3/detik) ... 44

Tabel V.1 Proyeksi Penduduk Sub DAS Cisokan ... 51

Tabel V.2 Luas Sub DAS (Catchment Area) pada DAS Cisokan ... 52

Tabel V.3 Persentase Bobot Hujan Pada Tiap Sub DAS ... 53

Tabel V.4 Ketersediaan Air setiap Cathment Area ……….. 55

Tabel V.5 Debit Sintetis Bulanan Sub DAS Cis okan Tengah ... 56

Tabel V.6 Parameter Statistik Debit Historis ... 57

Tabel V.7 Debit Bulanan Hulu Bendung Cisuru ... 58

Tabel V.8 Debit Hasil Transformasi Bendung Cisuru ... 59

Tabel V.9 Contoh Bilangan Acak Berdistribusi Normal ... 60

Tabel V.10 Debit Sintetis Bendung Cisuru Hasil Proses Markov ... 61

Tabel V.11 Perbandingan Parameter Statistik Debit Tahun 1951-1979 dengan Debit Tahun 2004-2030 Di Hulu Bendung Cisuru .... 63

Tabel V.12 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Sub DAS Cisokan ... 65

Tabel V.13 Kebutuhan Air Irigasi di Sub DAS Cisokan (m3/detik) ... 67

Tabel V.14 Kebutuhan Air Untuk Perikanan (m3/detik) ... 67

(16)

xv

Tabel V.16 Ketersediaan Air Setiap Catchment Area ... 95

Tabel V.17 Pembagian Zona dan Nilai Penalti Berdasarkan Prioritas Tingkat P elayanan yang sama ... 96

Tabel V.18 Pembagian Zona dan Nilai Penalti Berdasarkan Prioritas UU SDA No. 7/2004 ... 97

Tabel V.19 Resume Simulasi Alokasi Air Kondisi Eksisting ... 99

Tabel V.20 Resume Simulasi Tahun 2010 ... 101

Tabel V.21 Resume Simulasi Tahun 2015 ... 103

Tabel V.22 Resume Simulasi Tahun 2025 ... 105

Tabel V.23 Resume Simulasi Tahun 2030... 107

Tabel V.24 Resume Simulasi Kondisi Eksisting Menurut UU SDA... 109

Tabel V.25 Resume Simulasi Tahun 2010………... 111

Tabel V.26 Resume Simulasi Tahun 2015…………... 113

Tabel V.27 Resume Simulasi Tahun 2025………... 115

Tabel V.28 Resume Simulasi Tahun 2030………... 117

Tabel V.29 Hasil Simulasi Berdasarkan Dua Alternatif Prioritas ... 121

Tabel V.30 Waktu / Bulan Kekurangan Air Berdasarkan Alternatif Prioritas ... 123

(17)

xv

Tabel 3.1 Luas Lahan dan Prosentasenya Terhadap

Luas Seluruh DAS Cisokan

III - 3

Tabel 3.1 Lokasi pengamatan data klimatologi dan curah hujan III - 6

Tabel 3.2 Curah Hujan Rata-Rata Bulanan (mm) Tahun 1951 – 1979 III - 6

Tabel 3.3 Curah Hujan Bulanan (mm) Tahun 1983 – 1987 III - 7

Tabel 3.4 Data Debit Rata-Rata Bulanan Sungai Cisokan III - 10

Tabel 3.5 Debit Sungai Cisokan Lokasi Bendung Cisuru (m3/detik) III - 11

Tabel 3.6 Daerah Irigasi di Sub DAS Cisokan III - 11

Tabel 3.7 Kebutuhan Air Irigasi di Sub DAS Cisokan (m3/detik) III - 12

Tabel 5.1 Proyeksi Penduduk Sub DAS Cisokan V - 2

Tabel 5.2 Luas Sub DAS (Catchment Area) pada DAS Cisokan V - 3

Tabel 5.3 Persentase Bobot Hujan Pada Tiap Sub DAS V - 4

Tabel 5.4 Ketersediaan Air setiap Cathment Area pada Sub DAS Cisokan V - 6

Tabel 5.5 Debit Sintetis Bulanan Sub DAS Cisokan Tengah V - 6

Tabel 5.6 Parameter Statistik Debit Historis V - 8

Tabel 5.7 Debit Bulanan Hulu Bendung Cisuru V - 9

Tabel 5.8 Debit Hasil Transformasi Hulu Bendung Cisuru V - 10

Tabel 5.9 Contoh Bilangan Acak Berdistribusi Normal V - 11

Tabel 5.10 Debit Sintetis Hulu Bendung Cisuru Hasil Proses Markov V - 12

Tabel 5.11 Perbandingan Parameter Statistik Debit Tahun 1951-1979

dengan Debit Tahun 2004-2030 Di Hulu Bendung Cisuru V - 14

Tabel 5.12 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih Sub DAS Cisokan V - 16

Tabel 5.13 Kebutuhan Air Irigasi di Sub DAS Cisokan (m3/detik) V - 17

Tabel 5.14 Kebutuhan Air Untuk Perikanan (m3/detik) V - 14

(18)

xv V - 51

Tabel 5.16 Nama dan Kode Komponen Tata Air dalam Model WRMM V - 53

Tabel 5.17 Pembagian Zona dan Nilai Penalti Berdasarkan Prioritas V - 57

Tabel 5.18 Resume Simulasi Alokasi Air Kondisi Eksisting V - 57

Tabel 5.19 Resume Simulasi Tahun 2010

V - 59

Tabel 5.20 Resume Simulasi Tahun 2015

V - 61

Tabel 5.21 Resume Simulasi Tahun 2025

V - 63

Tabel 5.22 Resume Simulasi Tahun 2030

V - 65

Tabel 5.23 Resume Simulasi Kondisi Eksisting Berdasarkan UU No.7/2004 V - 67

Tabel 5.24 Resume Simulasi Tahun 2010

V - 69

Tabel 5.25 Resume Simulasi Tahun 2015

V - 71

Tabel 5.26 Resume Simulasi Tahun 2025

V - 73

Tabel 5.27 Resume Simulasi Tahun 2030

V - 75

Tabel 5.28 Hasil Simulasi Berdasarkan Dua Alternatif Prioritas V - 78

Tabel 5.29 Waktu / Bulan Kekurangan Air Berdasarkan Alternatif Prioritas V - 80

(19)

xv

Gambar V.80 Grafik Perbandingan Pemenuhan Kebutuhan Air Berdasarkan Dua Alternatif Prioritas ...121

Tabel V.29 Hasil Simulasi Berdasarkan Dua Alternatif Prioritas ...122

V.6.2 Dampak Alokasi Air Menurut Dua Alternatif Prioritas ……123

Tabel V.30 Waktu / Bulan Kekurangan Air Berdasarkan Alternatif Prioritas ...124

V.6.3 Rekomendasi Kebijakan Prioritas Alokasi Air yang Dapat Diterima ...125

(20)

125 BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

VI.1 Kesimpulan

Dari hasil perhitungan dan analisis pada bab-bab sebelumnya, selanjutnya dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Proyeksi kebutuhan air bersih sampai dengan tahun 2030 adalah 1.985,2 liter/detik. Kebutuhan irigasi dan perikanan dianggap tetap dengan asumsi tidak ada peningkatan dan pengembangan daerah irigasi.

2. Dilakukan perhitungan debit sintetis menggunakan NRECA, karena keterbatasan data debit yang ada, dengan input hujan areal tahun 1951 sampai dengan 1979 dan evapotranspirasi potensial bulanan.

3. Dilakukan perhitungan Metode Markov dan Thomas -Fierring, untuk memprediksi debit sintetis kedepan, sehingga didapat debit sintetis dari tahun 2004 sampai dengan tahun 2030.

4. Ketersediaan air di hulu Bendung Cisuru denga n debit andalan 80% adalah terendah sebesar 1. 79 m3/detik pada bulan September dan tertinggi 26.59 m3/detik pada bulan Januari.

5. Perhitungan optimasi alokasi air berdasarkan alternatif prioritas pelayanan yang sama , pada kondisi eksisting simulasi dengan menggunakan WRMM pasok air tercukupi untuk irigasi hingga 95.4% pada Bendung Cisuru, Bendung Susukange dan Bendung Citalib. Sedangkan pemenuhan air terkecil sebesar 72.8% pada Bendung Gunung Lanjing. Untuk air bersih dan perikanan memenuhi diatas 90%. Pada proyeksi 2010, 2015, 2025 dan 2030 terdapat hasil pemenuhan kebutuhan air yang hampir sama yaitu untuk irigasi rata-rata maksimum 95.4% pada Bendung Cisuru, Bendung Susukange dan Bendung Citalib. Sedangkan pemenuhan air terkecil sebesar 72.8% pada Bendung Gunung Lanjing. Untuk air bersih dan perikanan memenuhi diatas 90%.

6. Berdasarkan alternatif prioritas UU SDA No. 7/2004, pada kondisi eksisting simulasi dengan menggunakan WRMM pasok air tercukupi untuk irigasi hingga 97.2% terutama di Bendung Susukangede selain

(21)

126

pada Bendung Cisuru, dan Bendung Citalib. Sedangkan pemenuhan air terkecil sebesar 74.1% pada Bendung Gunung Lanjing. Untuk air bersih memenuhi hingga mencapi 100% dan perikanan memenuhi diatas 95%. Pada proyeksi 2010, 2015, 2025 dan 2030 terdapat hasil pemenuhan kebutuhan air yang hampir sama yaitu untuk irigasi rata-rata maksimum 98.8% terutama pada Bendung Cipanyusulan selain pada Bendung Cisuru, Bendung Susukange dan Bendung Citalib. Sedangkan pemenuhan air terkecil sebesar 72.8% pada Bendung Gunung Lanjing. Untuk air bersih memenuhi rata-rata 99.77% dan perikanan memenuhi antara 94% – 96%.

7. Berdasarkan pelayanan yang sama pada node 603 bendung Cisuru , node kebutuhan air bersih 683 dan node 672 kebutuhan perikanan, kekurangan air terjadi pada bulan Juli, Agustus dan Oktober. Kebutuhan air bersih terutama mengalami kekurangan pada bulan Juli dan Agustus.

8. Berdasarkan UU SDA No.7/2004 pada node 603 bendung Cisuru , node kebutuhan air bersih 683 dan node 672 kebutuhan perikanan, kekurangan air terjadi pada bulan Juli, Agustus dan Oktober. Kebutuhan air bersih terutama mengalami kekurangan hanya pada bulan Agustus.

VI.2 Saran

Dari hasil pembahasan dikemukakan beberapa saran yaitu :

1. Berdasarkan hasil simulasi WRMM, untuk daerah Sub DAS Cisokan alternatif pelayanan alokasi air dengan UU SDA No. 7/2004 akan memberikan hasil lebih optimum

2. Dengan kondisi kebutuhan air pada bulan Juli sampai dengan Oktober tidak bisa dipenuhi, maka pola tanamnya harus disesuaikan yaitu dengan pola tanam padi-padi- palawija (sesuai dengan SK Bupati).

3. Kebutuhan domestik di masa mendatang perlu diperhatikan mengingat pada sistem ini air banyak terpakai untuk irigasi.

(22)

127

DAFTAR PUSTAKA

1. Alberta Environmental Protection (1993), Wa ter Resources Management

Model Progra m Description, Canada.

2. Proyek Peningkatan Irig asi dan Pengelolaan Sumberdaya Air di Jawa (2000),

Pedoman Umum Penggunaan Model Alokasi Air WRMM, PT. Virama Karya

asosiasi dengan Mott McDonald Ltd, Jakarta.

3. Adidarma, W. (1996), Teknik Perhitungan Ketersediaan Air, Bandung. 4. Soemarto, C.D. (1993), Hidrologi Teknik , Erlangga, Jakarta

5. Departemen Permukiman dan Prasarana Wilayah, Direktor at Jenderal Sumber Daya Air (2003), Pedoman Penentu an Kebutuhan Air Baku Rumah Tangga, Perkotaan dan Industri, Jakarta.

6. Subarkah, I. (1980), Hidrologi untuk Perencanaan Bangunan Air, Idea Dharma, Bandung.

7. Soewarno (1991), Hidrologi, Pengukuran dan Pengelolaan Daerah Aliran

Sungai, Bandung.

8. Hatmoko, W. (1993), Optimization Techniques in Water Resources

Management, in 25 Years Hydrological Developments in Indonesia , National

Committee for IHP-UNESCO, Bandung.

9. Hatmoko, W. (2001), Real Time Water Allocation Modelling and River

Ecosystem, Proceeding of International Symposium on Fishway and Tropical

River Eco-hydraulics, IAHR, Yogyakarta.

10. Warpani, S. (1984), Analisis Kota dan Dearah , ITB, Bandung

11. J. Supranto. M. (1989), Statistik Teori dan Aplikasi, Erlangga, Jakarta

12. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber

Referensi

Dokumen terkait