• Tidak ada hasil yang ditemukan

SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI TESIS. Oleh RIKA DIRGANTARI NIM :

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU KABUPATEN SUKABUMI TESIS. Oleh RIKA DIRGANTARI NIM :"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU

KABUPATEN SUKABUMI

TESIS

Karya tulis sebagai salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister dari

Institut Teknologi Bandung Oleh

RIKA DIRGANTARI NIM : 95003213

Program Magister

Pengembangan Sumber Daya Air

INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG 2005

(2)
(3)

i KATA PENGANTAR

Puji dan syukur dipanjatkan kepada Allah SWT atas berkah dan rahmatNya sehingga terselesaikannya penyusunan Tesis ini, yang merupakan salah satu syarat pada Pendidikan Pasca Sarjana Program Magister Profesional Pengembangan Sumber Daya Air yang bekerjasama antara Institut Teknologi Bandung dan Departemen Pekerjaan Umum.

Juduk dari Tesis ini adalah “Simulasi Alokasi Air Dalam Rangka Pemenuhan Kebutuhan Air Kota Pelabuhanratu Kabupaten Sukabumi” yang mengkaji potensi sumber daya air dan kebutuhan air untuk masa mendatang.

Ucapan terima kasih yang tidak terhingga disampaikan kepada :

• Bapak Prof. DR. Ir. Hang Tuah, MocE, selaku Ketua Pelaksana Program Magister Profesional Pengembangan Sumber Daya Air-ITB

• Bapak DR. Ir. H. S. Legowo, selaku Wakil Ketua Pelaksana Program Magister Profesional Pengembangan Sumber Daya Air-ITB

• Bapak. DR. Ir. Iwan Kridasantausa dan Ir. Noortjahjono, Dipl HE, sebagai dosen pembimbing, yang telah membimbing dengan penuh perhatian

• Bapak Drs. Waluyo Hatmoko dan Drs. Irfan Sudono, MT, yang telah memberikan arahan dan bimbingan serta bantuan kelengkapan literatur

• Pimpinan, Dosen dan Karyawan Program MP-PSDA, Departemen Pekerjaan Umum dan ITB

• Rekan seperjuangan Irene Irmamuti, Dadang Karmen dan Ramsis Yeferson Tella, yang telah memberikan semangan dan dorongannya

• Rekan-rekan Mahasiswa MP-PSDA Angkatan III Tahun 2003 • Segenap pihak yang telah membantu dalam penyelesaian Tesis ini

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Orangtua, Suami dan Anak-anak tersayang atas doa dan dukungannya.

Harapan penulis, semoga Tesis ini dapat memberikan manfaat bagi yang membutuhkannya, penulis menyadari dan mohon maaf atas segala kekurangan dalam penulisan ini.

Bandung, Juni 2005 Penulis

(4)

ii ABSTRAK

SIMULASI ALOKASI AIR DALAM RANGKA PEMENUHAN KEBUTUHAN AIR KOTA PELABUHANRATU

KABUPATEN SUKABUMI

Oleh Rika Dirgantari NIM : 95003213

Penetapan Kota Pelabuhanratu sebagai Ibukota Kabupaten Sukabumi menjadikan Pelabuhanratu sebagai kota yang memiliki potensi untuk berkembang dengan pesat. Sejalan dengan perkembangan tersebut akan diikuti dengan tuntutan peningkatan kebutuhan air. Untuk dapat mengelola alokasi air menurut prioritas, keadilan dan efisiensi, maka dilakukan simulasi alokasi air sungai Citepus dan Citarik dalam rangka memenuhi kebutuhan air kota Pelabuhanratu dengan menggunakan program komputer Water Resources Management Model (WRMM) Simulasi aloksi air ini terdiri dari beberapa alternatif (skenario), yaitu : pasok air dari sungai Citepus (kondisi saat ini dan masa mendatang); Pasok air dari sungai Citepus dengan alternatif pembangunan waduk dan Pasok air dari sungai Citarik (kondisi saat ini dan masa mendatang).

Ketesediaan air sungai Citepus pada kondisi debit aliran sangat kering (Q 90 %) sebesar 0,731 m3/detik, dimana kebutuhan air Kota Pelabuhanratu pada tahun 2005 sebesar 0,484 m3/detik masih dapat terpenuhi. Pasok air dari sungai Citepus akan mengalami kekurangan air pada tahun 2025. Alternatif penanggulangan kekurangan tersebut antara lain, pembangunan waduk di DAS Citepus atau pasok air dari sungai Citarik.

Ketersediaan air sungai Citarik pada kondisi debit aliran sangat kering (Q 90 %) adalah 5,951 m3/detik, dimana kebutuhan air bagi Pelabuhanratu sampai 2030 dapat terpenuhi.

(5)

iii Keha ndalan pasok air sungai Citepus untuk kota Pelabuhanratu pada tahun 2002 sebesar 80 % dan untuk tahun-tahun selanj utnya menurun terus hingga pada tahun 2030 kehandalannya mendekati 72 %.

Kehandalan pasok air sungai Citarik pada tahun 2002 sebesar 94,01 % yang juga mengalamai penurunan pada kurun waktu selanjutnya, yaitu sebesar 92,01 % pada tahun 2030.

(6)

ABSTRACT

THE SIMULATION OF WATER ALLOCATION IN THE FRAME WORK OF THE FULFILLMENT OF THE WATER DEMAND FOR

PELABUHANRATU CITY SUKABUMI REGENCY By

Rika Dirgantari NIM : 95003213

The decision of Pelabuhanratu Ciy as the capital city of Sukabumi Regency makes it has potential for growing rapidly. In line with the rapid development the demand for the water will follow suit. In order to be able to manage the water based on priority, justice and efficiency, then the simulation of water allocation of the Citepus River and the Citarik river should be carried out, in the frame of the fulfillment of the water demand for Pelabuhanratu City by using the computer program of the Water Resources management Model (WRMM).

The water allocation simulation consist of several alternatives (scenario), i.e : Water supply from Citepus river (at the present condition and future); Water supply from Citepus river with an alternative of the dam construction; and Water supply from Citarik river (at the present condition and future).

The water availability of the Citepus river at the debit condition of the dried up stream (Q 90%) will be 0,731 m3/second, where the demand for the water of Pelabuhanratu city in 2005 for the some of 0,484 m3/second still can be supplied. Due to the less ava ilability of the Citepus river will not be able to supply water anymore. The alternative prevention of the shortages of the water among others things, the dam construction at the Citepus river or the water supply from the Citarik river.

The water availability of the Citarik river at the debit condition of the dried up stream (Q 90%) will be 5,951 m3/second, where the demand for the water of Pelabuhanratu city untull 2030 can be fulfilled.

(7)

The water supply reliability of the Citepus river for Pelabuhanratu City in 202 was 80 % and keeps decreasing in the years to come. And in 2030 its reliability will be approaching 72 %. The water supply reliability of the Citarik river in 2002 was 94,01 %. It will also keep decreasing in the span of the year to come i.e 92,01 % in 2030.

Key words :

(8)

vi DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……….. i ABSTRAK ……… ii DAFTAR ISI ………. vi DAFTAR TABEL ………...………. viii DAFTAR GAMBAR ………...………... xi DAFTAR SIMBOL/NOTASI …….………... xiii DAFTAR SINGKATAN ….………... xiv DAFTAR LAMPIRAN ……… xv BAB I PENDAHULUAN ……….. 1 I.1. Latar Belakang ... I.2. Maksud dan Tujuan ... I.3. Lingkup Penelitian ... I.4. Lokasi Penelitian ... I.5. Sistematika Pemb ahasan ...

1 2 2 3 4 BAB II STUDI PUSTAKA ………...

II.1. Umum ………... II.2. Ketersediaan Air ... II.2.1. Debit Andalan …... II.2.2. Simulasi Hujan dan Limpasan ... II.2.3. Analisis Curah Hujan ... II.2.4. Iklim ... II.2.5. Evapotranspirasi ... II.2.6. Infiltrasi ... II.2.7. Base Flow ... II.2.8. Pengaliran Air Pemukaan (DRO) ……... II.2.9. Total Pengaliran Run Off ... II.3. Kebutuham Air ... II.3.1. Rumah Tangga ... II.3.2. Pertanian ... II.3.3. Kebutuhan Air Untuk Pemeliharaan Sungai ... II.4. Skematisasi Sistem Tata Air ... II.5. Sistem Alokasi Pemanfaatan Air ... II.6. Kehandalan ... 5 5 6 6 6 9 14 14 15 16 16 16 16 17 18 20 20 22 27 BAB III STUDI KASUS ...

III.1. Kondisi Umum Wilayah Kajian ... III.1.1. Kondisi Eksisting ... III.1.2. Struktur Tata Ruang ... III.1.3. Kependudukan ... 28 28 28 30 30

(9)

vii III.1.4. Klimatologi ...

III.1.5. Curah Hujan ... III.1.6. Evapotranspirasi ... III.1.7. Topografi ... III.1.8. Geologi ... III.1.9. Jenis Tanah ... III.1.10.Tata Guna Lahan ... III.2. Potensi Sumber Daya Air ... III.3. Permasalaha n ………... 31 32 33 33 34 34 35 37 39 BAB IV METODOLOGI ...

IV.1. Pola Pikir Pelaksanaan Studi ... IV.2. Pengumpulan Data ... IV.3. Pengolahan Data ...

41 41 43 43 BAB V ANALISIS DAN PEMBAHASAN ...

V.1. Analisis Curah Hujan ... V.2. Kalibrasi ... V.3. Ketersediaan Air ... V.4. Kebutuhan Air ...

V.4.1. Kebutuhan Domestik ... V.4.2. Kebutuhan Irigasi ... V.4.3. Kebutuhan Non Domestik ... V.4.4. Kebutuhan Maintenance Flow ... V.5. Neraca Air ... V.5.1. Sungai Citepus ... V.5.2. Sungai Citarik ... V.6. Skenario Penyediaan Air ... V.7. Simulasi Alokasi Air ... V.7.1. Simulasi Kondisi Eksisting ... V.7.2. Simulasi kondisi Tahun 2010 Supply dari

Citepus ………. V.7.3. Simulasi kondisi Tahun 2015 Supply dari

Citepus ………. V.7.4. Simulasi Supply dari Citepus Tahun 2015

Dengan Alternatif Pembangunan Waduk ... V.7.5. Supply dari Citarik Kondisi Tahun 2015 ……… V.7.6. Supply dari Citepus Kondisi Tahun 2030 ... V.7.7. Supply dari Citepus Kondisi Tahun 2030 dengan

Altrenatir Pembangunan Waduk ……….. V.8. Kehandalan ………... 44 44 46 46 49 49 50 51 52 52 52 55 57 59 62 63 64 65 69 72 72 73 BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ...

VI.1. Kesimpulan ... VI.2. Saran ... 83 83 84 DAFTAR PUSTAKA ... LAMPIRAN A

(10)

vi DAFTAR TABEL

II.1. Kebutuhan Air Bersih Standar Pemerintah Indonesia ………... III.1. Jumlah Penduduk di Wilayah Pengembangan Pelabuhanratu Tahun

2002 ……….. III.2. Stasion Pengamat Hujan ……….. III.3. Data Evaporasi Wilayah Cianjur Sukabumi ……… III.4. Jenis Tanah di Kabupaten Sukabumi ………... III.5. Rekapitulasi Kebutuhan Ruang Sarana dan Prasarana di Wilayah

pengembangan Pelabuhanratu Tahun 2017 ………. V.1. Bobot Thiessen Untuk Tiap Sub Das ………... V.2. Ktersediaan air di Sungai Citepus dan Citarik ………. V.3. Proyeksi Jumlah penduduk di Wilayah pengembangan Pelabuhanratu

sampai Tahun 2030 ……….. V.4. Kebutuhan Air Domestik di Wilayah pengembangan Pelabuhanratu ….. V.5. Kebutuhan Air Irigasi ………... V.6. Daerah irigasi Wilayah pengembangan Pelabuhanratu ……… V.7. Kebutuhan Air untuk Irigasi ……… V.8. Proyeksi Kebutuhan Air Untuk Non Domestik ………... V.9. Proyeksi Kebutuhan Air Untuk Maintenance Flow ………. V.10.Rekapitulasi Neraca Air Sungai Citepus Tahun 2005 ………. V.11.Rekapitulasi Neraca Air Sungai Citepus Tahun 2030 ………. V.12.Neraca Air untuk Kebutuhan Irigasi Tahun 2005 ……… V.13.Kebutuhan Domestik di Sungai Citepus Tahun 2005 ……….. V.14.Kebutuhan Domestik di Sungai Citepus Tahun 2015 ……….. V.15.Kebutuhan Domestik di Sungai Citepus Tahun 2030 ……….. V.16.Rekapitulasi Neraca Air Sungai Citarik Tahun 2005 ………... V.17.Ketersediaan dan Kebutuhan Irigasi Sungai Citarik Tahun 2005 ……… V.18.Kebutuhan Domestik dengan Pasok Air dari S. Citarik Tahun 2005 ... V.19.Kebutuhan Domestik dengan Pasok Air dari S. Citarik Tahun 2015 ... V.20.Kebutuhan Domestik dengan Pasok Air dari S. Citarik Tahun 2030 ... V.21. Tabel Volume Ketersediaan dan Kebutuhan Air Pelabuhanratu ……... V.22.Jenis Komponen dan Kode Untuk Simulasi ...

17 31 32 33 35 36 44 48 49 50 50 51 51 52 52 52 52 53 53 54 54 55 55 55 56 56 58 59

(11)

vii V.23.Nama dan Luas Sub Das ... V.24.Keberhasilan pasok air ditinjau dari waktu dan jumlah (debit) untuk

tiap node (simpul) ... V.25.Ketersediaan dan kebutuhan air kondisi eksisting ... V.26.Keberhasilan Pasok Air ditinjau dari waktu dan kuantitas untuk tiap

node (simpul) ... V.27.Ketersediaan dan Kebutuhan Pasok air dari S. Citepus Kondisi Tahun

2010 ……….. V.28.Keberhasilan pasok air ditinjau dari waktu bulanan dan jumlah (debit)

untuk tiap node (simpul) tahun 2015 ...……… V.29.Kebutuhan dan Ketersediaan air sungai Citepus kondisi tahun 2015 ... V.30.Elevasi, Luas genangan dan Kapasitas tampung waduk di DAS

Citepus ... V.31.Luas tampungan dengan debit rata rata, kering (80 %) dan sangat

kering (90 %) ... V.32.Keberhasilan Pasok Air ditinjau dari waktu dan kuantitas untuk tiap

node (simpul) tahun 2015 + waduk ... V.33..Ketesediaan Air dan kebutuhan air dengan alternatif waduk kondisi tahun 2015 ………...……… V.34.Keberhasilan Pasok Air dari Citarik ditinjau dari waktu dan kuantitas

untuk tiap node (simpul) tahun 2030 ……… V.35.Keberhasilan Pasok Air dari Citarik ditinjau dari waktu dan kuantitas

untuk tiap node (simpul) tahun 2030 ……… V.36.Keberhasilan Pasok Air dari Citarik ditinjau dari waktu dan kuantitas

untuk tiap node (simpul) tahun 2015 + Waduk ……… V.37.Kehandalan pasok air dari Citepus dengan tahanan debit aliran rata rata V.38.Kehandalan pasok air dari Citepus dengan tahanan debit aliran kering (Q (80 %) ... V.39.. Kehandalan pasok air ... V.40.Kehandalan pasok air dari Citepus dengan alternatif waduk untuk

tahanan debit aliran rata rata ... V.41.Kehandalan pasok air untuk Pelabuhanratu dengan tahanan debit aliran

kering (Q 80 %) (+ alternatif waduk) ... V.42.Kehandalan pasok air untuk Pelabuhanratu dengan tahanan debit aliran sangat kering (Q 90 %) ... V.43.Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran rata rata ... V.44.Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran kering

(Q 80 %) ... 59 62 62 64 64 64 65 66 67 67 69 69 72 73 75 75 76 77 78 78 79 80

(12)

viii V.45.Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran sangat kering

(Q 90 %) ... V.46. Rekapitulasi Hasil Simulasi Pasok dan Kebutuhan Pelabuhanratu ...

81 82

(13)

ix DAFTAR GAMBAR

I.1. Lokasi Penelitian ... II.2. Diagram Model HujanLimpasan NRECA ... II.3. Perhitungan Areal Rainfall dengan Metode Polygon Thiessen ... II.4. Perhitungan Areal Rainfall dengan Metode Isohyet ... III.1. Batas Wilayah Administrasi ... III.2. Hujan Anuual Tiap Pos Hujan ... III.3. Kondisi Sungai Citepus ke Arah Muara ... III.4. Kondisi Sungai Citepus dari Jalan raya ………... III.5. Kondisi Sunga i Citarik-Pajagan ………... IV.1. Pola Pikir Pelaksanaan Studi ………... V.1. Peta DAS dan pos hujan dengan metode Theissen Polygon ... V.2. Hasil Kalibrasi Sungai Citarik ... V.3. Ketersediaan air di Node 601 ... V.4. Ketersediaan air dan probability of exceed sub Das Citarik Hulu ……... V.5. Hasil analisis ketersediaan air sungai Citepus ………... V.6. Hasil analisis ketersediaan air sungai Citarik ………... V.7. Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air irigasi di Sungai Citepus ……. V.8. Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air domestik di Sungai Citepus

tahun 2005 ……… V.9. Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air domestik di Sungai Citepus

tahun 2015 ……… V.10.Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air domestik di Sungai Citepus

tahun 2030 ……… V.11.Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air irigasi di Sungai Citarik tahun

2005 ………. V.12.Grafik Ketersediaan dan Kebutuhan air domesstik di Sungai Citarik

tahun 2005 ……….... V.13.Grafik ketersediaan air tahun 2015 ………. V.14.Grafik ketersediaan air tahun 2015 ………... V.15.Grafik ketersediaan dan kebutuhan air pasok dari sungai Citarik …... V.16.Grafik Volume ketersediaan dan kebutuhan air pasok dari sungai

Citepus ... V.17.Skema alokasi air untuk kondisi eksisting ...

3 7 12 13 29 33 38 38 39 42 45 46 47 47 48 48 53 53 54 54 55 56 56 57 58 58 60

(14)

x V.18.Skema Alokasi Air dengan Alternatif pembangunan Waduk ... V.19.Keberhasilan Pasok Sungai Citepus kondisi Eksisting ……… V.20.Tipikal skema pemanfaatan Air Sungai Citepus kondisi bulan Oktober

2003………... V.21. Keberhasilan Pasok dari Citepus Kondisi Tahun 2015 ……….. V.22.Hubungan Elevasi dengan Kapsitas Tampungan dan Luas Genangan... V.23.Inflow dan Outflow Waduk Citapen ... V.24.Keberhasilan Pasok Sungai Citarik kondisi Tahun 2015 + Waduk ... V.25.Peta situasi lokasi alternatif waduk di DAS Citepus ……… V.26.Keberhasilan pasok dari Citarik untuk proyeksi kebutuhan tahun 2015.. V.27.Tipikal Skema Pemanfaatan Air Sungai Citarik pada bulan Oktober

2015) ... V.28.Keberhasilan pasok dari Citepus untuk proyeksi kebutuhan tahun

2030 ... V.29.Keberhasilan Pasok air dari Citepus + Waduk kondisi tahun 2030 ……. V.30.Kehandalan pasok air dari Citepus pada kondisi eksisting dengan

tahanan debit aliran rata rata Keberhasilan Pasok Sungai Citarik kondisi Tahun 2030 ... V.31.Kehandalan pasok air dari Citepus pada kondisi eksisting dengan

tahanan debit aliran kering (Q 80%) ... V.32.Kehandalan pasok air dari Citepus pada kondisi eksisting dengan

tahanan debit aliransangat kering (Q 90 %) ... V.33.Kehandalan pada kondisi eksisiting dengan tahanan debit aliran rata

rata (alternatif waduk) ... V.34.Kehandalan pada kondisi Eksis ting dengan tahanan debit aliran kering

(Q 80 %) + alternatif Waduk ... V.35.Kehandalan pada kondisi eksisting dengan tahanan debit aliran sangat

kering (Q 90 %) ... V.36.Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran rata rata ... V.37. Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran kering

(Q 80 %) ... V.38. Kehandalan pasok air Citarik dengan tahanan debit aliran sangat

kering (Q 90 %) ... 61 62 63 65 66 66 67 68 69 71 72 73 75 76 76 77 78 79 80 80 81

(15)

xiii DAFTAR SIMBOL / NOTASI

A = Luas DPS (km2) DRO = Limpasan langsung (mm) GF = Limpasan Air tanah (mm) excm = excess moisture (kelebihan kelengasan)

= exrat x (P – AET)

exrat = excess moisture ratio (nilai banding kelebihan kelengasan) = 0,5 x (1 + tgh((Sr-1)/(0,52)) bila Sr > 0

= 0 bila Sr < 0 Sr = Angka tampungan

= SMSTOR/NOM

= tampungan kelengasan tanah/kapasitas tampungan kelengasan P = Hujan bulanan (mm)

ET = Evapotrasnpirasi aktual

= CROPF x PET bila P/PET > 1 atau Sr > 2

= (kl x PET) x CROPF bila P/PET < 1 dan Sr < 2 kl = (P/PET) x (1 – 0,5 x Sr) + 0,5 x Sr

Hd = Hujan yang hilang pada stasion D yang diperkirakan

Ha, Hb, Hc = Data hujan yang teramati pada masing- masing stasion A, B dan C

Rd = Hujan rata rata pada stasiun D

Ra, Rb, Rc = Hujan tahunan rata rata pada masing masing stasiun A, B dan C dXa, dXb, dXc = Jarak dari masing masing stasiun A, B dan C ke stasion d

RH = Hujan rata rata

LA, LB, LC = Luas total daerah aliran (catchment area) P = Tinggi hujan rata-rata (mm)

P1 … Pn = Tinggi hujan yang sama pada setiap garis isohyet (mm) A1 … An = Luas yang dibatasi garis isohyet (km2)

(16)

xiv ET = Evapotranspirasi actual

Eto = Evapotranspirasi acuan

Kc = koefisien tanaman yang bergantung pada jenis tanaman serta masa pertumbuhannya

ETo = evapotranspirasi pada keadaan standard (mm/hari) W = faktor temperatur

Rn = radiasi matahari (mm/hari) f (u) = faktor kecepatan angin

(ea-ed) = perbedaan antara tekanan uap air jenuh pada suhu udara rata-rata dengan rata-rata tekanan uap air di udara (mbar)

C = koefisien

In = Infiltrasi pada bulan ke-n

Sn = Surplus kelembaban pada bulan ke- n G(n-1) = genangan air pada bulan yang lalu (n-1) Ci = Koefisien infiltrasi

Pn = Prediksi jumlah penduduk pada tahun ke n Po = Data jumlah penduduk di tahun yang ada i = laju pertumbuhan

m = jangka waktu dari tahun data sampai tahun ke n V = Vlume tampungan waduk

I = Air yang masuk kedalam waduk (inflow) O = Air yang keluar dari waduk (outflow) P = Curah hujan

E = Evaporasi

(17)

xv Pr = Tingkat kehandalan

R = Tahanan L = beban

dR = Standar deviasi beban dL = Standar deviasi tahanan ?R = Koefisien variasi beban ? L = Koefisien variasi tahanan

(18)

xiv DAFTAR SINGKATAN

DRO = Direct Run Off GWF = Ground Water Flow

Excm = Excess moisture (kelebihan kelengasan) Exrat = Excess moisture ratio

Sr = Storage ratio

ET = Evapotrasnpirasi aktual

NRECA = National Rural Electrical Cooperation Agency WRMM = Water Resources Management Model

RKI = Rumah Tangga, Perkotaan, Industri DAS = Daerah Aliran Sungai

NOM = Nominal

WP = Wilayah Pengembangan

(19)

Bab VI Kesimpulan dan Saran

VI.1. Kesimpulan

1. Ketersediaan air di wilayah studi adalah sebagai berikut :

• Citepus

Debit aliran rata-rata : 1.839 m3/detik Debit aliran 80 % : 0.625 m3/detik Debit aliran 90 % : 0.444 m3/detik

• Citarik,

Debit airan rata-rata : 16.916 m3/detik Debit aliran 80 % : 4.614 m3/detik Debit aliran 90 % : 2.991 m3/detik

2. Pasok air dari sungai Citepus untuk tahun 2005 sudah tidak dapat memenuhi kebutuhan, sedangkan pasok air dari Citarik dapat memenuhi kebutuhan sampai tahun 2030

3. Dalam rangka pemenuhan kebutuhan air bagi wilayah pengembangan Pelabuhanratu di masa mendatang, maka alternatif penanggulangannya adalah pembangunan waduk di Sub Das Citepus, yang berlokasi di Desa Citapen dengan luas tampungan 9 juta m3.

4. Alternatif lain dalam pemenuhan kebutuhan air kota Pelabuhanratu adalah pasok air dari sungai Citarik, dengan debit aliran sangat kering sebesar 2.991 m3/detik

5. Tingkat kehandalan pasok air dari Citepus pada tahun 2002 untuk debit aliran rata rata sebesar 84.31 % terus menurun hingga tahun 2030 sebesar 79.01 %. Sementara untuk kehandalan pada debit aliran kering berkisar antara 5.41 % - 64.13 % dan untuk debit aliran sangat kering berkisar antara 48.42 – 56.39 %.

(20)

84

6. Tingkat kehandalan pasok air dari Citarik pada tahun 2002 untuk aliran rata rata adalah 94.01 % sedangkan pada tahun 2030 sebesar 92.10 %. Sementara kehandalan pada tahun 2002 – 2030 untuk debit aliran kering berkisar antara 70.69 – 65.57 % dan untuk debit aliran sangat kering berkisar antara 62.92 – 57.38 %.

VI.2. Saran

1. Untuk meningkatkan ketersediaan air baku agar selalu menjaga kestabilan pasokan air baku antara lain dengan kegiatan konservasi dan perlindungan terhadap sumber air baku

2. Mengingat Pelabuhanratu merupakan ibukota kabupaten Sukabumi, tentunya memerlukan penyesuaian wilayah dan penataan ruang. Salah satunya adalah dengan dibangunnya sarana perkantoran di kabupaten Sukabumi, untuk itu perlu dibuat standar kebutuhan air bagi perkantoran di Indonesia

(21)

A DAFTAR PUSTAKA

1) Adidarma Wanny, Verifikasi Parameter NRECA, Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumbar Daya Air, 1999

2) Bappeda Kabupaten Sukabumi, Kajian Analisis Potensi Sumber Daya Air Kabupaten Sukabumi, 2003.

3) Dedy Tjahyadi Abdullah, Diktat Kuliah Rencana Pengeloaan Sungai, 2004

4) Departemen Kimpraswil Direktorat Jenderal Sumber Daya Air, Pedoman Perencanaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai Versi 1.0 5) Departemen Permukiman dan Pengembangan Wilayah, Pedoman

Umum Penggunaan Model Alokasi Air WRMM, Agustus 2000 6) Departemen Permukinan dan Prasarana Wilayah, Pedoman,

Perhitungan Ketersediaan Air Permukaan di Daerah Aliran Sungai. 7) Dinas Pengeloalan Sumber Daya Air Propinsi Jawa Barat, Laporan

Akhir Studi Kelayakan Pendayagunaan Sumber Daya Air PKW Sukabumi – Cianjur dan PKW Pelabuhan Ratu, 2004

8) Hatmoko Waluyo; Djumpono; Heriyasi Dwijoyanto, Pusat Pendidikan Keahlian Teknik BPSDA, Buku Ajar Perencanaan Pengeloaan Sumber Daya Air Wilayah Sungai, 2003

9) Mulyana, Diktat Kuliah Hidrologi terapan, 2004

10) Pemerintah Daerah Tingkat II Kabupaten Sukabumi, Rencana Umum Tata Ruang Kota Pelabuhan Ratu, 1996.

11) Pemerintah Kabupaten Sukabumi, Revisi Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sukabumi, 2003.

12) Pusat Penelitian dan Pengembangan Sumbar Daya Air, Laporan Akhir Penelitian Pola Operasi dan Pemanfaatan Danau Tondano Dalam menunjang Konservasi Sumber Daya Air, 2002

(22)

B 14) Trenggono, Penelitian Potensi Sumber Daya Air di Pulau Weh

Nangrou Aceh Darussalam (NAD), 2004.

15) Trenggono, Studi Debit Andal Satuan Wilayah Sungai Propinsi Banten.

Referensi

Dokumen terkait

belajar penjas, Setelah dilakukan pengujian diperoleh persamaan struktural hasil analisis jalur dari lingkungan sekolah, peran guru dan minat siswa terhadap motivasi

- Pengendalian: Tanaman yang terserang ulat daun disemprot dengan menggunakan Nematoda Entomopatogen dengan dosis ½ juta IJ/M 2 aplikasi dilakukan pada sore hari jam

Chain card game adalah sebuah terjemahaan bebas dari Permainan kartu berantai yang merupakan permainan kartu dengan teknik permainan yang hampir sama dengan permainan

Kedelapan item itu adalah: Dosen ybs menjelaskan tujuan dan rencana perkuliahan di awal semester ; Dosen ybs mengacu pada buku ajar/textbook yang mutakhir ; Materi perkuliahan

Pada hari ini, Selasa tanggal dua puluh tiga bulan Juli tahun dua ribu tiga belas pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 14.00 WIB bertempat di Kantor Imigrasi Kelas I Khusus

Pada usia ini, anak-anak berada pada tahap cooperative play atau bermain bersama yang ditandai dengan adanya kerjasama atau pembagian tugas dan pembagian peran

Nilai-nilai yang unik, kemudian di disain dalam Disain Induk Pembangunan Karakter Bangsa 2010-2025 yang dimaknai sebagai; mengembangkan kemampuan dan membentuk

Rentabilitas ekonomi yaitu kemampuan perusahaan dalam menggunakan modal untuk menghasilkan laba selama periode tertentu. Berikut ini data rentabilitas ekonomi pada perusahaan