• Tidak ada hasil yang ditemukan

Metode yang digunakan dalam kegiatan magang adalah mengikuti dan mengamati proses produksi serta mengawasi pelaksanaan proses perebusan blok yang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Metode yang digunakan dalam kegiatan magang adalah mengikuti dan mengamati proses produksi serta mengawasi pelaksanaan proses perebusan blok yang"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)

Anita Rachmah, E02496045. Kajian Proses Produksi Veneer Kupas di PT. Kayu Lapis Indonesia, Semarang, Jawa Tengah : peuekanan pada proses perlakuan awal log, dibawah bimbingan Dr. Ir. Edi Suhaimi Bakar, M. Agr

Dengan semakin meluasnya penggunaan kayu lapis, produsenpun akan terangsang untuk meningkatkan produksinya, baik dalam ha1 volume, ukuran, maupun mutunya. Sementara kian hari semakin sulit mendapatkan bahan baku yang berkualitas baik yang bersifat lunak dengan keadaan tekstur halus karena luas areal konsensi hutan semakin berkurang sedangkan kebutuhan akan bahan baku log semakin meningkat.

Menghadapi situasi lapar bahan baku log yang kurang menggembirakan ini, menjadi keharusan bagi dunia usaha yang bergerak dalam bidang perkayuan, khususnya industri kayu lapis, untuk dapat memanfaatan bahan baku log dari jenis apa saja baik yang lunak maupun keras semaksimal mungkin. Apalagi di Indonesia terkenal dengan hutan tropikanya yang sangat kaya akan jenis log yang mempunyai sifat lunak sampai keras.

Dilain pihak kita tahu bahwa Indonesia merupakan produsen kayu lapis daun lebar terbesar di dunia, sehingga sebagian besar bahan baku log yang digunakan untuk produksi kayu lapis tersebut berasal dari hardwood. Log yang dihasilkan dari hardwood kebanyakan mempunyai kekerasan sedang sampai sangat keras serta sering juga terdapat zat ekstraktif, sehingga sering mengganggu jalannya proses produksi, keawetan mesinnya, serta kualitas produk akhir.

Agar pemanfaatan log dapat dilakukan semaksimal mungki dan dapat mengimbangi semakin melajunya peningkatan kebutuhan bahan baku, maka diperlukan upaya agar beberapa jenis log yang selama ini tidak dapat dikupas dengan baik dapat dimanfaatkan semaksimal mungkin dengan mengadakan proses perlakuan awal log seperti perebusan log, kbususnya untuk log yang keras yang

&'---,

-.--..

dapat menghambat proses produksi serta menurunkan kualitas produk akhir. Oleh karena itu perlu diintrodusir dan dikembangkan proses perebusan tersebut, agar dapat menghasilkan veneer yang berkualitas. Dalam kaitan itu maka dilakukanlah praktek kerja magang.

Praktek kerja magang ini dilaksanakan di PT. Kayu Lapis Indonesia, Semarang

-

Jawa Tengah, dengan tujuan untuk mendapatkan pengalaman nyata dunia kerja dan menambah wawasan keilmuan dalam bidang proses produksi veneer kupas dengan penekanan pada proses perlakuan awal log berupa perebusan blok.

Pengamatan dimaksudkan untuk turut berperan serta dalam meningkatkan produktivitas mesin kupas veneer, produktivitas efektif mesin kupas veneer, rendemen veneer basah, efisiensi kerja, dan efisiensi pemanfaatan mesin dari blok-blok yang keras yang tidak bisa langsung dikupas sehingga perlu adanya proses perebusan. Dalam ha1 ini pengamatan dilakukan pada jenis log Meranti Batu, yang bersifat keras dan tidak bisa langsung dikupas.

(5)

Metode yang digunakan dalam kegiatan magang adalah mengikuti dan mengamati proses produksi serta mengawasi pelaksanaan proses perebusan blok yang meliputi : observasi langsung di lapangan, partisipasi aktif dalam seluruh kegiatan proses produksi, pengukuran dan pencatatan data primer dan data sekunder, serta menganalisa pelaksanaan proses perebusan blok.

Data primer yang diperlukan adalah pengukuran diameter blok, panjang blok, waktu total pengupasanlwaktu kerja, waktu efektif pengupasan, dan rendemen veneer kupasan dari blok yang telah direbus. Pengolahan data primer untuk menentukan nilai produktivitas mesin kupas veneer, produktivitas efektif mesin kupas veneer, rendemen veneer basah, efisiensi pemanfaatan mesin, dan efisensi kerja pada blok yang telah direbus selama 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam.

Analisa data dengan membandingkan nilai-nilai dari produktivitas mesin kupas, produktivitas efektif mesin kupas, efisiensi pemanfaatan mesin, efisiensi kerja, dan rendemen veneer basah pada pengupasan blok yang telah direbus selama 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam. Pengambilan keputusan berdasarkan nilai yang tertinggi dari nilai produktivitas mesin kupas, produktivitas efektif mesin kupas, efisiensi pemanfaatan mesin, efisiensi kerja, dan rendemen veneer basah pada pengupasan blok yang telah direbus selama 1x24 jam, 2x24 jam, dan 3x24 jam untuk selanjutnya digambarkan lewat grafik.

Berdasarkan hasil perhitongan, produktivtitas rata-rata mesin kupas veneer yang terbaik adalah pada perebusan blok selama 3x24 jam yaitu sebesar 6,246 m3/jam dibanding perebusan blok selama 1x24 jam yaitu sebesar 3,633m3/jam dan pada perebusan blok selama 2x24 jam yaitu sebesar 5,228 m'ljam. Begitu pula untuk nilai produktivitas efektif mesin kupas veneer, berdasarkan hasil perhitungan produktivitas efektif rata-rata mesin kupas veneer yang terbaik adalah pada perebusan blok selama 3x24 jam yaitu sebesar 12,65 1 m3/jam dibanding dengan perebusan blok selama 1x24 jam yaitu sebesar 9,516 m3/jam dan pada perebusan blok selama 2 ~ 2 4 jam yaitu sebesar 11,205 m"jam.

Untuk nilai efisiensi pemanfaatan mesin terbaik dicapai pada pengupasan blok yang telah direbus selama 3x24 jam yaitu sebesar 124,9% dibandingkan dengan pengupasan blok yang telah direbus selama 1x24 jam yaitu sebesar 72,7% dan pengupasan blok yang telah direbus selama 2x24 jam yaitu sebesar 104,6%. Begitu juga untuk nilai efisiensi kerja, nilai efisiensi kerja terbaik dicapai pada pengupasan blok yang telah direbus selama 3x24 jam yaitu sebesar 49,4% dibandingkan dengan pengupasan blok yang telah direbus selama 1x24 jam yaitu sebesar 38,2% dan pengupasan blok yang telah direbus selama 2x24 jam yaihl sebesar 46,6%.

Uhtuk rendemen veneer basah rata-rata tertinggi diperoleh pada pengupasan blok yang telah direbus selama 3x24 jam yaitu sebesar 67,9% dibandingkan dengan pengupasan blok yang telah direbus selama 1x24 jam yaitu sebesar 60,3% dan pengupasan blok yang telah direbus selama 2x24 jam yaitu sebesar 61,5%.

Perhitungan produktivitas mesin kupas, produktivitas efektif mesin kupas, efisiensi pemanfaatan mesin, efisiensi kerja, dan rendemen veneer basah dilakukan untuk mengetahui tingkat

(6)

kemampuan pengupasan pada proses pengupasan blok yang telah direbus dari mesin rotary. Semakin besar nilai produktivitas inesin kupas, produktivitas efektif mesin kupas, efisiensi pemanfaatan mesin, efisiensi kerja, dan rendemen veneer basah menunjukkkan bahwa kemampuan pengupasan pada proses pengupasan blok semakin baik atau dengan kata lain tingkat kemampuan pengupasan dalam menghasilkan veneer semakin tinggi. Dari ketiga variasi waktu perebusan blok, tingkat kemampuan pengupasan tertinggi dicapai pada perebusan blok selama 3x24 jam.

(7)

KAJIAN PROSES PRODUKSI VENEER KUPAS

DI PT. KAYU LAPIS INDONESIA, SEMARANG, JAWA TENGAH

:

Penekanan Pada Proses Perlakuan Awal Log

Karya Ilmiah

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Kehutanan

pada Fakultas Kehutanan

Institut Pertanian Bogor

Disusun oleh:

ANITA RACHMAH

E02496045

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL HUTAN

FAKULTASKEHUTANAN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

2000

(8)

L E M U A R P E N C E S A H A N

Judul I<arya Ilmiah : I<ajian Proses Produksi Veneer I<opas di PT. ICayu Lapis Indonesia, Semarany, Jawa Tengah : penekanan pada proses pel-lakuan awal log

Nailla Maliasiswa : Anita Rachmali

Jurusan : Teltnologi Hasil Iblutan Fakultas ICeIiutanan lnsitut Pel-tanian Bogor

(Dr. Ir. Edi S u h a i m i Baliar, M. Agr.) Tang@ :

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Banjarnegara, Jawa Tengah, pada tanggal 12 Januari 1977. Penulis merupakan anak ke-empat dari empat bersaudara keluarga Drs.H.M. Soekaryanto (ayah) dan Hj. Pudjiastuti (ibu).

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah : SDN Banyumanik VI lulus tahun 1990; SMPN 21 Semarang, lulus tahun 1993; SMA Negeri 4 Semarang, lulus tahun 1996. Pada tahun yang sama, penulis diterima sebagai mahasiswa lnstitut Pertanian Bogor (IPB) melalui jalur USMI (Undangan Seleksi Masuk IPB). Selanjutnya penulis masuk Fakultas Kehutanan dan memilih Jurusan Teknologi Hasil Hutan Program studi pengolahan Hasil Hutan.

Selama menempuh kegiatan akademik, penulis mengikuti Praktek Pengenalan Hutan di KPH Garut meliputi pengenalan hutan tipe atas (hutan alpina, hutan sub mnntana, dll.) di kawasan cagar alam Gunung Papandayan sampai hutan tipe bawah (hutan pantai, hutan rawa, dll.) di kawasan cagar alam Leuweung Sancang pada tahun 1999. Pada tahun yang sama penulis juga mengikuti Praktek Pengelolaan Hutan di

KPH

Sumedang, Perum Perhutani Unit 111, meliputi pengelolaan hutan jati dan pengelolaan hutan rimba. Pada tahun 2000 penulis mengikuti program pengabdian kepada masyarakat Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Jambuluwuk, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor. Pada bulan Maret 2000 sampai dengan Juni 2000

(*

4 bulan) penulis melaksanakan praktek kerja magang di PT. K a y Lapis Indonesia, Semarang, Jawa Tengah.

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan, penulis melakukan praktek magang dengan karya ilmiah berjudul "Kajian Proses Produksi Veneer Kupas di PT. Kayu

Lapis Indonesia, Semarang, Jawa Tengah : penekanan pada proses perlakuan awal log'', dibawah bimbmgan Dr. Ir. Edi Suhaimi Baknr, 1M.Agr.

(10)

KATA PENGANTAR

AlhamdulillaahirabbiI'aalamiin, segala puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah S.W.T. yang telah melimpahkan rahmat, taufik, dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan.

Penyusunan skripsi ini merupakan tugas akhir, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kehutanan di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian Bogor.

Terselesaikannya skripsi ini tidak lepas dari bimbingan, dorongan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih serta penghargaan setinggi-tingginya kepada :

.

Bapak Dr. Ir. Edi Suhaimi Bakar, M.Agr selaku Dosen Pembimbing yang telah banyak memberikan pengarahan, nasehat, bimbingan, bekal, dan dorongan untuk menyelesaikan skripsi ini

e Bapak Dr. Ir. Sri Wilarso Budi R.

,

MS selaku dosen penguji dari Jurusan Manajemen Hutan dan

Bapak Ir. Rach~nad Hermawan, M. Sc. selaku dosen penguji dari Jurusan Konservasi Sumberdaya Hutan

Bapak Ir. Thathit Tjahyanto selaku Pembimbing Lapang yang telah banyak memhantu selama penulis melakukan praktek magang, banyak memberikan pengarahan, bimbingan, nasehat, dan dorongan

r Pimpinan PT. Kayu Lapis Indonesia, Semarang yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk melaksanakan praktek magang di PT. Kayu Lapis Indonesia, Semarang. Bapak Ir. Y. Andreas selaku GM Produksi 11, Bapak AS Hudoyo selaku Kadiv Kontrol Proses, Bapak Ir. Suhardja selaku Kadiv Pembahanan, Bapak Amang Suryana selaku Kahag Log Pond, Bapak Hargono selaku Kabag Log Supply, Bapak Taryono, Bapak Ahmad Badowi, Bapak Tejo, dan seluruh staf dan karyawan PT. Kayu Lapis Indonesia, Semarang

Selumh rekan-rekan di Kontrol Proses: Bapak Heri Agus Saptono, Bapak Hanito, Mas Achmad Supomo, Mas Slamet, Mbak Puri, Bapak Suharto, Bapak Joko, Bapak Likhun, Bapak Muadji, Bapak Indarjo, Mas teguh, Mbak Tun, Mbak Netti, Mbak Endang, Mbak Nafi, dl1

Rasa hormat dan terima kasih juga penulis haturkan kepada kedua orang tua tercinta, Bapak Drs. H. M. Soekaryanto dan Ibu Hj. Pudjiastuti yang selalu memberikan kasih sayang, dorongan, bimbingan, harapan, do'a, serta bantuan moril maupun materiil yang tiada hentinya diberikan kepada penulis. Ungkapan yang sama juga penulis ucapkan untuk kakak-kakak tercinta, Mbak Wati, Ganung, Gayun, dan keponakan tersayang Bagas.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis sampaikan kepada Susilo Margono, yang selalu menyertai penulis dalam do'a, harapan, kasih sayang, bimbingan, dan nasehat. You're nzy sweet honey in the whole world. There's not enough room on this page to even begin to thank you for

Referensi

Dokumen terkait

Dalam berbagai kasus, bila seorang anak hanya mendapatkan pendidikan agama dari sekolah, karena satu dan lain hal keluarga dan maayarakat tidak memungkinkan

Hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya deskripsi, kisi-kisi, dan tujuan pembelajaran mata kuliah Bahasa Arab yang jelas; tidak adanya panduan

tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapakali terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua

yang rendah dalam minyak sehingga dapat terabsorpsi ke dalam kulit dengan baik.. Kelebihan mikroemulsi adalah mempunyai kestabilan dalam jangka waktu

H1 :Rata-rata N-gain penguasaan konsep dengan model LC 5E lebih tinggi dari- pada rata- rata N-gain penguasaan konsep dengan pembelajaran konvensio- nal pada materi laju reaksi. H 1

Karakter morfologi yang diamati (modifikasi dari Ambarwati, 2010) sebanyak 37 karakter yaitu bentuk cangkang, bentuk cangkang kanan dan kiri, keadaan sisi lateral

Kombinasi vitamin A dengan metotreksat untuk pengobatan Tumor Trofoblastik Gestasional (TTG) risiko rendah dapat mempercepat respon terhadap terapi yang dibuktikan

membeli modul yang sudah jadi buatan dari pabrik dan untuk rangkaian pendukung seperti rangkaian driver motor L293D dan rangkaian relay untuk pompa penulis menggunakan