• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jilid-14 Depernas 24-Bab-122

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Jilid-14 Depernas 24-Bab-122"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 122

KEADAAN SEKARANG,

§ 1557. Keperluan akan obat2 umum untuk penjakit manusia (modern

dan asli), djenis dan djumlahnja, idem untuk penjakit hewan

Obat2 modern jang dipakai di Indonesia, dilihat dari sudut

persediaan/produksi/impor, dapat dibagi dalam 4 golongan ialah :

a. Obat2 dan bahan2 jang sekarang telah dibuat dan dihasilkan

didalam negeri seperti tertjantum dalam Daftar I Depar temen Kesehatan (lihat lampiran II), Dari obat2 ini belum diketahui

pemakaian serta kebutuhannja tiap tahun dan produksi/kapasita pabrik tiap tahun, akan tetapi dari be berapa keterangan ternjata bahwa sebagian besar produksi obat2an, buatan dalam negeri

mentjukupi kebutuhan, malahan ada jang berlebih dan sudah dapat diekspor, misalnja kina dan garam2nja, ol, kajuputi dari

malaleuca laucadendron, ol. caryophylorum, vesselinun, paraffinum dll. lagi. Ada dari golongan bahan2/obat ini jang

perl'u diintensif- kan produksinja.

Perlu ditjatat, bahwa minjak untuk mengekstrak kinine ma sih berada ditangan asing (B.P.M. Balikpapan) dan harga -nja tinggi.

Tentang Vaksin dan sera untuk pemberantasan dan peno -lakan penjakit menular (profilaksi/munisasi) pes, tjatjar, kolera, tipus, disenteri baksilar, difteri dan lain2 telah

diper-oleh bahan dari Perusahaan Negara Pasteur.

Dalam laporan tahunan 1958 dinjatakan oleh badan resmi ini bahwa pemasukan bahan baku untuk produksi sera dan vaksin sangat seret adanja, sehingga kontinutat pro -duksi terganggu karenanja, Dikatakan selandjutnja, bahwa sekalipun produksi sekarang sudah mendjadi 3 kali lipat,

baru seperti elektrophorese, ultracentrifuge, spectrophoto -meter dll.

b. Obat2 jang mungkin dihasilkan dalam negeri dalam djang- ka

pendek, 1 a 2 tahun. Pembuatan obat2 ini tidak memerlukan

perlengkapan banjak, dan dapat dikerdjakan dengan alat2 jang

telah ada.

(2)

c. Obat2 sintetis jang mungkin dapat dibuat disini dalam

Obat2 sintetis tersebut tertjantum dalam lampiran II.

d Obat2/bahan2 jang sangat perlu buat resepteur tertjantum

pengeluaran devisen. Ada obat patent, antibiotika, hormon2

dan obat2 bius, jang tidak diketahui dengan djelas pema

-kaiannja diluar bidang Pemerintah.

Golongan obat2 dan ampul2 jang sudah dapat dikonfeksikan

disini, telah ditetapkan oleh Panitia Ahli Obat2an

Depar-temen Kesehatan.

Daftar impor obat2/bahan2masih memerlukan tambahan :

(1) bahan untuk radiologi (zat kontras).

(2) Bahan2 kimia dan zat warna boat laboratoria (lihat

lampiran IV) untuk pabrik2 batik dan sandang.

(3)

Dalam daftar terlampir (lihat lampiran V) dapat dilihat peng -pergunakan masal : malleuse dan tuberculose dan tidak masal : pullorose. Produksi mentjukupi kebutuhan hingga sekarang. Djumlah penjakit malleuse rata2 159 dalam tahun 1953-1957.

sedangkan tuberkulose hanja 13 ekor.

Farmaka adalah obat2 asli jang diandjurkan atau diharapkan

untuk memberantas : kutu2 kudis dengan derris, tjatjing pita

dengan pinang idem dengan bidji labu merah.

Djahe dipergunakan untuk mempertinggi kesehatan hewan dan folis digitalis untuk menolong pekerdjaan djantung.

Chemikali (bahan2 kimia) adalah bahan2 kimia jang dipakai

sebagai bahan baku dan obat2an, harus diimpor dengan

mem-butuhkan devisen sedjumlah 1,5 djuta rupiah, Chemikali jang dipakai sebagai bahan baku dan obat2an oleh dokter2 hewan

partikelir ditaksir dalam setahun seharga Rp. 25 djuta dan harus diimpor.

(2) untuk ternak unggas: 9 djenis obat2.

§ 1559 Keperluan akan obat hama, djenis dan djumlahnja

(4)

Perintjian djenis obat, djumlah pemakaian dan harganja dapat dilihat pada lampiran VI.

§ 1560. Keadaan pabrik obat, djumlah djenis dan djumlah obat jang dihasilkan; bahan Baku dalam negeri dan import tempat pabrik jang diperlukan untuk pabrik itu jang sudah menjelenggarakan manufacturing jaitu Pabrik Kina Bandung (B.K.F.), jang menjelenggarakan pengolah-an kulit kina mendjadi kinine dan alkaloida2 tambahannja dan

selandjutnja membuat bentuk2 obat djadi (tablet obat suntik

dll.).

Perusahaan2 konfeksi tersebut membuat tablet, salep,

pu-der, linimenta, bedak, injectie-liquida dan sebagainja dari bahan2 dari luar negeri.

Pabrik2 itu terletak hanja di Pulau Djawa, jaitu :

16 pabrik farmasi di Djakarta, dan Bintang Tudjuh (RRT) dan beberapa pabrik adalah milik tjampuran jaitu pabrik Erba di Bandung dan Heuss, Basyer

(5)

bahan baku, tidak mungkin dapat diadakan setjara besar2

metode elektrolisa. Pabrik itu tidak mempunjai instalasi un

-tuk menjedot dan menjimpan gas C12, sehingga dengan

demikian produksi terpaksa diturunkan. Pada tingkat per -industrian negara kita sekarang pembuatan soda dengan tjara elektrolisa tidak dapat dibenarkan, bahkan merugikan negara.

Dalam saat ini caustic soda lebih baik dibikin dari soda abu. e. Bahan baku jang diimpor ialah dalam bentuk bulk, jang

didalam negeri ditjampur dan didjadikan tablet, obat sun-tik dan sebagainja, sedangkan bahan dalam negeri jang didapat hanja merupakan alat bantu sadja, misalnja tepung gala pasir dan sebagainja.

Industri obat2an tergantung sekali daripada impor chemi kali

jang praktis merupakan bahan baku bagi hampir semua

Mulai kwartal II/1959 devisen untuk bahan2 baku didja- min

dengan pendjatahan devisen. Dalam 3 kwartal jang paling achir dari tahun 1959 telah diberikan devisen :

mendapat pandangan jang terang tentang keadaan pabrik2 obat

sekarang.

§ 1561. Keadaan pabrik obat hama, djenis dan djumlah obat jang di -hasilkan bahan baku jang diperlukan dan berasal dari dalam negeri

Pabrik obat hama tidak ada sama sekali di Indonesia. Sebelum perang telah ada pabrik2 derris-pouder, jaitu di Parungkuda

dan di Tjirojom (Bandung), akan tetapi sekarang telah ditutup,

(6)

Pabrik obat hama tersebut (pabrik derris) perlu dihidupkan kembali.

§ 1562. Keadaan pabrik Kimia obat2an, djumlah dan tempat, djenis

dan djumlah obat2 jang dihasilkan oleh pabrik itu masing2

Pabrik Kimia obat2an jang ada hanja dua, jaitu :

1. Pabrik Kina Bandung (B.K.F.) jang menjelenggarakan

§ 1563. Keadaan pembuatan obat2an asli, djumlah dan tempat pabrik

djamu, djenis dan djumlah djamu jang dihasilkan

(7)

§ 1564. Kesimpulan

Dalam uraian2 tersebut diatas mengenai keadaan sekarang di bidang obat2/obat2an,

baik persediaannja maupun pengguna-annja untuk :

memperluas, mengintensifkan produksi pangan dan sandang.

— memberantas penjakit manusia dan mempertinggi deradjat kesehatan rakjat.

— memberantas penjakit hewan dan memperbaiki, memperluas/mengintensifkan

perternakan.

— memberantas hama, memperluas, mengintensifkan pertanian, dapat diambil

kesimpulan bahwa diperlukan adanja usaha2 untuk mentjapai „selfsupporting

sehingga dapat mengura- ngi impor obat2/obat2an, agar dapat memperbaiki

keadaan persediaan devisen.

Djelaslah, bahwa sebagian besar dari djumlah obat2/obat2an masih diimpor,

karena produksi dalam negeri masih belum banjak artinja.

Dengan perkataan lain, dalam kita memelihara kesehatan rakjat dan mengurus sandang-pangan bagi rakjat, kita ma-sih tergantung kepada luar negeri. Hal jang buruk ini sa-ngat menjedihkan dan tidak tjotjok dengan kemerdekaan kita. Maka sewadjarnjalah, bahwa keadaan buruk itu ber achir dalam waktu se-singkat2nja.

(8)

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode eksperimen semu (quasi eksperimen). Penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan dua perlakuan yaitu model pembelajaran

Dalam organisasi Badan Pengawas Obat dan Makanan telah dikembangkan budaya organisasi yang merupakan nilai-nilai luhur yang harus diyakini oleh setiap anggota organisasi

bea keluar dari sektor kelapa sawit ini cukup besar sehingga dapat dimanfaatkan atau. disalurkan kembali guna pengembangan hilirisasi seperti pengembangan

[r]

dikembangkan Kemmis dan Taggart yaitu perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi sebanyak 2 siklus masing-masing siklus dilakukan 2 kali tindakan. Subyek penelitian

Indikator yang ditetapkan oleh sekolah untuk mengawasi dampak dari tercapainya keluaran kegiatan (misal: Dokumen KTSP menjadi sesuai SNP sebagai dampak dari hasil pelatihan

[r]

Sistem kontrol suhu digital berbasis komputer dengan menggunakan mikrokontroler intel 8031 sebagai perangkat antarmuka serial telah berhasil dibuat, seperti diperlihatkan pada