• Tidak ada hasil yang ditemukan

Welcome to ePrints Sriwijaya University - UNSRI Online Institutional Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Welcome to ePrints Sriwijaya University - UNSRI Online Institutional Repository"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 1 Rumpun Bambu Sebagai Pengendali Erosi Parit di Pinggir Kebun Karet

Campuran di Kelurahan Patih Galung Kota Prabumulih

Oleh

Siti Masreah Bernas

Dosen di Program Studi Ilmu Tanah F.Pertanian, Ilmu Tanaman dan Pengelolaan Lingkungan Pasca Sarjana Unsri. Jl. Padang Selasa No. 342 Bukit Besar, Palembang 30139. Telp.

0711580460; e-mail :[email protected]

ABSTRACT

The area of mixed rubber farm was about 2 ha and this farm was laid on varied slopes i.e. (2, 6, 9,12 and 16)%. Gully erosion was occured on this land between the slope of 12% and 16% and sediment from gully erosion was stopped by four bamboo trees at the border of the farm. The aims of this investigation were to find out the amount of bamboo shoot per tree, the distance between bamboo trees, the area and the depth of sediment trapped, the amount and some properties of sediment. The investigation was done by measuring the surface area of sediment trapped and measuring the depth of soil horizon. Soil samples were taken from 3 sites and from four soil layers. The depth of soil layers were (0-25; 25-56; 56-80 and 80-115) cm, soil textures were dominated by clay loam excepted at the layer of (56-80) cm which was red iron oxide rocks (gravel size). Organic matter contents were varied but it was higher on soil surface layer (6,4%) than other layers (about 4%). Based on organic matter content, soil colour and texture, it was supposed that the former soil surface was at the depth of 80 cm, then it was burried by sediment due to bamboo trees. The dimension of gully behind bamboo trees was 92 cm depth and 540 cm and the distance between bamboo trees were varied from 1 m to 3,4 m. The total amount of sediment trapped was about 32,32 tones. Thus, four bamboo trees had the ability to overcome gully erosion, by trapping the sediment. This ability was caused by running bamboos spread out forming a dense, underground network of rhizomes and roots making a very effective barrier to erosion. In order to overcome gully erosion on slopes less than 12%, it is suggested to grow bamboo trees. However it needs more investigation about its effect on other soil properties and slope degrees.

Key words : bamboo, trees, sediment, gully, erosion.

PENDAHULUAN

Sistem pembukaan lahan untuk kebun karet rakyat di Sumatera Selatan

umumnya masih dengan sistem tebas, tebang, keringkan dan bakar. Pada tahun

pertama dan kedua, ladang ditanami padi, nenas, karet, pisang, ubi, dan sayuran.

Sehingga dapat dikatakan juga sebagai kebun campuran walau setelah 3 tahun hanya

(2)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 2 kembali (Sanchez, 1976 dan Bernas, 2009). Menurut Morgan, 1986 yang melakukan

penelitian di Malaysia, menyatakan bahwa ladang berpindah merupakan sistem rotasi

untuk memelihara kelestarian tanah dan lahan. Tetapi sayang sistem ini berisiko

tinggi karena pada waktu pembakaran, api sulit dikendalikan sehingga banyak kebun

karet lain ikut terbakar, jadi tetap harus dibatasi.

Erosi tanah akan mempengaruhi beberapa aspek seperti (i) pemindahan top

soil yang kaya bahan organik dan mengekspos sub soil yang rendah bahan organiknya,

(ii) penimbunan tanah oleh sedimen, (iii) perubahan tekstur karena terungkapnya

lapisan bawah dan akibat interaksi bahan organik dan mineral, (iv) perubahan aktifitas

mikrobia karena temperatur dan kandungan air yang berubah (Bajracharya and Lal,

2000).

Telah dilakukan pengukuran erosi oleh Bernas (2009) dari kebun karet

campuran dengan kemiringan lereng yang berbeda, mulai dari sebelum tanam sampai

panen padi ladang yang berumur sekitar 6 bulan. Besar erosi adalah (6,96; 38,36;

78,96; 127,76; 167,04) ton/ha/th secara berurutan dari lereng (2, 6, 9, 12, 16)%. Dari

lahan dengan kemiringan 12% dan 16% terbentuk erosi parit, dan di bagian bawah

parit yang berkrokos telah terungkap kepermukaan. Tanah yang erosi dari lahan

tersebut mengendap di bagian rendah dan menimbun lapisan tanah dibawahnya,

pengendapan terjadi karena dihambat oleh empat rumpun pohon bambu sehingga

erosi parit terhenti disitu.

Sediment yang menimbun tanah dibagian bawahnya dapat saja terjadi

berulang, seperti investigasi yang dilakukan Bernas, 1988 dimana di area pegunungan

Snowdonia di Inggeris telah tejadi penimbunan tanah beberapa kali dengan dicirikan

oleh adanya lapisan bahan organik yang terkubur. Jadi sebelum terkubur lapisan

tanah dibawahnya cukup stabil dicirikan adanya bahan organik, kemudian ditimbun

oleh erosi tanah dari atasnya. Mengendapnya bahan tererosi biasanya terjadi dibagian

bawah lereng bila lahannya datar atau ada yang menahan seperti teras, guludan, batu

atau tanaman. Seperti tanaman bambu yang dapat menahan sediment di pinggir

kebun karet campuran di kemiringan lereng sekitar 12%.

Mortenson, 2000 telah melakukan penanaman bambu raksasa di lahan yang

terungkap lapisan sub soilnya berupa liat berwarna merah, panjang sekitar 20 kaki dan

lebar 10 kaki, setelah umur bambu 5 tahun maka permukaan tanah merah tertutup dan

erosi tidak terjadi lagi. Menurut Pelton, 2002 bambu merupakan salah satu tanaman

(3)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 3 lahan curam, dapat melepaskan oksigen yang lebih banyak, dapat menyerap polutant

di udara. Keuntungan lain adalah berumur panjang karena bongkol akar dan akar

dapat membentuk tunas yang baru, serta sistem perakaran yang padat sehingga

tanaman bambu sangat ideal untuk melindungi hutan tropika. Rumput “Vetiver”

(Panicum virgatum L.) lebih efisien dalam menahan sediment dibandingkan rumpun

eulalia (Miscanthus sinensis Anderson). Karena rumput “Vetiver” mempunyai daun

yang kuat, berdiri tegak dan batang beruas seperti bambu tetapi kecil (Meyer,et.al.,

1995). Saluran air yang agak curam biasanya dibuat dari bangunan batu yang disusun

saling mengunci dan kadang dipasang bronjong. Bangunan tersebut akan lebih sesuai

bila dikombinasikan dengan saluran yang ditanam rumput didasarnya (Hilborn and

Stone, 1985).

Dari beberapa penelitian di atas maka tanaman seperti bambu sangatlah

penting dalam menekan erosi yang terjadi, termasuk erosi parit atau tanah yang

lapisan bawahnya sudah terungkap ke permukaan.

Tujuan kajian ini adalah untuk mengetahui keadaan rumpun bambu seperti

jumlah rumpun dan batang, seberapa besar erosi parit yang dapat dicegah oleh

tanaman bambu, berapa berat tanah yang dapat ditahan rumpun bambu, bagaimana

sifat dan ciri tanah yang ditahan oleh rumpun bambu seperti kedalaman solum dan

horison, tekstur tanah, warna, dan kandungan bahan organik tanah.

METODA PENELITIAN

Penelitian ini bersifat investigasi yang dilakukan di pinggir kebun campuran

yang pada tahun pertama ditanam secara multikultur dengan ditanam padi ladang,

nenas, sedikit pisang, ubi kayu dan sayuran serta tanaman karet. Luas lahan kebun

sekitar 2 ha, dengan beberapa tingkat kemiringan lereng yaitu (2, 6, 9, 12 dan 16)%.

Diantara lereng 12% dan 16% terdapat erosi parit, dimana ada 4 rumpun bambu yang

dapat mencegah erosi parit di bagian hulunya. Tanaman bambu telah ditanam sejak

sekitar >25 tahun lalu, nama bambu adalah Bambu Apus (Gigantochloa apus G.).

Setelah dilihat ternyata bambu berfungsi sebagai pencegah erosi parit yang terjadi di

dalam kebun, jadi penemuan ini bersifat kebetulan.

Pengukuran dilakukan terhadap rumpun bambu dan ketebalan sedimen yang

(4)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 4 Investigasi dilakukan pada tiga titik pengamatan di bagian atas dari rumpun bambu

dimana sedimen tertahan. Parameter yang dikumpulkan dalam investigasi ini adalah:

1. Pengukuran jumlah rumpun bambu, jarak antar rumpun dan jumlah batang per

rumpun.

2. Pengukuran dimensi parit yang ada pas dibagian hilir rumpun bambu.

3. Luas permukaan tanah dihitung berdasarkan setengah lingkaran karena endapan

yang ditahan berbentuk hampir setengah lingkaran.

4. Ditetapkan 3 titik pengamatan untuk mengetahui kedalaman lapisan tanah, warna,

tekstur, kerapatan isi, kandungan bahan organik.

5. Perhitungan berat tanah yang ditahan berdasarkan dimensinya dan kerapatan isi.

Secara skematik pengambilan titik sampel tanah disajikan pada gambar berikut :

1 2 3 4

Pohon bambu

   Titik sampel

Gambar 1. Area sediment yang ditahan bambu dan titik bor untuk sampel tanah (nampak depan).

Gambar 2. Secara akematik rumpun bambu, sediment yang ditahannya serta parit (nampak dari samping).

Lereng 12%

4 Rumpun bambu

Sediment

(5)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 5 HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil pengukuran terhadap rumpun bambu disajikan pada Tabel 1. Dari tabel

tersebut menunjukkan bahwa terdapat 4 rumpun bambu, dengan jarak bervariasi dari

340 sampai 590 cm dari bambu pertama. Satu bambu agak jauh dari lainnya sedang

tiga rumpun lainnya berdekatan. Sebagian batang bambu mati karena pada waktu

pembukaan lahan ikut terbakar, tetapi semua rumpun bambu masih tetap tumbuh.

Di bagian hilir rumpun bambu terdapat parit dengan ukuran dalam 92 cm dan

lebar 5,4 m. Cukup besar parit yang terbentuk karena kemungkinan sudah lama

proses pembentukkannya. Jadi rumpun bambu ini sangat hebat dalam mencegah erosi

parit, dimana terbentuknya parit di bagian atas dapat dicegah oleh 4 rumpun bambu

tersebut.

Tabel 1. Jumlah rumpun, batang dan diameter rumpun bambu yang menahan Sedimen

Rumpun Bambu

Jumlah batang per rumpun

Diameter rumpun bambu (cm)

Jarak antar rumpun bambu

1 32 100 0 cm

2 62 120 340 cm

3 25 80 490 cm

4 86 155 590 cm

Catatan : Rumpun bambu No. 1 sebagai titik acuan untuk jarak antar rumpun.

Dari tabel di atas ternyata jumlah batang perumpun beragam dari 25 sampai 86,

demikian juga dengan diameter rumpun bambu dari 80 cm sampai 155 cm dengan

jarak juga bervariasi dari cukup jauh 340 cm sampai berdekatan satu sama lainnya

terutama bambu no 2, 3 dan 4; ada kemungkinnan bambu no. 3 merupakan anak

bambu no. 2.

Ternyata rumpun bambu ini telah mampu menahan sediment dari atasnya dan

menutupi erosi parit yang terjadi. Jadi akar-akar bambu yang saling silang satu

dengan lainnya, serta bongkol akar sangat kuat dalam menahan laju sediment. Dari

pengamatan ternyata akar bambu dan bongkol akar, dapat tumbuh menahan tebing

yang terbentuk dan kemudian juga tumbuh di atas endapan yang ditahannya.

Investigasi ini sejalan seperti yang dilaporkan Pelton, 2002. Dengan demikian dapat

dikatakan bahwa penanaman bambu dengan jarak antara 3,4 m sampai sekitar 1 m

(6)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 6 Hasil pengamatan di lapangan dan analisis sifat tanah menunjukkan bahwa,

berdasarkan warna tanah didapat 4 lapisan tanah endapan yang di tahan oleh rumpun

bambu (tabel berikut).

Tabel 2. Ketebalan lapisan, warna dan fraksi tanah yang ditahan oleh rumpun bambu

No. Lapisan (cm)

Warna Fraksi Tanah (%) Kelas Tekstur Tanah Liat Debu Pasir

1 0-25 Coklat sangat gelap keabuan

29,92 50,75 19,33 Lempung berliat

2 25-56 Coklat agak keabuan

26,17 48,52 25,31 Lempung berliat

3 56-80 Krokos (Merah) - - - -

4 80-115 Coklat sangat gelap keabuan

31,02 47,67 21,31 Lempung berliat

Dari solum tanah yang lebih dari 115 cm menunjukkan bahwa tanah tersebut

tidak begitu dalam karena ada lapisan krokos yaitu batuan berupa oksida besi yang

menggumpal berukuran bervariasi dari sekitar 2 mm sampai 2 cm. Lapisan krokos ini

berada di atas lapisan bewarna coklat sangat gelap keabuan. Krokos berasal dari alur

parit di bagian atas, karena pada waktu invetigasi terdapat krokos di dasar parit. Jadi

dapat dikatakan bahwa sekitar 25 tahun lalu pada waktu pembukaan kebun karet telah

terjadi pengikisan lapisan krokos dan menimbun lapisan yang di bawahnya bewarna

coklat sangat gelap keabuan. Lapisan coklat sangat gelap keabuan ini pada waktu itu

merupakan lapisan atas tanah. Investigasi serupa (Bernas,1988) dimana tanah yang

tertimbun telah terjadi di Pegunungan Snowdonnia Inggris. Setelah pengendapan

krokos maka terjadi kestabilan pengendapan diatasnya karena erosi yang terjadi

berasal dari lahan kebun yang baru dibuka kemunkinan erosi lembar, dimana terjadi

sebelum tanaman tumbuh seperti padi, nenas, ubi-ubian, sayuran dan karet. Erosi

lembar akan terus berlanjut sampai terjadi sangat rendah sekali bila tanaman karet

sudah berumur >5 tahun dan tanaman di bawahnya seperti rumput dan semak telah

menutupi permukaan tanah.

Dengan demikian dapat diperkirakan bahwa setelah dua puluh lima tahun

tanaman bambu, telah dapat menahan tanah setebal 80 cm. Sedangkan setelah pohon

(7)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 7 Sehingga dapat diperkirakan bahwa tanaman bambu sudah berada disana sebelum

kebun dibuka untuk tanaman karet pada 25 tahun yang lalu.

Kelas fraksi tanah sama untuk ke tiga lapisan tanah baik yang tertimbun maupun

yang di atas lapisan krokos. Dari persentase fraksi tanah nampaknya debu yang

paling tinggi, ini disebabkan memang fraksi debu yang paling peka terhadap erosi

dibanding liat dan pasir. Karena fraksi debu butirnya halus, tidak bermuatan, sifat

adhesifnya rendah (Morgan, 1986). Sedangkan semakin kebagian lapisan bawah

maka liat semakin meningkat walau kecil sekali, ini dapat disebabkan oleh pelindihan

liat dari lapisan atas kelapisan bawah.

Tabel 3. Ketebalan lapisan tanah, kandungan bahan organik, kerapatan isi dan ruang pori total setiap lapisan tanah endapan yang ditahan rumpun bambu

No. Lapisan (cm)

Kandungan Bahan Organik (%)

Kerapatan Isi (g/cm3)

Ruang Pori (%)

1 0-25 6,25 0,89 66,41

2 25-56 4,52 1,24 47,37

3 56-80 - 2,3 27,83

4 80-115 4,10 1,15 51,21

Catatan : (-) tidak dianalisa karena warna merah dan banyak krokos.

Kandungan bahan organik paling tinggi di lapisan atas (6,25%) dan menurun

di lapisan yang lebih dalam. Kandungan bahan organik masih cukup tinggi di lapisan

yang tertimbun yaitu 4,10%, dimana dengan kandungan bahan organik tersebut

menyebabkan tanah bewarna coklat gelap keabuan. Ini disebabkan karena erosi

berasal dari lapisan atas tanah yang kandungan bahan organiknya lebih tinggi

dibandingkan lapisan bawah. Jadi baik pada tanah yang tertimbun dan tanah yang

menimbun, maka bambu telah dapat menahan bahan organik yang ikut dalam endapan.

Menurut Graaff, 1996 pencegahan erosi berhasil bila dapat mengurangi kehilangan

hara dan bahan organik.

Kerapatan isi tanah lapisan atas rendah (0,89 g/cm3), sedangkan lapisan ke 2 dan 4

lebih dari satu. Sebagai hasil endapan yang mengandung bahan organik dan debu

cukup tinggi maka kerapatan isi sekitar 1 dan cukup baik untuk perakaran tanaman.

Jadi permukaan tanah hasil endapan dengan luas sekitar 36,17 m2 dapat ditamani

tanaman semusim atau tahunan. Tetapi lapisan ke 3 kerapatan isi sangat tinggi

disebabkan karena adanya krokos yang merupakan oksida besi sangat berat. Tentu

(8)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 8 Tabel 4. Dimensi tiap lapisan dan berat tanah pada setiap lapisan endapan yang

ditahan rumpun bambu

Total berat tanah yang ditahan oleh bambu 32.320

Karena bentuk lahan miring sekitar 12%, maka luas masing-masing lapisan

berbeda (Tabel 4), dimana paling luas adalah lapisan atas dan paling sedikit adalah

lapisan bawah. Berdasarkan perhitungan volume dan kerapatan isi tanah maka

didapat bahwa tanaman bambu telah dapat menahan tanah seberat 32.320 kg (sekitar

32 ton). Hasil ini membuktikan bahwa sistem akar yang sangat rapat dan bonggol

akar tanaman bambu sangat kuat menahan sediment dari erosi parit di kemiringan

lahan 12%. Kekuatan bambu disebabkan juga karena mempunyai kemampuan untuk

tumbuh dipinggir tebing tanah endapan dan di atas endapan, sehingga tanah ditahan

secara kuat dari atas dan samping. Hasil penelitian ini sejalan dengan yang dilakukan

oleh Mortenson, 2000 dan Pelton, 2002. Dengan demikian untuk mencegah

terjadinya erosi parit dan mengendalikan erosi parit sangat dianjurkan untuk menaman

pohon bambu dengan jarak sekitar 1-3,4 meter, bila lebar parit sekitar 5,4 m pada lereng ≤12%. Selanjutnya bila parit cukup panjang, maka dapat dilakukan penanaman dengan menyekat parit tersebut, seperti pada penelitian ini dimana lebar terjauh

sedimen sekitar 7,3 m, tentu saja cukup luas untuk dijadikan lahan tanaman. Jadi

bambu dapat ditanam diparit dengan jarak panjang sekitar tersebut, nantinya setelah

sedimen terbentuk maka pertumbuhan rumpun bambu akan mengikuti permukaan

sedimen seperti yang terjadi pada investigasi ini. Masih perlu penelitian lebih lanjut

mengenai kehebatan bambu dalam mencegah erosi parit, terutama terhadap

kandungan hara, polutant dan mikro serta makro-organisme yang dapat ditahannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Empat rumpun bambu sangat efektif dalam mengatasi terjadinya erosi parit

(9)

Prosiding Seminar Nasional Unsri, 20-21 Oktober 2010. Page 9 32,32 ton pada lereng 12%. Kekuatan ini disebabkan oleh sifat akar tanaman bambu

yang sangat rapat dan bonggol akar yang kuat, sehingga dapat membentuk rumpun

tanaman yang kokoh. Karena itu disarankan untuk menanam bambu di lahan yang

telah terjadi erosi parit dengan jarak sekitar 1 meter di lahan dengan kemiringan

lereng sekitar ≤12%. Lahan endapan yang terbentuk akan dapat menambah luas lahan

yang dapat ditanami. Perlu penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh rumpun bambu

dalam pengendalian erosi parit pada berbagai dimensi parit dan lereng yang berbeda.

UCAPAN TERIMA KASIH

Diucapkan terima kasih kepada Catur Adi Wardana yang telah membantu identifikasi jenis bambu, juga kepada Luky, Nursela, Novita dan Eliza atas bantuannya dalam pengukuran sedimen di lapangan.

DAFTAR PUSTAKA

Bernas, S.M. 1988. Investigation of the past erosional events in The Snowdon Mountains. University of North Wales, Bangor, U.K. Thesis.

Bernas, S. M. 2009. Perbandingan Besar Erosi Yang di Prediksi Berdasarkan U.S.L.E. dan Besar Erosi Yang Diukur Langsung Pada Berbagai Lereng Dari Kebun Karet Campuran Yang Baru Dibuka. Majalah Lembaga Penelitian Unsri. Graaff, J. de. 1996. The price of soil erosion. An economic evaluation of soil

conservation and watershed development. Backhuys Pubs. Leiden. The Netherlands. p.99

Hilborn, D. and Stone, R.P. 1985. Gully Erosion Control. Agricultural Engineering Service, Resources and Planning/OMAFRA.

file:///C:/Documents%20and%20Settings/User/My%20Documents/PAPER&

JURNAL/WORD/gully%20ers%204.htm (downloaded tgl 12 Juli 2010). La Ode Restele, L.O.2004.

Tingkat bahaya erosi Daerah aliran Sungai Tinalah

Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa Yogyakarta. Tesis untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai derajat Sarjana S-2 Program Studi Geografi Jurusan Ilmu-ilmu Matematika dan Pengetahuan Alam.

Meyer, L.M., S.M. Dabney dan W.C. Harmon, 1995. Sediment trapping effectiveness of stiff grass hedges. Trans. ASAE. 38:809-815.

Morgan, R.P.C., 1986. Soil erosion and conservation. Longman, U.K. 298p. Mortenson, J. 2000. Bamboo for Erosion Control.

file:///C:/Documents%20and%20Settings/User/My%20Documents/PAPER&

JURNAL/WORD/erosion.htm (downloaded tgl 10 Juni 2010).

Pelton, L. 2002. Bamboo village Hawaii.org.

file:///C:/Documents%20and%20Settings/User/My%20Documents/PAPER&

Gambar

Gambar 1.  Area sediment yang ditahan bambu dan titik bor untuk sampel tanah           (nampak depan)
Tabel 2. Ketebalan lapisan, warna dan fraksi tanah yang ditahan oleh            rumpun bambu
Tabel 3. Ketebalan lapisan tanah, kandungan bahan organik, kerapatan isi dan    ruang pori total setiap lapisan tanah endapan yang ditahan rumpun    bambu

Referensi

Dokumen terkait

Usulan Teknis dinyatakan memenuhi syarat (lulus) apabila mendapat nilai minimal 70 (tujuh puluh), peserta yang dinyatakan lulus akan dilanjutkan pada proses

Bahwa salah satu untuk mendapatkan mahasiswa yang berkualitas maka perlu diadakan penyaringan penerimaan mahasiswa baru dengan cara ujian masuk (testing) berupa

- Pelatihan Ketrampilan dan Bantuan Sarana Usaha bagi Keluarga Miskin :. Manik-manik

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi

1. Yang dimaksud dengan budaya organisasi adalah suatu nilai, anggapan, asumsi, sikap, dan norma perilaku yang telah melembaga kemudian mewujud dalam penampilan, sikap,

Pada tahap ini kalimat yang sudah memiliki bobot berdasarkan model graph di rangking menggunakan algoritma pagerank dengan tujuan untuk menemukan kalimat mana yang

The appl ication of cooper ative l ear ning thr ough the use of Students Team Achievement Division (STAD) method as a one of teaching str ategy in English speaking per

Demikian kami sampaikan, atas perhatiaannya kami ucapkan terima kasih.. TUNGKAL