INSTRUMEN 1
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
KODE BUKU
I. KELAYAKAN ISI
SKOR SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3
ALASAN PENILAIAN
1. Kelengkapan materi *)
2. Keluasan materi A. KESESUAIAN
URAIAN MATERI DENGAN SK DAN KD
3. Kedalaman materi
SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3
ALASAN PENILAIAN
4. Keakuratan tema
5. Keakuratan penulisan huruf dan Penulisan dalam ejaan Hanyu Pinyin
6. Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan
Hanyu Pinyin dan karakter Han
7. Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan
Hanyu Pinyin
8. Keakuratan penulisan karakter Han B. KEAKURATAN
MATERI
SKOR SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3
ALASAN PENILAIAN
10. Keakuratan istilah
11. Keakuratan terjemahan kosakata baru dan ekspresi khusus
12. Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi
13. Keakuratan runtutan penyampaian materi
14. Ketepatan struktur
15. Keotentikan terminologi Indonesia
SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3
ALASAN PENILAIAN
16. Kesesuaian materi dengan perkembangan psikologis peserta didik
17. Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman
C. KEMUTAKHIRAN MATERI
18. Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin
Rangkuman dan saran perbaikan:
D. GRADASI
SKOR SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3
ALASAN PENILAIAN
20. Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han
21. Guratan sedikit ke guratan banyak
Rangkuman dan saran perbaikan:
II. KELAYAKAN PENYAJIAN
SKOR SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3 ALASAN PENILAIAN
22. Konsistensi sistematika penyajian
A. TEKNIK PENYAJIAN
SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3
ALASAN PENILAIAN
24. Keseimbangan penyajian materi antarbab
25. Sistematika penyajian dalam bab
26. Sistematika penyajian ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
27. Penyajian ragam latihan
28. Tata letak
29. Keatraktivan gambar
SKOR SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3
ALASAN PENILAIAN
30. Pemakaian istilah
31. Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
32. Ejaan dan aksara
33. Keutuhan tema
34. Materi audio
B. PENDUKUNG PENYAJIAN
SUBKOMPONEN
4 BUTIR
1 2 3
ALASAN PENILAIAN
36. Lampiran
37. Memotivasi keingintahuan peserta didik
38. Keterlibatan peserta didik
C. PENYAJIAN BAHAN
PEMBELAJARAN
39. Menghindari SARA dan bias jender
Rangkuman Kualitatif Supervisor:
…………., ………. ….
Supervisor I, Supervisor II, Penilai,
DESKRIPSI BUTIR INSTRUMEN 1
PENILAIAN BUKU TEKS PELAJARAN BAHASA MANDARIN
SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) / MADRASAH ALIYAH (MA)
I. KELAYAKAN ISI
A. KESESUAIAN URAIAN MATERI DENGAN STANDAR (SK) DAN KOMPETENSI DASAR (KD) Butir 1 Kelengkapan materi
Deskripsi Materi yang disajikan mencakup semua materi yang terkandung dalam Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD). Butir 2 Keluasan materi
Deskripsi Materi yang disajikan mencerminkan jabaran yang mendukung pencapaian semua kompetensi (lihat SK dan KD), yang mencakup 6 (enam) elemen dalam pengajaran Bahasa Mandarin yaitu: fonetik, kosakata, struktur, ejaan (Hanyu Pinyin dan EYD), karakter Han, dan budaya Cina dengan keluasan yang sesuai dengan tingkat pengetahuan umum peserta didik, seperti yang tertuang dalam SK dan KD dari Program Pilihan dan Program Bahasa.
Butir 3 Kedalaman materi
Deskripsi Materi yang disajikan sesuai dengan tingkat pencapaian kompetensi program bahasa dan/atau program pilihan seperti yang tertuang dalam SK dan KD yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia peserta didik.
B. KEAKURATAN MATERI
Butir 4 Keakuratan tema
Deskripsi Tema pelajaran harus sesuai dengan kenyataan hidup sehari-hari agar dapat dipraktekkan dalam komunikasi. Butir 5 Keakuratan penulisan huruf dan penulisan kata dalam ejaan Hanyu Pinyin:
Deskripsi a. Huruf dalam ejaan Hanyu Pinyin harus ditulis sesuai dengan kaidahnya, misalnya bunyi [p] ditulis “b”, bunyi [p’] ditulis “p”, bunyi [ts] ditulis “z”, bunyi [ts’] ditulis “c”.
b. Sebuah kata harus ditulis sebagai satu kesatuan, misalnya ”xǐhuan” ( ) tidak boleh dipisahkan oleh tanda pisah (-) atau oleh spasi,
misalnya ”xǐ-huan” atau ”xǐ huan”; “jiaoshili” ( ) tidak boleh ditulis “jiao shi li” atau “jiaoshili”.
Butir 6 Keakuratan penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin dan karakter Han
Deskripsi ● Penggunaan tanda baca dalam ejaan Hanyu Pinyin harus sesuai dengan kaidahnya, misalnya koma kecil ( ) yang menjadi pemisah satuan yang sejajar. Contoh: shū bǐ zhǐ (buku, pen, dan kertas).
Butir 7 Keakuratan peletakan diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin
Deskripsi Diakritik ton dalam ejaan Hanyu Pinyin harus diletakkan di atas vokal tertentu sesuai dengan aturannya. Contoh: duì, qiángěi, guó, shuāng, xióng.
Butir 8 Keakuratan penulisan karakter Han
Deskripsi Penulisan karakter Han harus sesuai dengan kaidah urutan penulisannya, tidak boleh asal jadi. Contoh: kiri mendahului kanan ( rén),
tengah mendahului kiri dan kanan ( xiǎo), atap mendahului isi ( ān), luar mendahului isi ( huí), dan seterusnya.
Butir 9 Keakuratan penulisan nama orang Cina dan nama tempat di Cina
Deskripsi Nama orang Cina dan nama tempat di Cina harus ditulis sesuai dengan kaidah penulisan yang berlaku dalam ejaan Hanyu Pinyin, misalnya ”Deng Xiaoping” dan ”Wangfujing”, tidak boleh ditulis ”Deng Xiao Ping” dan ”Wang Fu Jing”.
Butir 10 Keakuratan istilah
Deskripsi ● Penjelasan istilah yang berkaitan dengan penulisan karakter Han menggunakan istilah Bahasa Indonesia sebagai berikut: Hànzì ’karakter Han’, bùshǒu ‘radikal’, bùjiàn ‘komponen’, bǐshùn ‘urutan guratan’, bǐhuà ‘jumlah guratan’.
● Penjelasan materi dan instruksi latihan tidak menggunakan istilah Linguistik Sinika, tetapi menggunakan istilah dalam Bahasa Indonesia. Contoh:
Fonetik : shēngmǔ ’inisial’, yùnmǔ ’final’, érhuà ’retrofleks’, shēngdiào ‘ton’, yīnpíng ’ton satu’, yángpíng ’ton 2’, shàngshēng ’ton tiga’, qùshēng ’ton empat’, biàndiào ‘sandi ton’, qīngsheng ’ton netral’.
Kelas kata : míngcí ’kata benda/nomina’, dòngcí ’kata kerja/verba’, fǔzhù/néngyuàndòngcí / ’kata kerja/verba bantu’, xíngróngcí ’kata sifat/ajektiva’, dàicí ’kata ganti’: rénchēngdàicí ’kata ganti orang/pronomina’, zhǐcì dàicí ’kata ganti tunjuk/demonstrativa’, fùcí ’kata tambahan/adverbia’, jiècí ’kata depan/ preposisi’, yíwèncí ’kata tanya/interogativa’, liáncí ’kata penghubung/konjungsi’, zhùcí ’partikel’, shùcí ’kata bilangan/numeralia’, liàngcí
’kata penggolong’, cítou/qiánzhuì / ’awalan/prefiks’, cíwěi/hòuzhuì / ’akhiran/sufiks’, tàncí ’kata seru/ interjeksi’.
Butir 11 Keakuratan terjemahan kosakata baru dan ekspresi khusus
“Nǐ hǎo !” tidak diterjemahkan *“Kamu baik!”, melainkan “Hai”, ”Halo!”.
Butir 12 Keakuratan penjabaran tentang pelafalan bunyi
Deskripsi Penjelasan cara melafalkan konsonan atau vokal harus sesuai dengan cara mengucapkan bunyi yang dimaksud, misalnya penjelasan cara melafalkan konsonan bilabial beraspirasi dan bilabial non aspirasi.
Butir 13 Keakuratan runtutan penyampaian materi
Deskripsi Penyampaian materi antarbab/antaralinea dalam subbab yang berdekatan mencerminkan keruntutan dan keterkaitan isi. Butir 14 Ketepatan struktur
Deskripsi Kalimat yang dipakai mewakili isi pesan atau informasi yang hendak disampaikan dengan mengikuti kaidah tata bahasa yang berlaku dalam Bahasa Mandarin Baku atau Putonghua ( ) yang merupakan bahasa resmi di RRC.
Butir 15 Keotentikan terminologi Indonesia
Deskripsi Nama orang, makanan, obyek wisata dan tempat bersejarah di Indonesia tidak diperkenankan ditransliterasikan ke dalam ejaan Hanyu
Pinyin atau karakter Han, misalnya: ”Hasan” tidak dialihkan menjadi ”Hāshān” atau ” ”, ”sate” tidak dialihkan menjadi ”shadie” atau ”
”.
C. KEMUTAKHIRAN MATERI
Butir 16 Kesesuaian materi dengan perkembangan psikologis peserta didik
Deskripsi Tema pelajaran sesuai dengan perkembangan jiwa remaja seusia siswa SMA/MA, bukan untuk anak-anak atau orang dewasa. Butir 17 Kesesuaian materi dengan perkembangan jaman
Deskripsi Tema pelajaran sesuai dengan hal-hal yang sedang populer dan digemari oleh kalangan remaja seusia SMA/MA. Butir 18 Kemutakhiran dan kebakuan Bahasa Mandarin
Deskripsi Bahasa yang diajarkan adalah Bahasa Mandarin yang modern yang mengacu kepada Putonghua ( ).
D. GRADASI
Butir 19 Lisan mendahului tulis
Deskripsi Materi memberikan peluang agar siswa menguasai (mahir) bahasa lisan (dengar, bicara) terlebih dahulu daripada bahasa tulis (baca, tulis) Butir 20 Ejaan Hanyu Pinyin mendahului karakter Han
Deskripsi Ejaan Hanyu Pinyin diajarkan lebih dahulu daripada karakter Han. Butir 21 Guratan sedikit ke guratan banyak
II. KELAYAKAN PENYAJIAN A. TEKNIK PENYAJIAN
Butir 22 Konsistensi sistematika penyajian
Deskripsi Penyajian buku teks pelajaran disajikan secara logis, mencakup bagian awal, tengah, dan akhir. Bagian awal terdiri dari kata pengantar, daftar isi, dan pendahuluan. Bagian isi mencakup semua bahan ajar yang akan disampaikan. Bagian akhir terdiri dari daftar pustaka dan lampiran (daftar kosakata, indeks, glosarium, tabel ejaan HanyuPinyin, tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han, tabel komposisi karakter Han).
Butir 23 Keruntutan penyajian materi dalam bab
Deskripsi ● Materi dalam bab disajikan secara runtut mulai dari yang umum ke yang khusus, misalnya tema umum seperti salam, identitas diri, keluarga, kegemaran, aktifitas sehari-hari, diajarkan lebih dahulu daripada tema khusus seperti arah, belanja, piknik.
● Pengajaran fonetik, kosakata, dan struktur dimulai dari yang sederhana meningkat kepada yang kompleks, misalnya bunyi-bunyi yang terwakili dalam Bahasa Indonesia diajarkan lebih dahulu daripada bunyi-bunyi yang tidak terwakili, contoh seperti dengan cara
mengontraskan bunyi b [p] dan p [p’], d [t] dan t [t’], g [k] dan k [k’].
Butir 24 Keseimbangan penyajian materi antarbab
Deskripsi Keseimbangan sajian materi (substansi) antarbab dan antarsubbab yang proporsional.
Butir 25 Sistematika penyajian dalam bab
Deskripsi Dengan bertolak dari pengajaran bahasa secara komunikatif, setiap bab secara berurutan menyajikan langkah pembelajaran sebagai berikut: 1. Penjelasan tentang kemahiran yang akan dicapai setelah mempelajari bab terkait yang merupakan pembangkit motivasi peserta didik; 2. Kalimat kunci; 3. Teks (dialog, narasi); 4. Daftar kosakata; 5. Penjelasan Ekspresi; 6. Penjelasan tata bahasa; 7. Latihan.
Butir 26 Sistematika penyajian ejaan HanyuPinyin dan karakter Han
Deskripsi Untuk kelas X, kalimat disajikan dengan meletakkan ejaan HanyuPinyin di bagian atas karakter Han-yang bersangkutan, sedangkan untuk kelas XI & XII, kalimat disajikan dengan meletakkan karakter Han di atas ejaan HanyuPinyin- yang bersangkutan. Contoh:
● Kelas X Nǐ jiào shénme míngzì? ● Kelas XI/XII
Wǒ qù mǎi dōngxi.
menyempurnakan karakter Han, memasangkan karakter Han dengan pinyin-nya, mengisi bagian yang kosong (cloze procedure), bermain peran (role play), dan sebagainya.
Butir 28 Tata letak
Deskripsi Tata letak teks (dialog, narasi) dan kosakata bersifat variatif dan menarik. Misalnya dialog dan monolog dapat diletakkan pada posisi tertentu dengan ilustrasi yang menarik; kosakata disajikan secara variatif dengan cara mengelompokkannya berdasarkan kelas kata yang diletakkan dalam kotak atau balon. Contoh: (a) Pada tema tentang waktu kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1)
diǎn(zhōng) ’jam’, (2) guò ’lebih/lewat’, (3) chà ’kurang’, (4) bàn ’setengah’, (5) (yī) kè ’(se)perempat’; (b) Pada
tema tentang kegiatan sehari-hari kosakata disajikan menurut kelompok sebagai berikut (1) qǐchuáng (bangun tidur), (2) xǐzǎo
’mandi’, (3) chīfàn ’makan’, (4) shàngxué ’ke sekolah’, (5) huíjiā ’pulang ke rumah’, (6) shuìjiào ’tidur’.
Butir 29 Keatraktivan gambar
Deskripsi Foto, gambar dalam buku teks didesain semenarik mungkin. Misalnya ilustrasi yang menunjukkan kekhasan Cina, gambar-gambar dalam buku cerita komik Jepang, dan sebagainya.
B. PENDUKUNG PENYAJIAN Butir 30 Pemakaian istilah
Deskripsi ● “Bahasa Mandarin” dipakai untuk menamakan Bahasa Han ( )/Putonghua ( )/Huayu ( )/Guoyu ( ); “aksara Han”
dipakai untuk menamakan Hanwenzi ( : Han Script ); “karakter Han” dipakai untuk menamakan Hanzi ( ); “ejaan Hanyu Pinyin” dipakai untuk menamakan HanyuPinyin ( ).
● “Orang Cina/Tionghoa/Tiongkok” dipakai untuk menyebut warga negara RRC/RRT, sedangkan orang Indonesia keturunan Cina tetap disebut orang Indonesia.
● “RRC (Republik Rakyat China)/RRT (Republik Rakyat Tiongkok)” dipakai untuk menyebut ZhōnghuáRénmínGònghéguó ( ).
Butir 31 Pencantuman sumber kutipan dan ilustrasi
Deskripsi Kutipan ilustrasi foto/gambar yang berasal dari pengarang lain harus disebutkan dengan jelas sumbernya. Butir 32 Ejaan dan aksara
Deskripsi Ortografi (ejaan dan aksara) yang diajarkan adalah yang resmi dari RRC, yaitu ejaan Hanyu Pinyin dan aksara Han sederhana. Butir 33 Keutuhan tema
Deskripsi Tersedia ikon audio (gambar kaset, CD, headset, dan lain-lain) yang materinya dapat dituliskan di dalam bab dan/atau diletakkan di bagian akhir buku dalam lampiran tersendiri sesuai kebutuhan.
Butir 35 Penulisan daftar pustaka
Deskripsi Daftar pustaka yang digunakan sebagai bahan rujukan dalam penulisan buku teks disusun menurut aturan yang baku, misalnya:
● Penulisan pustaka buku/kamus dimulai dari nama pengarang, tahun, judul buku, kota, penerbit. Judul buku harus dicetak miring. Contoh: Liu, Xun. (2002). Hànyǔ Zùowéi Dì’èr Yǔyán Jiàoxué Jiǎnlùn . Beijing: Beijing Yuyan Wenhua
Daxue Chubanshe. Sutami, Hermina. (2004). Kamus Dasar Bahasa Mandarin. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
● Penulisan pustaka jurnal dimulai dari nama pengarang, tahun, judul artikel, nama jurnal, volume, halaman. Nama jurnal harus dicetak miring. Contoh: Sulanti, Nita Madona. (2008). ”Tes Diagnostik Adverbia Derajat: Zuì , Gèng , Bǐjiào , Yóuqí , Xiāngdāng ”
dalam JurnalKongres Linguistik Tahunan AtmajayaVI (KOLITA VI). hlm.96-101.
● Penulisan pustaka yang diperoleh dari internet dimulai dari nama penulis, tahun, judul tulisan, alamat website, tanggal pengunduhan. Alamat website harus dicetak miring. Contoh: Rahmat Wijaya. (2006). Pengantar Bahasa Mandarin. www.ebook.org/publikasi/209, [23 Juli 2009].
Butir 36 Lampiran
Deskripsi Lampiran minimal terdiri dari:
● Daftar kosakata baru, memuat semua kosakata baru yang muncul di setiap pelajaran.
● Tabel ejaan Hanyu Pinyin, memuat semua bunyi yang terdapat dalam Bahasa Mandarin.
● Tabel guratan dasar dan guratan kombinasi karakter Han.
● Tabel komposisi karakter Han. Contoh: (2 komponen sama besar: kiri kanan), (2 komponen sama besar: atas bawah), (3 komponen tidak sama besar: kiri dan kanan atas bawah).
● Indeks, memuat kata-kata penting yang diikuti nomor halaman pemunculannya, misalnya istilah gramatika, nama negara, nama tempat, dan sebagainya. Contoh: Changcheng 8, 12, 20.
● Glosarium, memuat istilah beserta padanannya dalam Bahasa Indonesia. Contoh: Zhǔyǔ Subyek.
● Teks monolog/dialog yang terdapat dalam media audio (CD, kaset).
C. STRATEGI PENYAJIAN
Butir 37 Memotivasi keingintahuan peserta didik
Deskripsi
Deskripsi Materi yang disajikan mulai dari teks, contoh kalimat, gambar/foto, dan sebagainya tidak menampilkan hal-hal yang berbau SARA dan bias jender.