• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN LKS BERBASIS PBL TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI CAHAYA DI SMPN 1 KEMBANG TANJONG | Tarmizi | Jurnal Pendidikan Sains Indonesia 8416 19018 1 SM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENGGUNAAN LKS BERBASIS PBL TERHADAP KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA PADA MATERI CAHAYA DI SMPN 1 KEMBANG TANJONG | Tarmizi | Jurnal Pendidikan Sains Indonesia 8416 19018 1 SM"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PEN GGUN AAN LKS BERBASI S PBL TERH AD AP KETERAM PI LAN

BERPI KI R KRI TI S SI SW A PAD A M ATERI CAH AYA

D I SM PN 1 KEM BAN G TAN JON G

Ta r m iz i1, I bn u Kh a ldu n2, M u r sa l3

1Pr ogram St udi Pendidikan I PA Program Pascasarj ana Universit as Syiah Kuala Banda Aceh

2Pr ogram St udi Pendidikan Kim ia FKI P Universit as Syiah Kuala Banda Aceh 3Pr ogram St udi Fisika FMI PA Universit as Syiah Kuala Banda Aceh

e- m ail: t arm iziham id@gm ail.com

Abst r a k

Penelit ian ini bert uj uan unt uk m enget ahui peningk at an ket eram pilan berpikir krit is siswa dengan m enggunakan LKS berbasis PBL pada m at eri cahaya. Penelit ian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kem bang Tanj ong. Penelit ian ini m enggunakan m et ode eksperim en dengan m elibat kan dua kelom pok belaj ar yait u kelas eksperim en dan kont rol . Masing- m asing kelas t erdiri at as 20 orang siswa. I nst rum en pengum pulan dat a yang digunakan adalah t es unt uk m elihat peningkat an berpikir krit is. Hasil penelit ian m enunj uk kan bahwa pem belaj aran dengan m enggunakan LKS berbasis PBL dapat m eningkat kan ket eram pilan berpikir krit is siswa dalam belaj ar pada m at eri

cahaya di SMPN 1 Kem bang Tanj ong. Hal ini dapat dilihat t ingginya perolehan skor rat a- rat a

N-Gain pada kelas eksperim en sebesar 0,86 dibandingkan dengan kelas kont rol yang dit erapkan

pem belaj aran konvensional hanya m encapai 0,74.

Ka t a Ku n ci:LKS berbasis PBL, Ket eram pilan Berpikir Krit is.

Abst r a ct

This st udy aim s t o det erm ine t he increase of st udent s’ crit ical t hinking skills by using LKS based PBL light conceps. This research was conduct ed at SMPN 1 Kem bang Tanj ong. This st udy used an experim ent al m et hod involving t he t wo st udy groups nam ely experi m ent al class and cont rol. Each class consist s of 20 st udent s. Dat a collect ion inst rum ent s used were a t est t o see an increase in crit ical t hinking. The result s showed t hat learning wit h worksheet s based PBL can im prove st udent s’ crit ical t hinking skills in learning t he m at erial light in SMPN 1 Kem bang Tanj ong. This can be seen high gain an av erage score of N- Gain in t he experim ent al class wit h a grade of 0.86 com pared t o t he cont rol exercised convent ional t eaching only reached 0.74.

Ke y w or ds: Worksheet s based PBL, Crit ical Thinking Skills.

PEN D AH ULUAN

Mat a pelaj aran ilm u penget ahuan alam ( I PA) m erupakan m at a pelaj aran yang m em pelaj ari gej ala- gej ala alam dan perist iwa at au fenom ena alam , dan salah sat u m at a pelaj aran yang dikem bangkan m elalui pendekat an indukt if. Pada t ingkat SMP/ MTs p em belaj aran I PA m er upakan gabungan dari fisika, biologi dan kim ia. Pem belaj aran I PA m endidik siswa unt uk bert indak at as dasar pem ikiran krit is, analit is, logis, rasional, cerm at dan sist em at is, sert a m enanam kan kebiasaan berpikir dan berperilaku ilm iah yang krit is, kreat if dan m andiri ( Depdiknas, 2006) .

Fisika adalah bagian dari I PA yang m enguraikan dan m enganalisis st rukt ur dari perist iwa -perist iwa di alam , t eknik, dan lingkungan berdasark an hubungan sebab akibat yang pada akhirnya m uncul kaidah- kaidah at au huk um - hukum dalam Fisika. Mat a pelaj aran I PA m erupakan salah sat u bidang st udi yang t erdapat dalam kurikulum SMP. Pelaj aran I PA begit u dit akut i oleh sebagian besar siswa dan dianggap pelaj aran yang sulit .

Berdasarkan hasil wawancara penulis dengan guru di SMPN 1 Kem bang Tanj ong t erungkap bahwa siswa sulit m em aham i m at eri cahaya kar ena bersifat abst rak, sedangkan aplik asinya

bersifat konkrit , sehinggga siswa susah m engaplikasikannya dalam kehidupan sehari - hari.

Akibat nya siswa sulit m em aham i konsep dan kur ang t erm ot ivasi unt uk belaj ar, sehingga berakibat pada rendahnya hasil belaj ar.

(2)

penerapan alat opt ik dalam kehidupan sehari- hari m encapai 39,39 pada t ingkat sekolah, 39,21 pada t ingkat kot a/ kabupat en, 48,75 pada t ingkat provinsi, dan 63,98 pada t ingkat nasional ( BSNP,

2014) . Hasil ulangan harian siswa kelas VI I I t ahun aj aran 2015/ 2016 m em perlihat kan m em aham i apa yang m ereka peroleh. Salah sat u m et ode pem belaj aran yang efisien adalah dengan

m enerapkan m odel pem belaj aran pendekat an saint ifik. Pendekat an saint ifik m erupakan

pendekat an pada pem belaj aran yang m engadopsi langkah- langkah saint is dalam m em bangun penget ahuan m elalui m et ode ilm iah dan sesuai dengan k urikulum 2013.

Selain m enggunakan m odel pem belaj aran yang t epat , bahan aj ar j uga dapat berpengaruh t erhadap peningkat an ket eram pilan berpikir krit is siswa. Pem ilihan bahan aj ar yang t epat akan m em udahkan siswa dalam m em aham i m at eri yang ingin disam paikan guru. Menurut Prast owo ( dalam Am alia dkk , 2014) , bahan aj ar yang baik m erupakan bahan aj ar y ang disusun secara sist em at is, yang m enam pilkan sosok ut uh dari kom pet ensi yang akan dikuasai siswa dan berfungsi sebagai bahan pendukung bahan aj ar ut am a, dan dapat m eningkat kan m ot ivasi belaj ar siswa.

Berdasakan uraian di at as m aka unt uk m em ecahkan m asalah kesulit an siswa pada m at eri cahaya di SMPN 1 Kem bang Tanj ong perlu dikem bangkan lem bar kerj a siswa ( LKS) berbasis problem based leaarning( PBL) . Pem belaj aran m enggunakan LKS m enj adikan siswa lebih akt if, dan

dipadu dengan m odel PBL yang m erupakan salah sat u m odel pem belaj aran yang dapat

m engem bangkan pola pikir siswa, kreat if dalam m engungkapkan ide t erhadap pem ecahan

m asalah.

Penerapan m odel PBL dalam pem belaj aran sudah t eruj i efekt ivit asnya t erhadap hasil belaj ar ( Redina, 2007; dan Ekanant a, 2013) , sikap dan pem aham an konsep ( Tandogan dan Akinoglu, 2007) . Penerapan m odel PBL dalam pem belaj aran m enunj uk kan per anan pent ing unt uk m em perbaiki dan peningkat an hasil belaj ar siswa.

Kem am puan ket eram pilan berpikir krit is ( KBK) siswa dapat dit ingkat kan m elalui m odel PBL ( McPeck, 1981; Mahanal dkk., 2007; Sadia, 2007; dan Sadia, 2008) , m odel PBI ( Afrizona, dkk .,

2012) . Siswa m am pu berpikir t ingkat t inggi, berhipot esis dan m encari solusi t erhadap

perm asalahan. Hal ini t erbukt i berdasarkan hasil penelit ian t erdahulu, peningkat an prest asi m elalui m odel PBL ( Sungur, dkk ., 2006) . Menurut Suarsana dan Mahay ukt i ( 2013) , KBK j uga dapat dit ingkat kan dengan pengem bangan e- m odul berorient asi pem ecahan m asalah.

I ndikat or KBK yang dit elit i penelit ian ini ada t uj uh, yait u: 1) m em berikan cont oh dan bukan cont oh ( KBK 1) ; 2) m em buat hipot esis ( KBK 2) ; 3) m enerapkan prinsip ( KBK 3) ; 4) m enggunakan

prosedur ( KBK 4) ; 5) m engident ifikasi alasan ( KBK 5) ; 6) m engident ifikasi krit eria unt uk

m em pert im bangkan j awaban yang m ungkin ( KBK 6) ; dan 7) m em buat kesim pulan ( KBK 7) . I ndikat or KBK t erdapat relevansi dengan langkah m odel PBL, sepert i yang t erlihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Relevansi Langkah Model PBL dengan I ndik at or KBK

La n gk a h PBL I ndik a t or KBK Kode

m em pert im bangkan j awaban yang m ungkin

(3)

kepada siswa, kem udian siswa dim int a m encari pem ecahannya m elalui serangkaian penelit ian dan

invest igasi berdasarkan t eori, konsep, prinsip yang dipelaj ari dari berbagai bidang ilm u (m ult iple

perspect ive) . Pem belaj aran berbasis m asalah m erupakan inovasi dalam pem belaj aran karena dalam PBL kem am puan berfikir siswa bet ul- bet ul diopt im alisasikan m elalui proses kerj a kelom pok at au t im yang sit em at is, sehingga siswa dapat m em berdayakan, m engasah, m enguj i, dan m engem bangkan kem am puan berfikirnya secara k esinam bungan.

Menurut Am alia, dkk. , ( 2014) , adanya kesesuaian ant ara penyam pai pesan dan penerim a yang digunakan unt uk m elakukan kegiat an penyelidikan at au pem ecahan m asalah.

Penelit ian Yasir , dkk., ( 2013) , pengem bangan LKS berbasis st rat egi belaj ar m et akognit if unt uk m eningkat kan hasil belaj ar siswa, bahwa LKS berbasis st rat egi belaj ar m et akognit if m em iliki bat as layak secara t eorit is dengan persent ase 91% ( kat egori: sangat layak) dan secara em piris berdasarkan ket unt asan indikat or hasil belaj ar 99,31% . Hasil belaj ar t ersebut sesuai dengan st andar KKM yait u 75% dapat dikat akan layak digunakan.

Berdasarkan beberapa uraian di at as, m aka penelit i berm aksud unt uk m enerapkan

pem belaj aran dengan m enggunakan LKS berbasis PBL pada m at eri cahaya di SMPN 1 Kem bang Tanj ong. Tuj uan yang penelit i harapkan dapat m eningkat kan KBK siswa.

M ETOD E PEN ELI TI AN

Penelit ian ini m enggunakan m et ode penelit ian t rue experim ent al. Desain penelit ian

berbent uk pre- t est post - t est , cont rol group designsepert i pada Tabel 2.

Tabel 2. Desain Penelit ian

X1: Pem belaj aran dengan LKS berbasis PBL.

X2: Pem belaj aran konvensional.

O1 : Tes Awal.

O2 : Tes Ak hir.

Penelit ian ini dilaksanakan di SMPN 1 Kem bang Tanj ong pada sem est er genap t ahun pelaj aran 2015/ 2016. Pem ilihan lokasi penelit ian didasari pada m asalah yang dit em ukan di lapangan, yait u hasil ulangan harian siswa rat a- rat a ( 55,98) , sehingga penelit i ingin m enindak

dilakukan sebelum dan sesudah pem belaj aan. Teknik analisis dat a t es dilakukan dengan

penghit ungan N- Gain yang diperoleh dan dinorm alisasi oleh selisih ant ara sk or m aksim al dengan

(4)

Nilai Gain yang diperoleh digunakan unt uk m elihat peningkat an KBK siswa sebelum dan

sesudah belaj ar dengan LKS berbasis PBL. Klasifikasi nilai N-Gain, kat egori t inggi j ika N- Gain >

0,70; kat egori sedang j ika 0,30 ≤ N- Gain ≤ 0,70; dan kat egori rendah j ika N- Gain< 0,30.

H ASI L D AN PEM BAH ASAN

Hasil analisis dat a t es awal KBK diperoleh bahwa t idak t erdapat perbedaan yang signifikan

t ingkat penguasaan KBK ant ara siswa kelas eksperim en dengan kelas kont rol sebelum

pem belaj aran. Kesim pulan dari pem berian t es awal bahwa kedua kelas m em iliki kem am puan awal yang sam a. Pada t ahap akhir pem belaj aran ( kelas eksperim en dan kont rol) diberikan t es akhir

unt uk m enget ahui kem am puan siswa dalam m enyelesaikan soal, kem udian dat a t es akhir dan

N-Gainkedua kelas dianalisis. Hasil analisis dat a dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil Analisis Dat a Tes awal, Tes ak hir dan N- Gain

N ila i KBK

LKS berbasis PBL secara keseluruhan t erlihat kem am puan penguasaan KBK lebih baik

dibandingkan siswa kelas kont rol yang m endapat kan pem belaj aran secara konvensional . Sesuai

dengan hasil penelit ian Arnyana ( 2007) , m odel PBL dapat m eningkat kan kom pet ensi dan

kem am puan berpikir krit is siswa. Hal ini dit unj ukkan dengan adanya perbedaan perolehan rat

a-rat a t es akhir danN- Gain dari kedua kelas t ersebut . Tingginya perolehan skor t es akhir dan N- Gain

kelom pok eksperim en dikarenakan pem belaj aran LKS berbasis PBL m em berikan kesem pat an kepada siswa unt uk m engem ukakan pendapat , bert ukar pikiran, dan berdiskusi dengan rekannya dalam m enyelesaikan t ugas kelom pok.

Pem belaj aran LKS berbasis PBL m erupakan perpaduan m em baca, m enulis dan m elakukan percobaan. Siswa m enyelesaikan m asalah yang diberikan guru d engan m enggunakan LKS. Hal ini dapat m erangsang siswa berpikir krit is unt uk m enem ukan ide pokok dan berusaha m enyelesaikan t ugas yang diberikan. Belaj ar dengan LKS m enj adikan siswa lebih berpengalam an dalam belaj ar ( Kisiel, 2003; Mort ensen dan Sm art , 2007) .

Pem belaj aran PBL m enunt ut siswa berpikir secara m endalam unt uk m enyelesaikan

perm asalahan yang diberikan guru dengan cara m em bukt ikan m elalui percobaan ( Kirschner dkk., 2006) . LKS yang disediakan dalam m odel PBL ini, dapat m elat ih siswa berpikir krit is. Hal ini sesuai berpikir . Sebaliknya j ika dibandingkan dengan kelas konvensional dim ana siswa hanya belaj ar sendiri- sendiri. Hal ini sesuai dengan hasil penelit ian Eli dan Widj aj ant i ( 2009) , m eningkat nya kem am puan berpikir krit is dan kreat if siswa m elalui pem belaj aran PBL dan LKS yang berkualit as. Hasil yang diperoleh peningkat an kem am puan KBK siswa dengan m enggunakan pem belaj aran m odel PBL lebih baik dibandingkan dengan cara konvesional, selain it u fakt or pendekat an pem belaj aran m em iliki peran yang lebih besar dalam pencapaian kem am puan KBK dan kreat if.

Peningkat an ket eram pilan berpikir krit is siswa unt uk kat egori t inggi paling besar adalah pada indikat or “ m enerapkan prinsip” dan “ m enggunakan prosedur” . Hal ini dikarenakan siswa sudah t erlat ih dalam belaj ar dengan LKS Berbasis PBL yang m enu nt ut siswa m am pu berargum en, m elakukan percobaan unt uk m em ecahkan perm asalahan dan m encari solusi yang t epat unt uk perm asalahan t ersebut ( Fat m a dan Um m uhan, 2012) . Sesuai dengan pendapat Eveline ( 2010) , bahwa PBL berfokus pada penyaj ian suat u perm asalahan ( nyat a at au sim ulasi) kepada siswa, kem udian siswa dim int a m encari pem ecahannya m elalui serangkaian penelit ian dan invest igasi

(5)

Gam bar 1 Kat egori N- GainKelas Eksperim en dan Kont rol unt uk Set iap I ndikat or KBK

Peningkat an KBK siswa unt uk kat egori t inggi j uga t erlihat pada indikat or “ berhipot esis, m engident ifikasi alasan, m engident ifikasi at au m erum uskan krit eria j awaban yang m ungkin, dan m em berikan cont oh dan bukan cont oh” . Kelim a indikat or t ersebut t erdapat peningkat an yang sam a dan saling ket erkait an sat u sam a lain. Hal ini sesuai dengan t unt ut an PBL bahwa siswa harus berhipot esis t erhadap m asalah yang diut arakan gur u, berdasarkan hipot esis t ersebut sisw a harus m am pu m em berikan alasan sebelum dibukt ikan dengan percobaan, k em udian siswa j uga har us m encari solusi dan m em berikan cont oh, sehingga siswa t ert ant ang dalam belaj ar.

Model PBL m erupakan suat u m odel yang m enant ang pesert a didik unt uk “ belaj ar disebabkan m odel PBL yang dipadu dengan LKS, dalam pem belaj aran m elibat kan berbagai m acam kecerdasan yang diperlukan unt uk m elakukan k onf ort ansi t erhadap t ant angan dunia nyat a, lainnya peningkat an KBK siswa lebih rendah dibandingkan dengan kelas eksperim en. Hal ini karena kelas kont rol t idak m endapat kan perlakukan k husus dalam pem belaj aran , yait u m odel PBL yang

Berdasarkan hasil penelit ian dan pem bahasan , dapat disim pulkan bahwa pem belaj aran dengan m enggunak an LKS berbasis PBL dapat m eningkat kan KBK siswa dalam belaj ar pada m at eri

cahaya di SMPN 1 Kem bang Tanj ong. Hal ini dapat dilihat t ingginya perolehan skor N- Gain pada

kelas eksperim en dibandingkan penerapan pem belaj aran konvensional di kelas kont rol. 0

Eks Kon Eks Kon Eks Kon Eks Kon Eks Kon Eks Kon Eks Kon

(6)

UCAPAN TERI M AKASI H

Penulis m engucapkan t erim akasih kepada Bapak Pr of. Dr.Yusrizal, M.Pd., Dr. Syahr un Nur, M.Si., dan Dr. Sam inan, M.Pd sebagai validat or inst rum en penelit ian . I bu Habibah, S.Pd dan Asm iah,S.Pd sebagai pengam at pelaksanaan PBM. Kepala sekolah dan sisw a SMPN 1 Kem bang Tanj ong, sert a kepada seluruh pihak yang t ur ut m em bant u dalam pelaksanaan penelit ian.

D AFTAR PUSTAKA

Abram i, P.C., Bernard, R.M., Borokhovski, E., Wade, A., Surkes, M.A., Tam im , R., dan Zhang, D. 2008. I nst ruct ional I nt ervent ions Affect ing Crit ical Thinking Skills and Disposit ions: A

St age 1 Met a- Analysis. Journal Educat ional Research, 78( 4) : 1102- 1134.

Afrizona, R., Rat nawulan dan Fauzib, A. 2012. Peningkat an Perilaku Berkarakt er dan Ket eram pilan Berpikir Krit is Siswa Kelas I X MTSN Model Padang Pada Mat a Pelaj aran I PA- Fisika

Menggunakan Model Problem Based I nst ruct ion. Jurnal Penelit ian Pem belaj aran Fisika,

1( 1) : 1- 16.

Am alia, Y.D., Asrizal dan Zulhendri K. 2014. Pengaruh Penerapan LKS Beorient asi Pem belaj aran

Berbasis Masalah Terhadap Kom pet ensi Siswa kelas X SMA N 1 Gunung Talang. Pillar of

Phiysics Educat ion, ( Online) , 1( 2) : 17- 24.

Arnyana, I .B.P. 2007. Penerapan Model PBL Pada Pelaj aran Biologi unt uk Meningkat kan

Kom pet ensi dan Kem am puan Berpikir Krit is Siswa Kelas X SMA Negeri 1 Singaraj a Tahun

Pelaj aran 2006/ 2007. Jurnal Pendidikan dan Pengaj aran, 2( 1) : 231- 251

BSNP. 2014. Laporan Hasil Uj ian Nasional Tahun Pelaj aran 2013 - 2014 SMP/ MTs. Jakart a: Pusat

Penilaian Pendidikan.

Celikler, D. 2010. The Effect of Worksheet s Developed for t he Subj ect of Chem ical Com pounds on

St udent Achievem ent and Perm anent Learning. The I nt ernat ional Journal of Research in

Teacher Educat ion, 1( 1) : 42- 51.

Depdiknas. 2006. Perat uran Ment eri Pendidikan Nasional Nom or 22 Tahun 2006 t ent ang St andar

I si unt uk Sat uan Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakart a: Depart em en Pendidikan Nasional.

Ekanant a, R. 2013. Pengaruh Model Pem belaj aran PBL dengan St rat egi Heurist ik Polya dan

Kem am puan Berpikir Krit is Terhadap Hasil Belaj ar Siswa. Jurnal ( Online), 1( 2) : 17- 24.

Eli, R., dan Widj aj ant i. 2009. Kualit as Lem bar Kerj a Siswa. Universit as Negeri Yogyakart a. Jurnal

I novasi Pendidikan, 10( 1) : 1- 12.

Eveline, S. 2010. Teori Belaj ar dan Pem belaj aran,Bogor: Ghalia I ndonesia.

Fat m a, S.O., dan Um m uhan, O. 2012. An Applicat ion about Pre- Service Teachers’ Developm ent

and Use of Worksheet s and an Evaluat ion of t heir Opinions about t he Applicat ion. Journal

Educat ional Sciences: Theory and Pract ice, 12( 1) : 263- 270.

Hake. R.R. 1998. I nt eract ive- Engagem ent versus Tradit ional Met hods: A Six - Thousand- St udent

Survey of Mechanics Test Dat a for I nt roduct ory Physics Courses. Am erican Journal of

Physics, 1( 66) : 64- 74.

Kirschner, P. A., Sweller, J., dan Clark, R. E. 2006. Why Minim al Guidance During I nst ruct ion Does Not Work: An Analysis of t he Failure of Const r uct ivist , Discovery, Problem - Based,

Experient ial, and I nquiry - Based Teaching. Educat ional Psychologist, 41( 2) : 75–86.

Kisiel, J. F. 2003. Teachers, Museum s and Worksheet s: a Closer Look at a Learning Experience. Journal of Science Teacher Educat ion, 14( 1) : 3- 21.

Kum ar, D.D dan Sherwood, R.D. 2007. Effeect of a Problem Based Sim ulat ion on t he Concept ual

Underst anding of Undergraduat ed Science Educat ion St udent s. Journal of Science

(7)

Mahanal, S., Puj iningrum , S.E., dan Suvant o. 2007. Penerapan Pem belaj aran Berdasarkan Masalah dengan St rat egi Kooperat if Model STAD pada Mat a Pelaj aran Sains unt uk Meningkat kan

Kem am puan Berpikir Krit is Siswa Kelas V MI Jenderal Sudirm an Malang. Jur nal Penelit ian

Kependidikan, 17( 1) : 33- 48.

McPeck, J.H. 1981. Crit ical Thinking and Educat ion. Journal Educat ion and Hum aan Developm ent,

1( 2) : 1- 11.

Mort ensen, M. F., dan Sm art , K. 2007. Free- choice Worksheet s I ncrease St udent s’ Exposure t o

Curriculum During Museum Visit s. Journal of Research in Science Teaching, 44( 9) : 1389–

1414.

Redhana, I dan Liliasari. 2008. Program Pem belaj aran Ket eram pilan Berpik ir Krit is pada Topik Laj u

Reaksi unt uk Siswa SMA. Forum Kependidikan, 27( 2) : 103- 112.

Redina, W. 2007. Pengaruh Model Problem Based Learning Terhadap Hasil Belaj ar Siswa. Tersedia

di: ht t p: / / perpust akaonline.download- t esis- j urnalm akalah- com .

Sadia, I .W. 2007. Pengem bangan Kem am puan Berpikir Form al Siswa SMA Melalui Penerapan Model Pem belaj aran ” Problem Based Learning” dan ” Cycle Learning” dalam pem belaj aran fisika. Jurnal Pendidikan dan Pengaj aran, 40( 1) : 1- 20.

________. 2008. Model Pem belaj aran yang Efekt if Unt uk Meningkat kan Ket eram pilan Berpikir

Krit is.Jurnal Pendidikan dan Pengaj aran, 41( 2) : 219- 237.

Sem ra, S dan Tek kaya, C. 2006. Effect of Problem Based Learning and Tradit ional I nst ruct ion on

Self Regulat ed Learning.The Journal of Educat ional Research, 99( 5) : 316- 324.

Set yorini, U., Sukiswo, S.E. dan Subali, B. 2011. Penerapan Model Problem Based Learning unt uk

Meningkat kan Kem am puan Berpikir Krit is Siswa SMP. Jurnal Pendidikan Fisika I ndonesia,

7( 1) : 52- 56.

Suarsana, I .M., dan Mahayukt i, G.A. 2013. Pengem bangan E- Modul Berorient asi Pem ecahan

Masalah unt uk Meningkat kan Ket eram pilan Berpikir Krit is Mahasisw a. Jur nal Pendidikan

I ndonesia, 2( 2) : 2- 12.

Sungur , S., Tekkaya, C., dan Geban, O. 2006. I m proving Achievem ent Through Problem Based

Learning. Journal of Biological Educat ion, 40( 4) : 155- 160.

Tandogan, R.O. dan Akinoglu, O. 2007. The Effect of Problem - Based Act ive Learning in Science

Educat ion on St udent s’ Academ ic Achievem ent , At t it ude dan Concept Learning. Eruasia

Journal of Mat hem at ics, Science87 Technology Educat ion, 3( 1) : 71- 81.

Yasir, M., Endang, S., dan I snawat i. 2013. Pengem bangan Lem bar Kerj a Siswa ( LKS) Berbasis St rat egi Belaj ar Met akognit if unt uk Meningkat kan Hasil Belaj ar Siswa Pada Mat eri

Pewarisan Sifat Manusia. Universit as Negeri Surabaya. Jurnal Biology Educat ion, 2( 1) :

Gambar

Gambar 1 Kategori N-Gain Kelas Eksperimen dan Kontrol untuk Setiap Indikator KBK

Referensi

Dokumen terkait

[r]

silicoflagellata ) merupakan salah satu parameter biologi yang erat hubungannya dengan silikat karena tinggi rendahnya kelimpahan zooplankton dan fitoplankton tersebut dalam

Fungsi meriam raksasa Bismarck memang untuk menghancurkan kapal perang ukuran besar dan itu akan terbukti kelak ketika Bismarck bertemu dengan para pencegatnya, armada Inggris

mengembangkan buku mewarnai “25 TON” (25 Tanaman Obat Nias) untuk siswa kelas III sekolah dasar supaya mereka dapat mengetahui pentingnya memelihara, merawat, dan

Chapter 8-3 Inventory Classificatio n and Control Physical Goods Included in Inventory Costs Included in Inventory Cost Flow Assumptio ns LIFO: Special Issues

Mahasiswa diharapkan dapat memahami dan menjelaskan tentang faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal serta hubungan antara organisasi dengan

Sejalan dengan itu, SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAI) YPI AL-IKHLAS PAINAN merupakan bagian lembaga pendidikan yang cukup tinggi dilingkungan pendidikan formal, juga

2015 yaitu “ Terwujudnya Masyarakat Pesisir Selatan Yang Sejahtera ”, maka program dan kegiatan yang dirancang Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan