• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Sukaramai Kecamatan Medan Area Tahun 2017

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pelaksanaan Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) di Puskesmas Sukaramai Kecamatan Medan Area Tahun 2017"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

1. Kepala Puskesmas

Data Responden

Nama : dr. Juminar Helen Umur : 52 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Kepala Puskesmas Pendidikan : S1 Kedokteran

Pertanyaan

1. Bagaimana tugas pokok dan fungsi yang Ibu jalani sebagai seorang pimpinan di Puskesmas Sukaramai?

Tugas pokok dan fungsi yang saya jalani sebagai seorang pimpinan

Puskesmas itu banyak ya, diantaranya menyusun dan menetapkan

rencana operasional pelaksanaan pembinaan Puskesmas,

mengkoordinasikan dan membina pelaksanaan urusan Dinas

Kesehatan, melaksanakan pembinaan sikap perilaku dan disipilin

pegawai, peningkatan kompetensi dan penilaian kinerja setiap pegawai

di Puskesmas ini, dan juga melaksanakan tugas lain yang diberikan

oleh Kepala Dinas Kesehatan sesuai dengan perintah yang diberikan.

(2)

Saya menjabat sebagai Kepala Puskesmas Sukaramai hampir 4 tahun

sejak 2013.

Apa pendapat Ibu mengenai SIMPUS yang ada di Puskesmas Sukaramai? SIMPUS ya memang sangat diperlukan, tetapi di Puskesmas Sukaramai

belum terlaksana secara baik. Kebanyakan masih diolah secara manual.

Padahal dengan adanya SIMPUS yang dimanfaatkan dengan baik

tentunya akan sangat bermanfaat. Data-data yang diolah akan lebih

akurat.

2. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

Dengan adanya sistem online ini sangat membantu kita, jadi kita dapat

mengatasi keterlambatan pengumpulan laporan, misalnya laporan yang

kita kumpul terkadang dengan cara online dulu, kemudian print out nya

menyusul dikumpulkan ke Dinas.

Apakah ada pelatihan mengenai SIMPUS yang diberikan oleh Dinas Kesehatan?

Sejauh ini pelatihan secara formal belum diberikan oleh Dinas. Dinas

Kesehatan hanya sebatas memberikan sosialisasi pelaksanaan SIMPUS

saja. Namun dalam beberapa waktu ke depan pada saat saya rapat di

Dinas, saya mendengar bahwasanya akan diadakan pelatihan mengenai

SIMPUS oleh Dinas Kesehatan.

3. Bagaimana peran Ibu sebagai Kepala Puskesmas terhadap kegiatan manajemen pelaksanaan SIMPUS yang ada di Puskesmas Sukaramai? Kita selalu mengadakan evaluasi setiap ada kegiatan mini lokakarya.

Disitu kita membahas dimana ada kendala, hambatan, dan masalahnya.

Masalahnya sendiri yaitu diantaranya pemegang program ada yang

tidak tepat waktu dalam mengumpulkan laporan, adanya kendala yang

dihadapi petugas di lapangan, adanya pegawai yang sering absen

(3)

minggunya kita juga mengadakan briefing kepada para petugas agar

mereka bekerja lebih sigap dan juga tepat waktu.

Bagaimana mekanisme pengumpulan laporan bulanan oleh para pemegang program yang ada di Puskesmas Sukaramai?

Kalau di Puskesmas Sukaramai ini para pemegang program sudah

harus mengumpulkan laporan kepada petugas SP2TP sebelum tanggal 1

setiap bulannya. Karena nanti tanggal 1 petugas SP2TP sudah mulai

mengirim laporan secara online kepada Dinas Kesehatan Kota Medan,

baru kemudian sebelum tanggal 5 kita juga sudah harus mengantarkan

print out laporan ke Dinas Kesehatan.

4. Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas Sukaramai?

Sarana dan prasarananya yaitu komputer, jaringan internet speedy yang

difasilitasi oleh Dinas Kesehatan.

Bagaimana pendapat Ibu mengenai SIMPUS yang dilakukan secara online?

Kita menggunakan SIMPUS ini kan sesuai dengan apa yang

diinstruksikan oleh Dinas Kesehatan dan juga undang-undang tentang

Pengembangan Jaringan Komputer Online Sistem Informasi Kesehatan

Nasional (SIKNAS Online), jadi kita juga harus bisa beradaptasi dengan

aturan yang berlaku saat ini selain juga membantu kita dalam bekerja.

Karena kan dengan sistem online dapat membuat pekerjaan kita lebih

mudah.

5. Apakah pada saat pengumpulan data oleh para pemegang program masih terdapat kendala?

SIMPUS itu kan suatu sistem yang dikembangkan supaya bisa lebih

akurat pelaporan dengan memanfaatkan teknologi tentunya, dibalik itu

(4)

SIMPUS juga. Kendalanya ya itu tadi kalau jaringannya lambat jadi ya

entry data juga lama.

Apakah data yang dikumpulkan sudah lengkap, akurat, dan tepat waktu?

Kalau mengenai kelengkapan data, tentunya lengkap ya. Kita juga udah

ada format tersendiri untuk diisi, jadi lebih mudah untuk di lihat

lengkap ata tidaknya. Kalau mengenai ketepatan waktu, terkadang

masalahnya itu disini. Pemegang program masih saja ada yang suka

terlambat dalam pengumpulan data. Padahal batas wajtu juga sudah

kita tetapkan.

Apa saja masalah yang terjadi pada proses pengumpulan data?

Masalahnya ya itu tadi, kami sering melihat bahwa petugas kesling

sering terlambat mengumpulkan data ke petugas SP2TP dikarenakan

adanya kendala pada masyarakat pada saat mereka turun ke lapangan.

Bagaimana proses pengolahan data?

Ketika para pemegang program sudah merekap laporannya, maka

kemudian mereka mengumpulkan kepada petugas SP2TP. Lalu petugas

SP2TP merekap data yang dikumpulkan tadi secara manual dulu baru

kemudian datanya dientry secara online dengan komputer.

Bagaimana proses penyajian dan penyebarluasan informasi?

Laporan akan dikirim secara online dan juga disertai dengan

pengumpulan print out ke Dinas Kesehatan Kota Medan.

Bagaimana proses penataan dokumentasi?

Setelah dientry, nanti hasilnya akan tersimpan sesuai dengan jenis

laporan yang kita kerjakan, lalu kita print kemudian hasilnya kita

simpan untuk pertinggal kita sendiri dan juga untuk dikirim ke Dinas.

6. Kapan dan kemana informasi dilaporkan?

Laporan akan dikumpulkan ke Dinas Kesehatan Kota

(5)

Bagaimana keakuratan antara data dan informasi yang dihasilkan?

Kalau data yang dimasukkan akurat, secara tidak langsung infomasi

yang dihasilkan juga akurat.

Bagaimana kelengkapan informasi yang dihasilkan?

Seharusnya memang bisa dikatakan lengkap ya, karena rasanya sudah

menggambarkan program, wilayah kerja, apa kendala-kendala yang

dihadapi, namun masih ada yang belum terpenuhi untuk kelengkapan

data oleh karena kendala di lapangan tadi.

(6)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

2. Petugas SP2TP Data Responden

Nama : Wahyuni Naz Umur : 41 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan Jabatan : Petugas SP2TP Pendidikan : D3 Keperawatan

Pertanyaan

7. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas SP2TP di Puskesmas Sukaramai? Mengkoordinir seluruh laporan Puskesmas dan melaporkannya ke

Dinas Kesehatan, membantu membina petugas Puskesmas dalam

pelaksanaan SIMPUS, membantu Kepala Puskesmas dalam

pengelolaan data yang berupa pengumpulan, pengolahan, dan

penyajian data, membantu Kepala Puskesmas menyusun laporan

tahunan dan profil Puskesmas, dan juga membantu petugas dalam

pengelolaan data di unit masing -masing.

8. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS yang ada di Puskesmas Sukaramai?

SIMPUS kan sama saja dengan SP2TP, hanya penggunaan istilahnya saja

yang berbeda gitu ya. Tentunya SIMPUS sangat membantu dalam hal

(7)

Puskesmas. Selain itu juga memang membantu supaya data-data yang

dikumpul oleh pemegang program lengkap dan dikumpulkan tepat waktu

agar setiap bulannya dapat kita kirim ke Dinas.

Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai Petugas SP2TP di Puskesmas Sukaramai?

Saya bekerja sebagai petugas SP2TP sekitar 8 tahun dimulai dari 2009.

9. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

Tentunya sangat membanu kita dalam mengerjakan laporan. Pengiriman

laporan ke Dinas juga lebih efisien dengan menggunakan sistem online, ya

walaupun print out laporan juga harus kita kumpulkan ke Dinas ya.

Apakah ada pelatihan mengenai SIMPUS yang diberikan oleh Dinas Kesehatan?

Dari Dinas Kesehatan Kota Medan sendiri belum pernah memberi

pelatihan tentang penggunaan SIMPUS, melainkan hanya sebatas

sosialisasi saja tanpa ada pelatihan khusus Jadi saya sendiri hanya

menyesuaikan saja terhadap tuntutan mengoperasikan komputer untuk

mengentry data secara online. Namun saya pernah mendengar pada saat

rapat di Dinas Kesehatan bahwasanya akan diadakan pelatihan mengenai

SIMPUS tetapi kapan pastinya pihak Dinas Kesehatan sendiri belum

memastikan.

10. Bagaimana mekanisme pengumpulan laporan bulanan oleh para pemegang program kepada Ibu selaku petugas SP2TP di Puskesmas Sukaramai?

Saya punya format laporan yang harus diisi oleh para pemegang program.

Masing-masing para pemegang program akan saya datangi. Saya

memberikan format lalu mereka isi. . Lalu saya yang menanya apakah

laporan tersebut sudah selesai atau belum. Saya melakukan input data

secara online dan manual. Kemudian setelah laporan selesai makan akan

kita kumpulkan ke Dinas Kesehatan selambat-lambatnya di tanggal 5

(8)

Bagaimana pendapat Ibu mengenai SIMPUS yang dilakukan secara online? Karena adanya peraturan dari Dinas Kesehatan yang mengharuskan

pencatatan dan pelaporan dikumpul dalam bentuk laporan dan juga

dengan sistem online, jadi ya mau tak mau kita disini harus bisa

menyesuaikan dengan keterampilan kita dalam menggunakan komputer

untuk mengentry data.

11. Apakah ada kendala yang dialamai dengan penggunaan sistem online tersebut?

Sejauh ini saya rasa mudah untuk dipelajari, meskipun pertama-tama agak

kesulitan, tetapi lama-kelamaan bisa menyesuaikan.Tidak ada masalah

dalam mengoperasikan sistem onlinenya, waktu pertama kali wajar saja

masih bingung karena hal yang baru, tetapi bisa diatasi. Ya memang butuh

waktu yang agak lama karena kita harus teliti agar tidak salah.

12. Apakah data yang dikumpulkan sudah lengkap, akurat, dan tepat waktu? Dari laporan yang saya terima, terkadang datanya terisi lengkap terkadang

juga ada yang tidak lengkap. Tetapi selalu saya himbau bahwasanya data

yang dilaporkan harus benar-benar lengkap. Mengenai keakuratan data,

kalau dibilang akurat sih ya akurat, karena kan diisi oleh mereka yang

diberi tanggungjawab dan sudah sesuai dengan form yang diberikan.

Mengenai pengumpulannya, terkadang tepat waktu, terkadang masih ada

yang terlambat mengumpulkan.

13. Apa saja masalah yang terjadi pada proses pengumpulan data?

Pengumpulan data oleh para pemegang program terkadang masih ada

yang mengalami keterlambatan, terutama pada bagian petugas kesling.

Bagaimana proses pengolahan data?

Saya merekap data dua kali, pertama saya rekap secara manual kemudian

baru saya entry data-datanya ke komputer.

Bagaimana proses penyajian dan penyebarluasan informasi?

Kita mengirimkan laporan dua kali, pertama secara online baru kemudian

kita mengantar print out ke Dinas Kesehatan Kota Medan.

(9)

Di Puskesmas sendiri kita juga membuat pertinggal, kalau yang untuk

pertinggal dan dikirim ke Dinas kita print, di komputer pun laporan juga

sudah tersimpan.

14. Bagaimana keakuratan antara data dan informasi yang dihasilkan?

Data yang dilaporkan sudah akurat, karena data yang dimasukkan tetap

itu yang jadi informasi, tidak ada yang di ubah-ubah.

Kapan dan kemana informasi dilaporkan?

Laporan dikirim ke Dinas tanggal 5 setiap bulan.

15. Bagaimana kelengkapan informasi yang dihasilkan?

Misalnya ada informasi yang kurang, misalnya penyakit karena formatnya

sudah kayak gitu, jadi ya tidak bisa ditambahkan, kalau manual kan bisa

ditambahkan di bawahnya dengan cara kita tulis. Untuk pemegang

program tetap lebih perpedoman dengan cara manual.

(10)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

3. Petugas KIA

Data Responden

Nama : Anita Simanjuntak Umur : 38 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Jabatan : Petugas KIA

Pendidikan : D3 Kebidanan, S1 Kesehatan Masyarakat

Pertanyaan

1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas KIA di Puskesmas Sukaramai? Kalau di KIA sendiri ada pemeriksaan Ibu hamil, memberikan

penyuluhan kepada Ibu hamil, memberikan imunisasi pada bayi, seperti

itulah.

2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas KIA di Puskesmas Sukaramai?

Di Puskesmas ini saya bekerja sudah 9 tahun.

3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS?

SIMPUS adalah sistem informasi manajemen yang berguna dalam

proses pencatatan dan pelaporan Puskesmas yang menggunakan sistem

(11)

4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

Sangat bermanfaat ya dalam pengolahan data. Bisa lebih menghemat

waktu dalam pengolahan data.

5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data KIA kepada petugas SP2TP? Saya mengambil form yang akan saya isi dari petugas SP2TP, kemudian

saya isi form tersebut sesuai dengan pelayanan KIA, misalnya data

seputar kunjungan Ibu hamil, Ibu bersalin, dan lain sebagainya.

6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa?

Tanggal 5 selambat-lambatnya sudah harus dikumpulkan ke petugas

SP2TP.

7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data?

(12)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

4. Petugas Gizi

Data Responden

Nama : Nerianna Tampubolon Umur : 42 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Jabatan : Petugas Gizi Pendidikan : D3

Pertanyaan

1. Apa tugas pokok Ibu sebagai petugas Gizi di Puskesmas Sukaramai? Tugas pokok saya sebagai petugas gizi diantaranya mendata jumlah

balita yang ada di wilayah kerja Puskesmas, melakukan survei terhadap

gizi balita, melaksanaan pemberian vitamin A pada balita, dan lain

sebagainya.

2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Gizi di Puskesmas Sukaramai?

Saya kerja sebagai petugas gizi sudah hampir 8 tahun.

3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS?

SIMPUS itu kan berhubungan dengan SP2TP ya. Jadi saya rasa

fungsinya sama yaitu sebagai sistem pencatatan dan pelaporan yang

(13)

4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

Tentunya sangat membantu sekali ya. Seperti yang kita ketahui juga

bahwa dengan adanya sistem online ini ebenarnya dapat menghemat

waktu kita dalam melakukan pekerjaan.

5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Gizi kepada petugas SP2TP? Pertama, format laporan disediakan oleh petugas SP2TP. Kemudian

saya isi sesuai dengan format tersebut. Misalnya, kalau program gizi

kan cenderung berhubungan dengan para balita seperti mendata jumlah

balita, pemberian kapsul vitamin A, penyuluhan tentang gizi balita, dan

sebagainya. Setelah saya isi form tersebut saya serahkan kembali ke

petugas SP2TP untuk kemudian dibuat laporan ke Dinas.

6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? Disini selambat-lambatnya dikumpulkan pada tanggal 5.

7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data?

Kalau untuk program gizi sendiri sih tidak ada ya. Karena jumlah balita

yang datang ke Puskesmas saja yang saya data dan isi sesuai dengan

(14)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

5. Petugas Kesling

Data Responden

Nama : Juliana Elisabet

Umur : 36 Tahun Jenis Kelamin : Perempuan

Jabatan : Petugas Kesling

Pendidikan : S1 Kesehatan Masyarakat

Pertanyaan

1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas Kesling di Puskesmas Sukaramai?

Kalau dari Kesling sendiri kita kebanyakan turun ke lapangan ya. Kita

datang ke rumah para warga untuk mendata bagaimana sumber air

bersihnya, sarana pembuangan sampah, Sistem Pembuangan Air

Limbahnya, bagaimana jamban keluarganya, seperti itu ya. Kemudian

selain itu juga mengadakan penyuluhan tentang kesehatan lingkungan,

serta melakukan pengawasan kesehatan pada tempat-tempat

umumlainnya seperti rumah makan, salon, dan lain sebagainya.

(15)

Saya kerja disini udah 7 tahun dari tahun 2010.

3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS?

SIMPUS adalah sistem manajemen Puskesmas yang sebenarnya sama

dengan SP2TP ya, dimana SIMPUS mempermudah kita dalam

membuat laporan secara online. Pekerjaan kita tidak memakan banyak

waktu.

4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

Sangat membantu dan juga lebih menghemat waktu.

5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Kesling kepada petugas SP2TP?

Petugas SP2TP memberikan kita form. Kita turun ke lapangan karena

kita bagian dari promotif dan preventif. Setiap minggunya petugas

kesling akan turun ke lapangan. Misalnya pemeriksaan rumah sehat,

pemeriksaan tempat-tempat umum, dan lain sebagainya. Setelah turun

ke lapangan, kita mengerjakan pelaporan, selain dikumpulkan ke

petugas SP2TP sendiri kita juga melaporkan program kesling ke Dinkes

langsung ke Departemen Kesling. Laporan yang dikirim dilakukan

secara online dan juga print out yang diserahkan ke Dinkes.

6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? Selambat-lambatnya tanggal 5.

7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data?

Sebenarnya kalau boleh jujur sih, kesling sendiri paling sering

mengalami keterlambatan pengumpulan laporan, kita dijadwalkan

mengumpulkan laporan kalau bisa sih awal bulan ya kepada petugas

SP2TP, nah setelah itu kan dia yang melaporkan. Tetapi memang dari

kesling sendiri sering terjadi kendala pada saat turun ke lapangan.

Misalnya pada saat pemeriksaan rumah sehat setiap minggunya,

masyarakat banyak sekali yang tidak welcome dengan kedatangan kita.

(16)

masyarakat lain yang bersedia untuk disurvei sehingga dari kesling

(17)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

6. Petugas Promkes

Data Responden

Nama : Katerina Simaremare Umur : 39 Tahun

Jenis Kelamin : Perempuan Jabatan : Petugas Promkes

Pendidikan : S1 Kesehatan Masyarakat

Pertanyaan

1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas Promkes di Puskesmas Sukaramai?

Disini kita mengadakan penyuluhan tentang kesehatan pribadi,

kesehatan lingkungan, gizi keluarga, imunisasi, dan lain sebaginya,

misalnya di sekolah, posyandu, dan tempat-tempat umum lainnya.

2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Promkes di Puskesmas Sukaramai?

Saya kerja disini kira-kira sekitar 8 tahun

3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS?

Yang saya tahu SIMPUS itu sama halnya dengan SP2TP, yaitu berupa

pencatatan dan pelaporan tentang kegiatan yang ada di Puskesmas,

(18)

4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

Adanya sistem online tentu sangat memudahkan kita dalam melakukan

pekerjaan ya jika dibandingkan dengan manual, pekerjaan secara

manual biasanya selesai lebih lama. Kalau online kan bisa menghemat

waktu.

5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Promkes kepada petugas SP2TP?

Kalau Promkes itu kita langsung turun ke lapangan. Kita melihat PHBS

masyarakat dan juga pelaksanaan posyandu. Dari situ data yang kita

dapatkan dari lapangan misalnya kita melihat bagaimana PHBS di

masyarakat disitu kita mengisi sesuai form yang disediakan, setelah itu

data yang diperoleh kita rekap secara manual. Lalu kita kumpulkan ke

petugas SP2TP pada awal bulan sebelum tanggal 5 karena petugas

SP2TP kan juga mau merekap datanya, lalu kemudian akan kumpulkan

ke Dinas.

6. Data yang dikumpulkan selambat-lambatnya pada tanggal berapa? Tanggal 5 setiap bulannya.

7. Apakah terdapat kendala dalam hal pengumpulan data?

Kendalanya kalau dari promkes sendiri tidak ada kendala karena kita

langsung turun ke lapangan mengamati kejadian apa saja serta juga

(19)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

2. Kepala Puskesmas

Data Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan :

Pertanyaan

1. Bagaimana tugas pokok dan fungsi yang Ibu jalani sebagai seorang pimpinan di Puskesmas Sukaramai?

2. Apa pendapat Ibu mengenai SIMPUS yang ada di Puskesmas Sukaramai? 3. Bagaimana peran Ibu sebagai Kepala Puskesmas terhadap kegiatan

manajemen pelaksanaan SIMPUS yang ada di Puskesmas Sukaramai? 4. Apa saja sarana dan prasarana yang diperlukan dalam kegiatan

pelaksanaan SIMPUS di Puskesmas Sukaramai?

5. Apakah pada saat pengumpulan data oleh para pemegang program masih terdapat kendala?

(20)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

2. Petugas SP2TP

Data Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan :

Pertanyaan

1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas SP2TP di Puskesmas Sukaramai?

2. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS yang ada di Puskesmas Sukaramai?

3. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

4. Bagaimana mekanisme pengumpulan laporan bulanan oleh para pemegang program kepada Ibu selaku petugas SP2TP di Puskesmas Sukaramai? 5. Apakah ada kendala yang dialamai dengan penggunaan sistem online

tersebut?

(21)
(22)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

3.Petugas KIA

Data Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan :

Pertanyaan

1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas KIA di Puskesmas Sukaramai? 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas KIA di Puskesmas

Sukaramai?

3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS?

4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

(23)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

4. Petugas Gizi

Data Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan :

Pertanyaan

1. Apa tugas pokok Ibu sebagai petugas gizi di Puskesmas Sukaramai? 2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Gizi di Puskesmas

Sukaramai?

3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS?

4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

(24)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

5. Petugas Kesling

Data Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan :

Pertanyaan

1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas Kesling di Puskesmas Sukaramai?

2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Kesling di Puskesmas Sukaramai?

3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS?

4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Kesling kepada petugas SP2TP?

(25)

PANDUAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS (SIMPUS) DI PUSKESMAS SUKARAMAI KECAMATAN

MEDAN AREA TAHUN 2017

6. Petugas Promkes

Data Responden

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Jabatan : Pendidikan :

Pertanyaan

1. Apa saja tugas pokok Ibu sebagai petugas Promkes di Puskesmas Sukaramai?

2. Sudah berapa lama Ibu bekerja sebagai petugas Promkes di Puskesmas Sukaramai?

3. Bagaimana pendapat Ibu tentang SIMPUS?

4. Apa pendapat Ibu mengenai pencatatan dan pelaporan Puskesmas dengan sistem online sekarang?

5. Bagaimana mekanisme pengumpulan data Promkes kepada petugas SP2TP?

(26)

Referensi

Dokumen terkait

UJI K FAUZI YAH, MSi I V 35 Kabupaten Bojonegoro 30-03-2016 Bidang Ekonomi Bakorwil Bojonegoro ABDUS SABDA, ST, M.Si. I I 36 Kabupaten Bangkalan 30-03-2016 Sekretaris Bakorwil

bagaimana menyelaraskan agar organisasi ini tidak bersifat Jawa sentris, karena dilihat dari namanya saja “Tri Koro Dharmo” (Tiga Tujuan Mulia) yang berarti Sakti, Budi, dan

skor siswa kedalam bentuk nilai. Pada penelitian ini digunakan skala 100, pada pra siklus terdapat 9 butir soal yang. dinyatakan baik dan 11 butir soal dinyatakan gugur,maka

08.00-Departure from Hotel to Tsukiji Fish Outer Market Visit to Shin-Koto Incineration Plant, Clean Authority of Tokyo, Tokyo Metropolitan Government Visit to Odaiba.. DAY 4

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa struktur dengan isolasi dasar mengalami penurunan kerusa- kan jika dibandingkan dengan struktur konvension- al Dari segi kerusakan

- Shin-Koto Incineration Plant was developed in order to accommodate waste management in Koto City, where the Japanese government policy to develop waste management

Large-sized waste is pulverized, while ferrous metals are recovered as resources, before the incombustible residue is buried into landfill, In addition to waste,

Elles doivent être adéquates, hygiéniques et sans danger selon el contexte local.. Des étagères pour les effets