• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Asupan Vitamin D, Gaya Hidup dan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum pada Perempuan Usia 20-50 Tahun"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

OLEH:

DELINA SEKAR ARUM 120100144

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015

(2)

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Kelulusan Sarjana Kedokteran

OLEH:

DELINA SEKAR ARUM 120100144

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)
(4)

ABSTRAK

Latar Belakang : Defisiensi vitamin D sudah banyak dibicarakan sebagai masalah kesehatan dunia. Indonesia adalah negara tropis yang sepanjang tahun disinari matahari akan tetapi angka defisiensi-insufisiensi vitamin D masih tinggi dan belum banyak penelitian tentang vitamin D di Indonesia.

Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan asupan vitamin D, gaya hidup dan indeks massa tubuh dengan kadar 25(OH)D serum pada perempuan usia 20-50 tahun.

Metode : Penelitian cross sectional dilakukan pada 45 subjek penelitian di Desa Aman Damai, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat dengan metode consecutive sampling. Penilaian asupan vitamin D melalui food re-call 2x24 jam, gaya hidup melalui kuesioner dan penimbangan berat serta pengukuran tinggi badan untuk menilai indeks massa tubuh.

Hasil : Didapati kadar rerata 25(OH)D serum 20,4 ng/mL, rerata asupan vitamin D 3,4 mcg/hari, rerata IMT 25,9 kg/m2 dan rerata subjek penelitian berumur 40-50 tahun (75,6%). Berdasalkan hasil analisis hubungan antara asupan vitamin D, gaya hidup dan indeks massa tubuh dengan kadar 25(OH)D serum dengan menggunakan uji Fisher’s Exact Test, didapati nilai p untuk asupan vitamin D =1,00, nilai p untuk gaya hidup yang meliputi paparan sinar matahari =1,00, nilai p penggunaan sunblock =1,00 dan nilai p penggunaan hijab =0,47 serta nilai p untuk Indeks Massa Tubuh =0,42.

Kesimpulan : Dari hasil tersebut, disimpulkan bahwa tidak terdapat hubungan yang bermakna antara asupan vitamin D, gaya hidup dan indeks massa tubuh dengan kadar 25(OH)D serum pada perempuan usia 20-50 tahun.

(5)

ABSTRACT

Background : Vitamin D deficiency has been much discussed as a global health. Indonesia is a tropical country that is exposed to the sun all year round but numbers insufficiency of vitamin D is still high and has not been much research on vitamin D in Indonesia.

Objective : The purpose of this study was to determine the relationship between vitamin D intake, lifestyle and body mass index with 25(OH)D serum levels in women aged 20-50 years.

Method : Cross-sectional study was conducted on 45 subjects in Desa Aman Damai, Kecamatan Serapit, Kabupaten Langkat using consecutive sampling method. Vitamin D intake assessment through 2x24 hours food recall, lifestyle assessment through questionaires followed by weighing and height measurement to identify the body mass index values.

Result : Average levels of 25(OH)D serum was 20,4 ng/mL, average intake of vitamin D was 3,4 mcg/day, average BMI 25,9 kg/m2 and most study subjects was 40-50 years old (75,6%). Based on the results of the analysis between vitamin D intake, lifestyle and body mass index with 25(OH)D serum levels using Fisher’s Exact Test, p value for the intake of vitamin D =1,00, p value for a lifestyle that includes exposure to sunlight =1,00, p value for sunblock usage =1,00, p value for hijab usage =0,47 and p value for body mass index =0,42.

Conclusion : From these results it can be concluded that there is no significant relationship between vitamin D intake, lifestyle and body mass index with 25(OH)D serum levels in women aged 20-50 years.

Keyword : Lifestyle, body mass index, levels of serum 25(OH)D, vitamin D

(6)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadiran Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah ini. Adapun laporan hasil

penelitian dengan judul “hubungan antara asupan vitamin D, gaya hidup dan indeks massa tubuh dengan kadar 25(OH)D serum pada perempuan usia 20-50 tahun” ini disusun sebagai tugas akhir serta sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana kedokteran pada Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

Selama perencanaan dan pelaksanaan pembuatan laporan hasil karya tulis ilmiah ini, penulis mendapatkan banyak dukungan dari berbagai pihak. Maka dari itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Prof. dr. Gontar Alamsyah Siregar, Sp.PD-KGEH, selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara.

2. Dr. dr. Dina Keumala Sari, M.Gizi, Sp.GK selaku dosen pembimbing, yang telah memberikan bimbingan, dukungan, nasihat, ide, serta masukan sehingga laporan hasil karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan dengan baik.

3. dr. Zaimah Z. Tala, M.S., Sp.GKdan Ibu Nenni Dwi Aprianti Lubis, S.P., M.Si selaku dosen penguji, yang telah memberikan berbagai kritik dan saran untuk tercapainya kesempurnaan karya tulis ilmiah ini.

4. Bapak Suherman selaku Kepala Desa Aman Damai, Kecamatan Sirapit, Kabupaten Langkat dan Unit PKK Desan Aman Damai yang telah banyak membantu peneliti di lapangan dalam proses pengumpulan data.

5. Keluarga peneliti, yaitu Ayahanda Ir. Seno Adji dan Ibunda Dra. Wisanti serta adik saya, Bayu Ardi yang selalu memberikan dukungan, motivasi, semangat, doa, serta materi sehingga penelitian ini dapat terselesaikan. 6. Teman-teman stambuk 2012 yang telah membantu menyelesaikan karya

tulis ilmiah ini.

(7)

Penulis menyadari bahwa karya tulis ilmiah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu penulis menerima masukan berupa kritik dan saran yang membangun untuk penyempurnaan karya tulis ilmiah ini. Semoga karya tulis ilmiah inidapat bermanfaat sebagai sumbangan ilmu pengetahuan kepada Fakultas Kedokteran USU dan pihak yang terkait dalam penelitian ini.

Medan, Desember 2015 Penulis,

Delina Sekar Arum

(8)

DAFTAR ISI

2.2.1. Pembentukan Vitamin D ... 10

2.2.2. Metabolisme Vitamin D ... 11

2.3. Indeks Massa Tubuh dan Vitamin D ... 13

(9)

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFENISI OPERASIONAL ... 17

3.1. Kerangka Konsep ... 17

3.2. Definisi Operasional ... 17

3.3. Hipotesis ... 20

BAB 4 METODE PENELITIAN ... 21

4.1. Jenis Penelitian ... 21

4.2 .Waktu dan Tempat Penelitian ... 21

4.3. Populasi dan Sampel ... 21

4.3.1. Populasi Target ... 21

4.3.2. Populasi Terjangkau ... 21

4.3.3. Kriteria Inklusi ... 22

4.3.4. Kriteria Eksklusi ... 22

4.3.5. Besar Sampel ... 22

4.4. Teknik Pengumpulan Data ... 23

4.5. Pengolahan dan Analisa Data ... 23

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 24

5.1. Hasil Penelitian ... 24

5.1.1. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 24

5.1.2. Karakteristik Subjek ... 25

5.1.3. Hasil Analisis ... 28

5.2. Pembahasan ... 31

5.2.1. Karakteristik Demografi ... 32

5.2.2. Asupan Vitamin D ... 34

5.2.3. Gaya Hidup ... 35

5.2.4. Indeks Massa Tubuh... 37

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ... 39

6.1. Kesimpulan ... 39

6.2. Saran ... 40

(10)
(11)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

2.1. Terminologi Vitamin D3 dan Ekivalen 6

2.2. Faktor Penyebab Defisiensi Vitamin D 9

2.3. Batas Indeks Massa Tubuh untuk Orang Eropa, Asia, dan Indonesia

14

2.4. Angka Kecukupan Gizi Vitamin D yang Dianjurkan 15 2.5. Bahan Makanan Sumber, Suplemen, dan Sumber Bahan

Farmasi Vitamin D2 dan D3

16

5.1. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Usia 25 5.2. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan

Pendidikan

25

5.3. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Asupan Vitamin D

26

5.4. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Paparan Sinar Matahari

26

5.5. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Pemakaian Sunblock

27

5.6. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Pemakaian Hijab

27

5.7. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Indeks Massa Tubuh

27

5.8. Distribusi Frekuensi Subjek Penelitian Berdasarkan Kadar 25(OH)D Serum

28

5.9. Analisis Hubungan Asupan Vitamin D dengan Kadar 25(OH)D Serum

29

5.10. Analisis Hubungan Gaya Hidup dengan Kadar 25(OH)D Serum

30

5.11. Analisis Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Kadar 25(OH)D Serum

31

(12)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Pembentukan Vitamin D3 Dalam Kulit 10

2.2. Aktivasi Vitamin 12

2.3. Metabolisme dan Fungsi Vitamin D 13

3.1. Kerangka Konsep 18

(13)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1 Daftar Riwayat Hidup 44

2 Lembar Penjelasan 45

3 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan 46

4 Formulir Food Recall 2x24 Jam 47

5 Kuesioner Gaya Hidup 49

6 Tabel Distribusi Frekuensi Karakteristik Subjek

Penelitian 50

7 Hasil Analisis Menggunakan Program Komputer

SPSS 53

8 Surat Ethical Clearance 59

9 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian di

Desa Aman Damai 60

10 Dokumentasi Penelitian 61

11 Data Induk Penelitian 62

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa studi telah menunjukkan adanya kaitan indeks massa tubuh (IMT) seorang anak perempuan dengan usia pertama kali mendapat menstruasi (menarke). Penelitian ini bertujuan

Tujuan Penelitian: Menganalisis hubungan antara asupan karbohidrat, asupan lemak dan indeks massa tubuh dengan tingkat kebugaran mahasiswa di Unit Kegiatan

HUBUNGAN ASUPAN ENERGI DAN AKTIVITAS FISIK DENGAN INDEKS MASSA TUBUH PADA REMAJA PUTRI DI MADRASAH ALIYAH AL MUKMIN SUKOHARJO.. Latar Belakang : Perubahan gaya hidup

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran asupan lemak, kadar trigliserida dan indeks massa tubuh pada sivitas akademika UNY serta mengetahui hubungan

Pada penelitian ini, saya akan memberikan lembar untuk mencatat makanan apa saja yang sudah saudari konsumsi selama 2x 24jam terakhir, beberapa pertanyaan

17 Penelitian potong lintang oleh Peroni dan kawan-kawan tahun 2011 di Italia melaporkan 37 pasien DA anak-anak dengan kadar serum vitamin D (25[OH]D) yang lebih

3) Luaran hasil studi adalah asupan vitamin D, asupan selenium, level serum vitamin D, level serum selenium, dan indeks bakteriologi; 4) Study design yang digunakan

Variabel bebas dalam penelitian ini adalah asupan kalsium dan fosfor, kebiasaan olahraga yang meningkatkan kepadatan tulang, awal usia menstruasi, indeks massa