ii
ABSTRAK
Penelitian sebelumnya telah menunjukkan bahwa rendah serum 25(OH)D dapat menyebabkan peningkatan mortalitas dan morbiditas, terutama pada wanita. Banyak faktor yang berhubungan dengan kekurangan vitamin D di negara-negara tropis. Kami bertujuan untuk menentukan kadar vitamin D pada wanita di Indonesia menggunakan desain cross - sectional. Kami juga memeriksa faktor yang terkait dengan serum 25(OH)D, gaya hidup (termasuk paparan sinar matahari, pekerjaan, asupan vitamin D, aktivitas fisik), dan lemak tubuh persentase.
Hasil : Berarti serum 25(OH)D yang 18,8 ± 7,0 ng / mL. Sebanyak 99 subjek dikategorikan iklan kekurangan / tidak memadai, dan satu dikategorikan sebagai 25(OH)D yang cukup. Namun, tak satu pun dari subjek mencapai yang normal 25(OH)D nilai (value yang normal di negara-negara yang cerah : 54-90 ng / mL). Ada perbedaan yang signifikan dalam 25 tingkat (OH) D antara kelompok pedesaan. Kekurangan vitamin D / insufisiensi dikaitkan dengan gaya hidup seperti pekerjaan dalam ruangan (p < 0,05), paparan sinar matahari kurang dari satu jam per hari (p < 0,05), aktivitas fisik yang rendah (p < 0,05), rendah asupan vitamin D (p < 0,05), terlepas dalam kelompok pedesaan atau perkotaan.
Kesimpulan : Vitamin D Kekurangan - kekurangan bisa terjadi pada wanita yang sehat di pedesaan. Ada polimorfisme reseptor gen vitamin D Taql dan Bsml di semua wanita dalam penelitian ini.
Kata Kunci : Vitamin D, Polimorfisme, Lemak Tubuh, Wanita
iii ABSTRACT
Previous studies have shown that low serum 25(OH)D levels may lead to
an increase in mortality and morbidity, especially in women. Many factors are
linked to vitamin D deficiency in tropical countries. We aimed to determine
vitamin D levels in women in Indonesia using a cross – sectional design. We also
examined factors associated with serum 25(OH)D level s, such as single
nucleotide polymorphisms of vitamin D receptor genes (Taql and Bsml),lifestyle
(including sun exposure, occupation, intake vitamin D, physical activity), and
body fat percentage.
Results: Mean serum 25(OH)D levels were 18.8 ± 7.0 ng/mL. A total of 99 subjects were categorized ad deficient/ insufficient, and one were categorized as
sufficient 25(OH)D levels. However, none of the subjects achieved normal
25(OH)D values (normal value in sunny countries : 54-90 ng/mL). There was
significant difference in 25(OH)D levels between the rural and urban group. All
subject were heterozygous (TC for Taql and AG for Bsml) and homozygous
mutant. Vitamin D deficiency/ insufficiency was associated with lifestyle such as
indoor occupation (p<0.05), less than one hour sun exposure per day (p<0.05),
low physical activity (p<0.05), low vitamin D intake (p<0.05), regardless in rural
or urban group. Conclusion: Vitamin D deficiency – insufficiency may occur in
healthy women in urban. There were polymorphisms of the vitamin D receptor
genes Taql and Bsml in all of the women in the study.
Keyword: Vitamin D, Polymorphism, Body Fat, Women