• Tidak ada hasil yang ditemukan

Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Karakteristik dan Hubungan Antara Skala Warna Kulit Dengan Kadar 25(OH) D Serum Pada Perempuan Usia 20-40 Tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirampit Kabupaten Langkat Sumut 2016"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

Universitas Sumatera Utara

ABSTRAK

Latar Belakang: Sinar ultraviolet (UV)-B meningkatkan kadar vitamin D, tetapi respon terkait dosis dan efek pigmentasi kulit yang ditimbulkan belum diketahui dengan baik. Penelitian terbaru juga menunjukkan peran vitamin D dalam memperlambat berkembangnya fibrosis jaringan, namun pengaruhnya terhadap fibrosis dermis.

Metode: Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan rancangan total sampling. Jumlah subyek warna kulit yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi adalah 35 orang. Pada subyek kadar 25 oh D dan warna kulit dilakukan pemeriksaan dengan melihat warna kulit dari ujung jari sampai pergelangan tangan dan melihat type beberapa subjek tersebut.

Hasil: Hasil penelitian menunjukkan tidak danya perbedaan bermakna rerata pada kadar 25-hydroxyvitamin D terhadap warna kulit. Usia 21-25 tahun merupakan usia terbanyak terpapar atau warna kulit yaitu 20 dari 35 sampel sekitar 57,1%. Dari warna kulit dan 25 OH D definsiensi paling banyak type 5 sebanyak 9 orang (52.9%). Sedangkan pada type 4 insuffisiensi sebanyak 5 orang. Yang terendah type 3 sebanyak 3 (8.6%).

Kesimpulan: Rerata kadar 25-OH-D terhadap sinar UVB tergantung pada pigmentasi kulit dan jumlah UVB yang diberikan, dan peningkatan status vitamin D bisa dicapai dengan dosis UVB yang cukup kecil

(2)

Universitas Sumatera Utara

ABSTRACT

Background: Ultraviolet light (UV) -B increase levels of vitamin D, but dose-related response and effects induced skin pigmentation is not well understood. Recent research also suggests a role of vitamin D in slowing the development of tissue fibrosis, but its influence on the dermis fibrosis.

Methods: This research is a descriptive study with a total sampling design. Number of subjects skin tone that meet the inclusion and exclusion criteria were 35 persons. 25 levels in subjects oh D and color inspection to see the color of the skin of the fingertips to the wrist and see the type of the few subjects.

Results: The results showed no significant difference in mean danya at levels of 25-hydroxyvitamin D to skin color. Aged 21-25 years is the most exposed age or skin color that is 20 out of 35 samples of approximately 57.1%. From the color of the skin and 25 OH D definsiensi most type 5 were 9 people (52.9%). Whereas in type 4 insuffisiensi as many as five people. The lowest type 3 3 (8.6%).

Conclusion: mean levels of 25-OH-D against UVB rays depending on skin pigmentation and the amount of UVB administered, and increased vitamin D status could be achieved with a dose of UVB that is small

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian kami peningkatan kadar feritin serum diikuti penurunan kadar 25(OH)D serum pada pasien thalassemia mayor anak yang berusia 2–14 tahun.. Skrining defisiensi vitamin

Untuk mengetahui hubungan luas permukaan tubuh yang terpapar sinar matahari dengan kadar 25(OH)D serum pada perempuan remaja akhir.. Untuk mengetahui perbedaan kadar

penelitian dengan judul “ hubungan antara asupan vitamin D, gaya hidup dan indeks massa tubuh dengan kadar 25(OH)D serum pada perempuan usia 20-50 tahun ” ini

Based on the results of the analysis between vitamin D intake, lifestyl e and body mass index with 25(OH)D serum levels using Fisher’s Exact Test, p value for the intake of vitamin

Penelitian potong lintang yang dilakukan menunjukkan hubungan kadar 25(OH)D dengan sensitivitas insulin, hubungan tersebut dapat terlihat dari tiga faktor yaitu

17 Penelitian potong lintang oleh Peroni dan kawan-kawan tahun 2011 di Italia melaporkan 37 pasien DA anak-anak dengan kadar serum vitamin D (25[OH]D) yang lebih

KESIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa tidak ada hubungan antara kadar vitamin D 25 OH dengan kadar kreatinin serum pada penderita gagal ginjal kronik

Hubungan kadar kortisol serum pagi dengan kadar 25-OH vitamin D pada anak sindrom