Universitas Sumatera Utara
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Vitamin D hampir pada seluruh usia, 99% berada pada skeletal. Homeostasis kalsium dipertahankan oleh beberapa hormon seperti paratiroid, kalsitonin dan 1,25-dihidroksivitamin D (1,25-(OH)Vit.D).1 Sebenarnya yang berperan paling utama dalam homeostasis vitamin D adalah paparan terhadap sinar matahari. Anak-anak zaman sekarang sangat sedikit paparan terhadap sinar matahari sehingga tidak sedikit jumlah anak yang mengalami defisiensi vitamin D. Peningkatan prevalensi nutritional rickets baik di negara berkembang maupun negara maju serta peningkatan prevalensi insufisiensi atau defisiensi vitamin D di negara yang banyak terpapar sinar matahari seperti Malaysia, Qatar, India dan Afrika melatar belakangi penelitian.1
Dari beberapa penelitian yang ada, prevalensi defisiensi vitamin D pada wanita berusia 45-55 tahun adalah sekitar 50%.2 Sementara temuan Setiati, pada wanita berusia 60-75 tahun menemukan defisiensi vitamin D sebesar 35,1%.2 Penelitian di Indonesia dan Malaysia, pada 504 wanita usia subur (WUS) berusia 18-40 tahun ditemukan rata-rata konsentrasi serum 25(OH)D adalah 48 nmol/L dengan prevalensi defisiensi vitamin D sebesar 63%.2
Defisiensi vitamin D adalah salah satu yang umum pada seseorang yang kekurangan gizi, meskipun kita memiliki kapasitas untuk mensintesis vitamin D dari kolesterol dan sinar matahari. Defisiensi vitamin D juga dapat terjadi akibat kurangnya konsumsi susu atau kurangnya makanan dengan kadar vitamin D yang tinggi, dan penurunan eksposur sinar matahari.3
Universitas Sumatera Utara suplemen makanan. Sumber makanan yang kaya vitamin D berasal dari lemak ikan dan dengan jumlah yang lebih rendah terdapat pada daging sapi dan telur.4 Faktor yang mempengaruhi kadar vitamin D dalam tubuh antara lain adalah lamanya paparan sinar matahari, jenis kulit (pigmentasi), warna kulit, penggunaan penutup sinar matahari (tabir surya/sunscreen), kadar hormon paratiroid (parathyroid hormon/PTH), kadar kalsium, kadar fosfor, dan asupan vitamin D baik dari bahan makanan sehari-hari maupun suplemen. Kadar kalsium dalam tubuh berkaitan erat dengan kerja vitamin D dengan jalan membantu meningkatkan penyerapan kalsium ke dalam darah.4
Vitamin D adalah prekursor hormon yang terdiri dalam 2 bentuk. Ergocalciferol, atau vitamin D2, yang ada pada tumbuhan dan beberapa jenis ikan. Cholecalciferol, atau vitamin D3, disintesis di kulit oleh sinar melalui reaksi photolytic 7-dehydrocholesterol dari ransangan sinar ultraviolet (290 -315 nm) oleh cahaya matahari, diubah menjadi 25-hydroxyvitamin D (25-OH vitamin D) di hati. 25-OH vitamin D diubah, terutama oleh ginjal, ke dalam bentuk aktif biologis 1,25-dihydroxyvitamin D [1,25 (OH) 2D], yang juga dikenal sebagai calcitriol.5
Vitamin D yang cukup dapat mencegah rakhitis pada anak-anak dan osteomalacia pada orang dewasa. Bersama dengan kalsium, vitamin D juga membantu melindungi dari terjadinya osteoporosis.3
Terkait dengan uraian di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian untuk mengetahui pengaruh warna kulit terhadap kadar 25-hidroxyvitamin D [25(OH)D] serum pada perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.
1.2 Rumusan Masalah
Universitas Sumatera Utara
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui karakteristik dan hubungan antara warna kulit dengan kadar 25-hidroxyvitamin D [25(OH)D] serum pada perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Untuk mengetahui sebaran warna kulit perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.
2. Untuk mengetahui kadar 25-hidroxyvitamin D [25(OH)D] serum pada perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.
3. Mengetahui hubungan antara warna kulit dengan kadar 25 (OH) D serum.
1.4 Manfaat Penelitian 1.4.1 Bagi Peneliti
Sebagai bahan untuk menambah wawasan, pengalaman, pengaplikasian ilmu dalam hal melakukan penelitian dan juga sebagai bahan pembelajaran bagi peneliti mengenai karakteristik warna kulit terhadap kadar 25(OH)D pada perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.
1.4.2 Bagi Ilmu Pengetahuan dan Dunia Penelitian
Sebagai informasi, bahan kepustakaan dan bahan rujukan bagi penelitian-penelitian berikutnya yang berkaitan dengan warna kulit dan kadar 25(OH)D pada perempuan usia 20-40 tahun di Desa Aman Damai Kecamatan Sirapit Kabupaten Langkat tahun 2016.
1.4.3 Bagi Dinas Kesehatan & Pemerintah Daerah & Masyarakat