• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI : Studi Kasus Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI : Studi Kasus Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi."

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN

SUKABUMI

(Studi Kasus Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Sosiologi

Oleh

Farhan Firdaus NIM 1002025

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SOSIOLOGI

FAKULTAS PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI

(Studi Kasus Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi)

Oleh Farhan Firdaus

1002025

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

© Farhan Firdaus 2014 Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

FARHAN FIRDAUS

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN

SUKABUMI

( STUDI KASUS DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI )

Disetujui dan Disahkan oleh :

Pembimbing 1

Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasya, M.Si NIP. 196103231986031002

Pembimbing II

Syaifullah Syam, S.Pd., M.Si NIP. 197211121999031001

Mengetahui

Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi

(4)

SKRIPSI INI DIUJI PADA TANGGAL 29 AGUSTUS 2014

PANITIA UJIAN SIDANG TERDIRI ATAS : Ketua : Dekan FPIPS UPI

Prof. Dr. H. Karim Suryadi., M.Si NIP. 197008141994021001

Sekretaris : Ketua Program studi Pendidikan Sosiologi Hj. Siti komariah., M.Si., Ph.D

NIP. 196804031991032002 Penguji :

Penguji I

Dr. Elly Malihah, M.Si NIP. 196604251992032002

Penguji II

Prof. Dr. Achmad Hufad, M.Ed NIP. 195501011981011001

Penguji III

(5)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

PERNYATAAN ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... ... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ... 6

C. Rumusan Masalah Penelitian ... 6

D. Tujuan Penelitian ... 7

E. Manfaat Penelitian ... 7

F. Struktur Organisasi Skripsi ... 8

BAB II KAJIAN TENTANG PERUBAHAN SOSIAL DAN MATA PENCAHARIAN A. Perubahan Sosial ... 9

1. Pengertian Perubahan Sosial ... 9

2. Faktor yang Mempengaruhi Perubahan Sosial ... 11

3. Arah Perubahan Sosial ... 14

B. Perubahan Mata Pencaharian ... 17

C. Orientasi Mata Pencaharian ... 20

1. Kebutuhan Pekerjaan ... 24

2. Mata Pencaharian Sebagai Tanggung Jawab Keluarga... 25

3. Pengrajin Logam ... 28

D. Perubahan Sosial Sebagai Bahan Dasar dan Sumber Pembelajaran Sosiologi ... 28

(6)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

E. Penelitian Terdahulu ... 31

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian ... 32

1. Lokasi Penelitian ... 32

2. Subjek Penelitian ... 32

B. Desain Penelitian ... 34

1. Tahap Pra Penelitian ... 34

2. Tahap Persiapan Penelitian ... 35

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian ... 35

C. Metode Penelitian ... 36

D. Penjelasan Istilah ... 37

E. Instrumen Penelitian ... 38

F. Teknik Pengumpulan Data ... 39

1. Wawancara ... 39

2. Observasi ... 39

3. Studi Literatur ... 40

4. Studi Dokumentasi ... 41

G. Analisis Data ... 41

H. Pengujian Keabsahan Data ... 43

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Umum Lokasi Penelitian ... 45

1. Lokasi Desa Cibatu ... 45

2. Penduduk dan Mata Pencaharian ... 47

3. Sarana dan Pra Sarana ... 49

4. Struktur Pemerintahan Desa Cibatu ... 50

5. Sumber Pembiayaan Desa Cibatu ... 50

6. Sejarah dan Perkembangan Desa Cibatu Sebagai Pusat Pandai Besi ... 51

B. Deskripsi Hasil Penelitian ... 54

1. Hasil Wawancara ... 54

(7)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

C. Pembahasan Hasil Penelitian ... 98

D. Implikasi Hasil Penelitian Terhadap Pembelajaran Sosiologi di SMA ... 138

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 146

B. Saran ... 147

DAFTAR PUSTAKA ... 149

LAMPIRAN ... 154

(8)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR TABEL

1.1 Banyaknya Industri / Kerajinan Tangan Menurut Jenis dan Desa Di

Kecamatan Cisaat Tahun 2009, 2010, 2011, 2012 ... 4

3.1 Subjek Penelitian ... 34

4.1 Komposisi Penduduk Desa Cibatu Berdasarkan Jenis Kelamin ... 47

4.2 Keadaan Penduduk Desa Cibatu Berdasarkan Mata Pencaharian ... 48

4.3 Keadaan Penduduk Berdasarkan Pendidikan ... 49

4.4 Prasarana Sosial Desa Cibatu ... 50

(9)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

3.1 Triangulasi Sumber Data ... 44

3.2 Triangulasi Teknik Pengumpulan Data ... 44

4.1 Peta Administratif Desa Cibatu ... 46

4.2 Organigram Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi ... 66

4.3 Warung Serba Ada BMT Al-Anhar ... 80

4.4 Pangkalan Ojeg Cibatu ... 83

4.5 Sawah Milik Petani Pemilik ... 85

4.6 Peternak Ikan ... 88

4.7 Tukang Kiridit ... 88

4.8 Sawah Garapan Petani Penggarap ... 90

4.9 Buruh Bengkel Pengecoran Logam ... 91

4.10 Pedagang Warung (Tahapan Renovasi) ... 92

(10)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 SK SKRIPSI

LAMPIRAN 2 SURAT IZIN PENELITIAN

LAMPIRAN 3 INSTRUMEN

LAMPIRAN 4 DESKRIPSI HASIL WAWANCARA

(11)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PERUBAHAN ORIENTASI MATA PENCAHARIAN PENGRAJIN LOGAM DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN

SUKABUMI

( STUDI KASUS DESA CIBATU KECAMATAN CISAAT KABUPATEN SUKABUMI )

Pembimbing 1: Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasya, M. Si Pembimbing 2: Syaifullah Syam, S.Pd., M.Si

Farhan Firdaus 1002025

Perkembangan pandai besi di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat terus berkembang hingga menjadi pusat kerajinan yang terkenal. Pandai Besi di Desa Cibatu merupakan usaha yang dijalankan secara turun-temurun dari nenek moyang hingga ke anak cucunya. Masa kejayaan produk Desa Cibatu berdampak terhadap kehidupan pengrajin, kebedaraan pengrajin logam di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat terus berkurang hingga saat ini. Pengrajin pandai besi Desa Cibatu hal ini diakibatkan peralihan yang terjadi dari pandai besi tradisional menjadi industri yang menggunakan mesin, serta berkurangnya minat dari keturunan-keturunan mereka untuk melanjutkan usaha pandai besi tradisional ke peralatan mesin. Sementara itu, masuknya produk pabrik membuat persaingan antara produk pandai besi tradisonal dengan produk pabrikan, harga bahan baku semakin mahal.

Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui kondisi pengrajin logam saat ini, faktor yang mempengaruhi perubahan orientasi serta upaya yang dilakukan mantan pengarjin logam untuk memenuhi kebutuhan hidup. Objek yang diteliti adalah pengrajin logam yang masih menekuni pekerjaan serta mantan pengrajin logam. Penelitian ini dilakukan di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Pendekatan penelitian ini adalah kualitatif dengan metode studi kasus yang mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit sosial yang menjadi subjek yaitu pengrajin logam. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan wawancara, observasi dan studi dokumentasi.

(12)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Kata kunci : mata pencaharian, pengrajin logam, industri kecil

ABSTRACT

CHANGE ORIENTATION LIVELIHOOD HANDICRAFTSMAN METAL VILLAGE CIBATU SUB-DISTRICT CISAAT DISTRICT SUKABUMI ( CASE STUDY VILLAGE CIBATU SUB-DISTRICT CISAAT DISTRICT

SUKABUMI )

Promoter 1: Prof. Dr. Gurniwan Kamil Pasya, M. Si Promoter 2: Syaifullah Syam, S.Pd., M.Si

Farhan Firdaus 1002025

Development blacksmithing in the village cibatu sub-district cisaat continued to grow until be central craft famous. Blacksmithing in the village cibatu is a business that run in an hereditary manner from ancestors up to his offspring. The time of triumph products village cibatu impact on life potters; kebedaraan handicraftsman metal in the village cibatu sub-district cisaat continue to decline until now. Handicraftsman blacksmithing village cibatu this was caused by transition that was of blacksmithing traditional become industrial that uses machine and reduced interest of their descendants to continue an undertaking blacksmithing traditional on the machine. Meanwhile, the entry of products plant make competition between products blacksmithing traditional to the product manufacturers, the price of raw materials more expensive.

The purpose of this research to know the state currently, handicraftsman metal factors affecting change orientation and the efforts made by former pengarjin metal to fulfill the needs of living. An object to be researched is handicraftsman metal still her work and former handicraftsman metal.The study is done in the village of cibatu cisaat sub-district district sukabumi. The approach of this research is qualitative with the methods case study that studies intensively the background and environmental interactions of social unit subject to a namely handicraftsman metal. The technique of collecting data in this research using interviews, observation and study of documentation.

(13)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

as informal learning from training institutions work. The reason the change orientation of livelihood due to factors social, economic and technological.

(14)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Penelitian

Corak masyarakat Kabupaten Sukabumi khususnya Desa Cibatu Kecamatan Cisaat bermata pencaharian sebagai pengrajin logam. Daerah Sukabumi dan sekitarnya memiliki tanah yang subur menjadi daerah pertanian dan perkebunan. Tentunya untuk mengolah tanah pertanian dan perkebunan tersebut dibutuhkan alat-alat pertanian seperti cangkul, garpu, parang dan lain-lain. Penduduk Desa Cibatu tatkala itu menganggap bahwa hal ini merupakan peluang yang bagus, maka dari itu sebagaian besar penduduk di Desa Cibatu ini mulai membuat alat-alat pertanian sederhana untuk peralatan pertanian. Desa Cibatu Kecamatan Cisaat memiliki sejarah sebagai ikon kerajinan logam di kabupaten Sukabumi. Sejak zaman penjajahan Belanda, perkembangan pandai besi di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat terus berkembang hingga menjadi pusat kerajinan yang terkenal. Desa Cibatu merupakan tempat berkumpulnya pasar produk kerajinan logam dari pandai besi Kecamatan Cisaat. Pandai Besi di Desa Cibatu merupakan usaha yang dijalankan secara turun-temurun dari nenek moyang hingga ke anak cucunya. Adapun menurut Dunham (2008, hlm.36) :

(15)

2

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

barang-barang dari logam. Produk yang dihasilkan seperti peralatan rumah tangga, pertanian, industri seperti pembuatan pisau, arit, cangkul dan sejenisnya. Dunham (2008, hlm.37) menjelaskan mengenai industri pendukung sektor ekonomi bahwa,

kehadiran industri pandai besi sebagai industri kecil di pedesaan dapat menciptakan lapangan pekerjaan yang luas dengan penghasilan memadai untuk masyarakat sekitarnya dan juga sebagai industri pendukung pertumbuhan sektor ekonomi yaitu pertanian

Pengrajin logam merupakan seseorang yang bermata pencahariannya bergerak dalam bidang industri logam. Pengrajin dalam hal ini meliputi pengusaha dan pekerja industri logam di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Pengrajin logam dalam hal ini termasuk dalam sektor industri yang merupakan salah satu kegiatan ekonomi manusia yang penting serta menghasilkan kebutuhan hidup manusia mulai dari makanan, minuman, pakaian, kebutuhan rumah tangga sampai pendidikan sampai kebutuhan hidup lainnya. Adapun Menurut Disperindag berdasarkan UU. No. 9 tahun 1995 tentang usaha kecil dan menengah, industri kecil adalah :

kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh perorangan atau rumah tangga maupun suatu badan, bertujuan untuk memproduksi barang ataupun jasa untuk diperniagakan secara komersial, yang mempunyai nilai penjualan pertahun maksimal Rp. 1 Milyar dan memiliki kekayaan bersih, tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha, paling banyak Rp. 200 juta. Pandai besi merupakan suatu bentuk hasil kerajinan logam khususnya di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat. Kecamatan Cisaat memiliki sejarah sebagai kecamatan dengan jumlah industri terbesar di kabupaten Sukabumi. Perkembangan industri logam di Kecamatan Cisaat tidak terlepas dari peran pengrajin logam.

(16)

3

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

seperti kuningan, besi, alumunium dan berbagai jenis komponen alat bermotor sampai komponen alat listrik. Namun demikian, sampai saat ini produk-produk pandai besi tradisional masih terus diminati konsumen, bukan hanya produk yang digunakan untuk alat-alat pertanian, tetapi juga produk kerajinan seperti pedang dan samurai. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pandai besi di Desa Cibatu menghasilkan produksi yang juga beragam.

(17)

Farhan Firdaus, 2014

[image:17.842.112.772.189.471.2]

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 1.1

Banyaknya Industri / Kerajinan Rumah Tangga Menurut Jenis dan Desa di Kecamatan Cisaat

Tahun 2009, 2010, 2011 dan 2012

No Desa

Industri Kecil

Kulit Kayu Logam Anyaman

2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012

1 Padaasih - - - - 5 5 7 7 2 2 2 2 3 3 3 3

2 Cisaat - - - - 2 2 3 3 - - - -

3 Babakan - - - - 15 15 15 15 1 1 1 - - - - -

4 Sukamantri - - - - 2 2 2 2 - - - - 1 1 1 1

5 Sukamanah - - - - 1 1 1 1 6 4 4 4 - - - -

6 Nagrak - - - - 20 20 20 22 11 11 11 11 - - - -

7 Cibatu - - - - 3 3 3 5 70 34 27 16 - - - -

8 Cibolang

Kaler - - - - 10 10 10 10 1 1 - - 1 1 1 4

9 Kutasirna - - - 176 176 176 178

10 Selajambe - - - - 7 7 7 7 8 8 8 5 5 6 6 6

11 Sukasari - - - - 10 10 10 10 3 3 2 - 1 1 1 1

12 Gunung

jaya - - - - 2 2 2 2 3 3 - - 1 1 1 1

13 Sukaresmi - - - - 4 4 4 4 - - - -

Jumlah 0 0 0 0 81 81 84 82 107 67 55 38 187 187 187 190

(18)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Profil industri logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi masih bersifat tradisional terdapat di rumah-rumah (home industry) dan termasuk industri kecil. Suatu usaha yang berskala kecil tentunya akan terus berkembang menuju ke skala yang lebih besar. Adapun menurut hasil penelitian (Dyota 2012, hlm.46) menjelaskan bahwa :

produk unggulan Desa Cibatu yang terkenal dengan logamnya, dari proses yang berjalan dari periode 1980 hingga sekarang jumlah pengrajin logam di desa Cibatu semakin berkurang. Perlu diketahui bahwa pada periode tahun 2009 jumlah pengrajin logam mencapai 70 unit dan pada saat ini mengalami penurunan sebesar 77,1% dan hanya tersisa 16 unit bengkel pengrajin logam Sekitar tahun 2009, jumlah pengrajin logam yang berada di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat terus berkurang hingga saat ini. Menurut para pengrajin pandai besi Desa Cibatu hal ini diakibatkan peralihan yang terjadi dari pandai besi tradisional menjadi industri yang menggunakan mesin, serta berkurangnya minat dari keturunan-keturunan mereka untuk melanjutkan usaha pandai besi tradisional ke peralatan mesin. Masuknya produk-produk buatan pabrik dari luar negeri dan dalam negeri juga membuat persaingan antara produk pandai besi tradisonal dengan produk pabrikan, karena produk-produk buatan pabrik memilki harga jual yang lebih murah padahal tidak mamiliki kualitas yang setara dengan produk pandai besi Desa Cibatu Kecamatan Cisaat. Serta harga bahan baku semakin mahal hal ini bertolak belakang dengan pendapatan pengrajin logam yang mengakibatkan penurunan populasi pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

Jika melihat dari masa kejayaan produk Desa Cibatu yang begitu terkenal di masyarakat, para pengrajin logam Desa Cibatu hidup sejahtera dengan pendapatan mereka yang kecukupan lain halnya dengan masyarakat pengrajin logam saat ini yang telah berpindah orientasi mata pencaharian, mereka berusaha mencari penghasilan sampingan untuk menutupi segala kekurangan rumah tangganya.

(19)

6

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

masyarakatnya terkait hal tersebut harus dilakukan penelitian dengan serius. Karena itu, perlu dilakukan penelitian agar diketahui sejauh manakah usaha mantan pengrajin logam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Berdasarkan beberapa faktor dan melihat realitas yang ada, peneliti tertarik untuk mengkaji dan melakukan penelitian yang menyeluruh serta mendalam

sehingga penulis menetapkan judul “Perubahan Orientasi Mata Pencaharian

Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah diatas dan melihat kondisi nyata di lapangan, dapat didentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Keberadaan pengrajin logam di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat terus berkurang hingga saat ini.

2. Peralihan dari pandai besi tradisional menjadi industri yang menggunakan mesin, serta berkurangnya minat dari keturunan-keturunan mereka untuk melanjutkan usaha pandai besi tradisional ke peralatan mesin.

3. Masuknya produk-produk buatan pabrik dari luar negeri serta harga bahan baku semakin mahal.

C. Rumusan Masalah Penelitian

Agar penelitian ini mencapai sasaran sesuai dengan tujuan yang diharapkan, maka penulis perlu merumuskan masalah apa yang menjadi fokus permasalahan secara umum. Masalah yang menjadi inti pembahasan dalam penelitian ini mengetahui bagaimana upaya yang dilakukan mantan pengrajin logam memenuhi kebutuhan hidupnya.

Untuk lebih memudahkan pembahasan hasil penelitian, maka masalah pokok tersebut penulis jabarkan dalam bentuk sub-sub masalah, sebagai berikut :

(20)

7

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Apa faktor yang perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi ?

3. Bagaimana upaya yang dilakukan mantan pengrajin logam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya ?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Mendeskrsipsikan orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi saat ini

2. Menganalisis faktor penyebab perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi 3. Mengidentifikasi upaya yang dilakukan mantan pengrajin logam

memenuhi kebutuhan hidupnya

E. Manfaat Penelitian

Selain tujuan yang hendak dicapai diatas, penelitian ini juga memiliki menfaat. Adapun manfaat diadakannya penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Secara teoritis, untuk memberikan pengetahuan kepada peneliti secara lebih mendalam menganai konsep perubahan sosial budaya yang menjadi kajian dalam dunia pendidikan khususnya kepada guru sosiologi dalam pendalaman konsep perubahan sosial.

2. Secara praktis,

a. Bagi kalangan pengrajin logam, diharapkan dari hasil penelitian ini akan memberikan masukan bagi pengrajn logam untuk lebih mempertahankan mata pencahariannya sebagai pengrajin logam. b. Bagi masyarakat Desa Cibatu, diharapkan dari penelitian ini akan

(21)

8

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

c. Bagi Pemerintah Daerah, diharapkan dari penelitian dijadikan sebagai bahan kajian dan pertimbangan Pemerintah Daerah terkait dalam merencanakan pembangunan dan kebijakan sosial.

F. Struktur Organisasi Skrispsi

(22)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi dan Subjek Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, alasan dipilihnya tempat tersebut sebagai penelitian karena daerah Desa Cibatu terkenal sebagai sentra industri kerajinan logam, namun keberadaan pengrajin logam Desa Cibatu mengalami penurunan sehingga para pengrajin logam beralih profesi. Desa Cibatu termasuk kedalam wilayah kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

2. Subjek Penelitian

Menurut Arikunto (2002, hlm. 200) subjek penelitian “...adalah benda, hal atau organisasi tempat data atau variabel penelitian dipermasalahkan melekat...” Tidak ada satu penelitian yang dapat dilakukan tanpa adanya subjek penelitian, karena seperti yang telah kita ketahui bahwa dilaksanakannya penelitian karena adanya masalah yang harus dipecahkan, maksud dan tujuan penelitian adalah untuk memecahkan persoalan yang timbul tersebut. Hal ini dilakukan dengan jalan mengumpulkan data sebanyak-banyaknya dari informan.

Informan penelitian merupakan sumber informasi yang memuat data yang diperlukan dalam menguraikan dan menafsir fenomena-fenomena objek yang diteliti. Menurut Bungin (2011, hlm. 106) mengemukakan bahwa,

informan penelitian diambil berdasarkan teknik pengambilan sampel, sampling yang digunakan dalam pendektan kualitatif ini yaitu purposive sampling dan snowball sampling. Artinya, subjek penelitian relatif sedikit dan dipilih menurut tujuan penelitian namun subjek penelitian dapat terus bertambah sesuai keperluannya. Snowball sampling dilakukan karena informasi tidak cukup dari satu sumber saja, nantinya informan akan menunjuk sumber-sumber lain yang dapat memberikan informasi begitu pun seterusnya hingga informasi berada pada titik jenuh

(23)

33

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pada penelitian kualitatif tidak ada sampel acak tetapi sampel bertujuan yang dikenali dari rancangan sampel yang muncul, pemilihan sampel secara berurutan, penyesuaian berkelanjutan dari sampel dan pemilihan berakhir jika sudah terjadi pengulangan

Banyaknya subjek dalam penelitian ini ditentukan oleh adanya pertimbangan perolehan informasi. Penentuan subjek dianggap telah memadai apabila telah sampai pada titik jenuh yaitu data atau informasi yang diperoleh memiliki kesamaan setelah dilakukan penelitian terhadap kelompok-kelompok yang berbeda. Seperti yang dikemukakan oleh Nasution (1992, hlm 33) bahwa,

untuk memperoleh informasi sampai dicapai taraf “redundancy” ketentuan atau kejenuhan artinya bahwa dengan menggunakan responden selanjutnya boleh dikatakan tidak lagi diperoleh tambahan informasi baru yang dianggap berarti

Dari pendapat, dapat dikatakan bahwa dalam pengumpulan data dari responden didasarkan pada ketentuan atau kejenuhan data dan informasi yang diberikan.

Adapun penentuan informan dalam penelitian ini dilakukan dengan cara purposif. Menurut Bungin (2011, hlm. 107) mengemukakan bahwa “...prosedur purposif adalah salah satu strategi yang paling umum dalam penelitian kualitatif, yaitu menentukan kelompok peserta yang menjadi informan sesuai dengan kriteria terpilih yang relevan dengan masalah penelitian tertentu...”

(24)

34

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

[image:24.595.132.499.196.356.2]

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.1

Subjek penelitian

Informan Pokok Informan Pangkal

 Pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi yang masih berstatus pengrajin logam.

 Ketua koperasi pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

 Mantan pengrajin logam yang telah meninggalkan mata pencahariannya sebagai

pengrajin logam, serta memiliki mata pencaharian baru.

 Anggota koperasi pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Berdasarkan tabel diatas, maka subjek dalam penelitian ini terdiri atas dua kategori yaitu informan pokok dan informan pangkal. Informan pokok adalah orang-orang yang menjadi sumber utama yang memeberikan data atau keterangan tentang penelitian ini, kemudian informan pangkal adalah terdiri dari orang-orang yang menerima pengetahuan dari informan pokok dan diharapkan dapat memberikan keterangan dalam penelitian ini. Sehingga diharapkan dengan adanya pembagian informan baik informan pokok ataupun informan pangkal maka penelitian ini diharapkan dapat menyajikan data yang valid tentang perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

B. Desain Penelitian

(25)

35

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Tahap Pra Penelitian

Tahap pra penelitian ini merupakan tahap awal peneliti mempersiapkan suatu penelitian. Dalam tahap ini peneliti mencari permaslahan yang terjadi, kemudian memilih judul yang berkaitan dengan permasalahan yang akan dibahas. Dari permasalahan yang diambil, peneliti mulai melakukan observasi langsung ke tempat yang akan dijadikan sumber dan lokasi penelitian. Dalam penelitian mengenai perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, maka tempat yang diamati yaitu Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Adapun tempat observasi tersebut bertujuan untuk mengamati kehidupan mantan pengrajin logam dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

2. Tahap Persiapan Penelitian

Pertama penelitian membuat pedoman wawancara yang disusun berdasarkan permasalahan yang dihadapi subjek. Pedoman wawancara ini berisi pertanyaan-pertanyaan mendasar yang nantinya akan berkembang dalam wawancara. Pedoman wawancara yang telah disusun, ditujukan kepada yang lebih ahli dalam hal ini adalah pembimbing penelitian untuk mendapat masukan mengenai pedoman wawancara. Setelah mendapat masukan dan koreksi dari pembimbing, peneliti membuat perbaikan terhadap pedoman wawancara dan mempersiakan diri untuk melakukan wawancara.

Tahap persiapan selanjutnya adalah peneliti membuat pedoman observasi yang disusun berdasarkan hasil observasi terhadap perilaku subjek selama wawancara, serta pengaruhnya terhadap perilaku subjek dan pencatatan langsung dilakukan pada saat peneliti melakukan observasi. Namun apabila tidak memungkinkan maka peneliti akan sesegera mungkin mencatatnya setelah wawancara selesai.

3. Tahap Pelaksanaan Penelitian

(26)

36

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

pemerintahan desa. Peneliti mulai melakukan observasi guna menentukan subjek penelitan berdasarkan data yang dari BPS kab. Sukabumi dibantu oleh aparat desa. Selanjutnya peneliti akan melakukan wawancara kepada mantan pengrajin logam Desa Cibatu berdasarkan pedoman wawancara yang dibuat. Setelah wawancara dilakukan, peneliti memindahkan hasil rekaman berdasarkan wawancara dalam bentuk catatan lapangan. Selanjutnya peneliti melakukan analisis dan interpretasi data sesuai dengan langkah-langkah yang dijabarkan pada bagian metode analisis data di akhir penelitian ini. Setelah itu, peneliti membuat simpulan serta memberikan saran untuk penelitian selanjutnya.

C. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Menurut Bogdan dan Taylor (dalam Moleong 2007 hlm. 3) penelitian kualitatif adalah „...prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati...‟

Pendekatan ini dipilih berdasarkan dua alasan. Pertama, permasalahan yang dikaji dalam penelitian perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu membutuhkan sejumlah data lapangan yang sifatnya aktual dan kontekstual. Kedua, pemilihan ini didasarkan pada keterkaitan masalah yang dikaji dengan subjek penelitian yang dikaji tidak dapat dipisahkan dari latar belakang alamiahnya. Disamping itu penelitian kualitatif mempunyai adaptabilitas tinggi. Sehingga memungkinkan penulis untuk senantiasa menyesuaikan diri dengan situasi yang berubah-ubah yang dihadapi dalam penelitian ini.

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus. Menurut Arikunto (2002, hlm. 215),

ditinjau dari lingkup wilayahnya, maka penelitian kasus hanya meliputi daerah atau subjek yang sangat sempit, tetapi ditinjua dari sifat penelitian, penelitian kasus lebih mendalam dan membicarakan kemungkinan untuk memecahkan masalah yang aktual dengan mengumpulkan data, menyusun dan mengklasifikasikannya dan menginterpretasikannya

(27)

37

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

keseluruhan personalitas. Peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta interaksi lingkungan dari unit sosial yang menjadi subjek. Tujuan studi kasus adalah untuk memberikan gambaran secara mendetail tentang latar belakang, sifat-sifat serta karakter-karakter yang khas dari kasus, ataupun status dari individu yang kemudian dari sifat-sifat khas tersebut akan dijadikan suatu hal yang bersifat umum.

Dalam penelitian ini peneliti berusaha memahami bagaimana proses perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, serta bagaimana upaya mantan pengrajin logam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Karena itu semakin menguatkan peneliti menggunakan pendekatan kualitatif untuk meneliti perubahan orientasi mata pencaharian Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

D. Penjelasan Istilah

Definisi operasional atau penjelasan istilah yang digunakan bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas dan untuk menghindari penafsiran yang salah mengenai istilah yang digunakan dalam peneltian. Istilah yang digunakan antara lain :

1. Orientasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005 hlm.489) orientasi adalah 1) peninjauan untuk menentukan sikap (arah, tempat dsb) yang tepat dan benar; 2) pandangan yang mendasari pikiran, perhatian, kecenderungan.

Pengertian orientasi sebagaimana yang dikemukakan Suyono (1985, hlm. 287) adalah “...segala bentuk gagasan atau tema pikiran yang menjadi arah tujuan dan cita cita yang harus dijabarkan dan dipecahkan...”

Berdasarkan pendapat diatas, orientasi merupakan gagasan yang mendasari pikiran manusia, dalam hal ini kecenderungan pengrajin logam dalam memilih jenis mata pencaharian lain setelah tidak lagi berprofesi sebagai pengrajin logam di Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.

(28)

38

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2005, hlm.562) mata pencaharian adalah mata pekerjaan utama yang dilakukan setiap hari untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

Pengertian mata pencaharian, sebagaimana yang dikemukakan Suyono (1985, hlm. 247) adalah “...usaha dengan nilai ekonomi yang dilakukan oleh manusia secara berkesinambungan dengan maksud mendapatkan hasil yang tetap...”. Berdasarkan ungkapan diatas, mata pencaharian dapat diartikan sebagai pekerjaan manusia dengan nilai ekonomi yang dilakukan secara berkesinambungan, bertujuan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Maka dari itu manusia harus terus berusaha, sehingga dengan kata lain mata pencaharian merupakan usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Mata pencaharian dalam penelitian ini adalah pekerjan masyarakat Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi pada sektor industri kecil pekerjaan sebagai pengrajin logam merupakan usaha dalam pembuatan alat-alat logam, perkakas pertanian sampai kerajinan logam yang bernilai jual.

E. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini yaitu peneliti sendiri atau alat utama yang digunakan dalam penelitian ini adalah peneliti. Peneliti selain sebagai perencana juga pelaku atau yang mengeksekusi semua tindakan yang sudah direncanakan. Lincoln dan Guba (Alwasilah, 2008, hlm. 39) menyatakan bahwa „...peneliti berperan sebagai instrument (human instrument) yang utama...‟ yang secara penuh mengadaptasikan diri ke dalam situasi yang dimasukinya. Human Instrument ini dibangun atas dasar pengetahuan dan menggunakan metode yang sesuai dengan tuntutan penelitian.

Instrumen dalam penelitian adalah peneliti sendiri yang terjun langsung ke lapangan untuk mencari informasi melalui observasi, wawancara, studi literatur dan studi dokumentasi. Seperti yang diungkapkan oleh Sugiyono (2008, hlm. 59)

(29)

39

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dicari dari objek penelitian belum begitu jelas, baik itu dari segi masalahnya, prosedur penelitiannya, ataupun dari hasil yang diharapkan Di dalam penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan antar manusia, artinya selama proses penelitian peneliti akan terus melakukan interaksi dengan orang-orang di sekitar lokasi penelitian. Karena itu subjek penelitian yang menjadi aktor utama dalam penelitian yang menggunakan pendekatam kualitatif ini, peneliti juga dianggap sebagai aktor utama karena keberhasilan penelitian akan sangat banyak ditentukan oleh peneliti itu sendiri. Sejauhmana prospek penelitian ditentukan oleh seberapa besar peneliti menguasai lapangan dan memahami penelitiannya itu sendiri.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan suatu bahan yang dperlukan untuk selanjutnya dianalisis guna mendapatkan suatu kesimpulan. Menurut Lofland (Moleong 2007, hlm.157) “...sumber data utama dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah data tambahan sepereti dokumen, foto, statistik...”

Untuk memperoleh data diperlukan suatu teknik pengumpulan data yang relevan. Dalam penelitian ini digunakan penjaringan data melalui wawancara, observasi, studi literatur dan studi dokumentasi.

1. Wawancara

(30)

40

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

sebagai pengrajin logam serta mantan pengrajin logam yang telah meninggalkan mata pencahariannya.

2. Observasi

Observasi menurut Ratna (2010,hlm.210) merupakan “...salah satu teknik yang paling banyak dilakukan dalam penelitian, baik kuantitatif maupun kualitiatif, sosial maupun humaniora...”. Menurut Adler dan Adler (Ratna 2010, hlm. 217) „...semua penelitian dunia sosial pada dasarnya menggunakan teknik obseravsi...‟. Faktor terpenting dalam teknik observasi adalah pengamat dan orang yang diamati yang kemudian juga berfungsi sebagai pemberi informasi yaitu informan. Sebagai teknik dasar semua proses penelitian, obsevasi mensyaratkan pencatatan dan perekaman sistematis semua data. Observasi pada gilirannya menampilkan data dalam bentuk perilaku, baik disadari maupun kebetulan. Observasi juga menyajikan sudut pandang menyeluruh mengenai kehidupan sosial budaya tertentu.

Dalam penelitian ini, observasi yang dilakukan peneliti akan melakukan pengamatan di daerah kabupaten Sukabumi khususnya ke Desa Cibatu Kecamatan Cisaat. Diawali ke pemukiman pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat kabupaten Sukabumi untuk mengetahui kehidupan sehari-hari pengrajin logam serta mengetahui bagaimana cara ynag dilakukan pengrajin logam untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

(31)

41

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 3. Studi Literatur

Teknik pengumpulan data ini dilakukan dengan cara menggali dan mempelajari berbagai macam sumber buku bacaan, dokumen pribadi, teks atau naskah, karya ilmiah, yang menunjang dalam penelitian. Untuk menunjang penelitian ini, selain melakukan observasi atau pengamatan langsung ke lapangan juga wawancara secara mendalam peneliti melakukan studi literatur. Langkah pertama peneliti mencari buku-buku mengenai Perubahan sosial, Industri Rumahan, serta pengrajin logam. Selain mencari buku mengenai konten isi, peneliti juga mencari buku mengenai metode agar metode yang dilakukan saat penelitian tepat. Karena yang dihadapi adalah manusia yang sangat dinamis menuntut peneliti pun untuk mengetahui banyak hal sehingga dalam proses penelitian khususnya dalam adaptasi tidak terlalu mengalami kesulitan.

Karena itu studi literatur sangat mendukung. Mencari tulisan-tulisan yang mendukung penelitian ini baik yang berbentuk buku sampai artikel-artikel dan berita-berita dari internet agar peneliti memahami penelitian ini sebelum ke lapangan dan selama penelitian berlangsung. Mencari berita-berita mengenai pengrajin logam khususnya perubahan mata pencaharian pengrajin logam.

4. Studi Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data dengan dokumen. Sugiyono (2008, hlm.240) mengungkapkan “...dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu, dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang...”. Adapun pendapat bogdan (Sugiyono, 2008, hlm.240) memaparkan bahwa :

hasil penelitian dari observasi atau wawancara akan lebih kredibel atau dapat dipercaya kalau didukung oleh sejarah pribadi kehidupan di masa kecil, di sekolah, di tempat kerja, di masyarakat dan autobiografi. Hasil penelitian juga akan semakin kredibel apabila didukung oleh seni yang telah ada

(32)

42

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

G. Analisis Data

Teknik pengolahan data dilakukan setelah data diperoleh dari hasil wawancara, observasi, studi literatur serta studi dokumentasi. Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008, hlm.246) mengemukakan bahwa “...aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus-menerus sampai tuntas sehingga datanya sudah jenuh...”. Analisis data kualitatif menurut Bogdan dan Biklen ( Meleong, 2007, hlm. 248) :

upaya yang dilakukan dengan jala bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mengsintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari dan memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain

Analisis data dalam penelitian ini dilakukan dengan mengikuti prosedur atas langkah-langkah seperti yang dipaparkan (Sugiyono, 2008, hlm. 246) yaitu reduksi data, display data, pengambilan simpulan dan verifikasi. Analisis data dilakukan dengan tahapan sebagai berikut,

a. Reduksi data ( Data Reduction )

Reduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Data yang diperolah dari lapangan jumlahnya cukup banyak, untuk itu perlu dicatat secara teliti dan rinci. Tahapan reduksi data akan memberikan gambaran yang lebih jelas dan mempermudah peneliti untuk melakukan pengumpulan data selanjutnya selanjutnya dan mencarinya bila diperlukan. Dalam penelitian ini reduksi data sudah mulai sejak peneliti memutuskan tentang pemilihan kasus, pertanyaan yang diajukan tentang tata cara pengumpulan data yang dipakai. Reduksi data berlangsung secara terus-menerus selama penelitian kualitataif berlangsung dan merupakan bagian dari analisis.

(33)

43

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Penyajian data merupakan langkah selanjutnya setelah data direduksi. Dalam penelitian kualitaitf, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori dan lain-lain. Dalam hal ini Miles dan Huberman (Sugiyono, 2008:249) mengungkapkan bahwa „...yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks bernilai naratif, selain itu dapat juga berupa grafik, matrik, network (jejaring kerja) dan chart...‟. Informasi disini sudah termasuk di dalamnya matrik, skema, tabel dan jaringan kerja berkaitan dengan kegiatan. Melalui penyajian data peneliti akan mengerti apa yang terjadi dan dapat mengerjakan sesuatu pada analisis data.

c. Penarikan simpulan dan verifikasi (Conclusion Drawing And Verification) Langkah ketiga dalam analisis data kualitatif menurut Miles dan Huberman (dalam Sugiyono 2008, hlm. 252) yaitu „...penarikan simpulan dan verifikasi...‟. Simpulan awal dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan data berikutnya. Kesimpulan juga diverifikasi selama penelitian berlangsung, singkatnya makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya serta kecocokannya.

Data mengenai pengrajin logam yang telah diperoleh peneliti dari mulai wawancara, observasi, studi literatur dan studi dokumentasi selama penelitian berlangsung dipilih dan dipilah mana yang penting dan diperlukan untuk memenuhi tujuan yang ingin dicapai sesuai dengan rumusan masalah yang telah dirumuskan sehingga data penting tidak akan terabaikan .

(34)

44

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam. Sehingga nantinya peneliti dapat menarik simpulan mengenai perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam. Hasil simpulan ini merupakan temuan baru karena sebelumnya belum ada yang meneliti mengenai hal tersebut.

H. Pengujian Keabsahan Data

Dalam penelitian ini dilakukan cara untuk menguji keabsahan data, sesuai pemaparan Sugiyono (2008, hlm. 263) yaitu sebagai berikut:

a. Member chek, yaitu pengecekan atau verifikasi data kepada subjek yang diteliti. Tujuan member chek agar data atau informasi yang didapat sesuai dengan apa yang dimaksud oleh sumber data atau informan. b. Triangulasi, yaitu pengecekan kebenaran data yang diperoleh dari

berbagai sumber dengan berbagai cara dan berbagai waktu. Triangulasi berfungsi untuk mengecek validasi data dengan menilai kecukupan data dari sejumlah data yang beragam.

Member check yang dimaksudkan dalam penelitian ini nantinya peneliti mencek

ulang atau verifikasi data yang sudah diperoleh peneliti kepada subjek atau informan baik informan kunci maupun pelengkap agar tidak terjadi kesalahpahaman yang nantinya akan berpengaruh terhadap penarikan simpulan yang dilakukan oleh peneliti. Teknik ini dilakukan peneliti dengan menggunakan pertanyaan-pertanyaan yang ada di pedoman wawancara. Agar informasi yang diperoleh benar-benar jelas dan peniliti pun mengerti apa yang dimaksud oleh infoman.

(35)

45

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Triangulasi yang akan dilakukan dalam penelitian ini akan diuraikan sebagai berikut.

Ketua koperasi pengrajin logam Pengrajin logam

[image:35.595.148.496.176.251.2]

Mantan pengrajin logam Gambar 3.1 Triangulasi sumber data Sumber Sugiyono (2012, hlm.273)

Triangulasi sumber data diaplikasikan pada subjek yang menjadi fokus penelitian. Dalam hal ini sumber data terdiri dari Kepala Desa, Ketua koperasi pengrajin logam dan Mantan pengrajin logam.

Triangulasi juga dilakukan pada teknik pengumpulan data. Secara berturut-turut peneliti akan melakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan dokumentasi.

Wawancara Observasi

Dokumentasi

[image:35.595.223.452.466.540.2]
(36)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan beberapa hal dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Terdapat perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam dan pandai besi Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi yang bertumpu pada sektor pertanian dan peternakan serta perdagangan dan jasa. Hal ini berdasarkan pada pertimbangan untuk lebih meningkatkan kesejahteraan hidup.

2. Terdapat tiga faktor signifikan yang mempengaruhi perubahan orientasi mata pencaharian yaitu (1) sosial, (2) ekonomi dan (3) teknologi. Faktor sosial berkaitan dengan hubungan antara majikan dan buruh. Faktor ekonomi berhubungan dengan harga produksi yang tidak sesuai dengan harga jual. Sementara itu, faktor teknologi berhubungan dengan penggunaan mesin yang mempermudah proses produksi.

(37)

147

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

B. Saran

Berdasarkan hasil penelitian tentang perubahan orientasi mata pencaharian pengrajin logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi, maka peneliti mengajukan saran-saran sebagai berikut :

1. Bagi Pandai Besi dan Pengrajin Logam

Mempertahankan mata pencaharian tersebut karena merupakan warisan nenek moyang dengan cara mentransferkan keterampilan tersebut kepada generasi muda. Serta meningkatkan kualitas hasil produksi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

2. Bagi Masyarakat Desa Cibatu

Bagi masyarakat Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi dengan mendukung dan mengikuti program pemerintah terkait pembekalan pekerjaan dan keterampilan. Sehingga program tersebut dapat berjalan maksimal dan masyarakat mampu menyikapi perubahan orientasi mata pencaharian yang terjadi.

3. Bagi Koperasi Karya Pusaka

Memberikan pinjaman modal kepada pandai besi dan pengrajin logam agar dapat melanjutkan usahanya sehingga akan mengurangi ketergantungan pada keberadaan pesanan.

4. Bagi Pemerintah Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mata pencaharian pandai besi dan pengrajin logam kurang dianggap sebagai profesi prospektif. Karena itu, Pemerintah Desa Cibatu dan pihak terkait diharapkan dapat memberikan bekal pekerjaan dan keterampilan sesuai dengan arah perubahan mata pencaharian baru melalui kerjasama dengan balai latihan kerja.

5. Bagi Peneliti Selanjutnya

(38)

148

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

dan pengrajin logam merupakan salah satu unsur kebudayaan, karena itu masih banyak unsur-unsur kebudayaan yang dapat diteliti bagi peneliti selanjutnya.

6. Bagi Prodi Pendidikan Sosiologi

(39)

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 149

DAFTAR PUSTAKA

Abdurrachmat, I dan Maryani, E (1998). Geografi Ekonomi. Bandung : Jurusan Pendidikan Geografi UPI.

Abdurracmat, I (1984) Geografi Ekonomi, Jurusan Pendidikan Geografi. IKIP : Bandung

Abercombie, N, dkk (2010) Kamus Sosiologi, Terjemahan. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Alwasilah, A. (2008) Pokoknya Kualitatif. Jakarta : Dunia Pustaka Jaya. Arifin, Z (2012) Evaluasi Pembelajaran, Bandung : PT. Remaja Rosda Karya Arikunto, dkk (1998) Pendidikan Kependudukan dan Lingkungan Hidup : Jakarta

Dapartemen Pendidikan dan Kebudayaan

Arikunto, S (2002) Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek- Edisi Revisi V. Jakarta : PT. Rineka Cipta

Budimansyah, D. (2010). Penguatan Pendidikan Kewarganegaraan Membangaun Karakter Bangsa. Bandung : Widya Aksara Press

Bungin, B (2011) Metode Penelitian Kualitaitf, Jakarta : Kencana.

Bungin, B (2008). Analisis Data Penelitian Kualitatif : Pemahaman Filosofis dan Metodologis ke Arah Penguasaan Model Aplikasi. Jakarta : Grafindo Persada.

Buwaiti, Y (2000) Dampak Sosial Budaya dari Perkembangan Pariwisata di Jambi (Studi Kasus Jasa Hiburan Umum di Kecamatan Pasar Kotamadya di Jambi). Tesis S2 Fakultas Ilmu Sosial dan Politik, Universitas Indonesia

Carmelita, M (1986). Profil Pengusaha Industri kecil Logam. Skripsi Sarjana Fakultas Pertanian IPB (Tidak Diterbitkan)

Daldjoeni (1984) Geografi Kesejahteraan II Indonesia. Bandung: Alumni Daldjoeni (1987) Pokok-Pokok Geografi Manusia. Bandung : Alumni

(40)

150

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Dharmawan, A (2003). Farm Household Livelihood Strategis and Socio-economic Changes in Rural Indonesia. Disertasi, University of Gottingen, Jerman ( Tidak diterbitkan)

Dunham, S. (2008). Pendekar-pendekar Besi Nusantara : Kajian Antropologi Tentang Pandai Besi di Indonesia. Bandung : Mizan

Dyota, A (2012) Pola Keruangan Pandai Besi Cibatu. Skripsi: Jurusan Geografi FMIPA UI .

Effendi, R dan Malihah, E (2011). Panduan Kuliah Pendidikan Lingkungan Sosial, Budaya dan Teknologi. Bandung: Maulana Media Grafika

Fitriyani, D (2013) Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Nelayan Sungailiat Kabupaten Bangka. Skripsi: UPI, (Tidak diterbitkan)

Garna, J (1992) Teori-Teori Perubahan Sosial, Bandung : Program Pasca Sarjana Universitas Padjajaran

Goode, W (1995) Sosiologi Keluarga, Terjemahan. Yogyakarta : Kanisiuss

Guritno, S dan Manullang, B (1998) Budaya Masyarakat di Lingkungan Kawasan Industri - Kasus Industri Rotan di Desa Tegalwangi Kabupaten Cirebon : Jakarta, CV. BUPARA Nugraha

Hariadi, S (1987) Patron Klien di Masyarakat Pedesaan (Kasus Buruh Tani di Desa Donotirto, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa

Yogyakarta): Library UGM, (Online),

(http://ilib.ugm.ac.id/jurnal/download.php?dataId=6924, diakses 31 Juli 2014).

Hasibuan, SP (2000) Manajemen Sumber Daya Manusia : Yogyakarta, STIE YKPN

Herayati dkk (1989), Peralatan Produksi Tradisional Dan Perkembangannya Daerah Jawa Barat. Jakarta : Depdikbud, Proyek Inventarisasi Dan Pembinaan Nilai-Nilai Budaya.

Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Balai Pelesatarian Sejarah dan Nilai Tradisional Bandung (2010) Bunga Rampai Sejarah dan Kebudayaan : Bandung, CV Usaha Pandawa Karya Sejati Anggota IKAPI

(41)

151

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Linder, A (1996), Traditional Handicraft In West Java. Terjemahan. Panday Domas : Tentang Nenek Moyang Mitos Pandai Besi Sunda Di Jawa Barat dan Kesulitan Pada Percobaan Untuk Mencari Jejaknya. Makalah

Lubis, M (1985) Transformasi Budaya Untuk Masa Depan : Jakarta, INTI IDAYU PRESS

Malihah, E dan Kolip. (2011). Pengantar Sosiologi. Jakarta : Kencana.

Martono, N (2011). Sosiologi Perubahan Sosial Prespektif Klasik, Modern, Post Modern dan Poskolonial. Jakarta : PT. Rajawali Press.

Meganova, dkk. (2010) Tukang Kredit Prototipe Enterpreneur Kearifan Lokal Masyarakat Tasikmalaya. Laporan Penelitian : Lembaga Pengabdian Universitas Padjadjaran.

Moleong, J. (2007). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Rosda Karya. Muhsin, dkk (2012). Inventarisasi dan Dokumentasi Sistem Mata Pencaharian

yang Hidup dan Berkembang Di Jawa Barat. Pusat Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat : Fakultas Ilmu Budaya Universitas Padjajaran

Mulyawan, R (2006). Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pada Masyarakat Desa. Skripsi : Jurusan Pendidikan UPI.

Mutakin. A dan Pasya, G. K (2004) Geografi Budaya, Bandung: Buana Nusantara Nasir, M (2006), Bekas Per Mobil Diolah Jadi Pisau, dalam Sinar Harapan Sabtu,

07 Oktober 2006 halaman 6.

Nasution, S. (1992). Metode Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung : Tarsito. Prambudi, I (2010). Perubahan Mata Pencaharian Dan Nilai Sosial Budaya

Masyarakat. Skrispsi : FISIP UNS, (Tidak diterbitkan)

Ratna, N (2010) Metodologi Penelitian Kajian Budaya Dan Ilmu-Ilmu Sosial Pada Umumnya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Rusman (2011). Model-Model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada

(42)

152

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Sastrohadiwiryo (2003) Manajemen Tenaga Kerja Indonesia Pendekatan Administratif Dan Operasional, Jakarta : Depdikbud RI

Singgih, B (1991). Perkembangan Masyarakat Akibat Pertumbuhan Industri Di Daerah Jawa Timur. Jakarta : Depdikbud RI

Soekanto, S (1985). Kamus Sosiologi. Jakarta. CV. Rajawali

Soekanto, S (2006). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Soekanto, S (2007). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada

Soekanto, S (2009). Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Soemardjan dan Soemardi (1964) Setangkai Bunga Sosiologi. Jakarta : Yayasan Penerbit FE UI

Soemardjan, S (2009) Perubahan Sosial di Yogyakarta. Jakarta : Komunitas Bambu

Sugiyono (2008). Metode Penelitian Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif R&D. Bandung : Alfabeta

Sugiyono (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung : Alfabeta

Supriyadi, W (2007). Pergeseran Mata Pencaharian Masyarakat Desa. FISIP Skripsi : UNS, ( Tidak diterbitkan)

Susanto, A (1979) Komunikasi Sosial di Indonesia. Bandung : Rineka Cipta Susilo, R. (2008) Sosiologi Lingkungan : Jakarta, Raja Grafindo Persada.

Susilowati, S.H, (2005). Gejala Pergeseran Kelembagaan Upah Pada Pertanian Padi Sawah : Pusat Penelitian Dan Pengembangan Sosial Ekonomi

Pertanian, (Online), Vol 23, No 1,

(http://pse.litbang.deptan.go.id/ind/pdffiles/FAE23-1d.pdf diakses tanggal 28 Juli 2014).

Suyono, A (1985). Kamus Antropologi. Jakarta. CV. Akademika Pressindo Sztompka, P (2004). Sosiologi Perubahan Sosial. Jakarta : Prenada Media.

(43)

153

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa. (2005). Kamus Besar Bahasa Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta : Balai Pustaka

Dokumen

BPS (2002). Indikator Tingkat Hidup Pekerja, Jakarta: BPS Kecamatan Cisaat dalam Angka 2009

Kecamatan Cisaat dalam Angka 2010

Kecamatan Cisaat dalam Angka 2011

Kecamatan Cisaat dalam Angka 2012

UU No. 9 Tahun 1995 Tentang Usaha Kecil Menengah Diskopperindag

Depdiknas. (2006). Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 22 Tentang Standar Isi. Diakses melalui http://www.google.co.id/download permendiknas no 22 tahun 2006. Tanggal 29 juli 2014.

Internet

www.fao.org

www.livelihood.com

Koran dan Majalah

Ekonomi Rakyat: Produksi Alat Pertanian Makin Ditinggalkan”. Dalam Kompas tanggal 03 mei 2006 halaman 20.

(44)

154

Farhan Firdaus, 2014

Perubahan Orientasi Mata Pencaharian Pengrajin Logam Desa Cibatu Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi

Gambar

Tabel 1.1
Tabel 3.1 Subjek penelitian
Gambar 3.1 Triangulasi sumber data

Referensi

Dokumen terkait

Telah berhasil dipertahankan di hadapan Tim Penguji dan diterima sebagai bagian persyaratan yang diperlukan untuk memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III

Kekurangan yang dialami dalam pengujian alat akan dibenahi dengan. saran yang berguna untuk menjadi landasan agar dapat

Mesin Penepung Disk Mill adalah salah satu jenis mesin yang digunakan untuk

Secara berkelompok, siswa diminta berdiskusi untuk menyelesaikan beberapa soal yang terkait dari buku ajar dan menyajikannya di depan kelas oleh salah satu wakil

Untuk uji coba keamanan transaksi data, berikut diberikan contoh gambar hasil tangkap data dengan perangkat lunak wireshark di sisi client pada jaringan

Bilamana dalam kegiatan upacara piodalan di pura Pamangku mendapat halangan kematian salah seorang anggota keluarganya, maka agar Pamangku tersebut tidak

PERATURAN MENTERI KEUANGAN TENTANG TATA CARA PEMOTONGAN PAJAK PENGHASILAN PASAL 21 BAGI PEJABAT NEGARA, PNS, ANGGOTA TNI, ANGGOTA POLRI, DAN PENSIUNANNYA AT AS

1) Keberpihakan Kepada Petani ; Dalam setiap tahapan kegiatan, termasuk pemanfaatannya diutamakan kepada para petani. 2) Transparansi ; Petani harus tahu, memahami dan