• Tidak ada hasil yang ditemukan

BERBAGAI FAKTOR DAN ASPEK PENDIDIKAN ISL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "BERBAGAI FAKTOR DAN ASPEK PENDIDIKAN ISL"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BERBAGAI FAKTOR DAN ASPEK PENDIDIKAN ÍSLAM

DALAM MANAJERIAL KEPALA SEKOLAH

Oleh :

Dr. Maman Sutarman, M.M.Pd

Dosen UIN. Sunan Gunung Djati Bandung,

DPK, Pada STAI Muhammadiyah Garut-Cikelet

Jln. Raya Cikelet No.242 Cikelet Garut

E-Mail. Mamansutarman56@yahoo.com HP.081223579410

ABSTRAK

Berbicara tentang manajemen, erat kaitanya dengan manajerial (pengelolaan ) dimana segala sumber daya yang tersedia atau tidak tersedia wajib dikelola atau dimenej oleh pengambil keputusan dalam bidang pendidikan. Dimana penanggungjawab pendidikan di satuan pendidikan adalah kepala sekolah, kepala Sekolah, yang menjadi factor dan aspek pendidikan disekolah itu, akan penulis uraikan dalam pembahasan atau langkah-langkah penulisan ini. Dalam Istilah manajemen, atau manajemen pendidikan, ada tiga faktor yang harus mendapat perhatian dari berbagai pihak yang mengelola pendidikan, yaitu : (1). Manajemen sebagai suatu proses, (2). Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen, dan (3). Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science). Untuk l juạ dan lancarnya proses manajerial kepala sekolah maka diperlukan berbagai faktor dan berbagai aspek pendidikan Islam sebagai masukan manajerial kepala sekolah, yaitu kompetensi kepribadian, m najerial, kewirausahaan, supervisi dan sósialậ sedangkan, faktor-faktor dan aspek-aspek pendidikan Islam, adalah faktor t juan, pendidik, peserta đidik, alat pendidikan danụ lingkungan. Sedangkan aspek-aspeknya adalah Akidah, Akhlak dan Ibadah. Maka hal tersebut amat penting untuk dikaji dan dianalisis, karena hal Tersebut Penulis Anggap Penting Maka Akan Penulis Kaji Dan Analisis, Dengan Judul ”Berbagai Faktor Dan Aspek Pendidikan Islam Dalam Manajerial Kepala Sekolah ”

Kata Kunci : Faktor pendidikan Islam, Aspek Pendidikan dan Manajerial Kepala Sekolah.

ABSTRACT

Talking about management, close relation to managerial (management) where all resources are available or not available must be managed or dimenej by decision makers in the field of education. Where the person in charge of education in the education unit is the principal, head of school, which is a factor and aspects of school education, it will be the authors describe in the discussion or the steps of this writing. In terms of management, or the management of education, there are three factors which must receive attention from various parties that manage education, namely: (1). Management as a process, (2). Management as a collectivity of people who perform management activities, and (3). Management as an art (Art) and as a science (Science). For the rate and the smooth process of managerial principals will require a wide range of factors and various aspects of Islamic education as an input managerial principal, namely personal competence, managerial, entrepreneurial, supervision and socially while, factors and aspects of Islamic education, are factors destination, educators, participants đidik, educational tools and environments. While its aspects is a creed, morals and worship. So it is very important to be studied and analyzed, because it is important then Such Authors Think Will Writer Assess and Analysis, the title "Various Factors and Managerial Aspects of Islamic Education In Headmaster" Keywords: Factor Islamic education, Education and Managerial Aspects of Principal.

I. PENDAHULUAN

(2)

A. Latar belakang Penulisan.

Sampai saat ini berbagai istilah manajemen, dari beberapa pakar pendidikan belum ada arti yang seragam. Bahwa manajemen pendidikan yang dikenal dipergunaakan sekaran sekarang ini, merupakan adopsi dari manajemen perusahaan, dimana asumsi-asumi, faktor-faktor dan aspek-aspek manajemen pendidikan adalah merupakan pembanding atau diasumsi dari manajemen perusahaan kepada manajemen pendidikan.

Berbicara tentang manajemen, erat kaitannya dengan manajerial (pengelolaan ) dimana segala sumber daya yang tersedia atau tidak tersedia wajib dikelola atau dimenej oleh pengambil keputusan dalam bidang pendidikan. Dimana penanggungjawab pendidikan di satuan pendidikan adalah kepala sekolah, kepala Sekolah, merupakan satu-satunya yang paling bertanggung jawab terhadap akuntabilitas, relevansi dan daya saing, dari pada sekolah yang dipimpinya. Semakin paham kepala sekolah terhadap asumsi-asumsi, factor dan aspek manajerial pendidikan, dan rajin untuk mengimplementasikannya, maka akan semakin baik mutu pendidikan di sekolah tersebut.

yang menjadi factor dan aspek pendidikan disekolah itu, akan penulis uraikan dalam pembahasan atau langkah-langkah penulisan ini. Dalam Istilah manajemen, atau manajemen pendidikan, ada tiga faktor yang harus mendapat perhatian dari berbagai pihak yang mengelola pendidikan, yaitu : (1). Manajemen sebagai suatu proses, (2). Manajemen sebagai kolektivitas orang-orang yang melakukan aktivitas manajemen dan (3). Manajemen sebagai suatu seni (Art) dan sebagai suatu ilmu pengetahuan (Science).

Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi, yaitu : Fungsi operasional dalam Manajerial merupakan dasar (basic) pelaksanaan proses, berbagai Sumber Daya yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan Fungsi operasional tersebut, terbagai dalam empat yaitu : Pertama perencanaan (Planning) membahas tentang, Pengadaan yaitu, proses Rekruitmen sumber daya melalui, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan man, money, materials, methods, machines, methods and marketing, pendidikan. Kedua Pengorganisasian (Organizing), dalam hal pengorganisasian, tugas kepala sekolah untuk mengelompokan berbagai kebutuhan segala sumberdaya, untuk mendukung implementasi kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya oleh stakeholders pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Ketiga Pelaksanaan (Actuating) membagi habis pekerjaan sesuai dengan keahliannya tugas-tugas kepada bawahan ( the right man on the rigt place) dan memfungsikan semua sumber daya yang tersedia serta menggali sumber daya yang belum tersedia. Dan keempat adalah Pengawasan (Controling) seorang kepala sekolah wajib dapat mengimplementasikan fungsi ini melaui monitoring dan supervisi baik di kelas maupun di sekolah secara keseluruhan sebagai bahan tindak lanjut melaporkan hasil pekerjaan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan kepada Pengawas.

Manajemen, suatu seni karena untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain, artinya bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain, menyuruh atau memberi tugas, melalui seni untuk melaksanakan apa saja yang perlu diilaksanakan dalam pekerjaan itu sesuai dengan tujuan manajer, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, sebagai suatu seni.

Untuk l ju dan lancarnya proses manajemen pendidikan maka diperlukan berbagaiạ faktor dan berbagai aspek pendidikan Islam sebagai masukan manajerial kepala sekolah, yaitu kompetensi kepribadian, m najerial,kewirausahaan,supervisi dan sosial itậ u sedangkan, faktor-faktor dan aspek aspek pendidikan Islam, adalah faktor-faktor t juan, pendidik, peserta didik, alatụ pendidikan dan lingkungan. Sedangkan aspek-aspeknya adalah Akidah, Akhlak dan Ibadah. Hal tersebut dapat penulis gambarkan dalam gambar sebagai b ikut :ẻ

(3)

Maka hal tersebut amat penting untuk dikaji dan dianalisis, karena hal Tersebut Penulis Anggap Penting Maka Akan Penulis Kaji Dan Analisis, Dengan Judul ”Berbagai Faktor Dan Aspek Pendidikan Islam Dalam Manajerial Kepala Sekolah ”

B, Rumusan Masalah Penulisan

1. Apa yang menjadi faktor-faktor pendidikan Islam dalam Manajerial Kepala Sekolah ?; 2. Apa yang menjadi Aspek-Aspek pendidikan Islam dalam Manajerial Kepala Sekolah ?. C. Batasan Masalah Penulisan

1. Faktor-faktor pendidikan Islam dalam Manajerial Kepala Sekolah; 2. Aspek-Aspek pendidikan Islam dalam Manajerial Kepala Sekolah.

D. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui, menganalisis dan mengkaji Faktor-faktor pendidikan Islam dalam Manajerial Kepala Sekolah;

2. Untuk mengetahui, menganalisis dan mengkaji Aspek-Aspek pendidikan Islam dalam Manajerial Kepala Sekolah.

II. LANDASAN TEORI

A. Teologi

1. Akidah

Jurnal Ilmiah Ilmu Tarbiyah dan

Pendidikan Íslam

Faktor-Faktor

Aspek-Ápek

Tụjuan

Pendidik

Peserta điik

Alat Pendidika

n

Lingkunga n

Akidah

Akhlak

Manajem en Kepala Sekolah

Kompeten si kepribadia

n

Kompetensi Kewirausaha

an

Kompetensi Supervisi

Kopetensi Sóial

Ibadah

(4)

         Kemudian setelah itu hatimu menjadi keras seperti batu, bahkan lebih keras lagi. Padahal diantara batu-batu itu sungguh ada yang mengalir sungai-sungai dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang terbelah lalu keluarlah mata air dari padanya dan diantaranya sungguh ada yang meluncur jatuh, karena takut kepada Allah. dan Allah sekali-sekali tidak lengah dari apa yang kamu kerjakan. (QS.Al-Bakarah 74)

2. Akhlak

                     

Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapa, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling.(QS.Al-Bakarah 83)

3. Ibadah

2 .            



Tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan hari kemudian. orang-orang Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala yang besar. (QS.An-Nía 162)

B. Faktor-Faktor Pendidikan

Foktor pendidikan akan membahas tentang teori yang berhubungan dengan faktor tujuan, faktor pendidik, faktor peserta đidik, faktor alat pendidikan dan lingkungan pendidikan

Faktor Tujuan, Faktor tujuan adalah pendidikan dalam prosesnya haruslah mengurai kepada pendekatan diri kepada Allah dan kesempurnaan insani, mengarahkan manusia untuk mencapai tujuan hidupnya bagi kebahagiaan dunia dan akhirat. (Hamdani Ihsan dan A. Fuad Hasan, Filsafat Pendidikan Islam, (Bandung: Cv Pustaka setia, 2001) hal. 59])

Faktor Pendidik, Faktor pendidik, Pendidik merupakan salah satu komponen penting dalam proses pendidikan, dipundaknya terletak tanggung jawab yang besar dalam upaya mengantarkan peserta didik kearah tujuan pendidikan yang dicita citakan. Secara umum, pendidik adalah mereka yang memiliki tanggung jawab mendidik. Mereka adalah manusia dewasa yang karena hak dan kewajibannya melaksanakan proses pendidikan. (Hasbullah, Dasar-dasar Ilmu Pendidikan, (Jakarta: Rajagrafindo Persada, 1999). Hal. 10.])

Faktor peserta đidik, Peserta didik sebagai subjek pendidikan, menurut Sayyidina Ali Bin Abi Thalib Jika menginginkan keberhasilan meraih ilmu harus memenuhi enam syarat : Yaitu : 1) Cerdas, 2) bersunguh-sunguh, 3) sabar, 4) mempunyai bekal, 5) mengikuti petunjuk guru, dan 6) Lama Waktunya (http://sitiwiwin9.wordpress.com/2012/03/26/faktor-faktorkom penen-pendidikan-islam/)

Faktor Alat Pendidikan, Faktor alat dan metode adalah meliputi materi pendidikan, metode pendidikan dan alat pendidikan langsung.) Daradjat,.Zakiah Dr dkk, Metodologi Pengajaran Agama Islam, (Bumi Angkasa, Jakarta, 2001). Hal. 91)

Factor lingkungan, Situasi lingkungan mempengaruhi proses dan hasil pendidikan. Situasi lingkungan ini meliputi lingkungan fisik, lingkungan teknis dan lingkungan sosio-kultural. Dalam hal-hal dimana situasi lingkungan ini berpengaruh secara negatif terhadap pendidikan, maka lingkungan itu menjadi pembatas, karena itu berhasil atau tidaknya

(5)

pendidikan agama di sekolah juga banyak ditentukan oleh keadaan lingkungan daripada anak didik. ( Op.cit, Abdul Mujib dan Jusuf Mudzakkir. Hal 125])

C. Aspek-Aspek Pendidikan

1. Aspek Aqidah.

Dalam dunia pendidikan aspek aqidah sering disebut dengan aspek kognitif. Muhibbin Syah mengatakan (“Psikologi Belajar”.2003.22) Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti berarti mengetahui. Muhaimin mendefinisikan kata aqidah dalam bukunya (Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. 2004. 305-306),

2. Aspek Akhlak

Dalam dunia pendidikan aspek akhlak sering disebut aspek afektif. Muhimin mendefinisikan akhlak (Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. 2003.306), kata “akhlak” (bahasa arab) merupakan bentuk jamak dari kata “khuluq”, yang brarti tabiat, budi pekerti,kebiasaan. Jadi bila kita berbicara tentang afektif, maka kita berbicara tentang sikap dan nilai siswa. Muhibbin Syah (Psikologi Belajar.2003.53)

3. Aspek Ibadah

Dalam dunia pendidikan aspek ibadah sering disebut dengan aspek psikomotorik. Muhibbin Syah, M.Ed (Psikologi Belajar.2003.54).

D. Manajerial Pendidikan

Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/madrasah. Dalam peraturan tersebut terdapat lima dimensi kompetensi yaitu: kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Setiap dimensi kompetensi memiliki sub-sub sebagai kompetensi dasar yang harus dimiliki seorang kepala sekolah/madrasah. Secara rinci kompetensi-kompetensi dasar tersebut, akan dijelaskan dalam pembahasan.

III. METODE PENULISAN.

Penelitian deskriptif kualitatif merupakan penelitian yang termasuk dalam jenis

penelitian kualitatif. Tujuan dari penelitian ini adalah mengungkap fakta, keadaan, fenomena, variabel dan keadaan yang terjadi saat penelitian berjalan dan menyuguhkan apa adanya. Penelitian deskriptif kualitatif menafsirkan dan menuturkan data yang bersangkutan dengan situasi yang sedang terjadi, sikap serta pandangan yang terjadi di dalam masyarakat, pertentangan 2 keadaan / lebih, hubungan antarvariabel, perbedaan antar fakta, pengaruh terhadap suatu kondisi, dan lain-lain. masalah yang diteliti dan diselidiki oleh penelitian deskriptif kualitatif mengacu pada studi kuantitatif, studi komparatif, serta dapat juga menjadi sebuah studi korelasional 1 unsur bersama unsur lainnya. Biasanya kegiatan penelitian ini meliputi pengumpulan data, menganalisis data, meginterprestasi data, dan diakhiri dengan sebuah kesimpulan yang mengacu pada penganalisisan data tersebut.( http://koffieenco.blogspot. com/2013/08/penelitian-deskriptif-kualitatif.html)

Sesuai dengan pendapat pakar tersebut diatas, maka penulis dalam penelitian ini adalah melalui mendeskripsikan pendapat, paskar dan susmber-sumber lain untuk disusun dianalaisis dan đideskrípsikan, sehingga menjadi anggapan dan pendapat penulis.

Sesuai dengan penelitian terdahulu yaitu : Makalah Konsep Pendidikan Islam more Oleh Epi Partikasari menjelaskan natara lain tentang d s r-d s r Islam danẩ ả ẩ ả tujuan pendidikan Islam. Pengertian Pendidikan islam oleh Rahmat, yang isinya antara lain menjelelaskan tentang aspek-aspek dan faktor-faktor pendidikan íslam

IV. HÁSIL DAN PEMBAHASAN A. Hásil

1. Faktor-Faktor Pendidikan íslam

Bahwa berbagai faktor-faktor dan aspek-aspek dalam pendidikan, faktor pendidikan itu, terdiri dari lima faktor, yaitu (1). faktor tujuan yang akan dicapai dalam pendidikan, (2). faktor pendidik yang profesional, (3). paktor anak didik yang mempunyai minat dan bakat,

(6)

(4). faktor alat untuk mendukung goals nya tujuan dan (5). Faktor lingkungan yang mendukung pembelajaran, lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat ( Tri Lingkungan ).

2. Aspek-Ápek Pendidikan Islam

Sedangkan aspek-aspek pendidikan yang harus dikembangkan oleh guru, terdiri dari sepuluh aspek, yaitu : (1). Religiusitas, pendekatan terhadap agama dan akhlak mulya, (2). Aspek sosial, keterampilan interaksi, (3). Aspek Gender, menghargai kaum hawa, (4). Keadilan, penghargaan terhadap kebenaran sejati (5). Demokrasi, menghargai perbedaan (6). Kejujuran, mengakui rasa kebenaran (7). kemandirian, keberanian mengambil keputusan,(8). Daya juang, memupuk kemauan untuk mencapai tujuan (9). Tanggungjawab,berani menghadapi konsekwensi dan (10). Penghargaan terhadap lingkungan alam.dan (1). Aspek Aqidah. (2). Aspek Akhlak (3). Aspek Ibadah

B. Pembahasan.

1. Faktor-Faktor dan Aspek-Aspek Pendidikan Íslam a. Faktor-faktor pendidikan Islam

Dalam proses perkembangan pemikiran pendidikan di dunia barat, kegiatan pendidikan berkembang dari konsep paedagogi yang merupakan kegiatan pendidikan ditujukan hanya kepada anak-anak yanng belum dewasa, dan andragogi yang merupakan kegiatan pembelajaran kepada orang dewasa. selanjutnya education yang berfungsi ganda, yakni transfer pengetahuan (transfer of khnowledge) di satu sisi dengan membuat sikap ilmiah (making scientific attitude) pada sisi yang lain.

Bahwa proses belajar mengajar yang dilaksanakan oleh guru/ustad , memuat faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi dan menentukan, keberhasilan pembelajaran yaitu : (1). Adanya tujuan yang hendak di capai dalam pembelajaran tersebut, baik tujuan nasional, tujuan intitusional, tujuan kurikuler serta tujuan mata pelajaran itu sendiri; (2). Adanya subjek manusia, yaitu guru, siswa, kepala sekolah/madrasah dan pengawas/pendais; (3) adanya interaksi sesuai dengan krakteristiknya, baik secara tranmisi, transaksi maupun transformasi; (4). Kelompok bersama dalam linkungan tertentu, yaitu, di kelas, di kantor sekolah, di sekolah dan di ruang kerja pengawas/pendais, (5). Menggunakan alat-alat tertentu baik prangkat lunak maupun prangkat keras dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan.

1). faktor tujuan;

Tujuan pendidikan nasional adalah, mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan , kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan kebangsaan. (UU.Nomor 20 Tahun 2003)

Sedangkan tujuan intitusional, adalah tujuan pendidikan yang telah diatur dan dipedomani oleh intitusi pendidikan yaitu sekolah, kepanjangan dari mentri pendidikan dan kebudayaan. Terdiri dari tujuan intitusi jangka pendek, jangka menengah dan jangka panjang, yaitu membuat strategi dalam upaya memperkuat kedudukan, kepercayaan dan partisifasi masyarakat terhadap lembaga pendidikan atau sekolah.

Tujuan kurikuler adalah tujuan kurikulum yang telah dikembangkan oleh kepala sekolah, didalamnya termasuk muatan lokal. Tujuan kurikuler pendekatannya kepada seluruh mâta pelajaran, struktur kurikulum, Silabus RPP, kualitatif dan kuantitatif mâta pelajaran

Sedangkan yang terakhir adalah tujuan mata pelajaran atau tujuan intruksional, adalah disesuaikan dengan krakteristik mata pelajaran tersebut dapat dilihat di Silabus ( Standar Kompetensi / Tujuan Umu dan Kompetensi Dasar/Tujuan khususu ). Untuk lebih jelasnya, dalam memahaminya, penulis akan gambarkan dalam tabel sebagai berikut :

(7)

Tujuan Nasional Tujuan

Intitusiaonal Tujuan Kurikuler Tujuan Mata PelajaranAtau Intruksional

mencerdaskan kehidupan

bang sa dan

mengembangkan manu sia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan YME dan berbudi pekerti luhur, memiliki pengetahuan dan kete rampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantap dan mandiri serta rasa

Dari tabel tersebut diatas dapat dijelaskan bahwa,Tujuan Pendidikan, yaitu : (1). Tujuan Sebagai arah pendidikan, apa, mengapa, siapa, bagaimana, kapan dan dimana (what, why, who, how, when and where), (2). Tujuan sebagai titik akhir artinya bahwa segala sesuatu tujuan hurus ditetapkan sebelumnya, hal ini terpenuhi bahwa tujuan adalah akhir segalanya tetapi dalam seisen tertentu; (3). Tujuan sebagai titik pangkal mencapai tujujan lain, yaitu tujuan berikutnya kepada yang lebih tinggi dan kepada yang lebih baik, (4). Tujuan agar memberi nilai pada usaha-usaha atau kegiatan-kegiatan yang dilakukan.

2).Faktor Pendidik

Pendidik, adalah orang yang bertanggung jawab terhadap pelaksanaan pendidikan dengan sasaran peserta didik. Peserta didik mengalami pendidikanya dalam tiga lingkungan yaitu lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat. Sehingga pendidik dapat dibedakan menjadi dua kategori, yaitu : (1). Pendidik menurut kodrat, yaitu orang tua. Orang tua sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik yang pertama dan utama; (b). Pendidik menurut jabatan, yaitu Guru. Guru sebagai pendidik menurut jabatan menerima tanggung jawab dari tiga pihak, yaitu orang tua, masyarakat dan negara. Tanggung jawab dari orang tua diterima guru atas dasar kepercayaan. Hal yang penting yang harus diperhatikan oleh seorang guru adalah kewibawaan.

3). faktor Anak Didik

Anak merupakan obyek utama dari pendidikan dan di dalam anak mempunyai pembawaan yang disebut Bakat. Adapun aliran yang berpendapat bahwa pembwaan itu berperan pada perkembngan sebagai berikut (1). Aliran nativisme”perkembangan seorang anak ditentukan oleh pembawaannya”.(2). Aliran naturalisme (JJ Rousseu)”anak itu lahir dengan sifat-sifatnya sesuai dengan alamnya sendiri” (3).Aliran predestinasi/ predeterminasi”perkembangan anak ditentukan oleh nasibnya”

Sedangkan aliran tentang lingkungan berperan pada perkembangan adalah sebagai berikut: Teori Tabularasa(John Lock)”anak dilahirkan dalam keadaan bersih,tidak ada pembwaan apa-apa seperti sehelai kertas yang masih kosong”, Emanual Kant”manusia tidak lain adalah hasil dari pendidikan ,oleh karena itu berarti bahwa pendidikn sanggup membuat manusia yang bagaimana saja”, Menurut Wilhelm yang terkenal dengan teori konvergensimya ”perkembangan anak itu tidak hamya ditentuakn oleh pembawaannya saja dan juga tidak lingkungan saja. Dan anak itu berkrakter belum memiliki pribadi dewasa, masih menyempurnakan aspek kedewasaannya, memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu.

4). faktor Alat Pendidikan.

Alat adalah merupakan bagian dari faktor sarana dan prasana pendidikan, maka dengan alat pembelajaran akan berlansung signifikan, karena Alat pendidikan adalah suatu tindakan atau situasi yang sengaja diadakan untuk tercapainya pendidikan tertentu,

(8)

sedangkan macam-macam alat pendidikan dari segi wujud: perbuatan pendidik dan benda-benda. Dari tiga sudut pandang: pengaruh terhadap tinngkah laku anak didik, akibat tindakan terhadap perasaan anak didik dan bersifat melindungi anak didik.

Dasar-dasar Pertimbangan penggunaan alat adalah tujuan yang ingin dicapai, orang yang menggunakan alat, untuk siapa alat itu digunakan, efektifitas penggunaan alat tersebut dengan tidak melahirkan efek tambahan yang merugikan. Penggunaan alat pendidikan,tampak dalam bentuk tindakan: teladan, anjuran, suruhan dan perintah, larangan, pujian dan hadiah, teguran, peringatan dan ancaman, hukuman didasari tiga prinsip kenapa diadakan; karena adanya pelanggaran, adanya kesalahan yang diperbuat, dengan tujuan agar tidak terjadi pelanggaran.

5). faktor Lingkungan

Sedangkan aliran tentang lingkungan berperan pada perkembangan adalah sebagai berikut: Teori Tabularasa(John Lock)”anak dilahirkan dalam keadaan bersih,tidak ada pembwaan apa-apa seperti sehelai kertas yang masih kosong”, Emanual Kant”manusi tidak lain adalah hasil dari pendidikan ,oleh karena itu berarti bahwa pendidikn sanggup membuat manusia yang bagaimana saja”, Menurut Wilhelm yang terkenal dengan teori konvergensimya ”perkembangan anak itu tidak hamya dientuakn oleh pembawaannya saja dan juga tidak lingkungan saja. Dan anak itu berkrakter belum memiliki pribadi dewasa, masih menyempurnakan aspek kedewasaannya, memiliki sifat-sifat dasar yang sedang ia kembangkan secara terpadu. Hal tersebut diatas dapat penulis gambarkan dalam gambar : 4.1.

Gambar : 4.1. : Fakror Pendidikan Ílam

2. Aspek-Aspek Pendidikan Islam

Berbagai aspek pendidikan Islam yang harus diperhatikan, dibangun dan dikembangkan, oleh stakeholders pendidikan terutama guru/ ústad adalah :

1). Aspek Aqidah.

Dalam dunia pendidikan aspek aqidah sering disebut dengan aspek kognitif. Muhibbin Syah menatakan (“Psikologi Belajar”.2003.22) Istilah cognitive berasal dari kata cognition yang padanannya knowing, berarti berarti mengetahui. Muhaimin mendefinisikan kata aqidah dalam bukunya (Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. 2004. 305-306),

Sesuai dengan berbagai pendapat atau teori p ra pakar tersebut diatas, bahwaẩ akidah adalah merupakan, kepercayaan, anggapan, kemampuan berpikir tentang berbagai masalah d ri hasil pendidikan. Baik pendidikan berbasis sekolah, berbasis masyarakatả

Jurnal Ilmiah Ilmu Tarbiyah dan Faktor

pendidik an Islam

Paedago gik. (untuk

anak)

Andragogik (untuk

oảng dewasa)

Ada Tụjuan

Ada Pendidik

Ada Ânak didik

Alat dan Bahan

Lingkunga n

Aspek Pendidika

(9)

maupun pendidikan berbasis tempat bekerja atau berbasis tempat bermain.hal tersebut sepadan dengan kepempuan kognitif.

2). Aspek Akhlak

Dalam dunia pendidikan aspek akhlak sering disebut aspek afektif. Muhimin mendefinisikan akhlak (Wacana Pengembangan Pendidikan Islam. 2003.306), kata “akhlak” (bahasa arab) merupakan bentuk jamak dari kata “khuluq”, yang brarti tabiat, budi pekerti,kebiasaan. Jadi bila kita berbicara tentang afektif, maka kita berbicara tentang sikap dan nilai siswa. Muhibbin Syah (Psikologi Belajar.2003.53)

D ri berbagai pendapat atau teori p ra pakar tersebut diatas, maka akhlakả ẩ merupakan, kemampuan untuk bersikap, berbicara, maka hal tersebut sepadan dengan kepempuan ranah afektif.

3). Aspek Ibadah

Dalam dunia pendidikan aspek ibadah sering disebut dengan aspek psikomotorik. Muhibbin Syah, M.Ed (Psikologi Belajar.2003.54). dari pendapat dimaksud bahwa ibadah adalah kemampuan ranah melakukan, seperti :

Aspek Religiositas, meliputi: peserta điik dapat melakukan dalam mensyukuri hidup dan percaya kepada Allah SWT, berlandaskan kepada wahyu dan sabda Rasullulah, sikap toleran terhadap atasan, bawahan dan teman kerja serta kepada masyarakat luas, senan tiasa terus menerus mendalami ajaran agama.

Aspek Sosialitas, meliputi: dapat melakukan penghargaan akan tatanan hidup bersama secara positif, solidaritas yang benar dan baik terhadap komunitas civitas akademika, persahabatan sejati dalam kebajikan, berorganisasi dengan baik dan benar sesuai atauran yang berlaku, membuat acara yang sehat dan berguna bagi umat manusia.

Aspek Gender, dalam aspek gender, yaitu melipui: dapat melakukan penghargaan terhadap perempuan, memberikan kesempatan beraktivitas yang lebih luas bagi perempuan, senantiasa menghargai kepemimpinan perempuan

Aspek Keadilan, hal ini meliputu melipui: dapat melakukan Penghargaan pada kebenaran sejati dan orang lain secara mendasar dan teraktualisasikan, menggunakan hak dan melaksanakan kewajiban secara benar dan seimbang berdasarka hukum dan kultur dan keadilan berdasar hati nurani dilandasi dengan hukum yang berlaku

Aspek Demokrasi, melipui: dapat melakukan Menghargai dan menerima perbedaan dalam hidup bersama secara saling menghormati satu sama lain, berani menerima realita kemenangan maupun kekalahan atau tidak ngotot.

Aspek Kejujuran yaitu dapat melakukan menyatakan kebenaran bila benar dan salah bila salah, sebagai penghormatan pada sesama dan kepada hukum yang berlaku

Aspek Kemandirian, meliputi: dapat melakukan Keberanian untuk mengambil keputusan secara jernih dan benar dalam kebersamaan ( musyawarah untuk mupakat), mengenal kemampuan diri sendiri dan orang lain, membangun kepercayaan diri ( optimisme)dan menerima keunikan diri.

Aspek Daya juang, hal ini meliputi: dapat melakukan Memupuk kemauan untuk mencapai tujuan dan bersikap tidak mudah menyerah

Aspek Tanggung jawab, meliputi: dapat melakukan Berani menghadapi konsekuensi dari pilihan hidup, mengembangkan keseimbangan antara hak dan kewajiban dan mengembangkan hidup bersama secara positif

Aspek Penghargaan terhadap lingkungan alam, meliputi: dapat melakukan Menggunakan alam sesuai dengan kebutuhan secara wajar dan seimbang, mencintai berbagai kehidupan, mengenali lingkungan alam dan implementasinya.

Hal tersebut diatas dapat penulis gambarkan dalam gambar : 4.2, sebagai berikut :

(10)

Gambar, 4.2. : Aspek Pendidikan Ílam 3. Manajerial Kepala Sekolah

Untuk memperlihatkan tata warna definisi manajemen menurut pengertian yang pertama itu, dikemukakan tiga buah definisi, yaitu : Fungsi operasional dalam Manajerial merupakan dasar (basic) pelaksanaan proses, berbagai Sumber Daya yang efisien dan efektif dalam pencapaian tujuan organisasi. Sedangkan Fungsi operasional tersebut, terbagai dalam empat yaitu : Pertama perencanaan (Planniang) membahas tentang, Pengadaan yaitu, proses Rekruitmen sumber daya melalui, seleksi, penempatan, orientasi dan induksi untuk mendapatkan man, money, materials, methods, machines, methods and marketing, pendidikan. Kedu Pengorganisasian (Organizing), dalam hal pengorganisasian, tugas kepala sekolah untuk mengelompokan berbagai kebutuhan segala sumberdaya, untuk mendukung implementasi kegiatan dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya oleh stakeholders pendidikan di sekolah yang dipimpinnya. Ketiga Pelaksanaan (Actuating) membagi habis pekerjaan sesuai dengan keahliannya tugas-tugas kepada bawahan ( the right man on the rigt place) dan memfungsikan semua sumber daya yang tersedia serta menggali sumber daya yang belum tersedia. Dan keempat adalah Pengawasan (Controling) seorang kepala sekolah wajib dapat mengimplementasikan fungsi ini melaui monitoring dan supervisi baik di kelas maupun di sekolah secara keseluruhan sebagai bahan tindak lanjut melaporkan hasil pekerjaan kepada Kepala Dinas Pendidikan dan kepada Pengawas.

2. Manajemen, suatu seni karena untuk melaksanakan suatu pekerjaan melalui orang lain, artinya bahwa para manajer mencapai suatu tujuan organisasi dengan cara mengatur orang lain, menyuruh atau memberi tugas, melalui seni untuk melaksanakan apa saja yang perlu diilaksanakan dalam pekerjaan itu sesuai dengan tujuan manajer, bukan dengan cara melaksanakan pekerjaan itu oleh dirinya sendiri. Itulah manajemen, sebagai suatu seni.

Hal tersebut dapat penulis gambarkan dalam gambar 4.3. sebagai berikut :

Jurnal Ilmiah Ilmu Tarbiyah dan

Aspek Pendidikan Islam

Akidah

Ahlak

Ibadah

Kognitif

Àektif

(11)

Gambar 4.3. Manajerial Kepala Sekolah

V. PENUTUP

A.Kesimpulan

1. Yang menjadi faktor-faktor pendidikan Islam dalam Manajerial Kepala Sekolah adalah (1). Adanya tujuan yang hendak di capai dalam pembelajaran tersebut, baik tujuan nasional, tujuan intitusional, tujuan kurikuler serta tujuan mata pelajaran itu sendiri; (2). Adanya subjek manusia, yaitu guru, siswa, kepala sekolah/madrasah dan pengawas/pendais; (3) adanya interaksi sesuai dengan krakteristiknya, baik secara tranmisi, transaksi maupun transpormasi; (4). Kelompok bersama dalam linkungan tertentu, yaitu, di kelas, di kantor sekolah, di sekolah dan di ruang kerja pengawas/pendais, (5). Menggunakan alat-alat tertentu baik perangkat lunak maupun perangkat keras dalam pembelajaran untuk mencapai tujuan.

2.Yang menjadi faktor-faktor pendidikan Islam dalam Manajerial Kepala Sekolah adalah (1). Religiositas, pendekatan terhadap agama dan akhlak mulya, (2). Aspek sosial, keterampilan interaksi, (3). Aspek Gender, menghargai kaum hawa, (4). Keadilan, penghargaan terhadap kebenaran sejati (5). Demokrasi, menghargai perbedaan (6). Kejujuran, mengakui tata kebenaran (7).kemandirian, keberanian mengambil keputusan, (8). Daya juang, memupuk kemauan untuk mencapai tujuan (9). Tanggungjawab,berani menghadapi konsekwensi dan (10). Penghargaan terhadap lingkungan alam.dan (1). Aspek Aqidah. (2). Aspek Akhlak (3). Aspek Ibadah

Jurnal Ilmiah Ilmu Tarbiyah dan

Mananje rial Kepala Sekolah

Sebagai Proses

Sebagai kolektivit

as

Sebagai seni

Planning

Ỏganizin g

Actuatin g

Controlli ng

Kompetensi Kepribadian

Kompete nsi Mậnerial

Kompnsi kewiraus ahaanete

Kompete nsi Supervisi

(12)

DAFTAR PÚSTAKA

C:\Documents and Settings\AKU\Local Settings\Temp\aspek-afektif-dlm-pembelj.doc

C:\Documents and Settings\AKU\Local Settings\Temp\ilmu-pendidikan-2.doc

C:\Documents and Settings\AKU\Local Settings\Temp\Pengertian-dan-faktor.doc

Sutarman Maman ( 2012) Disertasi Peran Manajerial Kepala Sekolah Dalam Meningkatkan Proses Belajar Mengajar.

Langgulung Hasan (2000) Edisi revisi cetakan ke 1 Asas-Asas Pendidikan Islam, PT. ALHUSNA ZIKRA, Jakarta.

Undang- Undang nomor 20 tqhun 2003, Tentang Sistempendidikan Nasional, pengganti undang undang nomor 2 tahun 1985.

Ahmadi, Abu dan Uhbiyantin,Nur, Ilmu pendidikan , Jakarta:Rineka cipta,1991 Azyumardi, Azra, Pendidikan islam, Ciputat: Logos, 1999

Drajat, Zakiah, dkk,Ilmu Pendidikan Islam\, Jakarta: Bumi Aksara, 2004 Uhbiyanti, Nur, Ilmu PendidikanIslam, Bandung: Pustaka Setia,1988 Al-Quran

Gambar

Gambar : 4.1. : Fakror Pendidikan Ílam
Gambar 4.3. Manajerial Kepala Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Fenomena tersebut di atas menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan dan pendidikan ibu tentang ASI masih membingungkan diikuti dengan sumber informasi, kebudayaan dan tradisi

Dari penelitian sebelumnya, metabolit sekunder yang terdapat pada daun ternyata memiliki kerangka dasar yang berbeda jika dibandingkan dengan bagian-bagian lain dari tumbuhan

Peningkatan pada aspek merumuskan hipotesis ini terjadi karena hipotesis disusun oleh peserta didik berdasarkan rumusan masalah, ketika peserta didik mampu

Kelimpahan Lambis yang didapatkan di Pulau Pramuka selama penelitian seluruhnya ada 21 individu, dengan jumlah total pada Stasiun 1 yaitu 11 individu, pada Stasiun 2 dengan jumlah

Kejadian seperti tidak menghadirkan diri akan berulangan ( Keith, 2002c ). Jika dilihat dalam konteks WILSP adalah penting untuk menyediakan satu "

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek

Beberapa varietas hasil perakitan yang mendasarkan pemilihan tetua persilangannya berdasarkan jarak genetik yang jauh memiliki sifat unggul, seperti potensi hasil

Berkenaan dengan hal tersebut diatas, diharapkan agar Saudara dapat hadir tepat waktu dengan membawa dokumen asli dan 1 (satu) rangkap fotocopy untuk setiap data yang