• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Proses Pembelajaran Taksonomi T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Analisis Proses Pembelajaran Taksonomi T"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Analisis Proses Pembelajaran Taksonomi Tumbuhan sebagai

Dasar Pengembangan Buku Ajar dengan Model Inkuiri

Terbimbing Bagi Mahasiswa Pendidikan Biologi

Deny Setiawan, Ardian Anjar Pangestuti

Program Studi Pendidikan Biologi, IKIP Budi Utomo Malang Jl Citandui no. 46 Malang

e-mail: dsetiawanbio@gmail.com

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses pembelajaran yang dilakukan pada Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan sebagai dasar untuk mengembangkan buku ajar dengan model Inkuiri Terbimbing bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survai. Penelitian ini dilakukan dengan merujuk pada tahap Define dari model pengembangan 4D. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan penyebaran angket kepada dosen pengampu mata kuliah Taksonomi Tumbuhan di Prodi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang. Hasil penelitian menunjukkan bahwa selama ini pembelajaran Taksonomi Tumbuhan menerapkan metode diskusi-presentasi yang didukung oleh kegiatan praktikum. Bahan ajar yang disediakan dalam pembelajaran berupa buku teks, Lembar Kerja, atau gambar yang telah disediakan oleh dosen. Meskipun demikian, dosen masih diperlukan buku ajar yang tersusun atas konsep, gambar yang relevan, evaluasi, kegiatan praktikum, memberdayakan kemampuan berpikir konstruktif dengan bahasa yang mudah dipahami. Selain itu, diharapkan buku ajar tersebut sesuai dengan kurikulum dan karakteristik mahasiswa.

Pendidikan tinggi di Indonesia saat ini sedang dalam kondisi yang terus berkembang. Hal ini dapat dibuktikan dari misi yang dilaksanakan oleh Kemenristekdikti yaitu meningkatkan akses, relevansi dan mutu Pendidikan Tinggi untuk menghasilkan SDM yang berkualitas [1]. Lebih lanjut, dijelaskan bahwa daya saing tenaga kerja Indonesia berada pada rangking 29 dari 138 negara, jauh dibawah Malaysia dan Singapura. Hal ini secara langsung juga merupakan tugas instansi untuk meningkatkan kualitas dan mutu pendidikan tinggi. Salah satunya adalah IKIP Budi Utomo Malang, sebagai sebuah LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan).

(2)

Matakuliah Taksonomi Tumbuhan adalah salah satu matakuliah wajib yang harus ditempuh oleh mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi di IKIP Budi Utomo Malang. Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan kepada dosen pengampu matakuliah Taksonomi Tumbuhan, diketahui bahwa mahasiswa kekurangan bahan bacaan. Hal ini menyebabkan mahasiswa mencari bahan bacaan dari internet. Sebagaimana diketahui bersama bahwa tidak semua materi yang tersedia di internet mengandung informasi yang valid dan benar. Kondisi yang demikian itu dapat mengakibatkan beberapa mahasiswa mengalami miskonsepsi. Miskonsepsi yang terjadi pada mahasiswa mengakibatkan hasil belajar mahasiswa rendah. Hal ini diketahui dari nilai rata-rata UAS mahasiswa penempuh mata kuliah Taksonomi Tumbuhan, masih tergolong rendah. Berikut ini nilai rata-rata UAS mahasiswa angkatan 2014 kelas A sampai H secara berturut-turut, 69,05; 65,30; 70,38; 69,08; 48,40; 57,54; 48,61; dan 85,00.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk mencapai target kelulusan matakuliah adalah dengan memanfaatkan buku ajar. Buku ajar merupakan buku pegangan untuk suatu matakuliah yang ditulis dan disusun oleh pakar bidang terkait dan memenuhi kaidah buku teks [2]. Diperkuat juga dengan pernyataan bahwa buku ajar adalah sebuah karya tulis yang berbentuk buku dalam bidang tertentu, yang merupakan buku standar yang digunakan dalam proses belajar mengajar untuk maksud-maksud dan tujuan instruksional, yang dilengkapi dengan sarana-sarana pengajaran yang serasi dan mudah dipahami oleh pemakainya di perguruan tinggi sehingga dapat menunjang progam pengajaran [3]. Berdasarkan hal tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa buku ajar merupakan buku pegangan yang membantu proses pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran.

Buku ajar menyediakan fasilitas bagi kegiatan belajar mandiri, baik tentang substansinya maupun tentang bentuk penyajianya. Penggunaan buku ajar merupakan bagian dari budaya buku, yang menjadi salah satu tanda masyarakat maju [4]. Buku ajar haruslah mempunyai sudut pandang yang jelas, terutama mengenai prinsip-prinsip yang digunakan, pendekatan yang dianut, metode yang digunakan serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan. Buku ajar sebagai pengisi bahan haruslah menyajikan sumber bahan yang baik. Susunannya teratur, sistematis, bervariasi, dan kaya akan informasi. Di samping itu harus mempunyai daya tarik kuat karena akan mempengaruhi minat dan motivasi mahasiswa terhadap buku tersebut. Oleh karena itu, buku ajar itu hendaknya menantang, merangsang, dan menunjang aktivitas dan kreativitas mahasiswa.

(3)

Berdasarkan uraian diatas, maka perlu dikaji terlebih dahulu seberapa besar kebutuhan buku ajar bagi mata kuliah Taksonomi Tumbuhan berdasarkan proses pembelajaran yang telah dilakukan di IKIP Budi Utomo Malang. Dengan demikian, tujuan penelitian ini adalah menganalisis proses pembelajaran yang dilakukan pada Mata Kuliah Taksonomi Tumbuhan sebagai dasar untuk mengembangkan buku ajar dengan model Inkuiri Terbimbing bagi mahasiswa Program Studi Pendidikan Biologi.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan bagian dari penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan yang dimaksud mengacu pada model pengembangan yang dilakukan oleh Thiagarajan, dkk dengan tahapan Define, Design, Develop, dan Disseminate. Tahap define

merupakan tahap untuk menetapkan dan mendefinisikan syarat-syarat pembelajaran. Tahap

define ini mencakup lima langkah pokok, yaitu analisis ujung depan (front-end analysis), analisis siswa(learner analysis), analisis tugas(task analysis), analisis konsep(concept analysis)

dan perumusan tujuan pembelajaran(specifying instructional objectives)[7]. Kajian penelitian ini terbatas pada tahapdefineyang dilakukan dengan analisis proses pembelajaran yang telah dilakukan selama 3 tahun terakhir di Program Studi Pendidikan Biologi IKIP Budi Utomo Malang.

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif dengan metode survai. Subjek Penelitian adalah 3 dosen pengampu mata kuliah Taksonomi Tumbuhan di IKIP Budi Utomo Malang yang telah mengajar dalam kurun waktu tiga tahun terakhir. Data didapatkan dengan menggunakan angket terbuka berisi 7 pertanyaan dan dianalisis secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian didapatkan dari hasil angket terkait dengan proses pembelajaran Taksonomi Tumbuhan yang telah dianalisis secara deskriptif. Berkaitan dengan proses pembelajaran Taksonomi Tumbuhan selama 3 tahun terakhir, seluruh kegiatan pembelajaran dilakukan dengan metode diskusi-presentasi. Sebelumnya, mahasiswa juga ditugaskan untuk membuat makalah untuk membantu berjalannya proses diskusi-presentasi tersebut berlangsung. Variasi yang dilakukan adalah dengan kegiatan praktikum, pembuatan poster, pembuatan peta konsep, dan herbarium.

Selama 3 tahun terakhir, kegiatan pembelajaran berbasis konstruktivisme hanya sekali dilakukan. Kegiatan yang dilakukan adalah dengan memberikan masalah kepada tiap kelompok, yang selanjutnya dipecahkan secara bersama-sama dalam kelompok. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa kegiatan pembelajaran berbasis konstruktivisme perlu untuk diterapkan dalam kegiatan pembelajaran. Teori belajar konstruktivis ini menyatakan bahwa dalam proses belajar seorang pelajar harus berusaha mendapatkan pengetahuan sendiri agar benar-benar memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, memecahkan masalah, dan menemukan segala sesuatu untuk dirinya [8]. Salah satu model pembelajaran berbasis konstruktivisme yang digunakan adalah inkuiri terbimbing.

(4)

memberdayakan kemampuan berpikir mahasiswa. Mahasiswa akan terlatih untuk mengkonstruk konsepnya sendiri, sehingga hasil belajarnya dapat meningkat. Selain itu, diperlukan suasana pembelajaran yang berbeda untuk memotivasi belajar mahasiswa. Suparno menambahkan bahwa model pembelajaran inkuiri terbimbing memerlukan waktu yang relatif banyak dalam pelaksanaanya, akan tetapi hasil belajar yang dicapai sebanding dengan waktu yang digunakan [6]. Pengetahuan baru akan melekat lebih lama apabila siswa dilibatkan secara langsung dalam proses penemuan pengetahuan.

Berkaitan dengan bahan ajar yang tersedia, selama ini telah ada Lembar Kerja yang disusun oleh dosen. Lembar kerja tersebut berisi materi dan soal latihan, buku teks, ataupun gambar. Selain itu juga ada petunjuk praktikum sederhana yang disusun oleh dosen untuk keperluan pelaksanaan praktikum. Media yang digunakan adalah LCD untuk membantu penyampaian materi ajar kepada mahasiswa. Berdasarkan kajian tersebut, maka buku ajar perlu untuk dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran.

Buku ajar dengan model Inkuiri Terbimbing yang dibutuhkan untuk pembelajaran Taksonomi Tumbuhan diharapkan mencakup beberapa aspek. Buku ajar diharapkan memuat materi secara lengkap, bahasa yang mudah dipahami oleh mahasiswa, gambar yang mewakili penjelasan, serta latihan soal yang bersifat konstruktivis. Materi ataupun soal diharapkan mengacu pada kurikulum yang dipakai di Program Studi Pendidikan Biologi. Selain itu, buku ajar juga memiliki petunjuk, instrumen pendukung yang jelas. Berkaitan dengan hal tersebut, Kurniawan menambahkan bahwa buku ajar harus memiliki sudut pandang yang jelas, terutama mengenai prinsip-prinsip yang digunakan, pendekatan yang dianut, metode yang digunakan serta teknik-teknik pengajaran yang digunakan, sistematis, bervariasi, kaya akan informasi, serta membangkitkan minat dan motivasi belajar mahasiswa [4].

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa buku ajar dengan model Inkuiri Terbimbing perlu untuk dikembangkan. Pengembangan tersebut juga diharapkan sesuai dengan aspek kurikulum dan karakteristik mahasiswa untuk membuat mahasiswa mampu memberdayakan kemampuan berpikirnya lebih baik lagi.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis proses pembelajaran tersebut, dapat disimpulkan bahwa buku ajar berbasis inkuiri terbimbing ini perlu untuk segera dikembangkan untuk membantu proses pembelajaran. Pengembangan yang dilakukan juga perlu untuk memperhatikan aspek kurikulum serta karakteristik mahasiswa.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Nasir, M. 2017. Kebijakan Penguatan Kelembagaan dan Akademik. http://www.kopertis8.org/attachments/article/1371/PENGEMBANGAN%20PENDIDIKAN%20TINGG I.pdf, diakses tgl 31 Oktober 2017.

[2] Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi. 2009. Pedoman Operasional Penilaian Angka Kredit Kenaikan Jabatan Fungsional Dosen ke Lektor Kepala dan Guru Besar. Jakarta: Kemendiknas. [3] Prasetya, A. 2014. Pengembangan Buku Ajar larutan Elektrolit dan Non Elektrolit berbasis

(5)

[4] Kurniawan, K. 2012. Penulisan buku Ajar Indonesia Berbasis Kecakapan Hidup. http://jurnal.upi.edu/index.php/download/pdf/1153/PENULISAN%20BUKU%20AJAR%20BAHASA% 20INDONESIA%20BERBASIS%20KECAKAPAN%20HIDUP, diakses 31 Oktober 2017.

[5] Maguire, L, Myerowitz, L, & Sampson, V. 2010. Exploring Osmosis and Diffusion in Cells. http://ctge_5634.wikispaces.com/file/view/Difusion.Osmosis.pdf diakses tgl 30 November 2017. [6] Suparno, P. 2007.Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Kanisius. Jakarta.

[7] Thiagarajan, S., Semmel, D. S & Semmel, M. I, 1974, Instructional Development for Training Teachers of Expectional Children. (http://www.eric.ed.gov/), diakses tgl 1 Maret 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Secara umum pene- litian ini bertujuan Menghasilkan Model Pen- didikan Kesejahteraan Keluarga bagi keluarga miskin (gakin) di pedesaan ; Tujuan khusus yang akan dicapai adalah:

Berdasarkan hasil penelitian pendahuluan (eksplorasi), model pedagogi yang dipilih dalam pengembangan pembelajaran online adalah model yang dibangun atas teori

Telkom Akses Wilayah Telkom Sidoarjo dalam meningkatkan kualitas dan nilai-nilai dalam perusahaan, terutama yang berkaitan dengan motivasi, loyalitas dan kompetensi

Terjadinya perubahan setelah mengikuti layanan konseling individual dengan teknik pengkondisian aversi pada siswa dalam kelompok treatment tersebut, Griffiths (Young

Paru-paru kanan dan kiri dilepaskan dengan memotong bronkhi dan pembuluh darah di hilus, setelah perkardium diambil. Vena pulmonalis dibuka dengan gunting, kemudian

Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi dan menganalisis tingkat pemanfaatan sumber daya rajungan ditinjau dari tingkat effort dan harvest pada kondisi aktual, lestari

Pada hemolisis terjadi pemecahan membran eritrosit, sehingga dalam proses tersebut dapat mengeluarkan enzim SGPT yang dalam keadaan normal terdapat dalam eritrosit