• Tidak ada hasil yang ditemukan

Respon Produksi Lateks Dalam Berbagai Waktu Aplikasi Pada Klon Karet Metabolisme Tinggi Terhadap Pemberian Stimulan Etilen Kulit Pisang di Bawah Bidang Sadap

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Respon Produksi Lateks Dalam Berbagai Waktu Aplikasi Pada Klon Karet Metabolisme Tinggi Terhadap Pemberian Stimulan Etilen Kulit Pisang di Bawah Bidang Sadap"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

RESPON PRODUKSI LATEKS DALAM BERBAGAI WAKTU APLIKASI PADA KLON KARET METABOLISME TINGGI TERHADAP PEMBERIAN STIMULAN

ETILEN KULIT PISANG DI BAWAH BIDANG SADAP

SKRIPSI

OLEH :

TOMI SANDI GULTOM/110301168 AGROEKOTEKNOLOGI

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

(2)

RESPON PRODUKSI LATEKS DALAM BERBAGAI WAKTU APLIKASI PADA KLON KARET METABOLISME TINGGI TERHADAP PEMBERIAN STIMULAN

ETILEN KULIT PISANG DI BAWAH BIDANG SADAP

SKRIPSI

OLEH :

TOMI SANDI GULTOM/110301168 AGROEKOTEKNOLOGI

Proposal sebagai salah satu syarat untuk melakukan penelitian di Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

(3)

Judul Skripsi :Respon Produksi Lateks dalam Berbagai Waktu Aplikasi Pada Klon Karet Metabolisme Tinggi Terhadap Pemberian Stimulan Etilen Kulit Pisang di Bawah Bidang Sadap

Nama :Tomi Sandi Gultom NIM : 110301168

Program Studi : Agroekoteknologi

Minat : Budidaya Pertanian dan Perkebunan

Disetujui oleh Komisi Pembimbing

Dr. Ir. Charloq, MP. Ir. Jonis Ginting, M.S.

Ketua Anggota

Mengetahui,

(4)

i

ABSTRAK

TOMI SANDI GULTOM : Respon Produksi Lateks Dalam Berbagai Waktu Aplikasi Pada Klon Karet Metabolisme Tinggi Terhadap Pemberian Stimulan EtilenKulit Pisang di Bawah Bidang Sadap dibimbing oleh CHARLOQ dan JONIS GINTING.

Peningkatan produksi lateks pada tanaman karet umumnya menggunakan stimulan ethrel yang memiliki kandungan hormon etilen kimiawi, stimulan tersebut memiliki respon yang berbeda pada setiap klon, pemberian yang tidak optimal dapat menyebabkan kering alur sadap (KAS), dan ethrel sulit didapat oleh petani karena harganya yang mahal, oleh sebab itu dibutuhkan perlakuan stimulan alternatif. Penggunaan stimulan alternatif karena stimulan tersebut memiliki kandungan hormon etilen yang dapat memacu metabolisme lateks dalam peningkatan produksi pada tanaman karet. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui respon produksi lateks pada waktu aplikasi yang berbeda pada klon tanaman karet metabolisme tinggi terhadap pemberian hormon etilen organik kulit pisang dalam berbagai konsentrasi di bawah bidang sadap. Penelitian dilaksanakan selama 6 bulan dimulai pada bulan September 2015 hingga Februari 2016 di Balai Penelitian Karet Sungei Putih, Kecamatan Galang, Kabupaten Deli Serdang. Rancangan penelitian yang digunakan adalah Rancangan Petak Tersarang Tiga Step dengan tiga ulangan. Step pertama yaitu waktu aplikasi terdiri dari waktu aplikasi pertama dan waktu aplikasi kedua, step kedua yaitu perlakuan klon terdiri dari klon IRR 118 dan klon PB 260dan step ketiga yaitu stimulan terdiri dari tanpa stimulan, stimulan ekstrak 50 g kulit buah pisang, stimulan ekstrak 100 g kulit buah pisang, stimulan ekstrak 150 g kulit buah pisang, stimulan ekstrak 200 g kulit buah pisang. Pengamatan parameter adalah berat lateks, kadar padatan total dan total produksi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan waktu aplikasi berpengaruh nyata dalam meningkatkan produksi lateks dan klon tanaman karet dalam berbagai waktu aplikasiberpengaruh nyata dalammeningkatkan produksi lateks, sedangkan perlakuan stimulan pada klon dalam berbagai waktu aplikasi berpengaruh tidak nyata dalam peningkatan produksi lateks. Klon PB 260 adalah klon yang mengalami peningkatan produksi tertinggi akibat pemberian stimulan. Stimulan ekstrak 100 g kulit buah pisang adalah stimulan yang cenderung meningkatkan produksi lateks lebih tinggi dibandingkan stimulan ekstrak 50 g kulit buah pisang, stimulan ekstrak 150 g kulit buah pisang, stimulan ekstrak 200 g kulit buah pisang dan tanpa stimulan.

(5)

ii

ABSTRACT

TOMI SANDI GULTOM:Response ofLatex Production At Various Times ApplicationInQuick starter Clone Rubber PlantofGivingStimulantEthylenePeel of Banana Below the Tapping guidedbyCHARLOQandJONIS GINTING.

Increasing latex production in rubber plants generally used ethrel stimulant that contains the chemical hormone ethylene, a stimulant that has a different response to each clone, which was unoptimal provision may cause dry diseases tapping grooves (KAS), and the ethrel may be difficult toconsumedby thepeople'splantation (estates) because the price is expensive, and therefore it needed an alternative stimulant treatment. Stimulant use alternative because the stimulant contains ethylene hormone that can stimulate metabolism that escalated the latex production in rubber . The purpose ofthis study was toevaluate the response oflatexproductionat various times application in quick starterclones rubber plantof giving hormone ethylene peel of banana in various concentration below the tapping. The experiment was conducted for six months, began in September 2015 to Februari 2016 in Sungei Putih Rubber Research Institute, Galang Subdistrict, Deli Serdang regency.Three-Stage Nested Design was applied with three replications. The first step was time application, i.e., a first application, a second application, the second step ofclones treatment, i.e., IRR118 clones, PB 260 clones and the third step was stimulants, i.e., without stimulants, stimulant extract 50 grams the peel of banana, stimulant extract 100 grams the peel of banana, stimulant extract 150 grams the peel of banana, stimulant extract 200 grams the peel of banana. Observed parameters was the latex weight, total solids content and total production

The resultsshowedthatthetreatmenttimeapplication had significantincreased in latex production and the clones treatmentatvarious

timesapplication significantly increased the latex production, whereasstimulantstreatmentin multiple clonesatvarious times applicationinsignificantto produce latexproduction. PB 260cloneswereclonesthat experiencedthe highestincrease inproducingdue to theprovision treatmentof stimulants. Stimulant extract 100 gram the peel of banana is stimulant that tends to increase production latex higher than stimulant extract 50 grams the peel of banana, stimulant extract 150 grams the peel of banana, stimulant extract 200 grams the peel of banana and without a stimulant.

(6)

iii

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Pekanbaru, pada tanggal 28 Juli 1994 dari

ayahSugandi Gultom dan ibunda Siti Aisyah Lubis. Penulis merupakan anak pertama dari 3 bersaudara.

Tahun 2011 penulis lulus dari SMA Negeri 1Pekanbaru dan pada tahun

2011 terdaftar sebagai mahasiswa program studi Agroekoteknologi, Fakultas Pertanian, Universitas Sumatera Utara melalui jalur Seleksi Nasional Masuk

Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN).

Selama mengikuti perkuliahan, penulis aktif dalam kegiatan organisasi kemahasiswaan dan kegiatan akademik diantaranya menjadi anggota Himpunan

Mahasiswa Agroekoteknologi,menjadi anggota Ikatan Mahasiswa Pekanbaru Universitas Sumatera Utara,menjadi anggota Divisi Publikasi dan Pemasaran di UKM Himadita Nursery, menjadi Koordinator Divisi Pembibitan UKM Himadita

Nursery, menjadi Asisten Praktikum Laboratorium Teknologi Budidaya Tanaman Perkebunan, menjadi Asisten Koordinator Praktikum Laboratorium Teknologi

Budidaya Tanaman Perkebunan menjadi Asisten Laboratorium Budidaya Tanaman Kelapa Sawit dan Karet, menjadi Asisten Kepala Laboratorium Budidaya Tanaman Kelapa Sawit dan Karet, menjadi ketua Ikatan Muda

Persaudaraan Asisten dan Alumni Asisten Agronomi Tanaman Perkebunan. Penulis melaksanakan praktek kerja lapangan di PT Agro Abadi Unit 2

(7)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudulRespon

Produksi Lateks Dalam Berbagai Waktu Aplikasi Pada Klon Karet Metabolisme Tinggi Terhadap Pemberian Stimulan Etilen Kulit Pisang di Bawah Bidang

Sadap.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasihkepada kedua orang tua penulis yang telah membesarkan, mengasihi, dan mendidik penulis

selama ini. Penulis menyampaikan terima kasih kepada ibu Dr. Ir. Charloq, MP sebagai ketua komisi pembimbing, dan bapak Ir. Jonis Ginting, MS sebagai

anggota komisi pembimbingyang telah membimbing dan memberikan berbagai masukan berharga kepada penulis mulai dari penyusunan sampai selesainya skripsi ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Radite

Tistama, S.Si, M.Si selaku pembimbing penelitian di lapangan dan bapak Abu Yazid SP, M.Stat selaku konsultan statistik.

Penulis juga mengucapkan terimakasih kepadaseluruh peneliti dan karyawan Balai Penelitian Tanaman Karet Sungei Putih serta semua staf pengajar dan pegawai di Program Studi Agroekoteknologi, kawan-kawan stambuk 2011

dan adik-adik mahasiswa yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Akhir kata penulis

mengucapkan terima kasih.

Medan, Juni 2016

(8)

v

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ...v

Kegunaan Penelitian... 5

TINJAUAN PUSTAKA

Stimulan Etilen ... 11

Hormon Etilen Ekstrak Kulit Pisang ... 12

METODE PENELITIAN Tempat dan Waktu Penelitian ... 13

Bahan dan Alat Penelitian ... 13

Metode Penelitian... 14

Pelaksanaan Penelitian ... 16

Pra Aplikasi ... 16

Pembuatan Ekstrak Kulit Buah Pisang ... 17

Aplikasi ... 17

(9)

vi

Berat Lateks (ml)... 18

Kadar Padatan Total (%) ... 19

Total Produksi (g/cm/sadap) ... 19

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil ... 20

Volume Lateks (ml) ... 20

Penyadapan Pertama ... 20

PenyadapanKedua ... 22

PenyadapanKetiga ... 23

Kadar Padatan Total (%) ... 25

Penyadapan Pertama ... 25

PenyadapanKedua ... 27

PenyadapanKetiga ... 29

Total Produksi (g/cm/sadap) ... 31

Penyadapan Pertama ... 31

PenyadapanKedua ... 33

PenyadapanKetiga ... 35

Pembahasan ... 37

KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan ... 45

Saran ... 45

DAFTAR PUSTAKA ... .... 48

(10)

vii

DAFTAR TABEL

Nomor Halaman

1. Klon Karet Anjuran Komersial Tahun 2010-2014 ... 8 2. Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet

terhadap berat lateks (g) penyadapan pertama dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 20

3. Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi terhadap berat lateks (g) penyadapan pertama dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 21

4. Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet terhadap berat lateks (g) penyadapan kedua dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 22 5. Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi

terhadap berat lateks (g) penyadapan kedua dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 23

6. Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet terhadap berat lateks (g) penyadapan ketiga dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 24 7. Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi

terhadap berat lateks (g) penyadapan ketiga dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 25

8. Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet terhadap kadar padatan total lateks (%) penyadapan pertama dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 26

9. Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi terhadap kadar padatan total lateks (%) penyadapan pertama dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 27

10.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet terhadap kadar padatan total lateks (%) penyadapan kedua dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 28 11.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi

terhadap kadar padatan total lateks (%) penyadapan kedua dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 29 12.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet

(11)

viii

13.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi terhadap kadar padatan total lateks (%) penyadapan ketiga dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 21 14.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet

terhadap total produksi lateks (g/cm) penyadapan pertama dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 22 15.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi

terhadap total produksi lateks (g/cm) penyadapan pertama dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 23

16.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet terhadap total produksi lateks (g/cm) penyadapan kedua dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 24

17.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi terhadap total produksi lateks (g/cm) penyadapan kedua dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 25 18.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan klon tanaman karet

terhadap total produksi lateks (g/cm) penyadapan ketiga dengan frekuensi penyadapan d/3 ... 26 19.Rataan perlakuan stimulan ekstrak kulit pisang dan waktu aplikasi

(12)

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Halaman

1. HasilPengamatan Parameter Berat Lateks (g)PenyadapanPertama ... 48

2. HasilAnalisis Sidik Ragam DataBerat Lateks (g)Penyadapan Pertama ... 48

3. HasilPengamatan Parameter Berat Lateks (g)Penyadapan Kedua ... 49

4. HasilAnalisis Sidik Ragam DataBerat Lateks (g)Penyadapan Kedua ... 49

5. HasilPengamatan Parameter Berat Lateks (g)Penyadapan Ketiga... 50

6. HasilAnalisis Sidik Ragam DataBerat Lateks (g)Penyadapan Ketiga ... 50

7. HasilPengamatan Parameter Total Padatan Lateks (%) Penyadapan Pertama ... 51

8. HasilAnalisis Sidik Ragam Total Padatan Lateks (%) Penyadapan Pertama ... 51

9. HasilPengamatan Parameter Total Padatan Lateks (%) Penyadapan Kedua ... 52

10.HasilAnalisis Sidik Ragam DataTotal Padatan Lateks (%) Penyadapan Kedua ... 52

11.HasilPengamatan Parameter Total Padatan Lateks (%) Penyadapan Ketiga ... 53

12.HasilAnalisis Sidik Ragam DataTotal Padatan Lateks (%) Penyadapan Ketiga ... 53

13.HasilPengamatan Pengamatan Parameter Total Produksi (g/cm) Penyadapan Pertama ... 54

14.HasilPengamatan Pengamatan Parameter Total Produksi (g/cm) Penyadapan Pertama (Transformasi��) ... 55

15.HasilAnalisis Sidik Ragam DataTotal Produksi (g/cm) Penyadapan Pertama (Transformasi ��) ... 55

16.HasilPengamatan Pengamatan Parameter Total Produksi (g/cm) Penyadapan Kedua ... 56

(13)

18.HasilAnalisis Sidik Ragam DataTotal Produksi (g/cm) Penyadapan Kedua

(Transformasi ��) ... 57

19.HasilPengamatan Pengamatan Parameter Total Produksi (g/cm) Penyadapan Ketiga ... 58

20.HasilAnalisis Sidik Ragam DataTotal Produksi (g/cm) Penyadapan Ketiga ... 58

21.Hasil Rataan Perlakuan Terhadap Parameter Pada Seluruh Penyadapan ... 59

22.Deskripsi Klon IRR 118 ... 61

23.Deskripsi Klon PB 260 ... 62

24.Peta Rancangan Penelitian ... 63

25.Bagan Lahan PenelitianKlon IRR 118 ... 64

26.Bagan Lahan PenelitianKlon PB 260 ... 65

27.Data Curah Hujan ... 66

28.Jadwal Kegiatan ... 67

Referensi

Dokumen terkait

Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Pasal 35 ayat (2) Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan perlu menetapkan Peraturan

selain di telinga kecuali yang disebabkan oleh ketentuan agama atau adat (wanita)* dan tidak bertato / bekas tato dan tindik / bekas tindik anggota badan lainnya

Universitas Negeri

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b dan huruf c, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Petunjuk Teknis Penyaluran Bantuan

Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 187/M Tahun 2004 mengenai Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan

bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pedoman Umum Pelaksanaan Program Penyediaan Makanan

oryzae yang pada lama fermentasi 0 hingga 48 jam memiliki fase pertumbuhan dimana pada fase ini nilai residu protein akan terus mengalami penurunan dikarenakan

Di Inggris, Financial Conduct Authority (FCA) meluncurkan Innovation Hub pada tahun 2014 sebagati pusat panduan bagi para pelaku bisnis baru dan yang telah ada