• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Penderita Benda Asing pada Esofagus dan Traktus Trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Medan Januari 2011 – Oktober 2014

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Penderita Benda Asing pada Esofagus dan Traktus Trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Medan Januari 2011 – Oktober 2014"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ii

ABSTRAK

Pendahuluan: Benda asing terus menjadi masalah serius pada anak-anak dan dewasa dengan morbiditas dan mortalitas yang tinggi. Benda asing harus dikeluarkan segera mungkin sebelum menimbulkan komplikasi yang berbahaya. Benda asing biasanya akan menetap di dalam esofagus sebanyak 80% dan saluran nafas sebanyak 20%.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui profil penderita benda asing pada esofagus dan traktus trakeobronkial di RSUP Haji Adam Malik Januari 2011 – Oktober 2014.

Metode: Penelitian ini bersifat deskriptif retrospective dengan desain cross sectional. Jumlah sampel diambil dengan cara total sampling yang didapat di bagian rekam medis RSUP Haji Adam Malik Medan dan telah didiagnosis terdapat benda asing pada esofagus dan traktus trakeobronkial Januari 2011 – Oktober 2014.

Hasil: Dari 58 penderita benda asing, kasus terbanyak pada esofagus dan bronkus ditemukan pada balita sebanyak 15 orang (31,3%) dan 5 orang (55,6%), pada trakea adalah kanak-kanak sebanyak 1 orang (100%). Jenis kelamin terbanyak pada esofagus dan trakea adalah laki-laki sebanyak 31 orang (64,6%) dan 1 orang (100%), pada bronkus adalah perempuan sebanyak 6 orang (66,7%). Lokasi benda asing terbanyak adalah pada esofagus sebanyak 48 orang (82,8%). Jenis benda asing terbanyak pada esofagus, bronkus, dan trakea adalah benda anorganik sebanyak 44 orang (91,7%), 1 orang (100%), dan 8 orang (88,9%). Gejala klinis terbanyak pada esofagus adalah sulit menelan sebanyak 26 orang (54,2%), pada trakea adalah sulit menelan dan sakit tenggorokkan sebanyak 1 orang (100%), dan pada bronkus adalah batuk sebanyak 7 orang (77,8%). Pada esofagus, trakea, dan bronkus, pasien dengan tidak terdapat komplikasi dijumpai sebanyak 24 orang (50%), 1 orang (100%), dan 3 orang (33,3%). Prognosis terbanyak pada esofagus dan trakea adalah sehat tanpa komplikasi sebanyak 24 orang (50%) dan 1 orang (100%), dan yang disertai komplikasi pada bronkus sebanyak 5 orang (55,6%).

Kesimpulan: Benda asing ditemukan paling banyak pada balita terutama laki-laki dengan jenis benda anorganik, gejala klinis sulit menelan, dan banyak penderita ditemukan dengan prognosis sehat tanpa komplikasi.

Kata kunci: Benda asing, esofagus, trakea, bronkus

(2)

iii

ABSTRACT

Introduction: Foreign body continues to be a serious problem in children and adults with high morbidity and mortality rates. Foreign body must be removed as soon as possible before it can cause life-threatening complications. Foreign body usually settle in the esophagus as many as 80% and can also be found in the airways as many as 20%.

Objective: This study aimed to identify the profile of patients with foreign bodies in the esophagus and tracheobronchial tract in Haji Adam Malik Hospital between January 2011 - October 2014.

Methods: This study is a descriptive retrospective with cross-sectional design. The samples are obtained with a total sampling method from the medical record Haji Adam Malik Hospital and the samples had been diagnosed with foreign body in the esophagus and tracheobronchial tract between January 2011 - October 2014.

Results: From the 58 patients of foreign body, most cases in the esophagus and bronchial were found in infants in 15 patients (31.3%) and 5 patients (55.6%), in the trachea is a child in 1 patient (100%). Most of the patients of foreign body in the esophagus and trachea were male in 31 patients (64.6%) and 1 patient (100%), the bronchi was women in 6 patients (66.7%). The most frequent location of foreign bodies were in the esophagus in 48 patients (82.8%). Most types of foreign bodies in the esophagus, bronchus, and trachea were anorganic objects in 44 patients (91.7%), 1 patient (100%), and 8 patients (88.9%). The most common symptom in the esophagus was difficulty in swallowing in 26 patients (54.2%), the trachea was difficulty in swallowing and sore throat in 1 patient (100%), and the bronchi were cough in 7 patients (77.8%). In the esophagus, trachea, and bronchi, patients with no complications encountered as many as 24 patients (50%), 1 patient (100%), and 3 patients (33.3%). The most common prognosis in the esophagus and trachea were healthy without complications in 24 patients (50%) and 1 patient (100%), and patients with complications in bronchial were 5 patients (55.6%).

Conclusions: Foreign bodies most commonly found in infants, especially men with anorganic objects, the most common symptom is difficulty in swallowing, and most patients are found with healthy prognosis without complications.

Keyword: Foreign body, esophagus, trachea, bronchial

Referensi

Dokumen terkait

First stage: green parks, school gardens and other large open spaces were selected as the evacuation destinations (shelters) to analyse the space accessibility, based on

Berdasarkan ketentuan Pasal 22 ayat 1 anggaran dasar Perseroan dan Pasal 70 dan 71 UUPT, penggunaan laba bersih Perseroan untuk Tahun Buku yang berakhir tanggal 31 Desember

The above scheme includes detection and extraction of shadow free vegetation features based on spectral properties of digital images using shadow index and NDVI techniques

(1) Dalam rangka implementasi GERBANGDAYA PROJOTAMANSARI dibentuk kelompok kerja (POKJA) untuk masing-masing sektor sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, yang dikoordinir

21.Peraturan Daerah Kabupaten Bantul Nomor 2 Tahun 2005 tentang Perizinan Usaha Restoran, Rumah Makan dan Jasa Boga di Kabupaten Bantul sebagaimana telah diubah

Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2009 yang selanjutnya disebut RKPD Tahun 2009, merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah untuk periode

(3) Untuk memperoleh data yang lengkap dari barang barang tersebut diatas Pemerintsah Daerash harus membuat buku induk Inventaris yang meliputi

Jadwal retensi arsip sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2, digunakan sebagai pedoman penyusutan arsip yang berkaitan dengan arsip kepegawaian Pegawai Negeri Sipil dan pejabat negara