• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Performansi Pengering Surya Metode Tidak Langsung (Indirect Solar Dryer) Kolektor Plat Datar Bersirip

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Performansi Pengering Surya Metode Tidak Langsung (Indirect Solar Dryer) Kolektor Plat Datar Bersirip"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Energi surya merupakan sumber energi yang tidak pernah habis, sehingga menjadi potensi sumber energi untuk berbagai kebutuhan. Penggunaan energi ini akan mengurangi kebutuhan energi tak terbarukan, menciptakan lapangan kerja dan merangsang pertumbuhan ekonomi. Salah satu penggunaan energi surya dilakukan dalam pengeringan. Pengeringan dengan energi surya yang lebih dikenal dengan penjemuran langsung telah dilakukan sejak zaman dulu [1,2].

Indonesia terletak di daerah khatulistiwa, yaitu pada 6 oLU –11 oLS dan 95

oBT – 141 oBT. Dengan memperhatikan peredaran matahari dalam setahun yang

berada pada daerah 23,5 oLU dan 23,5 oLS mengakibatkan suhu di Indonesia cukup tinggi (antara 26 ºC – 35 ºC) dan bila saat cuaca cerah akan disinari matahari selama 7-8 jam dalam sehari. Potensi energi surya rata-rata nasional adalah 16 MJ/hari [3]. Potensi energi surya ini dapat dimanfaatkan untuk proses pengeringan hasil pertanian.

Pada umumnya lebih dari 80% hasil pertanian yang diproduksi oleh petani kecil di negara-negara berkembang seperti Indonesia dikeringkan dengan penjemuran langsung karena energi ini dipandang sebagai energi yang bersih ramah lingkungan, sederhana, murah, dan tidak memerlukan peralatan mekanis yang mahal seperti yang digunakan pada pengering buatan. Namun cara konvensional ini memiliki beberapa keterbatasan, di antaranya tenaga kerja yang cukup intensif, luas area cukup besar, sangat bergantung pada kestabilan kondisi cuaca, dan dapat mengurangi kualitas dan hasil akhir dari produk yang dikeringkan [4,5].

Untuk menambah kelayakan energi surya dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi energi surya buatan (solar dryer) baik secara langsung (direct) maupun tidak langsung (indirect). Pengering buatan ini dapat

(2)

yang akan dikeringkan [4]. Pengering surya buatan menaikkan temperatur udara panas matahari dari 35 oC hingga mencapai 45 – 60 oC pada siang hari (sunshine) [6]. Oleh karena itu, teknologi energi surya buatan tersebut perlu dilakukan pengamatan terus-menerus untuk mencapai kenaikan temperatur udara panas yang maksimum.

Berikut ini adalah penelitian yang telah dilakukan mengenai alat pengering surya buatan terhadap hasil pertanian:

Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya Tentang Alat Pengering Surya Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

Bolaji and

Kenaikan suhu udara di dalam ruang pengering sekitar 24oC (74%) selama sekitar tiga jam setelah jam12.00 siang.

Saravakumar and

Mayilsamy [8]

2010 Forced and convection flat plate solar air heaters with and without thermal storage

Telah dirancang, dibuat, dan diselidiki sebuah alat pengering surya tidak langsung terintegrasi dengan bahan penyimpan panas. Kolektor dengan bahan penyimpan panas

(3)

Nama Tahun Judul Penelitian Hasil Penelitian

Kenaikan suhu udara keluaran dari pemanas udara di atas suhu

lingkungan adalah sekitar 10-25 °C selama pengujian berjalan.

Panas radiasi rata-rata yang dapat diserap kolektor adalah 372,21 watt. Kehilangan panas rata-rata pada kolektor adalah 161,32 watt. Efisiensi teoritis rata-rata dari kolektor surya 40,13%.

Akan tetapi, pengering surya buatan baik langsung maupun tidak langsung memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing karena prinsip kerja mereka berdasarkan metode pengumpulan energi surya dan kemudian dikonversikan menjadi energi panas yang dibutuhkan. Pengering surya buatan tidak langsung (indirect solar dryer) dapat menjaga kualitas lebih baik daripada penjemuran

langsung dan memiliki efisiensi yang lebih baik daripada pengering surya buatan langsung (direct solar dryer).

Atas dasar pemikiran yang telah dipaparkan maka penulis ingin melakukan kajian performansi dari pengering surya metode tidak langsung (indirect solar dryer) yang terdiri dari ruang pengering dan kolektor surya tipe plat datar bersirip

(4)

1.2PERUMUSAN MASALAH

Pada umumnya lebih dari 80% hasil pertanian yang diproduksi oleh petani kecil di negara-negara berkembang dikeringkan dengan penjemuran langsung. Namun, penjemuran langsung ini dapat mengurangi kualitas dan hasil akhir dari produk yang dikeringkan sehingga kurang layak untuk dilakukan terus-menerus. Untuk menambah kelayakan energi ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan teknologi energi surya buatan tidak langsung (indirect solar dryer) dengan sistem kolektor plat datar bersirip sehingga menaikkan temperatur udara pemanas dari 35

oC hingga mencapai 45 – 60 oC pada siang hari (sunshine) dan tetap menjaga

kualitas dan hasil akhir produk. Pengaruh bukaan pada kolektor surya diharapkan dapat menaikkan temperatur udara menuju ruang pengering di atas temperatur lingkungan. Oleh karena itu, penelitian ini diarahkan kepada berapa kenaikan temperatur yang dapat dicapai dengan pengaruh bukaan kolektor surya pada pengering surya metode tidak langsung (indirect solar dryer).

1.3TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk :

1. Mengkaji performansi pengering surya metode tidak langsung (indirect solar dryer) kolektor plat datar bersirip dengan memvariasikan bukaan

kolektor.

2. Menghitung kisaran rata-rata intensitas radiasi matahari dan temperatur plat dalam kolektor untuk setiap variasi selama penelitian berlangsung. 3. Menghitung rata-rata efisiensi kolektor surya yang dapat dicapai dan

mempelajari faktor yang mempengaruhinya.

1.4MANFAAT PENELITIAN Penelitian ini diharapkan dapat :

(5)

2. Memberikan informasi mengenai kisaran rata-rata intensitas radiasi matahari dan temperatur plat dalam kolektor untuk setiap variasi selama penelitian berlangsung.

3. Memberikan informasi mengenai rata-rata efisiensi kolektor surya yang dapat dicapai dan mempelajari faktor yang mempengaruhinya.

1.5RUANG LINGKUP PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Energi Baru/Terbarukan Balai Riset dan Standarisasi Industri, Medan. Adapun peralatan utama yang akan digunakan adalah pengering surya dengan ruang pengering dan kolektor surya. Kolektor surya yang digunakan dalam penelitian ini adalah kolektor plat datar bersirip yang terdiri dari 4 lapisan, yaitu kayu, styrofoam, rockwoll, dan plat absorber.

Variabel yang digunakan adalah : a. Variabel tetap :

Pengeringan di bawah matahari yang berlangsung dari pukul 09.00 – 17.00 WIB.

b. Variabel berubah :

Bukaan kolektor : - Terbuka 100% - Terbuka 15% - Terbuka 75%

- Tertutup 100%

Alat yang digunakan untuk pengukuran adalah :

1. Hobo Microstation Data Logger.

Gambar

Tabel 1.1 Penelitian Sebelumnya Tentang Alat Pengering Surya

Referensi

Dokumen terkait

Perencanaan tambang mempertimbangkan kajian ekonomis penambangan dan analisa pengoperasian Kapal Keruk yang menerapkan 2 cara yaitu secara manual dimana perhitungan

[r]

Dalam hal ini penulis mengangkat press release yang dikeluarkan oleh Express Group (perusahaan yang menaungi Express Taksi) untuk memberikan pernyataan tentang

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

Total APBN (Juta)

Total APBN (Juta)

Total APBN (Juta)

Penulis akan menggunakan bahan hukum sekunder berupa buku-buku hukum, literatur tentang hukum, artikel, serta hasil- hasil penelitian berupa skripsi dibidang hukum, jurnal