BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Beras adalah salah satu komoditas penting bagi Indonesia. Hal ini mengingat hampir seluruh masyarakat Indonesia mengkonsumsi beras sebagai makanan pokoknya. Itu sebabnya Indonesia merupakan konsumen pangan dengan bahan pangan beras terbesar. Selain itu, beras sangat berpengaruh bagi perekonomian Indonesia karena lebih dari 60 % penduduk Indonesia berprofesi sebagai petani penghasil beras. Dengan demikian beras tidak hanya dibutuhkan untuk dikonsumsi tetapi juga merupakan sumber pendapatan dan penyerapan tenaga kerja ( Aji dan Widodo, 2010 ).
Menurut Sutrisno (2000) dalam Selamet (2003), segmen konsumen beras berbeda antara konsumen dengan pendapatan atas, menengah dan bawah. Namun secara umum sekitar 60% preferensi masyarakat masih memilih beras yang murah dengan kualitas yang rendah sampai sedang, sementara sisanya sekitar 40% memilih beras dengan kualitas yang bagus.
Tabel 1. Rata - Rata Pengeluaran per Kapita Sebulan Menurut Kelompok Barang (rupiah) tahun 2013-2014
Kelompok Sayur-sayuran 34.873 38.203 36.564 33.402 33.902 33.656 Kacang-kacangan 5.354 5.574 5.466 7.054 5.644 6.338
Jumlah Makanan 363.478 363.252 363.363 416.319 382.056 398.932
Sumber : Badan Pusat Statistik, 2015
peningkatan pengeluaran rata-rata per kapita per bulan untuk kelompok barang padi-padian.
Tingginya konsumsi padi dapat dikatakan sebagai gambaran tingkat konsumsi beras. Salah satu faktor yang menyebabkan tingginya konsumsi beras yaitu jumlah penduduk yang semakin meningkat. Selain jumlah penduduk, faktor yang mempengaruhi konsumsi beras adalah budaya dalam masyarakat yaitu belum makan jika belum mengkonsumsi nasi, meskipun kebutuhan karbohidratnya telah terpenuhi dari makanan lain.
Menurut Sutrisno (2007), kebutuhan konsumen beras berbeda antar konsumen, dimana kebutuhan konsumen tersebut dipengaruhi oleh karakteristik dari masing masing konsumen. Karakteristik konsumen meliputi pendapatan, umur, kondisi kesehatan, status, pekerjaan, dan sebagainya. Adanya perbedaan karakteristik tersebut akan bepengaruh juga terhadap preferensi konsumen beras.
Preferensi merupakan motif atau alasan konsumen untuk berperilaku membeli, dimana preferensi konsumen akan menggambarkan bagaimana seorang konsumen dapat membandingkan kelompok-kelompok item yang berbeda yang tersedia untuk dibeli.
Perilaku dan prefrensi konsumen dalam pembelian bahan pangan termasuk beras berkembang seiring kemajuan tersebut. Peningkatan pendapatan masyarakat mengakibatkan peningkatan tuntutan terhadap mutu. Di sisi lain, perubahan demografi seperti tingkat pendidikan, tingkat urbanisasi, dan tingkat partisipasi angkatan kerja wanita disertai kemajuan transportasi dan komunikasi saat ini, mempengaruhi preferensi konsumen. Konsumen lebih menekankan pada keseimbangan mutu, gizi, dan estetika. Sedangkan meningkatnya partisipasi angkatan kerja wanita, khususnya daerah perkotaan mendorong konsumen memilih bahan pangan yang dikemas sedemikian rupa sehingga mereka merasa nyaman dalam berbelanja, mudah dimasak, dan mudah menyiapkannya.
Keanekaragaman varietas tersebut juga memberi keragaman sifat dan mutu beras yang dihasilkan. Peningkatan produksi untuk memenuhi pasaran menyebabkan konsumen lebih leluasa memilih mutu beras yang dikehendaki (Damardjati, 1982 dalam Ambarinanti, 2007). Banyaknya pilihan produk beras baik berupa jenis beras, kemasan, harga, rasa, dan hal lainnya serta perbedaan dan pengaruh lingkungan budaya, kelas sosial, daya beli, motivasi, dan gaya hidup membentuk perilaku konsumen yang berbeda-beda. Hal ini menuntut para produsen untuk menyediakan produk beras yang sesuai dengan keinginan konsumen, khususnya segmen pasar yang dituju.
menghasilkan beras yang sesuai dengan harapan konsumen, langkah awal yang harus diperhatikan produsen adalah pengetahuan mengenai perilaku konsumen. Pengetahuan mengenai preferensi perlu dilakukan agar setiap keputusan yang diambil tidak bertentangan dengan harapan konsumen, mengingat semua keputusan konsumsi ada ditangan konsumen. Sedangkan pengetahuan mengenai kepuasan konsumen perlu diketahui agar dapat ditingkatkan kinerja produk yang dinilai konsumen masih kurang memuaskan.
Dengan demikian, perlunya meneliti sikap dan prefensi konsumen yang dapat dijadikan sebagai informasi pasar yang penting bagi sektor agribisnis sebagai masukan untuk rencana peningkatan potensi ekonomis dan pemasaran beras dengan baik khususnya di Kecamatan Medan Johor Kota Medan.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana karakteristik sosial ekonomi konsumen beras di Kecamatan Medan Johor?
2. Bagaimana preferensi konsumen beras di Kecamatan Medan Johor?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk menganalisis karakteristik sosial ekonomi konsumen beras di Kecamatan Medan Johor.
2. Untuk menganalisis preferensi konsumen beras di Kecamatan Medan Johor. 3. Untuk menganalisis pengaruh karakteristik sosial ekonomi konsumen
terhadap preferensi konsumen beras di Kecamatan Medan Johor.
1.4 Manfaat Penelitian
Adapun mannfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi produsen dan pengusaha beras dalam menjalankan usaha berdasarkan karakteristik sosial ekonomi dan preferensi konsumen terhadap atribut beras.
2. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi pemerintah dalam pengambilan kebijakan perberasan.
3. Sebagai sumber referensi dan informasi bagi peneliti selanjutnya untuk mengadakan penelitian lebih lanjut tentang komoditas beras.