• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA MELALUI PENERAPAN KONSELING REALITA DI KELAS XI SMA NEGERI 19 MEDAN KECAMATAN SERUWAI BELAWAN TAHUN AJARAN 2012/2013.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA MELALUI PENERAPAN KONSELING REALITA DI KELAS XI SMA NEGERI 19 MEDAN KECAMATAN SERUWAI BELAWAN TAHUN AJARAN 2012/2013."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA MELALUI PENERAPAN KONSELING REALITA DI KELAS

XI SMA NEGERI 19 MEDAN KECAMATAN SERUWAI BELAWAN

T.A 2012/2013

SKRIPSI

Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

OLEH :

LUSI CHRISTIANI NIM : 108121054

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

LEMBAR PENGESAHAN

Skripsi yang diajukan oleh:

LUSI CHRISTIANI

NIM 108121054

Program Studi Bimbingan dan Konseling Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan

Telah dipertahankan dalam ujian skripsi pada tanggal 23 Agustus 2013 Dan dinyatakan telah memenuhi syarat untuk memeperoleh gelar

Sarjana Pendidikan

Medan, 26 Agustus 2013 Panitia Ujian

Ketua Jurusan Psikologi

Dekan, Pendidikan dan Bimbingan

Drs. Nasrun, MS Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd

(6)

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat dan karuniaNya, penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Harga Diri Siswa Melalui Penerapan Konseling Realita

di Kelas XI SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013”, dengan sempurna dan tepat pada waktunya, sebagai salah satu syarat untuk memproleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Selama penyusunan skripsi ini penulis juga mendapat berbagai hambatan, kesulitan maupun rintangan yang dilalui. Namun berkat bimbingan Ibu Dosen Pembimbing dan juga berbagai pihak, maka akhirnya penulis dapat menyelesaikannya. Untuk itu di kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Nasrun Nasution, M.S sebagai Dekan FIP, Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS sebagai Pembantu Dekan I, Bapak Drs. Aman Simare-mare, MS sebagai Pembantu Dekan II, Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd sebagai Pembantu Dekan III.

(7)

iii dalam penyusunan skripsi dan kepada Ibu Dra Nurajani, M.Pd sebagai Sekretaris Jurusan.

4. Ibu Dra. Pastiria Sembiring, M.Pd Kons sebagai Dosen Pembimbing Skripsi saya yang telah banyak memberikan bantuan, dukungan, motivasi, saran dan kritik, serta ketabahan dan kesabaran dalam membimbing penulis dari awal hingga selesainya penulisan skripsi ini.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Pembimbing Akademik yang banyak membimbing penulis dari segi akademik sejak penulis belajar di semester satu hingga sekarang. Terimakasih atas segala pengorbanan bapak.

6. Bapak Prof. Dr. Abdul Munir, M.Pd, Ibu Dra. Kemali Syarif, M.Pd. Kons, dan Ibu Dra. Nurajani, M.Pd selaku penguji yang telah banyak memberikan masukan dan saran-saran untuk skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu Dosen Jurusan Psikologi Pendidikan dan Bimbingan yang telah memberikan banyak ilmu, bimbingan dan motivasi kepada peneliti semenjak mengikuti pendidikan Bimbingan dan Konseling.

8. Seluruh staf dan Pegawai Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan atas kerjasama dan bantuan yang diberikan kepada peneliti.

(8)

iv 10.Teristimewa untuk kedua orang tua penulis Ayahanda N. Simare-mare dan ibunda R. Nababan, terimakasih atas kasih sayang, dukungan, motivasi dan doa yang diberikan kepada adinda sehingga adinda dapat menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan dengan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan.

11.Kepada saudara-saudaraku tercinta, Adik saya Astika Simare-mare, Imelda Simare-mare, dan Dame Ulina Simare-mare, yang telah banyak memberikan dukungan dan doa kepada penulis selama menyelesaikan studi di Universitas Negeri Medan.

12.Terkhusus buat Ruben Dodo Saragi yang telah banyak memberikan dorongan motivasi dan doa sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

13.Buat sahabat-sahabat saya, Helida Br Sitepu, Masnita Saragih, Junita Sinaga, Alfonso Alwi S.Pd yang selalu mendampingi penulis baik suka dan duka serta teman-teman BK Reguler’08, LPMI, dan teman yang lainnya yang tak bisa saya sebutkan satu persatu yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

14.Dan tak lupa ucapan terimakasih kepada siswa/I SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai Belawan yang telah membantu penulis dalam penelitian.

(9)

v terdapat kelemahan baik dari segi isi maupun tata bahasa, untuk itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari pembaca demi sempurnanya skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua khususnya dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan bidang bimbingan dan konseling. Akhirnya penulis mengucapkan terimakasih, semoga skripsi ini berguna bagi kita semua khususnya bagi para pembaca.

Medan, Juli 2013

(10)

i

ABSTRAK

LUSI CHRISTIANI. NIM: 108121054. Meningkatkan Harga Diri Siswa Melalui Penerapan Konseling Realita di Kelas XI SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah melalui penerapan konseling realita dapat meningkatkan harga diri siswa di kelas XI SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan harga diri siswa melalui penerapan konseling realita di kelas XI SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013.

Sampel dalam penelitian ini siswa kelas XI SMA Negeri 19 Medan sebanyak 4 orang siswa yang tergolong memiliki harga diri rendah, yaitu kurang percaya diri, kurang mampu mengelola emosi. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen, dengan memberikan perlakuan kepada sekelompok orang yang dijadikan subjek penelitian. Instrumen yang digunakan adalah angket untuk mengungkap data pemahaman siswa mengenai harga diri, yang sebelumnya diuji cobakan untuk mengetahui validitas dan realibilitas angket. Instrumen diberikan sebelum dan sesudah layanan konseling realita untuk mengetahui pre-test dan post-test.

(11)

v

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL... ix

DAFTAR GAMBAR ... x

DAFTAR LAMPIRAN ... xi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 7

C. Batasan Masalah ... 8

D. Rumusan Masalah ... 8

E. Tujuan Penelitian ... 9

F. Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 10

A. Kerangka Teoritis ... 10

1. Harga Diri ... 10

1.1 Pengertian Harga Diri ... 10

1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi Harga Diri ... 11

1.3 Ciri-ciri Harga Diri ... 14

1.4 Aspek-aspek Harga Diri ... 14

(12)

vi

2. Konseling Realita ... 21

2.1 Bimbingan dan Konseling di Sekolah ... 21

2.2 Pengertian Konseling Realita ... 28

2.3 Tujuan Konseling Realita ... 31

2.4 Ciri-ciri Konseling Realita ... 32

2.5 Langkah-langkah Penerapan Konseling Realita... 33

2.6 Prosedur Konseling Realita ... 34

3. Penggunaan Konseling Realita untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa ... 37

B. Kerangka Konseptual ... 39

C. Hipotesa ... 40

BAB III METODE PENELITIAN ... 41

A. Jenis Penelitian ... 41

B. Subjek Penelitian ... 41

C. Operasionalisasi Variabel Penelitian ... 41

D. Desain Penelitian ... 42

E. Langkah-langkah Penelitian ... 43

F. Teknik Pengumpulan Data ... 43

1. Angket ... 43

2. Kisi-kisi Angket ... 45

3. Uji Validitas ... 46

4. Uji Realibilitas ... 46

(13)

vii

H. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 48

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 49

A. Deskripsi Lokasi Penelitian ... 49

B. Deskripsi Subjek Penelitian ... 50

C. Hasil Analisis ... 52

D. Pengujian Persyaratan Analisis ... 64

1. Uji Validitas ... 64

2. Uji Reliabilitas ... 64

E. Pengumpulan Data Penelitian ... 65

F. Analisa Data Penelitian ... 66

1. Variabel Mengelola Harga Diri ... 66

2. Pre-Test ... 67

2. Post-Test ... 68

G. Pengujian Hipotesis ... 70

H. Pembahasan Penelitian ... 71

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 73

A. Kesimpulan ... 73

B. Saran ... 73

DAFTAR PUSTAKA ... 75

(14)

viii DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Pemberian Skor Angket Skala Likert... 44

Tabel 3.2 Kisi-kisi Angket Harga diri ... 45

Tabel 4.1 Aktifitas Pelaksanaan Konseling Individual ... 51

Tabel 4.2 Data Masalah Harga Diri Siswa I ... 52

Tabel 4.3 Data Masalah Harga Diri Siswa II ... 53

Tabel 4.4 Data Masalah Harga Diri Siswa III ... 54

Tabel 4.5 Data Masalah Harga Diri Siswa IV... 55

Tabel 4.6 Data Verbatim Konseling Realita Siswa I ... 56

Tabel 4.7 Data Verbatim Konseling Realita Siswa II ... 57

Tabel 4.8 Data Verbatim Konseling Realita Siswa III ... 59

Tabel 4.9 Data Verbatim Konseling Realita Siswa IV ... 60

Tabel 4.10 Data Verbatim Pelaksanaan Siswa I ... 61

Tabel 4.11 Data Verbatim Pelaksanaan Siswa II ... 62

Tabel 4.12 Data Verbatim Pelaksanaan Siswa III ... 63

Tabel 4.13 Data Verbatim Pelaksanaan Siswa IV ... 63

Tabel 4.14 Distribusi Hasil Harga Diri Siswa ... 67

Tabel 4.15 Hasil Data Skor Pre-test ... 67

Tabel 4.16 Distribusi Data Pre-test kelas XI IA-3 ... 68

Tabel 4.17 Hasil Data Skor Post-test ... 69

Tabel 4.18 Deskripsi Data Pre-test dan Post-test ... 69

Tabel 4.19 Tabel r ... 99

(15)

ix DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Grafik Harga Diri Siswa Pre-test dan Post-Test ... 70

Gambar 1. Suasana Tempat Penelitian... 137

Gambar 2. Pelaksanaan Kegiatan Layanan Konseling Realita (Pert. 1) ... 138

Gambar 3. Pelaksanaan Kegiatan Layanan Konseling Realita (Pert. 2) ... 138

Gambar 4. Pelaksanaan Kegiatan Layanan Konseling Realita (Pert. 3) ... 139

(16)

xi DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Angket Harga Diri ... 77

Lampiran 2. Uji Coba Angket Harga Diri Siswa ... 80

Lampiran 3. Uji Validitas Harga Diri Siswa ... 82

Lampiran 4. Uji Realibilitas Harga Diri Siswa ... 85

Lampiran 5. Angket Penelitian Harga Diri Siswa ... 88

Lampiran 6. Skor Angket Pre-test Harga Diri Siswa ... 91

Lampiran 7. Perhitungan Harga Diri Siswa Pre-test ... 92

Lampiran 8. Skor Angket Post-test Harga Diri Siswa ... 94

Lampiran 9. Perhitungan Harga Diri Siswa Post-test ... 95

Lampiran 10. Pengujian Hipotesis ... 97

Lampiran 11. Satuan Layanan... 99

Lampiran 12. Instrumen Evaluasi Layanan BK ... 103

Lampiran 13. Aktifitas Pelaksanaan Konseling Individual... 111

Lampiran 14. Angket LAISEG ... 112

(17)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Harga diri adalah penilaian seseorang mengenai gambaran dirinya sendiri yang berkaitan dengan aspek fisik, psikologis, sosial dan perilakunya secara keseluruhan. Penilaian tersebut menunjukkan sejauh mana individu tersebut menganggap dirinya sanggup, berarti, berhasil, dan berguna bagi dirinya sendiri, orang tua, sekolah, teman sebaya, dan aktivitas sosial. Apabila penilaian tersebut meningkat, maka sudah tentu harga diri seseorang itu akan meningkat pula.

Mengembangkan harga diri berarti mengembangkan keyakinan-keyakinan pada diri sendiri bahwa kita mampu untuk hidup dan patut untuk berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, berbuat kebaikan, dan optimisme yang semuanya akan membantu kita mencapai tujuan hidup yang bahagia. Yang berarti bahwa dengan mengembangkan harga diri berarti memperluas kapasitas untuk mencapai kebahagiaan.

(18)

2

harga diri tinggi cenderung bersikap positif dalam perilakunya, individu mampu melihat dirinya berharga, diterima dan diperlakukan baik oleh orang lain. Begitu pula dalam konteks perilaku prososial, harga diri diperlukan agar remaja mampu melakukan tindakan yang menuntut pengorbanan (ikhlas) untuk membantu orang lain sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dalam kehidupan sehari-hari kita mengenal harga diri sebagai “Gengsi”, pada siswa remaja harga diri sering dikaitkan dengan berbagai tingkah laku khas remaja seperti tawuran, penyalahgunaan obat-obatan, pacaran sampai prestasi. Dari berbagai macam permasalahan yang dihadapi remaja, pada masa remaja ini mereka berusaha untuk mencari identitas dirinya dan berusaha mencari status sebagai seorang yang berdiri sendiri tanpa bantuan orang tua. Proses pembentukan identitas diri memiliki kaitan erat dengan bagaimana remaja menilai atau mengevaluasi diri.

(19)

3

Remaja dengan harga diri rendah akan lebih rentan berperilaku negatif dan bermacam-macam bentuk perilaku negatif yang akan dilakukan siswa karena harga diri dapat mempengaruhi perilaku seseorang (Clemes, 1995:3) sehingga di sekolah secara tidak langsung siswa akan menghadapi masalah-masalah karena perilaku negatif akibat harga diri rendah. Kurangnya harga diri pada siswa dapat mengakibatkan masalah akademik penampilan sosial dan olahraga.

Harga diri merupakan kebutuhan yang harus terpenuhi demi memperoleh keberhasilan hidup dalam keluarga, sekolah, dan dalam masyarakat. Sebagai contoh remaja yang memiliki harga diri yang rendah, misalnya remaja tersebut memiliki badan yang gemuk dan remaja tersebut berpikir bahwa dia tidak menarik dengan badan yang gemuk sehingga dia tidak dapat berprestasi dibidang olah raga, remaja tersebut tidak percaya diri dan malu dalam bergaul, sedangkan remaja yang memiliki harga diri tinggi meskipun ia memiliki kekurangan tetapi dia tetap optimis dan semangat memperbaiki kekurangan melalui hal yang lain misalnya, dalam hal prestasi yang lain selain olahraga ia dapat cakap dalam berbahasa Inggris dan lain lain dan memperbaiki penampilan fisiknya serta mampu memahami bahwa setiap orang pasti memiliki kekurangan dan kelebihan yang dapat dibanggakan. Siswa yang memiliki harga diri rendah pada dasarnya siswa tersebut tidak dapat memahami kenyataan yang ada pada dirinya.

(20)

4

Permasalahan akademik yaitu ditunjukkan dengan kurang percaya diri (PD) dalam mengekspresikan pendapat yang dimilikinya, beberapa siswa yang berfikir bahwa dia diasingkan temannya dan merasa bahwa dia tidak berharga di depan teman-temannya, menghindari situasi yang menimbulkan kecemasan seperti pada saat waktu mata pelajaran tertentu siswa sering izin keluar kelas dan lama kembali ke kelas lagi. Apabila siswa-siswa tersebut memiliki harga diri yang tinggi maka ia akan dapat memahami realita yang ada pada dirinya.

(21)

5

berprestasi di sekolah. Ketidakmampuan remaja dalam memenuhi harga dirinya, secara tidak langsung membawanya pada hal-hal kecil yang berdampak negatif bagi perkembangan pribadi, sosial, dan pendidikannya sehingga hal yang demikian dapat menimbulkan banyak permasalahan di sekolah.

Permasalahan yang ditimbulkan oleh remaja di sekolah sudah pasti akan disoroti banyak pihak di sekolah seperti guru bidang studi, wali kelas, wakil kepala sekolah, guru bimbingan dan konseling (BK) bahkan sampai kepada kepala sekolah. Namun untuk mengatasi permasalahan siswa yang ada di sekolah di sini guru BK yang harus bertindak karena guru BK memiliki kompetensi atau cara-cara untuk mengatasi dan menghadapi anak remaja dengan berbagai permasalahan yang siswa hadapi walaupun pada kenyataannya ada sebagian staf pengajar yang ikut dalam mengatasi permasalahan yang siswa alami. Guru BK dalam kaitan ini adalah seseorang yang membantu menyelesaikan masalah remaja (siswa) di sekolah. Dalam hal ini guru BK mempunyai pandangan atau cara masing-masing untuk mengatasi masalah siswa tersebut.

(22)

6

atas masalah yang dialami melainkan hanya mendapatkan nasehat-nasehat yang ternyata tidak terlalu diinginkan oleh siswa. Jika demikian halnya, maka kondisi pelayanan konseling di sekolah tidak efektif dalam mengentaskan masalah siswa. Ketidakefektifan layanan bimbingan dan konseling ditandai dengan ketidakmampuan siswa dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi siswa tersebut seperti dalam hal penyesuaian diri yang salah, berdiam diri di kelas, tidak berani mengatasi masalahnya sendiri, selalu bergantung pada orang lain, cenderung untuk menarik diri atau bersikap over. Tidak jarang siswa akhirnya membiarkan masalah yang dihadapinya terselesaikan dengan sendirinya tanpa mencoba menemukan sendiri apa solusinya ataupun melakukan konseling dengan guru BK. Penyelesaian masalah siswa seharusnya juga melibatkan siswa itu sendiri yaitu dengan meningkatkan harga diri siswa yang rendah dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Sehingga dengan meningkatnya harga diri siswa tersebut dapat mengatasi setiap masalah yang dialaminya.

Berdasarkan hasil penelitian Eko Abdul Surozaq yang berjudul “Penerapan Konseling kelompok Realita untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Berprestasi Kurang (Underachiever)” pada siswa kelas X-D SMA Negeri 3 Tuban. Dari hasil analisis menggunakan uji tanda diketahui ρ = 0,016 lebih kecil dari α = 0,05 menunjukkan adanya perbedaan skor motivasi belajar siswa

(23)

7

Pada kenyataannya, proses dan model yang digunakan saat ini dalam layanan bimbingan dan konseling di sekolah belum efektif dalam membantu siswa. Siswa tidak memahami permasalahan yang sedang dihadapinya, karena pada saat pemberian nasehat dalam proses konseling hanya membuat siswa mendengarkan saja tanpa berfikir apa yang harus dilakukan untuk menyelesaikan masalahnya terutama dalam hal meningkatkan harga diri siswa.

Berdasarkan fenomena di atas, untuk mengetahui pencapaian keberhasilan siswa dalam mengatasi permasalahan dalam meningkatkan harga diri siswa, maka diperlukan suatu penelitian yang mencoba mengaitkan konseling realita yang dapat berpengaruh dalam meningkatkan harga diri rendah siswa. Oleh karena itu dari latar belakang yang ada, maka peneliti merasa penting dan tertarik untuk mengadakan penelitian yang berkaitan dengan hal di atas dan mengangkatnya ke dalam judul penelitian: MENINGKATKAN HARGA DIRI SISWA MELALUI PENERAPAN KONSELING REALITA DI KELAS XI

SMA NEGERI 19 MEDAN KECAMATAN SERUWAI BELAWAN

TAHUN AJARAN 2012/2013.

B. Identifikasi Masalah

Beberapa masalah yang di identifikasi akibat ketidakmampuan mengelola perubahan tersebut antara lain:

(24)

8

2. Kurangnya harga diri pada siswa menyebabkan siswa cenderung untuk menarik diri atau menjadi agresif di dalam kelas, berdiam diri di kelas, mengasingkan diri, siswa menjadi stress, dan bahkan enggan mengikuti konseling. Pemberian nasehat yang dilakukan dalam konseling tidak selalu berhasil membantu siswa dalam mengatasi masalah yang dihadapi.

C. Batasan Masalah

Sesuai dengan judul penelitian dan permasalahan yang hendak diulas dalam penelitian ini serta untuk menghindari timbulnya penafsiran yang berbeda-beda maka perlu adanya pembatasan permasalahan yang akan diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini hanya pada “Meningkatkan Harga Diri Siswa Melalui

Penerapan Konseling Realita di Kelas XI SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013”.

D. Rumusan Masalah

(25)

9

E. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah “Untuk meningkatkan

Harga Diri Siswa melalui Penerapan Konseling Realita di kelas XI SMA Negeri 19 Medan Kecamatan Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013”

F. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk:

1. Sekolah sebagai bahan masukan yang memberikan pengetahuan berarti bagi ilmu pengetahuan khususnya dalam hubungannya dengan peningkatan harga diri siswa serta mengetahui pentingnya ditempatkan guru BK yang dari lulusan BK.

2. Sebagai bahan masukan siswa dalam memberikan informasi dan pemahaman tentang pentingnya harga diri.

3. Memberikan informasi dan sebagai bahan masukan bagi guru BK dalam penelitian atau penerapan model bimbingan dan konseling yang sesuai untuk memberikan layanan bimbingan dan konseling kepada siswa serta memotivasi siswa untuk mampu meningkatkan harga diri.

(26)

73

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penerapan konseling realita dapat meningkatkan harga diri siswa di kelas XI SMA Negeri 19 Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013, hal ini diketahui dari hasil perhitungan diperoleh harga thitung> ttabel = 5,852 > 2,353. Maka hipotesanya yang menyatakan, dengan penerapan konseling realita dapat meningkatkan harga diri siswa di kelas XI IA SMA Negeri 19 Seruwai Belawan Tahun Ajaran 2012/2013, dapat diterima.

A. Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka peneliti mengajukan beberapa saran yaitu:

1. Diharapkan guru BK lebih peduli dalam upaya meningkatkan harga diri siswa, seperti mengembangkan keyakinan pada diri siswa bahwa mereka mampu untuk hidup dan patut untuk berbahagia dalam menghadapi kehidupan dengan penuh keyakinan, berbuat kebaikan, dan optimisme antara lain melalui konseling realita.

(27)

74

(28)

75

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Sumarsihi. 2003. Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta . 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta

Boeree.Dr.C.George. 2006. Personality Theories. Jogjakarta: Prismasophie Clemes B, Harris, Reynold. 1995. Bagaimana Kita Meningkatkan Harga Diri Anak. Diterjemahkan oleh A.A Nugroho.Bandung: Bina Rupa Aksara.

Corey, Gerald. 2005. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Rafika Aditama.

. 2007. Teori dan Praktek Konseling dan Psikoterapi. Bandung: Rafika Aditama.

Dewi, Kurnia S. 2008. Meningkatkan Kemandirian Siswa Melalui Penerapan Konseling Realita di SMA Negeri 4 Medan T.A 2008/2009. Medan: Universitas Negeri Medan. Skripsi tidak dipublikasikan.

Gunarsa, Singgih D. 1992.Konseling dan Psikoterapi. Jakarta: GunungMulia. Latipun. 2005. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press

. 2006. Psikologi Konseling. Malang: UMM Press

Marcella. 2011. Tingkat Harga Diri Mahasiswi dalam Menggunakan Tiruan Tas Bermerek.(online),(http://thesis.binus.ac.id/eColls/eThesisDoc/marellpdf) diakses 12 Maret 2012

Organisasi.org/teori_hierarki_kebutuhan_maslow, 2006 diakses 15 Maret 2012 Prayitno dan Amti, Erman.1994. Dasar Dasar Bimbingan dan Konseling. Jakarta: Rineka Cipta

Prayitno, 2004. Layanan Konseling Perorangan. Padang: Universitas Negeri Padang

Rahmawati, A, S. Harga Diri pada Remaja Obesitas.(Online)

(29)

76

Santrock. J. W. 2004. Remaja. Jakarta: Erlangga.

Sriati, Aat. 2008. Harga Diri Remaja. (online),

(http://resources.unpad.ac.id/unpadcontent/publikasidosen/HARGADIRI.pdf diakses 07 mei 2012

Tambunan, SautPoltak. 2009. Harga Diri. ERLANGGA

Wida dan Hadi. Penerapan Konseling Realita Untuk Meningkatkan Harga Diri Siswa(online),(http://ppb.jurnal.unesa.ac.id/bank/jurnal/5.ARTIKEL_WIDA_ dan_Hadi.pdf) diakses 12 Maret 2012.

Willis, Sofyan S. 2004. Konseling Individual Teori dan Praktek.Bandung: ALFABETA.

(30)

Gambar

Gambar 1.      Grafik Harga Diri Siswa  Pre-test dan Post-Test ......................

Referensi

Dokumen terkait

Traditional leaders sit on local government council discrete numeric. V501

Alat pelindung diri merupakan suatu perangkat yang digunakan oleh para tenaga kerja untuk melindungi seluruh bagian tubuhnya terhadap kemungkinan terjadinya bahaya atau

See discussion items on SWG Wiki pages for change request parts listed on https://portal.opengeospatial.org/wiki/GEOPACKAGEswg/ChangeRequests with hyperlinks to constituent

If the property element has no child elements, the right column contains the value (“.”), otherwise the value is treated as another structured data type and contains a nested table

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengetahuan remaja putri SMA Negeri 3 Batam tentang manfaat vitamin E untuk mengobati dismenore.. Metode yang digunakan adalah

Hal ini didukung oleh hasil penelitian yang menyatakan bahwa pembelajaran dengan menerapkan simulasi komputer membantu mahasiswa memahami materi fisika dasar

Penentuan shio dalam program sederhana ini dilakukan dengan pertama kali dengan menginput tanggal, bulan dan tahun kelahiran kemudian dilakuakn perhitungan dengan cara

Hasil: Berdasarkan uji hipotesis dengan metode Mc Nemar didapati nilai p sebesar 0,021 (CI 95%) yang menunjukkan bahwa ada hubungan antara kejadian limfadenitis TB pada