• Tidak ada hasil yang ditemukan

SUBSISTEM TEKNOLOGI DALAM SISTEM MODEL O

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "SUBSISTEM TEKNOLOGI DALAM SISTEM MODEL O"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

SUBSISTEM TEKNOLOGI DALAM

SISTEM MODEL ORGANISASI BELAJAR

MAKALAH INI DISUSUN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH

PENGANTAR ORGANISASI BELAJAR

Dosen: Santi Maudiarti, S.E., M.Pd

Disusun Oleh :

1. Fikri Hidayatulloh

(1215150946)

2. Fina Rahmawati

(1215153775)

3. Nurul Hidayanti

(1215152661)

4. Risca Meliana Belisa (1215152460)

(2)

Kata Pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul Subsistem Teknologi dalam Sistem Model Organisasi Belajar. Penulisan makalah ini merupakan tugas yang diberikan dalam mata kuliah Pengantar Organisasi Belajar di Universitas Negeri Jakarta.

Kami merasa masih banyak kekurangan baik dalam teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki masihlah terbatas dan masih perlu banyak belajar. Oleh karena itu, kami mohon kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi penyempurnaan penulisan makalah ini.

Kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak yang telah membantu dalam proses penyelesaian makalah ini, khususnya kepada dosen yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, serta teman-teman yang telah membantu kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini.

Akhir kata, kami berharap semoga penulisan makalah ini dapat bermanfaat bagi kami maupun rekan-rekan, sehingga dapat menambah pengetahuan kita bersama.

Jakarta, 04 Oktober 2016

(3)

DAFTAR ISI

Kata Pengantar...1

DAFTAR ISI...2

BAB I PENDAHULUAN...3

1.1 Latar Belakang...3

1.2 Rumusan Masalah...3

1.3 Tujuan...3

BAB II PEMBAHASAN...4

2.1 Organisasi Belajar...4

2.2 Sistem Model Organisasi Belajar...4

2.3 Subsistem Teknologi...5

BAB III PENUTUP...8

3.1 Kesimpulan...8

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Michael Marquardt mendefinisikan organisasi belajar sebagai suatu organisasi yang belajar secara kolektif dan bersemangat, dan terus menerus mentransformasikan dirinya pada pengumpulan, pengelolaan, dan penggunaan pengetahuan yang lebih baik bagi keberhasilan perusahaan. Memberdayakan sumber daya manusianya baik di dalam maupun di luar perusahaan untuk belajar sambil bekerja. Memanfaatkan teknologi untuk mengoptimalkan pembelajaran dan produktivitas kerja.

Terkait dengan organisasi belajar, Marquardt menyebut bahwa terdapat 3 (tiga) subsistem teknologi, yaitu: information technology, technology-based learning,dan electronic performance support system (EPSS). Information Technology (teknologi informasi) diartikan sebagai teknologi berbasis komputer yang digunakan untuk pengumpulan, pengkodean, pemrosesan, penyimpanan, transfer, dan penggunaan data diantara mesin, orang, dan organisasi. Sedangkan technology-based learning (pembelajaran berbasis teknologi) menunjuk kepada video, audio, dan pelatihan multimedia berbasis komputer untuk pengiriman dan tukar informasi, pengetahuan, dan keterampilan. Dan electronic performance support system (Sistem dukungan kinerja elektronik) diartikan sebagai penggunaan database (teks, visual, atau audio) dan basis pengetahuan untuk memperoleh, menyimpan dan mendistribusikan informasi melalui organisasi.

1.2 Rumusan Masalah

Bagaimana subsistem teknologi dalam sistem model organisasi belajar?

1.3 Tujuan

(5)

BAB II

dipelihara, dimana aspirasi kolektif dipoles, dimana orang-orang belajar tanpa henti untuk melihat segala hal secara bersama-sama. C. Marine Fiol dan Marjorie A. Lyies (1985,p.97) mengatakan organisasi belajar adalah “proses perbaikan tindakan, melalui peningkatan pemahaman dan pengetahuan” dilingkungan suatu organisasi. Selanjutnya David A.Garrin (1993. P78) mengatakan bahwa organisasi belajar merupakan pengorganisasian kreativitas, kecakapan dan transfer ilmu pengetahuan, yang selanjutnya diharapkan mampu memperbaiki perilaku sebagai ilmu pengetahuan baru.

Pengertian-pengertian ini jelas menunjukan bahwa sebuah organisasi bersifat dinamis, karena harus megikuti perubahan dan perkembangan lingkunganya khususnya untuk organisasi profit agar dapat mempertahankan dan mengembangkan eksistensinya.

2.2 Sistem Model Organisasi Belajar

(6)

yang dinamis saling terkait dan melengkapi satu sama lain. Jika salah satu subsistem lemah atau tidak ada, yang lain akan ikut terganggu.

2.3Subsistem Teknologi

Teknologi sebagai subsistem dari Sistem Model Organisasi Belajar terdiri dari pendukung jaringan teknologi yang terintegrasi dan alat-alat informasi yang memungkinkan akses dan pertukaran informasi dan pembelajaran. Hal Ini termasuk proses teknis, sistem, dan struktur untuk kolaborasi, pembinaan, koordinasi, dan keterampilan pengetahuan lainnya. Tidak hanya itu tetapi juga terdiri dari alat elektronik dan metode canggih seperti komputer untuk konferensi, simulasi, dan kolaborasi antara komputer pendukung. Semua elemen ini bekerja untuk kepentingan pemanfaatan pengetahuan dalam organisasi.

Subsistem teknologi terdiri dari 3 unsur, yaitu: 1) Teknologi informasi

Dalam organisasi belajar meliputi kegiatan-kegiatan mengumpulkan, mengkaji menyimpan dan mendistribusikan data/informasi dengan menggunakan komputer.

2) Pembelajaran berbasis teknologi

Dalam organisasi belajar mencakup pembelajaran dengan mempergunakan video audiodan computer multi media, baik untuk penyampaian maupun pertukaran informasi berupa pengetahuan, keterlampilan dan keahlian tertentu.

3) Komponen sistem pendukung kinerja elektronik

Dalam organisasi belajar upaya-upaya untuk meningkatkan kinerja anggota organisasi melalui pembelajaran terhadap cara kerja penggunaan alat bantu elektronik, yang terus berubah dan berkembang.

Ada dua dimensi yang menjadi kunci utama mengapa teknologi mendukung organisasi pembelajar sebuah organisasi:

1) Teknologi digunakan untuk mengelola pengetahuan dan

(7)

Teknologi untuk mengelola pengetahuan mengacu pada teknologi berbasis komputer yang mengumpulkan, mengkode, mengolah, menyimpan, dan mentransfer informasi di seluruh organisasi dan di seluruh dunia.

Brian Quinn (1992) dalam Marquardt (1996), mengemukakan bahwa teknologi adalah alat yang paling penting untuk mengelola pengetahuan organisasi. Efektifitas penggunaan teknologi membutuhkan pemahaman tidak hanya teknologi informasi dan ilmu komputer tetapi juga seni dan ilmu pembelajaran, penemuan, dan komunikasi.

Teknologi untuk meningkatkan pembelajaran melibatkan pemanfaatan video, audio, dan pelatihan berbasis komputer multimedia berbasis komputer untuk memberikan tujuan dan berbagi pengetahuan dan keterampilan di mana saja, kapan saja.

Organisasi yang tahu bagaimana memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kapasitas belajar mereka memiliki keunggulan kompetitif memutuskan untuk segera meninggalkan kebiasaan yang lama dengan mengacu pada teknologi modern. Teknologi informasi menyajikan organisasi dengan peluang strategis baru untuk belajar di seluruh perusahaan. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk mengotomatisasi, mendidik, dan mentransform sendiri.

Teknologi informasi memungkinkan redistribusi kekuasaan, fungsi, dan kontrol ke lokasi di mana mereka akan paling efektif. Produksi, koordinasi, dan manajemen dapat dicapai lebih efisien dan menyeluruh. Dengan teknologi dapat meningkatkan komunikasi dengan meniadakan batas-batas dalam organisasi dan meningkatkan berbagai kemungkinan hubungan yang baik antara individu. Hal ini memungkinkan komunikasi lebih mudah langsung melintasi ruang dan waktu. Teknologi mengurangi jumlah tingkat manajemen yang diperlukan dalam struktur organisasi.

Menurut Marquardt ada 10 strategi dalam penerapan teknologi dalam organisasi belajar, yaitu:

(8)

5. Berusaha dan mengembangkan kompetensi di dalam pemanfaatan teknologi, baik dalam belajar mandiri maupun belajar kelompok.

6. Instalasi EPSS (Electronic Performance Support System).

7. Merencanakan dan mengembangkan sistem pembelajaran just-in-time. 8. Membangun kemampuan dan seperangkat teknologi.

(9)

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Organisasi belajar merupakan upaya peningkatan kapasitas individu dalam organisasi untuk peningkatan kapasitas organisasi itu sendiri.

Model organisasi belajar merupakan suatu sistem yang di dalamnya belajar merupakan subsistem inti. Subsistem lainnya adalah organisasi, orang, pengetahuan, dan teknologi. Lima subsistem harus dipahami dan dikembangkan untuk mempertahankan pembelajaran serta meningkatkan pembelajaran.

Salah satu subsistem organisasi belajar adalah teknologi. Subsistem teknologi terdiri dari 3 unsur, yaitu teknologi informasi, pembelajaran berbasis teknologi, dan komponen sistem pendukung kinerja elektronik

Subsistem teknologi mendukung organisasi belajar sebuah organisasi, karena :

 Teknologi digunakan untuk mengelola pengetahuan: teknologi berbasis

komputer untuk mengumpulkan, mengkode, pengolahan, penyimpanan, mentransfer dan menerapkan data antar mesin, orang, dan organisasi, dan  Teknologi untuk meningkatkan kecepatan dan kualitas pembelajaran: video,

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Marquardt, Michael J., 2002, Building The Learning Organization, Palo Alto, Davies-Black Publishing

(2016, October 2). Diambil kembali dari Dosen uta45Jakarta: https://www.google.co.id/url?

sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=6&cad=rja&uact=8&ved=0ahUKEwj A46jt77rPAhUHq48KHRQFARAQFghGMAU&url=http%3A%2F

%2Fdosen.uta45jakarta.ac.id%2Fdownlot.php%3Ffile%3Dorganisasi %2520belajar%2520%2520DAN%2520Pengembangan%2520.pdf&us

Rafdhi, F. (2011). Teknologi Informasi Dalam Organisasi Belajar. Jurnal Komputer, 47.

Togala, Z. (2016, October 2). Academia. Diambil kembali dari Academia.edu:

Referensi

Dokumen terkait

Problem Based Learning (PBL) yang pertama yaitu tahap siswa menyadari masalah dalam hal ini guru sudah menyiapkan masalah yang akan ditemukan jawabannya oleh siswa dari tema

Mutasi ini merupakan mutasi yang mengakibatkan mutasi yang terjadi sebelumnya menjadi “normal” kembali. Pada mutasi ini terjadi “penyusupan” basa lain yang

Tulisan ini merupakan studi kepustakaan (literatur) dengan mengumpulkan informasi- informasi tentang prevalensi kriptosporidiosis pada beberapa kelompok di

Penelitian ini adalah penelitian tindakan ( action research ). Subjek penelitiannya adalah mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik UNY kelas A. Objeknya

Metode yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mengetahui bagaimana pengaruh sistem pengendalian

Berdasarkan uraian di atas, penulis mengidentifikasi masalah penelitian sebagai berikut. 1) Siswa masih kesulitan dalam membacakan teks berita dengan intonasi,

[4.3.1] Bahwa aduan Para Pengadu, yang mendalilkan pada saat pendaftaran Bakal Pasangan Calon pendaftaran terdapat dokumen Surat Keputusan PKPI Nomor

Pemanasan larutan dengan kadar garam (NaCl) lebih tinggi menggunakan kompor listrik memerlukan waktu lebih lama sedangkan pemanasan menggunakan ohmic heating (OH) terjadi