• Tidak ada hasil yang ditemukan

4.1 Uji Prasyarat 4.1.1 Uji Normalitas - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "4.1 Uji Prasyarat 4.1.1 Uji Normalitas - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning terhadap Prestasi Belajar Tema 3 Perubahan di Alam, Subtema 2 Perubahan Iklim dan Cuaca Kelas III SD Tah"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab sebelumnya telah dibahas tentang rancangan penelitian yang dilakukan pada kelas 3 di SDN Kauman Kidul dan SDN 2 Delik. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas 3 di SDN Kauman Kidul dan SDN 2 Delik, dengan mengambil sampel subjek penelitian yaitu siswa kelas 3 SDN Kauman Kidul sebagai kelompok Inti, dan siswa kelas 3 SDN 2 Delik sebagai kelompok Imbas. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu variabel bebas model pembelajaran

Problem based learning (PBL) dan Inquri yang, sedangkan variabel terikat pada penelitian ini adalah prestasi belajar belajar tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.

Selanjutnya pada bab ini akan dijelaskan hasil penelitian dan pembahasan meliputi hasil penelitian pada tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 dengan menggunakan model pembelajaran problem based learning (PBL) pada kelas eksperimen dan hasil penelitian pada tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 dengan menggunakan model pembelajaran Inquri pada kelompok kontrol, kemudian pembahasan mengenai deskripsi komparasi hasil pengukuran, hasil uji beda penelitian, hasil uji hipotesis, hasil pembahasan dan keterbatasan penelitian.

4.1 Uji Prasyarat 4.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada Subbab ini berguna untuk menentukan analisis data nilai

(2)

dapat digunakan untuk mengetahui data yang dianalisis berdistribusi normal atau bisa dianggap normal, pengujian normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan bantuan software SPSS 22. Menurut Priyatno (2010: 58) data dikatakan berdistribusi normal apabila signifikansi (Asymp.sig) > 0,05 dan penyebaran data dikatakan berdistribusi tidak normal apabila signifikansi (Asymp.sig) < 0,05. Untuk memperoleh uji normalitas data akhir siswa maka dibutuhkan nilai pretest dan

posttest kelas eksperimen dan nilai pretest dan posttest kelas kontrol. Setelah diberikannya perlakuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol maka pretest dan

posttest dapat dilakukan. Perlakuan pada kelas eksperimen menggunakan model pembelajaran Group Investigation (GI) sedangkan untuk kelas kontrol diberi perlakuan menggunakan model pembelajaran Team Group Tournament (TGT). Hasil uji normalitas pretest dan posttest kelas eksperimen dan kontrol dapat dilihat dalam tabel 4.8 berikut ini:

Tabel 4.1

Hasil Uji Normalitas Skor Pretest-PosttestKelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Berdasarkan hasil uji normalitas yang sudah dilakukan pada data pretest-posttest kelompok eksperimen menunjukkan bahwa sig 0,162 dan 0,087. Sedangkan untuk hasil pretestposttest kelas kontrol bahwa sig 0,081 dan 0,081. Bila dirumuskan menggunakan hipotesis H0 adalah sampel yang berdistribusi normal

sedangkan untuk Ha adalah sampel yang tidak berasal dari populasi berdistribusi

(3)

dan kelas kontrol yaitu 0,162 dan 0,87 kemudian untuk nilai signifikansi posttest

kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu 0,81 dan 0,081. Maka H0 diterima, artinya bahwa persebaran data hasil pretest-posttest dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

4.1.2 Uji Homogenitas

Untuk mengetahui tingkat varian data homogen atau tidak homogen maka perlu di uji homogenitas. Uji homogenitas ini menggunakan SPSS Version 22 dengan metode One Way Anova. Setelahdidapatkannya data awal nilai kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum kedua kelas mendapatkan perlakuan barulah uji homogenitas dapat dilakukan. Analisis uji homogenitas pretest dan posttest kelas eksperimen dan kelas kontrol seperti tabel 4.9 berikut ini:

Tabel 4.2

Hasil Uji Homogenitas Skor Pretest-Posttest Kelas Ekperimen dan Kelas Kontrol

Test of Homogenity of Variances

Levene Statistic df1 df2 Sig.

Pretest 0.004 1 42 .951

Posttest 0.389 1 42 .536

Sumber: berdasarkan olahan data SPSS

Berdasarkan tabel 4.9 di atas diketahui bahwa hasil Test of Homogeneity of Variances signifikansi/probabilitas nilai pretest dan post-test menunjukkan angka 0,951 dan 0,536. Bila dirumuskan menjadi hipotesis Ho maka variansi data pada tiap kelompok eksperimen dan kontrol sama atau disebut homogen, sedangkan hipotesis Ha adalah variansi data pada tiap kelompok eksperimen maupun kontrol tidak sama atau disebut tidak homogen. Oleh karena nilai signifikansi/probabilitas data pretest

(4)

eksperimen dan kelompok kontrol memiliki varian data yang homogen atau dikatakan sama.

Berdasarkan hasil uji prasyarat yaitu uji normalitas yang sudah dilakukan menunjukkan data yang berdistribusi normal dan uji homogenitas yang menunjukkan varian data homogen. Maka uji prasyarat yang digunakan adalah uji Independent T-Test. Menurut Sulaiman (2011: 29) Uji Independet T-Test digunakan untuk menguji signifikansi hipotesis komparatif 2 sampel independent bila data berbentuk ordinal, dan untuk dua sampel yang berukuran tidak sama (data sampel harus mengikuti distribusi normal dan homogen). Berikut ini akan disajikan uji nonparametrik Uji t pada data yang sudah ada.

Tabel 4.3

Hasil Uji Independent T Test Kelompok Kontrol dan Kelompok Eksperimen

Levene’s Test for

Equality of Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T Df Sig. (2-tailed)

Pretest Equal variances assumed

.389 .536 .658 42 .514

Equal variances not

assumed .658 41.915 .514

Sumber: berdasarkan data olahan SPSS

Dari tabel 4.10 di atas tentang hasil Uji Independent T-Test diketahui nilai Sig. (2-tailed) sebesar 0,514 yaitu lebih dari 0,05 maka sesuai dengan dasar pengambilan keputusan pada uji Independent T-Test dapat disimpulkan bahwa H0 diterima dan Ha ditolak . Artinya tidak terdapat perbedaan hasil belajar yang signifikan pada siswa kelas 3 SDN Kauman Kidul dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan SDN 2 Ndelik dengan menggunakan model pembelajaran Inquri.

4.1.3 Hasil Uji Hipotesis

Hasil uji hipotesis berdasarkan pada hasil Uji Independent T-Test nilai

(5)

akan diuji padapenelitian ini adalah:

𝐻0: Tidak terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan model pembelajaran Problem Based Learning

(PBL)dan Inquri dari hasil belajar.

𝐻𝑎: Terdapat perbedaan prestasi belajar pada siswa yang mendapat pembelajaran menggunakan model Problem Based Learning (PBL) dan Inquri dari hasil belajar.

H1: Prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajara Problem Based

learning (PBL) lebih baik dibandingkan Prestasi belajar menggunakan model

Inquiri .

H2: Prestasi belajar dengan menggunakan model pembelajaran Problem Based

Learning (PBL) lebih baik dari dibandingkan Prestasi belajar menggunakan model pembelajaran Inquri

Berdasarkan dari hasil Uji Independent T-Test nilai pretest-posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol diperoleh hasil signifikansi/probabilitas sebesar 0,477 atau > 0,05 maka H0 diterima dan Ha ditolak. Artinya tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dan

Inquri dilihat dari hasil belajar pada siswa kelas 3 SDN Kauman Kidul dan SDN 02 Delik. Untuk H1dapat diterima karena hasil rata-rata post-test kelompok eksperimen

lebih tinggi daripada kelompok kontrol, dengan selisih rata-rata sebesar 0,46. Sehingga H1dapat diterima dan H2 ditolak.

4.2 Hasil Penelitian

(6)

Tabel 4.4

Data Subjek Penelitian SDN Mangunsari 01 dan 05 Kecamatan Sidomukti Tahun Pelajaran 2016/2017 masing-masing 1 kali pertemuan pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembelajaran berjalan selama 5x35 menit atau 5 jam pelajaran.

Tabel 4.5

Jadwal Kegiatan Penelitian di SDN Mangunsari 01 dan 05 Kecamatan Sidomukti Tahun Pelajaran 2016/2017

No Hari/Tanggal Uraian Kegiatan

1. Jumat, 12 Mei 2017 - Memberikan pretest

- Melaksanakan pembelajaran kelas eksperimen dalam tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.

- Memberikan posttest. 2. Sabtu, 13 Mei 2017 - Memberikan pretest

- Melaksanakan pembelajaran kelas kontrol tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.

- Memberikan posttest.

4.2.1 Hasil Implementasi Pembelajaran menggunakan Model Pembelajaran Problem Based learning (PBL) pada Kelas Eksperimen

(7)

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan model pembelajaran PBL pada kelas eksperimen ini terdiri dari 1 kali pembelajaran selama 175 menit (5x35 menit). Dilaksanakan pada hari jumat 4 Agustus 2017 diikuti oleh seluruh siswa kelas 3 yang berjumlah 22 siswa. Pemberian perlakuan dilakukan oleh peneliti sendiri dengan diamati oleh sebagai observer yaitu guru kelas 3.

4.2.1.1Hasil Observasi Proses Pembelajaran

Pada kelas eksperimen ini sebelum guru memulai proses belajar mengajar guru memberikan soal pretest. Selanjutnya guru melakukan persiapan peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, media, lembar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar mengajar. Dalam pembelajaran tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 menggunakan model Problem based Learning (PBL) siswa akan berkelompok untuk meneliti subtopik yang sebelumnya telah disediakan oleh guru yang nantinya siswa dalam kelompok akan menyusun rencana untuk dapat menyelesaikan permasalahan sesuai dengan subtopik yang didapatkan. Setelah ditemukan cara untuk menyelesaikan permasalahan, siswa dalam kelompok mempresentasikan dihadapan teman se kelas dan diikuti dengan kelompok yang tidak presentasi mencatat hasil presentasi kelompok yang sedang melaksanakan presentasi. Setelah seluruh kelompok selesai presentasi, guru selanjutnya memberi pemahaman kepada seluruh siswa mengenai seluruh topik yang telah dibahas oleh masing-masing kelompok.

(8)

Pada kegiatan proses belajar mengajar menggunakan model pembelajaran

Problem Based Learning (PBL) yang pertama yaitu tahap siswa menyadari masalah dalam hal ini guru sudah menyiapkan masalah yang akan ditemukan jawabannya oleh siswa dari tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5, merumuskan masalah siswa menentukan prioritas masalah yang ada dan mendikusikannya bersama anggota kelompok masing-masing, kemudian siswa merumuskan hipotesis menentukan sebab akibat dari suatu permasalahan yang harus dikaji dengan anggota kelompoknya, selanjutnya siswa mengumpulkan data yang relevan sesuai diskusi dengan kelompoknya yang nantinya akan digunakan sebagai pemecahan masalah yang ada, pada tahap menguji hipotesis siswa menelaah data dan membahas dengan anggota kelompok untuk menghubungkannya dengan masalah, pada tahap berikutnya menentukan pilihan penyelesaian siswa memilih jawaban penyelesaian masalah sesuai dengan kesepakatan dengan anggota kelompok. Selanjutnya setiap kelompok mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas secara bergantian. Setelah itu guru memberikan konfirmasi dari jawaban masing-masing kelompok yang telah dipresentasikan didepan kelas dan memberi penguatan tentang jawaban dari permasalahan yang ada. Kemudian setelah siswa mempresentasikan hasil diskusi dan guru memberi penguatan, siswa mengerjakan soal evaluasi dengan waktu yang sudah ditentukan sebelumnya yaitu 30 menit. Setelah siswa selesai mengerjakan soal evaluasi, siswa bersama guru melakukan refleksi pada kegiatan pembelajaran yang telah berlangsung dan dilanjutkan untuk menyimpulkan kegiatan pembelajaran tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.

(9)

lembar observasi yang terdapat pada lampiran dan observasi yang dilakukan oleh observer pada saat subjek siswa Kelas 4 SDN 3 sindurejo diberikan perlakuan.

4.2.1.2Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas 3 SD pada Kelompok Eksperimen

Pada Subbab ini akan dijelaskan Tingkat hasil belajar siswa kelas 3 SD pada kelompok eksperimen yang akan dipaparkan melalui statistik deskriptif dari hasil

pretest dan posttest kelompok eksperimen yang terdiri dari rata-rata skor atau mean,

skor tertinggi atau max, skor terendah atau min, standar deviasi, kemudian distribusi frekuensi dan penyajiannya dalam bentuk grafik.

Statistik deskriptif skor hasil belajar pretest dan posttest kelompok eksperimen disajikan dalam tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.6

Statistik Deskriptif Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

N MIN MAX MEAN

Pretest 22 40 70 60.90

Posttest 22 60 95 77.27

Valid N (listwise) 22 Sumber: berdasarkan data olahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang mengikuti pretest dan posttest sebanyak 22 siswa. Skor rata-rata atau mean kelas eksperimen sebelum diberi perlakuan model pembelajaran Problem Based Learning

(10)

Agar lebih mudah dipahami dan lebih efisien dalam penyajiannya maka data akan disajikan melalui tabel distribusi frekuensi. Untuk menentukan kelas dan interval kelompok maka digunakan rumus Sturges, Sugiyono (2014:35) yaitu K=

posttest kelompok eksperimen dapat dilihat pada tabel 4.3. Tabel 4.7

Distribusi nilai Prettest dan Posttest Kelompok Eksperimen

Interval

(11)

siswa mendapat skor antara 67-75 dengan presentase 36%, 6 siswa mendapat skor antara 76-84 dengan presentase 27%, 4 siswa mendapatkan skor antara 85-93 dengan presentase 18%, 1 siswa mendapatkan skor antara 84-100 dengan presentase 4%,. Untuk memperjelas distribusi frekuensi skor pretest dan posttest yang sudah disajikan pada tabel di atas, maka dapat disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut.

Gambar 3

Grafik Distribusi Frekuensi Skor Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen

4.2.2 Hasil Implementasi Model Pembelajaran Inquri pada Kelas Kontrol.

Pada subbab ini, akan dijelaskan tentang hasil implementasi pembelajaran dan tingkat ketercapaian dari hasil belajar tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5 dengan menggunakan model pembelajaran Inquri terhadap siswa kelas 3 SDN 2 Delik (kelompok imbas). Pembelajaran yang diteliti adalah tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.

Pelaksanaan kegiatan pembelajaran pada kelas kontrol dilaksanakan pada hari Sabtu 5 Agustus 2017 diikuti oleh 22 siswa atau seluruh siswa hadir dalam kegiatan pembelajaran. Penelitian dilakukan 1 kali pembelajaran selama 175 menit (5x35 menit) atau 5 jam pelajaran. Pemberian perlakuan dilakukan oleh

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10111213141516171819202122

Datenreihen1

(12)

4.2.2.1 Hasil Observasi Proses Pembelajaran

Pada kelas kontrol ini sebelum memulai proses belajar mengajar guru menyiapkan peralatan yang akan digunakan dalam pembelajaran, seperti Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, alat peraga, media, lembar kerja siswa, dan ruangan untuk proses belajar mengajar. Tema pada pembelajaran kelas eksperimen ini adalah tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5. Dengan menggunakan model pembelajaran Inkuiri yaitu orientasi siswa pada masalah guru merangsang siswa untuk berpikir memecahkan masalah, siswa meremuskan masalah yang ada, merumuskan hipotesis siswa merumuskan jawaban sementara dari masalah yang sedang dikaji, kemudian mengumpulkan data siswa menjaring informasi untuk digunakan sebagai penguji hipotesis yang telah dibuat, menguji hipotesis siswa menentukan jawaban yang dianggap sesuai dengan masalah berdasarkan diskusi kelompok, merumuskan kesimpulan siswa menganalisis dan mengevaluasi pilihan penyelesaian proses pemecahan masalah.

Sebelum memulai kegiatan awal guru memberikan soal pretest kepada siswa, selanjutnya guru melakukan persiapan seperti menyiapkan media dan alat peraga, sesudah melakukan persiapan guru mengkondisikan peserta didik dengan berdo’a dan melakukan absensi, siswa berada dalam posisi siap untuk menerima pelajaran, guru melakukan apersepsi, guru bertanya tentang pelajaran sebelumnya dan mengaitkan dengan pelajaran yang akan dilakukan, selanjutnya guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai, sebelum proses belajar mengajar dimulai guru memberikan motivasi kepada semua siswa agar saat proses belajar mengajar siswa menjadi lebih semangat dan memperhatikan pembelajaran, selanjutnya proses belajar mengajar dilaksanakan.

(13)

memahami permasalahan yang harus mereka jawab, merumuskan hipotesis siswa merumuskan jawaban sementara dari masalah yang sedang dikaji bersama dengan kelompok yang sudah dibagi, kemudian mengumpulkan data siswa menjaring informasi untuk digunakan sebagai penguji hipotesis yang telah dibuat berdasarkan diskusi yang terjadi pada kelompok, menguji hipotesis siswa menentukan jawaban yang dianggap sesuai dengan masalah berdasarkan diskusi kelompok, merumuskan kesimpulan siswa menganalisis dan mengevaluasi pilihan penyelesaian proses pemecahan masalah. Selanjutnya masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas secara bergantian sesuai dengan urutan yang ditunjuk oleh guru. Kemudian guru memberikan konfirmasi dan penguatan dari jawaban setiap kelompok yang telah dipresentasikan. Selanjutnya siswa mengerjakan soal evaluasi dengan waktu 30 menit seperti yang telah ditentukan. Pada kegiatan akhir siswa dengan bimbingan guru melakukan refleksi dan dilanjutkan untuk menyimpulkan kegiatan tema 3 Perubahan di alam, subtema 2 perubahan cuaca dan iklim pembelajaran 5.

Berdasarkan hasil observasi yang dilakukan observer yaitu guru kelas 3 terhadap implementasi pada kelompok kontrol guru sangat menguasai kelas, semua sintaks telah dilaksanakan dengan baik sesuai dengan RPP dari awal pembelajaran sampai kegiatan penutup. Sehingga selama proses pembelajaran berjalan dengan lancar dan baik sesuai dengan yang ada di RPP. Penilaian ini terdapat dalam lembar observasi (terlampir) dan observasi dilakukan pada saat subjek diberikan perlakuan.

4.2.2.2 Tingkat Hasil Belajar Siswa Kelas 4 SD pada Kelompok Kontrol

Pada Subbab ini akan dijelaskan Tingkat hasil belajar siswa kelas 3 SD pada kelompok kontrol yang akan dipaparkan melalui statistik deskriptif dari hasil pretest

dan posttest kelompok kontrol yang terdiri dari rata-rata skor atau mean, skor tertinggi atau max, skor terendah atau min, standar deviasi, kemudian distribusi frekuensi dan penyajiannya dalam bentuk grafik. Statistik deskriptif skor hasil belajar

(14)

Tabel 4.8

Statistik Deskriptif Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol

N MIN MAX MEAN

Pretest 22 40 70 60

Posttest 22 60 90 75.45

Valid N (listwise) 22 Sumber: berdasarkan data olahan SPSS

Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dilihat jumlah siswa yang mengikuti

pretest dan posttest sebanyak 22 siswa. skor rata-rata kelas kontrol sebelumdiberikan perlakuan model pembelajaran Inquri sebesar 60. setelah dilakukan proses pembelajaran dengan menggunakan perlakuan model pembelajaran Inquri, skor rata-rata kelas kontrol meningkat menjadi 75.45. Skor tertinggi siswa sebelum diberikan perlakuan adalah 70 dan skor terendah adalah 40. Skor tertinggi yang dicapai siswa setelah diberikan perlakuan adalah 90 dan nilai terendah adalah 60.

Agar lebih mudah dipahami dan lebih efisien dalam penyajiannya maka data akan disajikan melalui tabel distribusi frekuensi. Untuk menentukan kelas dan interval kelompok maka digunakan rumus Sturges, Sugiyono (2014:35) yaitu K= 1+3,3 log n, K adalah jumlah kelas sedangkan n adalah banyaknya data/siswa. Melalui rumus Sturges ini dapat diperoleh K= 1+3,3 log 25= 1+3,3 . 1,34 = 5,67 dibulatkan menjadi 6. Interval kelas didapat dari rumus (skor maximum –skor

minimum) dibagi jumlah kelas pada kelompok kontrol ini skor maximum nya 90 dan

(15)

Tabel 4.9

Distribusi nilai Prettest dan Posttest Kelompok Kontrol

Interval Nilai Pretest Nilai Posttest

Frekuensi Presentase Frekuensi Presentase

40-47 2 9% 0 0

48-55 6 27% 0 0

56-63 4 18% 2 9%

64-71 10 45% 8 36%

72-79 0 0 3 14%

80-87 0 0 6 27%

88-94 0 0 3 14%

Jumlah 22 100% 22 100%

Sumber: berdasarkan data olahan

Berdasarkan data pada tabel di atas dapat diketahui bahwa distribusi skor

(16)

Sumber: Berdasarkan data olahan Microsoft Office Excel

Gambar 4

Grafik Distribusi Frekuensi Skor Pretest dan Posttest Kelompok Kontrol

4.2.3 Deskripsi Komparasi hasil Pengukuran

Perbandingan atau komparasi hasil pengukuran kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdasarkan nilai pretest dan posttest yang sudah didapatkan akan dipaparkan pada deskripsi komparasi ini. Deskripsi tersebut disajikan dalam bentuk tabel 4.6 dan grafik sebagai berikut.

Tabel 4.10

Tabel Komparasi Hasil Pengukuran Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol

Tahap Pengukuran Rerata Skor (Mean) Keterangan Selisih Eksperimen Kontrol

Pretest 60.90 60 0,90

Posttest 77.27 75,45 2,82

Sumber: Berdasarkan data olahan Microsoft Office Excel

Berdasarkan tabel 4.6 di atas, dapat diketahui adanya perbedaan skor rata-rata tahap pengukuran pretest dan posttest kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Perbedaan skor rata-rata tersebut ditunjukkan oleh adanya selisih skor rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pada tahap pengukuran preetest

terdapat perbedaan selisih sebesar 0,90. Pada tahap pengukuran posttest terdapat

(17)

selisih sebesar 2,82, skor rata-rata kelompok eksperimen lebih unggul dibandingkan skor rata-rata kelompok kontrol. Untuk mempermudah maka data pada tabel 4.6 dapat disajikan dalam bentuk grafik seperti pada gambar berikut.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Hasil penelitian ini menunjukkan nilai dan ha-sil analisis data posttest, siswa yang mendapatkan pembelajaran berbasis masalah menunjukkan peningkatan hasil yang sebelumnya rata-rata nilai sebesar 60,90 menjadi 77,27. sedangkan untuk kelas kontrol sebelum menggunakan pembelajaran inquri rata-rata kelas sebesar 60 setalah menggunakan pembelajaran Inquri meningkan menjadi 75,45. Secara sekilas dapat terlihat bahwa pembelajaran berbasis masalah memberikan pengaruh yang lebih baik bila dibandingkan dengan pembelajaran inquri terhadap hasil belajar siswa. Untuk mem-buktikan lebih jauh secara statistik maka dilakukan uji hipotesis menggunakan teknik MANOVA. Dari hasil perhitungan menggunakan MANOVA diperoleh nilai signifikansi 0,514, angka ini diatas nilai alpha yang ditetapkan yaitu 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada pengaruh yang signifikan pembelajaran berbasis masalah terhadap hasil belajar siswa kelas III.

(18)

Pada kelas eksperimen terjadi peningkatan hasil belajar, hal ini disebabkan karena dalam pembelajaran menggunakan model problem based learning siswa dituntut untuk dapat mengembangkan kemampuan berfikir siswa berdasarkan permasalahan yang ada. Saat proses pembelajaran terlihat siswa aktif sehingga tidak terjadi pemebalajaran satu arah. Peneliti menggunakan materi yang cocok dengan model Problem Based learning. Karena materi yang digunakan oleh peneliti merupakan materi yang sering siswa temui pada kehidupannya sehari-hari.

Kajian penelitian yang relevan penelitian yang dilakukan oleh Reta (2012), Hasil penelitian ini juga mendukung penelitian yang telah dilakukan oleh Ilham Handika (2013) dengan penelitian yang berjudul “Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Penguasaan Konsep Dan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas V”. selain itu juga mendukung penelitian yang dilakukan oleh Darmana (2013) serta apa yang dilakukan oleh peneliti sebelumya Cristiana (2014). Dengan demikian hasil penelitian ini mendukung hipotesis yang dirancang yaitu hasil belajar pada tema Bumi dan Alam Semesta dapat ditingkatkan dengan menerapkan metode Problem Based Learning pada siswa kelas III SD Negeri 01 Kauman Kidul Semester 1 Tahun Pelajaran 2017/2018 serta apa yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya.

Adapun yang mebedakan penelitian ini dengan penelitian yang terdahulu yaitu jika dalam penelitian yang terdahulu peningkatan yang signifikan hanya salah satu model pembelajaran. Sedangkan dalam penelitian ini 2 model pembelajaran sama-sam dapat meningkatan hasil belajar siswa. Dengan demikian kedua model pembelajaran ini dapatk digunakan dalam proses pembelajaran. Guru dapat memilih salah satu model pembelajaran yang cocok untuk digunakan karena kedua model pembelajaran ini dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

4.4 Keterbatasan Penelitian

(19)

Gambar

tabel 4.8 berikut ini:
Tabel 4.5 Jadwal Kegiatan Penelitian di SDN Mangunsari 01 dan 05 Kecamatan Sidomukti Tahun
Distribusi nilai Tabel 4.7 Prettest dan Posttest Kelompok Eksperimen
Grafik Distribusi Frekuensi Skor Gambar 3 Pretest dan Posttest Kelompok Eksperimen
+3

Referensi

Dokumen terkait

Dengan menggunakan kaedah sendi, tentukan magnitud dan jenis daya dalam anggota untuk kekuda seperti dalam Rajah 2.7a di bawah. Menentukan daya dalam

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKADEMIK PADA SD NEGERI 060851 MEDAN DENGAN MENGGUNAKAN PHP..

memang harus ada di dalam jual beli lada agar harga yang akan diberikan. waktu transaksi tidak berbeda mungkin yang tidak boleh itu kalau

2015.. PENGARUH ELECTRONIC WORD OF MOUTH TERHADAP NIAT PEMBELIAN YANG DI MEDIASI OLEH CITRA MEREK PADA.. PRODUK LAPTOP

[r]

Romawi dan Yunani, tabib-tabib di Romawi dan Yunani merangkap menjadi seorang kahin (dukun) atau sebaliknya. Sampai saat ini umat islam masih menggunakan nama-nama

Tantangan yang dihadapi umat Islam yang hidup di Eropa pada umumnya.. sama dengan mereka yang hidup sebagai kelompok minoritas

Untuk soal nomor 56 sampai dengan nomor 60 pilihlah satu di antara lima kemungkinan jawaban yang mempunyai hubungan yang sama atau serupa dengan pasangan kata yang terdapat di