• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEDOKTERAN ISLAM SEJARAH and PERKEMBANGA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEDOKTERAN ISLAM SEJARAH and PERKEMBANGA"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KEDOKTERAN ISLAM

SEJARAH & PERKEMBANGANNYA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mandiri

Dosen Pengampu : Edy Chandra, M.A

Di susun oleh:

ANISAH (1413163052)

Biologi B/VII

KEMENTERIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)SYEKH NURJATI CIREBON

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

(2)

A. IDENTITAS

Judul : Kedokteran Islam

Sejarah & Perkembangannya

Buku : Kedokteran

Penulis :DR. Jafar Khadem Yamani Penerbit : Dzikra

Cetakan : edisi Revisi 2005 Jumlah : xii, 140

Halaman

B. PENDAHULUAN

Buku yang ditulis oleh DR. Jafar Khadem Yamani adalah buku yang diterbitkan pada tahun 2006 yang diterjemahkan oleh Mukhtashar Tarikat Ath-Thibb mengenai bidang kedokteran.

Buku ini menjelaskan Perkembangan Kedokteran Dari Masa Purba Disertai Dengan Penjelasan Alat-Alat Yang Digunakan Pada Zaman Itu, Perkembangan Kedokteran Pada Masa Sebelum Nabi, Perkembangan Kedokteran Pada Masa Islam, Perkembangan Cabang Ilmu Kedokteran, Perkembangan Kedokteran Di Asia Tenggara Dan Pengembangan Awasin Al Kayy (Terapi Avasin), disertai dengan tokoh-tokoh yang ikut berpartisipasi dalam dunia kedokterannya, ramuan-ramuan, teknik-teknik akupuntur, temuan-temuan, pendirian rumah sakit dibeberapa kota, alat-alat praktek kedokteran pada masa itu, disertai gambar berupa symbol-simbol dalam kedokteran yang memiliki ciri khusus serta foto-foto yang dilakukan oleh tokoh-tokoh kedokteran pada saat memeriksa pasiennya dan lain-lain. Hingga saat ini, informasi yang terdapat dibuku ini dijadikan dasar untuk ilmu kedokteran dan berpengaruh terhadap perkembangan ilmu kedokteran pada zaman sekarang.

C. RINGKASAN BAB

(3)

mengenakan bagian tubuh, apabila tubuhnya terasa sangat sakit maka pijatnnya diperkeras. Ramuan obat apabila ada seseorang yang sakit perut maka, menggunakan obat dedaunan untuk menghilangkan rasa sakitnya, apabila cocok maka rasa sakit akan hilang bagitu sebaliknya. Digunakan pula mereka yang menemukan obat penawar gigitan ular, luka panah, sakit kepala, dan lain-lain. Alat-alat pendukunan berupa azimat terdiri atas batu warna, tengkorak, rambut, geraham, ujung tombak, rumput-rumputan, kayu apit, dan lain-lain. Adapun cara untuk praktik perdukunan primitive antara lain: 1) sihir, 2) memanggil roh nenek moyang, 3) mengobati batu hitam,4) menyapu muka si sakit dengan rumput yang berjampi, 5) membuat ramuan dari kunyahan, dan lain-lain.

Bab II Perkembangan Kedokteran Pada Masa Sebelum Nabi SAW, Negeri Sumeria termasuk wilayah tanah Irak, yaitu negeri yang diairi sungai Furat (Eufrat) dan sungai Dajlah (Tigris), sekitar 4000 tahun sebelum masehi, tabib-tabib bangsa Sumeria telah mengenal cara mengobati patah tulang dengan cara lasah yang diberi balutan berbidai, serta mengobati gigitan serigala gila dengan

di-kayy bakar searah dengan gigitannya, lalu si penderita diberi minum ramuan sambil dikubur sampai pinggang dalam lubang berlumpur selama sehari semalam. Di negeri Sumeria terdapat dua cara pengobatan: pertama, pengobatan alami menurut cara pengobatan dukun. Seperti diberi jampi, pijat, dan lain-lain. Kedua, pengobatan yang ilmiah dengan menggunakan ramuan-ramuan herba, madu, lasahan, dan lain-lain. Pada masa Sargon terjadi kebangkitan ilmu kedokteran Samiah. Di kota Aqad berdiri berbagai semacam lembaga pengkajian kedokteran yang berkembang sampai awal pemerintahan Raja Namruz dari Babilonia. Didalam cerita rakyat Akadia bahwa Anhiduana, putri Raja Sargon, selain menjadi pendeta juga merangkap sebagai pengkaji berbagai jenis pengobatan. Ilmu kedokteran berkembang pesat pada zaman pemerintahan Raja Naramsin dan Syar Kasyar.

(4)

antara lain ilmu lasah (fisioterapi), ilmu bedah dan beberapa cabangnya, ilmu terapi air (hidroterapi), ilmu ashaz, dan lain-lain. Orang Babilonia mengenal perbedaan antara tabib dengan kahin. Pertama, tabib adalah seorang ahli pengobatan yang jauh dari ketakhyulan. Artinya penyakit yang diakibatkan oleh cuaca buruk, angin samun, kuman penyakit, dan lain-lain. Kedua tabib menggunakan alat-alat kedokteran seperti pisau bedah, alat pencucuk, alat-alat pelasah, dan lain-lain. Segala penyakit dihubungkan dengan hari sial, roh-roh hantu, dan lain-lain.

(5)

Mahasiswa fakultas kedokteran menggunakan bahan peraga dalam praktek percobaan antara lain : lembu, mayat dan budak. Pengobatan dengan al-kayy atau bakar dengan besi, dibakar lalu ditamcapkan pada bagian titik-titik pasien.

(6)

penerapannya, ilmu penyakit rasahan, dan lain-lain. Tingkat keempat mahasiswa sudah melakukan praktik rasahan, menerapkannya dengan satir pada budak, tawanan, dan lain-lain. Tingkat kelima-keenam mahasiswa mulai dengan praktik mengobati. tingkat ketujuh-kedelapan mahasiswa lebih diarahkan untuk memperdalam ilmu kedokteran, kemahiran dan lain-lain.

Hindustan, ilmu kedokteran ini dimonopoli oleh kaum brahmana atau beberapa kesatria, pengkajian terdapat di kota Mahutra, Pataliputra dan Indraprahasta. Seorang tabib tua yang tetap tinggal di Pataliputra yang menyebarkan ilmu kedokteran dan kelak memunculkan ilmu thibb Hilaniyyah di Hindustan. Metode-metode kedokterannya antara lain : pertama metode berasaskan agama berpangkal pada Atharwaweda atau Ayurweda. Kedua berasaskan ilmu kedokteran murni, dan ketiga metode campuran metode yang dicampurkan dengan sihir. Pengobatan berdasarkan kebiasaan turun-temurun dan berdasarkan ilmu pengetahuan. Pengobatan berdasarkan kitab Weda dan kitab Upanisad dan Ramapitra antara lain: penyembuhan melalui terapi pernafasan disebut Yoga, penyembuhan melalui terapi Upawasa dan tapa. Pengobatan yang umum yaitu pijatan seluruh tubuh dan pijatan khas kaki. Pengobatan terapi air, senam, lasah, dan lain-lain. Dalam peramuan obat menggunakan peramuan yang sama dengan Persia. Kemajuan yang telah dicapai kedokteran ini, tabib-tabib disana menggunakan peramuan kimia.

Suriah dan Iskandariah, banyak kitab kedokteran yang berbahasa Suryani yaitu bahasa Arab, cabang ilmu kedokteran antara lain: 1) pengobatan al-kayy

yang terkenal Syam 2) pembedahan besar dan kecil 3) pengobatan lasah otot, syaraf dan tulang 4) pengobatan bekam dan fashid, 5) pengobatan ramuan herba. Pada masa kemujudan Nasrani, ilmu kedokteran Suriah menjadi mundur, karena rahib-rahib turun mengobati dan menggantikan tabib-tabib.

(7)

Lambang-lambangnya antara lain: 1) piala dan ular, lambang Aesculapus 2) tongkat dan ular, lambang Aesculapus 3) tanda R, recipe berarti diberikan. Tabib-tabibnya antara lain: a) hipokratus yaitu peramu berbagai arakan peramuan herba dan mineral, b) galena tau jalun kitabnya berbicara mengenai obat-obatan, filsafat kedokteran, c) dioskurides, ahli obat-obatan, dan lain-lain. Cabang ilmu kedokterannya antara lain: a) pengobatan herba, b) pengobatan Xaphon, peramuan serbuk c) pengobatan fisioterapi, ilmu tulang dan lasah, d) pengobatan umum e) pengobatan bedah dengan dengan asap daun candu yang kering dibakar. Kemundurannya disebabkan karena yang berkuasa kaum nasrani.

Saba, ilmu kedokteran ini berpusat di kota Ma’arib terdapat dua aliran kedokteran yaitu pusaka tetap dan tanpa perubahan dan kedua aliran yang termasuk ilmiah. Cabang ilmu kedokterannya antara lain: lasah, bedah, fashid, peramuan akar-akaran, madu dan lain-lain. Metode al-kayy terbagi menjadi dua yaitu adat dan modern. Al-kayy adat pengobatannya tidak berubah dan modern dibawa oleh tabib-tabib negeri asing seperti Syahran, Mesir, dan lain-lain.

Palestina, ilmu kedokteran Bani Israil maju karena mencontoh kedokteran Mesir. Ilmu kedokteran mengalami kemunduran ketika dijajah oleh bangsa lain. Bangsa Yahudi terkenal dengan kecerdasannya dan melebihi kecerdasan bangsa-bangsa lain. Mereka memegang dan menguasai ilmu kedokteran Bani Israil sebelum 70 tahun masehi, dan terkenal dengan tabib-tabib bangsa Yahudi yang sngat terkenal di Roma.

(8)

obat-obatan memuat 20.000 tanaman obat, 1.000 serangga, dan 2.000 jenis batu-batuan tanduk, tulang belulang, dan tanah yang mengandung obat.

Bab III Perkembangan Kedokteran Pada Masa Islam, beberapa ajaran dan tuntutan Rasulullah SAW yang mengandung kajian dan nilai-nilai kedokteran, antara lain: 1) bersuci 2) cara berwudlu, 3) kewajiban cebok, 4) larangan kencing dikolam air yang tergenang 5) sunah untuk berkhitan, 6) perintah memotong kuku, membersihkan bulu kemaluan, dan lain-lain. Asas kedokteran Islam, memiliki prinsip-prinsip antara lain : pertama mengobati pasien dengan ikhsan, tidak melakukan hal-hal yang bertentangan dengan alquran dan sunah nabi, kedua tidak sekali-kali mengginakan obat-obatan yang haram, ketiga pengobatan tidak mencacatkan tubuh, keempat pengobatan tidak berbau tahayul, dan lain-lain.

(9)

ibnu Ishaq al-Ubbaid, seorang apoteker seorang penganut Nasrani, seorang penerjemah kitab kedokteran Yunani kedalam bahasa Arab. Kitab-kitab tersebut antara lain, mengenai mata, susu, kedokteran umum, dan lain-lain. 3) Tsabit ibnu Qurrah 221-288 H, berkebangsaan Arab dari Hutan Irak, penganutSha’biyyah mengaktifkan diri mengkaji ilmu-ilmu Islam, meliputi berbagai jenis penyakit, cara menganganinya, cara pemeriksaannya, dan lain-lain. 4) Ali ibnu Suhal penganut nasrani pada tahun 288 H, kemudian masuk Islam tahun 253 H, menyusun tulisan mengenai kritikan terhadap Nasrani, manfaat buah, dan lain-lain. 5) Yuhana ibnu Masawaih seorang tabib ketua jurusan mata dan kandungan. Menulis kitab mengenai penyakit menular, kelumpuhan, dan lain-lain. 6) Jabir ibnu Hayan dilahirkan dari keluarga Barmaki orang terpenting pada khalifah Harun ar-Rasyid, seorang tabib ahli obat, filsafat, dan ahli kimia, serta tokoh-tokoh yang lainnya. Pengembangan kedoketran Persia pada masa khalifah Islam, terkenal yang paling mashyur yaitu tabib Ali Ismail ahli dalam bedah, obat-obatan, dan lain-lain. Kedokteran Zaman Bani Saldsyuk, tabib-tabibnya antara lain: Abu Hamid mengenai kitab kejiwaan, Ahmad Syarif Shabran, ahli bedah kedokteran dan peracikan obat. Salim Saif ud-din seorang ahli lasah, penyakit dalam, bedah, bekam, dan ahli tanaman obat, serta tabib-tabib lainnya. Perkembangan ilmu Kedokteran Persia, Afghanistan, India, Turki.

(10)

sunnahnya antara lain: Abdurrahman bin Muhammmad seorang ahli hadis, fuqqah, Ibnu Syamsuddin, seorang Apoteker, dan lain-lain.

Bab V Perkembangan Kedokteran Di Asia Tenggara, pada masa Pra Hindu-Budha mengenai pijat memijat, jamu, pengobatan alami yang berdasarkan pada kitab Ayurweda. Pengembangan lembaga bulan Sabit Merah sebagai lambang kemanusiaan, di berbagai Negara antara lain: Afghanistan, Algeria, Kuwait, Libanon, Irak, Iran, Jordan, Bangladesh, Malaysia, Yaman, dan lain-lain. Bab VI Pengembangan Awasin Al-Kayy (Terapi Avasin) buku induk yang ditulis oleh Ahmad Ibnu Rumman kurang lebih 1200 hal yang berkaitan dengan awasin al-kayy terus berkembang hingga abad modern, pengembangannya lebih lanjut mengenai embriologi yaitu tergabungnya dua sel antara sel sperma dan sel telur yang terjadi pada saat proses pembuahan dan terus berkembang menjadi organ-organ tubuh. Metode terapi avasin, harus menguasai avasinologi mencakup ilmu-ilmu dasar praklinik kedokteran, anatomi manusia, fisiologi, dan lain-lain. D. Kelebihan dan Kekurangan Buku

1. Kelebihan Buku

Buku ini menjelaskan secara rinci mengenai ilmu kedokteran, cabang-cabangnya serta perkembangannya dari berbagai bangsa yang memiliki pengaruh penting terhadap kedokteran, disertai dengan gambar serta metode-metode yang terus berkembang sehingga pembaca dapat memahami secara rinci mengenai isi buku tersebut.

2. Kekurangan Buku

Buku ini memiliki banyak istilah asing yang kurang difahami, dan membutuhkan pemahaman secara teliti bagi pembaca

3. Komentar

(11)

Referensi

Dokumen terkait

Akan tetapi, untuk pembuktian secara umum ketunggalan medan pembelah dari suatu polinomial, dalam tulisan ini tidak diberikan karena pembuktiannya menggunakan Teorema

Masalah yang hendak dipecahkan dalam penelitian ini adalah sejauhmanakan kesesuaian pengelolaan keuangan daerah dengan standar akuntansi pemerintahan, sejauhamanakah

Hal penting dari pemraktik medis modern dan medis tradisional, yang jadi hambatan adalah: (1) Perbedaan dalam proses sosialisasi dan profesionalisasi, sehingga persepsi

Dalam melakukan penelitian kualitatif, peneliti dengan bantuan orang lain.. adalah pengumpul data yang

Dengan ini disampaikan bahwa dalam rangka meningkatkan kualitas dan kompetensi sumber daya manusia terutama dalam mendukung studi lanjut, kolaborasi penelitian dan

PPL mempunyai sasaran agar mahasiswa praktikan memiliki seperangkat pengetahuan, sikap dan keterampilan yang dapat menunjang tercapainya penguasaan kompetensi pedagogik,

Ketika suatu negara mengakui masyarakat hukum adat sebagai suatu entitas maka tidak cukup hanya dengan bilang mengakui saja, akan tetapi harus disertai dengan tindakan-tindakan

We measured changes in the probability of using the paretic limb to execute a reaching movement and assessed changes in motor performance in a real world pointing task.. Results