• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberdayaan Wakaf Terhadap Pen

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pengaruh Pemberdayaan Wakaf Terhadap Pen"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PEMBERDAYAAN WAKAF PRODUKTIF TERHADAP PENINGKATAN TARAF HIDUP MASYARAKAT INDONESIA

Dosen pengampu Zein Muttaqien

Iqbal Fathan Ainurrizqi 14423216

M Akmal Fahmi 14423234

Program Studi Ekonomi Islam Fakultas Ilmu Agama Islam Universitas Islam Indonesia

(2)

Pendahuluan A. Latar belakang

Berangkat dari dari fakta di lapangan, bahwasanya masalah-masalah tentang perkembangan wakaf di Indonesia masih terbilang sedikit diperbincangkan, sehingga pola pikir di masyarakat bahwasanya wakaf adalah suatu aset harta yang disedekahkan untuk kepentingan umum dan tidak boleh diberdayakan ataupun dimanfaatkan. Pengertian wakaf tunai, dikalangan masyarakat luas dibayangkan berbentuk uang seperti infaq atau sodaqoh. Salah satu lembaga ekonomi islam yang sangat berperan dalam pemberdayaan ekonomi umat adalah wakaf. Dalam sejarah, wakaf telah berperan dalam pengembangan sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat. Hal-hal yang menonjol dari lembaga wakaf adalah peranannya dalam membiayai berbagai kegiatan agama (Islam). Wakaf produktif pada umumnya cukup asing diterapkan di masyarakat Indonesia, mungkin karena ada suatu budaya yang mengikat bahwasanya wakaf tidak boleh dicampurtangani selain untuk umum, adapun pengelolaan wakaf di Negara lain yang diselewengkan pengelolaannya dan berdampak negative ke pikiran masyarakat Indonesia. Wakaf produktif pada umumnya berupa tanah pertanian atau perkebunan, gedung-gedung komersial yang dikelola sedemikian rupa, sehingga mendatangkan keuntungan yang sebagian hasilnya dipergunakan untuk membiayai berbagai kegiatan tersebut.

(3)

Berkenaan tentang pengertian-pengertian menurut mazhab-mazhab di atas, kita bisa petik bahwa hikmah sesungguhnya dari wakaf adalah bermanfaat untuk orang lain. Sesungguhnya yang dipermasalahkan oleh kebanyakan orang Indonesia mengenai pemberdayaan wakaf tentang mengenai manajemennya, karena di lapangannya banyak orang yang salah mengartikan bahwasanya tujuan wakaf tersebut untuk bisnis semata, dari sinilah muncul konflik-konflik bahwasanya wakaf tidak boleh diberdayakan luas dan juga tidak boleh dikelola. Jika kita pikirkan dan mencontoh Negara tetangga, bahwa pendapatan wakaflah jika dikelola sangat berpengaruh manfaatnya untuk masyarakat sendiri. Paling disayangkan lagi jika wakaf produktif ini tidak dijalankan untuk kemaslahatan umat, tentang masalah-masalah diatas, kita sebagai masyarakat muslim tidak tinggal diam terhadap masalah tersebut, bagaimana pemberdayaan wakaf ini bisa bermanfaat untuk orang lain dan sekitarnya, dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Memang tidaklah mudah seperti membalik telapak tangan, tetapi inilah tantangan sebenarnya tentang bagaimana caranya kita bisa menemukan solusi tersebut, maka dari itu penulis berfikir “sistem pengelolaan wakaf berpengaruh terhadap taraf hidup masyarakat” agar terjadinya maslahat untuk kita bersama.

B. Tujuan Penelitian

- Agar masyarkat lebih memahami pengertian wakaf dan juga menyadari manfaat wakaf itu sendiri

- Para akademisi syariah lebih memperhatikan lagi dan mengkaji lebih dalam lagi pelaksanaan manajemen wakaf terhadap kemaslahatan umat

(4)

1. Konsep badan wakaf dalam mengelola wakaf di indonesia.

Kegiatan wakaf di Indonesia, dikenal sebagai bentuk peduli sesama makhluk hidup, selain untuk peduli sesama umat, wakaf mempunyai peran penting dalam menangani segala aspek perekonomian di Indonesia. Seiring dengan perkembangan dakwah Islam di Indonesia, para ulama juga sekaligus memperkenalkan ajaran wakaf. Hal ini terbukti dari banyaknya masjid-masjid yang bersejarah yang dibangun di atas tanah wakaf. Ajaran wakaf ini terus berkembang di bumi Nusantara, baik pada masa dakwah pra kolonial, masa kolonial maupun pasca-kolonial (Indonesia merdeka).

Wakaf adalah sebuah transportasi atau sebagai jembatan untuk memobilisasi ekonomi di Indonesia. Karena wakaf merupakan pembudidayaan hasil dari penggalangan dana harta yang dikelola oleh nadzir lalu dana harta akan dihimpun oleh badan wakaf Indonesia. Dari penghimpunan dana tersebut manajemen wakaf mulai diterapakan, agar harta benda wakaf dapat produktifitas ataupun berguna dalam pemberdayaan serta mencapai tingkat manfaat. Lembaga wakaf di Indonesia mengelola harta benda wakaf dan beroperasi secara nasional, tugas lembaga ini bersifat mendata seluruh nadzir-nadzir yang sudah ada ataupun mengelola secara mandiri terhadap harta benda wakaf yang dipercayakan, khususnya pada wakaf tunai.

Sedangkan, wakaf yang sudah ada dan sudah berjalan di tengah-tengah masyarakat dalam bentuk wakaf benda tidak bergerak, maka dalam bentuk wakaf tersebut perlu ditangani dan pegamanan seperti halnya memberikan sertifikat tanah wakaf, supaya wakaf tanah tidak diperlakukan dengan semena-mena. Hasil dari pengembangan wakaf yang dikelola secara profesional dan amanah oleh lembaga-lembaga wakaf agar diproduktifitaskan secara optimal untuk keperluan sosial, seperti halnya pembangunan rumah pendidikan, rumah kesehatan, pembuatan UMKM, serta pemberdayaan bantuan pengembangan sarana prasarana tempat ibadah.

(5)

produktif yang didirikan untuk menopang berbagai kegiatan sosial dan keagamaan. Wakaf Produktif pada umumnya berupa tanah pertanian pertanian atau perkebunan, gedung-gedung komersial, dikelola sedemikian rupa sehingga mendatangkan keuntungan yang sebagian hasilnya dipergunakan untuk membiayai berbagai kegiatan tersebut. Hasil dari pengelolaan wakaf tersebut dimanfaatkan untuk menyelesaikan berbagai masalah sosial ekonomi umat.

Jika dirunut dalam sejarah perkembangan Islam, wakaf telah memerankan peranan penting dalam pengembangan kegiatasan sosial kemasyarakatan kaum muslimin, terkait pendidikan, budaya dan ekonominya. Di sisi lain, eksistensi wakaf juga telah banyak memfaslitasi para sarjana dan mahasiswa dengan berbagai sarana dan prasarana yang memadai untuk melakukan riset dan pendidikan, sehingga dapat mengurangi ketergantungan dana yang dikucurkan oleh pemerintah. Oleh karena, institusi wakaf telah menjalankan sebagian dari tugas-tugas institusi pemerintahan kementrian-kementrian khusus (Tim Direktorat Pemberdayaan Wakaf, dalam Pedoman Pengelolaan Wakaf Tunai, 2007: 42).

Dilihat dari suksesnya negara-negara Islam menyelenggarakan wakaf, maka boleh katakan bahwa wakaf telah memainkan peranan yang sangat fital dalam masyarakat muslim di negara-negara Islam. Namun, di sisi lain terkadang dijumpai adanya penyelewengan pengelolaan wakaf. Oleh karena itu, strategi pengelolaan yang baik perlu diciptakan untuk mencapai tujuan diadakannya wakaf. Maka, wakaf hendaknya dikelola dengan sebaik mungkin sehingga kepercayaan masyarakat Islam terhapat institusi wakaf terus terpupuk, dan akhirnya semakin banyak masyarakat menyerahkan hartanya untuk investasi akhirat ini.

(6)

Namun ayat-ayat tersebut memberi petunjuk dan dapat dijadikan rujukan sebagai sumber hukum perwakafan. Di antara ayat-ayat itu yang artinya adalah :

( QS. Al baqoroh : 261 )

Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiaptiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui (QS. Al-Baqarah: 261).

Sedangkan dari hadits Rosul yang artinya :

Dari Abu Hurairah, sesungguhnya Rasulullah saw. bersabda: “Apabila anak Adam (manusia), meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga perkara: shadaqah jariyah, ilmu yang bermanfaat dan anak shalih yang mendoakan orang tuanya (HR. Muslim).

3. Wakaf tunai sebagai pemberdaya ummat.

Telah dijelaskan di depan bahwa wakaf tunai merupakan salah satu usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan peran wakaf dalam bidang ekonomi. Hal ini dimaksudkan bahwa wakaf tunai memiliki kekuatan yang bersifat umum di mana setiap orang bisa menyumbangkan harta tanpa batas-batas tertentu. demikian juga fleksibilitas wujud dan pemanfaatannya yang dapat menjangkau seluruh potensi untuk dikembangkan.

(7)

gererating allocation), karena dari pendapatan inilah pembiayaan kegiatan dan program organisasi wakaf dilakukan (Haq, 2012).

Wakaf tunai sangat strategis untuk dikembangkan. Maka untuk mengembangkan dana wakaf secara luas, maka wakaf tunai harus mendapat perhatian lebih untuk membiayai berbagai proyek sosial melalui pemberdayaan wakaf benda tak bergerak yang selama ini menjadi beban. Bisa juga disalurkan melaui lembaga-lembaga perberdayaan ekonomi. Salah satu upaya agar penyaluran dana wakaf dalam bentuk pembiayaan produktif ke sektor riil yang dapat dimobilisir, yaitu dengan cara memberikan kredit mikro melalui mekanisme kontrak investasi kolektif semacam resadana Syari’ah (semacam asuransi) yang dihimpun melalui Sertifikat Wakaf Tunai (SWT) kepada masyarakat golongan menengah sampai kebawah agar memeliki peluang usaha dan sedikit demi sedikit bisa bangkit dari kemiskinan dan keterpurukan akibat krisis yang berkepanjangan.

Dengan potensi masyarakat Islam yang semakin bertambah dan kesadaran untuk menginfakkan hartanya semakin banyak, maka wakaf tunai tepat memberikan jawaban yang menjanjikan dalam rangka mewujudkan kesejahteraan sosial dan membantu mengatasi krisis ekonomi Indonesia kontemporer. Wakaf tunai juga sangat relevan memberikan model mutual fund melalui mobilisasi dana abadi yang digarap melalui tantangan profesionalisme yang amanah dalam fund management-nya di tengah keraguan terhadap pengelolaan dana wakaf serta kecemasan krisis investasi domestik dan capital flight.

4. . Permasalahan Wakaf

Bagi sebagian besar rakyat Indonesia, tanah menempati kedudukan penting dalam kehidupan mereka sehari-hari. Terlebih lagi bagi rakyat pedesaan yang pekerjaan pokoknya bertani, berkebun atau berladang, tanah merupakan tempat pergantungan hidup mereka. Menurut Van Dijk, “Tanahlah yang merupakan modal yang terutama, dan untuk bagian terbesar dari Indonesia, tanahlah yang merupakan modal satu-satunya.”(terjemahan Mr. A. Soekardi, Vorkrink-van Hoeve, P.54)

Berbagai jenis hak dapat melekat pada tanah, dengan perbedaan prosedur, syarat dan ketentuan untuk memperoleh hak tersebut. Di dalam hukum adat dikenal hak membuka tanah, hak wenang pilih, hak menarik hasil, sampai hak milik.(Ibid, P.54-55) Pada kelompok masyarakat tertentu, hubungan dengan tanah demikian eratnya, sehingga dianggap mempunyai nilai magis. Mengganggu keseimbangan magis lingkungan itu. Karena itu perlu adanya upacara tertentu untuk memulihkan keseimbangan magis tersebut.

(8)

deras di satu sisi yang makin berkembang pesatnya membangun berbagai bidang di perkotaan di sisi lain, menyebabkan posisi tanah semakin penting. Maka dari itu muncullah bentrokan kepentingan diantara berbagai pihak, seperti pemerintah, pengusaha dan masyarakat banyak. Dalam berbagai kasus yang timbul, kalau kepentingan berada dalam posisi berhadap-hadapan, maka biasanya kepentingan pihak yang lebih kuatlah yang menang (dalam hal ini pemerintah atau pengusaha besar), dan rakyat kecil selalu merasa dirugikan.

Menyadari betapa pemtingnya permasalahan tanah di Indonesia, maka pemerintah bersama DPR-RI telah menetapkan Undang-undang tentang Peraturan Dasar Pokok-pokok Agraria (UUPA) yaitu UU No.5 tahun 1960 disahkan tanggal 24 september 1960. Dalam konsiderannya pada bagian berpendapat, huruf “a” disebutkan :

Bahwa berhubung dengan apa yang tersebut dalam pertimbangan-pertimbangan di atas perlu adanya hukum agrarian nasional, yang berdasarkan atas hukum adat tentang tanah, yang sederhana dan menjamin kepastian hukum bagi seluruh rakyat Indonesia, dengan tidak mengabaikan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.(Perwakafan Tanah milik, Proyek pembinaan Zakat dan Wakaf, Jakarta, 1984/1985, P.1) Cukup menarik di penghujung kalimat konsideran tersebut, bahwasanya tidak mengabaikan unsur-unsur yang bersandar pada hukum agama.

(9)

5. Manfaat Wakaf Produktif

Lokasi Tanah yang dikuasai Muhammadiyah

N O

KABUPATEN/KOTA JUMLAH

PERSIL

LUAS (meteterpersegi)

1 Banjarmasin 58 76.096,62

2 Banjar & Tanah Laut 48 72.838,27

3 Tapin & Hulu Sungai Selatan 20 16.915,40

4 Hulu Sungai Tengah 36 38.771,73

5 Hulu Sungai Utara 136 344.149,43

6 Tabalong 12 25.908

7 Barito Kuala 4 3.017

8 Kotabaru 9 31.519

Jumlah 323 606.198,45

Dari table di atas diketahui bahwa 323 persil tanah muhammadiyah digunakan / dimanfaatkan untuk 14 jenis pemanfaatan tersebut diklasifikasikan menurut isi surat Mendagri cq.Dirjen Agraria No. 593/2483/Agr. Tanggal 22-6-1982 yang ditujukan kepada Gubernur Kdh. Tk. I up. Kepala direktorat Agraria Provinsi di seluruh Indonesia, maka akan terlihat tiga kelompok sebagai berikut :

a. Untuk keperluan peribadatan b. Untuk keperluan social

c. Untuk penunjangan kegiatan persyarikatan Muhammadiyah.

Menurut surat Dirjen Agraria dimaksud di atas, maka tanah yang digunakan untuk jenis Nomor 1 dan 2 dapat diberikan tanah dengan status hak milik atau hak pakai selama dipergunakan. Sedangkan tanah yang secara tidak langsung/ untuk menunjang kegiatan persyarikatan misalnya perkebunan, pertanian, dan sebagainya. Hak yang dapat diberikan adalah Hak Guna Bangunan atau Hak Guna Usaha.

(10)

Daftar pustaka

Qohaf, DR. Mundzir, (2000), manajemen wakaf produktif. Jakarta

Affandi, M Yazid, (2009), Fiqih muamalah dan implementasinya di lembaga keuangan syariah. Logung printika. Yogyakarta.

Wadjdy M.Pd. Drs. H farid, (2007), wakaf untuk kesejahteraan umat, pustaka pelajar. Yogyakarta

Mursyid (2007), wakaf untuk kesejahteraan umat, pustaka pelajar. Yogyakarta

Al alabij, Drs.H.Adijani, (1989), perwakafan tanah di Indonesia dalam teori dan praktik, cet. Rajawali pres. Jakarta.

Lubis K Suhwardi (2010), Wakaf & Pemberdayaan Umat, Sinar Grafika, Jakarta

Referensi

Dokumen terkait

kerja guru SD Negeri se gugus IV Kecamatan Banjar. Terdapat determinasi yang signifikan antara kompetensi pedagogik dengan komitmen kerja guru SD Negeri se gugus IV

Dari gambaran singkat fenomena serta perkembangan pertelevisian Indonesia yang begitu pesat sehingga mampu memberikan pengaruh secara positif dan negatif bagi

Kapasitor elektrokimia yang telah dibuat kemudian diukur kapasitas penyimpanannya menggunakan LCR-meter, sehingga diperoleh data nilai kapasitas penyimpanan karbon

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persentase responden yang kurang baik dalam melakukan praktik PHBS pencegahan TB Paru lebih banyak dijumpai pada kelompok

Untuk mengetahui lebih jelasnya persentase sebelum dengan sesudah dilaksanakan bimbingan kelompok terhadap Peningkatan motivasi berprestasi siswa non unggulan sebelum dan

Sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, yang berarti bahwa pada penelitian ini terdapat perbedaan yang signifikan antara peningkatan perencanaan karir siswa sebelum

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah masyarakat yang periksa atau rawat inap di puskesmas. 3.4

Pelunasan tersebut sebesar uang pinjaman (UP) + Ijaroh (jasa simpan). 55 Biasanya nasabah tersebut akan didatangi oleh pihak pegadaian sebagai pemberitahuan karena