• Tidak ada hasil yang ditemukan

Krisis Ekonomi Eropa dan Masa Depan Euro (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Krisis Ekonomi Eropa dan Masa Depan Euro (1)"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

ulfah

[Email address]

Nama Anggota Kelompok

1.

Agus Nardi (1302045080)

2.

Ansor Budiman (1302045098)

3.

Gusmawati (1302045128)

4.

Hamdi Abidllah (1302045113)

5.

Maria E. Hasugian (1302045084)

6.

Risky Diana P. (1302045087)

7.

Risma Ayunda F.C (1302045146)

8.

Wagis Alfianto (1302045078)

Krisis Ekonomi Eropa dan Masa

Depan European Bank Central

(2)

1

Daftar ISI

Daftar ISI ... 1

A. Pendahuluan ... 2

1. Latar Belakang ... 2

B. Rumusan Masalah ... 2

C. Pembahasan ... 2

1. Sejarah Uni Eropa ... 2

2. Integrasi Ekonomi Uni Eropa ... 3

2. 1. The Treaty of Paris (ECSC), 1952 ... 3

2.2. The Treaty of Rome (Euratom dan EEC), 1957 ... 4

2.3. Schengen Agreement, 1985 ... 5

2.4. Single Act, Brussels, 1987... 5

2.5 The Treaty of Maastricht (Treaty on European Union), 1992 ... 5

3.1 Bank Sentral Uni Eropa (ECB) ... 5

3.1.1 Sejarah Terbentuknya ECB ... 6

3.2.2 Struktur ECB ... 9

3.4 Tujuan Integrasi Ekonomi ... 10

3.5 Krisis Ekonomi Eropa ... 11

3.6 Dampak Krisis Ekonomi Eropa ... 13

3.7 Efek Domino Krisis Finansial Uni Eropa ... 14

D. Teori dan Konsep ... 14

1. Konsep Regionalisme ... 14

2. Teori Optimum Currency Area ... 15

3. Konsep Kebijakan Moneter ... 15

3. Konsep National Security ... 16

Analisis Masa Depan European Central Bank ... 16

E. Saran dan Kesimpulan ... 18

(3)

2 Krisis Ekonomi Eropa dan Masa Depan ECB

A. Pendahuluan

1. Latar Belakang

Sejarah Uni Eropa yang dimulai dari Yunani Klasik hingga Perang Dunia Ke II sangat dipenuhi oleh konflik, namun hal ini menjadi berbalik sejak terbentuknya Uni Eropa, satu satunya organisasi Supranasional di dunia dan Eropa bersatu dengan kokohnya terutama dalam segi ekonomi. Salah satu Institusi Ekonomi yang paling berpengaruh di Uni Eropa adalah European Central Bank (ECB) dari kurun waktu 2008 – hingga 2009 sendiri terjadi krisis ekonomi global yang berdampak parah bagi sejumlah negara di Uni Eropa dimana ECB sendiri sebagai otoritas keuangan pusat dari zona euro tentu mengalami suatu ujian berat yang menjadi refleksi bagi seluruh kawasan lain didunia.

Hal yang akan menjadi pembahasan kami adalah bagaimana upaya ECB dalam menangani Krisis Finansia Uni Eropa dan bagaimana prospek ke depan dari ECB itu sendiri?

B. Rumusan Masalah

Bagaimana dampak krisis ekonomi 2009 bagi masa depan ECB ?

C. Pembahasan

1. Sejarah Uni Eropa

Sebelumnya penting untuk diketahui sejarah hubungan internasional di Eropa sangat penuh dengan corak konfliktualnya dari Yunani Kuno, Romawi hingga Perang Dunia ke II namun seakaan membalik keadaan saat ini Uni Eropa adalah kawasan dengan regionalisme yang sangat kuat dan dianggap sampai pada tingkat Lembaga Supra Nasional

(4)

3 Periode 1900-1945 kemudian dikenal sebagi periode yang paling merusak dalam sejarah manusia. Keadaan dunia pada tahun 1945 hampir sama dengan dunia pada tahun 1900 dimana banyak kerajaan seperti, Austria-Hungaria, Turki, dan Rusia runtuh setelah perang dunia 1, yang dilantuktan dengan runtuhnya ekonomi internasional setelah Wall Street jatuh pada tahun 19291

Setelah 1945 terutama pasca Perang Dunia II, keadaan Eropa secara politik, militer dan ekonomi mulai melemah. Dan ini berdampak pula pada jatuhnya imperialsime serta melemahnya peran Eropa sebagai penentu dari segala urusan dunia. Di lain pihak keadaan tersebut membawa dunia pada suatu perubahan politik yang fundamental. Dengan melemahnya kekuatan Eropa, secara berangsur-angsur wilayah-wilayah yang berada dalam cengkraman penjajah seperti India (jajahan Inggris), Indonesia (jajahan Belanda), Aljazair (jajahan Perancis), dan beberapa wilayah lainnya di Asia dan Afrika mulai memerdekakan diri2

Sebelumnya Penyebaran kontrol politik Eropa yang bermula sejak abad-ke 15 dan berakhir pada awal abad ke -20 merupakan ekspansi bukan saja bagi imperialisme, tetapi juga dalam hal international society. Sejak saat itu hukum internasional, diplomasi, balance of power digunakn di seluruh dunia3

Uni Eropa sendiri adalah sebuah organisasi antar-pemerintahan dan supra-nasional, yang terdiri dari negara-negara Eropa, yang sejak 1 januari 2007 telah memiliki 27 negara anggota. Persatuan ini didirikan atas nama tersebut di bawah Perjanjian Uni Eropa (yang lebih dikenal dengan Perjanjian Maastricht) pada 1992. Dari pergantian namanya dari "Masyarakat Ekonomi Eropa" ke "Masyarakat Eropa" hingga ke "Uni Eropa" menandakan bahwa organisasi ini telah berubah dari sebuah kesatuan ekonomi menjadi sebuah kesatuan politik. Kecenderungan ini ditandai dengan meningkatnya jumlah kebijakan dalam UE.

2. Integrasi Ekonomi Uni Eropa

Proses Integrasi Uni Eropa melalui tahapan yang cukup panjang antara lain adalah sebagai berikut

2. 1. The Treaty of Paris (ECSC), 1952

Proses integrasi Eropa bermula dari dibentuknya “Komunitas Batu Bara dan Baja Eropa” (European Coal and Steel Community/ECSC), yang Traktat-nya ditandatangani tanggal 18 April 1951 di Paris dan berlaku sejak 25 Juli 1952 sampai tahun 2002. Tujuan utama ECSC Treaty adalah penghapusan berbagai hambatan perdagangan dan menciptakan suatu pasar bersama dimana produk, pekerja dan modal dari sektor batu bara dan baja dari negara-negara anggotanya

(5)

4 dapat bergerak dengan bebas. Traktat ini ditandatangani oleh Belanda, Belgia, Italia, Jerman, Luksemburg dan Perancis.

Hasil utama:

• Pembentukan European Coal and Steel Community (ECSC)

• Penghapusan rivalitas lama antara Jerman dan Perancis, dan memberi dasar bagi pembentukan “Federasi Eropa”.

2.2. The Treaty of Rome (Euratom dan EEC), 1957

Pada tanggal 1-2 Juni 1955, para menlu 6 negara penandatangan ECSC Treaty bersidang di Messina, Itali, dan memutuskan untuk memperluas integrasi Eropa ke semua bidang ekonomi. Pada tanggal 25 Maret 1957 di Roma ditandatangani European Atomic Energy Community (EAEC), namun lebih dikenal dengan Euratom dan European Economic Community (EEC). Keduanya mulai berlaku sejak tanggal 1 Januari 1958. Jika ECSC dan Euratom merupakan traktat yang spesifik, detail dan rigid law treaties, maka EEC Treaty lebih merupakan sebuah framework treaty. Tujuan utama EEC Treaty adalah penciptaan suatu pasar bersama diantara negara-negara anggotanya melalui:

Pencapaian suatu Custom Unions yang di satu sisi melibatkan penghapusan customs duties, import quotas dan berbagai hambatan perdagangan lain diantara negara anggota, serta di sisi lain memberlakukan suatu Common Customs Tariff (CCT) vis-á-vis negara ketiga (non anggota). Implementasi, inter alia melalui harmonisasi kebijakan-kebijakan nasional anggota, 4 freedom of movement - barang, jasa, pekerja dan modal.

Hasil utama:

• Ketiga Communities tersebut masing-masing memiliki organ eksekutif yang berbeda-beda. Namun sejak tanggal 1 Juli 1967 dibentuk satu Dewan dan satu Komisi untuk lebih memudahkan manajemen kebijakan bersama yang semakin luas, dimana Komisi Eropa mewarisi wewenang ECSC High Authority, EEC Commission dan Euratom Commission. Sejak saat itu ketiga communities tersebut dikenal sebagai European Communities (EC). • Pembentukan Dewan Menteri UE, yang menggantikan Special Council of Ministers di ketiga

Communities, dan melembagakan “Rotating Council Presidency” untuk masa jabatan selama 6 bulan.

(6)

5 2.3. Schengen Agreement, 1985

Pada tanggal 14 Juni 1985, Belanda, Belgia, Jerman, Luksemburg dan Perancis menandatangani Schengen Agreement, dimana mereka sepakat untuk secara bertahap menghapuskan pemeriksaan di perbatasan mereka dan menjamin pergerakan bebas manusia, baik warga mereka maupun warga negara lain. Perjanjian ini kemudian diperluas dengan memasukkan Itali (1990), Portugal dan Spanyol (1991), Yunani (1992), Austria (1995), Denmark, Finlandia, Norwegia dan Swedia (1996).

2.4. Single Act, Brussels, 1987

Berdasarkan White Paper yang disusun oleh Komisi Eropa dibawah kepemimpinan Jacques Delors pada tahun 1984, Masyarakat Eropa mencanangkan pembentukan sebuah Pasar Tunggal Eropa. Single European Act, yang ditandatangani pada bulan Pebruari 1986, dan mulai berlaku mulai tanggal 1 Juli 1987, terutama ditujukan sebagai suplemen EEC Treaty. Tujuan utama Single Act adalah pencapaian pasar internal yang ditargetkan untuk dicapai sebelum 31 Desember 1992.

2.5 The Treaty of Maastricht (Treaty on European Union), 1992

Treaty on European Union (TEU) yang ditandatangani di Maastricht pada tanggal 7 Februari 1992 dan mulai berlaku tanggal 1 November 1993, mengubah European Communities (EC) menjadi European Union (EU). TEU mencakup, memasukkan dan memodifikasi traktat-traktat terdahulu (ECSC, Euratom dan EEC). Jika Treaties establishing European Community (TEC) memiliki karakter integrasi dan kerjasama ekonomi yang sangat kuat, maka TEU menambahkan karakter lain yaitu kerjasama dibidang Common Foreign and Security Policy (CFSP) dan Justice and Home Affairs (JHA).4

3.1 Bank Sentral Uni Eropa (ECB)

European Central Bank (ECB) adalah bank sentral untuk 19 negara eurozone dengan mandat untuk menjaga kestabilan harga dengan mengatur interest rate dan mengontrol suplai uang.

(7)

6 3.1.1 Sejarah Terbentuknya ECB

Tahap Ke - I

Tahap pertama ini diawali dengan dibuatnya perjanjian Roma pada tahun 1950an, sebenarnya dalam perjanjian ini belum membahas tentang integrasi mata uang dalam perekonomian eropa. Tetapi ingin membetuk Masyarakat Ekonomi Eropa (ECC) yang pada dasarnya mempunyai kebiasaan yang sama dalam kegiatan ekonomi. Antara lain kebiasaan berserikat dan pasar dari hasil pertanian, yang masih dianggap tidak memerlukan integrasi dalam bidang moneter. Disamping itu alasan pada saat itu sebagian besar Negara eropa menganut system Bretton Woods dalam perekonomiannya. Yang artinya menganut system kurs tetap dengan cadangan emas yang ada dalam Negara mereka, lagipula pada tahun 1950an sampai 1960an keadaan moneter relative stabil antara satu Negara dengan Negara lainnya secara global. Inilah alasan belum kenapa pada saai itu belum ada pemikiran untuk menyatukan mata uang antar Negara.

Tetapi pada akhirnya tanggung jawab dari ECC ini meluas kepada aspek moneter. Bank sentral dari Negara ECC ini kemudian membentuk suatu dewan komite gubernur sejak bulan mei 1964. Yang diberi tugas tambahan dalam perkembangan perannya tersebut, antara lain mengadakan konsultasi dan pengaturan kebijakan moneter Negara anggota degnan tujuan menjaga kestabilan harga, hal ini diatur dalam Keputusan Dewan tanggal 12 Maret 1990. Seiring berjalannya waktu maka penambahan kompleksitas dari tanggung jawabpun bertambah, oleh karena itu maka terfikirlah untuk mengembangkan komite gubernur ini menjadi lebih sempurna lagi yaitu membentuk EMU (European Monetary Union). Langkah pertama adalah mengidentifikasi semua masalah yang harus diperiksa pada tahap awal, untuk mendirikan sebuah program kerja pada akhir tahun 1993 dan untuk menentukan sesuai dengan mandat dari sub-komite yang ada dan kelompok-kelompok kerja yang dibentuk untuk tujuan itu.

Tahap Ke - II

(8)

7 Eropa dan Protokol Statuta Moneter Eropa Institute (EMI) tidak berlaku sampai dengan 1 November 1993.

Pembentukan Moneter Eropa Institute (EMI) pada 1 Januari 1994 menandai dimulainya tahap kedua EMU dan dengan ini Komite Gubernur tidak ada lagi. Keberadaan sementara itu EMI juga mencerminkan keadaan integrasi moneter dalam Komunitas. EMI tidak memiliki tanggung jawab untuk melaksanakan kebijakan moneter di Uni Eropa – ini tetap mengembangkan otoritas nasional – tidak memilikinya kompetensi apapun untuk melaksanakan intervensi valas. Hal ini menunjukkan bahwa cikal bakal mulai terbentuknya ECB sendiri dimulai pada Tahap kedua ini. Yang tentu saja didasarkan telah terbentuknya EMI, yang merupakan penanggung jawab pengembangan atas system moneter yang akan dibuat.

.

Tahap Ke - III

Pada tanggal 1 Januari 1999 tahap ketiga dan terakhir Emu dimulai dengan tidak dapat dibatalkan penetapan nilai tukar dari mata uang dari 11 Negara Anggota awalnya berpartisipasi dalam Uni Moneter dan dengan pelaksanaan kebijakan moneter yang tunggal di bawah tanggung jawab ECB. Dengan selesainya tahp tiga ini maka EMU resmi menjadi kawasan yang terintegrasi dari sisi moneter dengan euro sebagai mata uangnya. Dan pelaksanaan kebijakan moneter berpusat kepada ECB.

Berdasarkan pada traktat Maastricht sebelum Negara bergabung dengan monetary union harus memenuhi bebrapa syarat antara lain adalah : inflasi tidak boleh melebihi 1.5 %, deficit anggaran tidak boleh melebihi dari 3% dari GDP, keseluruhan hutang dari pemerintah tidak boleh melebihi dari 60% dari GDP, rata dari nilai tukar tidak boleh jatuh melebihi 2.25% dari rata-rata EMS dari 2tahun sebelum bergabung dengan ECB. Dalam perkembangannya saat mulai terbentuknyaECB United Kingdom membatalkan perjanjiannya untuk bergabung dengan EMU, hal ini berarti poundsterling tidak akan akan berubah menjadi mata uang dari EU. Dengan alasan dari segi social, budaya, bahasa dan temperamental dari UK yang berbeda. Sehingga akan menyebabkan kesulitan akan integrasi dalam pembentukan EMS. Mungkin hal ini juga dipengaruhi oleh bagaimana karakteristik dari poundsterling yang merupakan hard currency dari sehingga akan melemahkan poundsterling dari UK. Oleh karena itu UK membatalkan janjinya untuk bergabung dalam EU.

(9)

8 Saat ini Uni Eropa merupakan salah satu blok integrasi ekonomi regional yang memiliki kekuatan yang besar baik dalam politik dan perekonomian dunia. Saat ini Eropa menjadi suatu model kawasan yang paling sempurna dalam mengembangkan solidaritas dan kerjasama kawasan yang digalang oleh Uni Eropa. Organisasi antar pemerintah ini memang unik karena bukan sebuah negara, meskipun memiliki Parlemen Eropa, dan tidak akan menghilangkan eksistensi negara-negara yang ada saat ini.

Sejak tahun 2002 Uni Eropa telah melakukan bentuk integrasi yang dapat dikatakan sebagai suatu terobosan dalam perekonomian dunia yaitu pemberlakuan mata uang Euro yang merupakan mata uang tunggal bagi 12 negara anggota Uni Eropa. Saat ini terdapat 17 negaraUni Eropa yang menerapkan mata uang Euro. Integrasi mata uang Euro menjadi lebih istimewa terkait dengan sejarah Eropa yang diwarnai peperangan antar negara dalam kawasan tersebut. Penggunaan Euro merupakan peristiwa bersejarah dalam perekonomian bukan hanya bagi Eropa namun juga dunia.5

Setelah timbulnya krisis utanga eurozone antara 2009 – 2011 ECB secara kontroversial mengambil alih batas dari “unorthodox monetary policies” termasuk program unlimited bond -buying, menggunakan negatif interest rates dan meluncurkan quantitative easing plan sejumlah 1,2 triliun dollar6

Bank Sentral Eropa (ECB) didirikan pada tahun 1998. Ini adalah otoritas keuangan pusat dari zona Eropa, menyusul Institut Moneter Eropa (EMI). EMI telah memainkan peran utama dalam mempersiapkan pendahuluan ke dalam sirkulasi dari satu mata uang Eropa.

 Panitia : enam anggota Dewan Pemerintahan ECB dan kepala dari 12 bank sentral nasional dari negara-negara zona Eropa. Mereka membuat keputusan tentang kebijakan moneter.

 Tujuan: stabilitas harga, pertumbuhan, dan pemeliharaan pertumbuhan harga konsumen tahunan di bawah 2%. Bank berupaya mencegah meningkatnya biaya mata uang Eropa karena ketergantungan ekspor zona Eropa.

 Pertemuan : setiap 2 minggu sekali. Namun, pertemuan kebijakan moneter diadakan 11 kali setahun dan disertai dengan konferensi pers.7

5www.ecb.int

6 James M Bride The Role of the European Central Bank We . A essed No e er ,

http://www.cfr.org/europe/role-european-central-bank/p28989

7Justforex. o Ce tral Ba ks We . A essed No e er ,

(10)

9 3.2.2 Struktur ECB

Struktur yang yang ada di ECB antara lain:

A. Dewan Eksekutif

Dewan ini terdiri dari enam orang termasuk Presiden ECB dan Wakil-Presiden ECB. Calon diusulkan oleh Dewan Pengatur disetujui oleh Parlemen Eropa dan Kepala Negara dari zona euro.

Direktur diangkat untuk delapan tahun:

1. Jean-Claude Trichet, Ketua Dewan tersebut;

2. Lucas D. Papademos, Wakil Presiden ECB tersebut; 3. José Manuel González-Paramo, Anggota ECB tersebut; 4. Jürgen Stark, Anggota ECB tersebut;

5. Tumpel Gugerell-Gertrude, Anggota ECB tersebut; 6. Lorenzo Bini Smaghi, Anggota ECB tersebut.

B. Dewan Pengurus

Dewan Pengurus adalah badan pembuat keputusan tertinggi dari ECB. Hal ini terdiri dari anggota dewan eksekutif dan gubernur bank central nasional yang telah mengadopsi euro. Dewan inibertanggung jawab untuk mengambil keputusan tentang kebijakan moneter, suku bunga dan cadangan dari ESCB. Mereka juga bertanggung jawab dalam hal-hal lain, seperti penguasaan masalah uang kertas dan memberikan saran kepada lembaga-lembaga Uni Eropa lainnya pada rancangan undang-undang. Pertemuan dilakukan dua kali sebulan dan pertemuan hanya dapat dihadiri oleh anggota dan Presiden Dewan dan Presiden Komisi. Setiap anggota memiliki satu suara dan keputusan diambil oleh mayoritas sederhana. Anggota Dewan Pemerintahan tidak dimaksudkan untuk mewakili negara mereka, melainkan kepentingan zona Euro secara keseluruhan.

C. Fungsi

(11)

10 OCA (Optimum Currency Area) yang di cetuskan oleh Mundell dan Mc Kinnon, yang pada dasarnya teori ini diaplikasikan dengan penyatuan mata uang beberapa Negara. Dengan ini ECB mempunyai beberapa fungsi seperti berikut:

· Pengembangan dan pelaksanaan kebijakan moneter dari daerah euro · Pemeliharaan dan pengelolaan cadangan mata uang resmi dari zona euro · Emisi dari uang kertas Euro

· Menetapkan suku bunga dasar

· Pemeliharaan stabilitas harga di kawasan euro

Dalam melaksanakan kebijakan moneternya ECB harus menerapkan prinsip kehati-hatian, sebab dalam penetapan tersebut terkandung kebijakan yang harus dilakukan secara nasional oleh anggota dari ESCB. hal ini harus didukung dengan satuan dan koordinasi yang baik antar anggota dari ECB, karena tanpa integrasi yang baik antar anggota, maka pencapaian dari sasaran yang ditetapkan ECB akan sia-sia. Hal ini mengisyaratkan bahwa pentingnya syarat-syarat yang ditetapkan dalam keanggotaan ECB sejak pertama kali menjadi anggota dari euro area. Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan utama dari pembentukan ECB dan ESCB adalah kestabilan harga dan independensi dari euro sebagai mata uang yang kuat dalam perekonomian. Dalam melaksanakan kebijakan moneter ECB dapat melakukan berbagai cara, antara lain pengaruhnya terhadap penawaran uang yang ada dalam perekonomian. Dengan kekuasaan penuh dalam penawaran uang tersebut, maka akan menjadi efektif dalam mengatur jumlah uang untuk mencapai tujuan ECB.

D. Tugas Pokok

Tugas yang dijalankan oleh ECB antara lain :

1. membuat dan melaksanakan kebijakan moneter pada euro area, pelaksanaan operasi nilai tukar

2. bertugas menyelenggarakan dan mengelola cadangan devisa dari Negara anggotanya dan menjaga kelancaran system pembayaran dalam ESCB.

Tugas pokok yang di emban oleh European Central bank yakni untuk mengontrol dan mengurus euro – mata uang yang paling fungsional di Uni Eropa. Bank Sentral Eropa juga harus menjaga stabilitas cek harga dan memastikan harga stabil terjamin bagi warga Uni Eropa. Dengan kata lain ECB harus memantau harga stabil sehingga daya beli euro tidak berkurang atau dirugikan dengan kenaikan inflasi.

(12)

11 Pakar ilmu Hubungan Internasional, Walter S. Jones, menyatakan bahwa ada tiga tujuan yang mendorong lahirnya integrasi ekonomi dalam suatu kawasan, yaitu:

1. Potensi ekonomi, tujuan dari integrasi ekonomi adalah untuk mengoptimalkan potensi ekonomi masing-masing negara yang berintegrasi dengan tujuan agar memiliki daya saing yang lebih kuat, seperti halnya dengan pembentukan MEE (Meeting Economic European) pada tahun 1957 untuk dapat bersaing dengan perekonomian Amerika Serikat.

2. Potensi politik, tujuan membentuk integrasi ekonomi tidak dapat dilepaskan dari motivasi politik yang ditujukan untuk memaksimalkan potensi politik.

3. Resolusi konflik yang bertujuan untuk mencari pemecahan atas konflik-konflik yang mereka hadapi bersama. Dengan adanya integrasi akan tumbuh interdependensi antara negara anggota dan dengan sendirinya benih-benih konflik dapat diminimalisir atau setidak-tidaknya bila terjadi konflik antar negara, maka dapat terselesaikan dengan mekanisme organisasi yang ada dalam integrasi tersebut.

Dalam perekonomian internasional terjadi interaksi ekonomi-politik yang mengalami pasang-surut pada profit ekonomi. Hal ini didukung pula dengan situasi politik suatu negara dalam bentuk kebijakan.

3.5 Krisis Ekonomi Eropa

Beberapa tahun terakhir muncul krisis ekonomi di sejumlah negara Eropa seperti Yunani, Portugal, Irlandia dan Spanyol yang diwarnai dengan kelesuan dan defisit anggaran dalam jumlah besar. Seiring dengan itu, nilai tukar mata uang Euro juga melemah di banding mata uang lainnya. Kondisi itu membuat sejumlah negara seperti Jerman yang mendukung pemberian dana bantuan untuk menyelamatkan negara-negara Eropa yang terlilit utang, mengkhawatirkan membengkaknya pendanaan ini. Di sisi lain, program penyelamatan ekonomi yang dilaksanakan dengan cara pengetatan ekonomi telah menimbulkan gejolak dan protes rakyat.

(13)

12 regional. Apabila hal tersebut tidak ditangani dengan baik maka dapat mengancam ketahanan ekonomi Uni Eropa dan nilai mata uang euro. 8

Banyak pakar yang meyakini bahwa krisis ini tidak hanya melanda negara-negara seperti Yunani. Sebab, negara-negara kaya seperti Italia, Perancis dan Jerman juga dililit utang yang semakin membengkak. Tak hanya itu, negara-negara anggota Uni Eropa yang tidak menggunakan mata uang Euro juga terkena imbas dari krisis yang ada.

Badai krisis yang dialami negara Eropa memiliki efek domino terhadap negara-negara Eropa lain. Negara-negara-negara seperti Irlandia, Portugal,Hungaria dan Spanyol terseret dalam badai krisis ekonomi domestik bahkan Irlandia hingga harus mendapat suntikan dana dari otoritas moneter Eropa dan International Moneter Fondation (IMF) sebagai langkah penyelamatan Irlandia kedalam krisis yang lebih jauh. Dengan alasan, bail out dibutuhkan untuk stabilitas financial di Eropa, terutama menjaga nilai mata uang euro.

Di dalam masa awal pembentukannya, eurozone dinilai sebagai sistem yang mampu mereduksi resiko-resiko keuangan yang dihadapi negara. Eurozone menerapkan sistem sedemikian rupa untuk bank-bank sentral agar mampu saling terikat satu sama lain. Hal ini kemudian memudahkan bank-bank komersial di dalam mengakumulasikan negara-negara anggota lemah (Soros 2012).

Namun hal ini tidak sejalan dengan praktek yang terjadi, euro menjadi sistem mata uang yang justru mengikat negara-negara lain di dalam suatu krisis keuangan. Soros (2012) melihat bahwa Jerman lah yang memiliki posisi menentukan mengenai masa depan dari adanya eurozone. Hal ini mengingat bahwa Jerman merupakan negara kreditur terbesar dalam eurozone dan memiliki pengaruh yang kuat terhadap kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan. Soros (2012) berpendapat bahwa Jerman mempunyai dua pilihan, tetap bertahan di dalam eurozone atau keluar dari eurozone. Jika Jerman tetap bertahan, maka Jerman perlu untuk melakukan sejumlah perubahan besar. Jerman tidak lagi seharusnya melakukan permintaan pengetatan anggaran bagi negara-negara yang yang tengah dilanda krisis. Sebab hal ini tidak cukup efektif dan justru semakin memperparah krisis di Benua Eropa. Soros (2012) lebih menyarankan agar Jerman keluar dari eurozone. Jika Jerman keluar dari eurozone maka akan terjadi gejolak politik yang akan berlangsung sementara. Namun dalam dampak jangka panjang, hal ini akan lebih menstabilkan kondisi euro sebagai mata uang.

8Ja ik Pur a i UPAYA UNI EROPA DALAM MENANGANI KRI“I“ FINAN“IAL

(14)

13 3.6 Dampak Krisis Ekonomi Eropa

Sebelum krisis ekonomi ini terjadi, perjalanan sejarah Uni Eropa sebenarnya nyaris penuh dengan keberhasilan. Tahun 1995 hampir seluruh negara Eropa Barat bergabung. Tahun 1998 sistem keuangan Eropa terintegrasi dalam mata uang tunggal: Euro. Tahun 2004 bertambah lagi 10 negara anggota baru. Mereka adalah negara-negara ex-komunis Eropa Timur. Ini menjadikan Uni Eropa sebagai kekuatan ekonomi besar di dunia sekaligus menjadi contoh organisasi regional terbaik di dunia. Wajar saja kalau keberadaannya dikagumi oleh organisasi regional manapun di dunia. Bahkan pada tahun 2012 Uni Eropa mendapatkan hadiah nobel untuk perannya menyatukan benua biru tersebut (Reuters 2012).

Namun, optimisme terhadap Uni Eropa berbalik dan membuat harapan itu goyah dengan adanya krisis ekonomi yang mulai melanda Uni Eropa pada tahun 2008. Dampaknya masih dirasakan hingga saat ini. Krisis ekonomi tersebut telah membuat Uni Eropa mulai memasuki fase-fase sulit. Badai krisis yang dialami negara-negara Eropa memiliki ‘efek domino’ terhadap negara -negara Eropa lain. Jika dilihat kembali dari tahapan-tahapan integrasi menurut Ballasa (1963) Uni Eropa telah melewati berbagai tahapan hingga terciptanya EMU dan mata uang tunggal. Hal ini menandakan bahwa Eropa berada pada proses integrasi ekonomi yang terus meningkat, bahkan dengan dikeluarkannya perjanjian Stability Growth Pact (SGP)1 pada 2003 dan ditanda-tanganinya Fiscal Compact pada awal 2012, tahapan integrasi ekonomi ini sudah sepenuhnya terjadi .

Krisis Eropa yang diawali dengan kejatuhan perekonomian Negara anggota Uni Eropa yang dipicu oleh melonjaknya beban utang dan defisit Negara anggota Uni Eropa terutama Yunani. Pengeluran pemerintah yang begitu banyak serta keserakahan beberapa Negara di Eropa seperti Yunani, Portugal, Irlandia, dan Spanyol menyebabkan pemerintah kesulitan dalam membayar hutang khususnya kepada bank dan lembaga keuangan lain dan tentunya hal ini akan menjalar ke pihak lain. Kesaling-terkaitan antara berbagai bank dan lembaga keuangan akan berdampak pada meluasnya dampak krisis keuangan ini ke banyak Negara Eropa termasuk Jerman dan Perancis. Di luar Eropa, Negara yang keuangan pemerintahnya tidak baik akan mudah terkena dampak ini, termasuk Jepang. Terutama Negara-negara yang menggantungkan pada kegiatan ekspor impor akan terkena dampak krisis ekonomi global ini.

(15)

14 Di Jerman, Inggris, dan Perancis, angka pengangguran secara berurutan tercatat sebesar 16,1 persen, 16 persen, dan 14,1 persen. Kaum manula dan anak-anak sangat rentan dengan kondisi ini, di mana ancaman kemiskinan di tengah anak-anak Uni Eropa sebesar 27 persen dan untuk kelompok usia di atas 65 tahun sekitar 20,5 persen. Perbedaan gender juga terlihat dalam hal ini, di mana jumlah wanita yang terancam miskin di Eropa tercatat 12 juta lebih tinggi dari kaum laki-laki. Kesulitan yang dihadapi oleh kelompok minoritas seperti, warga etnis Roma jauh lebih serius dari golongan lain.9

3.7 Efek Domino Krisis Finansial Uni Eropa

Krisis di Eropa merupakan dinamika rumit antara politik dan ekonomi. Seperti yang telah kita ketahui bahwa kawasan Eropa secara global sedang mengalami krisis moneter yang disebabkan hutang Negara Yunani kemudian merebak ke Irlandia dan Portugal serta akhirnya imbasnya menimbulkan efek domino seperti yang dijelaskan diatas. Istilah efek domino diambil dari analogi sebuah permainan domino, dimana ketika satu domino jatuh kearah barisan domino selanjutnya semuanya akan jatuh terus-menerus sampai akhirnya tak satupun domino berdiri. Definisi dari analogi tersebut adalah penyebaran suatu perubahan yang dapat menjalar terus-menerus dalam reaksi berantai sampai masalah tersebut dapat dihentikan. Efek domino tersebut adalah keadaan yang terjadi pada krisis Yunani masa kini. Keparahan efek domino tersebut dapat dilihat dari Negara-negara maju yang telah dipengaruhi oleh krisis ekonomi Yunani dan potensi untuk krisis ekonomi menjalar ke hampir seluruh kawasan Uni Eropa.

D. Teori dan Konsep

1. Konsep Regionalisme

Banyak ahli yang berpandangan kawasan (region) adalah daerah yang secara geografis berdekatan. Menurut Mansbaach, region atau kawasan adalah “pengelempokan regional diidentifikasi dari basis kedekatan geografis, budaya, perdagangan dan saling ketergantungan ekonomi yang saling menguntungkan, komunikasi serta keikutsertaan dalam organisasi internasional”. (Raymond F. Hopkins dan Richard W. Mansbach: 1973). (Nuraeini S., Deasy Silvya dan Arfin Sudirman, 2010:

9Indonesian.irib.ir “Ketidak Pastian Ekonomi Eropa di Tahun 2015” Web. A

(16)

15 Sedangkan regionalisme tidak selalu didefinisikan berdasarkan letak geografis yang berdekatan. Berdasarkan kedekatan letak geografis, maka regionalisme berarti konsentrasi tidak seimbang dari aliran ekonomi atau koordinasi kebijakan - kebijakan ekonomi luar negeri antara sebuah kelompok negara-negara yang berdekatan secara geografis dengan yang lainnya. Dapat juga berarti konsentrasi hubungan-hubungan politik-militer antara negara-negara yang secara geografis berdekatan (Edward D. Mansfield dan Helen V. Milner, 1997: 3).

Sedangkan apabila tidak memasukkan letak geografis sebagai kriteria definisi regionalisme, Benjamin Cohen mengatakan bahwa sebuah kelompok dari negara-negara yang secara bersama mengandalkan mata uang salah satu negara10

2. Teori Optimum Currency Area

Optimum Curency Area pertama kali diperkenalkan oleh Mundell dan Mc Kinnon pada tahun 1960an. OCA ini adalah penyatuan mata uang dari beberapa Negara, yang membawa konsekuensi terbentuk fixed exchange antar anggota dari OCA, dan berlakunya floating exchange pada anggota di luar OCA. Dengan struktur keuangan OCA tersebut diharapkan akan hilang unsur dari hambatan nilai tukar di Negara anggota.

3. Konsep Kebijakan Moneter

Kebijakan Moneter adalah suatu usaha mengendalikan keadaan ekonomi makro agar dapat berjalan sesuai dengan yang diinginkan melalui pengaturan jumlah uang yang beredar dalam perekonomian. Usaha tersebut dilakukan agar terjadi kestabilan harga dan inflasi serta teradinya peningkatan output keseimbangan.

Kebijakan Moneter dapat digolongkan menjadi dua, yaitu :

1. Kebijakan Moneter Expansif (menambah uang beredar)

2. Kebijakan Moneter Kontraktif ( Kebijakan Moneter dalam rangka mengurangi jumlah uang beredar)11

11Il u Pe egtahua “itus We Belajar O li e Defi isi/pe gertia Ke ijaka Mo eter da Ke ijaka FIskal

(17)

16 3. Konsep National Security

Definisi National Security yang paling sering digunakan oleh penstudi HI adalah definisi dari Barry Buzan yang dalam bukunya People, States, and Fear mengatakan bahwa:

“security, in any objective sense, measures the absence of threat to acquired values, in a subjective sense, the absence of fear that such values will be attacked” (Buzan, 1991:4).

Dalam konteks sistem internasional maka keamanan adalah kemampuan negara dan masyarakat untuk mempertahankan identitas kemerdekaan dan integritas fungsional mereka. Untuk mencapai keamanan, kadang-kadang negara dan masyarakat berada dalam kondisi harmoni atau sebaliknya. Dalam studi hubungan internasional dan politik internasional, keamanan merupakan konsep penting yang selalu dipergunakan dan dipandang sebagai ciri eksklusif yang konstan dari hubungan internasional (Buzan,1991: 2,12)

Menurut Barry Buzan dalam bukunya yang berjudul : People State and Fear: An Agenda for International Security Studies in Post Cold War Era, bahwa keamanan yang dimaksud di dalam pendekatan ini tidak sebatas pada keamanan saja, Menurut Barry Buzan, ada lima tipe dari ancaman, yaitu Keamanan militer, Keamanan politik., Keamanan ekonomi, Keamanan sosial, dan Keamanan lingkungan. Keamanan Ekonomi sendiri , mencakup akses pada sumber daya finansial maupun pasar yang diperlukan untuk mempertahankan tingkat kesejahteraan dan kekuatan negara.

Penyimpulan Buzan menyebutkan bahwa aspek keamanan ini telah menjadi satu pendekatan dalam Studi Hubungan Internasional kontemporer dengan menunjuk kepada motif utama perilaku suatu negara, yang memiliki perbedaannya sendiri dengan power sebagai kondisi yang dibutuhkan untuk terciptanya perdamaian (Buzan,1991: 2).

Analisis Masa Depan European Central Bank

Kegagalan besar ECB dalam menangani krisis finansial Uni Eropa ini menyebabkan kami pesimis dengan masa depan bank sentral terebesar di Eropa tersebut, teori OCA yang telah kami bahas diatas juga tidak menjelaskan mengenai efek domino dari krisis ekonomi ini.

(18)

17 melihat ECB kebijakannya hal ini kami anggap meengganggu mekanisme pasar lewat intervensi suku bunga yang cenderung berpihak pada negara tertentu.

Dimana dari segi realisnya suatu negara butuh untuk mengatur kebijakan ekonominya sendiri baik kebijakan moneter maupun kebijakan finansial seperti pendapat Keyness yang mengemukakan bahwa peranan pemerintah dalam perokonomian juga penting.

Secara spesifik ekonom aliran Keynesian berargumen stimulus fiskal dari bentuk defisit dikeuarkan untuk metode yang paling kuat untuk menghadapi pengangguran dalam jebakan likuiditas. Singkatnya Post-Keynesian Theori of Neo-Chatalism berpendapat halangan dari pemerintah dalam pengaturan likuiditas uang berpengaruh terhadap kedaulatan politik dan otoritas fiskal negara.12 ECB sendiri dapat digunakan sebagai media

instumen luar negeri seperti yang tulis oleh Kj Holsti yaitu Pinjaman, kredit dan manipulasi mata uang. 13

Faktor Faktor yang Menyebabkan kegagalan ini menurut Kami adalah :

a. Perbedaan kondisi ekonomi di masing-masing negara Uni Eropa sehingga kebijakan yang ditentukan oleh ECB belum tentu cocok untuk seluruh negara.

b. Otoritas ECB menghalangi penentuan kebijakan yang sesuai dengan kondisi masing-masing negara Euro Zone.

c. Kebijakan ECB yang lebih mengrah pada Negara tertentu dalam hal ini Jerman sebagai negara kreditur terbesar.

d. Dengan menggunakan satu bank sentral dengan satu mata uang bersama negara-negara tersebut kehilangan kekuasaannya untuk mendevaluasi nilai mata uangnya ketika terjadi penurunan aktivitas ekonomi. Dengan menggunakan mata uang bersama negara-negara tersebut kehilangan kekuasaannya untuk mendevaluasi nilai mata uangnya ketika terjadi penurunan aktivitas ekonomi.

e. Efek negatif dari Optimum Curency Area atau OCA yang mana apabila salah satu anggota dari OCA mengalami krisis, maka efeknya akan seperti domino yang akan menyebar ke semua anggota OCA yang lainnya.

Berbagai faktor yang menjadi argumen kami tersebut sangat membahayakan ekonomi negara negara anggota euro zone. Dengan fakta dan argumen yang telah kami susun diatas kami pesimis akan masa depan yang bagi regionalisme ekonomi ini.

12 Goodhart, Charles (August 1998). "The two concepts of money: implications for the analysis of optimal currency

areas" (PDF). European Journal of Political Economy 14 (3): 407–432. doi:10.1016/s0176-2680(98)00015-9. Wray, L. Randall (July 2000). "The Neo-Chartalist Approach to Money" (Working Paper No. 10). Center for Full

Employment and Price Stability.

(19)

18

E. Saran dan Kesimpulan

(20)

19

F. Daftar Pustaka

European Central Bank www.ecb.int

Goodhart, Charles (August 1998). "The two concepts of money: implications for the analysis of optimal currency areas" (PDF). European Journal of Political Economy 14 (3): 407–432. doi:10.1016/s0176-2680(98)00015-9. Wray, L. Randall (July 2000). "The Neo-Chartalist Approach to Money" (Working Paper No. 10). Center for Full Employment and Price Stability. http://www.academia.edu/7030774/European_union

Ilmu Penegtahuan Situs Web Belajar Online “Definisi/pengertian Kebijakan Moneter dan Kebijakan FIskal” November 15, 2015 www.organisasi.org

Indonesian.irib.ir “Ketidak Pastian Ekonomi Eropa di Tahun 2015” Web. Acessed November 13, 2015 http://indonesian.irib.ir/ranah/equilibrium/item/90425-ketidakpastian-ekonomi-eropa-di-tahun-2015

James McBride “The Role of the European Central Bank” Web. Acessed November 15, 2015 http://www.cfr.org/europe/role-european-central-bank/p28989

Jawik Purnami “UPAYA UNI EROPA DALAM MENANGANI KRISIS FINANSIAL SPANYOL” eJournal Ilmu Hubungan Internasional Web. Acessed November 15, 2015 ejournal.hi.fisip-unmul.org

Justforex.com “Central Banks” Web. Acessed November 14, 2015

http://justforex.com/id/education/forex-articles/central-banks

Kj Holsti, Politik Internasional (Marintan Djaya, 1983)

Referensi

Dokumen terkait

emerik&aan in&pek&i pada in(uinal kanan ditemukan en6olan den(an arna in&pek&i pada in(uinal kanan ditemukan en6olan den(an arna  en6olan..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) efikasi diri berpengaruh terhadap komitmen profesional guru, (2) Resiliensi berpengaruh terhadap komitmen profesional guru, (3) budaya

Berdasarkan uji korelasi Pearson pada Tabel 3 terdapat hubungan rendah tetapi pasti antara kekosmopolitan dengan nilai sentralitas global dengan nilai r = 0,331. Petani sayuran

Secara keseluruhan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang diberikan oleh bidan di Puskesmas Johan Pahlawan masuk dalam kategori baik yaitu sebanyak

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa jenis industri kreatif yang saat ini berpotensi baik untuk dikembangkan dan mampu mengusung

Karakteristik keefektifan sekolah menurut Ornstein dan Levine adalah : (1) lingkungan yang aman dan teratur yang mendukung proses belajar mengajar, (2) misi dan

Ternyata setting VPN nya ada yang harus ditambahkan pada ubuntu 12.10 ini (beda dengan ubuntu 12.04 dimana option ini tidak diaktifkan namun tetap bisa).. Buka setting VPN, tinggal

Sebagai pelaksanaan dari Instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1978 tentang Penataran Pegawai Republik Indonesia mengenai hasil-hasil