Oleh : kelompok 5
PENDAHULUAN
JARINGAN
SISTEM RANGKA
PENUTUP SISTEM OTOT SISTEM SARAF
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu bersatu membentuk Jaringan
Sel makhluk hidup akan terus membelah
kemudian melakukan diferensiasi dan spesialisasi. Deferensiasi artinya perkembangan sel menjadi
bentuk yang khusus.
Spesialisasi adalah perkembangan sel menuju ke fungsi khusus.
Hasil deferensiasi dan spesialisasi adalah jaringan dan organ-organ tubuh.
Organ-organ membentuk sistem organ dan akhirnya kumpulan sistem organ membentuk tubuh organisme.
Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada
tempat tertentu sel-sel itu bersatu membentuk
Jaringan
Sel makhluk hidup akan terus membelah
kemudian melakukan diferensiasi dan spesialisasi.
Deferensiasi artinya perkembangan sel menjadi
bentuk yang khusus.
Spesialisasi adalah perkembangan sel menuju ke
fungsi khusus.
Hasil deferensiasi dan spesialisasi adalah jaringan
dan organ-organ tubuh.
Organ-organ membentuk sistem organ dan
akhirnya kumpulan sistem organ membentuk tubuh organisme.
Pada tubuh hewan dan manusia
terdapat bermacam-macam
jaringan antara lain:
jaringan epitelium,
jaringan ikat,
jaringan otot,
jaringan saraf.
Pada tubuh hewan dan manusia
terdapat bermacam-macam
jaringan antara lain:
jaringan epitelium,
jaringan ikat,
jaringan otot,
jaringan saraf.
a.
Epitelium selapis pipih
(squamous)
b.
Epitel selapis kuboid
(cuboidal)
c.
Epitelium selapis
batang (silindris)
a.
Epitelium selapis pipih
(squamous)
b.
Epitel selapis kuboid
(cuboidal)
c.
Epitelium selapis
batang (silindris)
Bentuk sel-selnya pipih Dilihat dari
permukaannya, Sel-selnya seperti lantai ubin tetapi dengan batas-batas tidak teratur
Epitelium ini berfungsi
sebagai jalan
pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya
Epitelium selapis pipih
terdapat misalnya pada dinding dalam kapiler darah dan dinding
alveolus paru-paru
Bentuk sel-selnya pipih Dilihat dari
permukaannya, Sel-selnya seperti lantai ubin tetapi dengan batas-batas tidak teratur
Epitelium ini berfungsi
sebagai jalan
pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya
Epitelium selapis pipih
terdapat misalnya pada dinding dalam kapiler darah dan dinding
Berbentuk
Contohnya,
epitelium kubus
pada permukaan
ovarium,
kelenjar tiroid,
tubulus ginjal
Berbentuk
seperti kubus
Contohnya,
epitelium kubus
pada permukaan
ovarium,
Berbentuk seperti
batang
Permukaannya terlihat
seperti epitelium kubus, tetapi pada potongan tegak lurus terlihat sel-sel yang tinggi
Ada yang memiliki
silia di permukaannya, seperti yang terdapat pada oviduk (saluran telur)
Ada yang tidak
memiliki silia,
misalnya pada dinding sebelah dalam usus dan kandung empedu
Berbentuk seperti
batang
Permukaannya terlihat
seperti epitelium kubus, tetapi pada potongan tegak lurus terlihat sel-sel yang tinggi
Ada yang memiliki
silia di permukaannya, seperti yang terdapat pada oviduk (saluran telur)
Ada yang tidak
memiliki silia,
•
Tersusun atas
selapis sel
tetapi
ketinggian sel
penyusunnya
tidak sama,
sehingga
terlihat
berlapis
•Terdapat
pada trakea
•
Tersusun atas
selapis sel
tetapi
ketinggian sel
penyusunnya
tidak sama,
sehingga
terlihat
berlapis
•
Terdapat
Tersusun atas dua atau lebih
lapisan sel
Sel pada lapisan bawah
disebut sel basal
Di atas sel basal terdapat
beberapa lapis sel yang
berbentuk pipih, kubus, atau
batang atau bentuk lain yang
disebut transisional
Tersusun atas dua atau lebih
lapisan sel
Sel pada lapisan bawah
disebut sel basal
Di atas sel basal terdapat
beberapa lapis sel yang
berbentuk pipih, kubus, atau
batang atau bentuk lain yang
disebut transisional
Terdapat pada
permukaan
kulit, vagina,
esofagus.
Pada vagina
dan esovagus,
permukaan
epitelnya
selalu basah
Terdapat pada
permukaan
kulit, vagina,
esofagus.
Pada vagina
dan esovagus,
permukaan
epitelnya
Epitelium Berlapis Kubus
Epitelium Berlapis Kubus Epitelium berlapis batangEpitelium berlapis batang
Terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang dan
kelenjar ludah
Terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang dan
kelenjar ludah
Terdapat pada
permukaan uretra pria Terdapat pada
permukaan uretra pria
Terdapat pada
kandung
kemih. Bentuk
sel epitel
transisional
bergantung
pada derajat
perenggangan
kandung
kemih
Terdapat pada
kandung
kemih. Bentuk
sel epitel
transisional
bergantung
pada derajat
perenggangan
kandung
Letak sel-selnya tersebar
Memiliki komponen intraseluler
yaitu matriks. Matriks tersusun
atas
mukopilisakaridasulfat
dan
asam hialuronat.
jika matriks
memiliki lebih banyak
mukopilisakarida,
maka matriks
bersifat kaku, sedangkan jika
memiliki banyak
asam hialuronat
maka akan bersifat lentur
Letak sel-selnya tersebar
Memiliki komponen intraseluler
yaitu matriks. Matriks tersusun
atas
mukopilisakaridasulfat
dan
asam hialuronat.
jika matriks
memiliki lebih banyak
mukopilisakarida,
maka matriks
bersifat kaku, sedangkan jika
memiliki banyak
asam hialuronat
maka akan bersifat lentur
Fungsi jaringan ikat antara lain:
Melekatkan suatu jaringan ke
jaringan lain.
Membungkus organ-organ.
Mengisi rongga di antara organ.
Mengangkut zat oksigen dan
makanan ke jaringan lain
Mengangkut sisa-sisa
metabolisme ke alat
pengeluaran
Menghasilkan kekebalan
Fungsi jaringan ikat antara lain:
Melekatkan suatu jaringan ke
jaringan lain.
Membungkus organ-organ.
Mengisi rongga di antara organ.
Mengangkut zat oksigen dan
makanan ke jaringan lain
Mengangkut sisa-sisa
metabolisme ke alat
pengeluaran
Menghasilkan kekebalan
1
Sel
Sel yang menyusun jaringan ikat berasal dari
sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal kehidupan embrio
Macam sel penyusun jaringan ikat:
1. Fibroblas adalah sel yang mensintesis dan
mensekresikan protein pada serabut
2. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak
beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka
3. Sel Mast adalah sel yang memproduksi
heparin yang berfungsi mencedah pembekuan darah dan histamin yang dapat mengatur
permeabilitas kapiler darah
4. Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi
untuk menyimpan lemak
5. Leukosit adalah sel darah putih
Sel
Sel yang menyusun jaringan ikat berasal dari
sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal kehidupan embrio
Macam sel penyusun jaringan ikat:
1. Fibroblas adalah sel yang mensintesis dan
mensekresikan protein pada serabut
2. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak
beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka
3. Sel Mast adalah sel yang memproduksi
heparin yang berfungsi mencedah pembekuan darah dan histamin yang dapat mengatur
permeabilitas kapiler darah
4. Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi
untuk menyimpan lemak
5. Leukosit adalah sel darah putih
2 Serabut
Serabut atau serat penyusun terdiri atas:
1. Serabut Kolagen (Serabut Putih)
Merupakan serabut yang bersifat sangat liat
dan ulet
Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi
dalam jumlah banyak berwarna putih, misalnya tendon
2. Serabut Elastin (Serabut Kuning)
Lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat
elastis (kenyal)
Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, dalam
jumlah banyak berwarna kuning
Misalnya pada bantalan lemak, pembuluh
darah, ligamen
Serabut
Serabut atau serat penyusun terdiri atas:
1. Serabut Kolagen (Serabut Putih)
Merupakan serabut yang bersifat sangat liat
dan ulet
Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi
dalam jumlah banyak berwarna putih, misalnya tendon
2. Serabut Elastin (Serabut Kuning)
Lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat
elastis (kenyal)
Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, dalam
jumlah banyak berwarna kuning
Misalnya pada bantalan lemak, pembuluh
darah, ligamen
3
Serabut Retikulum
Merupakan
Serabut halus dan
bercabang berbentuk seperti jala.
Berfungsi
menghubungk an jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya pada sistem saraf
Serabut Retikulum
Merupakan
Serabut halus dan
bercabang berbentuk seperti jala.
Berfungsi
menghubungk an jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya pada sistem saraf
Zat dasar pada jaringan
ikat merupakan zat yang
amorf, tidak berwarna dan
homogen. Zat dasar ini
berperan dalam pengisian
ruang antar sel dan
serabut pada jaringan ikat.
Zat dasar pada jaringan
ikat merupakan zat yang
amorf, tidak berwarna dan
homogen. Zat dasar ini
berperan dalam pengisian
ruang antar sel dan
serabut pada jaringan ikat.
• Struktur serat-seratnya padat
• Dibedakan menjadi jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur
• Pada jaringan ikat padat teratur,
berkas kolagen
tersusun teratur ke satu arah, misal
tendon
• Pada jaringan ikat padat teratur,
berkas kolagen menyebar
membentuk
anyaman kasar
yang kuat, misal di lapisan bawah
(dermis) kulit
• Struktur
serat-seratnya padat
• Dibedakan menjadi
jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur
• Pada jaringan ikat
padat teratur, berkas kolagen
tersusun teratur ke satu arah, misal
tendon
• Pada jaringan ikat
padat teratur, berkas kolagen menyebar
membentuk
anyaman kasar
yang kuat, misal di lapisan bawah
Susunan seratnya
agak longgar
Berfungsi sebagai
medium penyokong, pengisi ruang di
antara organ dan mengelilingi
elemen-elemen dari jaringan lain
Berperan
menyediakan
nutrien bagi elemen jaringan lain yang diselubunginya
Contoh jaringan
bawah epitelium dan di sekeliling kapiler
Susunan seratnya
agak longgar
Berfungsi sebagai
medium penyokong, pengisi ruang di
antara organ dan mengelilingi
elemen-elemen dari jaringan lain
Berperan
menyediakan
nutrien bagi elemen jaringan lain yang diselubunginya
Contoh jaringan
bawah epitelium dan di sekeliling kapiler
Tulang rawan adalah
spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis
Tulang rawan bersifat kuat dan lentur
Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna)
Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung serabut Tulang rawan tidak
mempunyai saraf dan pembuluh darah
Tulang rawan adalah
spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis
Tulang rawan bersifat kuat dan lentur
Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna)
Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung serabut Tulang rawan tidak
mempunyai saraf dan pembuluh darah
Tulang rawan dibedakan menjadi tiga berdasarkan kandungan matriksnya:
Tulang Rawan hialin, mengandung
serabut kolagen halus, berwarna
bening kebiruan. Terdapat pada cakra epifisis, ujung tulang rusuk, permukaan tulang di daerah persendian
Tulang rawan elastis, mengandung
serabut elastis dan serabut kolagen. Terdapat pada daun telinga, epiglotis, bronkiolus
Tulang rawan fibrosa, mengandung
serabut kolagen yang padat dan kasar, terdapat pada simfisis pubis
Tulang rawan dibedakan menjadi tiga berdasarkan kandungan matriksnya: Tulang Rawan hialin, mengandung serabut kolagen halus, berwarna
bening kebiruan. Terdapat pada cakra epifisis, ujung tulang rusuk, permukaan tulang di daerah persendian
Tulang rawan elastis, mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Terdapat pada daun telinga, epiglotis, bronkiolus
Tulang rawan fibrosa, mengandung
Merupakan jaringan ikat yang
mengandung mineral
Disusun oleh sel-sel tulang atau
osteosit
Osteosit
berasal dari sel induk
tulang atau
osteoblas
Osteosit terletak dalam lakuna
Osteosit tersusun dalam lapisan
konsentris yang disebut lamela
Osteosit satu dengan lainnya
saling berhubungan melalui
kanalikuli
Jaringan tulang mengandung
osteoklas, yaitu sel berukuran
besar dengan jumlah inti 6-50
Merupakan jaringan ikat yang
mengandung mineral
Disusun oleh sel-sel tulang atau
osteosit
Osteosit
berasal dari sel induk
tulang atau
osteoblas
Osteosit terletak dalam lakuna
Osteosit tersusun dalam lapisan
konsentris yang disebut lamela
Osteosit satu dengan lainnya
saling berhubungan melalui
kanalikuli
Jaringan tulang mengandung
osteoklas, yaitu sel berukuran
besar dengan jumlah inti 6-50
Terdapat sistem Havers yang
terdiri dari 4-20 lamela havers
yang tersusun konsentris
mengelilingi saluran havers.
Sistem havers merupakan unit
penyusun tulang. Saluran
havers mengandung pembuluh
darah dan saraf sebagai
penyuplai nutrien untuk
menghidupi tulang
Terdapat sistem Havers yang
terdiri dari 4-20 lamela havers
yang tersusun konsentris
mengelilingi saluran havers.
Sistem havers merupakan unit
penyusun tulang. Saluran
havers mengandung pembuluh
darah dan saraf sebagai
penyuplai nutrien untuk
menghidupi tulang
Terdiri dari trabekula tulang
yang saling berhubungan
satu dengan lainnya.
Trabekula adalah struktur
penyusun tulang spons
yang berbentuk seperti
kumpulan jarum atau
lempengan
Terdiri dari trabekula tulang
yang saling berhubungan
satu dengan lainnya.
Trabekula adalah struktur
penyusun tulang spons
yang berbentuk seperti
kumpulan jarum atau
lempengan
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal dari jaringan mesenkim
Darah terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma darah
Plasma darah merupakan cairan yang mengandung zat anorganik dan
organik
Plasma darah merupakan zat antarsel yang mengandung sel-sel darah dan keping darah
Sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.
Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal dari jaringan mesenkim
Darah terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma darah
Plasma darah merupakan cairan yang mengandung zat anorganik dan
organik
Plasma darah merupakan zat antarsel yang mengandung sel-sel darah dan keping darah
Sel darah merah berfungsi
mengangkut O
2dan CO
2dalam darah
Sel darah putih berfungsi sebagai
pelindung terhadap benda asing
yang masuk ke dalam tubuh
Keping darah berperan dalam
proses pembekuan darah
Limfa adalah cairan yang
dikumpulkan dari jaringan-jaringan
dan kembali ke aliran darah
Sel limfosit merupakan salah satu
jenis sel darah putih (leukosit) dan
berfungsi sebagai penghasil
antibodi.
Sel darah merah berfungsi
mengangkut O
2dan CO
2dalam darah
Sel darah putih berfungsi sebagai
pelindung terhadap benda asing
yang masuk ke dalam tubuh
Keping darah berperan dalam
proses pembekuan darah
Limfa adalah cairan yang
dikumpulkan dari jaringan-jaringan
dan kembali ke aliran darah
Sel limfosit merupakan salah satu
jenis sel darah putih (leukosit) dan
berfungsi sebagai penghasil
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.
Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.
Sel otot polos
berbentuk
gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di
tengah sarkoplasma
Mempunyai
persarafan autonom (involunter)
Kontraksinya
lambat, cukup lama dan tidak cepat
lelah
Pada lambung,
usus, pembuluh darah
Sel otot polos
berbentuk
gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di
tengah sarkoplasma
Mempunyai
persarafan autonom (involunter)
Kontraksinya
lambat, cukup lama dan tidak cepat
lelah
Pada lambung,
usus, pembuluh darah
Terdapat khusus pada jantung
Ukuran serabutnya lebih kecil dari otot rangka
Memiliki 1-2 inti
yang terletak pada di tengah
sarkoplasma
Memiliki diskus interkalaris
Kontraksinya tidak di bawah kesadaran (otot involunter)
Bersifat kuat dan berirama
Terdapat khusus
pada jantung
Ukuran serabutnya
lebih kecil dari otot rangka
Memiliki 1-2 inti
yang terletak pada di tengah
sarkoplasma
Memiliki diskus
interkalaris
Kontraksinya tidak
di bawah kesadaran (otot involunter)
Bersifat kuat dan
berirama
Sel atau serabut sel otot rangka berbentuk silinder Setiapsel berinti banyak
yang terletak di tepi sarkoplasma
Bekerja di bawah
kesadaran (otot volunter) Kontraksinya cepat,
tetapi cepat lelah
Otot rangka melekat pada rangka (misal trisep,
bisep), lidah, bibir, kelopak mata dan diafragma
Sel atau serabut sel otot rangka berbentuk silinder Setiapsel berinti banyak
yang terletak di tepi sarkoplasma
Bekerja di bawah
kesadaran (otot volunter) Kontraksinya cepat,
tetapi cepat lelah
Otot rangka melekat pada rangka (misal trisep,
berfungsi menyelenggarakan kerjasama
dalam koordinasikegiatan tubuh.
jaringan yang menerima dan menyampaikan
rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain
berasal dari lapisan ektoderm
terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan
sumsum tulang belakang) dan pada sistem saraf tepi
Sel dibagi menjadi dua macam, yaitu sel
Struktur :
Denrite (cabang pendek) : berfungsi membawa
impuls ke badan sel saraf
Soma (Badan Sel/Perikarion) : mengandung inti
sel dan neuroplasma
Akson (neurit/cabang panjang) : berfungsi
membawa impuls meninggalkan badan sel saraf
A
Denrit e
Soma (Badan Sel)
Nukleu s
Ujung Akson
Selubung mielin
Macam-macam
Neuron afferent menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu,
Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron
intermedier yang lain ke neuron motorik. Antara saraf satu dengan yang lain saling berhubungan. Antara saraf yang satu
Neuron efferent meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang dikirim menentukan
tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen.
Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga
Sel Glia pada Sistem Saraf
Tepi/Perifer Nervous System
Sel Schwan: di sepanjang akson, fungsi
penghasil myelin meningkatkan konduksi impuls saraf
Sel satelit: sel penyokong pada sel
Sel Glia pada Sistem Saraf Pusat/Center Nervous System
Makroglia
• Astrocytus: ukuran paling besar, bentuk sferis,
tidak teratur, fungsi utama memberi sokongan struktur sel, memberi nutrisi, membentuk barrier darah-otak
• Oligodendrocytus: jumlah paling banyak, fungsi
pendukung konduksi impuls pada SSP (membentuk myelin pd SSP)
Sel ependima: mrp neuroepitel, terdapat di
lapisan dalam ventrikel otak, fungsi penghasil cairan serebrospinal, perlindungan nutrisi sel
Mikroglia: ukuran paling kecil, fungsi komponen
Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu
antara ujung akson neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain, yang
disebut dengan sinaps. Fugsi sinaps adalah meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps mengeluarkan zat untuk mempermudah
Sistem saraf pusat berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh.
Baik otak maupun sumsum dilindungi oleh suatu selaput yang terdiri dari jaringan pengikat yang
disebut meninges. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:
• Lapisan paling dalam (piameter), banyak terdapat pembuluh darah.
• Lapisan tengah (arachnoid), diantara arachnoid dan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi
cairan.
OTAK KECIL (CEREBELLUM) : Letaknya di bagian
anterior dari medulla oblongata. Fungsi utama nya sbg pusat keseimbangan gerak dan koordinasi
motorik.
OTAK BESAR (CEREBRUM) : bagian terbesar dari otak berbentuk oval. Korteks serebral dari otak besar dpt dibagi menjadi daerah sensorik, motorik & asosiasi. Cerebrum terdiri dari?
- Lobus frontalis : berpikir
- Lobus parietalis : komunikasi, terutama berbicar - Lobus temporalis : pendengaran, penciuman, peraba
OTAK TENGAH (MESENFALON) : berukuran kecil dan terletak di depan otak kecil. terdapat
saraf okulomotoris (saraf yang berhubungan dengan pusat pergerakan mata)
OTAK DEPAN (DIENSEFALON) : terdapat
talamus & hipotalamus. Dengan talamus sbg bagian penerima dan penerus impuls yang datang dari saraf perifer dan meneruskannya ke pusat sensorik pada bagian korteks otak, dan hipotalamus sbg bagian pengatur suhu tubuh dan juga pengatur rasa mengantuk, emosi dan tekanan darah.
MEDULA OBLONGATA (SUMSUM LANJUTAN):
SUMSUM TULANG BELAKANG
-Sebagai pengatur gerak refleks
-Lanjutan dari medula oblongata sampai ke bawah tulang punggung, tepatnya
sampai ruas ke dua tulang pinggang (canalis centralis vertebrae).
-Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan
Sistem saraf perifer adalah bagian dari istem saraf yang terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke sel
saraf sensorik dan dari sel saraf
Saraf Kranial
I. Olfaktorius
II. Optikus
III. Okulomotorious
IV. Troklearis V. Trigeminus
VI. Abdusen
VII. Fasialis
VIII. Festibulokoklear
IX. Glosofaringeus X. Fagus
XI. Aksesorious
XII. Hipoglosus
Saraf Sensori
Saraf Motor
Saraf
Fleksus Servikalis
Dibentuk oleh 4 saraf servikal pertama yang letaknya dalam leher di bawahotot sterno
masteroid, dari sini timbul cabang yang berfungsi untuk mempersarafibeberapa otot leher, saraf
prenikus yang mempersarafi diafragma.
Fleksus Brakialis
Fleksus Lumbo Sakralis
Menyalurkan saraf yang utama untuk anggota gerak bawah (bagian pinggul dan kaki)
Fleksus Sakralis
Terdiri dari saraf lumbal ke-4 dan ke-5 dan saraf sakralis yang begabung untuk membentuk
nervus iskiadikus yang besar masuk ke dalam paha melalui cairansakrum untuk melayani
otot paha. Becabang menjadi nervus popliteus medialisdan lateralis mempersarafi otot
FUNGSI RANGKA :
1.Memberi bentuk tubuh 2.Penopang tubuh
3.Melindungi organ penting 4.Alat gerak pasif
5.Tempat melekatnya otot
6.Tempat pembentukan sel-sel darah
TULANG BERDASARKAN LETAKNYA
TENGKORA
K
TENGKORA
K
ANGGOTA
BADAN
1. Tulang leher (7) 2. Tulang punggung
(12)
3. Tulang pinggang
(5)
4. Tulang kelangkang
(5)
5. Tulang ekor (4)
1. Hulu 2. Badan
3. Taju pedang
1. Rusuk sejati (7)
2. Rusuk palsu (3)
3. Rusuk melayang (2)
1. Tulang usus (illium)
2. Tulang duduk
3. Tulang kemaluan
Anggota Gerak
Anggota Gerak
Anggota Gerak
Atas
1. T. lengan atas
2. T. hasta
3. T. pengumpil
4. T. pergelangan
tangan
5. T. telapak tangan
6. T. ruas jari tangan
1. T. paha
2. T. tempurung lutut
3. T. kering
4. T. betis
5. T. pergelangan kaki
6. T. tumit
7. T. telapak kaki
8. T. ruas jari kaki
SENDI
Hubungan antara tulang
satu dengan tulang
lainnya.
Hubungan antara tulang
satu dengan tulang
SENDI
KAKU
amfiartrosis
KAKU
amfiartrosis
MATI
sinartrosis
MATI
sinartrosis
GERAK
DIartrosis
GERAK
Hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali
Contoh pada sambungan antar tulang rusuk dan tulang dada
MATI
sinartrosis
MATI
Hubungan antar tulang yang
memungkinkan gerakan yang terbatas.
Tulang-tulang dihubungkan dengan jaringan kartilago.
Hubungan antar tulang pada pergelangan tangan, antarruas-ruas tulang belakang.
KAKU
Hubungan antar
tulang yang
memungkinkan
terjadi gerakan
bebas.
GERAK
DIartrosis
SENDI
PELURU
SENDI
ENGSEL
SENDI
PUTAR
SENDI
GESER
Sendi engsel : Persendian yang memungkinkan
gerakan ke satu arah, seperti engsel pintu. (pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari.)
Sendi putar : Memungkinkan terjadinya gerakan
berputar (rotasi). ( tulang tengkorak dan tulang atlas, tulang lengan atas dan lengan bawah.)
Sendi pelana : memungkinkan gerakkan ke arah
samping kanan dan kiri serta gerakan ke arah atas dan bawah. (pesendian pada ibu jari).
Sendi peluru : persendian yang memungkinkan
gerakan ke segala arah. (tulang lengan atas dengan tulang belikat dan tulang panggul dengan tulang paha).
Sendi luncur : persendian yang memungkinkan
terjadinya gerak rotasi pada satu bidang datar saja. ( persendian pada pergelangan kaki).
Pada umumnya melekat pada
rangka.
Kerjanya dipengaruhi saraf sadar
(
sensori
somatik)
sehingga
aktivitasnya dapat dikendalikan.
Aktivitasnya
lebih
cepat
tetapi
mudah lelah.
Bentuk serabut ototnya panjang,
silindris, tidak bercabang.
Jumlah nukleus banyak dan terletak
di pinggir
Mempunyai pita atau garis melintang
atau berlurik sehingga disebut otot
lurik.
Fungsinya mengontrol pergerakan
rangka.
Pada umumnya melekat pada
rangka.
Kerjanya dipengaruhi saraf sadar
(
sensori
somatik)
sehingga
aktivitasnya dapat dikendalikan.
Aktivitasnya
lebih
cepat
tetapi
mudah lelah.
Bentuk serabut ototnya panjang,
silindris, tidak bercabang.
Jumlah nukleus banyak dan terletak
di pinggir
Mempunyai pita atau garis melintang
atau berlurik sehingga disebut otot
lurik.
Fungsinya mengontrol pergerakan
Struktur Luar Otot Rangka
o Ventrikel
(empal)
o Tendon :
Origo
Nama otot Fungsi
Frontalis Mengerutkan dahi & mengangkat alis mata Orbikularis Okuli Menutup mata (mengerdip)
Zigomatikus Menaikkan sudut mulut (tersenyum) Maseter Mengatupkan rahang atas atau bawah
Orbikularis Oris Mengatupkan dan Menjulur/ menonjolkan bibir Eksternal Obiliki Memapatkan perut dan memutar badan
Rektus Abdominis Menekuk tulang belakang Pektoralis Mayor Menarik lengan arah dada
Deltoid Menarik & mengangkat lengan menjauhi sumbu tubuh
Biseps Braki Menekuk lengan bawah & memutar tangan Abduktor Longus Mengangkat paha ke arah sumbu tubuh Sartorius Memutar paha
Fleksor digitorium Menekuk jari kaki Ekstensor
digitorium Merentang/meluruskan jari kaki
Otot-Otot Anterior
Otot-Otot Posterior
Otot-Otot Posterior
Nama Fungsi
Oksipitalis Menggerakkan kulit kepala belakang Sternokleidomastoi
d Memutar kepala ke samping, menekuk leher dan kepala Trapesius Meluruskan posisi kepala, mengangkat bidang
bahu bagian belakang mendekati sumbu tubuh Latissimus dorsi Menarik dan menurunkan lengan ke arah sumbu
tubuh
Triseps braki Meluruskan & merentangkan lengan bawah Fleksor karpi Menekuk tangan
Ekstensor karpi Meluruskan tangan Fleksor digitorium Menekuk jari
Ekstensor
digitorium Meluruskan jari
Gluteus medius Menggerakkan paha menjauhi sumbu tubuh Gluteus Maksimus Meluruskan dan merentangkan paha
Hamstring Menekuk kaki & meluruskan paha atau sendi panggul
Struktur Anatomi Otot Rangka
Struktur Anatomi Otot Rangka
Satu Berkas Otot Rangka
Satu Berkas Otot Rangka
Serabut Otot
Serabut Otot
Miofibril
Miofibril
Sarkomer
Sarkomer
Struktur Serabut Otot
a. Unit struktural jaringan otot ialah serabut otot (diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).
b. Serabut otot disusun oleh miofibril (diameter 1-2mikrometer) –> fungsi: kontraksi dan relaksasi
– Sarkolemma – membran plasma dari serabut otot – Sarkoplasma – sitoplasma dari serabut otot
c. Myofibril – sekempok protein panjang yang merupakan penyusun utama sarkolemma – tampak seperti pita gelap (myosin) dan pita terang (aktin) yg bersilangan
d. Glikogen –> disimpan dalam jumlah banyak sebagai sumber energi
e. Myoglobin –> pigmen merah –> menyimpan oksigen untuk aktivitas otot f. Retikulum sarkoplasmik (SR) –> retikulum endoplasma halus yang
membentuk jejaring menyelubungi myofibril – calcium reservoir g. Kalsium mengaktivasi kontraksi otot
h. Sarkomer
Struktur Sarkomer
1. Sarkomer terdiri dari:
– filamen tebal dan filamen tipis
– protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, – protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal tipis.
2. Pita gelap (pita/ bands anisotropic); pita terang (pita/bands – isotropic)
3. Filamen tebal di tengah sarkomer Pita A, terdiri 3 bagian:
– garis M; zona H; dan zona overlap
HASIL Kontraksi —> pemendekan sarkomer. – Jarak antara diskus Z memendek
– Zona H menghilang
– Berkas A gelap meningkat dikarenakan aktin dan myosin
– Berkas I terang memendek
Tahap Terjadinya Relaksasi
• Ion Ca2+ dipompa kembali ke retikulum
sakoplasmik — penurunan konsentrasi ion Ca di sitoplasma
• Pelepasan ion Ca2+ dari troponin.
• Troponmyosin memblokir sisi pengikatan di aktin — lepasnya ikatan antara aktin dan
myosin
• Posisi filamen kembali seperti semula
HASIL Kontraksi —> pemendekan sarkomer. – Jarak antara diskus Z memendek
– Zona H menghilang
– Berkas A gelap meningkat dikarenakan aktin dan myosin
– Berkas I terang memendek
Tahap Terjadinya Relaksasi
• Ion Ca2+ dipompa kembali ke retikulum
sakoplasmik — penurunan konsentrasi ion Ca di sitoplasma
• Pelepasan ion Ca2+ dari troponin.
• Troponmyosin memblokir sisi pengikatan di aktin — lepasnya ikatan antara aktin dan
myosin
Merupakan organ terbesar, tertipis,
& sangat penting (
vital, diverse,
complex, extensive
)
Mampu memperbaiki sendiri (
self-repairing
) & mekanisme pertahanan
tubuh pertama (pembatas antara
lingkungan luar tubuh dg dalam
tubuh)
Pada orang dewasa: luas=1,6-1,9
m2; tebal= 0,05-0,3cm
Merupakan organ terbesar, tertipis,
& sangat penting (
vital, diverse,
complex, extensive
)
Mampu memperbaiki sendiri (
self-repairing
) & mekanisme pertahanan
tubuh pertama (pembatas antara
lingkungan luar tubuh dg dalam
tubuh)
Pada orang dewasa: luas=1,6-1,9
anat_muskuloskeletal/ikun/2007 104
PELINDUNG; dari kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet, & …
mekanik, kimia, atau suhu
PENERIMA SENSASI; sentuhan,
tekanan, nyeri, & suhu
PENGATUR SUHU; menurunkan
kehilangan panas saat suhu dingin &
meningkatkan kehilangan panas saat
suhu panas
FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi
mll cadangan lemak; sintesis vitamin D
EKSKRESI & ABSORPSI
PELINDUNG; dari kekeringan, invasi
mikroorganisme, sinar ultraviolet, & …
mekanik, kimia, atau suhu
PENERIMA SENSASI; sentuhan,
tekanan, nyeri, & suhu
PENGATUR SUHU; menurunkan
kehilangan panas saat suhu dingin &
meningkatkan kehilangan panas saat
suhu panas
FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi
mll cadangan lemak; sintesis vitamin D
anat_muskuloskeletal/ikun/2007 105
1. Epidermis 2. Dermis
Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial
jaringan lemak & areolar
• Kulit tipis kulit yang menutupi sbgn
besar permukaan tubuh
• Kulit tebal kulit yg menutupi telapak
tangan & kaki
1. Epidermis 2. Dermis
Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial
jaringan lemak & areolar
• Kulit tipis kulit yang menutupi sbgn
besar permukaan tubuh
• Kulit tebal kulit yg menutupi telapak
anat_muskuloskeletal/ikun/2007 107
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:
1. Stratum corneum
tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit
2. Stratum lucidum
Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas
batas antar selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd keratin; eleidinlemak
berikatan dg proteinmenghambat
masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.
3. Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yg
dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yg tinggi, inti sel tdk ada & berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak ada.
Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel: 1. Stratum corneum
tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit
2. Stratum lucidum
Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas
batas antar selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd keratin; eleidinlemak
berikatan dg proteinmenghambat
masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.
3. Stratum granulosum
Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yg
anat_muskuloskeletal/ikun/2007 108
4.
Stratum spinosum
Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk
teratur (polyhedral). Sel pd lapisan ini
kaya akan RNA yg menginisiasi
sintesis protein untuk produksi
keratin.
5.
Stratum basale
Terdiri dari : 1 lapis sel kolumnar yg
dapat mengalami mitosis
aktivitas
regenerasi
sel berpindah dari
lapisan terbawah ke paling atas
Stratum germinativum (
growth
layer
)
stratum spinosum +
stratum basale
4.
Stratum spinosum
Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk
teratur (polyhedral). Sel pd lapisan ini
kaya akan RNA yg menginisiasi
sintesis protein untuk produksi
keratin.
5.
Stratum basale
Terdiri dari : 1 lapis sel kolumnar yg
dapat mengalami mitosis
aktivitas
regenerasi
sel berpindah dari
lapisan terbawah ke paling atas
Stratum germinativum (
growth
layer
)
stratum spinosum +
anat_muskuloskeletal/ikun/2007 109
Terdiri dari lapis tipis papil &
retikular tebal
Lapisan dermis lebih tebal
daripada epidermis
Banyak terdapat jaringan saraf &
ujung-ujung saraf reseptor
sensori somatik
Banyak terdapat pembuluh
darah
regulasi suhu tubuh
Terdiri dari lapis tipis papil &
retikular tebal
Lapisan dermis lebih tebal
daripada epidermis
Banyak terdapat jaringan saraf &
ujung-ujung saraf reseptor
sensori somatik
anat_muskuloskeletal/ikun/2007 110 1. Lapisan papil (dermal papillae)
2. Lapisan retikular
- terdiri dari retikulum jaringan serat
kolagen
(terbanyak) & serat elastin
- tempat menempelnya serat otot rangka
(wajah & kulit kepala) & otot polos (arrector pili muscles/ akar rambut)
- terdapat reseptor sensori somatik (rasa
nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)
1. Lapisan papil (dermal papillae) 2. Lapisan retikular
- terdiri dari retikulum jaringan serat
kolagen
(terbanyak) & serat elastin
- tempat menempelnya serat otot rangka
(wajah & kulit kepala) & otot polos
(arrector pili muscles/ akar rambut)
- terdapat reseptor sensori somatik (rasa
anat_muskuloskeletal/ikun/2007 111
Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg
tersimpan di dlm sel epidermis
Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di
stratum basale epidermis
Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd
pigmen melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.
Konversi tyrosin mjd pigmen tergantung pada :
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
Pada keadaan tertentu yg bersifat sementara,
warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah
hemoglobin yg teroksigenasi
Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg
tersimpan di dlm sel epidermis
Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di
stratum basale epidermis
Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd
pigmen melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.
Konversi tyrosin mjd pigmen tergantung pada :
(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH
Pada keadaan tertentu yg bersifat sementara,
warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah
Dalam dinamika gerak lurus, Newton sudah
menggambarkan hubungan antara 2 gaya yang bereaksi.interaksi dimulai dari kata adanya
hubungan Aksi dan Reaksi. Menurut Newton, gaya aksi menyebabkan ghaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Hukum Newton yang membahas tentang gerak, biasanya yang
kita pelajari ada 3. Dimana ketiga hukum tersebut sering menjadi acuan kita untuk meninjau suatu gerak. Gerak adalah suatu tanggapan terhad
rangsang baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan
kerjasama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif, karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif
karena mampu berkontraksi sehingga mampu menggerakkan tulang.
Dalam dinamika gerak lurus, Newton sudah
menggambarkan hubungan antara 2 gaya yang bereaksi.interaksi dimulai dari kata adanya
hubungan Aksi dan Reaksi. Menurut Newton, gaya aksi menyebabkan ghaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Hukum Newton yang membahas tentang gerak, biasanya yang
kita pelajari ada 3. Dimana ketiga hukum tersebut sering menjadi acuan kita untuk meninjau suatu gerak. Gerak adalah suatu tanggapan terhad
rangsang baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan
kerjasama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif, karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif
Nina 1: Sistem haverst lamela pada tulang? Lia 3 : Kenapa di daerah kulit tebal tidak
terlalu pka
Septian 2 : mengapa kerja otot jantung tidak mudah lelah seperti otot lurik? Dini 6 : apakah itu amorf?
Otot rangka dan otot polos, mengandung hanya 1 – 2%
Mitochondria.
Otot jantung mengandung 35% Mitochondria.
Mitochondria adalah alat pembentuk “energy” dlm sel, melalui pembentukan ATP (Adenosin Tri Phosphat).
Tanpa adanya ATP ini maka sel akan mati.
Untuk menghasilkan ATP dlm Mitochondria ini perlu adanya “Oxigen”. dan Coenzym Q10 (Ubiquinol). Bila CoQ10 tidak ada, maka ATP tidak bisa dibuat.
CoQ10 ini dibuat sendiri oleh tubuh di Liver (Hati). Pada usia tua, produksi
CoQ10 ini makin berkurang, shg ATP juga jadi sedikit terbentu. Inilah salah satu penyebab mengapa “orang tua” tenaga otot makin menurun, termasuk “otot
Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan
matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem. Sistem Havers dibangun oleh saluran Havers yang dikelilingi oleh lamela Havers secara konsentris.
Diantara lamela havers terdapat rongga-rongga kecil yang disebut lakuna, tempat osteosit. Diantara Sistem Havers tedapat lamela tulang yang susunannya tidak teratur disebut lamela intersisial. Lakuna juga terdapat diantara lamela intersisial, lamela tulang sirkumferensial luar dan lamela sirkumferensial dalam. Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuan pembuluh darah dan sel saraf. Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja. Antar lakuna
dihubungkan dengan saluran kecil berupa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan