• Tidak ada hasil yang ditemukan

struktur dan organisasi hewan .

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "struktur dan organisasi hewan ."

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh : kelompok 5

PENDAHULUAN

JARINGAN

SISTEM RANGKA

PENUTUP SISTEM OTOT SISTEM SARAF

(2)
(3)

 Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada tempat tertentu sel-sel itu bersatu membentuk Jaringan

 Sel makhluk hidup akan terus membelah

kemudian melakukan diferensiasi dan spesialisasi.  Deferensiasi artinya perkembangan sel menjadi

bentuk yang khusus.

 Spesialisasi adalah perkembangan sel menuju ke fungsi khusus.

 Hasil deferensiasi dan spesialisasi adalah jaringan dan organ-organ tubuh.

 Organ-organ membentuk sistem organ dan akhirnya kumpulan sistem organ membentuk tubuh organisme.

 Tubuh hewan tersusun atas banyak sel yang pada

tempat tertentu sel-sel itu bersatu membentuk

Jaringan

 Sel makhluk hidup akan terus membelah

kemudian melakukan diferensiasi dan spesialisasi.

 Deferensiasi artinya perkembangan sel menjadi

bentuk yang khusus.

 Spesialisasi adalah perkembangan sel menuju ke

fungsi khusus.

 Hasil deferensiasi dan spesialisasi adalah jaringan

dan organ-organ tubuh.

 Organ-organ membentuk sistem organ dan

akhirnya kumpulan sistem organ membentuk tubuh organisme.

(4)

Pada tubuh hewan dan manusia

terdapat bermacam-macam

jaringan antara lain:

jaringan epitelium,

jaringan ikat,

jaringan otot,

jaringan saraf.

Pada tubuh hewan dan manusia

terdapat bermacam-macam

jaringan antara lain:

jaringan epitelium,

jaringan ikat,

jaringan otot,

jaringan saraf.

(5)
(6)

a.

Epitelium selapis pipih

(squamous)

b.

Epitel selapis kuboid

(cuboidal)

c.

Epitelium selapis

batang (silindris)

a.

Epitelium selapis pipih

(squamous)

b.

Epitel selapis kuboid

(cuboidal)

c.

Epitelium selapis

batang (silindris)

(7)

 Bentuk sel-selnya pipih  Dilihat dari

permukaannya, Sel-selnya seperti lantai ubin tetapi dengan batas-batas tidak teratur

 Epitelium ini berfungsi

sebagai jalan

pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya

 Epitelium selapis pipih

terdapat misalnya pada dinding dalam kapiler darah dan dinding

alveolus paru-paru

 Bentuk sel-selnya pipih  Dilihat dari

permukaannya, Sel-selnya seperti lantai ubin tetapi dengan batas-batas tidak teratur

 Epitelium ini berfungsi

sebagai jalan

pertukaran zat dari luar ke dalam tubuh atau sebaliknya

 Epitelium selapis pipih

terdapat misalnya pada dinding dalam kapiler darah dan dinding

(8)

Berbentuk

Contohnya,

epitelium kubus

pada permukaan

ovarium,

kelenjar tiroid,

tubulus ginjal

Berbentuk

seperti kubus

Contohnya,

epitelium kubus

pada permukaan

ovarium,

(9)

 Berbentuk seperti

batang

 Permukaannya terlihat

seperti epitelium kubus, tetapi pada potongan tegak lurus terlihat sel-sel yang tinggi

 Ada yang memiliki

silia di permukaannya, seperti yang terdapat pada oviduk (saluran telur)

 Ada yang tidak

memiliki silia,

misalnya pada dinding sebelah dalam usus dan kandung empedu

 Berbentuk seperti

batang

 Permukaannya terlihat

seperti epitelium kubus, tetapi pada potongan tegak lurus terlihat sel-sel yang tinggi

 Ada yang memiliki

silia di permukaannya, seperti yang terdapat pada oviduk (saluran telur)

 Ada yang tidak

memiliki silia,

(10)

Tersusun atas

selapis sel

tetapi

ketinggian sel

penyusunnya

tidak sama,

sehingga

terlihat

berlapis

Terdapat

pada trakea

Tersusun atas

selapis sel

tetapi

ketinggian sel

penyusunnya

tidak sama,

sehingga

terlihat

berlapis

Terdapat

(11)

Tersusun atas dua atau lebih

lapisan sel

Sel pada lapisan bawah

disebut sel basal

Di atas sel basal terdapat

beberapa lapis sel yang

berbentuk pipih, kubus, atau

batang atau bentuk lain yang

disebut transisional

Tersusun atas dua atau lebih

lapisan sel

Sel pada lapisan bawah

disebut sel basal

Di atas sel basal terdapat

beberapa lapis sel yang

berbentuk pipih, kubus, atau

batang atau bentuk lain yang

disebut transisional

(12)

Terdapat pada

permukaan

kulit, vagina,

esofagus.

Pada vagina

dan esovagus,

permukaan

epitelnya

selalu basah

Terdapat pada

permukaan

kulit, vagina,

esofagus.

Pada vagina

dan esovagus,

permukaan

epitelnya

(13)

Epitelium Berlapis Kubus

Epitelium Berlapis Kubus Epitelium berlapis batangEpitelium berlapis batang

Terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang dan

kelenjar ludah

Terdapat pada saluran kelenjar keringat, folikel ovarium yang sedang berkembang dan

kelenjar ludah

Terdapat pada

permukaan uretra pria Terdapat pada

permukaan uretra pria

(14)

Terdapat pada

kandung

kemih. Bentuk

sel epitel

transisional

bergantung

pada derajat

perenggangan

kandung

kemih

Terdapat pada

kandung

kemih. Bentuk

sel epitel

transisional

bergantung

pada derajat

perenggangan

kandung

(15)
(16)

Letak sel-selnya tersebar

Memiliki komponen intraseluler

yaitu matriks. Matriks tersusun

atas

mukopilisakaridasulfat

dan

asam hialuronat.

jika matriks

memiliki lebih banyak

mukopilisakarida,

maka matriks

bersifat kaku, sedangkan jika

memiliki banyak

asam hialuronat

maka akan bersifat lentur

Letak sel-selnya tersebar

Memiliki komponen intraseluler

yaitu matriks. Matriks tersusun

atas

mukopilisakaridasulfat

dan

asam hialuronat.

jika matriks

memiliki lebih banyak

mukopilisakarida,

maka matriks

bersifat kaku, sedangkan jika

memiliki banyak

asam hialuronat

maka akan bersifat lentur

(17)

Fungsi jaringan ikat antara lain:

Melekatkan suatu jaringan ke

jaringan lain.

Membungkus organ-organ.

Mengisi rongga di antara organ.

Mengangkut zat oksigen dan

makanan ke jaringan lain

Mengangkut sisa-sisa

metabolisme ke alat

pengeluaran

Menghasilkan kekebalan

Fungsi jaringan ikat antara lain:

Melekatkan suatu jaringan ke

jaringan lain.

Membungkus organ-organ.

Mengisi rongga di antara organ.

Mengangkut zat oksigen dan

makanan ke jaringan lain

Mengangkut sisa-sisa

metabolisme ke alat

pengeluaran

Menghasilkan kekebalan

(18)

1

Sel

 Sel yang menyusun jaringan ikat berasal dari

sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal kehidupan embrio

 Macam sel penyusun jaringan ikat:

1. Fibroblas adalah sel yang mensintesis dan

mensekresikan protein pada serabut

2. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak

beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka

3. Sel Mast adalah sel yang memproduksi

heparin yang berfungsi mencedah pembekuan darah dan histamin yang dapat mengatur

permeabilitas kapiler darah

4. Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi

untuk menyimpan lemak

5. Leukosit adalah sel darah putih

Sel

 Sel yang menyusun jaringan ikat berasal dari

sel mesenkim yang merupakan penyusun jaringan mesenkim pada awal kehidupan embrio

 Macam sel penyusun jaringan ikat:

1. Fibroblas adalah sel yang mensintesis dan

mensekresikan protein pada serabut

2. Makrofag adalah sel yang bentuknya tidak

beraturan, umumnya terletak dekat pembuluh darah dan bergerak jika ada luka

3. Sel Mast adalah sel yang memproduksi

heparin yang berfungsi mencedah pembekuan darah dan histamin yang dapat mengatur

permeabilitas kapiler darah

4. Sel lemak adalah sel yang terspesialisasi

untuk menyimpan lemak

5. Leukosit adalah sel darah putih

(19)

2 Serabut

 Serabut atau serat penyusun terdiri atas:

1. Serabut Kolagen (Serabut Putih)

 Merupakan serabut yang bersifat sangat liat

dan ulet

 Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi

dalam jumlah banyak berwarna putih, misalnya tendon

2. Serabut Elastin (Serabut Kuning)

 Lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat

elastis (kenyal)

 Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, dalam

jumlah banyak berwarna kuning

 Misalnya pada bantalan lemak, pembuluh

darah, ligamen

Serabut

 Serabut atau serat penyusun terdiri atas:

1. Serabut Kolagen (Serabut Putih)

 Merupakan serabut yang bersifat sangat liat

dan ulet

 Dalam jumlah sedikit tidak berwarna tetapi

dalam jumlah banyak berwarna putih, misalnya tendon

2. Serabut Elastin (Serabut Kuning)

 Lebih halus dari serabut kolagen dan bersifat

elastis (kenyal)

 Dalam jumlah sedikit tidak berwarna, dalam

jumlah banyak berwarna kuning

 Misalnya pada bantalan lemak, pembuluh

darah, ligamen

(20)

3

Serabut Retikulum

 Merupakan

Serabut halus dan

bercabang berbentuk seperti jala.

 Berfungsi

menghubungk an jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya pada sistem saraf

Serabut Retikulum

 Merupakan

Serabut halus dan

bercabang berbentuk seperti jala.

 Berfungsi

menghubungk an jaringan ikat dengan jaringan lain, misalnya pada sistem saraf

(21)

Zat dasar pada jaringan

ikat merupakan zat yang

amorf, tidak berwarna dan

homogen. Zat dasar ini

berperan dalam pengisian

ruang antar sel dan

serabut pada jaringan ikat.

Zat dasar pada jaringan

ikat merupakan zat yang

amorf, tidak berwarna dan

homogen. Zat dasar ini

berperan dalam pengisian

ruang antar sel dan

serabut pada jaringan ikat.

(22)
(23)

Struktur serat-seratnya padat

Dibedakan menjadi jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur

Pada jaringan ikat padat teratur,

berkas kolagen

tersusun teratur ke satu arah, misal

tendon

Pada jaringan ikat padat teratur,

berkas kolagen menyebar

membentuk

anyaman kasar

yang kuat, misal di lapisan bawah

(dermis) kulit

Struktur

serat-seratnya padat

Dibedakan menjadi

jaringan ikat padat teratur dan tidak teratur

Pada jaringan ikat

padat teratur, berkas kolagen

tersusun teratur ke satu arah, misal

tendon

Pada jaringan ikat

padat teratur, berkas kolagen menyebar

membentuk

anyaman kasar

yang kuat, misal di lapisan bawah

(24)

 Susunan seratnya

agak longgar

 Berfungsi sebagai

medium penyokong, pengisi ruang di

antara organ dan mengelilingi

elemen-elemen dari jaringan lain

 Berperan

menyediakan

nutrien bagi elemen jaringan lain yang diselubunginya

 Contoh jaringan

bawah epitelium dan di sekeliling kapiler

 Susunan seratnya

agak longgar

 Berfungsi sebagai

medium penyokong, pengisi ruang di

antara organ dan mengelilingi

elemen-elemen dari jaringan lain

 Berperan

menyediakan

nutrien bagi elemen jaringan lain yang diselubunginya

 Contoh jaringan

bawah epitelium dan di sekeliling kapiler

(25)

 Tulang rawan adalah

spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis

 Tulang rawan bersifat kuat dan lentur

 Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna)

 Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung serabut  Tulang rawan tidak

mempunyai saraf dan pembuluh darah

 Tulang rawan adalah

spesialisasi dari jaringan ikat berserabut tebal dan matriks yang elastis

 Tulang rawan bersifat kuat dan lentur

 Penyusun jaringan tulang rawan adalah sel tulang rawan (kondrosit) yang terletak di dalam rongga kecil (lakuna)

 Lakuna terdapat di dalam matriks yang mengandung serabut  Tulang rawan tidak

mempunyai saraf dan pembuluh darah

(26)

Tulang rawan dibedakan menjadi tiga berdasarkan kandungan matriksnya:

Tulang Rawan hialin, mengandung

serabut kolagen halus, berwarna

bening kebiruan. Terdapat pada cakra epifisis, ujung tulang rusuk, permukaan tulang di daerah persendian

Tulang rawan elastis, mengandung

serabut elastis dan serabut kolagen. Terdapat pada daun telinga, epiglotis, bronkiolus

Tulang rawan fibrosa, mengandung

serabut kolagen yang padat dan kasar, terdapat pada simfisis pubis

Tulang rawan dibedakan menjadi tiga berdasarkan kandungan matriksnya: Tulang Rawan hialin, mengandung serabut kolagen halus, berwarna

bening kebiruan. Terdapat pada cakra epifisis, ujung tulang rusuk, permukaan tulang di daerah persendian

Tulang rawan elastis, mengandung serabut elastis dan serabut kolagen. Terdapat pada daun telinga, epiglotis, bronkiolus

Tulang rawan fibrosa, mengandung

(27)

Merupakan jaringan ikat yang

mengandung mineral

Disusun oleh sel-sel tulang atau

osteosit

Osteosit

berasal dari sel induk

tulang atau

osteoblas

Osteosit terletak dalam lakuna

Osteosit tersusun dalam lapisan

konsentris yang disebut lamela

Osteosit satu dengan lainnya

saling berhubungan melalui

kanalikuli

Jaringan tulang mengandung

osteoklas, yaitu sel berukuran

besar dengan jumlah inti 6-50

Merupakan jaringan ikat yang

mengandung mineral

Disusun oleh sel-sel tulang atau

osteosit

Osteosit

berasal dari sel induk

tulang atau

osteoblas

Osteosit terletak dalam lakuna

Osteosit tersusun dalam lapisan

konsentris yang disebut lamela

Osteosit satu dengan lainnya

saling berhubungan melalui

kanalikuli

Jaringan tulang mengandung

osteoklas, yaitu sel berukuran

besar dengan jumlah inti 6-50

(28)
(29)
(30)

Terdapat sistem Havers yang

terdiri dari 4-20 lamela havers

yang tersusun konsentris

mengelilingi saluran havers.

Sistem havers merupakan unit

penyusun tulang. Saluran

havers mengandung pembuluh

darah dan saraf sebagai

penyuplai nutrien untuk

menghidupi tulang

Terdapat sistem Havers yang

terdiri dari 4-20 lamela havers

yang tersusun konsentris

mengelilingi saluran havers.

Sistem havers merupakan unit

penyusun tulang. Saluran

havers mengandung pembuluh

darah dan saraf sebagai

penyuplai nutrien untuk

menghidupi tulang

(31)

Terdiri dari trabekula tulang

yang saling berhubungan

satu dengan lainnya.

Trabekula adalah struktur

penyusun tulang spons

yang berbentuk seperti

kumpulan jarum atau

lempengan

Terdiri dari trabekula tulang

yang saling berhubungan

satu dengan lainnya.

Trabekula adalah struktur

penyusun tulang spons

yang berbentuk seperti

kumpulan jarum atau

lempengan

(32)

Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal dari jaringan mesenkim

Darah terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma darah

Plasma darah merupakan cairan yang mengandung zat anorganik dan

organik

Plasma darah merupakan zat antarsel yang mengandung sel-sel darah dan keping darah

Sel darah dibentuk dalam sumsum tulang, kecuali 2 macam sel darah putih (limfosit dan monosit) dibentuk dalam kelenjar limfa.

Darah termasuk jaringan ikat khusus karena darah berasal dari jaringan mesenkim

Darah terdiri atas eritrosit, leukosit, trombosit, dan plasma darah

Plasma darah merupakan cairan yang mengandung zat anorganik dan

organik

Plasma darah merupakan zat antarsel yang mengandung sel-sel darah dan keping darah

(33)

Sel darah merah berfungsi

mengangkut O

2

dan CO

2

dalam darah

Sel darah putih berfungsi sebagai

pelindung terhadap benda asing

yang masuk ke dalam tubuh

Keping darah berperan dalam

proses pembekuan darah

Limfa adalah cairan yang

dikumpulkan dari jaringan-jaringan

dan kembali ke aliran darah

Sel limfosit merupakan salah satu

jenis sel darah putih (leukosit) dan

berfungsi sebagai penghasil

antibodi.

Sel darah merah berfungsi

mengangkut O

2

dan CO

2

dalam darah

Sel darah putih berfungsi sebagai

pelindung terhadap benda asing

yang masuk ke dalam tubuh

Keping darah berperan dalam

proses pembekuan darah

Limfa adalah cairan yang

dikumpulkan dari jaringan-jaringan

dan kembali ke aliran darah

Sel limfosit merupakan salah satu

jenis sel darah putih (leukosit) dan

berfungsi sebagai penghasil

(34)

Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.

Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.Jaringan otot berfungsi sebagai penggerak aktif.

(35)

 Sel otot polos

berbentuk

gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di

tengah sarkoplasma

 Mempunyai

persarafan autonom (involunter)

 Kontraksinya

lambat, cukup lama dan tidak cepat

lelah

 Pada lambung,

usus, pembuluh darah

 Sel otot polos

berbentuk

gelendong dengan sebuah inti pipih yang terletak di

tengah sarkoplasma

 Mempunyai

persarafan autonom (involunter)

 Kontraksinya

lambat, cukup lama dan tidak cepat

lelah

 Pada lambung,

usus, pembuluh darah

(36)

 Terdapat khusus pada jantung

 Ukuran serabutnya lebih kecil dari otot rangka

 Memiliki 1-2 inti

yang terletak pada di tengah

sarkoplasma

 Memiliki diskus interkalaris

 Kontraksinya tidak di bawah kesadaran (otot involunter)

 Bersifat kuat dan berirama

 Terdapat khusus

pada jantung

 Ukuran serabutnya

lebih kecil dari otot rangka

 Memiliki 1-2 inti

yang terletak pada di tengah

sarkoplasma

 Memiliki diskus

interkalaris

 Kontraksinya tidak

di bawah kesadaran (otot involunter)

 Bersifat kuat dan

berirama

(37)

 Sel atau serabut sel otot rangka berbentuk silinder  Setiapsel berinti banyak

yang terletak di tepi sarkoplasma

 Bekerja di bawah

kesadaran (otot volunter)  Kontraksinya cepat,

tetapi cepat lelah

 Otot rangka melekat pada rangka (misal trisep,

bisep), lidah, bibir, kelopak mata dan diafragma

 Sel atau serabut sel otot rangka berbentuk silinder  Setiapsel berinti banyak

yang terletak di tepi sarkoplasma

 Bekerja di bawah

kesadaran (otot volunter)  Kontraksinya cepat,

tetapi cepat lelah

 Otot rangka melekat pada rangka (misal trisep,

(38)

 berfungsi menyelenggarakan kerjasama

dalam koordinasikegiatan tubuh.

 jaringan yang menerima dan menyampaikan

rangsang dari bagian tubuh yang satu ke bagian tubuh yang lain

 berasal dari lapisan ektoderm

 terdapat pada sistem saraf pusat (otak dan

sumsum tulang belakang) dan pada sistem saraf tepi

 Sel dibagi menjadi dua macam, yaitu sel

(39)
(40)

Struktur :

 Denrite (cabang pendek) : berfungsi membawa

impuls ke badan sel saraf

 Soma (Badan Sel/Perikarion) : mengandung inti

sel dan neuroplasma

 Akson (neurit/cabang panjang) : berfungsi

membawa impuls meninggalkan badan sel saraf

(41)

 A

Denrit e

Soma (Badan Sel)

Nukleu s

Ujung Akson

Selubung mielin

(42)

Macam-macam

(43)

Neuron afferent menyampaikan pesan dari organ ke saraf pusat, baik sumsum tulang belakang atau otak. Oleh karena itu,

(44)

Neuron intermedier menyampaikan impuls dari neuron sensorik atau dari neuron

intermedier yang lain ke neuron motorik. Antara saraf satu dengan yang lain saling berhubungan. Antara saraf yang satu

(45)

Neuron efferent meneruskan impuls saraf yang diterima dari neuron intermedier. Pesan yang dikirim menentukan

tanggapan tubuh terhadap rangsang yang diterima oleh neuron aferen.

Dendrit dari neuron eferen menempel di otot sehingga sering disebut juga

(46)

Sel Glia pada Sistem Saraf

Tepi/Perifer Nervous System

Sel Schwan: di sepanjang akson, fungsi

penghasil myelin meningkatkan konduksi impuls saraf

Sel satelit: sel penyokong pada sel

(47)

Sel Glia pada Sistem Saraf Pusat/Center Nervous System

Makroglia

• Astrocytus: ukuran paling besar, bentuk sferis,

tidak teratur, fungsi utama memberi sokongan struktur sel, memberi nutrisi, membentuk barrier darah-otak

• Oligodendrocytus: jumlah paling banyak, fungsi

pendukung konduksi impuls pada SSP (membentuk myelin pd SSP)

Sel ependima: mrp neuroepitel, terdapat di

lapisan dalam ventrikel otak, fungsi penghasil cairan serebrospinal, perlindungan nutrisi sel

Mikroglia: ukuran paling kecil, fungsi komponen

(48)

Hubungan antara sesama saraf melalui titik temu

antara ujung akson neuron yang satu dengan dendrit neuron yang lain, yang

disebut dengan sinaps. Fugsi sinaps adalah meneruskan rangsang dari sel saraf yang satu ke sel saraf yang lain. Sinaps mengeluarkan zat untuk mempermudah

(49)
(50)

Sistem saraf pusat berfungsi mengatur dan mengendalikan semua aktivitas tubuh.

Baik otak maupun sumsum dilindungi oleh suatu selaput yang terdiri dari jaringan pengikat yang

disebut meninges. Meninges terdiri dari tiga lapisan, yaitu:

• Lapisan paling dalam (piameter), banyak terdapat pembuluh darah.

• Lapisan tengah (arachnoid), diantara arachnoid dan piameter terdapat rongga arachnoid yang berisi

cairan.

(51)

OTAK KECIL (CEREBELLUM) : Letaknya di bagian

anterior dari medulla oblongata. Fungsi utama nya sbg pusat keseimbangan gerak dan koordinasi

motorik.

OTAK BESAR (CEREBRUM) : bagian terbesar dari otak berbentuk oval. Korteks serebral dari otak besar dpt dibagi menjadi daerah sensorik, motorik & asosiasi. Cerebrum terdiri dari?

- Lobus frontalis : berpikir

- Lobus parietalis : komunikasi, terutama berbicar - Lobus temporalis : pendengaran, penciuman, peraba

(52)
(53)

OTAK TENGAH (MESENFALON) : berukuran kecil dan terletak di depan otak kecil. terdapat

saraf okulomotoris (saraf yang berhubungan dengan pusat pergerakan mata)

OTAK DEPAN (DIENSEFALON) : terdapat

talamus & hipotalamus. Dengan talamus sbg bagian penerima dan penerus impuls yang datang dari saraf perifer dan meneruskannya ke pusat sensorik pada bagian korteks otak, dan hipotalamus sbg bagian pengatur suhu tubuh dan juga pengatur rasa mengantuk, emosi dan tekanan darah.

MEDULA OBLONGATA (SUMSUM LANJUTAN):

(54)
(55)

SUMSUM TULANG BELAKANG

-Sebagai pengatur gerak refleks

-Lanjutan dari medula oblongata sampai ke bawah tulang punggung, tepatnya

sampai ruas ke dua tulang pinggang (canalis centralis vertebrae).

-Di dalam tulang punggung terdapat sumsum punggung dan cairan

(56)

Sistem saraf perifer adalah bagian dari istem saraf yang terdiri dari sel-sel yang membawa informasi ke sel

saraf sensorik dan dari sel saraf

(57)

Saraf Kranial

I. Olfaktorius

II. Optikus

III. Okulomotorious

IV. Troklearis V. Trigeminus

VI. Abdusen

VII. Fasialis

VIII. Festibulokoklear

IX. Glosofaringeus X. Fagus

XI. Aksesorious

XII. Hipoglosus

Saraf Sensori

Saraf Motor

(58)

Saraf

Fleksus Servikalis

Dibentuk oleh 4 saraf servikal pertama yang letaknya dalam leher di bawahotot sterno

masteroid, dari sini timbul cabang yang berfungsi untuk mempersarafibeberapa otot leher, saraf

prenikus yang mempersarafi diafragma.

Fleksus Brakialis

(59)

Fleksus Lumbo Sakralis

Menyalurkan saraf yang utama untuk anggota gerak bawah (bagian pinggul dan kaki)

Fleksus Sakralis

Terdiri dari saraf lumbal ke-4 dan ke-5 dan saraf sakralis yang begabung untuk membentuk

nervus iskiadikus yang besar masuk ke dalam paha melalui cairansakrum untuk melayani

otot paha. Becabang menjadi nervus popliteus medialisdan lateralis mempersarafi otot

(60)
(61)
(62)

FUNGSI RANGKA :

1.Memberi bentuk tubuh 2.Penopang tubuh

3.Melindungi organ penting 4.Alat gerak pasif

5.Tempat melekatnya otot

6.Tempat pembentukan sel-sel darah

(63)

TULANG BERDASARKAN LETAKNYA

TENGKORA

K

TENGKORA

K

ANGGOTA

BADAN

(64)
(65)
(66)
(67)

1. Tulang leher (7) 2. Tulang punggung

(12)

3. Tulang pinggang

(5)

4. Tulang kelangkang

(5)

5. Tulang ekor (4)

(68)

1. Hulu 2. Badan

3. Taju pedang

(69)

1. Rusuk sejati (7)

2. Rusuk palsu (3)

3. Rusuk melayang (2)

(70)

1. Tulang usus (illium)

2. Tulang duduk

3. Tulang kemaluan

(71)

Anggota Gerak

Anggota Gerak

Anggota Gerak

Atas

(72)

1. T. lengan atas

2. T. hasta

3. T. pengumpil

4. T. pergelangan

tangan

5. T. telapak tangan

6. T. ruas jari tangan

(73)

1. T. paha

2. T. tempurung lutut

3. T. kering

4. T. betis

5. T. pergelangan kaki

6. T. tumit

7. T. telapak kaki

8. T. ruas jari kaki

(74)

SENDI

Hubungan antara tulang

satu dengan tulang

lainnya.

Hubungan antara tulang

satu dengan tulang

(75)
(76)

SENDI

KAKU

amfiartrosis

KAKU

amfiartrosis

MATI

sinartrosis

MATI

sinartrosis

GERAK

DIartrosis

GERAK

(77)

Hubungan antar tulang yang tidak dapat digerakkan sama sekali

Contoh pada sambungan antar tulang rusuk dan tulang dada

MATI

sinartrosis

MATI

(78)

Hubungan antar tulang yang

memungkinkan gerakan yang terbatas.

Tulang-tulang dihubungkan dengan jaringan kartilago.

Hubungan antar tulang pada pergelangan tangan, antarruas-ruas tulang belakang.

KAKU

(79)

Hubungan antar

tulang yang

memungkinkan

terjadi gerakan

bebas.

GERAK

DIartrosis

SENDI

PELURU

SENDI

ENGSEL

SENDI

PUTAR

SENDI

GESER

(80)

Sendi engsel : Persendian yang memungkinkan

gerakan ke satu arah, seperti engsel pintu. (pada siku, lutut, dan ruas-ruas jari.)

Sendi putar : Memungkinkan terjadinya gerakan

berputar (rotasi). ( tulang tengkorak dan tulang atlas, tulang lengan atas dan lengan bawah.)

Sendi pelana : memungkinkan gerakkan ke arah

samping kanan dan kiri serta gerakan ke arah atas dan bawah. (pesendian pada ibu jari).

Sendi peluru : persendian yang memungkinkan

gerakan ke segala arah. (tulang lengan atas dengan tulang belikat dan tulang panggul dengan tulang paha).

Sendi luncur : persendian yang memungkinkan

terjadinya gerak rotasi pada satu bidang datar saja. ( persendian pada pergelangan kaki).

(81)
(82)

Pada umumnya melekat pada

rangka.

Kerjanya dipengaruhi saraf sadar

(

sensori

somatik)

sehingga

aktivitasnya dapat dikendalikan.

Aktivitasnya

lebih

cepat

tetapi

mudah lelah.

Bentuk serabut ototnya panjang,

silindris, tidak bercabang.

Jumlah nukleus banyak dan terletak

di pinggir

Mempunyai pita atau garis melintang

atau berlurik sehingga disebut otot

lurik.

Fungsinya mengontrol pergerakan

rangka.

Pada umumnya melekat pada

rangka.

Kerjanya dipengaruhi saraf sadar

(

sensori

somatik)

sehingga

aktivitasnya dapat dikendalikan.

Aktivitasnya

lebih

cepat

tetapi

mudah lelah.

Bentuk serabut ototnya panjang,

silindris, tidak bercabang.

Jumlah nukleus banyak dan terletak

di pinggir

Mempunyai pita atau garis melintang

atau berlurik sehingga disebut otot

lurik.

Fungsinya mengontrol pergerakan

(83)

Struktur Luar Otot Rangka

o Ventrikel

(empal)

o Tendon :

Origo

(84)

Nama otot Fungsi

Frontalis Mengerutkan dahi & mengangkat alis mata Orbikularis Okuli Menutup mata (mengerdip)

Zigomatikus Menaikkan sudut mulut (tersenyum) Maseter Mengatupkan rahang atas atau bawah

Orbikularis Oris Mengatupkan dan Menjulur/ menonjolkan bibir Eksternal Obiliki Memapatkan perut dan memutar badan

Rektus Abdominis Menekuk tulang belakang Pektoralis Mayor Menarik lengan arah dada

Deltoid Menarik & mengangkat lengan menjauhi sumbu tubuh

Biseps Braki Menekuk lengan bawah & memutar tangan Abduktor Longus Mengangkat paha ke arah sumbu tubuh Sartorius Memutar paha

Fleksor digitorium Menekuk jari kaki Ekstensor

digitorium Merentang/meluruskan jari kaki

Otot-Otot Anterior

(85)
(86)

Otot-Otot Posterior

Otot-Otot Posterior

Nama Fungsi

Oksipitalis Menggerakkan kulit kepala belakang Sternokleidomastoi

d Memutar kepala ke samping, menekuk leher dan kepala Trapesius Meluruskan posisi kepala, mengangkat bidang

bahu bagian belakang mendekati sumbu tubuh Latissimus dorsi Menarik dan menurunkan lengan ke arah sumbu

tubuh

Triseps braki Meluruskan & merentangkan lengan bawah Fleksor karpi Menekuk tangan

Ekstensor karpi Meluruskan tangan Fleksor digitorium Menekuk jari

Ekstensor

digitorium Meluruskan jari

Gluteus medius Menggerakkan paha menjauhi sumbu tubuh Gluteus Maksimus Meluruskan dan merentangkan paha

Hamstring Menekuk kaki & meluruskan paha atau sendi panggul

(87)
(88)

Struktur Anatomi Otot Rangka

Struktur Anatomi Otot Rangka

Satu Berkas Otot Rangka

Satu Berkas Otot Rangka

Serabut Otot

Serabut Otot

Miofibril

Miofibril

Sarkomer

Sarkomer

(89)
(90)
(91)

Struktur Serabut Otot

a. Unit struktural jaringan otot ialah serabut otot (diameter 0,01-0,1 mm;panjang 1-40 mm).

b. Serabut otot disusun oleh miofibril (diameter 1-2mikrometer) –> fungsi: kontraksi dan relaksasi

– Sarkolemma – membran plasma dari serabut otot – Sarkoplasma – sitoplasma dari serabut otot

c. Myofibril – sekempok protein panjang yang merupakan penyusun utama sarkolemma – tampak seperti pita gelap (myosin) dan pita terang (aktin) yg bersilangan

d. Glikogen –> disimpan dalam jumlah banyak sebagai sumber energi

e. Myoglobin –> pigmen merah –> menyimpan oksigen untuk aktivitas otot f. Retikulum sarkoplasmik (SR) –> retikulum endoplasma halus yang

membentuk jejaring menyelubungi myofibril – calcium reservoir g. Kalsium mengaktivasi kontraksi otot

h. Sarkomer

(92)

Struktur Sarkomer

1. Sarkomer terdiri dari:

– filamen tebal dan filamen tipis

– protein yg menstabilkan posisi filamen tebal & tipis, – protein yg mengatur interaksi antara filamen tebal tipis.

2. Pita gelap (pita/ bands anisotropic); pita terang (pita/bands – isotropic)

3. Filamen tebal di tengah sarkomer Pita A, terdiri 3 bagian:

– garis M; zona H; dan zona overlap

(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)

HASIL Kontraksi —> pemendekan sarkomer. – Jarak antara diskus Z memendek

– Zona H menghilang

– Berkas A gelap meningkat dikarenakan aktin dan myosin

– Berkas I terang memendek

Tahap Terjadinya Relaksasi

• Ion Ca2+ dipompa kembali ke retikulum

sakoplasmik — penurunan konsentrasi ion Ca di sitoplasma

• Pelepasan ion Ca2+ dari troponin.

• Troponmyosin memblokir sisi pengikatan di aktin — lepasnya ikatan antara aktin dan

myosin

• Posisi filamen kembali seperti semula

HASIL Kontraksi —> pemendekan sarkomer. – Jarak antara diskus Z memendek

– Zona H menghilang

– Berkas A gelap meningkat dikarenakan aktin dan myosin

– Berkas I terang memendek

Tahap Terjadinya Relaksasi

• Ion Ca2+ dipompa kembali ke retikulum

sakoplasmik — penurunan konsentrasi ion Ca di sitoplasma

• Pelepasan ion Ca2+ dari troponin.

• Troponmyosin memblokir sisi pengikatan di aktin — lepasnya ikatan antara aktin dan

myosin

(102)
(103)

Merupakan organ terbesar, tertipis,

& sangat penting (

vital, diverse,

complex, extensive

)

Mampu memperbaiki sendiri (

self-repairing

) & mekanisme pertahanan

tubuh pertama (pembatas antara

lingkungan luar tubuh dg dalam

tubuh)

Pada orang dewasa: luas=1,6-1,9

m2; tebal= 0,05-0,3cm

Merupakan organ terbesar, tertipis,

& sangat penting (

vital, diverse,

complex, extensive

)

Mampu memperbaiki sendiri (

self-repairing

) & mekanisme pertahanan

tubuh pertama (pembatas antara

lingkungan luar tubuh dg dalam

tubuh)

Pada orang dewasa: luas=1,6-1,9

(104)

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 104

PELINDUNG; dari kekeringan, invasi

mikroorganisme, sinar ultraviolet, & …

mekanik, kimia, atau suhu

PENERIMA SENSASI; sentuhan,

tekanan, nyeri, & suhu

PENGATUR SUHU; menurunkan

kehilangan panas saat suhu dingin &

meningkatkan kehilangan panas saat

suhu panas

FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi

mll cadangan lemak; sintesis vitamin D

EKSKRESI & ABSORPSI

PELINDUNG; dari kekeringan, invasi

mikroorganisme, sinar ultraviolet, & …

mekanik, kimia, atau suhu

PENERIMA SENSASI; sentuhan,

tekanan, nyeri, & suhu

PENGATUR SUHU; menurunkan

kehilangan panas saat suhu dingin &

meningkatkan kehilangan panas saat

suhu panas

FUNGSI METABOLIK; menyimpan energi

mll cadangan lemak; sintesis vitamin D

(105)

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 105

1. Epidermis 2. Dermis

Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial

 jaringan lemak & areolar

• Kulit tipis kulit yang menutupi sbgn

besar permukaan tubuh

• Kulit tebal kulit yg menutupi telapak

tangan & kaki

1. Epidermis 2. Dermis

Lapisan subkutan/ hipodermis/fasia superfisial

 jaringan lemak & areolar

• Kulit tipis  kulit yang menutupi sbgn

besar permukaan tubuh

• Kulit tebal  kulit yg menutupi telapak

(106)
(107)

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 107

Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel:

1. Stratum corneum

tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit

2. Stratum lucidum

Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas

batas antar selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd keratin; eleidinlemak

berikatan dg proteinmenghambat

masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.

3. Stratum granulosum

Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yg

dibutuhkan untuk pembentukan keratin. Sitoplasma sel memiliki kadar enzim lysosom yg tinggi, inti sel tdk ada & berdegenerasi. Pd kulit tipis lapisan ini tidak ada.

Dibentuk oleh 5 lapis sel epitel: 1. Stratum corneum

tdd sel skuamosa yg sangat tipis; mengandung keratinosit

2. Stratum lucidum

Tdd keratinosit yg bersih, tdk berinti, & tdk jelas

batas antar selnya; sel berisi materi spt gel (eleidin) yg akan diubah mjd keratin; eleidinlemak

berikatan dg proteinmenghambat

masuk/keluarnya air; pd kulit tipis lapisan ini tdk ada.

3. Stratum granulosum

Proses keratinisasi dimulai dr lapisan ini. Tdd 2-4 lapis sel yg berisi granul (keratohyalin) yg

(108)

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 108

4.

Stratum spinosum

Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk

teratur (polyhedral). Sel pd lapisan ini

kaya akan RNA yg menginisiasi

sintesis protein untuk produksi

keratin.

5.

Stratum basale

Terdiri dari : 1 lapis sel kolumnar yg

dapat mengalami mitosis

aktivitas

regenerasi

sel berpindah dari

lapisan terbawah ke paling atas

Stratum germinativum (

growth

layer

) 

stratum spinosum +

stratum basale

4.

Stratum spinosum

Tdd 8-10 lapis sel yg berbentuk tdk

teratur (polyhedral). Sel pd lapisan ini

kaya akan RNA yg menginisiasi

sintesis protein untuk produksi

keratin.

5.

Stratum basale

Terdiri dari : 1 lapis sel kolumnar yg

dapat mengalami mitosis

aktivitas

regenerasi

sel berpindah dari

lapisan terbawah ke paling atas

Stratum germinativum (

growth

layer

)

stratum spinosum +

(109)

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 109

Terdiri dari lapis tipis papil &

retikular tebal

Lapisan dermis lebih tebal

daripada epidermis

Banyak terdapat jaringan saraf &

ujung-ujung saraf reseptor

sensori somatik

Banyak terdapat pembuluh

darah

regulasi suhu tubuh

Terdiri dari lapis tipis papil &

retikular tebal

Lapisan dermis lebih tebal

daripada epidermis

Banyak terdapat jaringan saraf &

ujung-ujung saraf reseptor

sensori somatik

(110)

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 110 1. Lapisan papil (dermal papillae)

2. Lapisan retikular

- terdiri dari retikulum jaringan serat

kolagen

(terbanyak) & serat elastin

- tempat menempelnya serat otot rangka

(wajah & kulit kepala) & otot polos (arrector pili muscles/ akar rambut)

- terdapat reseptor sensori somatik (rasa

nyeri, tekanan, sentuhan, & suhu)

1. Lapisan papil (dermal papillae) 2. Lapisan retikular

- terdiri dari retikulum jaringan serat

kolagen

(terbanyak) & serat elastin

- tempat menempelnya serat otot rangka

(wajah & kulit kepala) & otot polos

(arrector pili muscles/ akar rambut)

- terdapat reseptor sensori somatik (rasa

(111)

anat_muskuloskeletal/ikun/2007 111

 Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg

tersimpan di dlm sel epidermis

 Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di

stratum basale epidermis

 Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd

pigmen melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.

 Konversi tyrosin mjd pigmen tergantung pada :

(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH

 Pada keadaan tertentu yg bersifat sementara,

warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah

hemoglobin yg teroksigenasi

 Penentu dasar warna kulit: kuantitas melanin yg

tersimpan di dlm sel epidermis

 Melanosit yg memproduksi pigmen tersebar di

stratum basale epidermis

 Melanosit: mengubah as.amino tyrosin mjd

pigmen melanin coklat kehitaman yg diatur oleh enzim tyrosinase.

 Konversi tyrosin mjd pigmen tergantung pada :

(1) gen/ keturunan , (2) paparan cahaya matahari, (3) hormon ACTH

 Pada keadaan tertentu yg bersifat sementara,

warna kulit berubah oleh perubahan volume darah yg melalui kapiler kulit & jumlah

(112)

 Dalam dinamika gerak lurus, Newton sudah

menggambarkan hubungan antara 2 gaya yang bereaksi.interaksi dimulai dari kata adanya

hubungan Aksi dan Reaksi. Menurut Newton, gaya aksi menyebabkan ghaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Hukum Newton yang membahas tentang gerak, biasanya yang

kita pelajari ada 3. Dimana ketiga hukum tersebut sering menjadi acuan kita untuk meninjau suatu gerak. Gerak adalah suatu tanggapan terhad

rangsang baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan

kerjasama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif, karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif

karena mampu berkontraksi sehingga mampu menggerakkan tulang.

 Dalam dinamika gerak lurus, Newton sudah

menggambarkan hubungan antara 2 gaya yang bereaksi.interaksi dimulai dari kata adanya

hubungan Aksi dan Reaksi. Menurut Newton, gaya aksi menyebabkan ghaya reaksi yang besarnya sama tetapi arahnya berlawanan. Hukum Newton yang membahas tentang gerak, biasanya yang

kita pelajari ada 3. Dimana ketiga hukum tersebut sering menjadi acuan kita untuk meninjau suatu gerak. Gerak adalah suatu tanggapan terhad

rangsang baik dari dalam maupun dari luar. Gerak pada manusia disebabkan oleh kontraksi otot yang menggerakkan tulang. Jadi, gerak merupakan

kerjasama antara tulang dan otot. Tulang disebut alat gerak pasif, karena hanya mengikuti kendali otot, sedangkan otot disebut alat gerak aktif

(113)
(114)

Nina 1: Sistem haverst lamela pada tulang? Lia 3 : Kenapa di daerah kulit tebal tidak

terlalu pka

Septian 2 : mengapa kerja otot jantung tidak mudah lelah seperti otot lurik? Dini 6 : apakah itu amorf?

(115)

 Otot rangka dan otot polos, mengandung hanya 1 – 2%

Mitochondria.

Otot jantung mengandung 35% Mitochondria.

Mitochondria adalah alat pembentuk “energy” dlm sel, melalui pembentukan ATP (Adenosin Tri Phosphat).

Tanpa adanya ATP ini maka sel akan mati.

Untuk menghasilkan ATP dlm Mitochondria ini perlu adanya “Oxigen”. dan Coenzym Q10 (Ubiquinol). Bila CoQ10 tidak ada, maka ATP tidak bisa dibuat.

CoQ10 ini dibuat sendiri oleh tubuh di Liver (Hati). Pada usia tua, produksi

CoQ10 ini makin berkurang, shg ATP juga jadi sedikit terbentu. Inilah salah satu penyebab mengapa “orang tua” tenaga otot makin menurun, termasuk “otot

(116)

 Sistem Havers/Haversii yaitu suatu kesatuan sel-sel tulang dan

matriks tulang mengelilingi suatu pembuluh darah dan saraf yang membentuk suatu sistem. Sistem Havers dibangun oleh saluran Havers yang dikelilingi oleh lamela Havers secara konsentris.

Diantara lamela havers terdapat rongga-rongga kecil yang disebut lakuna, tempat osteosit. Diantara Sistem Havers tedapat lamela tulang yang susunannya tidak teratur disebut lamela intersisial. Lakuna juga terdapat diantara lamela intersisial, lamela tulang sirkumferensial luar dan lamela sirkumferensial dalam. Di dalam sistem ini terdapat lamella konsentris atau lingkaran-lingkaran yang merupakan kesatuan pembuluh darah dan sel saraf.  Selain itu dalam lamella konsentris terdapat rongga/cawan tempat sel tulang berada yang disebut lakuna. Jika sel tulang telah mati hanya akan nampak rongga/lekukannya saja.  Antar lakuna

dihubungkan dengan saluran kecil berupa kanal yang disebut dengan kanalikuli yang berfungsi untuk menyalurkan

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan uraian di atas, dapat dilihat bahwa subjek S4 dalam menyelesaikan soal nomor 4 mampu menjawab model soal untuk indikator yang keempat dari informasi

Karena metode yang dilakukan dalam pembelajaran dan prestasi peserta didik tidak memberikan pengaruh terhadap kemampuan pemecahan masalah matematika peserta didik,

[r]

Film Ruma Maida yang di rilis pada tahun 2009, menceritakan perjuangan seorang perempuan untuk menyelamatkan rumah bersejarah dari seorang pengembang film ruma

Berdasarkan hasil penilian keluarga pemulung tunggal dalam FGD aset ekonomi mereka berada pada angka 1..

Artikel ini membincangkan separatisme dan terorisme di Asia Tenggara dengan merujuk kepada kajian kes Gerakan Aceh Merdeka (GAM) di Indonesia, Barisan Pembebasan Islam

CPL yang dibebankan pada mata kuliah adalah beberapa capaian pembelajaran lulusan program studi (CPL-PRODI) yang digunakan untuk pembentukan/pengembangan sebuah mata kuliah

Pada tahap ini masih ada kendala yang paling besar pada pelaksanaan pengembangan jalan umum adalah kebijakan Ibu Walikota mengalihkan pju ke LED secara regulasi