• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kajian Perancangan Permukiman Kampung Aur Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku Dan Lingkungan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Kajian Perancangan Permukiman Kampung Aur Dengan Pendekatan Arsitektur Perilaku Dan Lingkungan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Permukiman Kampung Aur merupakan salah satu permukiman padat penduduk yang terletak di bantaran Sungai Deli, Kelurahan Kampung Aur, Medan. Sejauh ini sudah ada beberapa bentuk penyelesaian yang dilaksanakan terkait masalah permukiman padat penduduk ini mulai dari penggusuran paksa, pembangunan permukiman baru dalam bentuk rusun/rusunawa dan program perbaikan kampung. Dapat dikatakan, pemerintah mulai menyadari bahwa permasalahan permukiman kumuh ini tidak dapat diselesaikan dengan sistem satu arah. Harus ada komunikasi dengan penduduk permukiman kumuh. Ini kemudian mendorong penulis untuk mengambil perencanaan permukiman dengan pendekatan perilaku-lingkungan menjadi judul tesisnya.

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan suatu rancangan permukiman yang dapat mengakomodasi aspek sosial budaya masyarakat melalui pendekatan perilaku lingkungan.

Untuk dapat mencapai tujuan tersebut, maka akan dilakukan observasi partisipatif pada masing-masing suku yang sifatnya dominan yang ada di lokasi penelitian. Melalui observasi ini nantinya akan diketahui bagaimana setting lingkungan dan setting perilaku yang ada di Kampung Aur. Data setting lingkungan dan setting perilaku ini kemudian akan diolah menjadi suatu kriteria perancangan Permukiman Kampung Aur.

Dari penelitian yang dilakukan akhirnya diketahui bahwa terdapat dua suku dominan yang ada di Kampung Aur, yaitu etnis Cina dan etnis Minang. Etnis Minang lebih menunjukkan karakteristik masyarakat yang memiliki tingkat teritorialitas tinggi dan privasi yang rendah, sedangkan etnis Cina adalah kebalikannya. Berdasarkan karakteristik masyarakat yang ada maka dapat dihasilkan perancangan yang sesuai dengan perilaku masing-masing suku penghuni di Permukiman Kampung Aur.

Kata Kunci : Permukiman Kumuh, Arsitektur Perilaku-Lingkungan

(2)

ABSTRACT

Kampung Aur is one of the dense settlements located in the Deli River watershed, Kampung Aur, Medan. So far, there have some forms of settlement are related to the problems of densely populated area, such as coercive demolishing, constructing high-rises/renting high rises for new settlement, village improvement program. In other words, the government begins to be aware that the problem of slums cannot be handled by using one-way method: there has to be communication with the inhabitants. This has encouraged the writer to write about settlement plan by using environmental behavior in his thesis.

The objective of the research was to yield a settlement design which could accommodate people’s socio-cultural aspects through environmental behavioral approach.

In order to achieve this goal, participative observation was done on dominant tribes in the research location. Through this observation, it would be found how about the environmental setting and behavioral setting at Kampung Aur was. The data were then processed to become a settlement design criteria at Kampung Aur.

The result of the research showed that there were dominant ethnicities at Kampung Aur: Chinese ethnicity and Minangkabau ethnicity. The latter indicated the characteristic of higher territorial level and lower privacy, while the Chinese ethnicity was on reverse. The characteristic of the inhabitants, a design which was in accordance with the behavior of each ethnicity at Kampung Aur can be obtained.

Keywords: Slum, Environmental Behavioral Architecture

Referensi

Dokumen terkait

dengan perencanaan dan perancangan kampung vertikal di Kota Jakarta secara. arsitektural, antara

PENDEKATAN ARSITEKTUR PERILAKU DAN LINGKUNGAN”, yang disusun sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Teknik dalam Program Studi Teknik Arsitektur pada Fakultas

Kata Kunci : Perancangan Bangunan Ekshibisi Fotografi di Kota Malang, Pendekatan Pencahayaan Kota Malang, sebuah kota dengan jumlah penduduk tertinggi kedua di provinsi Jawa

maka dapat di ketahui bahwa secara keseluruhan karakteristik kawasan pemukiman kumuh di Kampung Gandekan jika dilihat dari Karakteristik Penghuni, Karakteristik Hunian,

Pada Kampung Pulau Belimbing telah terbentuk permukiman yang kompleks yang ditandai dengan adanya keberagaman suku, adanya pembatasan wilayah masing-masing suku, adanya

Kebutuhan akan tempat tinggal memiliki permasalahan mengenai lahan untuk dibangun, perumahan/permukiman di kota atau kampung kota biasa dibangun dengan skala luas kawasan,

Perancangan Kampung Vertikal di Kampung Gambiran, Kota Yogyakarta dengan Pendekatan Keamanan dan Kenyamanan Bermain

Perancangan kampung terapung di Tambak Lorok Semarang dengan pendekatan arsitektur humanisme untuk mengatasi permukiman kumuh dan bencana