• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Kadar Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Limbah Industri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas 1 Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisa Kadar Besi (Fe) Dan Seng (Zn) Pada Air Limbah Industri Di Balai Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BTKLPP) Kelas 1 Medan"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air adalah sumber kehidupan. Air merupakan senyawa sederhana (H2O). Air

bersih dan air minum merupakan bahan yang sangat penting dan juga langkah

dengan berkembangnya IPTEK dan peradaban industri. Sebaliknya dengan

berkembangnya IPTEK mutu air pun dapat diperbaiki. Air merupakan sumber

daya alam yang diperlukan untuk hajat hidup orang banyak, bahkan oleh semua

makhluk hidup. Oleh karena itu sumber daya harus dilindungi agar tetap

dimanfaatkan dengan baik oleh manusia serta makhluk hidup yang lain.

Saat ini, masalah utama yang dihadapi oleh sumber daya air meliputi

kuantitas air yang sudah tidak mampu memenuhi kebutuhan yang terus menerus

meningkat dua kualitas air untuk keperluan domestik yang semakin menurun.

Kegiatan industri, domestik, dan kegiatan lain berdampak negatif terhadap sumber

daya air, antara lain menyebabkan penurunan kualitas air. Kondisi ini dapat

menimbulkan gangguan, kerusakan dan bahaya bagi semua makhluk hidup yang

bergantung pada sumber daya air. Oleh karena itu, diperlukan pengelolahan dan

perlindungan sumber daya air secara seksama.

Peraturan pemerintah No 20 tahun 1990 mengelompokkan kualitas air

(2)

mempunyai fungsi masing-masing. Adapun penggolongan air menurut

peruntukannya adalah sebagai berikut :

1. Golongan A, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air minum secara

langsung, tanpa ada pengolahan terlebih dahulu.

2. Golongan B, yaitu air yang dapat digunakan sebagai air baku minum

3. Golongan C, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan perikanan

dan perternakan.

4. Golongan D, yaitu air yang dapat digunakan untuk keperluan pertanian,

usaha di perkotaan, indusrti, dan pembangkitan listrik tenaga air

Air memiliki karakteristik yang khas yang tidak dimiliki oleh senyawa kimia

yang lain. Karakteristik tersebut adalah sebagai berikut :

1. Pada kisaran suhu yang sesuai bagi kehidupan, yakni 0° C (32°F) - 100°

C,air berwujud cair. Suhu 0° C merupakan titik beku dan suhu 100° C

merupakan titik beku air. Tanpa sifat tersebut, air yang terdapat di dalam

jaringan tubuh makhuk hidup maupun air yang terdapat di laut, sungai,

danau, dan badan air yang berada dalam bentuk gas ataupun padatan,

sehingga tidak akan ada kehidupan dimuka bumi, karena sekitar 60% -

90% bagian sel tubuh makhuk hidup adalah air.

2. Perubahan suhu air berlangsung lambat sehingga air memiliki sifat sebagai

penyimpan panas yang paling baik. Sifat ini memungkinkan air tidak

menjadi panas maupun menjadi dingin dalam seketika. Perubahan suhu air

yang lambat mencegah terjadinya stress pada makhuk hidup karena

(3)

sesuai bagi makhluk hidup. Sifat ini juga sangat baik digunakan sebagai

pendingin mesin.

3. Air merupakan pemanas yang tinggi dalam proses penguapan. Penguapan

adalah proses panas dalam jumlah yang besar.

4. Air sebagai pelarut yang baik. Air mampu melarutkan berbagai jenis

senyawa kimia.

5. Air memiliki tegangan permukaan yang tinggi. Suatu cairan dikatakan

memiliki tegangan permukaan yang tinggi jika tekanan antar molekul

cairan tersebut tinggi.

6. Air merupakan satu-satunya senyawa yang merenggang ketika membeku

(Effendi,2003).

2.2 Pencemaran Air

Dewasa ini air menjadi masalah yang perlu mendapatkan perhatian yang

seksama dan cermat. Untuk mendapatkan air yang baik, sesuai dengan standart

tertentu,saat ini menjadi barang termahal karena air sudah banyak tercemaroleh

bermacam-macam limbah hasil kegiatan manusia baik limbah dari kegiatan rumah

tangga, limbah kegiatan industri lainnya. Air yang terdapat di bumi ini tidak

pernah dalam keadaan murni bersih, tetapi selalu ada senyawa atau mineral

(unsur) lain yang terlarut didalamnya.

Namun tidak semua air yang ada di bumi ini tercemar,sebagai contoh : air

(4)

air yang bersih namun senyawa atau mineral yang terdapat didalamnya berlainan

seperti tampak keterangan berikut ini :

- Air hujan mengandung : SO4, Cl, NH3, CO2, N2, O2, debu.

- Air mata air mengandung : Na, Mg, Ca, Fe, O2

Selain itu air juga mengandung bakteri atau mikroorganisme lainnya. Air yang

mengandung bakteri atau mikroorganisme tidak dapat langsung diminum namun

harus dimasak terlebih dahulu agar bakteri atau mikroorganismenya mati.

Berdasarkan uraian di atas air dapat dipahami bahwa air tercemar apabila air

tersebut telah menyimpang dari keadaan normalnya. Keadaan normal air masih

tergantung pada faktor penentu, yaitu sumber air dan kegunaan air itu sendiri

(Sugiharto, 1987).

2.2.1 Indikator Pencemaran Air

Dalam kegiatan industri dan teknologi, air digunakan antara lain sebagai berikut :

a. Air proses

b. Air pendingin

c. Air ketel uap penggerak turbin

d. Air utilitas dan sanitasi

Air yang telah digunakan tidak boleh langsung dibuang kelingkungan karena

dapat menyebabkan pencemaran. Jadi limbah harus mengalami proses daur ulang

(5)

menyebabkan pencemaran. Apabila semua industri dan masyarakat umum juga

tidak membuang limbah secara sembarangan maka masalah pencemaran air

sebenarnya tidak perlu dikhawatirkan. Namun kenyatanya masih banyak yang

membuang limbahnya kelingkungan melalui sungai, danau, atau langsung ke laut,

inilah yang menyebabkan terjadinya pencemaran.

Indikator atau tanda bahwa air lingkungan telah tercemar adalah adanya

perubahan atau tanda yangdapat diamati melalui :

a) Adanya perubahan suhu

Air sungai yang suhunya naik akan mengganggu kehidupan hewan air dan

organisme air lainnya karena oksigen yang larut dalam air akan turun

bersamaan. Dengan kenaikan suhu, oksigen yang terlarut dalam air berasal

dari udara yang secara lambat terdisfusi ke dalam air. Makin tinggi kenaikan

suhu air makin sedikit oksigen yang terlarut di dalamnya.

b) Adanya perubahan pH

Air yang memiliki pH yang lebih kecil dari pH normal akan bersifat asam

sedangkan air yang mempunyai pH yang lebih besar dari normal akan bersifat

basa. Air limbah dan air buangan dari kegiatan industri yang dibuang ke

sungai akan mengubah pH yang pada akhirnya sangat menggangu kehidupaan

organisme di dalam air.

c) Perubahan Warna, Bau dan Rasa air

Bahan buangan dan air limbah dari kegiatan industri yang berupa bahan

(6)

buangan industri yang bersifat organik atau bahan buangan dan air limbah dari

kegiatan industri pengolahan bahan makanan menimbulkan bau yang sangat

menyengat hidung. Mikroba di dalam air akan mengubah bahan buangan

organik terutama gugus protein, secara degredasi menjadi bahan yang mudah

mengubah dan berbau.

d) Timbulnya endapan, koloid, dan bahan terlarut

Endapan koloid serta bahan terlarut berasal dari adanya bahan buangan

industri yang berbentuk padat kalau tidak dapat larut sempurna akan

mengendap di dasar sungai dan dapat larut sebagian akan menjadi

koloidal.Endapan dan koloidal yang melayangdi dalam air akan menghalangi

masuknya sinar matahari ke dalam lapisan air. Padahal sinar matahari sanagat

di perlukan oleh mikroorganisme untuk melakukan proses fotosintesis.Apabila

endapan dan koloidal yang terjadi berasal dari bahan buangan organik, maka

mikroorganisme, dengan bantuan oksigen yang terlarut di bahan yang lebih

sederhana.

e) Mikroorganisme

Pada perkembangan mikroorganisme ini tidak tertutup kemungkinan

bahwa mikroba patogen ikut berkembang. Mikroba patogen penyebab

timbulnya berbagai macam penyakit. Pada umumnya industri pengolahan

bahan makanan berpotensi untuk menyebabkan berkembang biaknya

(7)

f) Meningkatnya Radioaktifitas Air Lingkungan

Mengingatkan bahwa air radioaktif dapat menyebabkan berbagai macam

kerusakan biologis apabila tidak ditangani dengan benar, baik melalui efek

langsung maupun efek tertunda, maka tidak dibenarkan dan sangat tidak etis

bila ada yang membuang bahan sisa radioaktif ke lingkungan. Secara nasional

sudah ada peraturan perundang-undangan yang mengatur masalah bahan sisa

(limbah) radioaktif. Mengenai hal ini Badan Tenaga Atom Nasional (BATAN)

(Wardhana,2004).

2.3 Air Limbah

Pengertian limbah menurut peraturan pemerintah Republik Indonesia

Nomor 82 Tahun 2001. Limbah adalah bahan yang terbuang atau dibuang dari

suatu sumber hasil aktivitas manusia maupun proses-proses alam atau belum

mempunyai nilai ekonomis bahkan dapat mempunyai nilai ekonomi yang negatif.

Menurut sumbernya limbah dapat dibagi menjadi tiga yaitu :

(a) Limbah domestik (rumah tangga)

(b) Limbah industri

(c) Limbah rembesan dan limpasan air hujan

Pencemaran air yang terjadi sekarang ini umumnya ditimbulkan dari air

limbah buangan sisa pengolahan industri. Pencemaran air adalah masuknya atau

(8)

pecemar) kedalam perairan sehingga kualitas air turun sampai ketingkat tertentu,

sehingga air tidak berfungsi sebagai peruntukkannya.

Banyaknya limbah cair yang dihasilkan dan kandungan kadar

pencemarannya tergantung pada jenis produksi yang dihasilkan. Dampak negatif

yang ditimbulkan adanya limbah cair yang ditimbulkan adanya limbah yang

dihasilkan dari kegiatan industri dapat berupa gangguan, kerusakan dan bahaya

terhadap keselamatan dan kesehatan masyarakat disekeliling sehingga limbah

tersebut harus diproses terlebih dahulu sebelum dibuang keperairan bebas

(Mahida, 1984).

2.3.1 Sifat Air Limbah

Limbah adalah sampah cair dari suatu lingkungan masyarakat dan

terutama terdiri dari air yang telah dipegunakan dengan hampir 0,1% dari padanya

berupa benda-benda padat yang terdiri dari zat organik maupun anorganik. Tinja,

kencing, sisa-sisa sabun, sampah sisa-sisa kain buruk dan pasir terdapat di dalam

campuran larutan cairan encer ini, yang kelihatannyakelam dan hanya sedikit

berbau selama masih segar (baru). Air cucian dari jalanan dan air tanah yang

merembes ke dalam selokan-selokan yang jarang sekali mempunyai

sambungan-sambungan yang kedap air memberi sumbangan yang berarti pada apa yang

tersebut di atas ini dan kadarnya pun dapat dirubah selanjutnya dengan adanya

sampah-sampah yang dihasilkan oleh perdagangan. Pelimbahan itu banyak

berbeda dalam kekuatan dan komposisinya dari suatu kota ke kota lainnya

(9)

masyarakat yang berbeda-beda, sifat makanan mereka dan pemakaian air per

kapita. Tidak ada dua jenis sampah yang benar-benar sama. Pelimbahan pada

kota-kota non industri kebanyakan terdiri dari sampah domestik yang murni.

Limbah industri terdiri dari pembuangan air kotoran dari kamar-kamar

mandi, kakus, dan dapur. Kotoran-kotoran itu merupakan campuran yang rumit

dari zat-zat bahan mineral dan organik dalam banyak bentuk, partikel-partikel

besar dan kecil, benda padat, sisa-sisa bahan–bahan larutan dalam keadaan

terapung dan dalam bentuk koloid dan setengah koloid.

2.3.2 Komposisi Air Limbah

Komposisi air limbah tergantung dari sumbernya tetapi sebagian besar air

limbahmemiliki komposisi : Air (99,9%) dan Bahan Padat (0,1%) yang meliputi

senyawa organik {protein (65%), Karbohidrat (25%), lemak} dan senyawa

anorganik (butiran, garam, metal).Secara umum bahan pencemar air limbah dapat

dikelompokkan dalam 8 jenis utama yaitu : (Kusnoputranto, 1986)

a) Limbah yang memerlukan oksigen

b) Agen-agen penyebab penyakit

c) Bahan kimia inorganik dan mineral

d) Bahan kimia organik

e) Unsur nutrisi tumbuhan-tumbuhan terutama nitrat dan fosfat

f) Sedimen atau endapan (tanah, lumpur, pasir dan bahan-bahan padat dari

erosi lahan

g) Bahan radioaktif

(10)

2.3.3Sumber Air Limbah

Pada dasarnya limbah adalah bahan yang terbuang atau buangan dari suatu

sumber aktivitas manusia maupun proses-proses alam dan atau belum

mempunyai nilai ekonomis bahkan dapat mempunyai nilai ekonomis yang negatif.

Menurut sumber-sumbernya limbah dapat dibagi menjadi :

A. Aktifitas manusia

Aktifitas manusia yang menghasilkan limbah cair sangat bergam, sesuai

dengan kebutuhan manusia yang sangat beragam pula. Beberapa aktivitas manusia

yang menghasilkan limbah cair diantaranya adalah aktivitas dalam bidang rumah

tangga, perkantoran, perdagangan, perindustrian, dan pelayanan jasa.

1. Aktivitas bidang rumah tangga

Sangat banyak aktivitas rumah tangga yang menghasilkan limbah, antara lain

mencuci pakain, mencuci alat peralatan makanan/minuman, memasak, mandi,

mencuci kendaraan, penggunaan toilet, dan sebagainya. Semakin banyak jenis

aktivitas yang dilakukan, semakin besar volume limbah cair yang dihasilkan.

2. Aktivitas bidang perkantoran

Aktifitas perkantoran pada umumnya merupakan aktivitas penunjang kegiatan

pelayanan masyarakat. Limbah dari sumber ini biasanya dihasilkan dari aktivitas

kantin yang menyediakan makanan dan minuman bagi pegawainya, aktivitas

(11)

3. Aktivitas bidang perdagangan

Kegiatan dalam bidang perdagangan yang menghasilkan limbah yaitu,

pengepelan latai gedung, pencucian alat makan dan minuman di restoran,

penggunaan toilet.

4. Aktivitas bidang perindustrian

Aktivitas bidang perindustrian juga bervariasi. Variasi kegiatan bidang

perindustrian dipengarui antara lain oleh faktor jenis bahan baku yang diolah,

jenis barang atau bahan jadi yang dihasilkan, kapasitas produksi, teknik proses

produksi yang diterapkan. Jenis aktivitas utama yang menghasilkan limbah dan

sifat pencemaran yang potensial.

5. Aktivitas bidang pertanian

Aktivitas bidang pertanian mengahasilkan limbah cair karena digunaknnya air

untuk mengairi lahan pertanian. Secara alamiah dan dalam kondisi normal, limbah

pertanian sebenarnya tidak menimbulkan dampak negatif pada lingkungan namun

dengan digunakannya fertilezer serta pestisida yang kadang-kadang dilakukan

secara berlebihan, sering menimbulkan dampak negatif pada keseimbangan

ekosistem pada badan air penerima.

6. Aktifitas bidang pelayanan jasa

Sangat banyak dan bervariasi aktifitas di berbagai jenis badan usaha pelayanan

(12)

B. Aktivitas Alam

Hujan merupakan aktivitas alam yang mengahasilkan limbah yang disebut air

larian. Air hujan yang jatuh ke bumi sebagian akan merembes ke dalam tanah dan

sebagian besar lainnya akan mengalir di permuakan tanah menuju sungai, telaga,

atau tempat lainnya yang lebih rendah. Air larian yang jumlahnya berlebihan

sebagai akibat dari hujan yang turun dengan intensitas tinggi dan dalam waktu

yang lama dapat menyebabkan saluran air hujan teraliri dalam jumlah yang

melebihi kapasitas, dan dapat menyebabkan terjadinya banjir. Atas dasar itu air

perlu diperhitungakan dalam perencanan sistem saluran limbah agar dapat

dihindari hal-hal yang tidak diinginkan dari adanya air hujan, baik dari lingkungan

mapun bagi kesehatan masyarakat (Soeparman, 2001).

2.4 Logam Besi (Fe) dan Seng (Zn)

Beberapa logam dibuang ke dalam lingkungan perairan melalui cairan

limbah industri demikian juga dengan penimbunan dan pencucian lumpur industri.

Kepekatan logam dalam air limbah industri seringkali dalam jumlah milligram

per liter. Pada umumnya, terdapat pengggunaan untuk tujuan ganda logam –

logam dalam sebagian industri, walaupun terdapat beberapa contoh pencemaran

logam khusus yang berhubungan dengan industri tertentu.Limbah yang biasa

mengandung logam berat berasal dari pabrik kimia, listrik, dan elekronik, logam

dan penyepuhan elektro (electroplating), kulit, metalurgi dan cat serta bahan

pewarna. Limbah padat permukiman juga mengandung logam berat. Logam berat

(13)

tetapi logam berat di dalam lingkungan tidak dengansendirinya membahayakan

kehidupan makhluk hidup. Logam berat membahayakan apabila masuk ke dalam

sistem metabolisme makhluk dalam jumlah melebihi ambang batas. Ambang

batas untuk tiap macam logam berat dan untuk tiap jenis makhluk hidup

berbeda-beda. Pemasukan logam berat ke dalam sistem metabolisme manusia dan hewan

dapat secara langsung atau tidak langsung. Pemasukan secara langsung terjadi

bersamaan dengan air yang diminum (Notohadiprawiro, 2010).

2.4.1 Besi (Fe)

Besi adalah salah satu elemen kimiawi yang dapat ditemui pada hampir

setiap tempat di bumi, pada semua lapisan geologis dan semua air. Pada umumnya

besi yang ada dalam air dapat bersifat :

- Terlarut sebagai Fe2+(fero) atau Fe3+(feri)

- Tersuspensi sebagai butir koloidal (diameter < 1 µm) atau lebih besar

- Tergabung dengan zat organis atau zat padat yang inorganis (seperti tanah

liat)

Pada air permukaan jarang ditemui kadar Fe lebih besar dari 1 mg/L, tetapi di

dalam air tanah kadar Fe yang tinggi ini dapat dirasakan dan dapat menodai kain

dan perkakas dapur. Dalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna (kuning),

pegendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri beso dan kekeruhan. Zat besi

merupakan suatu komponen dari berbagai enzim yang mempengaruhi seluruh

(14)

hemoglobin, yang memungkinkan sel darah merah membawa oksigen dan

menghantarkan ke jaringan tubuh (Naingolan, 2011 ).

2.4.2 Seng (Zn)

Seng merupakan unsur yang berguna dalam tubuh manusia, binatang

maupun tumbuh-tumbuhan. Karena kegunaannya tersebut maka Zn ditemukan

dalam air, tanaman maupun binatang. Kadar Zn yang terdeteksi dalam air PAM

pada penelitian ini berkisar antara 0,0l-4,97 ppm dan dalam air sumur berkisar

antara 0,0l-5,59 ppm. Menurut Permenkes standar dalam air minum maksimum

yang diperbolehkan adalah 15 mg/L. Efek racun Zn pada manusia adalah pada

konsentrasi yang tinggi antara 300-360 ppm, yaitu menyebabkan gangguan fisik

seperti diare yang berat, keram perut dan muntah. Suatu sumber air minum yang

mengandung Zn 26,6 mg/L tidak berbahaya bagi manusia, tetapi untuk air minum

dengan kadar Zn 30,8 mg/L sudah menyebabkan mual dan mabuk. Dari segi

estetika air yang mengandung Zn 30 mg/L akan tampak seperti susu dan bila

direbus timbul suatu lapisan seperti minyak pada permukaan airnya (Suprijanto

dan Agustina, 1988).

Unsur ini penting dan berguna dalam metabolism, dengan kebutuhan

perhari 10 – 15 mg pada konsentrasi 675 – 2280 mg/L dapat menyebabkan

muntah. Dengan garam-garam seng, akan menjadi seperti susu pada konsentrasi

30mg/L dan menjadi berasa seperti logam pada konsentrasi 40 mg/L. Batas

konsentrasi tertinggi sebagai standar yang akan ditetapkan harus di bawah batas

(15)

yang penting untuk metabolism, karena kekurangan Zn dapat menyebabkan

hambatan pada pertumbuhan anak. Dalam jumlah besar unsur ini dapat

menimbulkan rasa pahit dan sepat pada air minum (Sutrisno, 1991).

2.5ICP (Inductively Coupled Plasma)

ICP adalah sebuah teknik analisis yang digunakan untuk mendeteksi jejak

logam dalam sampel. ICP digunakan untuk menganalisis kadar unsur-unsur

logam dari suatu sampel dengan menggunakan metode yang didasarkan pada

pengukuran intensitas emisi pada panjang gelombang yang khas untuk setiap

unsur.

Inductively Coupled Plasma pada saat ini banyak sekali digunakan untuk

oprikal emisi spektrofotometri seperti yang sama dikemukakan oleh Valmer

Fassel pada awal-awal tahun 1970-an. Gas argon diarahkan melalui obor yang

terdiri dari tiga tabung konsentris yang terbuat dari kuarsa atau bahan lain yang

cocok.

Sebuah kumparan tembaga, disebut kumparan beban, mengelilingi ujung

atas obor dan dihubungkan ke generator frekuensi radio (RF). Ketika daya RF

(biasanya 700-1500 watt) diterapkan ke kumparan, atau berisolasi, pada tingkat

yang sesuai dengan frekuensi generator. Dalam instrumen ICP paling frekuensi ini

adalah baik 20 atau 40 megaherzt (MHz). Osilasi RF ini dari arus dalam

kumparan menyebabkan medan listrik RF dan magnetik yang akan dibentuk di

(16)

percikan digunakan ke gas yang menyebabkan beberapa elektron akan dilucuti

dari atom argonnya. Elektron ini kemudian akan tertangkap dalam medan magnet

dan dipercepat oleh medan magnetnya. Menambah energi ke elektron dengan

menggunakan kumparan dengan cara ini dikenal sebagai kopling induktif.

Elektron berenergi tinggi ini pada gilirannya bertabrakan dengan atom argon lain,

masih melepaskan elektron yang berlebih. Tumbukan ionisasi dari gas argon

berlanjut dalam sebuah reaksi rantai, perpecahan gas menjadi plasma yang terdiri

dari atom argon, elektron, dan argon ion, membentuk apa yang diketahui sebagai

pengeluaran Induktif Coupled Plasma (ICP). Pengeluaran ICP kemudian

dipertahankan dalam obor dan kumparan beban sebagai energi RF kemudian

ditransfer melalui proses kopling induktif.

Kebanyakan sampel diubah sebagai cairan yang dinebulisasi menjadi

aerosol, tetesan sampel menjadi kabut, untuk diperkenalkan ke alat ICP. Sampel

aerosol kemudian dibawa ke pusat plasma temperatur tinggi adalah untuk

memindahkan larutan, pelarut, aerosolnya, biasanya meninggalkan sampel sebagai

partikel garam mikroskopis. Langkah selanjutnya melibatkan dekomposisi

partikel garamnya menjadi sebuah gas dari molekul tunggal (vaporasi) yang

kemudian memisahkan diri menjadi atom (atomisasi). Proses-proses ini, dimana

terjadi paling utama di zina pemanasan (PHZ). Proses yang sama terjadi dalam

nyala api dan tungku yang digunakan untuk atom spektrofotometri serapan atom

Referensi

Dokumen terkait

berpegang teguh kepada iman dan percayaku. Akan kumulai dari diriku melakukan sikap yang benar. Biar pun kecil dan sederhana, Tuhan dapat membuat jadi besar. 2 Kumulai dari

Mekanisme penanganan air permukaan yang berpotensi masuk kedalam pit harus dilakukan secara benar dan memadai sesuai dengan design dan layout yang

Perkembangan bangsa kambing di dunia mengarah kepada tiga produk utama yaitu daging, susu dan bulu ( mohair ). Di Indonesia, daging kambing dihasilkan terutama oleh jenis

a) Merumuskan masalah dalam kompetisi CTF dan materi kuliah keamanan jaringan komputer. Pada langkah pertama ini mendata semua model-model soal keamaan jaringan komputer

Seperti dalam wawancara dengan Perlawanan serikat buruh GSBI telah memberi hasil yang cukup baik. dengan membebaskan buruh kontrak menjadi buruh tetap atau

Hasil penelitian menujukkan terdapat 10 strategi rencana kegiatan yang ditunjukkan dengan roadmap Teknologi Informasi dan sistem informasi yang akan dibangun dalam jangka waktu

POS di dalam mempertahankan perusahaan perlu melakukan regenerasi dengan melakukan rekrutmen SDM yang baru yang memiliki kemampuan/skill dan mumpuni

Ilmu semiotika berusaha mengkaji tentang tanda dalam kehidupan manusia sehari- hari (Kriyantono, 2006: 265).. Oleh karena itu, penulis ingin mengetahui bagaimana