BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam rangka upaya untuk penyelenggaraan pemerintahan dan pelayanan kepada
masyarakat, pemerintah pusat dan pemerintah daerah merupakan suatu kesatuan
yang tidak dapat dipisahkan. Dalam hal ini misi utama otonomi daerah bukan
sekedar keinginan untuk melimpahkan kewenangan dan pembiayaan dari
pemerintah pusat ke pemerintah daerah, tetapi yang lebih penting adalah
keinginan untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan sumber daya
keuangan daerah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan dan pelayanan
kepada masyarakat.
Sebagian dari usaha pemerintah untuk mensejahterakan rakyatnya adalah
dengan penyediaan sarana dan prasarana. Untuk mendukung usaha tersebut,
pemerintah daerah menyusun Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD).
Pemerintah daerah yang dimaksudkan adalah pemerintah provinsi dan pemerintah
kabupaten/kota. APBD merupakan gambaran dari kebijakan pemerintah daerah
dalam mengelola pemenuhan kebutuhan masyarakat dan operasionalisasi struktur
yang mendukungnya. Gambaran dari kebijakan pemerintah daerah tersebut berupa
rencana keuangan tahunan pemerintahan daerah yang dibahas dan disetujui
bersama oleh pemerintah daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD),
dan ditetapkan dengan peraturan daerah.
Di dalam APBD tersebut terdapat sisi penerimaan dan pengeluaran/belanja
daerah. Penerimaaan daerah terdiri dari dana yang didapat oleh daerah yang
bersangkutan dan dana yang berasal dari anggaran pendapatan belanja negara.
Sementara pengeluaran atau belanja daerah digunakan untuk pelaksanaan urusan
Berdasarkan uraian diatas penulis tertarik untuk memilih judul
“PERAMALAN JUMLAH ANGGARAN BELANJA DAERAH
PEMERINTAH KOTA MEDAN PADA TAHUN 2015-2016”.
1.2. Rumusan Masalah
Peramalan anggaran belanja daerah pemerintah kota Medan dilakukan untuk
menggambarkan perencanaan keuangan untuk urusan belanja daerah pemerintah
kota Medan. Permasalahan yang diangkat dalam tulisan ini adalah berapa
banyaknya rencana jumlah anggaran yang akan dikeluarkan pemerintah kota
Medan pada tahun 2015 dan 2016.
1.3. Batasan Masalah
Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu
masalah yang akan diteliti sehingga tidak akan menimbulkan kekeliruan.
Sehubungan dengan keterbatasan waktu dan kemampuan penulis serta untuk
menghindari kesimpangsiuran dalam penulisan tugas akhir yang sesuai dengan
rumusan masalah dan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka penulis
membatasi ruang lingkup penelitian pada peramalan jumlah pengeluaran daerah
pemerintah kota Medan secara umum, khususnya untuk tahun 2015 dan 2016.
Gambaran pengeluaran pada tahun 2015 dan 2016 dibuat dengan asumsi
bahwa tidak ada perubahan rencana pengeluaran dari anggaran pada tahun tahun
sebelumnya yaitu berdasarkan realisasi pengeluaran pemerintah kota Medan pada
tahun 2005-2014 dan data yang dibutuhkan diperoleh dari Badan Pusat Statistik
1.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penulis dalam penulisan tugas akhir ini adalah untuk memberikan
rencana berupa gambaran tentang banyaknya pengeluaran/belanja daerah yang
akan dikeluarkan oleh pemerintah kota Medan pada tahun 2015 dan 2016.
1.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang jumlah realisasi dan rencana anggaran
belanja daerah pemerintah Kota Medan.
2. Dapat dipergunakan sebagai bahan masukan untuk peneliti-peneliti
selanjutnya yang berhubungan dengan jumlah anggaran pemerintah Kota
Medan.
1.6. Tinjauan Pustaka
Peramalan (forecasting) menurut Sofjan Assauri (1984) adalah suatu kegiatan
untuk memperkirakan apa yang akan terjadi pada masa yang akan datang dengan
waktu yang relatif lama, karena dalam waktu yang singkat tidak dibutuhkan
peramalan. Didalam peramalan, salah satu hal yang paling penting adalah
ketetapan peramalan yaitu bagaimana mengukur kesesuaian suatu metode
peramalan tertentu untuk suatu kumpulan data yang diberikan. Peramalan
diperlukan karena adanya perbedaan waktu antar keadaan sehingga
dibutuhkannya suatu kebijakan. Apabila perbedaan waktu tersebut panjang, maka
peran peramalan menjadi sangat dibutuhkan, terutama dalam penentuan kapan
terjadinya suatu peristiwa sehingga dapat dipersiapkan tindakan yang diperlukan.
rata-rata bergerak linier, karena kedua nilai pemulusan eksponensial tunggal dan
ganda ketinggalan dari data yang sebenarnya bilamana terdapat unsur trend.
Perbedaan antara nilai pemulusan tunggal dan ganda dapat ditambahkan kepada
nilai pemulusan tunggal dan disesuaikan untuk trend.
Metode yang digunakan penulis untuk mendapatkan hasil peramalan
jumlah pengeluaran pemerintah kota Medan untuk tahun 2015 dan 2016 adalah
metode paramalan smoothing eksponensial ganda yaitu metode linier
satu-parameter dari Brown yang juga dikutip dari buku Teknik Peramalan Bisnis dan
Ekonomi, oleh Adler Haymans Manurung, SE.
1.7. Metode Penelitian
Metode yang penulis gunakan dalam melaksanakan penelitian yaitu:
1. Studi Kepustakaan (Library Research)
Suatu cara penelitian yang digunakan untuk memperoleh data atau informasi
dari perpustakaan yaitu dengan membaca buku–buku, referensi bahan–
bahan yang bersifat teoritis yang membantu tugas akhir ini.
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data untuk keperluan riset ini penulis lakukan dengan cara
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik
Provinsi Sumatera Utara. Data yang dikumpulkan tersebut kemudian diatur,
disusun, dan disajikan dalam bentuk angka–angka dengan tujuan
mendapatkan gambaran yang jelas tentang data tersebut.
3. Metode Pengolahan Data
Pengolahan data jumlah pengeluaran pemerintah kota Medan tahun 2015
dan 2016 menggunakan Metode Pemulusan (Smoothing) Eksponensial
Ganda yaitu Metode Linier Satu Parameter dari Brown dan menggunakan
4. Metode Analisis Data
Analisis data dilakukan dengan melihat hasil dari pengolahan data dan membandingkan hasil peramalan yang terbaik dari beberapa nilai α dengan nilai error terkecil.
5. Membuat Kesimpulan
Setelah data diolah dan dianalisis maka penulis membuat kesimpulan
berdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan Metode Pemulusan
(Smoothing) Eksponensial Ganda yaitu Metode Linear Satu Parameter dari
Brown. Dalam merumuskan kesimpulan harus merujuk kepada tujuan