• Tidak ada hasil yang ditemukan

PO KAK 2017 KAK AMDAL 2017_ok

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PO KAK 2017 KAK AMDAL 2017_ok"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pembangunan ekonomi nasional diselenggarakan berdasarkan prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Pembangunan berkelanjutan merupakan upaya sadar dan terencana yang memadukan aspek lingkungan hidup, sosial dan ekonomi ke dalam strategi pembangunan untuk menjamin keutuhan lingkungan hidup serta keselamatan, kemampuan, kesejahteraan dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan. Namun prinsip pembangunan berkelanjutan ini belum berjalan dengan baik sehingga kualitas lingkungan hidup semakin menurun dan mengancam kelangsungan hidup manusia dan makhluk hidup lainnya sehingga perlu dilakukan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup yang sungguh-sungguh dan konsisten oleh semua pemangku kepentingan.

Mengacu kepada Undang-Undang No. 32 Tahun 2007 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, perlindungan dan pengelolaan lingkungan adalah upaya sistematis dan terpadu yang dilakukan untuk melestarikan fungsi lingkungan hidup dan mencegah terjadinya pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup yang meliputi perencanaan, pemanfaatan, pengendalian, pemeliharaan, pengawasan dan penegakan hukum. Pengendalian perlindungan dan pengelolaan lingkungan meliputi pencegahan, penanggulan dan pemulihan yang dilaksanakan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan sesuai dengan kewenangan, peran dan tanggung jawab masing-masing. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (Amdal) dan Upaya Pengelolaan Lingkungan dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UKL-UPL) merupakan instrumen yang dapat dilakukan untuk mencegah pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.

(2)

Sedangkan UKL-UPL adalah pengelolaan dan pemantauan terhadap usaha dan/atau kegiatan yang tidak berdampak penting terhadap lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan. Sebagai instrumen pencegah, Amdal dan UKL-UPL berada pada bagian perencanaan usaha dan/atau kegiatan sehingga menteri, gubernur ataupun bupati/walikota sesuai kewenangannya mendapatkan informasi yang luas dan mendalam terkait dengan dampak lingkungan yang mungkin terjadi dari suatu rencana dan/atau kegiatan tersebut dan langkah-langkah pengendaliannya baik dari aspek teknologi, sosial dan kelembagaan. Berdasarkan informasi tersebut, menteri, gubernur ataupun bupati/walikota dapat mempertimbangkan dan menetapkan apakah suatu rencana usaha dan/atau kegiatan tersebut layak, tidak layak, disetujui atau ditolak dan Izin Lingkungannya dapat diterbitkan. Izin Lingkungan adalah izin yang diberikan kepada setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan yang wajib Amdal atau UKL-UPL dalam rangka perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup sebagai prasayarat memperoleh Izin Usaha dan/atau Kegiatan. Dengan adanya Amdal dan UKL-UPL yang merupakan salah satu syarat untuk mendapatkan Izin Lingkungan maka menuntut instansi lingkungan hidup serta instansi sektor lainnya dapat menerapkan mekanisme Amdal dan UKL-UPL sesuai ketentuan yang berlaku.

(3)

proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup dengan rincian kegiatan sebagai berikut:

1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL;

2. Pembinaan/verifikasi pengajuan persyaratan rekomendasi lisensi Komisi Penilai Amdal (KPA) kabupaten/kota;

3. Ikut berpartisipasi melakukan penilaian dokumen lingkungan di kabupaten/kota dan menjadi narasumber bila dibutuhkan;

4. Menghadiri undangan rapat/pertemuan/sosialisasi dan/atau konsultasi teknis terkait Amdal

1.2 Maksud dan Tujuan

Maksud dan tujuan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

1. Terlaksananya pelaksanaan penilaian dokumen Amdal dan pemeriksaan UKL-UPL sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku; 2. Mengevaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan

UKL-UPL kabupaten/kota sesuai dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku;

3. Mendorong kabupaten/kota untuk memiliki Komisi Penilai Amdal yang berlisensi.

1.3 Lokasi kegiatan

Sesuai dengan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, lokasi kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL

(4)

Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi dan Kota Pariaman.

2. Pembinaan/verifikasi terkait pengajuan lisensi Komisi Penilai Amdal

Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 (lima) kabupaten/kota yaitu Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok dan Kabupaten Padang Pariaman.

1.4 Sumber Pendanaan

Sumber dana Kegiatan Pembinaan dan Evaluasi Kinerja Penatalaksanaan Proses Penilaian/Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup Tahun 2017 berasal dari DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017 dengan total dana sebesar Rp. 95.000.000 (sembilan puluh lima juta rupiah) dengan rincian sebagai berikut:

- Belanja Bahan Pakai Habis = Rp.

6.771.000,-- Belanja Cetak dan Pengadaan = Rp.

1.514.000,-- Belanja Makanan dan Minuman = Rp.

4.160.000,-- Belanja Perjalanan Dinas = Rp.

82.555.000,-Total = Rp.

95.000.000,-1.5 Organisasi Pelaksana

Pelaksana kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017 dilakukan oleh tim evaluasi penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL serta tim pembinaan dan verifikasi permohonan rekomendasi lisensi KPA kabupaten/kota yang dibentuk/ditetapkan melalui keputusan Kepala Dinas Provinsi Sumatera Barat dimana keanggotaannya terdiri dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, Perguruan Tinggi dan PSLH Universitas Andalas.

(5)

DATA PERENCANAAN

2.1 Data Dasar

Data yang dibutuhkan terkait pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017 meliputi 2 (dua) kelompok data sebagai berikut:

1. Data primer berupa informasi yang diperoleh saat koordinasi langsung dengan instansi lingkungan hidup di kabupaten/kota pada saat pelaksanaan pembinaan dan evaluasi.

2.

Data sekunder berupa hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun sebelumnya (tahun 2015 dan 2016). Data ini diperlukan untuk melihat sejauh mana respon dari aparat instansi lingkungan hidup kabupaten/kota terhadap pembinaan yang diberikan, yang secara tidak langsung menunjukkan tingkat pemahaman aparat Pemerintah Kabupaten/Kota yang bersangkutan dalam pelaksanaan penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup, serta kendala-kendala yang dihadapi pada saat dilakukannya pembinaan. Dengan dukungan data dimaksud, maka dapat direncanakan mekanisme/teknis pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi yang lebih baik dan tepat sasaran.

2.2 Standar

(6)

Penilai Amdal kabupaten/kota dan UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi lingkungan hidup kabupaten/kota.

Selain mempedomani Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012, kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup juga mempedomani Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 25 Tahun 2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 15 Tahun 2010 tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaan Dokumen Lingkungan Hidup serta Penerbitan Izin Lingkungan.

Teknis pelaksanaan kegiatan melalui pertemuan/koordinasi langsung dengan aparat instansi lingkungan hidup yang bersangkutan. Pertemuan diisi dengan wawancara/diskusi dengan aparat instansi lingkungan hidup yang membidangi mengenai Amdal dan UKL-UPL. Dalam pertemuan tersebut dibahas mengenai penatalaksanaan Amdal yang dilakukan oleh Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota, penatalaksanaan pemeriksaan UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi lingkungan hidup kabupaten/kota, persyaratan yang harus dipenuhi oleh instansi lingkungan hidup terkait dengan pembentukan Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dengan mengacu kepada ketentuan dalam perundang-undangan yang berlaku. Hasil/temuan dari kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan kemudian dituangkan dalam Berita Acara yang disepakati dan ditandatangani oleh Tim dan perwakilan instansi lingkungan hidup kabupaten/kota di akhir pertemuan pelaksanaan kegiatan dimaksud.

2.3 Landasan Hukum

Adapun beberapa peraturan yang menjadi dasar/landasan hukum dalam pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hdiup adalah sebagai berikut:

(7)

b. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 Perubahan Kedua Undang-Undang-Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;

c. Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota;

d. Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 2012 tentang Izin Lingkungan;

e. Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup No. 25 tahun 2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup;

f. Peraturan Menteri Negara LH No. 07 tahun 2010 tentang Sertifikasi Kompetensi Penyusun Dokumen Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup dan Persyaratan Lembaga Pelatihan Kompetensi Penyusun Rencana Usaha dan/atau Kegiatan yang Wajib Memiliki Amdal;

i. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 16 Tahun 2012 tentang Pedoman Penyusunan Dokumen Lingkungan Hidup;

j. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 17 Tahun 2012 tentang Pedoman Keterlibatan Masyarakat Dalam Proses Amdal dan Izin Lingkungan;

k. Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No. 08 Tahun 2013 tentang Tata Laksana Penilaian dan Pemeriksaaan Dokumen Lingkungan Hidup Serta Penerbitan Izin Lingkungan;

l. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 14 Tahun 2012 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

m.Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Provinsi Sumatera Barat.

n. Peraturan Daerah Provinsi Sumatera Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017

(8)

p. DPA Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat Tahun 2017.

BAB III

RUANG LINGKUP

3.1 Capaian Tujuan

(9)

Output kegiatan ini adalah indikator capaian ”jumlah kabupaten/kota yang dibina dan/atau dievaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup”, output-nya adalah sebagai berikut:

1. Evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL

Kegiatan ini dilaksanakan pada 9 (sembilan) kabupaten/kota yaitu Kabupaten Agam, Kabupaten Pasaman, Kabupaten Pasaman Barat, Kabupaten Lima Puluh Kota, Kota Padang, Kota Solok, Kota Padang Panjang, Kota Bukittinggi dan Kota Pariaman.

2. Pembinaan/verifikasi terkait pengajuan lisensi Komisi Penilai Amdal

Kegiatan ini dilaksanakan pada 5 (lima) kabupaten/kota yaitu Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Dharmasraya, Kabupaten Solok Selatan, Kabupaten Solok dan Kabupaten Padang Pariaman.

3.3 Lingkup Kegiatan

Lingkup kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017 meliputi beberapa tahapan, yakni:

1. Tahap Persiapan

Tahapan ini meliputi beberapa kegiatan, seperti:

a. Penyiapan kelengkapan administrasi (persuratan) yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan pembinaan (termasuk dalam hal ini penyiapan PO/KAK kegiatan, surat permintaan tenaga teknis/anggota dan SK pembentukan tim pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup).

b. Penyiapan surat pemberitahuan pelaksanaan pembinaan ke Pemerintah Kabupaten/Kota terkait dan kelengkapan administrasi lainnya.

2. Tahap Pelaksanaan

(10)

lingkungan hidup kabupaten/kota dengan mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan dan Permen LH Nomor 25 tahun 2009 tentang Pembinaan dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Daerah. Kegiatan evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL ini lebih dititikberatkan kepada evaluasi dan pembinaan secara administrasi. Hasil pembinaan/evaluasi dituangkan dalam bentuk berita acara yang ditanda tangani oleh tim dan unsur LH yang bersangkutan. Selain itu, pada tahun ini apabila masih tersedia anggaran diupayakan akan dilakukan penilaian mutu dokumen Amdal kabupaten/kota dengan melibatkan perguruan tinggi (anggota tim teknis KPA Provinsi). Untuk pelaksanaan uji mutu dokumen Amdal tersebut akan dibentuk tim penilaian melalui Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat.

Pembinaan/verifikasi terkait dengan pengajuan lisensi Komisi Penilai Amdal (KPA) dilakukan dengan kunjungan/verifikasi secara langsung ke instansi lingkungan hidup di kabupaten/kota yang akan membentuk Komisi Penilai Amdal yang berlisensi atau sedang dalam proses pengajuan permohonan rekomendasi lisensi. Kegiatan ini mengacu pada Permen LH No. 15 Tahun 2010 Tentang Persyaratan dan Tata Cara Lisensi Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup. Kunjungan lapangan dilakukan oleh Tim Terpadu yang dibentuk berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat yang keanggotaannya berasal dari Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatera Barat, perguruan tinggi dan unsur dari instansi yang melakukan penunjukan dan/atau memberikan rekomendasi terhadap laboratorium lingkungan. Hasil verifikasi lapangan dituangkan dalam bentuk berita acara yang ditandatangani oleh anggota tim dan unsur lingkungan hidup yang bersangkutan.

3. Tahap Evaluasi

(11)

3.4 Peralatan dan Material

Peralatan dan material pendukung yang dibutuhkan demi kelancaran pelaksanaan kegiatan diantaranya meliputi kendaraan roda 4 (empat) sebagai media/sarana transportasi dari dan ke lokasi kegiatan pembinaan dan evaluasi, laptop/komputer sebagai media/sarana untuk pembuatan berita acara pada saat pembinaan dan evaluasi, ATK, serta kumpulan peraturan terkait.

3.5 Lingkup Kewenangan

Mengacu kepada Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 2012 tentang Izin Lingkungan, instansi lingkungan hidup provinsi melakukan pembinaan terhadap penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL terhadap Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota dan instansi lingkungan hidup kabupaten/kota. Instansi lingkungan hidup provinsi juga melakukan evaluasi kinerja terhadap penatalaksanaan Amdal yang dilakukan oleh Komisi Penilai Amdal kabupaten/kota serta UKL-UPL yang dilakukan oleh instansi lingkungan hidup kabupaten/kota.

Sesuai dengan No. 25 Tahun 2009 tentang Pembinaan Dan Pengawasan Terhadap Komisi Penilai Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup Daerah, pembinaan dan pengawasan terhadap komisi penilai AMDAL kabupaten/kota dilakukan Gubernur yang dilegasikan melalui instansi lingkungan hidup provinsi.

3.6 Time Schedule

(12)

BAB IV

P R O D U K

4.1 Jenis Laporan

Laporan sebagai output dari pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017 terdiri dari:

1. Laporan perjalanan dinas hasil pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup ke kabupaten/kota, menghadiri/mengikuti kegiatan-kegiatan terkait dokumen lingkungan hidup di kabupaten/kota atau pun di Pusat, serta pelaksanaan konsultasi/koordinasi ke instansi terkait di tingkat Pusat.

(13)

evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup ke kabupaten/kota.

4.2 Jumlah Laporan

Untuk setiap jenis laporan sebagaimana tersebut di atas, jumlah/volume yang dibutuhkan adalah sebagai berikut:

1. Untuk laporan perjalanan dinas (pelaksanaan kegiatan tertentu), jumlah laporan yang dibutuhkan tergantung dari jumlah kegiatan yang dilaksanakan dalam kurun waktu 1 (satu) tahun terkait dengan pelaksanaan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup. Beberapa jenis kegiatan dapat diprediksi jumlah pelaporannya pada tahap perencanaan ini, misalnya untuk kegiatan evaluasi kinerja penatalaksanaan penilaian Amdal atau pemeriksaan UKL-UPL, mengingat objek pembinaan yang direncanakan adalah 9 (sembilan) kabupaten/kota, maka jumlah laporan pelaksanaan kegiatan pembinaan tentunya (maksimal) juga 9 (sembilan). Setiap laporan perjalanan dinas (pelaksanaan kegiatan tertentu) ini dibuat 3 (tiga) rangkap (2 diantaranya diperuntukkan sebagai bahan pertanggungjawaban administrasi keuangan).

2. Untuk laporan kegiatan pembinaan dan evaluasi kinerja penatalaksanaan proses penilaian/pemeriksaan dokumen lingkungan hidup tahun 2017, jumlahnya adalah 1 (satu) laporan, dan dibuat sebanyak 5 (lima) rangkap.

4.3 Frekuensi Pelaporan

Terkait dengan frekuensi pelaporan, untuk masing-masing laporan di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Untuk laporan perjalanan dinas (pelaksanan kegiatan tertentu), dibuat setiap selesainya pelaksanaan kegiatan-kegiatan tertentu.

(14)

BAB V

PENUTUP

(15)

Padang, Januari 2017

Mengetahui,

Ka. Dinas Lingkungan Hidup Kabid. Tata

Lingkungan

Provinsi Sumatera Barat

Drs. Asrizal Asnan, MM Ir. Yantonius

NIP. 19570803 198503 1 005 NIP. 19600108 198603

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa penelitian menemukan pengaruh yang positif antara pelatihan, pengawasan dan disiplin kerja terhadap kinerja seperti penelitian yang dilakukan oleh

Association of tenofovir exposure with kidney disease risk in HIV infection.. Tenofovir-induced nephrotoxicity: incidence, mechanism, risk factors, prognosis and proposed

Ekstrak metanol dari fase stasioner tersebut diuji aktivitas antibakteri dengan variasi konsentrasi 5 %, 10 %, 15 %, 20 %, dan 25 % menggunakan metode difusi cakram terhadap

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah- Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi yang berjudul PENINGKATAN KINERJA

Teori neo klasik menyatakan bahwa tindakan rasional mengarah pada keuntungan material atau utility (Etzioni, 1986 & 1988).Sehingga secara umum dalam penelitian

Kemungkinan ini menimbulkan permasalahan tersendiri dalam hukum kewarisan terutama apabila, sudah dilaksanakannya pembagian warisan secara ab intestato sedangkan dikemudian

Lingkungan Kerja Fisik terhadap Kinerja Karyawan dengan nilai regresi sebesar 0,224 dan t hitung sebesar 3,193 yang nilainya lebih besar dari t tabel = 2,018, terdapat

Kemungkinan ini menimbulkan permasalahan tersendiri dalam hukum kewarisan terutama apabila, sudah dilaksanakannya pembagian warisan secara ab intestato sedangkan dikemudian