• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Harga Kedelai Lokal, Produksi Kedelai dan Volume Impor Kedelai di Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Harga Kedelai Lokal, Produksi Kedelai dan Volume Impor Kedelai di Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Di Indonesia, kedelai merupakan salah satu bahan pangan yang strategis bagi

masyarakatnya. Kedelai yang banyak sekali diolah menjadi berbagai macam

makanan seperti, tahu, tempe, susu kedelai, ataupun kecap merupakan bahan

makanan pokok bagi kebanyakan masyarakat di Indonesia, tak terkecuali bagi

masyarakat di daerah Provinsi Sumatera Utara. Namun, dalam beberapa tahun

terakhir, harga kacang kedelai sering mengalami fluktuasi dengan kecenderungan

terus mengalami kenaikan.

Tabel 1. Perkembangan Rata-Rata Harga Kedelai Tingkat Produsen di Provinsi

Sumatera Utara Tahun 2008-2012

Tahun Harga (Rp)

Semenjak tahun 2003, harga kedelai yang hanya berkisar Rp. 2.000 – Rp. 4.000,

mengalami peningkatan sampai lebih dari 4 kali lipat menyentuh angka Rp.

(2)

lokal ini terjadi seiring dengan peningkatan harga kedelai dunia yang juga

mengalami peningkatan cukup tinggi. Harga dunia kacang kedelai yang

sebelumnya cukup stabil di kisaran angka US$ 200 – US$ 300 per metric ton,

meningkat sampai melebihi angka US$ 500 per metric ton pada tahun 2008

(Lampiran 2).

Tabel 2. Perkembangan Rata-Rata Harga Kedelai Dunia Tahun 2008-2012

Tahun Harga (US$)

Sebaliknya, jika dilihat dari jumlah produksi yang dihasilkan, jumlah produksi

kedelai dalam negeri di Provinsi Sumatera Utara sering mengalami fluktuasi

bahkan produksinya cenderung terus mengalami penurunan. Penurunan produksi

ini menyebabkan banyaknya kedelai lokal yang menghilang dari pasaran.

Turunnya jumlah produksi kedelai ini juga terjadi seiring dengan penurunan

jumlah luas tanam maupun luas panen kedelai yang cukup drastis, padahal dengan

peningkatan harga kedelai seharusnya dapat menjadi insentif bagi para produsen

(3)

Tabel 3. Perkembangan Luas Tanam, Luas Panen, Produksi dan Produktivitas Kedelai di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2012

Tahun Luas Tanam Luas Panen Produktivitas Produksi

(ha) (ha) (Ku/ha) (Ton) Sumber: Dinas Pertanian, 2013

Dari jumlah keselurahan produksi kedelai di Sumatera Utara selama rentang tahun

2008-2012, penyumbang produksi kedelai terbesar adalah Kabupaten Deli

Serdang, Kabupaten Langkat dan Kabupaten Serdang Bedagai. Pada tahun 2011,

di Kabupaten Serdang Bedagai sempat mencatatkan angka produksi tertinggi

dengan mencapai angka 6.000 ton lebih. Kabupaten/kota lain yang dapat menjadi

potensi penghasil kedelai yang tinggi antara lain Kabupaten Labuhan Batu Utara,

Kabupaten Batu Bara serta Kota Tapanuli Selatan.

Pada saat yang sama ketika produksi kedelai lokal mengalami penurunan,

pemerintah melakukan impor kedelai dari negara-negara penghasil kedelai seperti

(4)

Tabel 4. Perkembangan Impor Kedelai di Provinsi Sumatera Utara Tahun 2008-2012

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2014

Volume kedelai impor yang masuk ke Provinsi Sumatera Utara mengalami

peningkatan yang sangat pesat. Dari tahun 2008 hingga tahun 2012 volume impor

kedelai yang masuk terus mengalami kenaikan. Pada tahun 2008, volume impor

kedelai yang hanya sekitar enam puluh lima ribu ton, meningkat bahkan hampir

dua kali lipat pada tahun 2012 yang menyentuh angka lebih dari seratus ribu ton.

Indonesia merupakan negara pengimpor kedelai terbesar di Asia Tenggara. Hal ini

dapat dlihat dari jumlah kedelai yang diimpor pada tahun 2012 yang mencapai 1,9

juta ton. Dari keseluruhan jumlah impor tersebut, 1,8 juta ton atau lebih dari 90

persen kedelai yang diimpor adalah berasal dari Amerika Serikat yang bernilai 1,1

miliar US$. Sisanya, Indonesia mengimpor dari negara tetangga Malaysia,

Kanada, dan Ukraina. Setelah Indonesia, Vietnam merupakan negara kedua Tahun Volume (Ton) Nilai CIF (US $)

2008 65.450 35.433.662

2009 71.975 33.170.734

2010 83.259 13.843.926

2011 106.731 65.305.358

(5)

juta ton, dan diikuti Thailand dengan volume impor sebesar 556.000 ton

(Anonimousa

1.2. Identifikasi Masalah , 2012).

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan diatas, maka dalam penelitian ini

akan diteliti lebih lanjut lagi hal-hal yang berkaitan dengan :

1. Bagaimana hubungan antara harga kedelai lokal dengan volume impor

kedelai di Provinsi Sumatera Utara?

2. Bagaimana hubungan antara produksi kedelai dengan volume impor kedelai

di Provinsi Sumatera Utara?

3. Bagaimana hubungan antara harga kedelai lokal dengan harga dunia kedelai?

4. Bagaimana hubungan antara harga kedelai lokal dengan produksi kedelai?

1.3. Tujuan Penelitian

Berdasarkan identifikasi masalah diatas, maka tujuan penelitian ini adalah sebagai

berikut :

1. Menganalisis hubungan antara harga kedelai lokal dengan volume impor

kedelai di Provinsi Sumatera Utara.

2. Menganalisis hubungan antara produksi kedelai dengan volume impor kedelai

di Provinsi Sumatera Utara.

3. Menganalisis hubungan antara harga kedelai lokal dengan harga dunia kedelai

(6)

1.4. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan kajian bagi pemerintah dalam mengambil kebijakan impor

kedelai.

2. Sebagai bahan informasi bagi para petani dalam menjalankan usahatani

kedelainya.

Gambar

Tabel 1. Perkembangan Rata-Rata Harga Kedelai Tingkat Produsen di Provinsi
Tabel 2. Perkembangan Rata-Rata Harga Kedelai Dunia Tahun 2008-2012
Tabel 4. Perkembangan Impor Kedelai di Provinsi Sumatera Utara Tahun

Referensi

Dokumen terkait

54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah beserta perubahannya dan aturan turunannya, untuk menentukan peserta yang akan diusul sebagai calon pemenang perlu

Kepada masyarakat dan Penyedia Barang yang akan mengajukan pengaduan dan sanggahan kami tunggu selambat-lambatnya 3 (tiga) hari setelah pengumuman ini diterbitkan. Pengadaan

Pengadaan barang/jasa dilaksanakan secara elektronik dengan mengakses aplikasi Sistem Pengadaan Secara Elektronik (aplikasi SPSE) pada alamat website LPSE :

persyaratan melampirkan contoh cetak, mohon untuk memperjelas materi yang akan dicetak.. Apakah materi yang akan dicetak, satu materi atau data

Moreover, with new developments in computer technology and geographic information systems (GIS), and the concomitant development of simu- lation models, it is now possible to

g.The Attention Seeker (17%): ingin menarik perhatian, senang membeli barang baru untuk menarik perhatian orang lain, impulsif dan tidak rasional.. Mudah dibujuk

These papers are dedicated mostly to topics of the 8 TC IV working groups and 2 inter- commission working groups, including methods for update and verification

[r]