Lampiran1.Flow Chart
Mulai
Memotong bahan yangdigunakansesuai dengandimensi pada gambar
Pengelasan
Menggerinda permukaanyang kasar Merangkai alat
Pengecatan Merancang bentuk alat
Menggambar dan menentukandimensi alat
Memilih bahan
Lampiran2. Spesifikasi Alat Pencetak Kue Bawang 1. Dimensi alat
Panjang = 36 cm
Lebar = 24 cm
Tinggi = 45cm
2. Bahan yang digunakan
Ulir pemotong =Stainless steel Tabung silinder = Stainless steel
Hopper, Saluran masukkan = Stainless steel
Lampiran 3. Data Penelitian Kapasitas Efektif Alat
Ulangan Berat Bahan (kg) Waktu Pengolahan (jam) Kapasitas Alat (kg/jam)
1 1 0,034 29,41
KEA =Produk Yang Diolah
Waktu =
1 kg
0,034 jam=29,41 kg/jam Ulangan 2
0,032 jam=31,25 kg/jam Rendemen
Ulangan Berat Awal Bahan (kg) Berat Bahan Terolah (kg) Rendemen (%)
1 1 0,985 98,5
Rendemen=Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku x 100%
=
0,985 kg
1 kg x 100% =98,5% Ulangan 2
Rendemen=Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku x 100%
=
0,98 kg
1 kg x 100%=98% Ulangan 3
Rendemen=Berat Bahan Yang Dihasilkan
Berat Bahan Baku x 100%=
0,97 kg
Lampiran 4. Analisis Ekonomi 1. Unsur produksi
1. Biaya pembuatan alat (P) = Rp.1.150.000 efektif berdasarkan tahun 2015) 2. Perhitungan biaya produksi
a. Biaya tetap (BT)
1. Biaya penyusutan (Dt)
Dt = (P-S) (A/F, i, n) (F/P, i, n-1)
Tabel perhitungan biaya penyusutan dengan metode sinking fund
Akhir Tahun ke (P-S) (Rp) (A/F, 7.5%, n) (F/P, 7.5%, n-1) Dt
2. Bunga modal (7,5%) dan asuransi (2%)
I =
i(P)(n+1)2n
=
(9,5%)Rp.1.115.000(5+1)2(5)
Tabel perhitungan biaya tetap tiap tahun
Tahun Dt(Rp) I (Rp)/tahun Biaya tetap (Rp)/tahun
1 178.227 65.550 243.777
2 191.594 65.550 257.144
3 205.963 65.550 271.513
4 211.411 65.550 286.961
5 238.022 65.550 303.572
b.Biaya tidak tetap (BTT)
3. Biaya perbaikan alat (reparasi) Biaya reparasi
=
1,2%(P-S)x jam
=
1,2% (Rp.1.150.000 - Rp.115000)2352 jam
=
Rp.5,28/jam 4. Biaya operatorJumlah jam kerja = 8 jam/hari Upah kerja = Rp.10.000/jam Biaya Operator = Rp.80.000
Total Biaya Tidak Tetap (BTT)= Biaya reparasi + Biaya operator = Rp.5,28 + Rp.10.000
=Rp.10005/jam c.Biaya pencetakan kue bawang
Biaya pokok =[BT
x + BTT]C
Tabel perhitungan biaya pokok tiap tahun
Lampiran 5. Break Even Point
Break even point atau analisis titik impas (BEP) umumnya berhubungan
dengan proses penentuan tingkat produksi untuk menjamin agar kegiatan usaha yang dilakukan dapat membiayai sendiri (self financing), dan selanjutnya dapat berkembang sendiri (self growing). Dalam analisis ini, keuntungan awal dianggap sama dengan nol.
Biaya tetap (F) tahun ke- 5 = Rp.303.572/tahun
= Rp.129,06/jam (1 tahun = 2352 jam) = Rp.4,21/kg (1 jam = 30,63 kg) Biaya tidak tetap (V) = Rp.10005
= Rp.326,64/kg (1 jam = 30,63 kg) Penerimaan setiap produksi (R) = Rp.26.900/kg (harga ini diperoleh dari
Perkiraan harga di lapangan)
Alat akan mencapai break even point jika alat telah mencetak bahan sebanyak :
N = F (R-V)
Lampiran 6. Net Present Value
Nilai NPV alat ini dapat dihitung dengan rumus: CIF-COF ≥ 0 (Layak) Investasi = Rp.1.150.000
Nilai akhir = Rp.115000 Suku bunga bank = Rp 7.5% Suku bunga coba-coba = Rp 9.5% Umur alat = 5 tahun
Pendapatan = Penerimaan x Kapasitas Alat x Jam Kerja Alat 1 tahun (dengan asumsi pengolahan kue bawang mulai dari awal hingga akhir selama 1,25 hari atau 30 jam)
= Rp.26.900 x 245,04 kg/hari x 2352 jam/tahun :30 jam = Rp.516.779.558/tahun
Pembiayaan =Biaya Pokok x Kapasitas Alat x Jam Kerja Alat 1 tahun Tabel perhitungan pembiayaan tiap tahun
Tahun Biaya Pokok
(Rp/kg)
Kapasitas Alat (kg/jam)
Jam kerja
(jam/tahun) Pembiayaan
1 323,48 30,63 2352 23.304.069 = Rp.516.779.558 x 4.0459 = Rp.2.090.838.414
- Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 7.5%,5) = Rp.115000 x 0.6966 = Rp.80.109
Cash out Flow 7.5%
- Investasi = Rp.1.150.000
- Pembiayaan = Biaya x (P/F, 7.5%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 7.5%, n) Pembiayaan (Rp)
Total 94.389.331
Jumlah COF = Investasi + Pembiayaan = Rp.1.150.000 + Rp.94.389.331 = Rp.95.539.331
NPV 7.5% = CIF – COF
= Rp.2.090.918.523 – Rp.95.539.331 = Rp.1.995.379.192
Lampiran 7. Internal Rate of Return
Dengan menggunakan metode IRR akan mendapat informasi yang berkaitan dengan tingkat kemampuan cash flow dalam mengembalikan investasi yang dijelaskan dalam bentuk % periode waktu. Logika sederhananya menjelaskan seberapa kemampuan cash flow dalam mengembalikan modalnya dan seberapa besar pula kewajiban yang harus dipenuhi.
Internal rate of return (IRR) ini digunakan untuk memperkirakan
kelayakan lama (umur) pemilikan suatu alat atau mesin pada tingkat keuntungan tertentu.Harga IRR dihitung dengan menggunakan rumus berikut :
IRR = q% + X = Rp.516.779.558 x 3.8397 = Rp.1.984.278.469
- Nilai akhir = Nilai akhir x (P/F, 9.5%,5) = Rp.115000 x 0.6352 = Rp.73.048
Cash out Flow 7.5%
- Investasi = Rp.1.150.000
- Pembiayaan = Biaya x (P/F, 9.5%,n) Tabel perhitungan pembiayaan
Tahun (n) Biaya (P/F, 7.5%, n) Pembiayaan (Rp)
Total 89.578.929
Jumlah COF = Investasi + Pembiayaan
= Rp.1.150.000 + Rp.89.578.929 = Rp.90.728.929
NPV 9.5% = CIF – COF
= Rp.1.984.351.517 – Rp.90.728.929 = Rp.1.893.622.588
Maka dapat dihitung :
IRR = q% + X
X- Y (q% - p%)
= 9.5% + Rp.1.995.379.192
Rp.1.995.379.192 - Rp.1.893.622.588 (9.5% - 7.5%)
= 9.5% + Rp.1.995.379.192
Rp.101.756.604 (2%) = 9.5% + (19,61 x 2%)
Lampiran 8. Gambar Alat Pencetak Kue Bawang
Lampiran 9. Gambar Proses Pencetakan kue
Pencetakan adonan