ABSTRAK
Program keluarga berencana merupakan usaha langsung yang bertujuan mengurangi tingkat kelahiran melalui penggunaan alat kontrasepsi yang lestari. Data dari Puskesmas Bagan Asahan terdapat sekitar 400 wanita usia subur di desa Bagan Asahan dan 70% dari populasi tersebut menggunakan kontrasepsi suntik.
Jenis penelitian adalah deskriptif analitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang melatarbelakangi pemilihan metode kontrasepsi suntik pada Wanita Usia Subur di desa Bagan Asahan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten Asahan tahun 2016. seluruh Wanita Usia Subur, yang telah menikah di Desa Bagan Asahan sebanyak 400 orang, metode pengambilan sampel dengan Simple random sampling, dengan besar sampel sebanyak 80 orang.
Dari hasil penelitian didapatkan hasil bahwa faktor-faktor yang memiliki pengaruh signifikan terhadap pemilihan metode kontrasepsi suntik pada wanita usia subur (WUS) di desa Bagan Asahan adalah pengetahuan (p = 0,0001), sikap (p= 0,018), peran petugas kesehatan (p = 0,021) , dan dukungan suami (p= 0,035). Sedangkan variabel yang tidak memiliki pengaruh signifikan dengan pemilihan metode kontrasepsi suntik pada wanita usia subur (WUS) di desa Bagan Asahan adalah umur, pendidikan, pekerjaan, penghasilan serta sarana dan prasarana.
Berdasarkan hasil penelitian disarankan petugas kesehatan pada pelayanan kesehatan setempat harus meningkatkan perannya dalam pemberian informasi mengenai metode kontrasepsi yang ada, pelayanan kesehatan setempat diharapkan memperbaiki sarana dan prasarana yang ada, suami harus terus mendukung istri dalam pemilihan alat kontrasepsi.
Kata Kunci : Wanita Usia Subur, Keluarga Berencana, Kontrasepsi Suntik
iii
ABSTRACT
Family planning is a direct effort aimed at reducing the birth rate through the sustainable use of contraceptives. Data from Puskesmas Bagan Asahan there were around 400 women of childbearing age in the village of Bagan Asahan and 70% of the population using contraceptive injections.
This type of research wass descriptive analytic cross sectional approach that aims to identify the factors behind the selection method of injectable contraceptives in women of fertile age in the village of Bagan Asahan District of Asahan 2016. Tanjungbalai whole woman of fertile age, who have been married in the village of Bagan Asahan as many as 400 people, methods for sampling with simple random sampling, with a sample size of 80 people.
From the results of the study showed that the factors that have a significant relation to the selection method of injectable contraceptives in women of childbearing age (WUS) in the village of Bagan Asahan is knowledge (p = 0.0001), attitude (p = 0.018), the role of health workers ( p = 0.021), and the support of her husband (p = 0.035).
While the variables that do not have a significant relationship with the selection method of injectable contraceptives in women of childbearing age (WUS) in the village of Bagan Asahan were age, education, occupation, income and infrastructure.
Based on the research results suggested health officials at the local health services should increase its role in providing information about methods of contraception available, local health services are expected to improve the existing infrastructure, the husband must continue to support a wife in contraceptive choice.
Keywords : Women of Fertile Age, Planned Family, Injectable Contraception
iv