ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH AKIBAT PENGARUH
PEMBANGUNAN SURAMADU TERHADAP SEKTOR
INDUSTRI DAN PERTANIAN DI KOTA BANGKALAN
SONY WICAKSONO (120231100064)
Jurusan Ekonomi Pembangunan, FEB, Universitas Trunojoyo Madura HERMAN
PENDAHULUAN Latar Belakang
Pembangunan suramadu adalah sebuah kemajuan bagi pembangunan infrastruktur di Jawa Timur, tentu saja dampak langsung yang paling bisa merasakan dari pembangunan tersebut salah satunya adalah pulau Madura pada umumnya dan kota bangkalan pada khususnya. Kota Bangkalan sebagai penghubung langsung kota Surabaya melalui jembatan suramadu, bisa menjadi lokasi kegiatan perindustrian di Jawa Timur.
Kesempatan ini sudah bisa dilihat oleh pemerintah setempat, melaui master plan yang diusung oleh Kab. Bangkalan sesuai dengan visi jangka panjang Kabupaten Bangkalan sebagaimana terdapat dalam dalam RPJPD tahun 2005-2025. yaitu :
“BANGKALAN SEBAGAI KABUPATEN INDUSTRI DAN JASA YANG TANGGUH MENUJU MASYARAKAT MADANI”
Jembatan Suramadu ini juga diharapkan berfungsi sebagai stimulator pertumbuhan wilayah di Pulau Madura. Kabupaten Bangkalan dinilai belum mendukung sebagai daerah lokasi kegiatan sektor industri karena kekuatannya hanya ada pada aspek tenaga kerja dan aspek pertanahannya saja, di mana persediaan tanah untuk guna lahan industri hampir mencapai 50.000 Ha. Dukungan dari masyarakat akan meningkat bila rencana pembangunan infrastruktur setempat dapat terealisasi dan mendukung sebagai daerah lokasi kegiatan industri saat pembangunan Jembatan Suramadu, dilihat dari lima aspek faktor lokasi yaitu transportasi, pertanahan, tenaga kerja, aglomerasi dan fasilitas dasar (Paramita, 2008).
Disisi lain sektor pertanian juga menjadi perhatian khusus, karena pengembangan di sektor industri harusnya bisa memacu pertumbuhan pada sektor lainnya, pertanian adalah salah satunya.
bahwa sektor pertanian memiliki daya tahan yang cukup tinggi terhadap goncangan ekonomi dibandingkan sektor lain, sehingga menyelamatkan pemerintah dari kebangkrutan ( M. Yamin, 2005). Dari hal itu sektor pertanian Indonesia khususnya di kota Bangkalan juga harus dikembangkan seiring dengan perkembangan industri yang direncanakan oleh pemrintah Kab. Bangkalan.
MASALAH
Masalah yang akan bahas adalah analisis tentang apa kebijakan Pemerintah Kab. Bangkalan dalam memanfaatkan pembangunan suramadu pada sektor Industri dan Pertanian? METODE
Metode penelitian ini dilakukan di daerah kota bangkalan dengan menggunakan data sekunder yang telah ada. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi atau pecarian secara online atau lansung pada BPS Kab. Bangkalan ,pengumpulan data sekunder bertujuan untuk mengetahui tentang kebijakan pemerintah Kab. Bangkalan terhadap pembangunan suramadu pada sektor Industri dan Pertanian.
Cara analisa yang dilakukan adalah melihat hasil dari draft final data. Data yang dikumpulkan adalah potensi daerah pada sektor industri kecil, pertanian, pertambangan, perikanan, perkebunan, pendidikan dan industri pariwisata. aerah yang dianalisa potensinya dengan urutan nomor satu sampaidengan delapan belas adalah Kecamatan Kamal, Labang, Kwanyar, Modung, Blega, Konang, Galis, Tanah Merah, Tragah, Socah, Bangkalan, Burneh, Arosbaya, Geger, Kokop, Tanjung Bumi, Sepulu dan Klampis.
PENELITIAN TERDAHULU
Sudah ada beberapa penelitian yang dilakukan yang berkaitan dengan penelitian ini, dari beberapa penelitian terdahulu terdapat kesimpulan yang di dapat. Kesimpulan tersebut menjadi acuan terhadap penelitian ini sebagai pembanding hasil yang telah di dapat.
fasilitas pelayanan kesehatan, fasilitas pelayanan ekonomi, tingkat pendidikan, tingkat kesehatan, kepadatan industri serta jarak wilayah masing-masing terhadap Jembatan Suramadu.” ( Pengaruh Jembatan Suramadu Terhadap Perkembangan Wilayah Antara Bangkalan dan Sumenep, Esty Megasari, Unesa).
Peneltian yang lain terdapat beberapa kesimpulan tentang pengaruh jembatan suramadu, seperti “Adanya pembangunan jembatan Suramadu bukan hanya membawa dampak positif. Akan tetapi juga membawa dampak negatif terhadap tingkat pendapatan masyarakat di Desa Sukolilo Barat Kecamatan Labang Kabupaten Bangkalan. Jembatan Suramadu membuat mereka yang aktif dan kreatif mempunyai pekerjaan yang baru yang juga berpengaruh pada peningkatan pendapatan. Sedangkan bagi mereka yang kurang aktif dan kreatif dalam menyiasati keadaan mengakibatkan penurunan terhadap pendapatan mereka.” (Dampak Kebijakan Pembangunan Jembatan Suramadu Terhadap Sosial Ekonomi Masyarakat Dalam Pengembangan Wilayah Jembatan Suramadu, Ananda Tri Dharma Yanti Dkk, UB)
ANALISIS DATA
Sesuai dengan data yang kami dapat, pemerintah Bangkalan memiliki rencana untuk penyebarluasan kegiatan pembangunan di seluruh wilayah Kabupaten Bangkalan , maka ditetapkan Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP).
Sesuai dengan konsep dan strategi penataan ruang, maka sistem perwilayahan di Kabupaten Bangkalan dibagi menjadi 6 Sub Satuan Wilayah Pengembangan (SSWP). Masing-masing pusat SSWP akan memiliki fungsi dan peran sesuai dengan potensi yang dimilikinya.
Kawasan Wilayah Fungsi Kegiatan
Hasil perkebunan ubi jalar, jambu mente, mangga, durian, pisang
Hasil hutan dan jumlah penduduk yang besar Kawasan IV Tanah Merah Hasil perikanan
Hasil peternakan
Hasil pertanian padi, jagung dan ubi jalar
Kawasan I yang terdiri dari kecamatan Kamal, Labang, Kwanyar dan Tragah. Kawasan ini terletak didekat pelabuhan Kamal dan jembatan Suramadu. Kawasan ini merupakan daerah dengan sebagian besar penduduknya bermata pencaharian sebagai pedagang. Karakteristik tanah didaerah ini kurang cocok untuk area pertanian sehingga kawasan ini lebih tepat untuk dijadikan sentra kawasan industri dan perdagangan.
Hasil perkebunan yang terdapat dikawasan III saat ini masih belum diolah dan dimanfaatkan dengan maksimal. Industrialisasi di Madura diharapkan hasil perkebunan dapat dimaksimalkan potensinya. Peningkatan nilai hasil bumi dapat dilakukan dengan mengolahnya menjadi makanan olahan dengan proses produksi yang sesuai dengan standart dan daerah pemasarannya dapat diperluas hingga keluar pulau Madura.
Kawasan IV terdiri dari kecamatan Tanah Merah. Kecamatan ini mempunyai potensi daerah berupa hasil perikanan darat dan payau, hasil peternakan sapi, kambing, ayam buras dan berbagai jenis unggas lainnya serta hasil perkebunan yang menonjol di daerah ini adalah jeruk, mangga, durian, belimbing.
Kawasan V terdiri dari Kecamatan Bangkalan dan Socah. Kecamatan Bangkalan yang juga merupakan ibu kota Kabupaten Bangkalan lebih banyak memiliki potensi dan sarana di bidang pariwisata dan industri jasa. Kawasan ini lebih tepat apabila dikembangkan wilayah perdagangan, industri jasa dan sarana pariwisata.
Jembatan Suramadu yang telah dioperasikan dan rencana pemerintah untuk mengembangkan kawasan industri di Kabupaten Bangkalan menjadikan Kawasan V di Bangkalan akan lebih tepat untuk dikembangkan sarana penginapan atau hotel, sarana transportasi dan industri jasa lainnya misal pertokoan, rumah makan, pasar tradisional dan pasar modern. Kecamatan Socah dimasukkan dalam wilayah ini karena berdekatan dengan kecamatan Bangkalan. Kecamatan Socah mempunyai potensi industri IKM makan hasil olahan perkebunan keripik mlinjo dan IKM pengolahan makanan hasil laut yaitu kerupuk Terung. Kawasan V juga mempunyai potensi untuk dikembangkan industri rokok, industri bata putih, dan kapur.
Kawasan terakhir yaitu kawasan VI terdiri dari Kecamatan Burneh, Kokop dan Blega. Kawasan ini mempunyai potensi dibidang pertanian. Kecamatan Blega mempunyai luas area dan curah hujan tinggi sehingga hasil pertanian terutama padi dan jagung sangat tinggi di kecamatan ini. Kecamatan Kokop merupakan kecamatan terluas di Kabupaten Bangkalan.
KESIMPULAN
Dari hasil data yang telah dianalisis dapat diketahui bahwa strategi Bangkalan dalm pemanfaatan keadaan pasca pembangunan suramadu ialah dengan membagi kawasan ke dalam enam kelompok, yang keseluruhannya turut mengembangkan potensi di bidang pertanian dan industri sesuai kondisi wilayah masi-masing’
Hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi informasi bagi para investor dari dalam dan luar negeri untuk menginvestasikan modalnya di kawasan Industri Kabupaten Bangkalan sehingga masyarakat dapat meningkat kesejahteraannya.
DAFTAR PUSTAKA
Draft Final Bab 2 BPS Kab. Bangkalan,
Paramita. 2008. Kajian Peningkatan Dukungan Kabupaten Bangkalan sebagai Daerah Lokasi Kegiatan Sektor Industri di Propinsi Jawa Timur Terkait Rencana Pembangunan Jembatan Suramadu. Regional and City Planning Study Programme ITB.
M. Yamin. Analisis pengaruh pembangunan sektor pertanian terhadap distribusi pendapatan dan peningkatan lapangan kerja provinsi sumatera selatan. UNSRI.
Esty Megasari.Pengaruh Jembatan Suramadu Terhadap Perkembangan Wilayah Antara Bangkalan dan Sumenep. Unesa