• Tidak ada hasil yang ditemukan

TUGAS EKONOMI PENGANTAR Siklus Ekonomi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "TUGAS EKONOMI PENGANTAR Siklus Ekonomi"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS

EKONOMI PENGANTAR

(2)

Siklus Ekonomi

Perekonomian yang ideal adalah perekonomian yang terus-menerus bertumbuh, tanpa satu tahun atau bahkan satu triwulan mengalami penurunan. Pertumbuhan tersebut disertai stabilitas harga dan kesempatan kerja yang terbuka luas. Neraca perdagangan dan neraca pembayaranpun mengalami surplus yang baik. Pertumbuha seperti ini dipercaya akan mampu memberikan kemakmuran dan keadilan bagi rakyatnya dari generasi ke generasi.

Sayangnya, perekonomian tersebut di atas hanya didunia khayal. Dalam dunia nyata, perekonomian pada umumnya mengalami gelombang pasang surut, setidak-tidaknya yang dilihat dari perkembangan tingkat output dan harga. Gelombang naik turun tersebut relatif teratur dan terjadi berulng-ulang dengan rentang waktu (durasi) yang bervariasi. Ada yang berdurasi pendek (bulanan atau tahunan), panjang (belasan tahun), dan sangat panjang (puluhan tahun). Dalam ilmu ekonomi gerak naik-turun tersebut disebut siklus ekonomi (bussines cycle).

Sekalipun geerak naik-turun tersebut bersifat teratur, tidak jarang terjadi penyimpangan pola yang bedampak buruk.Depresi besar (great depression) yang dialami negara-negara kapitalis selama 1929-1933 merupakan kenangan pahit! Masa itu, output ekonomi berkurang drastis, sementara tingkat pengangguran mncapai lebih besar dari pada 25% angkatan kerja. Demikian juga dengan krisis ekonomi yang dialami Indonesia, terutama sejak tahun 1998. Sampai tahun 2000, krisis belum terselesaikan. Jumlah rakyat yang hidup dibawah garis kemiskinan bertambah banyak, sementara output perekonomian pernah mengalami konstrksi (pertumbuhan ekonomi negatif) sebesar 13% di tahun 1998. Itulah sebabnya siklus ekonomi amat penting dan juga menarik untuk dibahas secara khusus.

1. Anatomi Siklus Ekonomi

Siklus ekonomi dapat digambarkan sebagai gelombang naik turun aktivitas ekonomi, yang terdiri atas 4 elemen :

a. Gerakan menaik (upturn atau expansion) b. Titik puncak atau kulmanasi (peak) c. Gerakan turun (downturn atau recession) d. Titik rendah atau nadir (trough)

(3)

Diagram 18.1

Siklus Ekonomi Dengan Indikator Pertumbuhan Ekonomi

Biasanya indikator yang digunakan untuk menganalisis siklus ekonomi adalah pertumbuhan ekonomi atau jumlah output rill, serta tingkat harga. Diagram 18.1 memberikan gambaran tentang fluktuasi ekonomi, dengan pertumbuhan ekonomi per-periode, misalnya persen pertahun. Sedangkan sumbu horizontal menunjukan periode waktu. Kurva trend yang berbentuk garis lurus menggambarkan kecendrungan pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Untuk sementara ini, dalam jangka panjang pertumbuhan ekonomi diangkap kostan, sehingga garis lurusnya sejajar dengan sumbu horizontal.

a. Gerakan menaik (upturn)

Pemulihan ekonomi (recovery) ditandai dengan gerakan perekonomian yang menaik (upturn). Kadang-kadang gerakan menaik ini disebut juga ekspansi (expansion) bila gerakan menaik ini terjadi minimal selama dua triwulan berturut-turut.

b. Titik kulminasi (peak)

Ekspansi ekonomi tidak akan terjadi selamanya, suatu ketika gerakan menaik ini mencapai titk tertinggi. Titik ini disebut titik puncak atau kulminasi (peak). Setelah mencapai titik kulminasi, perkonomian akan mengalami penurunan kembali.

c. Gerakan menurun (downturn)

(4)

d. Titik nadir (trough)

Gerakan menurun akan berlanjut hingga mencapai titik paling rendah, yang disebut titik nadir (trough). Setelah mencapai titik nadir, perekonomian akan pulih kembali dilihat dari adanya gerakan menaik.

Gerakan satu siklus

Yang dimaksud gerakan satu siklus adalah gerakan satu titik kulminasi yang lain (K-K) atau dari satu titik nadir sampai ke satu titik nadir lain (N-N). Dalam Diagram 18.1 terlihat gerakan K-K berada dalam interval periode waktu T1-T3, sedangkan gerakan N-N dalam interval waktu T2-T4.

Bum (boom)

Kadang kala karena berbagai faktor, terjadi pertumbuhan ekonomi yang begitu baik, sehingga titik kulminasinya jauh diatas biasanya. Dalam Diagram 18.1 terlihat pada periode waktu T5. Titik kulminasi yang jauh diatas biasanya, dikenal sebagai bum (boom).

Depresi (depression)

Namun sebaliknya, dapat juga penurunan pertumbuhan ekonomi jauh dibawah titik nadir biasanya. Dalam Diagram 18.1 terlihat terjadi pada periode waktu T6. Kondisi ini dikenal sebagai kondisi depresi (depression).

(5)

Diagram 18.2

Sisklus Ekonomi Dengan Indikator Output Rill

2. Siklus Ekonomi Kesempatan Kerja dan Inflasi

a. Siklus ekonomi dan kesempatan kerja

(6)

18.3.a menggambarkan siklus output, sedangkan Diagram 18,3.b menggambarkan siklus pengangguran. Garis lurus sejajar dengan sumbu horizontal adalah tingkat pengangguran natural (natural rate of unemployment), yaitu tingkat pengangguran pada tingkat output natural.

Dari Diagram terlihat, bahwa output rill berada dibawah output natural, maka tingkat penganggutan meningkat dan melebihi tingkat pengangguran natural. Sebaliknya, bila output rill melebihi output natural, tingkat pengangguran akan menurun lebih rendah dari pada tingkat pengangguran natural. Jika output output rill sama dengan output natural,tingkat pengangguran akan sama dengan tingkat pengangguran natural.Yang dapat disimpulkan adalah penurunan output (resesi) akan meningkatkan pengangguran. Sebaliknya, ekspansi akan mengurangi penganguran hanya saja pengaruh ekspansi terhadap penambahan kesempatan kerja ada batasnya, bila ekspansi mencapai kulminasinya, perekonomian akan mengalami gerakan menurun kembali. Jika penurunan ini terjadi selama minimal dua triwulan berurutan, perekonomian dianggap telah memasuki kondisi resesi.

b. Siklus ekonomi dan inflasi

(7)

3. Pengelolaan Siklus Ekonomi

Karena siklus ekonomi tidak terhindari, yang dapat dilakukan adalah mengelola siklus agar dampak negatifnya dapat ditekan seminimal mungkin, sementara pola siklus diusahakan stabil meningkat. Simpangan gerak naik-turun output diusahakan tidak terlalu lebar, sementara kecendrungan output jangka panjang terus meningkat. Kondisi baik tersebut dapat digambarkan dalam Diagram 18.5 dibawah ini.

Sumbu vertikal dalam Diagram 1.5 adalah nilai output rill.sedangkan garis lurus adalah trend output natural. Pada awalnya adalah fluktuasi output sangat besar, karena simpangan simpangan siklus selama periode T1 sampai T5 sangat besar. Namun karena pengelolaan yang baik, maka simpangan dalam periode selanjutnya mengecil, sementara ekonomi mampu mempertahankan pertumbuhan jangka panjangnya karena output natural terus meningkat.

a. Kebijakan jangka pendek

(8)

dibanding output gap yang kecil (Diagram 1.6.b) mengubah kondisi (a) ke kondisi (b) dapat dilakukan dengan kebijakan fisikal dan moneter, yang mempengaruhi permintaan dan penawaran agregat jangka pendek.

b. Kebijakan jangka panjang

Target yang ingin dicapai dalam jangka panjang, selain memperkecil simpangan tingkat pertumbuhan ekonomi, juga pencapaian pertumbuhan yang tinggi. Simpangan yang mengecil tidak banyak artinya jika pertumbuhan bertumbuh lamban. Diagram 1.7.a dan 1.7.b menggambarkan bahwa simpangan siklus telah makin kecil. Tetapi kondisi dalam Diagram 1.7.a kurang baik dibanding 1.7.b sebab pertumbuhan ekonominya relatif sangat rendah, dilihat dari sudut kemiringan garis trend. Bahkan dapat dikatakan kondisi dalam Diagram adalah stagnan (mandek).

Untuk mengubah kondisi (a) ke kondisi (b) juga dapat digunakan peralatan kebijakan fisikal dan moneter. Jika dalam jangka pendek penekanan tujuan kebijakan fisikal dan moneter adalah stimulasi permintaan, maka dalam jangka panjang lebih diarahkan kepada stimulasi penawaran. Misalnya pemberian kredit kepada kelompok usaha kecil menengah (UKM), alokasi anggaran yang lebih besar kepada pengeluaran-pengeluaran yang meningkatkan kualitas SDM ( terutama pendidikan dan latihan), dan kesehatan.

4. Siklus Ekonomi Indonesia

Siklus ekonomi Indonesia akan sangat menarik bila dibahas secara menyeluruh. Namun penafsiran gerak siklus tersebut membutuhkan teori-teori tingkat lanjut. Karenanya bagian ini melihat siklus ekonomi dari indikator PDB rill dan tingkat pertumbuhan ekonomi. Periode pengamatan akan dibagi menjadi periode pembangunan jangka panjang tahap I (PJP I), yaitu antara tahun 1969-1995, dan secara khusus akan dilihat periode 1990-an.

a. Periode 1969-1995 1. Indikator PDB Rill

(9)

2. Indikator pertumbuhan Ekonomi

Diagram 18.9 menunjukan pertumbuhan ekonomi selama PJP I (garis lurus) adalah 6,8% per tahun. Dari diagram ini dapat disimpulkan bahwa yang menjadi persoalan selama PJP I adalah fluktuatifnya pertumbuhan ekonomi.cukup banyak yang mengalami pertumbuhan yang lebih rendah 6,8%, yaitu tahun 1975 (5%), 1979 (6,2%), 1982 (2,3%), 1985 (2,4%), 1987 (4,9%), 1993 (6,5%), dan 1994 (6,5%). Besarnya fluktuasi tersebut dilihat dari jarak pertumbuhan ekonomi tertinggi dengan terendah. Pertumbuhan tertinggi pada tahun 1973 (11,4% per tahun), sedangkan terendah pada tahun 1982 (2,3% per tahun)

Tingkat pertumbuhan ekonomi yang sangat fluktuatif disebabkan perekonomian Indonesia sangat tergantung kepada kondisi eksternal. Misalnya pertumbuhan ekonomi yang tinggi selama periode 1970-an, khususnya 1971-1973 disebabkan membumbungnya harga minyak bumi, yang meningkatkan penerimaan ekspor migas (oil boom). Rezeki minyak (oil boom) inilah yang dimanfaatkan pemerintah untuk meningkatkan APBN, yang selama PJP I merupakan salah satu mesin utama pertumbuhan ekonomi.

(10)

b. Periode 1990-an

Hampir sepanjang periode 1980-an perekonomian Indonesia mengalami pertumbuhan dibawah rata-rata PJP I (<6,8% per tahun). Tetapi memasuki 1990-an perekonomian indonesia kembali menikmati pertumbuhan tinggi.

(11)

Krisis Ekonomi

Selama periode 1990-an, resesi terjadi pada triwulan pertama dan kedua 1998.ini adalah awal krisis Indonesia, setelah diawali krisis nilai tukar rupiah pertengahan tahun 1997 (Diagram 18.11). Memasuki tahun 1999 perekonomian tidak mengalami penurunan output lagi, sedangkan 2000 output sudah mulai tumbuh kembali, namun tingkat pertumbuhan masih dibawah rata-rata 1990-1997.

(12)

Memasuki periode 1980-an pemerintah pemerintah mulai mengurangi perannya dalam memacu pertumbuhan ekonomi.secara bertahap pasar diberikan keleluasan untuk bekerja agar alokasi sumber daya ekonomi makin efisien. Mekanisme pasar juga meningkatkan individu (produsen dan konsumen), kemampuan ini akan menjadi sumbangan positif terhadap perekonomian. Proses perluasan pasar dengan liberalisasi sektor perbankan 1983,memasuki periode 1990-an membuahk1990-an hasil, jika periode 1970-1990-an adalah sektor pemerintah, maka pada priode 1990-an adalah swasta.

Kunci pertumbuhan ekonomi yang tinggi adalah tingginya investasi selama 1990-an hampir mencapai 40% PDB. Sebagian besar investasi merupakan milik swasta. Investasi ini awalnya dari utang, baik domestik maupun luar negri. pertumbuhan utang luar negri swasta periode 1990-an melebihi tingkat pertumbuhan ekonomi, sedangkn utang sektor swasta terhadap perbankan domistik juga meningkat pesat. Membemgkaknya utang sektor swasta menunjukan domestik asing begitu mempercayai sektor swasta indonesia, jika kepercayaan ini salah, dapat dijelaskan bahwa dalam dunia nyata informasi yang diterima pemberi pinjaman tidak sempurna (imperfect information) atau telah terjadi penyimpangan moral dalam kalangan pelaku ekonomi Indonesia.

Referensi

Dokumen terkait

karyawan sebagai bukti pembayaran gaji serta menyetorkan cek gaji yang telah diterbitkan fungsi akuntansi kepada fungsi bank. Fungsi ini bertanggung jawab

Penelitian ini membuktikan bahwa T- RFLP untuk mencapai hasil analisis yang dapat diamati, sebaiknya dilakukan analisis dengan kondisi siklus PCR sebanyak ±25 kali,

Dengan model penginjilan melalui pelayanan sosial dan kemasyarakatan, gereja dan semua orang percaya hendak menyatakan bahwa Allah yang berinkarnasi di dalam Pribadi Tuhan

Kata-Kata Kunci: STAD, Learning Cycle, kemampuan pemecahan masalah, kemampuan pemahaman konsep. Penelitian ini bertujuan : 1) Untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan

Nutrien adalah unsur atau senyawa kimia yang terdapat dalam bahan pakan yang digunakan untuk metabolisme atau proses fisiologi organisme baik untuk kebutuhan hidup pokok

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui penerapan model pembelajaran CIRC dapat meningkatkan kemampuan peserta didik pada mata pelajaran Bahasa Indonesia materi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui model pembelajaran kooperatif tipe STAD dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA di kelas V SDN 14 Ampana pada

Berdasarkan data yang telah dibahas dalam makalah ini, maka dapat kami simpulkan, Cybercrime merupakan kejahatan yang timbul dari dampak negative perkembangan aplikasi internet.