• Tidak ada hasil yang ditemukan

Budaya Positif yang Terwujud dari Sebuah (1)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Budaya Positif yang Terwujud dari Sebuah (1)"

Copied!
31
0
0

Teks penuh

(1)

Budaya Positif yang Terwujud dari

Sebuah Sistim Pendidikan

di Pondok Pesantren Modern

~ IBD/ IAD/ ISD ~

Dosen Pembimbing:

Imam Subchi, M.A.

Salma Hafizh

11140240000032

PRODI TARJAMAH

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA UNIVERSITAS NEGERI ISLAM SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

2014

Dalam Karya tulis ini, Penulis menjelaskan bagaimana lingkungan dan kehidupan yang berjalan disalah satu pondok pesantren modern yakni Pondok Pesantren Modern Al Umanaa, Sukabumi. Pada kesempatan ini, penulis akan mengangkat hal-hal yang tidak biasa ditemukan di pondok

(2)

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT karena atas limpahan rahmat serta karunia-Nya sehinga penulis dapat menyelesaikan Karya Ilmiah Tulis yang berjudul “Budaya Positif yang Terwujud dari Sebuah Sistim Pendidikan di Pondok Pesantren Modern” dengan baik.

Pada kesempatan ini, Penulis berusaha semaksimal mungkin untuk mendapatkan hasil yang baik. Seiring itu pula, penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada beberapa pihak, yang telah terlibat dalam proses pembuatan karya tulis ini,

1. Bapak Imam Subchi, M.A., selaku dosen pembimbing mata kuliah IBD/IAD/ISD di Semester 1, Prodi Tarjamah, Fakultas Adab dan Humaniora.

2. Seluruh mahasiswa/i Prodi Tarjamah kelas 1-B dan keluarga besar Pondok Pesantren Modern Al Umanaa Sukabumi yang sangat berperan dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

Karya tulis ilmiah ini merupakan hasil pengumpulan informasi dan data dari hasil kegiatan wawancara kepada beberapa civitas Pondok Pesantren Modern Al Umanaa mengenai budaya positif yang terwujud dari sebuah sistim pendidikan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa. Selain membahas mengenai budaya posistif yang terwujud dari sistim pendidikan di Al Umanaa, karya tulis ini juga membahas hal-hal yang tidak biasa ditemukan di Pondok Pesantren lainnya.

Penulis meminta maaf atas hasil pembuatan karya tulis ini yang mungkin belum sempurna dan masih banyak kesalahan yang perlu diperbaiki. Oleh karena itu, kritik dan saran sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan karya tulis ini lebih lanjut .

Akhir kata, penulis mengucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian karya tulis ini . Semoga karya tulis ini bermanfaat bagi pembaca dan khususnya bagi penulis sendiri. Amin.

(3)

Penulis

1.3 Maksud dan Tujuan ………...………. 5

1.4 Hipotesa ………. 5

BAB II LANDASAN TEORI ………. 6

2.1 Difinisi Budaya …………..………..………..….. 6

2.2 Difinisi Sistim Pendidikan …….……….. 6

2.3 Difinisi Pondok Pesantren ………...……….……… 8

2.4 Difinisi Pondok Pesantren Modern ………. 8

2.5 Sistim Pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ……….. 11

BAB III METODE PENELITIAN ……….. 13

3.1 Metode Penelitian ………. 13

3.2 Setting Penelitian ……….………. 13

3.3 Teknik Pengumpulan Data ………... 14

3.4 Teknik Pengolahan Data ……….. 15

BAB IV PEMBAHASAN MASALAH ……… 16

4.1 Analisa Data ……….………... 16

4.2 Analisa Masalah ………... 24

4.3 Dukumen hasil wawancara ………. 26

(4)

penerus yang mempunyai karakter yang kokoh untuk menerima tongkat estafet kepemimpinan bangsa.

Sayangnya, banyak pihak menilai bahwa karakter yang demikian ini justru mulai sulit ditemukan pada siswa-siswi sekolah. Banyak di antara mereka yang terlibat tawuran, perokok, narkoba, dan hal-hal lain yang merusak moral mereka sebagai seorang pelajar. Keadaaan demikian meendorong kesadaran para pendidik untuk mengembangkan pendidikan yang berkarakter.

Salah satu lembaga pendidikan yang bisa dibilang telah sukses membentuk pendidikan yang berkarakter di Indonesia adalah pesantren. Menurut penulis, pesantren adalah salah satu lembaga pendidikan yang unik dengan ciri-ciri khas yang sangat kuat dan lekat. Peran yang diambil adalah upaya-upaya untuk mencerdaskan bangsa. Pesantren bukanlah alat yang digunakan untuk mengejar kepentingan kekuasaan, uang, maupun mencari keuntungan duniawi, tetapi ditanamkan kepada mereka bahwa belajar adalah semata-mata kewajiban dan bentuk pengabdian kepada Allah. Oleh karena itu, sebagai salah satu lembaga pendidikan, pesantren juga mempunyai tanggungjawab yang tidak kecil dalam membentuk karakter para santri.

Ada banyak pesantren di Indonesia, baik tradisional maupun modern yang telah memberikan kontribusi bagi proses pencerdasan bangsa. Salah satunya adalah Pondok Pesantren Modern Al Umanaa, Sukabumi. Pondok pesantren ini adalah pondok pesantren yang mengembangkan nilai-nilai islam dan kebiasaan-kebiasaan yang sudah menjadi budaya positif untuk para santrinya.

1.2 Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1) Bagaimana Sistim yang sedang berjalan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa? 2) Budaya positif apa yang dimiliki Pondok Pesantren Modern Al Umanaa?

1.3 Maksud dan Tujuan

(5)

yang mana dengan sisitim pendidikan yang berjalan sekarang ini mewujudkan suatu budaya positif bagi para santri-santrinya yang belajar di Ponpes (Pondok Pesantren) tersebut.

1.4 Hipotesa

Dari topik yang sudah penulis paparkan diatas, penulis menetapkan hipotesa sementara bahwa budaya positif yang ada di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah akibat sistim pendidikannya yang berjalan dari sejak awal mula berdiri.

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Definisi Budaya

(6)

bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga

budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.

Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh, bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.

Citra budaya yang bersifat memaksa tersebut membekali anggota-anggotanya dengan pedoman mengenai perilaku yang layak dan menetapkan dunia makna dan nilai logis yang dapat dipinjam anggota-anggotanya yang paling bersahaja untuk memperoleh rasa bermartabat dan pertalian dengan hidup mereka.

Dengan demikian, budayalah yang menyediakan suatu kerangka yang koheren untuk mengorganisasikan aktivitas seseorang dan memungkinkannya meramalkan perilaku orang lain.

2.2 Definisi Sistem Pendidikan

Pengertian Sistem Menurut para ahli. Asal kata Sistem berasal dari bahasa Latin sistema dan bahasa Yunani sustema. Pengertian sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi atau energi untuk mencapai suatu tujuan. Atau dapat juga dikatakan bahwa. Pengertian Sistem adalah sekumpulan unsur /elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Jadi, secara umum Pengertian Sistem adalah perangkat unsur yang teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Pengertian lain dari Sistem adalah susunan dari pandangan, teori, asas dan sebagainya. Sebenarnya, ada banyak pengertian sistem yang telah dikemukakan oleh para ahli, beberapa diantaranya akan kami sajikan melalui materi ini.

Berikut ini beberapa Pengertian Sistem Menurut para Ahli:

(7)

Pengertian Sistem Menurut Harijono Djojodihardjo: Suatu sistem adalah sekumpulan objek yang mencakup hubungan fungsional antara tiap-tiap objek dan hubungan antara ciri tiap objek, dan yang secara keseluruhan merupakan suatu kesatuan secara fungsional.

Pengertian Sistem Menurut Lani Sidharta: Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama.

Pengertian Sistem Menurut Murdick, R.G: Suatu sistem adalah seperangkat elemen yang membentuk kumpulan atau procedure-prosedure/bagan-bagan pengolahan yang mencari suatu tujuan bagian atau tujuan bersama dengan mengoperasikan data dan/atau barang pada waktu rujukan tertentu untuk menghasilkan informasi dan/atau energi dan/atau barang.

Pengertian Sistem Menurut Jerry Futz Gerald: Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

Pengertian Sistem Menurut Indrajit: mengemukakan bahwa sistem mengandung arti kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang dimiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya.

Pengertian Sistem Menurut Jogianto: mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. sistem ini menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata adalah suatu objek nyata, seperti tempat, benda, dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.

Jadi, bisa di simpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi di dalam dirinya yang diperlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.

2.3 Definisi Pondok Pesantren

(8)

yang berarti penginapan. Khusus di Aceh, pesantren disebut juga dengan nama dayah. Biasanya pesantren dipimpin oleh seorang Kyai. Untuk mengatur kehidupan pondok pesantren, kyai menunjuk seorang santri senior untuk mengatur adik-adik kelasnya. Tujuan santri dipisahkan dari orang tua dan keluarga mereka adalah agar mereka belajar hidup mandiri dan sekaligus dapat meningkatkan ilmu dinniyah mereka sebagai hamba Allah.

Pendapat lainnya, pesantren berasal dari kata santri yang dapat diartikan tempat santri. Kata santri berasal dari kata Cantrik (bahasa Sansakerta, atau mungkin Jawa) yang berarti orang yang selalu mengikuti guru, yang kemudian dikembangkan oleh Perguruan Taman Siswa dalam sistem asrama yang disebut Pawiyatan. Istilah santri juga dalam ada dalam bahasa Tamil, yang berarti guru mengaji, sedang C. C Berg

berpendapat bahwa istilah tersebut berasal dari istilah shastri, yang dalam bahasa India berarti orang yang tahu buku-buku suci agama Hindu atau seorang sarjana ahli kitab suci agama Hindu. Terkadang juga dianggap sebagai gabungan kata saint (manusia baik) dengan suku kata tra (suka menolong), sehingga kata pesantren dapat berarti tempat pendidikan manusia baik-baik.

2.4 Definisi Pondok Pesantren Modern

Seiring perkembangan zaman, serta tuntutan masyarakat atas kebutuhan pendidikan Umum, kini banyak pesantren yang menyediakan menu pendidikan umum dalam pesantren. kemudian muncul istilah pesantren Salaf dan pesantren Modern, pesantren Salaf adalah pesantren yang murni mengajarkan Pendidikan Agama

sedangkan Pesantren Modern menggunakan sistem pengajaran pendidikan umum atau

Kurikulum.

Pondok pesantre Modern adalah pondok pesantren yang tidak hanya belajar ilmu-ilm agama tetapi mengajarkan pendidikan umum pula. Di mana persentase ajarannya lebih banyak ilmu-ilmu pendidikan agama Islam daripada ilmu umum (matematika, fisika, dan lainnya). Ini sering disebut dengan istilah pondok pesantren modern, dan umumnya tetap menekankan nilai-nilai dari kesederhanaan, keikhlasan, kemandirian, dan pengendalian diri. Pada pesantren dengan materi ajar campuran antara pendidikan ilmu formal dan ilmu agama Islam, para santri belajar seperti di sekolah umum atau madrasah. Pesantren campuran untuk tingkat SMP kadang-kadang juga dikenal dengan nama Madrasah Tsanawiyah, sedangkan untuk tingkat SMA

(9)

madrasah tidak.Ada juga jenis pesantren semimodern yang masih mempertahankan kesalafannya dan memasukkan kurikulum modern di pesantren tersebut.

Ciri Khas Pesantren Modern

Beberapa unsur yang menjadi ciri khas pondok pesantren modern adalah sebagai berikut:

1. Penekanan pada percakapan menggunakan bahasa Arab

2. Memakai buku-buku literatur bahasa Arab kontemporer (bukan klasik/kitab kuning) 3. Memiliki sekolah formal dibawah kurikulum Diknas dan/atau Kemenag dari SD/MI

MTS/SMP MA/SMA maupun sekolah tinggi.

4. Tidak lagi memakai sistem pengajian tradisional seperti sorogan, wetonan, dan bandongan.

Kriteria-kriteria di atas belum tentu terpenuhi semua pada sebuah pesantren yang mengklaim modern. Ciri-ciri tersebut hanyalah sebagian dari cirri khas sebuah pondok pesantren modern.

2.5 Sistim Pendidikan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa

Yayasan Al Umanaa adalah yayasan yang bergerak dalam bidang sosial, keagamaan, dan kemanusiaan. Yayasan ini beralamat di Jl. Pelabuhan II KM 10 Pasirmalang Rt 001 Rw 14 Desa Kebonmanggu Kecamatan Gunungguruh Kabupaten Sukabumi Jawa Barat. Yayasan Al Umanaa diprakarsai oleh beberapa orang yang mempunyai kesamaan cita-cita, yaitu ingin mencerdaskan, mensejahterakan, dan mendidik generasi penerus agar kelak mampu mengemban amanah Allah SWT sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Yayasan ini berpedoman kepada Diin al-Islam yang bersumber kepada Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nya, bukan organisasi kekuatan sosial politik, dan bukan pula bagian dari salah satu organisasi kekuatan politik manapun juga. Yayasan Al Umanaa merupakan organisasi non profit.

(10)

mendirikan Poliklinik (Rumah Sehat) untuk memenuhi hajat masyarakat, terutama kaum dhuafa.

Dalam bidang kemanusiaan, Yayasan Al Umanaa memberikan perhatian dan kepedulian untuk merespon masalah-masalah yang dihadapi masyarakat “bawah” atau “marginal” (terpinggirkan) melalui kegiatan dan fasilitas yang tersedia sebagai pengejawantahan tanggung jawab, dengan motto “dari oleh dan untuk ummat”

dengan jiwa “ta-awun” (tolong menolong) dan “tawazun” (gotong royong). Yayasan Al Umanaa dapat bertindak selaku fasilitator dan mediator untuk menjembatani sekaligus mempersempit jurang masyarakat “the haves” dengan masyarakat “the haves not”.

Dalam bidang keagamaan memprogramkan: 1) Mendirikan masjid sebagai pusat kegiatan ummat yang juga berfungsi untuk mengelola infaq, zakat, shodaqoh, dan lain sebagainya. 2) Mendirikan pesantren yang bertujuan untuk menanamkan pemahaman ilmu dan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam (tafaqquh fi al-din) sebagai upaya menciptakan lingkungan pergaulan masyarakat yang beriman, berilmu, terdidik, bertaqwa, berakhlaq karimah, damai dan sejahtera.

VISI dan MISI yang dimiliki oleh Yayasan Al Umanaa :

VISI

Menjadi lembaga (Yayasan) yang mandiri, unggul dalam akhlak dan prestasi serta mampu menciptakan kader pemimpin masa depan dan intelektual muslim yang berquran.

MISI

 Menyelenggarakan pendidikan boarding (pesantren) untuk menghasilkan lulusan yang berakidah kokoh kuat, mandiri dan bermanfaat bagi kemaslahatan ummat.

 Menyelenggarakan pendidikan PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini), SD (sekolah Dasar), SMP (Sekolah Menengah Pertama), SMA (sekolah menegah Atas) dan Perguruan Tinggi sebagai upaya menghasilkan lulusan yang cerdas, sehat dan berakhlak mulia.

(11)

 Mendirikan kursus-kursus keterampilan untuk menghasilkan lulusan yang terampil, berwawasan luas dan berakhlak mulia.

 Ikut serta dan peduli terhadap keseimbangan ekosistem dan lingkungan hidup yang asri.

TUJUAN

 Turut serta menunjang pembangunan Indonesia bidang pendidikan sumber daya manusia yang tangguh dan berkualitas.

 Menghasilkan sumber daya manusia calon pemimpin masa depan yang berakidah Islamiyah, bertakwa kepada Allah SWT, berakhlak al-karimah, sehat, cerdas, amanah, berwawasan luas, terampil, kreatif, berjiwa besar dan bercita-cita tinggi, serta bertanggungjawab terhadap agama, bangsa dan negaranya.

 Pendidikan adalah sebuah kebutuhan, bukan hanya bagi individu melainkan juga kebutuhan bangsa akan tersedianya sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karenanya pendidikan merupakan investasi utama suatu bangsa untuk melahirkan SDM atau generasi yang handal dan berkualitas. Generasi yang handal dapat diwujudkan jika terjadi proses pendidikan yang baik dalam lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.

 Sebagai bentuk kontribusi Yayasan Al Umanaa untuk mewujudkan generasi masa depan yang berkualitas, Yayasan Al Umanaa mendirikan pendidikan dengan sistem Boarding (Ma’had/Pesantren). Sistem boarding diselenggarakan untuk memberikan lingkungan yang kondusif bagi perkembangan peserta didik. Dalam upaya membangun peserta didik menjadi manusia seutuhnya dan berada pada fitrahnya, Al Umanaa menyelenggarakan pendidikan yang mengintegrasikan pendidikan keimanan, akhlak, ilmu pengetahuan, sains dan teknologi, serta keterampilan hidup. Tamatan atau output pendidikan Al Umanaa diharapkan memiliki akidah (iman) yang kokoh kuat, berakhlak al-karimah, berilmu dan visioner, terampil dan mampu memanfaatkan TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi), mandiri, memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan, serta unggul, sehingga dapat bersaing dengan bangsa-bangsa lain dalam hidup di era globalisasi.

(12)

 Memadukan tiga ranah pendidikan (kognitif, afektif dan psikomotorik) agar peserta didik menjadi manusia seutuhnya (cerdas, terampil, berakhlak, bertakwa, sehat, dan mandiri)

 Mendekatkan peserta didik kepada Allah sebagai Pencipta dengan menyelenggarakan program tadarus, tahfizh Al Quran, shalat berjama’ah, dan bimbingan ibadah lainnya

 Mendekatkan peserta didik pada alam, dengan menyelenggarakan program pertanian, peternakan, perikanan, serta program pendidikan yang terintegrasi dengan alam dan ramah lingkungan

 Memberikan bimbingan hidup sehat kepada peserta didik dengan membiasakan pola hidup, pola makan, pola olah raga, dan pola istirahat yang baik

 Membantu peserta didik menemukan minat, bakat, dan potensinya, serta membimbing dan mengarahkannya agar menjadi pribadi-pribadi unggul dan memiliki kepercayaan diri yang tinggi

 Memberikan berbagai keterampilan hidup, sebagai bekal peserta didik untuk mencapai kemandirian dalam hidup

(13)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah, Penulis menggunakan beberapa metode pengambilan data untuk mengakuratkan karya ilmiah tulis ini. Metode yang dilakukan yaitu,

Wawancara : Saya melakukan tanya jawab terhadap santri dan santriwati Pondok Pesantren Modern Al Umanaa, Bagian Tata Usaha Pondok Peantren Modern Al Umanaa, Alumni Pondok Pesantren Modern Al Umanaa dan Guru tetap yang mengajar di Pondok Pesantren Al Umanaa.

3.2 Setting Penelitian

. Pengertian Wawancara

Wawancara atau interview adalah suatu cara mengumpulkan data dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada seorang informan atau narasumber. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan biasanya disiapkan terlebih dahulu yang diarahkan pada perolehan informasi yang diinginkan. Pada pelaksanaannya, pewawancara dapat mengembangkan pertanyaan-pertanyaan yang telah disusun sebelumnya. Jika ada informasi yang menarik dan perlu diketahui lebih lanjut, pewawancara dapat mengajukan pertanyaan baru di luar konsep pertanyaan yang telah disediakan.

Berikut ini adalah kelebihan dan kekurangan dari wawancara :

 Kelebihan Wawancara:

(14)

2. Mempunyai nilai yang tinggi

3. Semua kesalahpahaman dapat dihindari

4. Pertanyaan yang telah disiapkan dapat dijawab oleh narasumber dengan penjelasan penjelasan tambahan

5. Setiap pertanyaan dapat dikembangkan lebih lanjut 6. Informasi yang diperoleh langsung dari sumber pertama

 Kelemahan Wawancara:

1. Data atau informasi yang dikumpulkan sangat terbatas

2. Memakan waktu dan biaya yang besar jika, dilakukan dalam suatu wilayah yang luas

Langkah Langkah Berwawancara

Beberapa tahap dalam wawancara, yakni sebagai berikut.

 Tahap Pendahuluan atau Pembukaan

Tahap ini merupakan tahap awal untuk memberi kesan yang menyenangkan dan untuk menciptakan suasana yang nyaman sehingga kegiatan wawancara berjalan dengan baik.

 Tahap Kegiatan Tanya Jawab

Tahap ini merupakan tahap selanjutnya setelah suasana untuk wawancara telah memungkinkan.

 Tahap Penutup

Tahap ini merupakan tahap penyimpulan terhadap masalah yang menjadi pokok perbincangan.

(15)

Pertanyaan terbuka, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban yang luas dan bebas.

Pertanyaan langsung, yakni pertanyaan yang menghendaki jawaban singkat, dan kadang-kadang dapat dijawab dengan “ya” atau “tidak”.

Pertanyaan tertutup, yakni pertanyaan yang membatasi ruang gerak narasumber, bahkan kemungkinan jawabannya telah tersedia.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Arikunto ( 2006 : 232 ), “ pengumpulan data adalah mengamati variabel yang akan diteliti dengan metode interview, tes observasi, kuesioner, dan sebagainya “

Pengumpulan data dalam pembuatan karya tulis ini dilakukan dengan bebrapa teknik, yaitu tinjauan pustaka, penyebaran angket, dan wawancara .

Tinjauan pustaka dilakukan guna menetapkan teori yang mendasari permasalahan yang dibahas dalam karya tulis ini .

Penyebaran angket dilakukan dengan tujuan menyampaikan pertanyaan tertulis untuk diajukan kepada subyek untuk mendapatkan jawaban secara tertulis juga. Namun pada karya tulis ilmiah ini, penulis belum berkesempatan untuk mengadakan angket sebagai penguat tujuan dari karya tulis ini.

Wawancara dilakukan untuk menganalisa respon atau tanggapan mengenai permasalahan yang dirumuskan oleh penulis.

Dari ketiga teknik tersebut, penulis dapat menentukan upaya-upaya yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah tersebut .

3.4 Teknik Pengolahan Data

(16)

Analisis data dilakukan dengan mengumpulkan semua hasil catatan pada saat pelaksanaan wawancara. Semua keterangan mengenai pengetahuan responden mengenai permasalahan yang diangkat dalam karya tulis ini, akan dianalisis.

BAB IV

PEMBAHASAN MASALAH

4.1 Analisa Data

Penulis telah melakukan wawancara dengan beberapa pihak yang berkaitan langsung (civitas Boarding) dengan sisitim pendidikan yang berlangsung di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa. Penulis melakukan wawancara ini selama 2 hari yaitu pada tanggal 1 dan tanggal 2 Januari 2015 di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa. Adapun beberapa pertanyaan yang penulis tanyakan kepada para narasumber dan jawaban para narasumber itu sendiri yaitu,

1. Ustadz Burhanuddin sebagai guru (ustadz) di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa

a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren Modern ini didirikan? Jawaban :

Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini mulai beroprasi pada tanggal 9 Juli 2009 namun resmi didirikan pada tanggal 11 Agustus 2009 . Berawal dari berdirinya sebuah Pondok Pesantren Rintisan Al Umanaa di Cibinong, Bogor. Kemudian tahun ini berpindah ke Gunungguruh(Cikaret), Sukabumi.”

b. Pertanyaan: Apa yang membuat Pondok Pesantren ini berpindah dari Cibinong ke Sukabumi?

(17)

Mengapa Pondok Pesantren Al Umanaa ini berpindah dari Cibinong ke Sukabumi karena lahan yang ada di Cibinong itu sangat tidak memungkinkan untuk keberlangsungan pendidikan. Berawal dari 7 orang santri yang bersekolah disini, lama-kelamaan orangtua banyak yang berdatangan ingin menyekolahkan anaknya di Al Umanaa. Dengan banyaknya santri yang ingin masuk di Al Umanaa, ini tidak sebanding dengan lahan yang ada saat itu. Sedangkan tidak mungkin pihak pondok pesantren menolak santri-santri yang ingin mendapatkan pendidikan di Al Umanaa. Jadi dengan kasus ini, Pengurus pondok pesantren ini merasa punya tanggungjawab besar untuk tetap menerima mereka dan satu-satunya cara adalah segera berpindah ke lahan yang lebih luas lagi untuk menjalankan pendidikan yang selama ini

d. Pertanyaan: Apa makna dari Al Umanaa? Jawaban:

“Al Umanaa berasal dari kata al-Amin yang mana jamaknya adalah Umanaa. Arti dari al Umanaa sendiri adalah orang-orang yang amanah. Jadi, Al Umanaa ini merupakan tempat berkumpulnya, bernaugnya dan bertempatnya orang-orang yang amanah.”

e. Pertanyaan: Mengapa Pondok Pesantren ini dinamakan Pondok pesantren Modern?

Jawaban:

(18)

bahasa Arab dan bahasa Inggris setiap pekannya, entah sesame teman maupun dengan ustadz dan ustadzahnya,”

f. Pertanyaan: Bagaimana sistim pendidikan di Al Umanaa yang sekarang berjalan ini?

Jawaban:

“Sistim yang sedang berjalan di Al Umanaa sekarang ini adalah pendidikan yang berbasis akhlaq. Mengingat bahwa ada salah satu riwayat hadits yang berbunyi:

ققل

ل خخأللخا ملرقاكلمل ملممقتلأألق تأثخعقبأ املنملإق

Bahwa sesungguhnya aku hadir(datang) untuk menyempurnakan Akhlaq Karimah.

Jadi, dasar mengapa basis pendidikan di Al Umanaa ini adalah akhlaq karena melihat bahwa Indonesia sekarang akhlaq (adab) mereka sudah kacau. Sangat rendah sekali pemahaman mereka tentang akhlaq. Terbukti dengan semakin tingginya pendidikan seseorang, mereka justru semakin rendah akhlaqnya. Kenapa saya bilang seperti itu, karena fakta selama ini yang melakukan tindak korupsi adalah dari kalangan orang-oranng berpendidikan S1, S2, S3 bahkan professor sekaligus. Maka dari itu, sisitim pendidikan kami lebih mementingkan akhlaq yang baik daripada nilai rapot yang tinggi namun tidak berakhlaq.”

g. Pertanyaan: Budaya Positif apa yang membedakan Ponpes Al Umanaa dengan ponpes lainnya?

Jawaban:

“Banyak sekali hal-hal positif yang menjadi budaya/kultur di Pondok Pesantren ini yang setahu saya tidak ditemukan di Pondok Pesantren lainnya. Salah satunya adalah bertenak, bertani dan mengembangkan 7 keterampilan dasar yang ditanamkan pada diri santri. Tujuh keterampilan dasar yang kami bekali kepada santri adalah:

(19)

2. Membayar tagihan

3. Menyusun daftar menu

4. Keterampilan Berbelanja

5. Keterampilan memasak

6. Mencuci pakaian

7. Merawat kendaraan

2. Faruq Aziz sebagai alumni Pondok Pesantren Modern Al Umanaa yang masih ikut andil dalam berjalanannya sistim penddikan di Al Umanaa.

a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren Modern ini didirikan? Jawaban :

Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini mulai resmi didirikan pada tanggal 11 Agustus 2009 namun sudah mulai beroprasi pada tanngal 9 Juli 2009.”

b. Pertanyaan: Siapa yang menjadi pemimpin/Pembina di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini?

Jawaban:

“Pembina/Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah Ustadz Mindjali A.S.”

c. Pertanyaan: Apa makna dari Al Umanaa? Jawaban:

(20)

d. Pertanyaan: Apa yang membedakan Ponpes Al Umanaa dengan pesantren lainnya?

Jawaban:

“Yang membedakan Pondok Pesantren Al Umanaa dengan pondok pesantren lainnya adalah Ponpes Al Umanaa sendiri menekankan kepada ahklaq dan kemandirian. Karena melihat fakta social yang terjadi sekarang ini, maka Al Umanaa lebih menekankan aspek tersebut. Pondok Pesantren ini juga didukung oleh tenaga pendidik yang sesuai dengan keahliannya masing-masing. Kebanyakan dari mereka adalah lulusan Perguruan tinggi papan atas di Indonesia seperti ITB, IPB, UI, UNPAD, UNSUD, UIN, dll.”

e. Pertanyaan: Bagaimana sistim pendidikan di Al Umanaa yang sekarang berjalan ini?

Jawaban:

“Sistim yang sedang berjalan di Al Umanaa sekarang ini ada dua sistim yakni sisitim pendidikan formal dan informal.Untuk sistim pendidikan informal yaitu SD dan SMA, sedangkan sistim pendidikan formalnya adalah SMP. Untuk SD Al Umanaa, mereka belajar disekolah formal sekitar Pondok Pesantren. Ini dilakukan agar pihak pondok mudah dalam mengawasi mereka yang bersekolah diluar. Santri yang SD sendiri mendapatkan pendidikan pondok pesantren dan pelajaran untuk menunjang belajar mereka disekolah formalnya. Sedangkan untuk santri SMA saat ini, mereka adalah yang mengambil pendidikan homeschooling, jadi tidak bersekolah formal diluar. Jadi, mereka mendapatkan pendidikan langsung full di Al Umanaa baik pendidikan pesantren maupun pembelajaran yang akan di ujikan nanti. Pendidikan formal saat ini baru SMP dan baru beroprasi pada tahun ajaran ini 2014/2015.”

f. Pertanyaan: Budaya positif apa yang anda rasakan setelah menjadi alumni Pondok Pesantren Al Umanaa ini?

Jawaban:

(21)

mrnjadi menjadi budaya saya yang sangat bermanfaat bagi kehidupan saya setelah lulus dari SMA kemarin. Beberapa budaya positif adalah kebiasaan saya untuk tahfidz Quran, makan tepat waktu, tidak menggunakan celana jeans, mengisi waktu luang dengan membaca buku-buku bermanfaat, membawa buku note kecil kemanapun saya berada dan bangun pagi jam 4. Kurang lebih itu hal-hal positif yang manfaatnya sangat saya rasakan setelah melanjutkan ke perguruan tinggi. Tutorial sebaya juga salah satu budaya yang diberlakukan di Pondok Pesantren ini. Dan ini merupakan kebiasaan yang sangat positif menurut saya.”

3. Ustadzah Afra Zahirah Achmad selaku bagian Tata Usaha Pondok Pesantren Modern Al Umanaa

a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren Modern ini didirikan? Jawaban :

Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini mulai resmi didirikan pada tanggal 11 Agustus 2009 namun sudah mulai beroprasi pada tanngal 9 Juli 2009. Sedangkan pindah di Sukabumi pada tahun ajaran 2014/2015 tepat pada bulan Juli kemarin.”

b. Pertanyaan: Siapa yang menjadi pemimpin/Pembina di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini?

Jawaban:

“Pembina/Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah Ustadz Mindjali A.S.”

c. Pertanyaan: Apa makna dari Al Umanaa? Jawaban:

“Al Umanaa merupakan jamak dari mufrad Al Amin yang artinya orang-orang yang dapat dipercaya.”

(22)

Jawaban:

“Yang membedakan Pondok Pesantren Al Umanaa dengan pondok pesantren lainnya menurut saya sebagai bagian tata usaha adalah Ponpes Al Umanaa sendiri menekankan kepada ahklaq, mandiri, dan pola hidup sehat. Mengapa pola hidup sehat? Karena santri di Al Umanaa ini diwajibkan memakan sayur setiap makan. Tidak hanya itu, minyak yang masih ada sisa bila telah selesai masak tidak boleh digunakan lagi. Jadi tidak ada satupun masakan yang boleh menggunakan minyak bekas. Santri juga dilarang untuk mengkonsumsi mie instan. Santri sendiri apabila membawa maupun dapat kiriman makanan/snack-snack dari orangtuanya itu harus diperiksa dibagian tata usaha. Ini dilakukan untuk memilah-milah makanan, apabila ada makanan yang berbau micin dan MSG, maka kebijakan dari pihak Pondok adalah menyita makanan yang dilarang itu, tentunya dari pihak Tata Usaha. Jadi, insa Allah santri di Al Umanaa ini selalu memakan makanan yang menyehatkan. Sesuai dengan Q.S 2: 247

مقسخجقلخا ول مقلخعقلخا يفق ةةطلصخبل هأدلازل

Yang intinya santri Al Umanaa itu tidak hanya uggul dalam ilmu saja, akan tetapi jasmaninya juga. Karena bagi kami, seseorang itu percuma bila hanya ilmi yang diunnggulkan tetapi jasmaninya lemah.

Selain itu, mereka juga tidak diperkenankan membawa alat elektronik bentuk apapun. Mereka boleh berkomunikasi setiap hari Jumat dan itu pula terpusat pada nomor Pondok Pesantren Moder Al Umanaa.”

e. Pertanyaan: Menurut anda, budaya positif apa yang hanya ada dipondok pesantren ini?

Jawaban:

(23)

tidak mengerti bahwa makan makanan dalam satu wadah itu akan timbul berbagai macam penyakit karena setiap anak memiliki bakteri yang berbeda. Maka dari itu, di pondok pesantren ini dilarang menggunakan piring dan gelas bersama. Kalau alasannya untuk kebersamaan, itu bukan alas an yang logis. Karena di Al Umanaa sendiri makan dan berdoa sebelum juga setelah makan secara berjamaah(bebarengan). Satu dengan yang lainnya harus menunggu, dengan ini kita bisa mengontrol dan memastikan bahwa tidak ada santri yang tidak makan.”

4. Khurin Aini sebagai santriwati SMA Homeschooling di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa.

a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren Modern ini didirikan? Jawaban :

Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini didirikan pada tanngal 9 Juli 2009.”

b. Pertanyaan: Siapa yang menjadi pemimpin/Pembina di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini?

Jawaban:

“Pembina/Pimpinan Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adalah Ustadz Mindjali A.S.”

c. Pertanyaan: Apa makna dari Al Umanaa? Jawaban:

“Al Umanaa sendiri adalah jamak dari kata al-Amin yang memiliki arti orang-yang dapat dipercaya. Jadi, Al Umanaa itu berarti orang-orang yang dapat dipercaya.”

d. Pertanyaan: Apa yang membedakan Ponpes Al Umanaa dengan pesantren lainnya?

(24)

“Yang membedakan Pondok Pesantren Al Umanaa dengan pondok pesantren lainnya selama saya menjadi santri disini adalah Ponpes Al Umanaa sendiri menekankan kepada ahklaq. Selain itu, di Al Umanaa kita diajarkan berbagai skill yang wajib dimiliki oleh setiap orang. Jadi di Al Umanaa ini, kita tidak hanya belajar di dalam kelas yang hanya belajar dan menghafalkan rumus-rumus tetapi juga turun langsung ke lapangan seperti bercocok tanam dan bertani.”

e. Pertanyaan: Menurut anda, hal apa yang membuat pesantren ini dinamaan pesantren modern?

Jawaban:

“Kalau menurut saya, mengapa pondok pesantren ini dinamakan modern karena pembelajaran yang saya dapatkan di Ponpes Al Umanaa ini selain keagamaan akan tetapi saya juga mempelajari ilmu pengetahuan umum dan belajar langsug di alam. Namun, lebih ditekankan pada pembelajaran kegamaannya.”

f. Pertanyaan: Sistim pendidikan apa yang diterapkan di Al Umanaa ini? Jawaban:

“Sistim pendidikan di Al Umanaa ini berbasis akhlaq juga keterampian hidup. Jadi selain kita dibekali aqidah, di Al Umanaa ini kita juga dibekali keterampilan hidup.”

g. Pertanyaan: Mengapa Anda ingin menjadi santri Homeschooling di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini?

Jawaban:

(25)

belajar di sana, hanya duduk dan mendengarkan penjelasan guru, murid-murid disana juga pasif di dalam kelas selama pembelajaran berlangsung bahkan apabila guru tidak ada hanya duduk manis menuggu guru pejaran selanjutnya datang.”

5. Aufa Ahda Sabiila sebagai santri SMP yang bersekolah formal diluar Pondok Pesantren Modern Al Umanaa.

a. Pertanyaan: Kapan Pondok Pesantren ini didirikan? Jawaban:

Pondok ini didirikan pada tanggal 9 Juli 2009.”

b. Pertanyaan: Apa pengertian dari Al Umanaa? Jawaban:

Al Umanaa jamak dari Al Amin yang artinya orang-orang yang dapat dipercaya.”

c. Pertanyaan: Menurut anda, apa yang membuat pondok pesantren ini berbeda dengan pondok pesantren lainnya?

Jawaban:

Menurut saya yang membedaka Pondok Pesantren Modern Al Umanaa dengan pondok pesantren lainnya adalah memiliki sisitim pendidikan yang berbasis akhlaq dan tempat tinggal asrama yang menyatu dengan alam sekitar. Sistim pendidikan disini juga menerapkan pola hidup sehat seperti makan sayur, makan tepat waktu dan tidak menggunakan minyak yang sama ketika memasak.Disini juga didukung oleh tenaga pengajar yang sudah ahli dibidangnya masing-masing namun masih muda-muda. Seperti lulusan ITB, IPB, UI, UNPAD, UNSUD, UIN, dll.”

(26)

Yang membuat saya betah di Al Umanaa adalah karena waktu saya lebih bermanfaat dan keterampilan saya bertambah disini. Saya juga dapat membenarkan akhlaqku yang dulunya suka main games sekarang saya suka mengumandangkan adzan. Saya juga mendapatkan banyak teman dan pengalaman dari mereka karena asal-usul mereka yang bereda beda. Seperti teman saya yang dari Lampung, Bengkulu, Sulawesi, Kalimantan, Jawa Timur, Yogyakarta, dan mereka yang dari Jabodetabek. Kalau saya sedang belajar di sekolah formal diluar, saya pengen cepat-cepat pulang ke Pondok karena teman-teman saya mengajak saya berbuat yang aneh-aneh. Sekalinya saya berbuat sesuatu yang sifatnya agamis saya malah dihina. Maka dari itu, Pondok Pesantren Al Umanaa bagi saya adalah lingkungan yang paling baik dan tepat untuk saya.”

4.2 Analisa Masalah

1) Bagaimana Sistim yang sedang berjalan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa? Sistim pendidikan yang berjalan di Al Umanaa ini ada 2 yakni pendidikan formal dan pendidikan non formal. Pendidikan nonformal yang ada sekarang adalah SD dan SMA sedangkan pendidikan formalnya adalah SMP. Sedangkan sistim penddikan yang berjalan saat ini berbasis akhlaq. Akhlaq sangat ditekankan pada sisitim pendidikan ini daripada nilai tinggi dirapor. Karena Pondok pesantren ini menganggap bahwa seserorang percuma memiliki nilai tinggi dirapor apabila memiliki akhlaq yang rendah. Sistim pendidikan di Ponpes Al Umanaa ini juga mengedepankan pola hidup sehat dan membekali santri dengan keterampilan dasar yang akan menunjang kehidupan mereka.

Sistim pendidikan ini menurut penulis sangat diperlukan melihat keadaan Indonesia yang semakin tidak karuan. Dilahat dari latar belakang sisitim pendidikan itu sendiri yakni akhlaq. Karena menurut penulis, apa yang dikatakan oleh narasumber mengenai betapa pentingnya akhlaq itu sangatlah benar. Penulis juga teringat sebuah hadits juga yang bunyinya:

(27)

Yang artinya Suatu umat akan jaya apabila akhlaq masih ada padanya, dan umat itu akan hancur dan binasa bila akhlaq sudah tidak ada lagi padanya. Ini meyakinkan penulis bahwa penddikan akhlaq itu sangat penting melihat fenomena di negara Indonesia ini yang banyak dari mereka tidak berakhlaq.

2) Budaya positif apa yang dimiliki Pondok Pesantren Modern Al Umanaa?

Budaya positif di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa yang dapat penulis ambil dari hasil wawancara sangatlah banyak. Penulis beranggapan bahwa sistim pendidikan yang diterapkan di Pondok Pesantren ini sangat berbeda dengan pondok pesantren lainnya. Karena dengan sisitim pendidikan suatu pondok pesantren pastinya akan mewakili apa yang ada didalamnya. Budaya positif yang dapat saya simpulkan di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini adalah:

 Makan dan berdoa sebelum makan juga setelah makan dengan berjamaah (bersamaan) dengan dipimpin oleh satu orang santri senior.

 Larangan memakan makanan instan dan mengandung MSG sperti ciki-cikian dan mie instan.

 Tidak memakai minyak bekas dalam proses memasak.

 Selalu ada sayur di setiap menu makan

 Mewajibkan santri membawa buku catatan kecil dimanapun mereka berada

 Menggunakan bahasa Arab dan Inggris dalam berkomunikasi sehari-hari

 Selalu memberikan wawasan kepada santrinya tentang peristiwa yang sedang terjadi di dunia sperti AFTA 2015

 Membekali santrinya dengan keterampilan-keterampilan dasar

 Larangan minum dan makan dalam satu tempat secara bersamaan

 Melarang santri untuk mengenakan pakaian yang berbahan jeans

(28)

Dokumentasi Hasil Wawancara Penulis

(29)

BAB V

PENUTUP

(30)

Dari pembahasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa :

“Pondok Pesantren Modern Al Umanaa memiliki sistim pendidikan yang berbasiskan akhlaq, itulah kenapa di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini timbul kultur atau budaya yang positif bagi santri-santri yang ada di lingkungan tersebut.”

Jadi, data yang penulis dapatkan mengenai Sistim pendidikan denga budaya ppositif d Pondok Pesantren Modern Al Umanaa sesuai dengan hipotesa awal. Yakni, budaya positif yang ada di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa adlah akibat sistim pendidikan yang berlangsung sejak pondok ini didirikan.

5.2 Saran

Dari kesimpulan diatas, maka penulis dapat memberikan saran kepada :

Para pembaca karya ilmiah ini dapat menerapkan budaya positif yang ada di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa ini. Apabila masih ragu dengan hasil Karya ilmiah ini, pembaca dapat menelusurinya langsung di Pondok Pesantren Modern Al Umanaa, Sukabumi.

DAFTAR PUSTAKA

http://lib.uin-malang.ac.id/?mod=th_detail&id=07730008

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data penelitian, diperoleh hasil sebagai berikut : (1) Lembar Aktivitas Siswa (LAS) berbasis budaya Batak Toba dapat digunakan untuk pembelajaran

Dalam penulisan penelitian ini akan membahas dan menganalisa sebagai berikut : bagaimana cara untuk menekan ripple tegangan pada catu daya Repeater, bagaimana

Disini saya mengamati bahawa fenomena judi online sangat mudah mempengaruhi para mahasiswa karena mereka melihat nominal uang yang dikalikan dalam judi online

Constraint itu sendiri sebenarnya dite-rapkan untuk memodifikasi aliran masuk bulanan ke ketiga waduk tersebut, dengan tingkat kehandalan yang ditetapkan. Kemudian,

Temuan penelitian ini sesuai dengan kajian yang dilakukan oleh Liu (2009) yang meneliti urbanisasi dan konsumsi energi di China, juga sejalan dengan kajian Madlener

(2000) menyatakan, genangan air yang semakin lama pada bibit kelapa sawit dapat mengakibatkan kerusakan fungsi daun, titik tumbuh dan perakaran yang semakin signifikan

▪ Seri kursus Pelatihan Pelatih untuk penyuluh pakan, petugas penyuluhan dan petani kontak untuk produksi pakan ternak dan pemberian susu sapi perah yang lebih baik. ▪ Pelatihan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui baik secara parsial dan simultan seberapa besar Pengaruh Kompetensi Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pos Pembinaan