AlAm suatu aktiitas perusahaan, dipengaruhi oleh faktor-faktor dari luar dan dari dalam, yang kesemuanya dise but sebagai stakeholders. Kelangsungan hidup perusahaan bergantung pada penuh dukungan stake hol ders. Dan, dalam konteks ini, dukungan tersebut harus dicari. Makin powerful stakeholders, makin besar usaha perusahaan untuk beradaptasi. Disamping dari segi ekonomi, kontribusi dari stakeholder juga dibutuhkan untuk ikut berperan aktif dalam mencapai sustainability perusahaan terhadap dampak sosial dan lingkungan.
Salah satu peran perusahaan yakni menjalankan program-program CSR. Diantaranya penerapan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan serta Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan. Semua program yang sudah dicanangkan tersebut, membutuhkan pengakuan dari pihak luar sebagai parameter keberhasilan. Dengan begitu, pengakuan ini akan mem-berikan dampak positif bagi kinerja perusahaan. Karena itu, program-program yang dilakukan harus tepat sasaran. Untuk ini, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memiliki komitmen penuh dalam mewujudkan program agar bisa tepat sasaran.
Kesuksesan para mitra binaan dalam mengelola usaha yang digeluti, menjadi bukti kesungguhan perusahaan dalam membina para pengusaha kecil. Dengan banyaknya mitra binaan yang sukses, dapat membuka peluang lapangan kerja. Sedangkan Program Bina Lingkungan disalurkan dalam bentuk bantuan korban bencana alam, bantuan pendidikan (berupa pelatihan, prasarana dan sarana pendidikan), bantuan peningkatan kesehatan, bantuan pengembangan prasarana dan/atau sarana umum, bantuan sarana ibadah, bantuan pelestarian alam, bantuan sosial kemasyarakatan dalam upayaa pengentasan kemiskinan guna membangun citra positif perusahaan.
Pada tahun 2016, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. telah menyalurkan dana sebesar Rp 78,85 Miliar. Efektifitas penyaluran dana tahun 2016 mencapai 80,75 %. Sedangkan tingkat kolektibilitas pengembalian pinjaman mencapai 45,11 %.
Pemberdayaan potensi usaha masyarakatpun membawa dampak yang signiikan. Tolok ukurnya, kenaikan jumlah mitra binaan. Pada tahun 2016 menjadi 35.321 unit atau naik sebesar 4,49 % dari tahun 2015 yang mencapai 33.804 unit. Tenaga kerja yang terserap pada tahun 2016 menjadi 68.287 orang atau meningkat sebesar 7,52 % dari tahun 2015 yang mencapai 63.512 orang. Pencapaian omzet pada tahun 2016 sebesar Rp 2,21 Triliun atau meningkat sebesar 24,31 % dari tahun 2015 yang mencapai Rp 1,78 Triliun. Upaya-upaya untuk meningkatkan pemberdayaan masyarakat dan tingkat kolektibilitas pinjaman akan terus ditingkatkan pada tahun-tahun mendatang.
Pemberdayaan di bidang sosial melalui Program Bina Lingkungan terdiri dari delapan bidang besar yang menjadi prioritas. Yakni bantuan bencana alam, pendidikan/ pelatihan, kesehatan, sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, sosial kemasyarakatan. Dana program pembinaan kemitraan atau hibah ini, tahun 2016 mencapai sebesar Rp 57,20 Miliar.
Lapor
an
Tahunan PKBL
iv
UNTUK BUMI DAN MASA DEPAN Tiga siswa sekolah dasar
DAri kiri AtAs (berDiri)
AUNUr rOsYiDi AHYANiZZAmAN DArmAWAN JUNAiDi
Direktur Pemasaran dan Supply Chain Direktur SDM dan Hukum Direktur Keuangan
DAri kiri bAWAH (DUDUk)
GAtOt kUstYADJi JOHAN sAmUDrA riZkAN CHANDrA bUDi sisWOYO
kAtA PeNGANtAr
iv
DAFtAr isi
vi
DAFtAr lAmPirAN
vii
bAb i
I.1 Kondisi Umum
2
I.2 Gambaran Singkat Pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan
6
I.3 Landasan Hukum
6
I.4 Struktur Organisasi
7
bAb ii
II.1 Rencana Kerja dan Realisasi PKBL
12
II.2 Alokasi Dana Program Kemitraan
12
II.3 Kegiatan Pembinaan Mitra Binaan
12
II.4 Perkembangan Kinerja
16
II.5 Proil Mitra Binaan
19
II.6 Kegiatan Bina Lingkungan
33
FOtO PiAGAm PeNGHArGAAN
43
4 VariabelUtamaPelaksanaan PKBL Tahun 2016
4 Realisasi Akumulasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan sampai dengan Tahun 2015 dan 2016 Berdasarkan Jenis Bantuan yang Disalurkan 4 Realisasi Akumulasi Penyaluran Dana Bina Lingkugan Sampai Dengan
Tahun 2015 danTahun 2016 Berdasarkan Wilayah/Propinsi
4 Realisasi Akumulasi Penyaluran Program Kemitraan Sampai Dengan Tahun 2015 dan Tahun 2016 Berdasarkan Sektor Usaha Mitra Binaan
4 Realisasi Akumulasi Penyaluran Program Kemitraan Sampai Dengan Tahun 2015 dan Tahun 2016 Berdasarkan Propinsi
4 Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2015 dan Tahun 2016 Berdasarkan Jenis Bantuan yang disalurkan
4 Realisasi Penyaluran Dana Bina Lingkungan Tahun 2015 dan Tahun 2016 Berdasarkan Wilayah/Propinsi
4 Realisasi Penyaluran Program Kemitraan Tahun 2015 dan Tahun 2016 Berdasarkan Sektor Usaha Mitra Binaan
4 Realisasi Penyaluran Dana Program Kemitraan Tahun 2015 dan Tahun 2016 Berdasarkan Propinsi
4 Posisi Piutang Program KemitraanTanggal 31 Desember 2015 dan Tahun 2016 Berdasarkan Propinsi
4 Posisi Piutang Program Kemitraan Per Tanggal 31 Desember 2016 Berdasarkan Sektor dan Kualitas Piutang
4 Posisi Piutang Bermasalah Program Kemitraan Per Tanggal 31 Desember 2015 danTahun 2016 Berdasarkan Wilayah/Propinsi
4 Posisi Piutang Bermasalah Program Kemitraan Per Tanggal 31 Desember 2015 dan 2016 Berdasarkan Sektor Usaha Mitra Binaan
4 Laporan Keuangan PKBL PT. Semen Indonesia Untuk Tanggal yang Berakhir Per Tanggal 31 Desember 2016
4 Laporan Keuangan PKBL PT. Semen Padang Untuk Tanggal yang Berakhir Per Tanggal 31 Desember 2016
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk adalah Holding Company (Hold Co) yang membawahi 4 buah Operating Company (OpCo) yaitu PT Semen Gresik, PT Semen Padang, PT Semen Tonasa, Thang Long Cement, PT Semen Indonesia Aceh, dan PT Semen Indonesia Kupang. Sebagai perusahaan publik, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memiliki tanggungjawab dalam memenuhi harapan masyarakat, pemegang saham, serta memperhatikan kesejahteraan pegawai. Disamping itu, harapannya, perusahaan juga menjadi motivator pertumbuhan perekonomian masyarakat disekitarnya. Sejalan dengan hal tersebut, sampai dengan saat ini Perseroan bertekad untuk tetap menjalin komunikasi yang harmonis dengan masyarakat melalui program Corporate Social Responsibility (CSR). Saat ini baru 3 OpCo yang melaporkan PKBL yaitu PT Semen Gresik, PT Semen Padang dan PT Semen Tonasa. Tekad ini mengilhami Visi dan Misi Perseroan ”Mencapai tujuan Corporate Social Responsibility (CSR) yang terarah, tepat guna, tepat sasaran, guna menciptakan keseimbangan pertumbuhan ekonomi, sosial dan maupun lingkungan alam”. Dalam Visi dan Misi tersebut, tersurat dengan jelas tujuan CSR. Menjadikan keseimbangan pertumbuhan ekonomi dengan lingkungan sosial dan alam sebagai cermin tersedianya konsep triple bottom line dalam corporate culture Perseroan, yaitu kesejahteraan atau kemakmuran ekonomi (economic prosperity), peningkatan kualitas lingkungan (environmental quality), keadilan sosial (social justice).
Untuk mengoperasikan Visi dan Misi CSR dalam tatanan program, Perseroan membentuk unit Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). Program kegiatan yang ada di unit PKBL menjadi wadah partisipasi Perseroan dalam menjaga keseimbangan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. Program Kemitraan fokus pada bagaimana mitra binaan mendapat manfaat di bidang ekonomi yang berdampak pada peningkatan taraf hidup masyarakat. Dan Program Bina Lingkungan merupakan sarana untuk menjaga keseimbangan pasca kegiatan produksi, minimal menjaga agar kondisi lingkungan tetap sama dengan sebelum adanya penambangan. Di sisi lain, Program Bina Lingkungan diterjemahkan dalam 8 (delapan) bidang besar yakni bencana alam, peningkatan pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, pengembangan prasarana dan/ sarana umum, sarana Ibadah, pelestarian alam, dan sosial kemasyarakatan dalam rangka pengentasan kemiskinan. Yakni yang tersalurkan dalam bantuan pendidikan, pemagangan, pemasaran, promosi, dan bentuk lain terkait upaya peningkatan kapasitas mitra binaan.
Tanggung jawab dan komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam bidang sosial bertujuan untuk menciptakan ”positive emotional relation” dengan komunitas secara berkesinambungan. Program bidang sosial mencakup, penyediaan sarana umum (infrastructure development), keagamaan, pendidikan (education), kesejahteraan sosial, kesehatan (health improvement), revitalisasi seni-budaya, tanggap darurat bencana (disaster emergency response) dan olahraga.
Tanggung jawab PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dalam bidang ekonomi, difokuskan pada upaya pengembangan pola pendampingan usaha kecil, baik terkait atau tidak dengan bisnis Semen Indonesia. Yakni melalui penyaluran dana dan pembinaan yang berkesinambungan. Dimana semua dilakukan dengan mengedepankan aspek pemerataan, kemandirian, professionalisme dan etika. Berkembangnya pola pendampingan usaha kecil itu, diharapkan akan memacu potensi usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri (termasuk layak berhubungan dengan bank dalam pengelolaan inansial usahanya).
Tanggung jawab sosial dalam bidang lingkungan adalah menunjang pembangunan masyarakat yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk sangat menyadari bahwa pencapaian kinerja inansial dan sosial, tidak akan efektif tanpa didukung oleh kepedulian untuk menjaga keberlanjutan lingkungan.
BAB I
PENDAHULUAN
Penyaluran Dana
Sebagai wujud kepedulian serta tanggung jawab sosial dan lingkungan, PT Semen Indonesia (Persero) Tbk melalui Program Kemitraan pada tahun 2016 telah merealisasi penyaluran dana kepada para pengusaha kecil dan menengah dengan total dana sebesar Rp 78,85 Miliar. Angka ini meningkat sebesar 13,32 % dari tahun 2015 yang mencapai Rp 69,58 Miliar.
Penyaluran dana ini dengan memanfaatkan saldo dana tahun lalu dan pengembalian angsuran mitra binaan yang merupakan dana bergulir di masyarakat. Wilayah kegiatan program kemitraan mencakup Jawa Timur, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Lampung, Sumatera Barat, Sulawesi Selatan, dan Kalimantan Barat.
Penyaluran bina lingkungan terdiri dari delapan bidang besar yang menjadi prioritas yakni bantuan bencana alam, pendidikan/pelatihan, kesehatan, sarana umum, sarana ibadah, pelestarian alam, sosial kemasyarakatan, dan hibah (pembinaan kemitraan) sebesar Rp 57,20 Miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 190.248 % dari tahun 2015 yang hanya Rp 30,07 Juta, untuk bantuan korban bencana alam di Sumatera Barat. Realisasi akumulasi penyaluran dana Program Kemitraan sampai akhir tahun 2016 mencapai total Rp 869,05 Miliar.
Perkembangan Jumlah Dana tersedia
Pada tahun 2016, Program Kemitraan memiliki dana tersedia sebesar Rp 168,49 Miliar atau meningkat sebesar 106 % dari tahun 2015 yang mencapai Rp 81,81 Miliar. Besaran dana tersebut, akumulasi dari sisa dana tahun lalu, pengembalian pokok pinjaman, dan pendapatan jasa administrasi pinjaman. PKBL mendapat dropping dana dari BUMN Pembina (Tabel 1)
(dalam jutaan rupiah)
Perkembangan Jumlah Dana Tersedia
Perkembangan mitra binaan
Sampai dengan akhir tahun 2016, jumlah mitra binaan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk mencapai 35.321 unit mitra. Jumlah ini meningkat 4,49 % dibanding tahun 2015 sebesar 33.804 unit mitra. Seiring waktu, perkembangan usaha mitra binaan membawa dampak yang signiikan. Ini bisa dlihat dari bertambahnya jumlah penyerapan tenaga kerja maupun omzet mitra binaan tersebut. Rincian perkembangan mitra binaan dapat dilihat pada (tabel 2).
Pengaruh Perkembangan Program kemitraan
dan bina lingkungan terhadap masyarakat sekitar
Pengaruh PKBL terhadap masyarakat sekitar sangat dirasakan. Hal ini terlihat semakin tumbuh dan berkembangnya kegiatan ekonomi di sekitar perusahaan. Berbagai usaha dengan bermacam-macam sektor muncul seiring dengan semakin meningkatnya roda perekonomian daerah sekitar pabrik.
Kenyataan ini, memang telah menjadi komitmen PT Semen Indonesia (Persero) Tbk lewat PKBL yakni menyejahterakan hidup masyarakat, dan mengubah lingkungan menjadi lebih baik. PKBL membantu meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan hasil pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan kesempatan berusaha. Sejauh ini, PKBL PT Semen Indonesia (Persero) Tbk telah melaksanakan pemberdayaan sosial masyarakat dan lingkungan serta pemberdayaan potensi usaha masyarakat.
Melalui kegiatan Program Kemitraan, mitra binaan mendapat manfaat di bidang ekonomi yang berdampak pada peningkatan taraf hidup. Sedangkan kegiatan Bina Lingkungan difokuskan pada pelaksanaan tanggung jawab bidang sosial dan lingkungan yang telah dapat dirasakan dengan terjalinnya hubungan harmonis antara perusahaan dan masyarakat sekitar. Hilangnya gejolak-gejolak sosial masyarakat selama ini telah memberikan rasa aman bagi perusahaan dan masyarakat itu sendiri.
kondisi Piutang mitra binaan
Saldo piutang sebelum dikurangi alokasi penyisihan piutang Mitra Binaan sampai dengan tahun 2016 total sebesar Rp 173,78 miliar yang dialokasikan untuk Semen Indonesia Rp 117,88 miliar; Semen Padang Rp 22,74 miliar dan Semen Tonasa Rp 33,16 miliar. Dari total piutang tersebut tingkat kemacetan piutang sebesar Rp 84,59 miliar atau mencapai 48,67%. Meskipun demikian PT Semen Indonesia (Persero) Tbk tetap melakukan upaya-upaya terhadap piutang Mitra Binaan yang masih mempunyai kendala dalam pengembalian pinjaman terutama pinjaman macet dan yang bermasalah (Tabel 3).
masalah yang Dihadapi
(dalam jutaan rupiah)
Dalam pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan beberapa masalah yang dihadapi antara lain:
l Mitra binaan dalam melakukan pembayaran angsuran masih menggunakan cara lama dengan mengisi slip setoran bank sehingga ada kemungkinan terjadi kesalahan memasukkan kode mitra atau bahkan tidak mencantumkan kode mitra. l Pembayaran angsuran yang dilakukan melalui rekening virtual belum berjalan lancar, karena :
a. Ketidakpahaman petugas baru teler bank di unit-unit tingkat kecamatan yang sering mengalami pergantian tidak dibarengi dengan konirmasi ke cabang bank koordinator.
b. Beberapa kantor unit bank tidak melayani pembayaran lewat program rekening virtual.
l Keterlambatan pembayaran dari tanggal jatuh tempo menimbulkan peningkatan piutang macet, sehingga pengelola
SELAMA tahun 2016, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Semen Indonesia telah menyalurkan bantuan dana dalam bentuk pinjaman, hibah dan pembinaan. Bantuan itu, diberikan pada mitra binaan masyarakat yang ada di daerah operasional dan pasar perusahaan. Bidang usaha yang telah dibina sampai dengan tahun 2016 yaitu : perdagangan alat sekolah, onderdil kendaraan, sandang pangan, bahan bangunan, peracangan, peternakan, (sapi, kambing, domba, itik dan ayam), kerajinan (industri batik, sarung, songkok), (tas tempurung, anyaman bambu, bordir, sulam) , kerajinan emas/perak, gerabah, industri pakan ternak, pengolahan kayu, sepatu, alat rumah tangga, mainan anak, genteng/beton, jasa perbengkelan, penjahitan, vercrom, angkutan, cleaning service, periklanan, photography, koperasi umum serta jasa percetakan/sablon, salon kecantikan, pembuatan kue dan makanan ringan, industri coconut oil, kerajinan pasir, pengolahan ikan laut, perdagangan bahan bangunan, industri sarung tenun, dan lain-lain.
Kendala yang mengiringi para mitra binaan itu yakni biaya produksi yang terus meningkat, keterbatasan modal, rendahnya kemampuan sumber daya manusia serta masih lemahnya daya beli masyarakat. Disamping itu, semakin banyaknya persaingan dari pengusaha lokal maupun produk-produk import yang membanjiri Indonesia dengan tampilan yang lebih menarik dan harga relatif murah.
Hal-hal tersebut mendorong para pengusaha kecil & menengah berupaya mendapatkan bapak asuh yang diharapkan dapat memberikan bimbingan maupun suntikan modal kerja dengan bunga rendah ataupun hibah pameran. Karena itu, peran BUMN Pembina sangatlah penting dalam membantu meningkatkan kehidupan ekonomi & sosial masyarakat. Penyaluran dana PKBL selama tahun 2016 ini didasarkan pada jumlah proposal yang diterima baik yang dilakukan secara kolektif maupun perorangan yang dikirim atau dibawa langsung.
I.3.1 Peraturan Menteri BUMN No. PER-05/MBU/2007 tentang Program Kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan Program Bina Lingkungan tanggal 27 April 2007 yang kemudian diubah menjadi PER-20/MBU/2012 tanggal 27 Desember 2012 tentang perubahan pertama atas peraturan menteri negara BUMN No. Per-05/MBU/2007 dan kemudian diubah lagi menjadi 05/MBU/2013 tanggal 1 Mei 2013 tentang perubahan kedua atas peraturan menteri negara BUMN No. PER-05/MBU/2007. Per-07/MBU/2013 tanggal 27 Juni 2013 tentang perubahan ketiga atas peraturan menteri negara BUMN No. PER-05/MBU/2007. PER-08/MBU/2013 tanggal 10 September 2013 tentang perubahan keempat atas peraturan menteri negara BUMN No.
PER-05/MBU/2007. PER-07/MBU/05/2015 tanggal 22 Mei 2015 tentang perubahan kelima atas peraturan menteri negara BUMN No. PER-08/MBU/2013. PER- 09/MBU/07/2015 tanggal 03 Juli 2015 tentang perubahan keenam atas peraturan menteri negara BUMN No. PER-07/MBU/05/2015. PER-03/MBU/12/2016 tanggal 19 Desember 2016 tentang perubahan ketujuh atas peraturan menteri negara BUMN No. PER- 09/MBU/07/2015
I.3.2 S-92/D5.MBU/2013 tanggal 3 April 2013 Tentang Pengelolaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan. I.3.3 S-119/D5.MBU/2013 tanggal 29 April 2013 Tentang pelaksanaan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan.
I.3.4 SE-02/MBU/Wk/2012 tentang Penetapan Pedoman Akuntansi Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dan berlaku mulai tahun 2012. PT Semen Gresik (Persero) Tbk menerapkan pedoman tersebut mulai tahun 2011.
I.3.5 Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No.001/Kpts/Dir/2014 tanggal 7 Januari 2014 tentang Struktur Organisasi.
I.3.6 Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No.055/Kpts/Dir/2014 tanggal 20 Nopember 2014 tentang Struktur Organisasi, ditetapkan Biro Program Kemitraan dan Biro Bina Lingkungan adalah berbentuk fungsional yang bertanggung jawab kepada Departemen Corporate Social Responsibility (CSR).
1.2 GAMBARAN SINGKAT
PELAKSANAAN PROGRAM
KEMITRAAN & BINA LINGKUNGAN
l.4 STRUKTUR ORGANISASI
berDAsArkAN Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No.015/Kpts/Dir/2016 tanggal 30 Mei 2016, untuk Biro Program Kemitraan dan Biro Bina Lingkungan berbentuk fungsional yang bertanggungjawab kepada Departemen CSR.
Direktur sDm &
Hukum
Departemen Csr
biro Program kemitraan
Berdasarkan SM No. 02.02/080/KD/DESDM/06.16 tanggal 1 Juli 2016 tentang struktur organisasi perusahaan, maka kedudukan Tim CSR
PT Semen Padang secara struktural dapat dilihat berikut ini:
Deptartemen komunikasi
dan sarana Umum
Direktur Utama
biro Csr
bidang Pemberdayaan Pendidikan,
kesehatan, sosial, dan lm
bidang Pemberdayaan
ekonomi
Berdasarkan SK Direksi PT Semen Tonasa
No. 05/Kpts/HK.00.02/53.00/01.2011 tanggal 24 Januari 2011 tentang stuktur organisasi perusahaan, maka kedudukan Tim CSR PT Semen Tonasa
secara struktural dapat dilihat berikut ini :
Departemen Umum
dan Csr
Direktur Utama
biro Csr
seksi Program
kemitraan
seksi Program
bina lingkungan
PT Semen Indonesia (Persero) Tbk di Tahun 2016 menganggarkan penyaluran dana Program Kemitraan baik untuk pinjaman lunak dan hibah total sebesar Rp 76,90 Miliar. Jumlah itu tersalurkan untuk Semen Indonesia Rp 55,20 Miliar, Semen Padang Rp 9 Miliar dan Semen Tonasa Rp 12,70 Miliar. Untuk Program Kemitraan, sesuai peraturan Kementerian BUMN menggunakan sisa dana tahun sebelumnya dan dana bergulir yang telah disalurkan. Realisasi penyaluran dana sampai dengan tahun 2016 sebesar total Rp 78,85 Miliar, naik 113 % dari tahun 2015 sebesar Rp 69,58 Miliar atau mencapai 103 % dari total anggaran. dari penyaluran dana Bina Lingkungan sebesar Rp 4,05 Miliar. Berbagai pelatihan yang diperuntukkan bagi mitra di dalam dan luar negeri, antara lain :
BAB II
(RUPS/T) nomor: 122/NOT/V/2016 tanggal 16 Mei 2016, ten-tang persetujuan laporan keuangan tahunan, pengesahan per-h itungan taper-hunan dan penggunaan laba bersiper-h taper-hun buku 2015, Program Kemitraan dan Bina Lingkungan tahun 2016 mendapatkan alokasi penyisihan laba sebesar Rp 80,2 Miliar.Il.1 RENCANA KERJA
DAN REALISASI PKBL
II.3 KEGIATAN PEMBINAAN
MITRA BINAAN
4
Pt semeN Gresik
PAmerAN iNDONesiA terPADU Di AlGer (23-27 NOVember 2016)
Pameran Indonesia terpadu bertajuk “Indonesia yang indah dan hebat” diadakan pada tanggal 23-27 November 2016 bertempat di SAFEX (Sociate Algerienne des Foires et Exportations), Club de pins Alger, Aljazair. Pameran ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mitra binaan memperluas jaringan pemasaran di wilayah Afrika dan Eropa. Mita binaan yang diikutsertakan pada pameran tersebut produk komoditi, kerajinan, batik tulis, fesyen etnik, dan konveksi.
PelAtiHAN sAlON & tAtA riAs PeNGANtiN
4
Pt semeN tONAsA
Pameran Gelar kerajinan Nasional Daerah dan Produk ekonomi kreatif Nusantara 2016
semen indonesia
expo 2016
4
Pt semeN PADANG
Pelatihan ini diberikan kepada setiap mitra binaan yang memperoleh pinjaman dana bergulir. Selama tahun 2016, telah dilaksanakan 4 (empat) kali (per triwulan). Kegiatan ini diikuti sebanyak 373 mitra binaan. Mereka berasal dari berbagai sektor usaha dan dari berbagai kota dan kabupaten di Provinsi Sumatera Barat. BUMN. Selain itu, juga dapat menambah wawasan dan memotivasi Mitra Binaan dalam menjalankan usaha, sehingga dapat tumbuh dan berkembang dengan baik untuk lebih mandiri dan berkelanjutan.
2 kegiatan Promosi dan Pemasaran Produk mitra binaan Perseroan mengikutsertakan Mitra Binaan dalam beberapa pameran baik yang berskala lokal maupun Nasional. Ini dimaksud untuk mempromosikan produk Mitra Binaan
PERKEMBANGAN kinerja program kemitraan diukur berdasarkan efektifitas penyaluran dana. Dana tersedia Program Kemitraan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk selama tahun 2016 sebesar Rp 168,49 Miliar dan penyaluran dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Rp 136,06 Miliar. Tercatat efektifitas penyaluran mencapai 80,75 % atau skore 1 (Tabel 5). Sedangkan kolektibilitas piutang mencapai 45,11 %. (Tabel 6)
II.4 PERKEMBANGAN KINERJA PROGRAM KEMITRAAN
(dalam jutaan rupiah)
(dalam jutaan rupiah) (dalam jutaan rupiah)
PROfIL MITRA BINAAN
Pt semeN Gresik
OkOk, bagi warga Madura, nyaris sudah menjadi tradisi keseharian. Maklum, wilayah Madura termasuk daerah penghasil tembakau bermutu di Indonesia. Pun demikian dengan Nur Haidi. Warga Dusun Laok Pereng Desa Tambin Kecamatan Trangah Kabupaten Bangkalan ini juga perokok berat. Tak disangka, dari kebiasaan ini, ayah empat anak ini justru mampu mendulang rupiah.
Adalah keyakinan yang bergelayut di kalangan perokok bahwa pipa rokok atau juga disebut once bisa memberi tambahan rasa nikmat. Awalnya, Nur Haidi juga tertarik
dan memakainya. Tetapi, karena kurang puas, diapun berinovasi dengan membuat once sendiri.
Suami dari Nur Saadah ini pun lantas bereksperimen. Beberapa bahan dicoba sampai akhirnya dia menemukan material yang tepat untuk once; yakni limbah tulang ikan. Bahan ini, tak sembarangan didapatkan Nur Haidi. Dia harus membeli bahan baku tersebut dari Papua sampai Australia. “Sudah ada langganan yang memasok bahan
Proses pembuatan pipa rokok/once oleh Nur Haidi sampai produk jadi.
N u r H a i d i
Manfaatkan Limbah Tulang Ikan
Menjadi Once
Bagi para perokok, pipa rokok atau yang biasa
disebut once bukan sedekar aksesoris. Di tangan
Nur Haidi, barang tersebut mampu menambah taste
rokok semakin nikmat.
dari sana. Ikan di sana kan besar-besar, makanya bisa dimanfaatkan untuk once,” terangnya.
Once produksi Nur Haidi miliki ciri khas tersendiri dengan bentuk dan model yang bervariasi. Mulai dari ukuran kecil sampai besar. Semua produk itu, dikerjakan sendiri oleh Nur Haidi. Sehari, dia mampu menghasilkan 20 biji once. Adapun harga untuk once yang terbuat dari tulang rusuk ikan tersebut dijual mulai dari Rp100 ribu hingga R. 500 ribu. Kalau bahannya dari suing ikan, harganya lebih mahal lagi. Produk jenis ini dilepas mulai dari Rp 1 juta sampai Rp 4 juta dengan panjang 8 cm sampai 18 cm. “Kalau yang dari tulang rusuk panjangnya antara 5 sampai 16 centimeter,” terangnya.
Once produk Nur Haidi ini dipasarkan di daerah Madura dan Surabaya. Awalnya, dipasarkan secara door to door lewat dititipkan di beberapa toko. Tetapi seiring dengan maraknya media sosial, Nur Haidi pun ikutan memasarkan lewat online. Penggabungan dua pola pemasaran ini menghasilkan pundi-pundi pendapatan Rp 10
juta per bulan.
Di tengah maraknya rokok elektronik –yang tak lagi memerlukan once-, Nur Haidi tetap optimistis mampu bersaing. Menurutnya, kebiasaan merokok ini menyangkut cita rasa dan budaya. Dan, once sudah melekat dengan kebiasaan merokok konvesional seperti selama ini. “Saya percaya pasarnya masih tetap ada kendati sekarang juga diserbu dengan rokok elektrik,” yakinnya.
Apalagi, sejak beberapa tahun lalu, dia sudah bergabung dalam mitra binaan Semen Indonesia. Ini membuatnya makin percaya diri dan tertantang. Saat ini, Nur Haidi mendapatkan pinjaman tahap II sebesar Rp 60 juta. Suntikan modal itu, membuatnya makin percaya diri menambah varian produk juga memperluas pasar. “Selain bantuan pinjaman modal, saya juga diberi pelatihan mengelola keuangan dan pemasaran. Sangat berguna sekali,” tandasnya. “Apalagi, kesempatan berkembang juga makin luas karena saya juga diajak untuk ikut pameran,” pungkasnya. (*)
s u h a r t o G u r u
ayah dua anak ini, sejak awal memang mendedikasikan diri untuk menggeluti dunia pendidikan. Alumni IKIP Budi Utomo tahun 1990 ini, menjadi Guru Tidak Tetap di salah satu sekolah swasta di Kota Patria tersebut. Selain itu, pendidik kelahiran Ponorogo, 20 September 1965 ini, juga mendirikan pendidikan non formal dengan namaTak mau menyerah pada tahun 1991, lelaki kelahiran Ponorogo, 20 September 1965 ini pun mencoba peruntungan dengan beternak itik. Salah satu usaha yang banyak ditekuni warga dusun Domot Barat Srengat kecamatan Purwokerto Blitar –tempatnya Suharto dan keluarga tinggal-.
Namanya pemula, jalan tak langsung mulus. Beberapa kali, dia harus jatuh bangun menekuni usaha ini. Gagal, bangkit lagi. Begitu seterusnya. Proses belajar tak hanya dengan berguru pada mereka yang sudah berhasil. Suharto juga menambah wawasan dengan berselancar di internet.
“Saya nggak tahu sampai berapa kali jatuh bangun seperti itu. Tetapi, saya dan keluarga tidak menyerah,” tandasnya.
Buah dari keuletan ini, Suharto akhirnya bisa bertahan sampai sekarang. Saat ini, dia miliki 500 ekor itik yang semuanya dikelola sendiri. Selain itu, dia juga merintis usaha ternak 1.000 ekor ayam jantan. “Secara umum, perawatan itik sama ayam kan nggak berbeda. Makanya, saya berani memperluas usaha pelihara ayam jantan,” jelasnya.
Usaha t ernak I t ik Suhart o sebanyak 5 0 0 ekor it ik yang berada di belakang pekarangan rumah.
Usaha ternak itik ini cukup miliki pe-luang. Untuk pe ma-saran usaha, Su har-to menerapkan pola yang sangat sederhana yakni de ngan cara barter penjual pakan ternak itik. Pakan itik ditukar dengan telur yang sudah siap jual. Perolahan Omset dari usaha ini tidak dapat dipastikan karena bergantung dengan harga telur yang ditentukan oleh Pemerintah.
Sejak 2014 lalu, Suharto menjadi mitra binaan Semen Indonesia. Bantaun pinjaman dari PT. Semen Indonesia (Persero) Tbk, sangat membantu tambahan modal usaha. Saat ini, dia telah dapatkan
bantuhan tahap II sebesar Rp 40 juta. Suntikan modal sebesar itu, selain
dipakai membangun kandang itik juga dipakai untuk menambah
jumlah itik.
“Kami juga sudah mengem-bang kan produk turunan yak-ni membuat telur asin. Se lain
UtiArA lAUt. Itulah bendera yang dipakai Sukijan dalam mengelola usaha lobster yang digeluti selama ini. Bapak tiga anak kelahiran Rembang, 26 Agustus 1972 ini, merintis usaha dari nol. Semua dibangun dengan kerja keras, kesabaran yang super dan keuletan.
Usaha ini dirintis pada 2003 lalu. Suami dari Dwi Astuti ini, awalnya memenuhi permintaan dari warga sekitar. Lambat laun, usahanya makin berkibar sampai kewalahan melayani permintaan dari luar daerah.
Prospek usaha hasil laut Lobster ini diperkirakan seperti hal nya jenis Ikan Mas, Lele, dan Gurami. Permintaan Lobster akan selalu ada dan saat ini, harga Lobster untuk pasar lokal masih sangat tinggi karena juga untuk memenuhi permintaan Ekspor.
Di Mutiara Laut, Lobster untuk konsumsi dihargai kurang lebih Rp 1 juta, Lobster Biasa hidup per kg Rp 450 ribu per kilogram, dan yang kondisi mati Rp 250 ribu per kilogram. Menurut Sukijan, omzet dari usaha ini bisa menghasilkan penghasilan sekitar Rp 50 juta tiap bulan.
s u k i j a n l o b s t e r
Berkibar Lewat Usaha Mutiara Laut
Butuh keuletan dan kesabaran luar biasa untuk
menggeluti usaha Lobster. Sukijan (45 thn)
menikmati buah kerja keras selama ini. Warga
Rembang ini raih sukses berkat dukungan
Semen Indonesia.
Hasil laut Lobster Mutiara yang masih hidup dan sudah mati di rumah belakang Sukijan.
Hasil laut Lobster Sukijan dikirim ke pasar ekspor yakni ke Thailand dan Hongkong. Lobster ekspor ini butuh penanganan ter sen-diri. Selain kualitas lobster, packing-nya juga harus rapat agar produk sampai tujuan tetap fresh.
Kendala dalam usaha yang dihadapi selama ini yakni meledaknya
permintaan dim omen-momen tertentu. Biasanya pada bulan Imlek, setelah ebaran, dan Tahun baru. Pada saat itu, dia selalu kehabisan stok. Penyebabnya, pasokan Lobster dari Jawa Tengah dan cuaca air laut yang sering tidak mendukung untuk mendapatkan Lobster hidup.
Bergabung sebagai Mitra Binaan PT Semen Indo-nesia (Persero) Tbk sejak 2014 lalu, Sukijan mulai men-dapat bimbingan untuk keluar dari kendala tersebut. Salah satunya dengan diberi pelatihan pengelolaan manajemen usaha dan keuangan. “Saya menjadi sedikit paham cara mengelola dan menghadapi situasi seperti itu. Apa yang harus dilakukan,” terangnya.
O p t i k m u s i
Wong Kito yang Sukses di Sidoarjo
Merantau jauh dari Palembang Sumatera
Selatan, Yogi Yuhansyah menemukan
peruntungannya di Kota Udang Sidoarjo. Kini,
owner Optik Musi ini menikmati sukses dari buah
kerja keras selama ini.
iliHAN nama Musi ini diambil dari salah satu ikon di Kota Palembang yakni Sungai Musi. Makna ilosoinya, Yogi Yuhansyah berharap usaha yang ditekuni bisa mengalir deras seperti halnya air di sungai Musi. “Selain itu, nama ini juga mudah diingat. Yang saya tahu, nama yang mudah diingat ini menjadi salah satu faktor lancarnya sebuah bisnis,” tukas Yogi Yuhansyah.
Usaha optik ini digeluti Yogi karena tak lepas dari ilmu yang didapat dari Sekolah Tinggi Kesehatan Mata. Bekal ini, membulatkan tekad mendirikan usaha optik pada tahun 2008. Awalnya diberi nama Pelangi. Tahun pertama, usaha ini berjalan mulus. Beberapa kali rintangan mampu dihadapi. Tetapi, dia kemudian menyerah saat anak buahnya sudah mulai tidak jujur dengan menggondol hasil penjualan. Karenanya di kurung 2010 sampai 2012, dia benar-benar jatuh. “Waktu itu, saya benar-benar habis. Utang menumpuk dan nyaris tak ada harapan,” kisahnya.
Tetapi dukungan dari keluarga membuatnya perlahan mulai bangkit. Tak kapok, tetap saja usaha optik yang digeluti. “Keahlian saya di sana. Mau usaha apalagi. Malah kacau lagi bila sata tak miliki skill di usaha baru tersebut,” ujarnya.
Hanya saja, kali ini dia muncul dengan nama baru yakni Optik Musi. Manajemen pun dibikin lebih hati-hati. Pengalaman sebelumnya memberi pelajaran yang sangat berharga. Usaha ini dibangun dengan
pola pemasaran door to door. Kini, dia sudah memiliki tenaga kerja 6 orang, yang terbagi dari 4 orang di lapangan dan 2 orang yang di toko.
Optik Musi makin dikenal, khususnya di wilayah Sidoarjo. Peminatnya mulai dari instansi dan perorangan menengah ke atas. Seperti para pejabat DPR. Harga yang ditawarkan untuk kacamata mulai dari harga Rp 250 ribu sampai Rp 1 juta keatas.
Sedangkan untuk softlens dari harga Rp 75 ribu – Rp 350 ribu. Harga tersebut belum termasuk jika ada permintaan untuk lensa atau frame yang berkualitas baik. Maka harga yang ditawarkan akan berbeda lagi.
Dari penjualan setiap bulannya, Yogi bisa mendapatkan omset hingga Rp 7 juta per bulan. Berbagai macam merk frame ada di toko tersebut, mulai dari merk cameron, velia, verety, bernie, libra, falcone, unique, tissot, lacoste. Kini pemasaran produknya sampai dari daerah Surabaya, Pasuruan, dan Madiun.
Bagi karyawan yang khusus di lapangan, kendala yang dirasakan yakni terbatasnya kendaraan guna promosikan produk kacamatanya. Pinjaman dari Semen Indonesia yang didapatkan tahun 2011 dirasa sangat bermanfaat bagi kelanjutan usahanya guna membuka cabang toko di daerah lain.
“Saya sangat terbantu dengan menjadi mitra binaan Semen Indonesia. Jaringan saya makin luas dan wawasan tentang pengelolaan keuangan juga bertambah. Terima kasih Semen Indonesia,” pungkasnya. (*)
Koleksi – Rp 20 ribu untuk souvenir kecil seperti bross atau gantungan kunci. Hingga
dibalik usaha Artie Art. Yakni memberi pekerjaan dan ketrampilan kepada ibu-ibu rumah tangga di sekitar rumahnya. “Biar dapat kesibukan dan tambahan penghasilan,” jelasnya.
Kini usaha wanita yang berusia 48 tahun itu, telah
mengalami perkembangan yang cukup
Kabupaten Sijunjung, Nagari Unggan, tercipta tenunan yang dikenal dengan tenun unggan dengan motif unggulan “Unggan Seribu Bukit”. Nama ini terinspirasi karena nagari Unggan memang dikelilingi perbukitan.
Mulai belajar membuat songket pada tahun 1993, IndraYeni mempunyai tekad dan motivasi, “Jika Orang lain Bisa, kenapa kita Tidak?”. Sempat berhenti membuat songket dan tenunan beberapa tahun karena urusan keluarga, pada tahun 2005, wanita asli Unggan ini kembali melanjutkan usaha songket dan tenunannya. Dengan kerja keras, produk tenunan Indra Yeni mampu diterima oleh pasar. Awalnya untuk pangsa pasar lokal, di daerah Silungkang dan Halaban.
i n d r a Y e n i
Mengangkat Kearifan Lokal
Melalui Tenunan
Berbicara tentang songket dan
tenunan dari Ranah Minang, sebagian besar
orang hanya mengenal songket dan
tenunan Pandai Sikek atau Silungkang. Masih jarang
orang mengenal tenunan Unggan.
AmUN, di tangan Indra Yeni, tenunan Unggan mulai di perkenalkan kepada masyarakat. Berasal dari nama salah satu daerah di
Pt semeN PADANG
Usaha yang dirintis oleh Indra Yeni mendapat perhatian dari banyak pihak. Salah satu dukungan tersebut berasal dari Dekranasda Kabupaten Sijunjung. Atas usulan dan support tersebut, akhirnya lahir motif dan corak baru tenunan yang diberi nama sesuai dengan asal tenunan tersebut, yaitu Tenun Unggan.
Dalam menjalani usahanya, ada beberapa kendala yang ditemui oleh Indra Yeni. Antara lain kendala permodalan dan promosi. Hal ini mendorongnya untuk mencari “ Bapak Angkat”. Pada tahun 2012, Tenun Unggan Lansek Manih akhirnya menjadi Mitra Binaan PT Semen Padang. Yang merupakan program CSR dalam hal penguatan ekonomi masyarakat.
“Banyak hal positif dan keuntungan setelah saya menjadi Mitra Binaan PT Semen Padang. Antara lain Pinjaman Dana Bergulir yang saya manfaatkan untuk penambahan peralatan usaha dan stok bahan baku. Disamping itu juga pembinaan dalam hal promosi berupa Pameran. dan juga beberapa pelatihan, antara lain Pelatihan Pembukuan yang
saya sangat rasakan manfaat untuk kemajuan usaha saya,” ujar Indra Yeni.
Saat ini Usaha Tenun Unggan lansek Manih sudah mendapatkan pinjaman dana bergulir sebanyak 3 (tiga) tahap, dengan nilai terakhir sebesar Rp 70 juta. “Alhamdulillah, usaha saya semakin berkembang sejak menjadi Mitra Binaan PT semen Padang. Awalnya saya hanya punya 15 pengrajin, sekarang sudah 75 pengrajin. Omset usaha saya juga semakin meningkat” tambahnya.
Selain mempunyai pengrajin dalam peningkatan kapasitas usaha, Indra Yeni juga membina dan berbagi ilmu tenun dengan banyak kalangan. Antara lain penghuni Lembaga Permasyarakatan Kelas II B Sijunjung, beberapa Panti Asuhan dan juga Perkampungan Adat di Kabupaten Sijunjung. “Saya berharap dan berdoa semoga Semen Padanng semakin berkembang, sehingga semakin banyak membantu masyarakat dalam berusaha dan meningkatkan ekonomi masyarakat,” pungkasnya. (*)
l NAmA UsAHA Tenun Unggan Lansek Manih l NAmA Pemilik UsAHA Indra Yeni
l sektOr UsAHA Industri Tenun l AlAmAt Jorong Unggan Koto Kel. Unggan Kec. Sumpur
ANFAAt dan pertumbuhan dirasan betul oleh Umar, pelaku usaha kecil di Dusun Tuju-tuju, Kelurahan Mangallekana Kecamatan Labakkang Kabupaten Pangkep Sulawesi Selatan. Usaha yang digeluti selama ini, produksi lemari dan peralatan dari Aluminium terus menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Ini tak lepas dari uluran tangan dan pendampingan yang dilakukan PT Semen Tonasa selama ini.
Umar, resmi bergabung menjadi Mitra Binaan PT Semen Tonasa pada tahun 2014. Kala itu, dia mendapat pinjaman sebesar Rp 8.000.000,-. Usaha yang digeluti kala itu, masih ber-omzet sebesar Rp 20.000.000 per bulan. Untuk produksi, sehari-hari dia dibantu satu orang pekerja.
Seiring waktu, usahanya pun makin berkembang. Pada tahun 2016, omzetnya berkembang menjadi Rp 80.000.000,- dengan produksi 100-150 unit lemari aluminium per bulan. Jumlah pekerjanya pun naik jadi empat orang. Di tahun itu pula, Umar mendapat kepercayaan dari PT Semen Tonasa dengan mendapatkan tambahan suntikan modal sebesar Rp 20.000.000,- “Saya beruntung bias bergabung sebagai mitra binaan Semen Tonasa. Usaha lebih terarah, pengetahuan juga bertambah dengan pendampingan yang diberikan selama ini,” tutupnya. (*)
Pt semeN tONAsA
U m a r
Mantap Melangkah
Bersama Semen Tonasa
Kini, Umar menatap masa depan lebih optimistis.
Ini seiring dengan mulai berkembang usaha yang
digeluti, produksi lemari aluminium.
KEGIATAN BINA LINGKUNGAN
Penyerahan Simbolis 290 bibit pohon oleh Ir. Wahjudi Heru P dan Slamet Mursiarso, ST.
keGiAtAN biNA liNGkUNGAN
PAYA Penghijauan kembali desa se-kitar pembangunan pabrik dan
ka-wa san Gunung Buthak dilakukan
Semen Gresik di kawasan sekitar Pa-brik Rembang Penghijauan dilakukan dengan penanaman tanaman buah dan pohon dengan jenis tanaman produktif berjumlah 290 bibit. Yang terdiri dari 100 Sawo Buah, 130 Kedondong, 6 Matoa. Bantuan CSR Semen Indonesia atas dasar bantuan penghijauan tana man produktif yang bertumpu pada One Village One Product. Penyerahan bibit pohon penghijauan ini dila-kukan di Balai Desa Ngampel Kecamatan Blora Kabupaten Blora Jawa Tengah.
Pada tahun 2016, PKBL mendapatkan dropping dana dari BUMN Pembina, untuk penyaluran dana Bina Lingkungan ke Tanggug Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) sebesar Rp 186,81 Miliar. Jumlah bantuan yang disalurkan ke PKBL sebesar Rp 57,20 Miliar. Bantuan tersebut diantaranya untuk bencana alam, pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan, sarana dan prasarana umum.
PeNGADAAN POHON PeNGHiJAUAN
tANAmAN kONserVAtiF DAN PrODUktiF
Bantuan CSR Semen Indonesia Sembako Murah dilaksanakan di Rembang.
Bantuan CSR Semen Indonesia Sembako Murah dilaksanakan di Tuban.
MOMEN bulan Ramadhan 1437 H dimanfaatkan Semen Indonesia memperkuat ikatan silaturahmi dengan masyarakat sekitar dimana fasilitas perseroan berada. Lewat program CSR, Semen Indonesia membagi sembako murah. Program ini menyapa masyarakat sekitar pabrik Gresik, Tuban, Rembang, Proyek Aceh, dan Packing Plant Semen Indonesia yang tersebebar di beberapa titik. Paket sembako murah ini digulirkan bersamaan dengan safari BUMN dengan menyediakan 32.400 paket sembako yang terdiri dari Beras 5 kg, Gula 2 kg, Minyak Goreng 2 liter, Mie Instan 10 bungkus. Distribusi pembagian sebagai berikut:
1. Kabupaten Pidie Aceh sebanyak 500 sembako, 2. Kabupaten Banyuwangi sebanyak 600 sembako 3. Kabupaten Banjarmasin sebanyak 1.100 sembako 4. Kabupaten Tuban sebanyak 2.000 sembako 5. Kabupaten Rembang sebanyak 5.400 sembako 6. Kabupaten Gresik sebanyak 5.000 sembako
Bantuan CSR Semen Indonesia Sembako Murah dilaksanakan di Gresik.
LEBARAN Haji atau yang juga dikenal dengan Hari Raya Qurban Idul Adha 1437 H/2016 menjadi momen istimewa bagi masyarakat yang tinggal sekitar fasilitas miliki Semen Indonesia. Pasalnya, melanjutkan tradisi tahunan, perseroan menyerahkan bantuan hewan Kurban Sapi dan Kambing. Bantuan yang disalurkan lewat program CSR ini diserahkan pada masyarakat sekitar Pabrik Gresik, Madura, Babat, Area Packing Plant, Proyek pembangunan Pabrik Rembang dan Pabrik Aceh. Distribusi hewan kurban sebagai berikut:
1. Pabrik Gresik disalurkan 39 Sapi dan 6 Kambing yang penyerahannya pada 07-08 September 2016. 2. Proyek Pembangunan pabrik Rembang sebanyak 25 Sapi, diserahkan pada 09 September 2016. 3. Pabrik Tuban sebanyak 34 sapi yang diserahkan pada 9-12 September 2016.
Bantuan CSR Semen Indonesia berupa Hewan QURBAN dilaksanakan di Rembang dan Tuban. Bantuan CSR Semen Indonesia berupa hewan qurban dilaksanakan di Gresik.
BUMN hadir untuk negeri pada saat kegiatan jalan sehat yang dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur Pada tanggal 14 Agustus 2016.
BUMN hadir untuk negeri pada saat kegiatan Lomba & Pemutaran Film dilaksanakan di Nusa Tenggara Timur Pada tanggal 17 Agustus 2016.
PeriNGAtAN HUT Republik Indonesia ke-70 diramaikan perusahaan-perusahaan BUMN berbagi. Lewat program “BUMN Hadir Untuk Negeri” yang diinisiasi Kementerian BUMN, dilakukan kegiatan serentak yang menyapa di 34 Provinsi di Indonesia. Ini sebagai perwujudan nyata, ” Gerakan Nasional Ayo Kerja 70 tahun Indonesia Merdeka”.
Kegiatan tersebut antara lain: Upacara Peringatan HUT RI, Jalan Sehat 8 km, bantuan penambahan fasilitas laboratorium 17 SMK di tiap Provinsi, Bedah Rumah Veteran, Pemutaran Film Layar Tancap, Penjualan Semnbako murah, Kegiatan lomba yang diikuti masyarakat, Program Siswa Mengenal Nusantara, dan BUMN Mengajar. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk menanamkan rasa bangga sebagai bangsa yang memiliki keragaman kekayaan Nusantara serta sebagai wujud nyata peran BUMN di masyarakat.
BUMN hadir untuk negeri pada saat kegiatan Siswa Mengenal Nusantara di Nusa Tenggara Timur.
BUMN hadir untuk negeri pada saat kegiatan BUMN Mengajar di Nusa Tenggara Timur.
ELALUI program CSR Tonasa Bersaudara pada pilar Tonasa Bersahaja, PT Semen Tona sa
me-nunjukkan kepeduliannya dengan mem ba
-ngun Sanggar Seni di Desa Biring Ere, Keca ma-tan. Bungoro, Kabupaten Pangkep Sulawesi Selama-tan.
Sanggar Seni yang diresmikan pada Rabu, 16 November 2016 ini dihadiri oleh Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, SE dan Wakil Bupati Kab. Pangkep Syahban Sammana, Forkompinda Kab. Pangkep, Direktur Produksi PT Semen Tonasa Ir Joko Sulistiyanto, Kepala Departemen CSR dan Umum Ferry Djufry, SE, dan tokoh masyarakat setempat.
Menurut Bupati Pangkep Syamsuddin Hamid, Sanggar Seni atau Baruga yang dibuat atas bantuan CSR PT Semen Tonasa melalui program CSR Tonasa Bersaudara ini seiring dengan program visi Pemerintah Kabupaten Pangkep, dimana Baruga ini selain untuk membudayakan seni daerah juga amat baik dalam memupuk silaturahmi. Sekaligus sebagai wadah untuk saling bertukar pikiran menyelesaikan masalah-masalah untuk kemajuan dan kepentingan bersama.
P T S E M E N T O N A S A
Pembangunan sanggar seni di Desa biring ere
“Dengan adanya rumah adat ini pula, kita akan menggali budaya dan harus dilakukan agar budaya kita tidak hilang, dan tanpa budaya maka kita tidak akan dikenal lagi, dan dengan budaya yang kita miliki tentulah akan lebih mempererat kebersamaan dan persatuan kita,” lanjutnya.
Dalam sambutannya Direktur Produksi PT Semen Tonasa Ir. Joko Sulistiyanto mengatakan, “keberadaan PT Semen Tonasa yang bisa terus berkembang sampai sekarang itu adalah tidak terlepas dari dukungan dan sumbangsih dari seluruh stakeholder termasuk warga desa Biring Ere. Budaya yang besar dan beranekaragam yang tidak dimiliki oleh negara lain ini patut kita banggakan karena budaya kita adalah budaya yang besar dan beranekaragam, dan yang terpenting adalah kita bisa terus hidup layak dan berdampingan,” ungkapnya.
Joko Sulistiyanto juga tidak lupa mengucapkan terima kasihnya kepada seluruh pihak atas partisipasi dan dukungannya sehingga pembangunan sanggar seni ini bisa berjalan dengan baik hingga selesai dan diresmikan.
Dikoridor yang sama, Ketua Adat Tokoh Masyarakat Desa Borong Untie - Biring Ere AS Simpuang Ago mengatakan
berterima kasih kepada PT Semen Tonasa yang telah peduli terhadap budaya yang ada pada masyarakat. “Utamanya kami disini yang memang memiliki budaya yang berbeda dengan daerah lainnya,” tukasnya.
Acara ini amat menarik dengan banyaknya kegiatan-kegiatan ritual memasuki rumah baru. Baruga (sanggar seni) yang dibuat ini diibaratkan Ka’bah dan beberapa orang terdiri atas laki-laki dan perempuan mengelilingi baruga tersebut ibarat melakukan tawaf dengan membawa aneka sarung yang dijejer dan diikat pada sebatang bambu diujungnya digantungkan dua buah kelapa muda. Ibu-ibu menciptakan bunyi-bunyian dari alat bambu (lae-lae), dan alat lainnya yang terbuat dari logam, dengan menggunakan baju adat tradisional Bugis-Makassar.
PROGRAM ini dilaksanakan dengan melibatkan kelompok-kelompok tani di 3 (tiga) wilayah/kelurahan. Kelompok tani menyiapkan lahan pertanian untuk ditanami bibit pohon Gaharu. Jumlah anggota kelompok tani sebanyak 24 orang yang terbagi menjadi 3 (tiga) kelompok dan jumlah bibit pohon gaharu yang ditanam sebanyak 3300 batang.
Para petani diberikan pelatihan mengenai penanaman dan pemeliharaan pohon Gaharu, serta pembuatan produk dari tanaman ini. Program pembuatan model Hutan Nagari berbasis masyarakat ini merupakan kerjasama Semen Padang dengan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Barat, dan Fakultas Pertanian Universitas Andalas Padang.
P T S E M E N PA D A N G
lAPOrAN tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan Tahun 2016 yang didalamnya memuat informasi keuangan dipersiapkan oleh Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk dengan membubuhkan tanda tangan didalamnya.
Strategi pelaksanaan PKBL ke depan adalah upaya untuk semakin meningkatkan profesionalisme para UKM PT Semen Indonesia (Persero) Tbk agar menjadi mitra binaan yang mandiri sebagai modal untuk bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang segera aktif di awal tahun 2017 ini. Bukan hanya itu, mitra binaan juga diupayakan untuk meningkatkan kualitas produk sehingga bisa masuk ke pasar domestik maupun internasional. Dan, untuk lingkungan sekitar juga diupayakan untuk
meningkatkan kepedulian dibidang pendidikan dan pelestarian alam. Hal-hal yang perlu mendapat perhatian dan persetujuan Menteri/ RUPS yaitu:
a. Pengahapusbukuan (write of ) piutang bermasalah hingga saat ini belum ada petunjuk pelaksanaannya sehingga akan menjadi beban bagi pengelola ataupun penanggungjawab PKBL yang baru.
b. Rencana ke depan dari Kementriaan BUMN untuk program kemitraan terkait terbitnya Permen No. PER-03/MBU/12/2016 tanggal 19 Desember 2016.
Demikian laporan tahunan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan PT Semen Indonesia (Persero) Tbk ini disusun untuk menjadi rujukan bagi proses evaluasi dan penyusunan program ke depan. ***
KANTOR PUSAT PT SEMEN TONASA View yang diambil kala senja ini,
FOTO
PENGHARGAAN
SELAMA TAHUN
2016
NO NAMA PENGHARGAAN LEMBAGA PEMBERI
1 Peringkat Hijau Proper 2015-2016 Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan
2 Industri Hijau Tahun 2016 tingkat Level 4 Menteri Perindustrian
3 Apresiasi Kemitraan Lingkungan Hidup dan Kehutanan atas kegiatan penanaman pohon Kementerian Lingkungan Hidup dan kehutanan 4 ICSB Indonesia Presidential Award 2016 category business practitioner ICSB (International Council for Small Business) Indonesia
Semen Indonesia Semen Padang Semen Tonasa Semen Indonesia Semen Padang Semen Tonasa Semen Indonesia Semen Padang Semen Tonasa
2 3 4 5 6 7 8=2+5 9=3+6 10=4+7
Bantuan Korban Bencana Alam 4,236.72 2,065.47 1,653.44 942.05 349.86 18.08 5,178.77 2,415.33 1,671.51 Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan 57,925.35 11,754.74 9,228.66 5,440.52 4,749.81 1,047.42 63,365.87 16,504.55 10,276.08 Bantuan Peningkatan Kesehatan 5,605.50 3,228.58 3,056.58 543.88 557.19 840.00 6,149.38 3,785.76 3,896.58 Bantuan Pengembangan Prasarana 12,744.87 10,305.77 5,199.33 12,250.91 3,396.58 1,622.12 24,995.77 13,702.36 6,821.45 dan/atau Sarana Umum
Bantuan Sarana Ibadah 31,341.05 7,899.09 2,399.77 2,493.04 1,298.34 52.63 33,834.09 9,197.43 2,452.40 Bantuan Pelestarian Alam 7,631.12 1,459.14 313.86 838.50 67.22 175.00 8,469.62 1,526.35 488.86 Bina Lingkungan dan Sosial Lainnya - 705.81 - 13,990.57 1,317.69 1,153.93 13,990.57 2,023.50 1,153.93 BUMN Peduli 14,534.41 - - - - - 14,534.41 - -Bantuan pendidikan, pelatihan, - - - 3,309.94 686.56 59.86 3,309.94 686.56 59.86 pemagangan, promosi, dan bentuk lainnya
Realisasi Tahun 2016
26,820.66 39,809.41
SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 Berdasarkan Jenis Bantuan yang Disalurkan
( dalam jutaan rupiah )
Jenis Bantuan
Sampai dengan Tahun 2015
1
Jumlah 134,019.01 37,418.59 21,851.63
Sampai dengan Tahun 2016
12,423.24
1000000
Catatan : Realisasi penyaluran tidak termasuk BUMN Peduli No. Wilayah/Propinsi
REALISASI AKUMULASI PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN
SAMPAI DENGAN TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016
SI SP SI SP ST SI SP ST SI SP ST SI SP ST SI SP ST
Jumlah Unit MB Jumlah Rp Jumlah Unit MB Jumlah Rp Jumlah Unit MB Jumlah Rp ( dalam jutaan rupiah kecuali jumlah mitra binaan )
ST Sektor Usaha Mitra Binaan
Realisasi sampai dengan Tahun 2015 Realisasi Tahun 2016 Realisasi sampai dengan Tahun 2016
Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Berdasarkan Propinsi ( dalam jutaan rupiah kecuali jumlah mitra binaan )
SI SP ST SI SP ST SI SP ST SI SP ST SI SP ST
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11=8/5 12=9/6 13=10/7 14=8/2 15=9/3 16=10/4
Bantuan Korban Bencana Alam - 30.07 - 2,835.00 100.00 500.00 942.05 349.86 18.08 33% 350% 4% 0% 1164% 0% Bantuan Pendidikan dan/atau Pelatihan - - - 22,680.00 2,717.50 1,000.00 5,440.52 4,749.81 1,047.42 24% 175% 105% 0% 0% 0% Bantuan Peningkatan Kesehatan - - - 5,670.00 80.00 700.00 543.88 557.19 840.00 10% 696% 120% 0% 0% 0% Bantuan Pengembangan Prasarana - - - 8,505.00 950.00 700.00 12,250.91 3,396.58 1,622.12 144% 358% 232% 0% 0% 0% dan/atau Sarana Umum
Bantuan Sarana Ibadah - - - 5,670.00 1,177.50 650.00 2,493.04 1,298.34 52.63 44% 110% 8% 0% 0% 0% Bantuan Pelestarian Alam - - - 8,505.00 75.00 700.00 838.50 67.22 175.00 10% 90% 25% 0% 0% 0% Bantuan Bina Lingkungan & sosial lainnya - - - 2,835.00 6,100.00 500.00 13,990.57 1,317.69 1,153.93 493% 22% 231% 0% 0% 0% BUMN Peduli - - - - - - - - - 0% 0% 0% 0% 0% 0% Bantuan pendidikan, pelatihan, - - - 3,400.00 800.00 250.00 3,309.94 686.56 59.86 97% 86% 24% 0% 0% 0% pemaganganpromosi, dan bentuk lainnya
Jumlah - 30.07 - 60,100.00 12,000.00 5,000.00 39,809.41 12,423.24 4,969.03 66% 104% 99% 0% 41319% 0%
Keterangan
SI : Semen Indonesia SP : Semen Padang ST : Semen Tonasa
Realisasi % terhadap Rencana % dari Tahun Sebelumnya
1
PT SEMEN INDONESIA ( PERSERO ) Tbk
REALISASI PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 Berdasarkan Jenis Bantuan yang Disalurkan
( dalam jutaan rupiah kecuali bentuk persentase )
Jenis Bantuan Realisasi Tahun 2015
Tahun 2016
Realisasi Rencana Realisasi % dari % dari
Catatan : realisasi penyaluran tidak termasuk BUMN Peduli
PT SEMEN INDONESIA ( PERSERO ) Tbk
REALISASI PENYALURAN DANA BINA LINGKUNGAN TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 Berdasarkan Wilayah/Propinsi
( dalam jutaan rupiah )
1,000,000
Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Persentase Persentase Persentase Persentase Mitra Mitra Mitra Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah Realisasi Tahun 2015 Rencana Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016
Rp Rp Rp
Berdasarkan Sektor Usaha Mitra Binaan ( dalam jutaan rupiah kecuali jumlah mitra binaan )
Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit
Mitra Mitra Mitra Mitra Mitra
Binaan Binaan Binaan Binaan Binaan
1 2 3 4 5 6 7 8 9=7/3 10=8/4 11=7/5 12=8/6
Semen Indonesia
1 Jawa Timur 469 47,199 637 27,600 478 53,279 102% 113% 75% 193% 2 Jawa Tengah 134 1,553 345 22,356 105 3,653 78% 235% 30% 16% 3 Jawa Barat 1 50 0 - - - 0% 0% 0% 0% 4 DIY Jogjakarta - - 8 2,484 2 45 0% 0% 25% 2% 5 Bali - - 0 - - - 0% 0% 0% 0% 6 Papua - - 0 - - - 0% 0% 0% 0% 7 Kalimantan Timur - - 10 2,760 - - 0% 0% 0% 0% Dana Pembinaan Kemitraan 369 - - 0% 0%
Sub Total 604 49,170 1,000 55,200 585 56,977 97% 116% 59% 103% Semen Padang
1 Sumatera Barat 304 6,453 360 9,000 373 9,173 123% 142% 104% 102% 2 Lampung 4 85 - - - - 0% 0% 0% 0% Dana Pembinaan Kemitraan 741 - - 0% 0%
Sub Total 308 7,279 360 9,000 373 9,173 121% 126% 104% 102% Semen Tonasa
1 Sulawesi Selatan 962 13,117 795 12,700 559 12,709 58% 97% 70% 100% Dana Pembinaan Kemitraan 22 - - 0% 0%
Sub Total 962 13,139 795 12,700 559 12,709 58% 97% 70% 100%
Jumlah 1,874 69,588 2,155 76,900 1,517 78,858 81% 113% 70% 103%
Realisasi Tahun 2015 Rencana Tahun 2016 Realisasi Tahun 2016 % dari Tahun Lalu % dari Rencana
Rp Rp Rp Rp Rp
PT SEMEN INDONESIA (PERSERO) TBK
REALISASI PENYALURAN DANA PROGRAM KEMITRAAN TAHUN 2015 DAN TAHUN 2016 Berdasarkan Propinsi ( dalam jutaan rupiah kecuali jumlah mitra binaan )
Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Mitra Mitra Mitra Binaan Binaan Binaan
1 2 3 4 5 6 7=5/3 8=6/4
Semen Indonesia
1 Jawa Timur 8,960 108,316.17 9,076 112,180.11 101% 104% 2 Jawa Tengah 353 3,380.90 464 5,404.76 131% 160% 3 DIY Jogjakarta 12 161.68 13 164.64 108% 102% 4 Jawa Barat 3 64.08 3 43.99 100% 69% 5 Bali 2 86.44 2 86.44 100% 100% 6 Kalimantan Selatan - - 0 - 0% 0% 7 Timor-Timur - - 0 - 0% 0%
Sub Total 9,330 112,009.27 9,558 117,879.95 102% 105% Semen Padang
1 Sumatera Barat 1,612 21,323.70 1,723 22,683.83 107% 106% 2 Lampung 4 85.00 4 57.81 100% 68%
Sub Total 1,616 21,408.70 1,727 22,741.63 107% 106% Semen Tonasa
1 Sulawesi Selatan 4,486 31,798.01 4,370 33,159.09 97% 104%
Sub Total 4,486 31,798.01 4,370 33,159.09 97% 104%
Jumlah
15,432 165,215.98 15,655 173,780.68 101% 105%Tidak termasuk piutang bermasalah
% dari Tahun Lalu
Rp Rp Rp
TANGGAL 31 DESEMBER 2015 DAN TAHUN 2016
Berdasarkan Propinsi ( dalam jutaan rupiah kecuali jumlah mitra binaan )
No Propinsi
Sektor Usaha
Mitra Binaan Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit Jumlah Unit
Mitra Binaan Mitra Binaan Mitra Binaan Mitra Binaan Mitra Binaan
PT. Semen Indonesia
POSISI PIUTANG PROGRAM KEMITRAAN PER TANGGAL 31 DESEMBER 2016 Berdasarkan Sektor dan Kualitas Piutang
( dalam jutaan rupiah kecuali jumlah unit mitra binaan )
Lancar Kurang Lancar Diragukan Macet Total
Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp. Jumlah Rp.
Jumlah 3,908 39,190.80 819 15,928.59 287 5,074.47 4,544 57,686.09 9,558 117,879.95
Jumlah 577 8,847.92 195 2,472.69 47 513.13 908 10,907.88 1,727 22,741.63
Jumlah 854 11,462.12 417 4,542.29 146 1,161.59 2,953 15,993.09 4,370 33,159.09
Berdasarkan Wilayah/ Propinsi ( dalam jutaan rupiah kecuali jumlah mitra binaan )
Lampiran 12
Posisi Tahun 2015 Posisi Tahun 2016 % dari Tahun Lalu Rp Rp
PT SEMEN INDONESIA (Persero) Tbk
LAPORAN KEUANGAN
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR
31 DESEMBER 2016
Halaman
SURAT PERNYATAAN PENGURUS PROGRAM KEMITRAAN DAN BINA LINGKUNGAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
LAPORAN KEUANGAN - Pada tanggal 31 Desember 2016 serta untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut
Laporan Posisi Keuangan 1
Laporan Aktivitas 2
Laporan Arus Kas 3
Catatan Atas Laporan Keuangan 4
Lampiran
c. Sumber dana
Berdasarkan PER-09/MBU/07/2015, dana Program Kemitraan bersumber dari:
a. Penyisihan laba bersih setelah pajak yang ditetapkan dalam RUPS/Menteri pengesahan Laporan Tahunan BUMN Pembina maksimum sebesar 4% (empat persen) dari laba setelah pajak tahun buku sebelumnya;
b. Jasa administrasi pinjaman/marjin/bagi hasil dari Program Kemitraan;
c. Hasil bunga deposito dan/atau jasa giro dari dana Program Kemitraan dan Program BL yang ditempatkan; dan
d. Sumber lain yang sah.
Sisa dana Program Kemitraan dan Program BL tahun buku sebelumnya menjadi sumber dana tahun berikutnya.
Pada tahun 2016 tidak ada alokasi dana Program Kemitraan sedangkan untuk dana Bina Lingkungan, alokasi dana oleh BUMN Pembina adalah sebesar Rp 60.1 Milyar yang telah disetujui dalam RUPS-T pada 16 Mei 2016.
Pada tahun 2015 tidak ada alokasi dana Program Kemitraan dan Bina Lingkungan dari BUMN Pembina.
d. Sususan Penanggung Jawab
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No. 055/Kpts/Dir/2014 tanggal 20 Nopember 2014 tentang Struktur Organisasi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Biro Program Kemitraan dan Bina Lingkungan adalah berbentuk fungsional yang bertanggungjawab kepada Departemen Corporate Social Responsibilities (CSR). Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No. Dir/P/0005/2014 tanggal 3 Pebruari 2014, Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk. memutuskan untuk mengangkat Wahjudi Heru P. sebagai kepala Departemen CSR atau penanggung jawab Unit PKBL PT Semen Indonesia (Persero) Tbk.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No. DIR/P/0011/2015 tanggal 22 April 2015, Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk memutuskan untuk mengangkat Febriwan sebagai Kepala Biro Program Kemitraan.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi PT Semen Indonesia (Persero) Tbk No. 015/Kpts/Dir/2016 tanggal 30 Mei 2016 tentang Struktur Organisasi Perusahaan, efektif 1 Juni 2016, Departemen CSR PT Semen Indonesia (Persero) Tbk termasuk dalam struktur Direktorat SDM dan Hukum.
Susunan Pengelola Unit PKBL pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 adalah sebagai berikut :
2016
Pembina : Ahyanizzaman Direktur SDM dan Hukum
Penanggung jawab : Wahjudi Heru P. Kepala Departemen CSR
Ketua Pelaksana : - Kepala Biro Program Bina Lingkungan
Febriwan Kepala Biro Program Kemitraan
Pelaksana : Harwita Kepala Seksi Administrasi dan Evaluasi PKBL
Sri Wachyuningsih Staff Program Kemitraan Yudi Ismanto Staff Program Kemitraan Bagus Waskito Staff Bina Lingkungan Gresik
Wasito Edi Staff Bina Lingkungan Tuban
2015
Pembina : Suparni Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk
Penanggung jawab : Wahjudi Heru P. Kepala Departemen CSR
Ketua Pelaksana : Slamet Mursidiarso Kepala Biro Program Bina Lingkungan
Febriwan Kepala Biro Program Kemitraan
Pelaksana : Bagus Waskito Kepala Seksi Administrasi dan Evaluasi PKBL
Catatan 2016 2015
ASET
ASET LANCAR
Kas dan bank 4 30.603.870 7.379.461
Pinjaman mitra binaan, setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 63.799.905 dan Rp 64.609.251
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 5 54.080.046 47.400.018
Pinjaman lain-lain 6 3.930 23.165
Uang muka 7 1.750.976 558.150
JUMLAH ASET LANCAR 86.438.822 55.360.794
ASET TIDAK LANCAR
Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar
Rp 1.186.121 dan Rp 1.090.238 pada tanggal
31 Desember 2016 dan 2015 8 81.175 177.058 Pinjaman bermasalah, setelah dikurangi
penyisihan penurunan nilai masing-masing sebesar Rp 1.242.645 dan Rp 1.252.039
pada tanggal 31 Desember 2016 dan 2015 9 -
-JUMLAH ASET TIDAK LANCAR 81.175 177.058
JUMLAH ASET 86.519.997 55.537.852
LIABILITAS DAN ASET BERSIH
LIABILITAS
Beban masih harus dibayar 10 813.470 76.057 Angsuran belum teridentifikasi 11 1.278.283 1.413.068 Kelebihan pembayaran angsuran 12 1.285.210 1.209.732
JUMLAH LIABILITAS 3.376.963 2.698.857
ASET NETO 13
Aset bersih tidak terikat 83.143.034 52.838.995
JUMLAH ASET BERSIH 83.143.034 52.838.995
JUMLAH LIABILITAS DAN ASET BERSIH 86.519.997 55.537.852
Catatan 2016 2015
PERUBAHAN ASET BERSIH TIDAK TERIKAT
PENDAPATAN
Penerimaan Alokasi Dana Program Bina Lingkungan 14 60.100.000 -Pendapatan jasa administrasi pinjaman 14 3.969.534 3.802.648 Pengembalian sisa dana kegiatan BUMN Peduli 14 2.524.346 -Pelimpahan dana dari BUMN lain 14 517.311
-Pendapatan bunga 14 882.377 100.690
Pendapatan lain-lain 14 1.631.072 1.622.848
Jumlah pendapatan 69.624.640 5.526.186
BEBAN
Dana pembinaan kemitraan 15 - 368.999
Beban penyaluran dana bina lingkungan 16 39.809.412 -Beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman 5,9 (818.740) 7.867.106
Beban administrasi dan umum - 1.276.829
Beban penyusutan aset tetap 8 95.883 158.875
Beban pembinaan - 70.497
Beban atas penghapusan piutang bunga - 2.983 Beban dan pengeluaran lainnya 234.046 (92.198)
Jumlah beban 39.320.601 9.653.091
PENURUNAN ASET BERSIH TIDAK TERIKAT 30.304.039 (4.126.905)
PERUBAHAN ASET BERSIH TERIKAT TEMPORER
Aset bersih terikat temporer - Terbebaskan -
-PENURUNAN ASET BERSIH TERIKAT TEMPORER -
-PENURUNAN ASET BERSIH 30.304.039 (4.126.905)
ASET BERSIH AWAL TAHUN 52.838.995 56.965.900
ASET BERSIH AKHIR TAHUN 83.143.034 52.838.995
Catatan 2016 2015
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Kenaikan (Penurunan) aset bersih tahun berjalan 30.304.039 (4.126.905)
Penyesuaian
Beban penyisihan penurunan nilai piutang pinjaman 5,9 (818.740) 7.867.106 Beban penyusutan aset tetap 8 95.883 158.875 Beban atas penghapusan piutang bunga - 2.983
Arus kas operasi sebelum perubahan modal kerja 29.581.182 3.902.059
Kenaikan (penurunan) aset
Pinjaman mitra binaan (5.870.682) 1.176.041
Pinjaman lain-lain 19.235 256.858
Uang muka (1.192.826) (348.750)
Pinjaman bermasalah 9.394
-Kenaikan (penurunan) liabilitas
Beban masih harus dibayar 737.413 (399.795) Angsuran belum teridentifikasi (134.785) (1.526.090) Kelebihan pembayaran angsuran 75.478 123.687
Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi 23.224.409 3.184.010
KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS 23.224.409 3.184.010
KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN 7.379.461 4.195.451
KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN 30.603.870 7.379.461