PENYELESAIAN SENGKETA
LINGKUNGAN HIDUP
Disampaikan dalam Kuliah S2 KMPK-IKM UGM
“
Hukum, Etika dan Regulasi Kesehatan Masyarakat
”
Oleh :
1.Sanksi Administratif (Pasal 71-83) 2.Sanksi Keperdataan (Pasal 84-93) a. Litigasi
i. Proses acara perdata ii. Class Action
iii. Legal Standing
iv. Citizen Law Suit – Actio Popularis
b. Non Litigasi
ADR (UU No 30 Tahun 1999) 3. Sanksi Pidana (Pasal 94-120)
1. Teguran tertulis
2. Paksaan Pemerintah
3. Pembekuan izin
lingkungan
4. Pencabutan izin
lingkungan
Penegakan Hukum - UUPPLH
Sanksi Administrasi
(UUPPLH)
Penyelesaian Sengketa Lingkungan Hidup
• Penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapatditempuh melalui pengadilan atau di luar pengadilan
• Pilihan penyelesaian sengketa lingkungan hidup dilakukan secara sukarela oleh para pihak yang bersengketa
• Gugatan melalui pengadilan hanya dapat ditempuh apabila upaya penyelesaian sengketa di luar
Penyelesaian sengketa lingkungan hidup di luar pengadilan
dilakukan untuk mencapai kesepakatan mengenai :
1.
Bentuk dan besarnya ganti rugi
2.
Tindakan pemulihan akibat pencemaran dan/atau
perusakan
3.
Tindakan tertentu untuk menjamin tidak akan terulangnya
pencemaran dan/atau perusakan
4.
Tindakan untuk mencegah timbulnya dampak negatif
terhadap lingkungan hidup
Pengecualian :
Penyelesaian sengketa di luar pengadilan tidak
berlaku terhadap tindak pidana lingkungan
hidup
Penyelesaian sengketa lingkungan hidup melalui pengadilan dijelaskan dalam pasal 87-93 UUPPLH.
Penyelesaian sengketa LH melalui pengadilan : 1. Dengan gugatan biasa
Definisi Class Action (2)
* PERMA No. 1 Tahun 2002 tentang Acara Gugatan Perwakilan Kelompok
* Di Indonesia terminologi class action diubah menjadi Gugatan Perwakilan Kelompok.
* PERMA No. 1 Tahun 2002 merumuskan Gugatan
Perwakilan Kelompok (Class Action) sebagai berikut:
suatu prosedur pengajuan gugatan, dimana satu orang atau lebih yang mewakili kelompokmengajukan gugatan untuk dirinya sendiri dan
sekaligus mewakili sekelompok orang yang jumlahnya banyak, yang memiliki kesamaan fakta atau kesamaan dasar hukum antara wakil kelompok dan anggota
kelompoknya.
Unsur-unsur Class Action
1. Gugatan secara perdata
2. Wakil kelompok (class representative)
3. Anggota Kelompok (class members)
4. Adanya Kerugian class representative & class member benar2 mengalami kerugian
Class Action dalam UUPPLH
Pasal 91
Masyarakat berhak mengajukan gugatan perwakilan
kelompok untuk kepentingan dirinya sendiri dan/atau untuk
kepentingan masyarakat apabila mengalami kerugian akibat
pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup
Syarat-syarat gugatan dapat diajukan apabila :
1.
Terdapat kesamaan fakta atau peristiwa
2.
Kesamaan dasar hukum
3.
Kesamaan jenis tuntutan di antara wakil kelompok dan
anggota kelompoknya
Legal Standing dalam UUPPLH
Pasal 92
Dalam rangka pelaksanaan tanggung jawab perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup, organisasi lingkungan hidup berhak mengajukan gugatan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup
Organisasi lingkungan hidup dapat mengajukan gugatan apabila memenuhi persyaratan :
1. Berbentuk badan hukum
2. Menegaskan di dalam anggaran dasarnya bahwa organisasi tersebut didirikan untuk kepentingan pelestarian fungsi lingkungan hidup
Citizen Law Suit
Citizen Lawsuit pada intinya adalah mekanisme bagi Warga Negara untuk menggugat tanggung jawab Penyelenggara Negara atas kelalaian dalam memenuhi hak-hak warga Negara.
Kelalaian tersebut didalilkan sebagai Perbuatan Melawan Hukum, sehingga CLS diajukan pada lingkup peradilan umum dalam hal ini perkara Perdata.
Oleh karena itu atas kelalaiannya, dalam petitum gugatan, Negara
dihukum untuk mengeluarkan suatu kebijakan yang bersifat mengatur umum (regeling) agar kelalaian tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari.
Penyelesaian Sengketa Alternatif
(
ADR = Alternative Dispute Resolution)
UU No 30 Tahun 1999 ttg Arbitrase & alternative Penyelesaian Sengketa
Keuntungan mekanisme ADR :
1. Sifat kesukarelaan dalam proses
2. Prosedurnya cepat
3. Keputusan non-judicial
4. Kontrol oleh manajer yg paling tahu ttg kebutuhan organisasi
5. Prosedur rahasia (confidential)
6. Fleksibilitas yg besar dalam penyelesaian masalah
7. Hemat waktu & biaya
8. Kemungkinan untuk melaksanakan kesepakatan tinggi
- Arbitrase
- Mediasi
- Negosiasi
Fungsi Arbitrase
Terdapat beberapa alasan mengapa para pihak
menggunakan arbitrase, yaitu :
a.
Adanya kebebasan, kepercayaan, & keamanan
b.
Wasit/Arbiter memiliki keahlian
c.
Lebih cepat & hemat biaya
d.
Bersifat rahasia
e.
Adanya kepekaan arbiter
f.
Bersifat
nonpreseden
g.
Pelaksanaan putusan lebih mudah dilaksanakan