BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 16 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
BAB III
KEBIJAKAN UMUM PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH
Akuntabilitas keuangan merupakan pertanggungjawaban mengenai integritas keuangan, pengungkapan, dan ketaatan terhadap peraturan perundangan-undangan. Sasaran pertanggungjawaban ini adalah laporan keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku mencakup penerimaan, penyimpanan, dan pengeluaran uang oleh instansi pemerintah sedangkan transparansi dibangun atas dasar kebebasan memperoleh informasi yang dibutuhkan oleh masyarakat. Artinya, informasi yang berkaitan dengan kepentingan publik secara langsung dapat diperoleh oleh mereka yang membutuhkan.
Implementasinya adalah seluruh pertanggungjawaban atas pengelolaan keuangan daerah hendaknya diwujudkan dalam bentuk laporan keuangan. Laporan keuangan tersebut harus disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis akrual sebagaimana dipersyaratkan oleh PP No. 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah yang dinyatakan dalam bentuk Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan (PSAP).
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Pasal 34 ayat (1) dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang terakhir kali diubah dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah pasal 83 mengamanatkan bahwa Kepala Daerah menyusun rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) berdasarkan RKPD dan pedoman penyusunan APBD yang ditetapkan Menteri Dalam Negeri setiap tahun. Penyusunan APBD Tahun Anggaran 2016 diatur dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2015 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Tahun 2016.
Dalam penyusunan APBD Pemerintah sesuai mekanismenya maka terlebih dahulu disusun Dokumen KUA. Dokumen KUA Tahun Anggaran 2016 Kota Semarang disusun berdasarkan RKPD Kota Semarang Tahun 2016 yang merupakan RKPD yang penyusunannya berpedoman pada RPJPD Kota Semarang Tahun 2005 – 2015 karena RPJMD periode ketiga (2016-2020) belum ditetapkan.
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 17 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
A. PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
Anggaran Pendapatan Daerah Kota Semarang tahun 2016, terdiri dari: 1. Pendapatan Asli Daerah sebesar Rp 1.337.039.529.000,- 2. Dana Perimbangan sebesar Rp. 1.447.698.516.000,-
3. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah Rp. 983.172.252.000,- Total Pendapatan Daerah sebesar Rp. 3.767.910.297.000,-
1. Kebijakan Pendapatan
Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah
Asumsi makro ekonomi yang digunakan Kota Semarang membutuhkan biaya yang cukup besar dalam upaya memacu pembangunan, sehingga perlu menggali Pendapatan Daerah terutama potensi sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah secara optimal dari seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) terkait. Pendapatan Daerah Kota Semarang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang sah.
Kontribusi PAD terhadap APBD Kota Semarang bersumber dari objek-objek pendapatan yang terdiri atas Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah. Pendapatan Asli Daerah merupakan cerminan kemampuan dan potensi daerah, sehingga besarnya penerimaan PAD dapat mempengaruhi kualitas otonomi daerah yang menuntut ketergantungan dengan Pemerintah Pusat semakin berkurang.
Dana Perimbangan merupakan sumber Pendapatan Daerah yang berasal dari APBN untuk mendukung pelaksanaan kewenangan Pemerintah Daerah dalam mencapai tujuan pemberian otonomi kepada daerah utamanya peningkatan pelayanan dan kesejahteraan masyarakat yang semakin baik.
Lain-Lain Pendapatan Daerah yang Sah merupakan bagi hasil dari Pemerintah Daerah lainnya dan pendapatan dari pengelolaan aset yang dimiliki Pemerintah Daerah. Berdasarkan kondisi tersebut, maka Kebijakan Pendapatan Daerah Kota Semarang Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1) Pendapatan daerah yang dianggarkan dalam APBD Tahun Anggaran 2016 merupakan perkiraan yang terukur secara rasional dan memiliki kepastian serta dasar hukum penerimaannya.
2) Penganggaran pos Pendapatan Asli Daerah (PAD) dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 18 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Penganggaran pendapataan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dilaksanakan dengan memperhatikan rasionalitas dengan memperhitungkan nilai kekayaan daerah yang dipisahkan serta memperhatikan perolehan manfaat ekonomi, sosial dan/atau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu.
Penganggaran Lain-Lain PAD Yang Sah dilaksanakan dengan memperhatikan realisasi kinerja capaian pendapatan tahun sebelumnya dan ketentuan yang mengatur tentang substansi rincian obyek pendapatan terkait. Penganggaran pendapatan dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) dilaksanakan dengan mempedomani aturan dan ketentuan yang berlaku. Rencana pendapatan Badan Layanan Umum (BLU) disusun sesuai dengan Rencana Bisnis Anggaran.
3) Penataan performance budgeting melalui penataan sistem penyusunan dan pengelolaan anggaran daerah yang berorientasi pada pencapaian kinerja secara efisien, efektif dan berkesinambungan.
4) Penganggaran pendapatan yang berasal dari pos Dana Perimbangan disusun dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Penganggaran Dana Alokasi Umum (DAU) dialokasikan sesuai Peraturan Presiden tentang Dana Alokasi Umum Daerah Provinsi, Kabupaten, dan Kota Tahun Anggaran 2016.
Penganggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan tentang Alokasi DAK Tahun Anggaran 2016.
Penganggaran pendapatan Dana Bagi Hasil Cukai Hasil Tembakau (DBHCHT) dianggarkan sesuai Peraturan Menteri Keuangan dan Peraturan Gubernur mengenai Alokasi Sementara DBH-Pajak Tahun Anggaran 2016. Karena Peraturan Menteri Keuangan atau Peraturan Gubernur yang mengatur alokasi pagu definitive DBHCHT belum keluar pada saat disusunnya KUA ini, maka alokasi DBHCHT ditetapkan dengan memperhatikan alokasi DBHCHT di tahun anggaran 2012, tahun anggaran 2013 dan tahun anggaran 2014.
5) Penganggaran pos Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah dilaksanakan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut:
Pendapatan pada pos Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi yang berasal dari Pajak Rokok.
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 19 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Bermotor serta Bagi Hasil Pajak dari Pajak Air Permukaan disusun dengan mempertimbangkan realisasi alokasi di tahun 2015.
Pendapatan yang berasal dari Tambahan Penghasilan Bagi Guru PNSD dan Tunjangan Profesi Guru PNSD.
Pendapatan yang berasal dari Dana Insentif Daerah.
Pendapatan daerah yang bersumber dari Bantuan Keuangan Provinsi, baik yang bersifat umum maupun bersifat khusus.
Kebijakan APBD perubahan Tahun 2016 adalah sebagai berikut :
1) Melakukan optimalisasi peningkatan pendapatan melalui perkiraan yang terukur secara rasional dengan mempertimbangkan realisasi pendapatan asli daerah sampai dengan semester I tahun 2016;
2) Penyesuaian kebijakan dana perimbangan yang bersumber dari pemerintah pusat maupun provinsi. Pada Perubahan APBD TA 2016 ini terdapat pemangkasan dana transfer sebesar total Rp. 314.971.502.000 yang meliputi Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) dan Dana Bagi Hasil. 3) Penyesuaian terhadap alokasi Bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah yang
belum dimasukkan pada APBD TA 2016 karena APBD TA 2016 Kota Semarang yang ditetapkan lebih dulu daripada APBD TA 2016 Provinsi Jawa Tengah. 4) Penyesuaian terhadap Hibah dari Pemerintah Pusat untuk penyelesaian utang
PDAM.
2. Target dan Realisasi Pendapatan
Upaya-upaya untuk mencapai target pendapatan daerah pada tahun 2016 dilakukan melalui hal-hal sebagai berikut:
1) Meningkatkan upaya intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan sesuai kewenangan yang dimiliki oleh Pemerintah Kota Semarang dengan memerhatikan potensi pendapatan yang ada dengan tetap mendasarkan kepada aspek pelayanan, keadilan, serta kepentingan umum; 2) Meningkatkan kualitas pelayanan melalui penyediaan sarana dan prasarana
untuk memudahkan masyarakat dalam membayarkan kewajibannya kepada Pemerintah Kota Semarang
3) Meningkatkan kapasitas aparatur pemungut serta sistem prosedur administrasi pemungutan pajak dan retribusi daerah yang cepat, sederhana dan akuntabel;
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 20 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
5) Meningkatkan pengendalian dan pengawasan atas pemungutan pendapatan daerah untuk terciptanya efektifitas dan efisiensi yang diikuti dengan peningkatan kualitas, kemudahan, ketepatan dan kecepatan pelayanan; 6) Meningkatkan pengelolaan dan pemanfaatan aset daerah;
7) Meningkatkan kinerja Badan Usaha Milik Daerah sesuai dengan Rencana Bisnis Anggaran untuk berkontribusi terhadap pendapatan Pemerintah Kota Semarang. Upaya-upaya yang dilakukan dalam pencapaian target pendapatan daerah adalah sebagai berikut : Membenahi manajemen data penerimaan Pendapatan Asli Daerah;
Secara umum di Tahun 2016 Realisasi Pendapatan Pemerintah Kota Semarang telah mencapai target, bahkan beberapa pendapatan realisasinya melampaui target. Namun masih terdapat jenis pendapatan yang realisasinya belum mencapai target. Adapun Target dan Realisasi Pendapatan Tahun 2016 sebagai berikut :
Target Pendapatan Rp. 3.767.910.297.000,- Realisasi Pendapatan Rp. 4.103.151.795.483,- _ Selisih lebih Rp. 335.241.498.483,-
Realisasi Pendapatan mencapai 108,90 % dari target Pendapatan Tahun 2016. Target dan Realisasi pendapatan secara rincian adalah sebagai berikut :
NO JENIS PENDAPATAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. Pendapatan Asli Daerah 1.337.039.529.000 1.491.645.900.065 154.606.371.065 111,56 1.244.594.020.738 2. Dana Perimbangan 1.447.698.516.000 1.644.277.729.716 196.579.213.716 113,58 1.270.371.271.674 3. Lain-lain Pendapatan yang Sah. 983.172.252.000 967.228.165.702 (15.944.086.298) 98,38 875.207.156.305 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 3.767.910.297.000 4.103.151.795.483 335.241.498.483 108,90 3.390.172.448.717 Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
a) Pendapatan Asli Daerah
Pendapatan Asli Daerah adalah penerimaan pendapatan yang berasal dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan dan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah.
Target dan realisasi Pendapatan Asli Daerah adalah sebagai berikut :
Target Rp. 1.337.039.529.000,-
Realisasi Rp. 1.491.645.900.065,- _
Selisih Lebih Rp. 154.606.371.065,- Realisasi PAD mencapai 111,56 % dari target PAD Tahun 2016.
NO JENIS PENDAPATAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. Pendapatan Pajak Daerah 886.964.751.000 1.006.487.472.776 119.522.721.776 113,48 816.208.853.784 2. Pendapatan Retribusi Daerah 127.522.601.000 121.124.927.429 (6.397.673.571) 94,98 89.728.179.483 3. Pendapatan Hasil
Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan
51.979.633.000 52.309.979.748 330.346.748 100,64 10.530.576.700
4. Lain-lain PAD yang Sah 270.572.544.000 311.723.520.112 41.150.976.112 115,21 328.126.410.771 JENIS PENDAPATAN ASLI DAERAH
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 21 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Rincian Pendapatan Asli Daerah sebagai berikut :
1) Pajak Daerah :
Pajak Daerah adalah PAD yang tarifnya diatur dengan Peraturan Daerah (Perda) Kota Semarang.Pengelolaan Pajak dilakukan oleh SKPD Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kota Semarang.
Adapun Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Daerah tahun 2016 adalah :
Target Rp. 886.964.751.000,-
Realisasi Rp. 1.006.487.472.776,- _
Selisih lebih Rp. 119.522.721.776,-
Realisasi Pajak Daerah mencapai 113,48 % dari target Pajak Daerah Tahun 2016. Rincian Pajak Daerah adalah sebagai berikut :
NO JENIS PENDAPATAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. Pajak Hotel 56.356.000.000 66.374.406.216 10.018.406.216 117,78 55.445.095.950 2. Pajak Restoran 87.500.000.000 91.789.276.983 4.289.276.983 104,90 78.155.642.554 3. Pajak Hiburan 17.000.000.000 17.601.177.831 601.177.831 103,54 15.728.927.946 4. Pajak Reklame 28.135.001.000 29.428.875.424 1.293.874.424 104,60 25.910.827.083 5. Pajak Penerangan Jalan 186.000.000.000 189.895.462.761 3.895.462.761 102,09 185.505.501.940 6. Pajak Pengambilan Bahan
Galian Golongan C
200.000.000 105.999.850 (94.000.150) 53,00 120.188.240
7. Pajak Parkir 10.000.000.000 11.379.780.905 1.379.780.905 113,80 9.574.487.370 8. Pajak Air Tanah 5.343.750.000 6.296.980.828 953.230.828 117,84 5.543.419.678 9. Pajak Sarang Burung Walet 50.000.000 750.000 (49.250.000) 1,50 0 10. Pajak BPHTB 254.505.000.000 331.793.233.942 77.288.233.942 130,37 232.877.793.324 11. Pajak PBB 241.875.000.000 261.821.528.036 19.946.528.036 108,25 207.346.969.699 PAJAK DAERAH 886.964.751.000 1.006.487.472.776 119.522.721.776 113,48 816.208.853.784 Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
2) Retribusi Daerah
Retribusi Daerah adalah PAD yang tarifnya telah diatur dengan Perda dan pemungutan Retribusi ini berhubungan dengan pelayanan yang diberikan oleh Pemerintah Kota Semarang. Pengelolaan Pendapatan Retribusi dan Pemungutannya dilakukan oleh SKPD penghasil.
Target dan Realisasi Retribusi Daerah adalah :
Target Rp. 127.522.601.000,-
Realisasi Rp. 121.124.927.429,- _
Selisih kurang Rp. ( 6.397.673.571,-)
Realisasi Retribusi Daerah mencapai 94,98 % dari target Retribusi Daerah Tahun 2016. Rincian Penerimaan Retribusi Daerah adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. DINAS KESEHATAN 3.548.453.000 3.876.771.000 328.318.000 109,25 3.564.854.400
Retribusi Pelayanan Kesehatan 3.548.453.000 3.876.771.000 328.318.000 109,25 3.564.854.400 2. DINAS BINA MARGA 0 56.000.000 56.000.000 100,00 45.000.000 Retr. Ijin Persewaan Alat Berat 0 56.000.000 56.000.000 100,00 45.000.000
3. DINAS PSDA & ESDM 0 0 0 0 1.140.000
BAB I II KE BIJ AKA N UM U M PE N G E LOL AAN KE U AN G AN DAE RAH
Hal. 22 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 4. DINAS KEBAKARAN 113.140.000 187.522.500 74.382.500 165,74 183.897.500
Retr.Pemeriksaan Alat Pemadam Kebakaran
101.390.000 157.272.500 55.882.500 155,12 115.147.500
Retr.Pemakaian Kekayaan Daerah
11.750.000 30.250.000 18.500.000 257,45 68.750.000
5. DINAS TATA KOTA & PERUMAHAN
37.861.560.000 28.622.046.900 (9.239.513.100) 75,60 24.061.757.000
Retr.Pelayanan Pemakaman & Pengabuan Myt
654.691.000 849.052.000 194.361.000 129,69 696.904.000
Retr.Penggantian Biaya Cetak Peta
1.667.097.000 1.345.473.000 (321.624.000) 80,71 1.586.986.500
Retr. Ijin Pemakaian Kekayaan Daerah
1.224.328.000 1.695.910.000 471.582.000 138,52 840.697.500
Retr. Ijin Mendirikan Bangunan 26.119.175.000 19.259.130.800 (6.860.044.200) 73,74 15.811.316.600 Retr. Ijin Gangguan / Keramaian 8.196.269.000 5.472.481.100 (2.723.787.900) 66,77 5.125.852.400 6. PENERANGAN JALAN & P.
REKLAME
6.000.000.000 6.489.987.250 489.987.250 108,17 5.887.733.480
Retr.Pemakaian Kekayaan Daerah
6.000.000.000 6.489.987.250 489.987.250 108,17 5.887.733.480
7. DISHUB KOMINFO 18.819.671.000 16.567.163.475 (2.252.507.525) 88,03 11.620.435.250 Retr. Pelayanan Parkir Tepi
Jalan Umum
3.850.000.000 3.012.751.000 (837.249.000) 78,25 2.804.290.000
Retr. Pengujian Kendaraan Bermotor
6.040.753.375 6.043.205.700 2.452.325 100,04 6.119.204.000
Retr. Pengendalian Menara Telekomunikasi
2.000.000.000 487.690.150 (1.512.309.850) 24,38 0,00
Retr.Pemakaian Kekayaan Daerah
5.308.495.625 5.308.495.625 - 100,00 1.364.420.750
Retr. Terminal 1.147.860.000 904.826.000 (4.403.669.625) 78,83 645.988.500 Retr.Tempat Khusus Parkir 397.412.000 731.620.000 (416.240.000) 184,10 617.382.000 Retr. Ijin Trayek 75.150.000 78.575.000 3.425.000 104,56 69.150.000 8. BADAN LINGKUNGAN HIDUP 393.050.000 525.450.000 132.400.000 133,69 331.900.000
Retr.Hasil Sewa Laboratorium Air
393.050.000 525.450.000 132.400.000 133,69 331.900.000
9. DINAS KEBERSIHAN & PERTAMANAN
12.597.919.000 15.373.320.500 2.775.401.500 122,03 14.384.499.286
Retr.Pelayanan Persampahan 11.568.165.000 15.167.582.500 3.599.417.500 131,11 14.059.141.286 Retr. Penyedotan Kakus 189.754.000 205.738.000 15.984.000 108,42 199.358.000 Retr. Sewa Lapangan Simpang
Lima
840.000.000 0 (840.000.000) 0 126.000.000
10. D. SOSIAL PEMUDA & OLAHRAGA
1.818.760.000 2.036.930.000 218.170.000 112,00 1.641.669.500
Retr.Pemakaian Kekayaan Daerah
768.520.000 1.011.105.000 242.585.000 131,57 698.850.000
Retr.Tempat Rekreasi & Olah Raga
1.050.240.000 1.025.825.000 (24.415.000) 97,68 942.819.500
12. DINAS TENAGA KERJA & TRANSMIGRASI
3.500.000.000 3.408.400.050 (91.599.950) 97,38 3.694.595.700
Retr. Perpanjangan Ijin Memperkerjakan Tenaga Kerja Asing
3.500.000.000 3.408.400.050 (91.599.950) 97,38 3.694.595.700
13. DINAS KEBUDAYAAN DAN PARIWISATA
6.057.952.000 5.914.603.300 (143.348.700) 97,63 4.955.301.700
Retr.Pemakaian Kekayaan Daerah
1.107.947.000 2.265.864.300 1.157.917.300 204,51 780.255.200
Retr.Tempat Penginapan/ Pesanggrahan/Villa
469.000.000 372.200.000 (96.800.000) 79,36 417.400.000
Retr.Tempat Rekreasi & Olahraga
4.481.005.000 3.276.539.000 (1.204.466.000) 73,12 3.757.646.500
14. SEKRETARIAT 798.627.000 823.486.000 24.859.000 103,11 899.573.000 Retr. Pemakaian Kekayaan
Daerah
109.495.000 119.200.000 9.705.000 108,86 118.700.000
Retr.Tempat Penginapan / Villa
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 23 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 15. D P K A D 21.084.047.000 24.084.560.360 3.000.513.360 114,23 4.037.436.321
Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah
21.084.047.000 24.084.560.360 3.000.513.360 114,23 4.037.436.321
Retr.Sewa Aset Tanah 6.671.787.000 7.533.797.578 862.010.578 112,92 2.245.739.139 Retr.Sewa Lahan Jembatan
Ciputa-Anggrek
22.973.000 22.973.425 425 100,00 20.884.932
Sewa Lahan Jembatan Ciputa-Achmad Dahlan
160.179.000 202.728.657 42.549.657 126,56 180.203.250
Retr.Kerjasama Lantai dasar Pertokoan Simp.5
242.037.000 715.734.000 473.697.000 295,71 349.609.000
Retr.Kerjasana Bengkok Pujasera Ngaliyan
34.625.000 41.000.000 6.375.000 118,41 41.000.000
Retr.Kerjasana PT. NARPATI 580.000.000 1.740.000.000 1.160.000.000 300,00 0 Retr.Sewa Lahan Sam Po Kong 39.235.000 132.420.000 93.185.000 337,50 0 Retr.Sewa Lahan Tk. Roti
Purimas
29.282.000 144.477.700 115.195.700 493,40 0
Retr.Sewa Lapangan Golf 1.350.000.000 1.550.000.000 200.000.000 114,81 1.200.000.000 Retr.Sewa Lahan Dr.Cipto
PT.Indosat
55.995.000 55.995.000 0 100,00 0
Retr.Sewa Lahan PT. Tirto Podo Moro
55.500.000 103.000.000 47.500.000 185,59 0
Retr.Sewa Lahan PT. XL Axiata Tbk
55.995.000 55.995.000 0 100,00 0
Retr.Sewa Lahan Hotel Tentrem
11.786.439.000 11.786.439.000 0 100,00 0
16. DINAS KELAUTAN & PERIKANAN
70.477.000 80.850.915 10.373.915 114,72 85.076.625
Pemakaian Kekayaan Daerah 32.035.000 42.339.000 10.304.000 132,16 48.570.000 Retr. Tempat pelelangan Ikan 38.442.000 38.511.915 69.915 100,18 36.506.625 17. DINAS PASAR 14.858.945.000 13.077.835.179 (1.781.109.821) 88,01 14.333.309.721 Retr. Pelayanan Pasar 9.370.366.000 9.305.604.465 (64.761.535) 99,31 10.406.375.343 Retr.Pemakaian Kekayaan
Daerah
5.488.579.000 3.772.230.714 (1.716.348.286) 68,73 3.926.934.378
RETRIBUSI DAERAH 127.522.601.000 121.124.927.429 (6.397.673.571) 94,98 89.728.179.483 Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
3) Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah (HPKD) yang dipisahkan :
Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan adalah PAD yang berasal dari pembagian laba atas Penyertaan Modal Pemerintah Daerah Kota Semarang pada Perusahaan Daerah atau Badan Usaha Milik Daerah.Pendapatan ini dikelola dan diterima melalui Sekretariat Daerah Kota Semarang.
Target dan Realisasi HPKD yang dipisahkan adalah : Target Rp. 51.979.633.000,- Realisasi Rp. 52.309.979.748,- - Selisih lebih Rp. 330.346.748,-
Realisasi HPKD mencapai 100,64 % dari target HPKD yang dipisahkan Tahun 2016. Rincian Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 24 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
4) Lain-lain PAD yang Sah :
Penerimaan Lain-Lain PAD yang Sah adalah penerimaan yang berasal dari 7 (tujuh) Satuan Perangkat Kerja (SKPD) Kota Semarang yaitu Dinas Kesehatan Kota, RSUD, Dinas Perhubungan dan Kominfo, Dinas Sosial, Pemuda dan Olah raga, Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah, Dinas Kelautan dan Perikanan dan Dinas Pertanian
Target Rp. 270.572.544.000,- Realisasi Rp. 311.723.520.112,- Selisih lebih Rp. 41.150.976.112,-
Realisasi Lain-lain PAD yang Sah mencapai 115,21 % dari target Lain – lain PAD yang sah Tahun 2016. Lain – lain PAD yang Sah dapat dirinci sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. DINAS KESEHATAN KOTA 27.720.627.000 28.928.389.955 1.207.762.955 104,36 29.224.121.000
Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada FKTP
27.720.627.000 28.928.389.955 1.207.762.955 104,36 29.224.121.000
2. RUMAH SAKIT UMUM 132.000.000.000 130.264.266.621 (1.735.733.379) 98,69 118.549.358.953 Pendapatan BLUD RSUD Kota
Semarang
132.000.000.000 130.264.266.621 (1.735.733.379) 98,69 118.549.358.953
3. DISHUB KOMINFO 27.611.643.000 22.661.268.137 (4.950.374.863) 82,07 23.498.212.750 Fasilitas Umum 278.058.000 251.306.500 (26.751.500) 90,38 251.869.250 Penr.lain2 BLU 27.333.585.000 22.409.961.637 (4.923.623.363) 81,99 23.246.343.500 4. DINAS KEPENDUDUKAN DAN
PENCATATAN SIPIL
489.800.000 384.900.000 (104.900.000) 78,58 871.900.000
Pendapatan Denda Administrasi Kependudukan
489.800.000 384.900.000 (104.900.000) 78,58 871.900.000
5. D P K A D 82.072.436.000 130.836.857.571 48.764.421.571 159,42 154.961.698.693 Pelepasan Hak Atas Tanah 100.000.000 0 (100.000.000) 0,00 0 Penj.Peralatan/ Perlengk.Kant.
Yg tdk terpakai
200.000.000 1.379.824.770 1.179.824.770 689,91 1.931.938.925
Jasa Giro Kas Daerah 18.961.903.000 19.823.411.810 861.508.810 104,54 30.346.141.136 Rekening Deposito pada Bank 56.991.249.000 59.778.995.932 2.787.746.932 104,89 56.044.693.347 Pendapatan dari Pengembalian
kerugian daerah
4.634.070.000 4.634.070.387 387 100,00 -
Pendapatan dari Pengembalian hibah KPU
1.115.214.000 0 (1.115.214.000) 0,00 -
Hasil Pengelolaan Dana Bergulir dari Kel Masy.
70.000.000 144.077.823 74.077.823 205,82 126.228.471-
Denda Pajak 0 742.968.508 742.968.508 100,00 8.600.484.283 Lain-lain DPKAD 0 41.708.276.668 41.708.276.668 100,00 57.912.212.531 6. DINAS KELAUTAN &
PERIKANAN
19.288.000 30.125.000 10.837.000 156,19 22.265.000
Penjualan Hasil Perikanan 19.288.000 30.125.000 10.837.000 156,19 22.265.000 7. DINAS PERTANIAN 658.750.000 1.242.944.501 584.194.501 188,68 998.854.375 Penjualan Hasil Pertanian 90.000.000 109.910.800 19.910.800 122,12 82.213.500 Penjualan Hasil Peternakan 568.750.000 1.133.033.701 564.283.701 199,21 916.640.875 PENERIMAAN LAIN-LAIN PAD
YANG SAH
270.572.544.000 311.723.520.112 41.150.976.112 115,21 328.126.410.771
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
b) Dana Perimbangan
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 25 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Target dan Realisasi Dana Perimbangan adalah : Target Rp. 1.447.698.516.000,- Realisasi Rp. 1.644.277.729.716,- - Selisih lebih Rp. 196.579.213.716,-
Realisasi Dana Perimbangan mencapai 113,58 % dari target Dana Perimbangan Tahun 2016. Rincian Dana Perimbangan adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. Bagi Hasil Pajak 196.616.059.000 182.951.352.221 (13.664.706.779) 93,05 95.124.155.500 2. Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber
Daya Alam
3.088.834.000 2.731.426.525 (357.407.475) 88,43 1.738.332.174
3. Dana Alokasi Umum. 992.311.186.000 1.211.708.204.000 219.397.018.000 122,11 1.126.847.634.000 4 Dana Alokasi Khusus 255.682.437.000 246.886.746.970 (8.795.690.030) 96,56 46.661.150.000 Dana Perimbangan 1.447.698.516.000 1.644.277.729.716 196.579.213.716 113,58 1.270.371.271.674
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
1) Bagi Hasil Pajak :
Dana Bagi Hasil Pajak adalah dana yang berasal dari penerimaan Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Penghasilan Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri dan Pajak Penghasilan Pasal 21, DBHCHT dan Pajak Penghasilan Pasal 25 dan Pasal 29.
Target dan Realisasi Bagi Hasil Pajak adalah :
Target Rp. 196.616.059.000,-
Realisasi Rp. 182.951.352.221,- - Selisih kurang Rp. (13.664.706.779,-)
Atau realisasi Bagi Hasil Pajak mencapai 93,05 % dari target Bagi Hasil Pajak Tahun 2016. Adapun Rincian Bagi Hasil Pajak adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. Bagi Hasil Pajak Bumi &
Bangunan
12.814.294.000 15.351.809.483 2.537.515.483 119,80 15.042.001.500
2. Bagi Hasil dari PPH OPDN & Pasal.21
107.756.042.000 97.729.343.222 (10.026.698.778) 90,70 66.219.562.200
3 PPH Pasal 25/29 69.045.723.000 62.675.208.552 907.000 90,77 7.281.907.000 4 DBHCHT 7.000.000.000 7.194.990.964 194.990.964 102,79 6.580.684.800 Bagi Hasil Pajak 196.616.059.000 182.951.352.221 (13.664.706.779) 93,05 95.124.155.500 Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
2) Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam (BHBP / SDA) :
Bagi Hasil Bukan Pajak / Sumber Daya Alam adalah dana yang berasal dari Penerimaan SDA Kehutanan, pertambangan umum, perikanan, pertambangan minyak bumi, pertambangan gas bumi dan pertambangan panas bumi.
Target dan Realisasi BHBP / SDA adalah :
Target Rp.3.088.834.000,-
Realisasi Rp.2.731.426.525,- - Selisih kurang Rp. (357.407.475,-)
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 26 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Rincian Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak/Sumber Daya Alam adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1 Pertambangan Umum 286.000 186.000 (100.000) 65,03 26.900.686 2 Panas Bumi 15.498.000 17.945.050 2.447.050 115,79 11.570.897 3 Minyak Bumi 71.465.000 36.187.500 (35.277.500) 50,64 57.172.500 4 Gas Bumi 1.727.546.000 2.054.062.013 326.516.013 118,90 739.162.200 5 Kehutanan 184.845.000 171.020.423 (13.824.577) 92,52 200.261.858 6 Perikanan 1.089.194.000 452.025.539 (637.168.461) 41,50 703.264.033
Bagi Hasil Bukan Pajak/ Sumber Daya Alam
3.088.834.000 2.731.426.525 (357.407.475) 88,43 1.738.332.174
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
3) Dana Alokasi Umum
Dana Alokasi Umum adalah dana yang berasal dari pendapatanAPBN yang dialokasikan dengan tujuan untuk pemerataan kemampuan keuangan antar daerah dalam rangka mendanai kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi.
Target Rp. 992.311.186.000,- Realisasi Rp. 1.211.708.204.000,- - Selisih lebih Rp. 219.397.018.000,-
Atau realisasi Dana Alokasi Umum mencapai 122,11 % dari target Dana Alokasi Umum Tahun 2016. Rincian Dana Alokasi Umum adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1 Dana Alokasi Umum 992.311.186.000 1.211.708.204.000 219.397.018.000 122,11 1.126.847.634.000 Jumlah Dana Alokasi Umum (DAU) 992.311.186.000 1.211.708.204.000 219.397.018.000 122,11 1.126.847.634.000 Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
Pelampauan pencapaian Target Pendapatan DAU adalah karena terbitnya PMK 125/PMK.07/2016 tentang Penundaan Penyaluran sebagian DAU Tahun 2016, dimana untuk Kota Semarang ditunda untuk 4 bulan ( mulai September – Desember ) sehingga Pemkot Semarang menurunkan Target Pendapatan DAU pada Perubahan APBD 2016 sesuai dengan besaran penundaan, namun ternyata penundaan hanya untuk bulan September dan Oktober 2016, sedangkan DAU bulan Nopember dan Desember tidak ada penundaan. Adapun penundaan bulan September dan Oktober telah ditransfer oleh Pemerintah Pusat pada 31 Desember 2016.
4) Dana Alokasi Khusus
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 27 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Target dan Realisasi Dana Alokasi Khusus adalah : Target Rp. 255.682.437.000,- Realisasi Rp. 246.886.746.970,- - Selisih Kurang Rp. (8.795.690.030,- )
Realisasi Dana Alokasi Khusus mencapai 96.56 % dari target Dana Alokasi Khusus Tahun 2016. Rincian Dana Alokasi Khusus adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1 Dana Alokasi Khusus Fisik 75.222.635.000 64.575.055.970 (10.647.579.030) 85,85 0 2 Dana Alokasi Khusus Non Fisik 180.459.802.000 182.311.691.000 1.851.889.000 101,03 0 Dana Alokasi Khusus (DAK) 255.682.437.000 246.886.746.970 (8.795.690.030) 96,56 46.661.150.000 Jumlah Dana Alokasi Khusus (DAK) 255.682.437.000 246.886.746.970 (8.795.690.030) 96,56 46.661.150.000 Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
c) Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah pendapatan daerah yang berasal dari sumber lain yang dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.
Target dan Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah : Target Rp. 983.172.252.000,-
Realisasi Rp. 967.228.165.702,- Selisih kurang Rp. 15.944.086.298,-
Realisasi Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah mencapai 98,38 % dari target Lain – lain Pendapatan Daerah yang sah Tahun 2016.
Rincian Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. Pendapatan Hibah dari Pemerintah
Pusat
492.005.508.000 497.402.508.000 5.397.000.000 101,10 0
2 Dana Bagi Hasil dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
448.160.000.000 427.901.413.702 (20.258.586.298) 95,48 432.645.344.655
3 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
0 0 0 0,00 355.298.952.000
4 Bantuan Keuangan dari Propinsi 43.006.744.000 41.924.244.000 (1.082.500.000) 97,48 66.532.836.650 5 Dana Insentif Daerah 0 0 0 0,00 20.730.023.000
Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah
983.172.252.000 967.228.165.702 (15.944.086.298) 98,38 875.207.156.305
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
1) Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 28 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Target Rp. 492.005.508.000,- Realisasi Rp. 497.402.508.702,- _ Selisih lebih Rp. 5.397.000.000,-
Realisasi Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat mencapai 101,10 % dari target Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat Tahun 2016.
Rincian Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1 Hibah Non Kas dari
Pemerintah Pusat
492.005.508.000 492.005.508.000 0 100,00 0
2 Hibah dari Pemerintah Pusat
0 5.397.000.000 5.397.000.000 100,00 0
Pendapatan Hibah dari Pemerintah Pusat
492.005.508.000 497.402.508.000 5.397.000.000 101,10 0
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
Hibah Non Kas sebesar Rp.492.005.508.000,- merupakan Dana Hibah Non Kas yang diberikan Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Kota Semarang untuk digunakan sebagai dasar penyertaan modal kepada PDAM dalam rangka mengoptimalkan perbaikan kondisi keuangan PDAM dan penyelesaian piutang negara kepada PDAM. Sedangkan Hibah dari Pemerintah Pusat sebesar Rp.5.397.000.000,- terdiri dari :
a. Program hibah air minum bantuan bantuan Pemerintah Australia Tahap II Kota Semarang sebesar Rp.2.337.000.000,-
b. Program hibah air minum APBN Tahun 2016 Kota Semarang sebesar Rp.3.060.000.000,-
2) Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya
Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi adalah dana yang berasal dari pendapatan APBD Provinsi yang dialokasikan kepada kabupaten/kota se Provinsi yang bersangkutan berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah. Target dan Realisasi Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah lainnya adalah :
Target Rp. 448.160.000.000,-
Realisasi Rp. 427.910.413.702,-
Selisih kurang Rp. 20.258.586.298,-
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 29 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Rincian Dana Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. Pajak Kendaraan Bermotor 150.000.000.000 156.311.497.647 6.311.497.647 104,21 143.012.429.266 2. BBNKB 125.000.000.000 114.990.167.765 (10.009.832.235) 91,99 117.200.774.862 3. Bahan Bakar Kendaraan
Bermotor
120.000.000.000 100.727.744.843 (19.272.255.157) 83,94 119.988.102.162
4. P2 & PAP 160.000.000 160.325.000 325.000 100,20 167.180.027 6. Bagi Hasil Pajak Rokok 53.000.000.000 55.711.678.447 2.711.678.447 105,12 52.276.858.338
Bagi Hasil Pajak dari Propinsi dan Pemda Lainnya
448.160.000.000 427.901.413.702 (20.258.586.298) 95,48 432.645.344.655
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
3) Dana Penyesuaian
Dana penyesuaian adalah dana yang dialokasikan untuk membantu daerah dalam rangka melaksanakan kebijakan tertentu sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang terdiri dari Dana Tambahan Penghasilan Guru Pegawai Negeri Sipil Daerah dan Tunjangan Profesi. Mulai Tahun 2016 Dana Tambahan Penghasilan Guru ( DTP-Guru PNSD ) dan Dana Tunjangan Profesi Guru ( Dana TP Guru PNSD) menjadi DAK Non Fisik, hal ini berdasarkan Perpres Nomor 137/2015 tentang rincian APBN Tahun 2016.
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dirinci sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1. Tambahan Penghasilan Guru
PNSD dan Tunj. Prof
0 0 0 0,00 355.298.952.000
Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus
0 0 0 0,00 355.298.952.000
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
Berdasarkan surat dari Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan (DJPK) tanggal 16 Agustus 2016 nomor S-579/PK/2016 tentang Penyampaian Informasi kepada Daerah tentang penghentian penyaluran Dana Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Tahun Anggaran 2016 untuk triwulan III & IV , dikarenakan masih ada silpa Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD. Tahun 2016 yang diperhitungkan oleh Pemerintah Pusat masih cukup untuk membayar Tunjangan Profesi Guru dan Tambahan Penghasilan Guru PNSD sampai dengan akhir Tahun 2016 sehingga kekurangan pembayaran TPG PNSD menggunakan SILPA Tahun 2015 sebesar Rp. 154.137.387.000,-
4) Bantuan Keuangan Provinsi
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 30 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Target dan Realisasi Bantuan Keuangan Provinsi adalah :
Target Rp. 43.006.744.000,-
Realisasi Rp. 41.924.244.000,- _ Selisih kurang Rp. (1.082.500.000,-)
Bantuan Keuangan Provinsi mencapai 97,48 % dari target Tahun 2016. Adapun rincian dari Bantuan Keuangan adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
TASE REALISASI 2015 1 Bantuan Keuangan dari Propinsi
atau Pemerintah Daerah Lainnya
43.006.744.000 41.924.244.000 (1.082.500.000) 97,48 66.532.836.650
Bantuan Keuangan dari Propinsi Tk.I
43.006.744.000 41.924.244.000 (1.082.500.000) 97,48 66.532.836.650
Sumber Data : Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kota Semarang Tahun 2016
5) Dana Insentif Daerah
Dana Insentif Daerah adalah dana yang bersumber dari APBN yang bertujuan memberikan reward kepada pemerintah daerah atas penilaian capaian kinerja-nya di atas rata-rata nasional, dan digunakan dalam rangka pelaksanaan fungsi pendidikan yang menjadi urusan / kewenangan daerah. Untuk tahun 2016 penggunaan DID tidak terikat pada pendidikan.
Kriteria pengalokasian DID yaitu :
1). Kriteria Utama : kriteria yang harus dimiliki oleh suatu daerah sebagai penentu kelayakan daerah penerima yang terdiri atas :
* Opini BPK atas LKPD : WTP atau WDP. * Penetapan APBD tepat waktu.
2). Kriteria Kinerja : kriteria penilaian terhadap kinerja daerah terdiri dari :
* Kesehatan Fiskal dan pengelolaan keuangan daerah (termasuk pengelolaan pajak dan retribusi daerah ) dengan bobot 50%
* Pelayanan dasar publik, yang meliputi pendidikan, Kesehatan, Air Minum Layak, Sanitasi untuk masyarakat dengan bobot 25%
* Ekonomi dan kesejahteraan (termasuk pengendalian tingkat inflasi) dengan bobot 25% .
Namun untuk tahun 2016 Pemerintah Kota Semarang tidak memperoleh Dana Insentif Daerah (DID) karena opini BPK atas Pemeriksaan Laporan Keuangan Pemerintah Kota Semarang Tahun 2015 adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP)
Adapun rincian dari Dana Insentif Daerah adalah sebagai berikut :
NO URAIAN ANGGARAN 2016 REALISASI 2016 SELISIH PERSEN
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 31 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
3. Permasalahan dan Solusi Pencapaian Pendapatan Daerah
Dalam upaya mengoptimalisasi mengelola pendapatan daerah Pemerintah Kota Semarang sering mengalami berbagai permasalahan. Adapun permasalahan yang timbul pada setiap optimalisasi pendapatan dan solusinya sebagai berikut :
a. Permasalahan Pendapatan dan Solusi pada PAD
a) Permasalahan Pajak Daerah
1) Kurangnya kesadaran dan transparansi sebagai wajib pajak dalam melaporkan besaran pendapatan dan besaran pembayaran pajaknya. 2) Keterbatasan aparat/SDM Pemeriksa Pajak yang memenuhi kriteria
pemeriksa pajak yang bersertifikat dan latar belakang pendidikan yang sesuai.
3) Kesulitan dalam pemungutan Pajak Daerah yang tidak jelas kepemilikannya.
4) Peraturan Daerah terkait pajak daerah yang sudah tidak relevan dengan kondisi saat ini
5) Pajak Pengambilan Bahan Galian Golongan C tidak mencapai target karena wilayah di Kota Semarang hanya ada 2 (dua) obyek pajak yang bisa dikenakan pajak yaitu PT.Dibya Jaya Makmur dan PT.Berkah Rowosari Indah. Pajak yang ada pada Pajak Mineral Bukan Logam dan Batuan termasuk yang harus diatur terkait dengan lingkungan (ijin) dan dimana semua usaha yang terkait dengan mineral bukan logam dan bantuan harus dipungut pajak secara adil. Sesuai dengan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 11 Tahun 2011 tentang Pengelolaan Pertambangan Mineral dan Batubara di Provinsi Jawa Tengah, Bupati/Walikota menerbitkan WIUP Mineral Bukan Logam dan atau Batuan setelah mendapat rekomendasi teknis dari Gubernur. 6) Pajak Sarang Burung Walet realisasinya tidak mencapai target
dikarenakan banyak obyek sarang burung walet yang tidak diketahui pemiliknya/pengelolanya.
b) Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Dilaksanakan kerjasama dengan pihak ketiga dengan pemasangan on line sistem (pembayaran dan pelaporan melalui sistem elektronik) terhadap Wajib Pajak Restoran, Pajak Hiburan dan akan dilakukan terhadap obyek pajak lain yaitu Pajak Hotel dan Pajak Parkir.
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 32 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
3) Melakukan perubahan data obyek pajak secara berkala, dengan melakukan updating Pajak Daerah dan telah dilaksanakan yustisi pajak daerah bagi wajib pajak yang telah melalaikan kewajibannya.
4) Telah diselesaikannya 5 (lima) Rancangan Peraturan Daerah tentang Pajak Daerah dan telah diusulkan untuk dibahas dalam Program Legislasi Daerah (Prolegda) Tahun 2017.
5) a). Melakukan sosialisasi terhadap aktifitas/kegiatan pengambilan mineral bukan logam dan batuan agar mengajukan ijin ke Dinas ESDM Provinsi Jawa Tengah.
b). Berkoordinasi dengan Kecamatan untuk memberikan data obyek Pajak Mineral Bukan Logam dan Bantuan yang ada di wilayah kecamatan masing-masing.
6) Bekerjasama dengan kecamatan untuk mendata dan mengetahui alamat pemiliknya/pengelolanya.
b. Permasalahan Retribusi Daerah
Upaya pengelolaan Retribusi Daerah secara optimal sering terjadi permasalahan dan kendala yang dihadapi SKPD pengelola Retribusi Daerah bersangkutan. Adapun permasalahan Retribusi Daerah setiap SKPD sebagai berikut :
Dinas Tata Kota dan Perumahan
Permasalahan :
1) Tidak tercapainya Target pendapatan Retribusi Penggantian Cetak Peta dikarenakan :
a) Pada tahun 2016 pengajuan ijin didominasi oleh pemohon perorangan/perumahan kecil.
b) Pada tahun 2016 pengajuan permohonan KRK dari sektor kegiatan usaha dan industri sedikit.
2) Tidak tercapainya Target pendapatan Retribusi Ijin Mendirikan Bangunan dikarenakan :
a) Wajib Retribusi IMB yang masuk pada TA 2016 sebagian besar nilai retribusinya kecil (rata-rata sekitar Rp.10.000,- per meter).
b) Banyak berkas yang berhenti karena persyaratan belum lengkap, terutama terkait persyaratan rekomendasi dari instansi lain.
c) Proses IMB yang masih rumit dan tidak sesuai SPM, sehingga masyarakat enggan mengurus IMB.
d) Dalam memproses IMB belum memanfaatkan IT secara maksimal sehingga efisien dan efektifitas masih kurang.
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 33 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
2) Tidak tercapainya Target Pendapatan Retribusi Ijin Gangguan (HO) dikarenakan :
a) Sesuai Peraturan Daerah Nomor 20 Tahun 2011 tentang Ijin Gangguan dan Peraturan Daerah Nomor 4 Tahun 2012 tentang Retribusi Perijinan Tertentu bahwa permohonan daftar ulang bagi pemohon Ijin Gangguan tidak dikenakan pembayaran retribusi kembali.
b) Pemberlakuan peraturan baru/edaran mengenai persyaratan yang harus dilengkapi dalam permohonan Ijin Gangguan menjadi hambatan bagi pengajuan penerbitan Ijin Gangguan maupun daftar ulang Ijin Gangguan, karena belum didukung peraturan teknis pelaksanaannya di daerah.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Sosialisasi berkaitan dengan perijinaan (KRK, IMB, HO dan Pelayanan Pemakaman) perlu ditingkatkan dari tingkat kelurahan dan kecamatan. 2) Perlu adanya monitoring dan evaluasi setiap bulan terhadap prosedur
perijinan yang berlaku.
Dinas Perhubungan, Komunikasi& Informatika
Permasalahan :
1) Tidak tercapainya target pendapatan parkir tepi jalan umum dikarenakan banyak jalan yang direnovasi dan adanya perubahan lahan parkir.
2) Tidak tercapainya target retribusi pengendalian menara telekomunikasi karena :
a) Menara Telekomunikasi di Kota Semarang ada yang tidak ada identitas b) Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi adalah retribusi baru,
karena waktunya sangat sempit sehingga perlu sosialisasi kepada pemilik Menara Telekomunikasi
c) Pencairan Anggaran sosialiasi II baru diterima tanggal 5 Desember 2016 3) Tidak tercapainya target retribusi terminal dikarenakan :
a) Terminal Terboyo, Jalan Kaligawe menuju Terminal Terboyo tergenang air/rob. Pintu akses masuk Terminal banjir dan rusak. Hal ini mengakibatkan bus tidak bisa masuk terminal dan kios/warung banyak yang tutup.
b) Terminal Penggaron, penarikan retribusi tidak di depan pintu terminal sehingga angkutan banyak yang putar balik untuk menghindari petugas di lapangan dengan alasan kondisi didalam terminal sepi/tidak ada penumpang.
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 34 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
banyak yang sudah mati sampai sekarang, beroperasinya kembali agen-agen bus di wilayah Krapyak dan sekitarnya, belum maksimal pemanfaatan terhadap Terminal Mangkang dan hanya digunakan sebagai lintasan saja jadi jarang bus-bus yang istirahat/menginap. d) Terminal Cangkiran, banyaknya bus angkutan yang tidak
beroperasi/berkurang dengan alasan Buku KIR dan KP yang habis masa berlakunya, bertambahnya Bus BRT sehingga mengurangi jumlah bus kota.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Parkir di tepi jalan umum
a) Koordinasi dengan instansi terkait
b) Mencari titik-titik parkir yang belum terdata c) Menaikkan target per titik parkir
2) a) Sudah ada himbauan secara lisan maupun tertulis dari Dinas kepada pemilik Menara Telekomunikasi tetapi belum ditindak lanjuti. Data Mentel dan operator sangat dinamis, sehingga diperlukan data dari pemilik menara
b) Sosialisasi I sudah dilaksanakan pada tanggal 23 Juni 2016, namun peserta belum bisa menyampaikan data mentel yang dimilikinya c) Sosialisasi II dilaksanakan di Jakarta pada tanggal 6 Desember 2016 3) a) Terminal Terboyo : akan dialihfungsikan untuk parkir angkutan barang.
b) Terminal Penggaron : Penertiban di depan gapura/gerbang terminal setiap bulan, memberi sosialisasi peraturan-peraturan terminal dan tata tertib pada sopir-sopir dan PO yang ada di terminal.
c) Terminal Penggaron : Petugas sudah berupaya memasukkan bus-bus penumpang yang melintas untuk diarahkan masuk ke dalam terminal namun sulit karena faktor-faktor tersebut.
d) Terminal Cangkiran : Melakukan/mengadakan sosialisasi peraturan-peraturan terminal dan tata tertib kepada para sopir dan PO yang ada di terminal dan petugas mengupayakan supaya bus penumpang untuk masuk dalam terminal.
Dinas Kebersihan dan Pertamanan
Permasalahan :
Retribusi Sewa Lapangan Simpang Lima tidak mencapai target dikarenakan di tahun 2016 tidak ada pemohon untuk menggunakan Lapangan Simpang Lima.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 35 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Dinas Sosial, Pemuda dan Olah Raga
Permasalahan :
Tidak tercapainya retribusi pemakaian kekayaan daerah dikarenakan :
1) Berkurangnya obyek retribusi akibat adanya pinjam pakai lapangan Citarum
2) Adanya obyek retribusi yaitu GOR Trilomba Juang yang masih dalam taraf perbaikan atau pembangunan sehingga tidak dapat dioperasionalkan
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
Obyek retribusi yang masih dalam perbaikan apabila sudah selesai agar segera dioperasionalkan
Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Permasalahan :
1) Masa perpanjangan telah habis, sehingga untuk kembali bekerja di kota Semarang Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bersangkutan harus mengurus ijin baru ke Jakarta dimana DPKK dibayarkan di BNI sesuai dengan rekening Kementerian.
2) Ada beberapa Tenaga Kerja Asing (TKA) yang kontraknya tidak diperpanjang oleh perusahaan.
3) Tenaga Kerja Asing (TKA) pindah lokasi kerja di luar kota Semarang.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
Sebenarnya Retribusi Perpanjangan Tenaga Kerja Asing tidak bisa ditarget karena Tenaga Kerja Asing yang ada baru bisa ditarik retribusi di tahun ke-2 (dua) setelah ijin dikeluarkan dari Kementerian, itupun kalau diperpanjang. Jadi kondisi yang ada boleh dikatakan secara kebetulan ada Tenaga Kerja Asing di Kota Semarang, di samping itu Pemerintah Kota Semarang tidak ada kewenangan untuk memperlama Tenaga Kerja Asing.
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Permasalahan :
1) Retribusi Tempat Penginapan/Pesanggrahan/Villa tidak memenuhi target dikarenakan akses masuk ke Hotel Taman Lele dari arah barat tertutup media jalan, sehingga pengunjung dari arah barat harus memutar sejauh ± 3 km sampai daerah Jerakah dan adanya pekerjaan bongkar pasang pipa PGN (Perusahaan Gas Negara) dan pembuatan saluran air yang letaknya tepat di depan Kampoeng Wisata Taman Lele
2) Retribusi Tempat Rekreasi dan Olahraga
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 36 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
pekerjaan bongkar pasang pipa PGN (Perusahaan Gas Negara) dan pembuatan saluran air yang letaknya tepat di depan Kampoeng Wisata Taman Lele.
b) Target Obyek Wisata Taman Margasatwa dan Goa Kreo terlalu tinggi sedangkan Perda Retribusi Jasa Usaha belum disahkan sehingga tiket masuk belum naik dan di Taman Margasatwa naik tiket arena permainan maupun tiket menaiki hewan masih belum naik
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Mengkoordinasikan kepada Dinas Perhubungan agar dapat membuka median jalan yang tepat di depan Taman Lele
2) a) Mengkoordinasikan kepada Dinas Perhubungan agar dapat membuka median jalan yang tepat di depan Taman Lele
b) Mengajukan Perda Kenaikan Harga Karcis yang sekarang sedang dalam proses
Dinas Pasar :
Permasalahan :
Tidak tercapainya Retribusi Pemakaian Kekayaan Daerah dikarenakan :
1) Pungutan retribusi PKL belum sesuai dengan Perda sehingga perhitungan potensi retribusi PKL masih kurang dari target yang ditetapkan
2) Pengelolaan dan pungutan retribusi PKL pada lima belas kecamatan dan break down ke kelurahan-kelurahan bahwa dengan ketiadaan (MOU) antara Dinas Pasar dengan wilayah maka hasilnya tidak optimal bahkan jauh dari target
3) Banyak toko yang ditutup
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
1) Menghitung potensi retribusi PKL dengan updating data
2) Sosialisasi kepada pedagang kaki lima tentang tarif PKL sesuai Perda
3) Membuat surat peringatan kepada pedagang pasar yang tidak aktif, dan dibuatkan surat untuk diambil tindakan.
c. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan
Permasalahan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan :
Perusda Percetakan
Pada tahun 2016 ada pengeluaran yang tidak dianggarkan sebesar Rp.365.839.000,- yaitu untuk membayar biaya pesangon karyawan yang perusda yang purna tugas sebanyak 4 orang dan 1 orang karyawan yang meninggal dunia.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 37 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
pemberian dana pesangon akan dicadangkan setiap tahunnya sehingga tidak membebani laba/rugi tahun bersangkutan.
Perusda RPH dan BHP
Panen budidaya sapi yang ditargetkan 3 kali dalam 1 tahun hanya tercapai 1 kali karena lelang pengadaan hewan sapi 4 bulan dan memperoleh sapi bakalan dengan bobot 225 kg dari rencana 400 kg maka waktu pemeliharaan menjadi mundur dari rencana hanya 4 bulan menjadi 6 bulan
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
Membongkar monopoli harga sapi siap potong dengan cara memotong sendiri dan menjual daging sendiri langsung ke user (bakso, rumah makan, rumah sakit, Hotel, Cafe)
PD. BPR Bank Pasar
PD BPR Bank Pasar tidak mencapai target di tahun 2016 karena :
1) Penyertaan modal Pemerintah Kota Semarang sebesar Rp.1.000.000.000,- pada akhir bulan Desember 2015 yang rencananya untuk modal kerja tahun 2015 belum dapat digunakan untuk operasional tahun 2015 karena masih menunggu persetujuan dari OJK.
2) Persaingan anatar BPR, Bank umum, lembaga keuangan lainnya dan koperasi yang semakin kompetitif di Kota Semarang.
3) Efisiensi jaringan pelayanan kantor yang sulit diakses oleh nasabah UMKM disebabkan belum adanya jaringan pelayanan lain sehingga pemanfaatan SDM kurang efisien.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
1) Modal disetor tahun 2015 mendapat persetujuan OJK berdasar surat Nomor S-36/KR.412/2016 tanggal 29 Januari 2016 dan surat persetujuan pencairan atas modal disetor Nomor: S-85/KR.031/2016 tanggal 30 Juni 2016, sehingga saat ini modal sdh bisa digunakan Bank.
2) Untuk menghadapi persaingan yang makin tajam bank berusaha mengembangkan produk baru sehingga tenaga pemasaran dana bias cross selling untuk produk kredit sehingga dapat meningkatkan penjualan kredit. Di samping itu bank juga menekan harga bunga kredit agar dapat bersaing dengan competitor yang ada yang semula 1,5% menjadi 1,25% anuitas, serta membuka kantor baru.
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 38 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
S141/KR.03121/2016 tanggal 21 November 2016; namun sampai saat ini belum mendapatkan hasil/jawaban dari OJK.
PD. BPR BKK Kota Semarang
PD BPR BKK Kota Semarang tidak mencapai target di tahun 2016 karena outsanding kredit tidak tercapai dikarenakan persaingan pasar yang cukup ketat, adanya koreksi PPAP dari OJK sebesar Rp.200.000.000,- akibat pemberlakuan PBI 13/26 tentang KAP dan PPAP, adanya koreksi fiskal PPh Ps 25 (Pajak Badan) oleh Akuntan Publik sebesar Rp.100.000.000,-, adanya denda pajak tahun lalu sebesar Rp.39.900.00,- dan pemberian pesangon kepada 3 karyawan yang mengundurkan diri sebesar Rp.51.000.000,-
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
Melakukan promosi pemasaran kredit berupa : 1) Menurunkan tingkat suku bunga kredit 2) Jangka waktu kredit yang diperpanjang
3) Memperlakukan suku bunga deposito sesuai maksimal yang ditentukan LPS 4) Penyesuaian suku bunga tabungan dengan rate diatas lebih tinggi dibanding
dengan bank umum
5) Melakukan efisiensi tehadap biaya operasional perusahaan.
d. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
RSUD
Pendapatan BLUD RSUD tidak mencapai target disebabkan klaim belum terbayar yaitu :
1) BPJS
- bulan Oktober 2016 sebesar Rp.7.815.869.499 2) Jamkesda
- Jamkesmas bulan September 2016 sebesar Rp.2.096.521.306 - Jamkesda bulan Oktober 2016 sebesar Rp.1.756.355.035
Jamkesmas bulan September dan Oktober tersebut klaimnya belum terbayar karena terlambatnya verifikasi dari DKK karena dana dari pusat dropingnya terlambat sehingga tidak bisa membayar klaim tepat waktu sesuai perjanjian.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
1) BPJS harus membayar klaim tepat waktu
2) Ke depan verifikasi dari DKK tidak terlambat sehingga pembayaran klaim tepat waktu
Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informasi
Penerimaan lain-lain BLU tidak memenuhi target karena :
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 39 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
2) Retribusi Penumpang BRT
a) Koridor 5 dan 6 belum beroperasi dikarenakan adanya jalan di rute tersebut dalam perbaikan sehingga tidak layak untuk dilewati
b) Kekurangan armada di koridor 1 sampai 4 c) Gagal lelang untuk pengadaan operator
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
1) Dilaksanakan sosialisasi dan memberikan potongan/disetor sewa
2) a) Segera mengoperasionalkan Koridor 5 dan 6 dengan memperbaiki jalan rute koridor 5 dan 6
b) Menambah jumlah armada yang saat ini masih kurang terutama koridor 1, 2 dan 4 dan diharapkan tahun 2017 sudah dapat dioperasionalkan.
c) Lelang untuk pengadaan operator dilaksanakan 2017
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil
Permasalahan tidak tercapainya penerimaan denda disebabkan karena ada pembebasan denda pengurusan akta kelahiran dan akta kematian dalam rangka HUT Kota Semarang ke 469 dan HUT Kemerdekaan Indonesia sampai dengan 31 Desember 2016.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
Membebaskan denda dengan keputusan Walikota Semarang nomor 477/10/2007 tanggal 3 Januari 2017 tentang pembebasan denda administratif terhadap keterlambatan pelaporan dokumen kependudukan di kota Semarang.
DPKAD
1. Pelepasan hak atas tanah tidak terealisasi karena di tahun 2016 tidak ada permohonan pelepasan hak atas tanah. Kegiatan tersebut dianggarkan dengan maksud untuk mengakomodir jika ada permohonan pelepasan hak atas tanah untuk jalan, waduk, tol, dsb. Namun berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah, jika ada permohonan pelepasan hak atas tanah harus diganti dalam bentuk tanah, sehingga Pemerintah Kota tidak menerima ganti rugi berupa uang.
2. Pendapatan dari Pengembalian Hibah KPU realisasi 0 % karena pengembalian dana dari KPU sebesar Rp.1.115.214.000,- secara otomatis mengurangi belanja di tahun 2016.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 40 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
2. Pendapatan pengembalian hibah KPU tidak akan dianggarkan dalam pendapatan karena apabila ada pengembalian akan secara otomatis mengurangi belanja.
e. Pendapatan Dana Perimbangan
Dana Bagi Hasil Pajak Pusat yang terdiri dari : - PPh. Ps. 21
- PPh. Ps. 25/29 - PBB
- SDA
tidak mencapai target dikarenakan :
1) Transfer triwulan IV tahun 2016 belum disalurkan sampai dengan 31 Desember 2016 dan kebijakan tersebut berlaku secara Nasional. Pemerintah Pusat akan menyalurkan kekurangan tersebut di tahun 2017. 2) Target penerimaan pajak pusat tidak tercapai sehingga realisasi bagi hasil
pajak kepada daerah juga tidak tercapai, karena bagi hasil pajak perhitungannya berdasarkan realisasi penerimaan pajak pusat.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut:
Perlu meningkatkan upaya dalam rangka optimalisasi penerimaan Bagi Hasil Pajak yaitu dengan implementasi perjanjian kerja sama antara Pemerintah Kota Semarang dengan Kanwil Direktorat Jenderal Pajak Jawa Tengah I tentang Optimalisasi Pajak Penghasilan (PPh Pasal 21 dan PPH WPOPDN Pasal 25/29), sehingga apabila ada kebijakan Pemerintah Pusat tentang penundaan penyaluran transfer, tidak berpengaruh pada pencapaian target Pendapatan Bagi Hasil Pajak pada APBD.
Dana Bagi Hasil Bukan Pajak (Sumber Daya Alam) tidak mencapai target
dikarenakan :
1) Transfer triwulan IV tahun 2016 belum disalurkan sampai dengan 31 Desember 2016 dan rencana Pemerintah Pusat akan menyalurkan kekurangan tersebut di tahun 2017 sesuai PMK Nomor 48/PMK.07/2015 dengan mekanisme kurang bayar.
2) Harga minyak mentah dunia masih sangat rendah, sehingga realisasi tidak tercapai.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 41 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
Dana Alokasi Khusus tidak mencapai target karena :
Tidak tercapainya pendapatan dari DAK Tahun 2016 yang terdiri dari DAK Reguler dan Infrastruktur Publik Daerah (IPD) adalah karena :
1) Adanya kegiatan yang terlambat dilaksanakan karena ada Surat Edaran Menteri Kauangan nomor SE-10/MK.07/2016 tanggal 8 April 2016 tentang pengurangan / pemotongan DAK Fisik secara mandiri Tahun Anggaran 2016 sehingga menyebabkan mundunya pelaksanaan.
2) Beberapa SKPD antara lain Dinas Bina Marga kurang cepat menyerap dana DAK yang disebabkan lelang ulang, Dinas Pendidikan tidak sesuai Juknis sehingga capaian output kegiatan sesuai tahapan triwulan tidak dapat dipenuhi.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
SKPD pelaksana DAK harus dipacu untuk merencanakan dan melaksanakan kegiatan tepat waktu sehingga penyerapan bisa lebih cepat dan minimal penyerapan 75% atau 90% untuk capaian output kegiatan triwulan II atau III yang merupakan syarat pengajuan pencairan tahap selanjutnya dapat dipenuhi.
f. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah
Dana Bagi Hasil Pajak Provinsi tidak mencapai target dikarenakan:
1) Khususnya Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor (BBNKB) tidak tercapai target pendapatan karena masyarakat beralih pada pembelian mobil murah dan ada program pembebasan BBNKB di tahun 2016 untuk kendaraan dari luar kota, sehingga realisasi pendapatan BBNKB menjadi lebih kecil.
2) Dan untuk PBBKB tidak tercapai karena ada penundaan penyaluran pada bulan Nopember 2016.
Solusi yang diupayakan sebagai berikut :
Terkait dengan daya beli dan selera masyarakat dalam pembelian mobil murah, Pemerintah Provinsi berupaya memonitor ketepatan data, sehingga diharapkan WP BBNKB dapat terjaring semua dan meningkatkan koordinasi dengan Provinsi.
Bantuan Keuangan dari Propinsi
Realisasi Dana Bantuan Keuangan dari Provinsi terserap sebesar 97,48 % dari target yang ditetapkan, hal tersebut disebabkan karena :
1) Kegiatan tidak dapat dilaksanakan berdasar Surat Walikota Semarang Nomor 978.3/2791 tanggal 13 Juni 2016 perihal kegiatan bantuan Keuangan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2016 yang tidak dapat dilaksanakan antara lain karena :
BAB
I
II
KE
BIJ
AKA
N
UM
U
M
PE
N
G
E
LOL
AAN
KE
U
AN
G
AN
DAE
RAH
Hal. 42 Laporan Keterangan Pertanggungjawaban (LKPJ) Walikota Semarang Akhir Tahun Anggaran 2016
- Kesalahan kode rekening belanja
- Regulasi hibah bansos yang belum memungkinkan
2) Bantuan Beasiswa SMA/SMK untuk keluarga kurang mampu yang tidak dapat diserap sebesar Rp. 184.000.000,- kare