• Tidak ada hasil yang ditemukan

T PKN 1402097 Chapter5

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T PKN 1402097 Chapter5"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

BAB V

SIMPULAN, IMPLIKASI, REKOMENDASI DAN SARAN

A.Simpulan

1. Simpulan Umum

Berdasarkan sejumlah temuan penelitian yang dipaparkan pada

pembahasan sebelumnya maka secara umum dapat disimpulkan bahwa dalam

menerapkan, menjaga dan memelihara nilai keberagaman, pluralisme dan

persatuan pada masyarakat Kabupaten Malang yang terdiri dari latar belakang

agama Islam, Kristen Hindu, Budha dan Konghucu Forum Kerukunan Umat

Beragama Kabupaten Malang melaksanakan berbagai agenda kegiatan dialog,

menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat, sosialisasi

perundang-undangan, dan memberdayakan masyarakat untuk tetap menjaga kerukunan dan

persatuan pada masyarakat Kabupaten Malang. Kegiatan-kegiatan pada konteks

budaya merupakan salah satu kegiatan yang melibatkan masyarakat dari

berbagai pemeluk agama berbeda, seperti do’a bersama, kendurian, selamatan,

tayub dan peringatan satu syuro yang dimeriahkan dengan adanya pentas send

an gelar budaya dari berbagai daerah di Kabupaten Malang. Dengan adanya

kegiatan tersebut masyarakat Kabupaten Malang lebih memahami dan

mengimplementasikan semangat persatuan dan menjunjung tinggi keberagaman

yang ada pada kehidupan sosial masyarakat yang terdri dari multi agama, multi

etnis dan berbagai suku yang mendiami Kabupaten Malang secara Umum

2. Simpulan Khusus

Merujuk pada sub masalah penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dirumuskan kesimpulan sebagai berikut :

a. Konsep Kerukunan, Pluralisme dan Persatuan

Konsep kerukunan yang dikembangkan oleh Forum Kerukunan

Umat Beragama (FKUB) merupakan penjabaran dari peraturan

bersama menteri (PBM) yang lebih menekankkan pada nilai-nilai

(2)

berbagai latar belakang Agama, yaitu Islam, Kristen, Hindu, Budha

dan Konghucu serta terdiri dari berbagai etnis dan suku yang

mendiami wilayah Kabupaten Malang. Sehingga dalam kegiatan yang

dilaksanakan oleh FKUB tidak bersifat Top Down atau dari atas

kebawah meskipun terdapat aturan yang mengatur tugas dan

wewenang FKUB, namun lebih kepada Given Up yaitu dari atas

kebawah dengan mengutamakan kebersamaan karena program kerja

yang dilaksanakanmerupakan cerminan dari realitas masyarakat.

b. Eksistensi Pembentukan FKUB

Pembentukan FKUB Kabupaten Malang secara umum didasarkan

pada realita masyarakat Kabupaten Malang yang terdiri dari berbagai

agama dan etnis, sehingga memerlukan berbagai penanganan khusus

dalam menjaga kerukunan tersebut. Secara hukum FKUB merupakan

Forum yang dibentuk berdasarkan adanya peraturan bersama menteri

agama dan menteri dalam negeri yang pembentukan dan pendanaannya

dari pemerintah daerah dalam implementasi program kegiatan dan

pendekatan pada masyarakat setiap anggota FKUB mengedepankan

realitas kehidupan masyarakat yang ada pada Kabupaten Malang

sehingga tidak bertentangan dengan adat kebiasaan dan kebudayaan

yang ada dan mudah untuk diterima oleh masyarakat.

c. Program pelaksanaan dan keberhasilan FKUB

Pelaksanaan program dari FKUB yang dilaksanakan dalam

masyarakat mayoritas bersifat antisipatif dan penanggulangan, baik

berupa penanganan konflik yang terjadi maupun dengan adanya dialog

yang dilaksakan dengan melakukan kerjasama dengan berbagai pihak

dan mengikutsertakan masyarakat. Selain kegiatan tersebut FKUB

(3)

Kemenag dan Bina mental untuk membahas berbagai dinamika yang

terjadi di lingkup daerah maupun nasional guna mengantisipasi

terjadinya hal-hal tersebut terjadi dalam skala yang lebih besar dan

mengambil sikap terhadap hal tersebut. Implementasi pada masyarakat

adalah kegiatan Dialog, menampung dan menyalurkan aspirasi

masyarakat, pemberdayaan dan sosialisasi peraturan

perundang-undangan pada masyarakat Kabupaten Malang.

d. Faktor determinan yang dihadapi FKUB

Faktor pendukung terselenggaranya program muncul dari adanya

berbagai pihak yang dapat bekerjasama dengan baik untuk

memberikan dukungan berupa partisiasi dalam kegiatan dan kerjasama

dalam memberikan saran terhadap permasalahan yang dihadapi.

Dukungan materiil dari pemerintah kabupaten Malang merupakan

salah satu dasar dari terselenggaranya acara dengan baik. Kemudian

adanya respon positif dari masyarakat yang ikut berperan aktif dalam

berbagai kegiatan dialog dan penyuluhan adalah salah salah satu faktor

pendukung dalam berjalannya kegiatan yang dilakukan oleh FKUB

Kabupaten Malang.Faktor penghambat yang dihadapi oleh FKUB

adalah adanya fanatisme yang berlebihan pada sebagian masyarakat

yang tidak dapat menerima berbagai perbedaan mengenai kehidupan

sosial masyarakat di Kabupaten Malang. Kemudian adanya kesalah

fahaman dari nggota dan masyarakat dalam menerima informasi

mengenai kegiatan yang akan berjalan dan kendala keterlambatan

pencairan dana dari pemerintah kabupaten yang akan mengurangi

efektifitas dari terselenggaranya program yang akan dilaksanakan,

keterlambatan tersebut berhubungan dengan adaya akomodasi yang

(4)

B. Implikasi

Pendidikan Kewarganegaraan memberikan kontribusi dalam cabang

ilmu yang menkaji tentang Civic Virtue dan Civic Cultureyang memberikan

pengetahuan mengenai nilai dan budaya-budaya yang terdapat pada bangsa

Indonesia. Bangsa Indonesia yang merupakan bangsa yang memiliki struktur

masyarakat majemuk memerlukan nilai-nilai yang dapat mempersatukan

keberagaman suku, agama, ras dan kebudayaan yang ada pada bangsa

Indonesia. Salah satu objek studi kajian Pendidikan Kewarganegaraan adalah

mengenai warganegara yang hubungannya dengan dinamika sosial

kemasyarakatan, agama, budaya dan negara.

Dalam permasalahan pada masyarakat mengenai toleransi dan

pluralistik tersebut, Civic Virtue dapat dikembangkan dalam kehidupan untuk

meningkatkan rasa persatuan pada masyarakat majemuk dan plural di

Indonesia. Dalam pengembangannya Civic Virtue dapat dikembangkan pada

lingkup pendidikan formal dan informal sehingga akan memberikan hasil

yang maksimal dalam menumbuhkan nilai toleransi dan persatuan pada

masyarakat. Dalam proses pendidikan toleransi dan persatuanada tiga aspek

yang perlu diperhatikan diantaranya adalah internalisasi, sosialisasi dan

implementasi pada sosialisai kehidupan bermasyarakat.

Upaya meminimalisir potensi-potensi konflik yang muncul ada

masyarakat bangsa Indonesia khususnya masyarakat Kabupaten Malangdi

perlukan kesadaran akan pentingnya nilai-nilai toleransi untuk menyikapi

masyarakat yang plural dalam berbagai aspek kehidupan sosial. Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) tidak hanya menuntut setiap individu dalam

masyarakat untuk mengetahui teori yang ada, namun yang lebih esensial

adalah implementasi dalam kehidupan dan interaksi sosial. Pendidikan

Kewarganegaraan (PKn) mempunyai peran vital dalam menanamkan

(5)

dan selanjutnya nilai tersebut harus diimplementasikan pada masyarakat

bangsa Indonesia, khususnya masyarakat Kaupaten Malang.

C. Rekomendasi

Berdasarkan kesimpulan diatas, penelitian memberikan beberapa

rekomendasikepada pemerintah, masyarakat dan penelitian selanjutnya untuk

memperhatikan hal-hal sebagai berikut:

1. Pemerintah setempat untuk tetap mengkoordinasikan berbagai pihak untuk

tetap dapat menjaga kerukunan dan persatuan pada masyarakat plural di

Kabupaten Malang, selanjutnya adalah memfasilitasi semua kebutuhan

masyarakat dalam hal sosial masyarakat, baik beruupa dialog, sosialisasi

dan menanggapi aspirasi dari masyarakat.

2. Masyarakat Kabupaten Malang untuk tetap menjaga keberagaman,

kerukunan dan sikap-sikap toleransi pada masyarakat, sehingga akan

meminimalisir dan menekan potensi-potensi konflik yang terjadi akibat

adanya perbedaan dalam konteks agama, kebudayaan, suku dan ras pada

masyarakat Kabupaten Malang.

3. Generasi muda hendaknya memahami dan ikut mengimlementasikan

nilai-nilai toleransi dalam pergaulan dan interaksi sosial, baik dalam

pergaulan masyarakat, maupun pada interaksi dengan teman di lingkungan

sekolah.

4. Peneliti selanjutnya untuk mengembangkan model pembelajaran toleransi

dan pluralistik dalam konteks civic virtue dan civic culture pada lingkup

formal (sekolah) maupun pada lingkup masyarakat.

D.Saran

1. Bagi Pemerintah

Bagi pemerintah diharapkan dapat terus menjaga eksistensi dari

(6)

dalam masyarakat bangsa Indonesia yang terdiri dari masyarakat yang

majemuk. Keberadaan FKUB ditengahmasyarakat muttlak diperlukan

dalam menjaga dan memelihara kerukunan kehidupan sosial masyarakat

yang rentan akan potensi konflik jika tidak dikelola dengan baik dan ada

tindakan antisipatif dari berbagai Pihak. Dukungan penuh dari

pemerintah, khususnya pemerintah daerah merupakan salah satu hal

pokok yang dapat mendukung eksistensi dan kelancaran program yang

akan dilaksanakan oleh FKUB di masyarakat. Selanjutnya adalah peran

aktif dari pemerintah untuk tetap mendorong semua stakeholder dalam

pemerintahan untuk berkorelasi dan bekerjasama dengan FKUB.

2. Bagi FKUB Kabupaten Malang

Kemajemukan masyarakat Kabupaten malang yang terdiri dari

berbagai agama, etnis dan budaya memerlukan penanganan khusus untuk

tetap menjaga kerukunan dan persatuan pada masyarakat dalam bingkai

Negara Kesatuan Republik Indonesia. Riak- riak konflik yang muncul

pada masyarakat dengan berbagai sebab merupakan potensi konflik –

konflik yang bukan tidak mungkin selanjutnya akan berkembang menjadi

konflik yang berskala nasional dan dapat mengancam keutuhan NKRI.

Konsistensi pelaksanaan program dan visi misi oleh FKUB dalam

memelihara kerukunan merupakan salah satu usaha dalam menjaga

keutuhan bangsa Indonesia, sehingga FKUB dirasakan perlu untuk lebih

peka dan proaktif dalam menyikapi berbagai dinamika yang terjadi pada

masyarakat. Hal tersebut dilakukan dengan memperkuat dan menjaga

kekompakan dari masing-masing anggota untuk tetap bekerja sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab yang dibebankan kepada anggota

tersebut, serta lebih menjaga komunikasi dan keharmonisan dari masing-

(7)

masyarakat dapat ditampung secara menyeluruh dan kemudian dapat

disikapi dengan tepat dan efektif.

3. Bagi Mayarakat Kabupaten Malang

Saran bagi masyarakat Kabupaten Malang adalah agar dapat lebih

menghargai berbagai perbedaan yang ada dalam struktur sosial

masyarakat untuk tetap dapat menjaga kerukunan dan persatuan dan

kesatuan serta keharmonisan hidup dalam masyarakat. Sikap toleransi dan

keterbukaan serta komitmen untuk menyelesaikan setiap permasalahan

dengan duduk bersama dan melakukan musyawarah merupakan salah satu

jalan dalam menjaga nilai- nilai tersebut.

4. Bagi Peneliti Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya untuk dapat mengembangkan penelitian

dalam konteks sosial masyarakat pada berbagai daerah di Indonesia

melalui research & development. Serta bagaimana alternative dalam

menggali dan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk menjaga

Referensi

Dokumen terkait

Pada material bata, kadar air jenuh yang tertinggi justru dimiliki oleh material bata yang diolesi kutikula (sampel bata 4 dan bata 5), meskipun hanya memiliki

Kohlberg (dalam Papalia, dkk., 2008, hal.376) menyatakan bahwa konstansi gender, kesadaran anak bahwa jenis kelaminnya akan selalu sama, mengarah kepada akuisisi peran

Penerimaan dan penyerahan kembali kas oleh pengganti dilakukan di hadapan panitia termaksud dalam pasal 15 ayat (3), yang dari acara. 1885-201.) Dalam hal pemegang

PERAN HUMAN RESOURCES DEPARTMENT DALAM MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI HOTEL AZIZA SYARIAH SOLO.. Tugas Dan Peran Human Resources Department

Prinsip-prinsip dalam CBT mendorong kefleksibilitasan dari penggunaan sumber-sumber yang terbaik dalam suatu unit kompetensi tertentu, dengan mengijinkan peserta untuk

Guru dapat mengatur kelas untuk memberikan kesempatan belajar yang sama pada semua peserta didik dengan kelainan fisik dan kemampuan belajar yang berbeda.. 0

Setelah dilakukan penelitian tentang gambaran indeks massa tubuh pada pasien kanker yang menjalani kemoterapi hasil penelitian menunjukkan bahwa karakteristik responden

Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kinerja pegawai kecamatan gunung pati termasuk unggul, ini dapat dilihat dari beberapa fenomena yang menunjukkan