Aprista Zebua, 2016
KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF UNTUK SISWA SMA KELAS XI DALAM MERANCANG ALAT TITRASI ASAM BASA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
1
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini, kreativitas sangatlah penting untuk dikembangkan oleh seseorang. Individu yang mampu mengembangkan kreativitas pada dirinya akan mampu hidup lebih unggul dibandingkan individu yang tidak mengembangkan kreativitas pada dirinya. kreativitas merupakan kemampuan yang dibutuhkan dalam mengatasi kelemahan-kelamahan dalam diri untuk mencapai pribadi dewasa yang berkualitas (Dariyo, 2003). Individu yang kreatif akan memiliki banyak solusi dalam menghadapi masalahnya. Sehingga, akan terhindar dari keputusasaan dalam hidup.
Pentingnya kreativitas juga terlihat dengan lahirnya Kurikulum 2013 pada lingkungan pendidikan. Salah satu implementasinya yaitu, mengembangkan kemampuan kreatif siswa yang dipadukan dengan nilai dan moral yang berkembang di masyarakat. Adanya Kurikulum 2013 menandakan pentingnya perkembangan kreativitas individu melalui pendidikan. Hal tersebut sejalan dengan Bart (2015) yang mengatakan bahwa lingkungan pendidikan sangatlah penting untuk mengembangkan kemampuan kreatif dalam diri individu. Selain itu, Pada Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa salah satu tujuan pendidikan nasional adalah pengembangan nilai kreatif. Sehingga, sangatlah penting bagi individu khususnya siswa untuk mengembangkan kreativitas diri guna membetuk peribadi yang unggul dan mampu bersaing dengan bangsa lain.
Aprista Zebua, 2016
KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF UNTUK SISWA SMA KELAS XI DALAM MERANCANG ALAT TITRASI ASAM BASA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
untuk melihat tingkat kreativitas pada diri siswa yang dilakukan oleh Idrus (2000) Hasil penelitian tersebut menjelaskan bahwa hanya 3,9 % siswa yang memiliki kreativitas tinggi dan jenis kelamin pada siswa tidaklah berpengaruh pada tingkat kreativitas pada diri siswa. Data tersebut menandakan bahwa hanya sedikit siswa yang memiliki nilai kreatif dalam dirinya.
Penelitian lainnya dilakukan oleh Eli (2014), yaitu penelitian tentang peningkatan cara berpikir dan bertindak kreatif dengan melakukan pembelajaran berbasis masalah. Hasil dari penelitian tersebut adalah adanya peningkatan kemampuan kreatif dalam berpikir maupun bertindak setelah dilakukannya proses pembelajaran berbasis masalah. Sedangkan penelitian Arfiyani (2014) memperoleh hasil bahwa kemampuan kreativitas siswa dapat dikembangkan melalui pembelajaran problem solving. Pada beberapa hasil penelitian dapat diketahui bahwa meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat dilatih dengan menerapkan suatu model pembelajaran.
Berdasarkan beberapa hasil penelitian tersebut, untuk meningkatkan kemampuan kreativitas siswa dapat digunakan suatu model pembelajaran. Namun, belum terdapat lembar kerja yang dapat menunjang proses pembelajaran yang dapat menunjukan perilaku kreatif siswa. LKS (Lembar Kerja Siswa) digunakan sebagai media dalam mengembangkan kreativitas yang ada pada siswa. Sehingga, siswa mampu menunjukan perilaku kreatif. Menurut Widjajanti (2008), LKS merupakan salah satu sumber belajar yang dapat dirancang dan dikembangkan oleh guru sesuai dengan situasi kegiatan belajar mengajar. Sehingga, LKS dapat digunakan sebagai media dalam menunjang proses pembelajar yang dapat disesuaikan untuk mengembangkan perilaku kreatif pada siswa.
Aprista Zebua, 2016
KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF UNTUK SISWA SMA KELAS XI DALAM MERANCANG ALAT TITRASI ASAM BASA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
guru ingin mengembangkan nilai kreatif maka LKS yang digunakan adalah LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif.
LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif berbeda dengan LKS yang sering umumnya digunakan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Seperti LKS yang dikembangkan oleh Purnama (2014) yaitu, LKS dengan konten berbasis inkuiri yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan kognitif siswa. Sejalan dengan itu, LKS yang dikembangkan Ernawati (2014) berbasis laboratorium. Sedangkan, LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif ini bertujuan untuk mengembangkan nilai kreatif pada diri siswa melalui tahapan 5M.
Pada penyusunan LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif digunakan sub indikator kreatif menurut William (1968) yang dapat digunakan untuk mengembangkan kreativitas dasar hingga tinggi pada siswa. Indikator kreatif tersebut disusun secara sistematika yang disesuai dengan pendekatan saintifik (Pola 5M) pada kurikulum 2013.
Pada konstruksi LKS pola 5M bermuatan nilai kreatif ini dipilihnya topik merancang alat titrasi karena sesuai Kompetensi Dasar yang ada pada Kurikulum 2013 yaitu Kompetensi Dasar 4.13 tentang merancang alat titrasi asam basa. Pada Kompetensi Dasar tersebut siswa diharapkan dapat merancang percobaan titrasi, melakukan titrasi, menyimpulkan hasil titrasi, dan menyajikan hasil dari analisis data pada titrasi (Kemendikbud, 2015).
Sejalan dengan hal tersebut, berdasarkan hasil observasi pada salah satu SMA di Kota Bandung. Dalam melakukan titrasi asam basa siswa lebih cenderung terpatok pada panduan praktikum yang terdapat pada buku. Sehingga, ketika terdapat beberapa alat titrasi, khususnya buret mengalami kerusakan, siswa merasa kebingungan dan beranggapan titrasi tidak dapat dilakukan, tanpa siswa mencari alternatif lain pengganti buret. Menurut Susiwi (2009), panduan yang cenderung mengikuti prosedur yang ada, tidak memberikan siswa kesempatan untuk berpikir kreatif dalam mencari alternatif lain. Sehingga, perlu adanya pengembangan nilai kreatif siswa dalam merancang alat titrasi.
Aprista Zebua, 2016
KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF UNTUK SISWA SMA KELAS XI DALAM MERANCANG ALAT TITRASI ASAM BASA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
Aprista Zebua, 2016
KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF UNTUK SISWA SMA KELAS XI DALAM MERANCANG ALAT TITRASI ASAM BASA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka rumusan masalah pada penelitian ini berupa “Bagaimana Konstruksi Lembar Kerja Siswa Pola 5M bermuatan nilai kreatif untuk siswa SMA kelas XI dalam merancang alat titrasi asam basa?”
Permasalahan umum tersebut, diuraikan menjadi pertanyaan penelitian sebagai berikut:
1. Bagaimana kesesuaian komponen Lembar Kerja Siswa Pola 5M bermuatan nilai kreatif dalam merancang alat titrasi asam basa bagi siswa SMA kelas XI yang telah dikonstruksi?
2. Bagaimana tanggapan siswa terhadap Lembar Kerja Siswa Pola 5M bermuatan nilai kreatif dalam merancang alat titrasi asam basa?
C. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah yang ada, maka penelitian ini memiliki tujuan umum yaitu, memperoleh Konstruksi Lembar Kerja Siswa Pola 5M bermuatan nilai kreatif untuk siswa SMA kelas XI dalam merancang alat titrasi asam basa. Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah :
1. Mengidentifikasi kesesuaian komponen pada LKS Pola 5M bermuatan nilai kreatif untuk siswa SMA kelas XI dalam merancang alat titrasi asam basa.
2. Menganalisis tanggapan siswa terhadap LKS Pola 5M bermuatan nilai kreatif dalam merancang alat titrasi asam basa.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat dilakukannya penelitian Konstruksi Lembar Kerja Siswa Pola 5M bermuatan nilai kreatif dalam merancang alat titrasi asam basa pada siswa SMA kelas IX adalah sebagai berikut:
1. Bagi peneliti
Aprista Zebua, 2016
KONSTRUKSI LEMBAR KERJA SISWA POLA 5M BERMUATAN NILAI KREATIF UNTUK SISWA SMA KELAS XI DALAM MERANCANG ALAT TITRASI ASAM BASA
Universitas Pendidikan Indonesia| repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu
mengembangkan Lembar Kerja Siswa pola 5M ataupun penelitian tentang pengaruh LKS Pola 5M bermuatan nilai kreatif bagi siswa.
2. Bagi pendidik
Manfaat yang diperoleh pendidik dari penelitian ini adalah LKS Pola 5M bermuatan nilai kreatif ini dapat dijadikan salah satu sumber belajar untuk mengembangkan perilaku kreatif siswa dalam merancang alat titrasi asam basa pada kegiatan pembelajaran.
E. Struktur Organisasi