• Tidak ada hasil yang ditemukan

Profil Pemenuhan Standar Praktik Kefarmasian Beberapa Apotek di Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Profil Pemenuhan Standar Praktik Kefarmasian Beberapa Apotek di Kota Medan"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

39

DAFTAR PUSTAKA

Ahaditomo. (2004). Perspektif Good Pharmacy Practice dalam kerangka meningkatkan mutu pelayanan kefarmasian di Indonesia. Disampaikan dalam Seminar Nasional tentang Peluang dan Tantangan Usaha Apotek terhadap Pelaksanaan Good Pharmacy Practice, tgl 4 Maret 2004 di Hotel Millenium, Jakarta.

Amalia, L. (2010). Praktek Dispensing yang Baik. wordpres Tanggal 29 Juli 2012.

American Society of Hospital Pharmacists. (1993). ASHP Statement on Pharmaceutical Care. USA: American Society of Hospital Pharmacists, Inc. Hal.252.

Anonim. (2008). Apotek adalah Pusat Asuhan Kefarmasian.

2013.

Anonim. (2009). Asuhan Kefarmasian pada PP No.51 tahun 2009 tentang

Pekerjaan Kefarmasi

Badan Pusat Statistik Kota Medan. (2012). Kota Medan Dalam Angka 2012. Medan: Badan Pusat Statistik Kota Medan.

Cordina, M., Safta, V., Ciobanu, A., dan Sautenkova, N. (2008). An assessment of community pharmacists’ attitudes towards professional practice in the Republic of Moldova, Pharmacy Practice 2008, Jan-Mar; 6(1): 1-8.

Donoseputro, A.G. (2009). Efektifitas Pelayanan Kesehatan Masyarakat. Tanggal 20 Desember 2012.

Hammer, D.P., Mason, H.L., Chalmers, R.K., Popovich, N.G., dan Rupp M.T. (2000). Development and Testing of an Instrument to Assess Behavioral Professionalism of Pharmacy Students.American Journal of Pharmaceutical Education. 64: 141-151.

International Pharmaceutical Federation. (1997). Standards for Quality of Pharmacy Services/Good Pharmacy Practice. Tokyo: Pharmacists and Pharmaceutical Scientists Worldwide.

(2)

40

Juliansyah, E. (2012). Efektivitas Pelayanan Kesehatan di Puskesmas. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. 12(1): 1–73.

Lwanga, S.K., dan Lemeshow, S. (1997). Besar Sampel Dalam Penelitian Kesehatan. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. Hal. 54.

Menteri Kesehatan RI. (2002). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1332/Menkes/SK/X/2002 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

Menteri Kesehatan RI. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

PD IAI Sumut. (2011). Surat Edaran No. 027/PD.IAI/SUMUT/V/2011 tentang Imbalan Minimum Bulanan.

Pemerintah RI. (2009). Undang-Undang RI No.36 tahun 2009 tentang Kesehatan. Dewan Perwakilan Rakyat dan Pemerintahan Negara RI. Jakarta: Lembaran Negara RI tahun 2009 No.144.

Presiden RI. (2009). Peraturan Pemerintah RI No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan Kefarmasian. Pemerintahan Negara RI. Jakarta: Lembaran Negara RI tahun 2009 No.124.

Riduwan. (2009). Skala Pengukuran Variabel–Variabel Penelitian. Cetakan Keenam. Bandung: Alfabeta. Hal. 24-31.

Rubiyanto, N. (2010). Rekontruksi Profesi Apoteker: Sebuah upaya membuat Peta Jalan menuju Apoteker sebagai Tenaga Kesehatan. 2013.

Saragi, S. dan Fransiscus, C.K. (2004). Layanan Apotek Kimia Farma Berorientasi Pasien yang Berdasarkan Good Pharmacy Practice. Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Bidang Apotek GP Farmasi Indonesia, Jakarta, 4 Maret 2004.

Singarimbun, M., dan Effendi, S. (1989). Metode Penelitian Survei. Edisi Revisi. Yogyakarta: LP3ES. Hal. 155.

Wiryanto. (2009). Kompetensi dan Profil Pelayanan Kefarmasian di Apotek Pasca PUKA di Kota Medan. Makalah disampaikan pada Kongres Ilmiah ISFI XVII, Jakarta, 7-8 Desember 2009.

(3)

41

Wiryanto. (2010). Peluang Penerapan PP 51 Terkait Titik Impas: Studi Kasus di Apotek Farma Nusantara. Makalah disampaikan pada Kongres Ilmiah ISFI XVIII, Makassar, 10-12 Desember 2010.

Wiryanto, Harahap, U., Karsono. (2012). Standards of Community Pharmacy Practice In Indonesia. Poster Presentation in The 24th Federation of Asian Pharmaceutical Association (FAPA) Congress 2012, Bali, 13-16 September 2012.

Referensi

Dokumen terkait

Sub Pokok Bahasan : Konsep Dasar Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja, Penentuan Biaya Bahan Baku dan Biaya Tenaga Kerja Kegiatan Pembelajaran : Ceramah dan Contextual

[r]

Wajib Pajak berstatus pusat (kode cabang 000) yang dipindah dan ditetapkan terdaftar pada KPP Madya Surabaya termasuk seluruh cabang Wajib Pajak yang berdomisili di wilayah

The task of the algorithm is to estimate the location of this area on each subsequent frame or to determine that the object is not visible on the current frame.. For the

Impor BKP dan Pemanfaatan BKP Tidak Berwujud dari Luar Daerah Pabean serta Pemanfaatan JKP dari Luar Daerah Pabean PAJAK MASUKAN YANG DAPAT DIKREDITKAN DAN PPn BM.. Bagi PKP yang

Dengan mengamati gambar, membaca teks, dan berdiskusi, siswa mampu menjelaskan karakteristik ruang dan pemanfaatan sumber daya alam di lingkungan sekitar mereka.. Dengan

Siswa yang belum mampu melakukan wawancara sesuai dengan panduan yang terdapat di dalam buku siswa dapat berlatih dengan panduan

bahwa dalam rangka meningkkatkan mutu asuhan kebidanan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan masyarakat perlu meningkatkan jenjang pendidikan bidan menjadi program Diploma